makalah BAHASA ARAB I.docx

June 19, 2019 | Author: Ahmad Farhan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download makalah BAHASA ARAB I.docx...

Description

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa Arab dapat diartikan sebagai bahasa yang permulaanya berasal ,tumbuh,dan berkembang di Negara  –  Negara   Negara arab kawasan Timur Tengah. Dari sudut pandang yang lain, bahasa arab memang merupakan bahasa agama, bahasa  pemersatu bagi umat Islam di penjuru dunia. Dalam bahasa arab inilah Kitab suci s uci Al-Qur’an Al-Qur’an diturunkan dan dengannya pula Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksankaan tugas risalahnya kepada umat manusia dimuka bumi ini .Sehingga di samping untuk keperluan agama ,bahasa arab juga dapat juga dapat dipakai sebagai media komunikasi biasadalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian bahasa arab. 2. Jelaskan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa arab. 3. Apa keutamaan arab daripada bahasa lain. 4. Jelaskan sejarah ilmu nahwu. 5. Apa manfaat mempelajari bahasa arab

C. Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui pengertian bahasa Arab 2. Untuk mengetahuai ilmu-ilmu apan yang berkaitan dengan bahasa Arab. 3. Untuk mengetahui kutamaan bahasa Arab daripada bahasa lain. 4. Untuk mengetahui apa itu ilmu nahwu. 5. Untuk mengetahui manfaat bahasa Arab.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Bahasa Arab

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

suatu

masyarakat

untuk

bekerja

sama,

berinteraksi,

dan

mengidentifikasikan diri.Ibnu Manzhur dalam  Lisan al-Arab, mendefinisikan  bahasa dengan: aswat yu’abbir biha kull qaum ‘an aghradhihim (berbagai bunyi yang digunakan masyarakat untuk mengungkapkan berbagai maksud atau tujuan mereka). Menurut pakar ilmu Ushul, lughah (bahasa) adalah setiap lafadz (kata) yang dibuat untuk menunjukkan makna tertentu, cara mengetahui lughah adalah melalui

periwayatan.

Senada

dengan

definisi

tersebut,

al-Ghalayaini

mendefinisikan bahasa dengan: alfazh yu’abbir kull qaum ‘an maqasidihim (berbagai kata yang digunakan masyarakat untuk mengungkapkan berbagai maksud mereka).Dari konteks ini, bahasa Arab didefinisikan dengan:





 Berbagai kata yang digunakan orang-orang Arab untuk mengungkapkan berbagai maksud atau tujuan mereka, disampaikan pada kita dengan jalan menukil/ transfer/ riwayat, dihimpun dan dijaga kepada kita oleh al-Quran al Karim dan hadits-hadits mulia, dan berbagai riwayat terpercaya berupa prosa prosa dan syair-syair Arab.

B. ILMU ILMU YANG BERKAITAN DENGAN BAHASA ARAB

Ilmu-ilmu bahasa arab terdiri dari 12 cabang ilmu ,ilmu-ilmu tersebut adalah : 1.  Nahwu Ilmu yang membahas tentang perubahan akhir kalimat. 2. Sharaf Ilmu yang membahas tentang perubahan bentuk kata.

2

3.

Arudh Ilmu yang membahas tentang aturan bait syair.

4.

Lughoh Ilmu yang membahas tentang tata bahasa arab.

5. Qord Ilmu yang membahas tentang syair bahasa arab. 6. Insya Ilmu yang membahas tentang mengarang. 7.

Khot Ilmu yang membahas tentang seni tulis-menulis.

8.

Bayan Ilmu yang membahas tentang kata yang zhahir dan yang tersembunyi.Ilmu ini juga membahas tentang kiasan dan permisalan kata.

9. Ma’ani Ilmu yang membahas tentang susunan kalimat. 10. Istisyqoq Ilmu yang membahas tentang asal-usul kata . 11. Badi’ Ilmu yang membahas tentang keindahan bahasa arab 12. Qhofiyah Ilmu yang membahas tentang kata yang terakhir dalam bait syair. Ilmu-ilmu di atas membahas tentang lafal bahasa arab dari segiharokat, tafsir, dan bentuk kalimat. Abdul Hamid bin Yahya berkata, “Pelajarilah  bahasa arab karena bahasa arab menambah kepandaian”.Ketika bangsa arab memeluk agama islam dan agama islam menyebar sampai Faris dan Rum,  bangsa arab berkumpul dengan mereka (ajam) dalam muamalah dan  pelajaran.Bahasa bangsa ajam tersebut mempengaruhi bangsa arab, bangsa ajam mengucapkan majrur dengan marfu’ dan marfu’ di baca dengan mansub sehingga uslub (metode/gaya bahasa) arab banyak terpengaruh. Abul Aswad Adduali pernah mendengar anak per empuannya mengucapkan  (alangkah indahnya langit) dengan nada bertanya.Maka

3

 beliau berkata kepada anaknya, kamu lihat bintang?anaknya menjawab “saya kagum melihat langit”. Beliau berkata “katakanlah

”.

Imam Ali karromallahhu wajhah telah mengetahui akan hal ini, beliau minta tolong kepada Abul Aswad Adduali agar menulis tentang ilmu nahwu.Generasi setelah beliau adalah Maemun Alaqron sehingga sekarang.

C. KEUTAMAAN BAHASA ARAB DARIPADA BAHASA LAIN

1.  bahasa Arab ialah bahasa yang sudah tua dan tetap digunakan umat manusia hingga saat ini. 2.  bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan  banyak. 3. keistimewaan bahasa Arab adalah kemampuannya menampung informasi yang pada di dalam huruf-huruf yang singkat. 4. sesuai dengan fungsi Al-Qur’an yang salah satunya sebagai pedoman hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur’an harus berisi beragam materi dan informasi yang sesuai dengan beragam materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu. 5. salah satu keunikan bahasa Arab adalah keindahan sastranya tanpa kehilangan kekuatan materi yang terkandung di dalamnya.

D. Sejarah Ilmu Nahwu

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidahkaidah tersendiri dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sejarah awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu ? Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka  berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika Islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan

4

Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab.Orang yang fasih  bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang. Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab, sehingga munculah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Sayidina Ali Bin Abi Thalib r.a Ketika Abul Aswad Ad-Duali sedang berjalan-jalan dengan anak  perempuannya pada malam hari, sang anak menengadahkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta bagusnya bintang-bintang.Lalu ia berkata, . “Apakah yang paling indah di langit? ”. Dengan mengkasrohkan hamzah, yaitu menunjukkan kalimat tanya. Kemudian sang ayah mengatakan,

. “Wahai anakku, Bintang-

 bintangnya ?”.  Namun

sang

anak

menyanggah

dengan

mengatakan,

.“Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman”. Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah, indahnya langit”. Bukan,

.“Betapa

. “Apakah yang paling indah di langit? ”.

Dengan memfathahkan hamzah… Abul Aswad Ad-Duali ketika melewati seseorang yang sedang membaca al-Qur’an, ia mendengar sang qari membaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan,



 Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata

rasuulihi yang seharusnya di dhommah. Menjadikan artinya “…Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan rasulnya..” Hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut menjadi rusak dan menyesatkan. Seharusnya kalimat tersebut adalah,



Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.”

5

“Sesungguhnya

Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan tata Bahasa Arab ini menghilang, padahal peristiwa tersebut terjadi pada zaman Sahabat Nabi s.a.w. Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib r.a, sehingga ia memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat ta’ajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali,

“Ikutilah jalan ini”.

Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu.(Arti nahwu secara bahasa adalah arah).Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi. Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab lainnya, seperti Abu Amru bin ‘alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri (peletak ilmu arudh dan penulis mu’jam pertama) , sampai ke Sibawaih dan Kisai (pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab). Seiring dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya  bukan termasuk daerah Jazirah Arab).Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai akhirnya mereka memperbaharui pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita sekarang. Demikianlah sejarah singkat awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

E. Manfaat Mempelajari Bahasa Arab

1. Mempelajari Al-Qur’an 2. Mempermudah memahami Al-Qur’an 3. Mudah memahami agama Islam

6

4. Mudah mempelajari keilmuan 5. Menenangkan hati 6. Mudah dipahami 7. Menambah pengetahuan 8. Menggali pemahaman 9. Meningkatkan kapasitas diri 10. Menambah nilai

7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Dalam pembahasan yang telah dituliskan diatas dapat ditarik kesimpulan  bahwa mempelajari bahasa arab tidak kalah pentingnya dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada bahasa Arab juga mempunyai peranan penting dalam belahan dunia,karena

dalam

setiap

bahasa

pasti

memiliki

manfaat

yang

dapat

diambil.Pengetahuan tentang keagamaan khususnya agama islam juga dapat kita  pelajari ,karena kunci dari Al Qur’an yang merupakan kitab suci dari umat islam adalh ditulis dalam bahasa Arab dan berbeda dari kitab suci lainnya. B. Saran

Demikianlah makalah yan kami susun, tentunya masih banyak kesalahan karena minimnya pengetahuan kami .Kritik dan saran sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah kami selanjutnya .Akhirnya ,kurang dan lebih kami minta maaf.Semoga bermanfaat dan dapat menambah khasanah kailmuan bagi kita semua.

8

DAFTAR PUSTAKA

Jadilah yang Terbali, Hasan El Perbani: Mumtaz Media ur’anan ‘arabiyyan, lihat Q.S. Al-Zukhruf [43]: 3), atau “dalam cita rasa Arab” (lisanan ‘arabiyyan, lihat Q.S. al-Ahqaf [46]: 12). Muali A. Basith.2011. 1 Hari Mahir Nahwu Qur’ani. Surabaya: Java Pustaka Group Munawari, Ahmad.2006. Belajar Cepat Tata Bahasa Arab.Yogyakarta: Nurma Media Idea. Rofiq, Aunur.2007. Ringkasan Kaidah-kaidah Bahasa Arab.Gresik : Pustaka AlFurqon Rusdianto, 2011. Tebas Bahasa Arab. Jogjakarta: DIVA Pres Tim penyusun Materi Pengajaran Bahasa Arab IAIN Syarif Hidayatullah. 1976. Al-Arabiyyah bin Namadzij. Jakarta: Bulan Bintang

9

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF