Makalah Analis Makanan Dan Minuman
March 26, 2017 | Author: lely diana | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Analis Makanan Dan Minuman...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ammonia sangat berperan dalam pencemaran air. Ammonia merupakan salah satu zat beracun serta bahan organic yang berbahaya. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air. Air yang hampir murni mempunyai nilai BOD kira-kira 1 ppm, dan air yang mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap cukup murni. Tapi kemurnian air diragukan jika nilai BODnya mencapai 5 ppm atau lebih. Dengan begitu memperlajari ammonia dalam air sangatlah penting bagi manusia agar tidak mengalami kerugian terutama dibidang kesehatan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari Amoniak (NH3) ? 2. Apa saja sifat-sifat dari Amoniak (NH3) ? 3. Berapa kadar amoniak yang diperbolehkan dalam air ? 4. Adakah kegunaan amoniak bagi manusia ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari amoniak (NH3). 2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari amoniak (NH3). 3. Untuk mengetahui jumlah kadar amoniak yang diperbolehkan dalam air. 4. Untuk mengetahui kegunaan amoniak (NH3) bagi manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian 1 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
Amoniak (NH3) salah satu senyawa yang sangat dibutuhkan dalam industri pupuk. Senyawa
ini
dibuat
melalui
reaksi
antara
gas
nitrogen
dan
gas
hidrogen.
Reaksi tersebut berjalan sangat lambat pada suhu rendah, sedangkan pada suhu tinggi gas NH3 yang dihasilkan cenderung terurai karena menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen. Atas dasar tersebut, diperlukan suatu kondisi yang memungkinkan agar reaksi dapat berlangsung cepat apda suhu rendah. Setelah melakukan penelitian yang cukup lama, pada tahun 1905 Fritz Haber berhasil menemukan cara membuat gas NH3 yang efisien yaitu dengan menambahkan katalis berupa serbuk besi (besi plus). Katalis dibuat dari besi yang dicampur dengan sedikit kalium oksida dan alumunium. Penambahan katalis Fe tersebut menyebabkan prosuksi gas amonia dapat berlangsung efektif pada suhu 500 derajat celsius. Proses ini selanjutnya dikenal dengan preose Haber-Bosch.
Amonia terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Amonia, atau azane, adalah senyawa nitrogen dan hidrogen dengan rumus NH₃. Amonia adalah senyawa yang stabil yang paling sederhana dari unsur-unsur dan berfungsi sebagai bahan awal untuk produksi senyawa nitrogen yang penting secara komersial Ammonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Ion ammonium merupakan bentuk transisi dari ammonia. Selain terdapat dalam bentuk gas, ammonia membentuk kompleks dengan beberapa ion logam. Ammonia banyak digunakan dalam proses produksi urea, industry bahan kimia, serta industry bubur kertas dan kertas. Ammonia yang terukur di perairan berupa ammonia total (NH3 dan NH4+). Ammonia bebas tidak dapat terionisasi, sedangkan ammonium (NH4+) dapat terionisasi (Effendi, 2003). Konsentrasi ammonia yang tinggi pada permukaan air menyebabkan kematian ikan pada perairan tersebut. Nilai pH sangat mempengaruhi apa jumlah ammonia yang ada akan bersifat racun atau tidak. Pada kondisi pH rendah akan beracun bila jumlah ammonia
2 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
banyak, sedangkan pada pH tinggi hanya dengan jumlah ammonia yang rendah sudah bersifat racun (Jenie, 1993). BOD
(Biochemical
Oxygen
Demand)
adalah
oksigen
yang
diperlukan
oleh
mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa kimia. Nilai BOD berguna untuk mengetahui apakah air limbah mengalami bidegradasi atau tidak. COD (Chemical Oxygen Demand) adalah kebutuhan oksigen dalam proses oksidasi secara kimia. Nilai COD selalu lebih besar dari BOD karena senyawa kimia lebih mudah teroksidasi secara kimia daripada secara biologi (Siregar, 2005). Ammonia sangat berperan dalam pencemaran air. Ammonia merupakan salah satu zat beracun serta bahan organic yang berbahaya. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air. Air yang hampir murni mempunyai nilai BOD kira-kira 1 ppm, dan air yang mempunyai nilai BOD 3 ppm masih dianggap cukup murni. Tapi kemurnian air diragukan jika nilai BODnya mencapai 5 ppm atau lebih (Fardiaz, 1992).
2.2 Sifat-sifat Amoniak (NH3) Amonia (NH3) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Gas yang tidak berwarna
Titik didih: -28,01 ° F (-33,34 ° C)
Titik lebur: -107,9 ° F (-77,73 ° C)
Gas yang menyengat dengan bau tajam yang khas
Massa molar: 17,031 g / mol
Kepadatan: 0.73 kg / m³
2.3 Batas kadar amopnia dalam air Berdasarkan Keputusan Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
nomor
KEP-
51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industry menyatakan bahwa baku mutu limbah cair ammonia bebas dikatakan normal pada rentang 1 – 5 mg/L. Selain itu juga dijelaskan beberapa kadar maksimal ammonia bebas dalam berbagai industry seperti industry peyamakan kulit 10,0 mg/L, industry minyak sawit 20 mg/L, industry karet 10 mg/L, industry pupuk urea 50 mg/L, industry karet lateks pekat 15 mg/L, industry karet bentuk kering 5 mg/L, dan industry kayu lapis 4 mg/L (MENLH, 1995). 3 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
2.4 Kegunaan ammonia antara lain yaotu Membuat pupuk, seperti urea (CO(NH2)2) dan ZA (NH4)2SO4). Membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, dan
amonium nitrat. Sebagai pendingin dalam pabrik es karena amonia cair mudah menguap dan menyerap
banyak panas. Membuat hidrazin (N2H4), bahan bakar roket. Digunakan pada industri kertas, karet, dan farmasi. Sebagai refrigeran pada sistem kompresi dan absorpsi.
4 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Alat
:
Pipet tetes Spektrofotometer
Kuvet
Bahan
:
ampel Sampel diperoleh dari: Stasiun I berada di hulu sungai Awang Bangkal, dimana pencemar yang terdapat di sana adalah limbah pakan ikan. Stasiun II berada di bagian tengah sungai, dimana pencemar yang terdapat di sana adalah limbah tambang batu gunung, limbang pakan ikan dan limbah domestik. Stasiun III berada dibagian hilir sungai, dimana pencemar yang terdapat di sana adalah pertambangan intan dan limbah pakan ikan. Stasiun tersebut ditentukan untuk mewakili berbagai pencemar yang dibuang di sungai Awang Bangkal. Bahan : Aquades ( Sebagai blanko) Reagen mineral stabilization polyvinyl alkohol Reagen nessler
5 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
3.2 Cara kerja 1. Sampel sebanyak 25 mL dan 2. akuades sebanyak 25 mL (blank) masingmasing 3. ditambah 3 tetes R/mineral stabilization 4. (dihomogenkan), ditambah 3 tetes 5. polyvinyl alkohol (dihomogenkan) dan 6. ditambah 1 mL R/nessler (dihomogenkan 7. selama 1 menit).Blank dan sampel secara 8. bergantian dimasukkan ke dalam spectrophotometer 9. DR/2000 dengan panjang 10. gelombang 425 nm. Nilai diperoleh dari 11. hasil pembacaan alat.
3.3 Hasil pengamatan
Keterangan : K : Kontrol
* : Kelas I ** : Kelas II
6 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
*** : Kelas III I : Stasiun 1 II : Stasiun 2 III : Stasiun 3 A : Titik sebelum stasiun B : Titik sesudah stasiun Klasiikasi mutu air : Ketentuan PP RI No. 82 Tahun 2001 1. Nilai di atas merupakan batas maksimum, kecuali untuk pH dan DO. Nilai DO merupakan batas minimum. 2. Bagi pH merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari nilai yang tercantum. 3. Arti (-) di atas menyatakan bahwa untuk kelas termasuk, parameter tersebut tidak dipersyaratkan
BAB IV PENUTUP
7 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
4.1 Kesimpulan Amonia di perairan bersumber dari pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organik (tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati) oleh mikroba dan jamur. Selain itu yang menjadi sumber ammonia di perairan yaitu reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer serta limbah domestik. Kadaramonia pada tingkat kronik sublethal menyebabkan gangguan pertumbuhan dan menurunkan ketahanan tubuh terhadap infeksi. Kadar amonia di sungai Awang Bangkal yaitu ≤ 0,001 yang berarti berada dalam batas klasifikasi mutu air kelas I PP RI No.82 Tahun 2001, dimananilai yang ditetapkan yaitu 0,5mg/L.
8 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
DAFTAR PUSTAKA
Harrizul Rivai. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press. S.M. Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit: UI Press Staf Pengajar Elektrometri. 2008. Penuntun Praktikum Elektrometri. Palu: Tadulako University Press. Sumar Hendayana, Ph.D dkk. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP SemarangPress.
9 |ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN
AMONIA
View more...
Comments