Makalah Al Qur'an Sebagai Pedoman Hidup
July 24, 2017 | Author: Amar Xaxena | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Al Qur'an Sebagai Pedoman Hidup...
Description
TUGAS MATA KULIAH AL QUR’AN
“AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP ” Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd
Disusun Oleh : Sahri Ramadani
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengentahuan penyusun dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Al Qur’an.
Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.
Tanjungbumi, 10 November 2012
Penyusun
~2~
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik ................................................ 2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an ................................................................... 2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan ......................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 3.2 Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA .................................................................................................
~3~
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an (bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam AlQur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an. Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.
1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu : 1.
Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk
umat islam?
2. Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an? 3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan?
~4~
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Umat Islam Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT. Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini. Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik, hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya1.(Qs. Al-Furqon :33) Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala.
1
Maksudnya: Setiap kali mereka datang kepada Nabi Muhammad s.a.w membawa suatu hal yang aneh berupa usul dan kecaman, Allah menolaknya dengan suatu yang benar dan nyata
~5~
Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya. 2.2. Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu 1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan. 2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an 3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an 4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surat dari Al-Qur’an. Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya : 1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya. 2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya 3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini. Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain. Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul Husna). Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya : “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai bentuk kemaksiatan dan dosa. 2.3. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan ~6~
Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah. Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya. Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh. Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil. Salah satu faktor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa AlQur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pribadi Rasulullah SAW. Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka.
~7~
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus. Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
3.2. Saran Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang lebih baik. Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan terimakasih kepada pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin
~8~
DAFTAR PUSTAKA
Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007 Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007 Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008. http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-Al-Furqon/Al_Furqon_25_34.htm
~9~
View more...
Comments