Makalah - ASKEP RUBELLA PADA ANAK.docx
May 27, 2018 | Author: luthfi | Category: N/A
Short Description
Download Makalah - ASKEP RUBELLA PADA ANAK.docx...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN RUBELLA PADA ANAK
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak Program Studi D-IV Keperawatan
IKA RATNA SARI P1337420615043
JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah- Nya Nya
sehingga
penyusun
dapat
menyelesaikan
makalah
tentang
“ Asuhan
Keperawatan Rubella pada Anak ”. ”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Budiyati, Budiyati, S.Kep., Ns., M.Kep., M.Kep., Sp. An. An. dan tim dosen mata kuliah Keperawatan Anak yang senantiasa memberi masukan tentang makalah ini. 2. Teman-teman mahasiswa D-IV Keperawatan yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah agar menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Semarang, Pebruari 2017 Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Rubella atau Campak Jerman merupakan penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak (rubeola) ringan atau demam skarlet, dan pembesaran serta riveri limfonodi pascaoksipital, retroaurikuler, dan servikalis posterior. Campak Jerman atau rubela ini biasanya hanya menyerang anak-anak sampai usia belasan tahun. Tapi, bila penyakit ini menyerang anak yang lebih tua dan dewasa, terutarna wanita dewasa, infeksi kadangkadang dapat berat, dengan manifestasi keterlibatan sendi dan purpura. Dan bila penyakit ini menyerang ibu yang sedang mengandung dalam tiga bulan pertama, bisa menyebabkan cacat bayi waktu dilahirkan. Rubella pada awal kehamilan dapat menyebabkan anomali kongenital berat. Sindrom rubella kongenital adalah penyakit menular aktif dengan keterlibatan multisistem, spektrum ekspresi klinis luas, dan periode infeksi aktif pasca lahir dengan pelepasan virus yang lama. 1.2 Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit rubella
2.
Untuk mengetahui dampak penyakit rubella pada anak
3.
Untuk mengetahui asuhan keperawatan penyakit rubella pada anak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar 2.1.1 Definisi Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adala h penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat (wikipedia). Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adala h penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan (Sarwono : 2008) Rubella dalam dunia kedokteran indonesia biasa diartikan sebagai campak jerman, penyakit ini disebabkan oleh virus bernama Rubella. Mesti secara klinis mirip dengan campak biasa, namun sebenarnya penyakit ini sangat berbeda, bila penyakit campak biasa tergolong penyakit infeksi saluran napas, dimana virus ini measles hanya menyerang saluran pernapasan, walau terkadang manifestasinya juga bisa menyerang bagian saraf, justru campak rubella dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti campak biasa (Iswandi : 2008). Rubella yang sering dikenal dengan istilah campak Jerman atau campak 3 hari adalah sebuah infeksi yang menyerang terutama kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella (virus yang berbeda dari virus yang menyebabkan campak), yang biasanya ditularkan melalui cairan yang keluar dari hidung atau tenggorokan (America College of Obstatrician and Gynecologist :1981) 2.1.2 Etiologi Rubella
disebabkan
oleh
suatu
RNA
virus,
genus
rubivirus,
family
Togaviridae.virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Secar fisikokimia virus ini sama dengan anggota virus lain dari family tersebut, tetapi virus rubela secara serologic berbeda. Pada waktu terdapat gejal klinis virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin. Virus rubella hanya menjangkiti manusia saja. Virus
rubella adalah virus RNA beruntai tunggal, dari keluarga paramyxovirus, dari genus morbilivirus. Virus campak hanya hanya menginfeksi manusia, dimana virus cmpak ini tidak aktif oleh panas, PH asam, eter dan tripsin (enzim). Ini memiliki waktu kelangsungan hidup singkat di udara, atau pada benda dan permukaan. Virus rubella ditularkan melaui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang penularan virus rubella adalah melalui udara dengan tempat masuk awal melallui nasofaring dan orofaring setelah masuk akan mengalami masa inkubasi antara 11-14 hari samapi timbulnya gejala. Hampir 60% pasien akan timbul ruam. Penyebaran virus rubella pada hasil konsepsi terutama secara hematogen infeksi kongenital biasanya terdiri dari 2 bagian : viremia maternal dan viremia vetal. Viremia maternal terjadi pada saat replikasi virus harus terjadi dalam sel endotel janin. Viremia vetal dapat menyebabkan kelainan organ secara luas. Bayi-bayi yang dilahirkan dengan rubella kongenital 90% dapat menularkan virus yang infeksius melalui cairan tubuh selama berbulan-bulan. Dalam 6 bulan sebanyak 30-50a%, dan dalam satu tahun sebanyak kurang dari 10%. Dengan demikian bayi-bayi tersebut merupakan ancaman bagi bayi-bayi lain, disamping bagi orang dewasa yang rentan dan berhubungan dengan bayi. 2.1.3 Patofisiologi Infeksi terjadi melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang diketahui mengenai peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa inkubasi. Replikasi virus mula-mula mungkin terjadi dalam saluran pernapasan, diikuti dengan perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal. Viremia timbul setelah 5-7 hari dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar hari ke-13 hingga ke-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan timbulnya ruam, hal ini menunjukkan adanya dasar imunologik untuk ruam. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit. Setelah timbulnya ruam, virus hanya dapat tetap dideteksi dalam nasofaring, dimana virus dapat menetap selama beberapa minggu. Pada sekitar 25% kasus, infeksi primer bersifat subklinik. Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah timbulnya erupsi dan kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan sekret rasofaring, virus rubela telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, cairan serebrospinal. AS1, cairan sinovial dan paru-paru.
Penularan terjadi melalui oral droplet, dan nasofaring, atau rate pernafasan Selanjutnya virus rubela memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di kulit belum diketahui patogenesisnya. Penularan dapat terjadi biasanya dari 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi, kemudian menurun dengan cepat, dan berlangsung hingga menghilangnya erupsi. Ruam pada rubella biasanya bertahan selama 3 hari. Kelenjar getah bening akan tetap bengkak selama 1 minggu atau lebih dan nyeri sendi dapat bertahan lebih dari 2 minggu. Waktu inkubasi rubella adalah 14-23 hari dengan rata-rata 16-18 hari, artinya mungkin seseorang anak yang terinfeksi rubella baru menunjukkan gejalanya setelah 2-3 minggu kemudian. 2.1.4 Pathway Virus rubella
Plasenta infeksi kongenital)
Oral droplet
Infeksi tanpa kelainan apapun
Nasofaring (saluran pernafasan)
Resiko infeksi
Aliran darah
Kelahiran mati
Ibu hamil ke janin
Infeksi dengan kelainan kongenital
Abortus
Resorpsi embrio
Embrio
View more...
Comments