Makalah Akuntansi Perpajakan (Lk Komersial & Fiskal)

May 17, 2018 | Author: pipin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Makalah Akuntansi Perpajakan (Lk Komersial & Fiskal)...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Belak Belakan ang g Laporan keuangan merupakan produk yang dihasilkan dari akuntansi yang harus disajik disajikan an pada pada akhir akhir period periodee untuk untuk disamp disampaik aikan an kepada kepada pihak pihak manajem manajemen. en. Lapora Laporan n yang yang dihasil dihasilkan kan dari dari akunta akuntansi nsi komersi komersial al ini menggu menggunak nakan an konsep konsep,, metode, prosedur, dan teknik-teknik tertentu untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada aset perusahaan sebagai entitas. Pengguna konsep,metode maupun  prosedur diperlukan juga dalam perpajakan sebagai dasar menghitung besarnya  pajak terutang. Tujuan pokok akuntansi komersial adalah menyajikan secara wajar keadaan atau  posisi keuangan dari hasil usaha perusahaan sebagai entitas. Inormasi berupa laporan keuangan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk membuat keputusan ekonom ekonomi. i. Penyajia Penyajian n inorm inormasi asi keuang keuangan an memerlu memerlukan kan proses proses penetap penetapan an dan  penandingan !matching" secara periodik antara pendapatan dan beban sehingga dapat dapat menent menentuka ukan n besarny besarnyaa laba laba !rugi" !rugi" komersi komersial. al. #emikia #emikian n halny halnyaa dalam dalam akunta akuntansi nsi pajak pajak dengan dengan menggu menggunak nakan an istilah istilah pengha penghasil silan an dan pengel pengeluar uaran an sebagaimana diatur pada pasal $ dan pasal % &ndang-&ndang Pajak Penghasilan. Pada akuntansi perpajakan inilah terlihat tujuan pokoknya menetapkan jumlah Peng Pengha hasi sila lan n 'ena 'ena Paja Pajak k !Ph !Ph'P" 'P" apab apabil ilaa diti ditinj njau au dari dari kewa kewaji jiba ban n Paja Pajak  k  Penghasilan, tetapi untuk jenis pajak lainnya juga akan terlihat dari transaksi-

1

transaksi keuangan yang dibukukannya, seperti kewajiban untuk memungut Pajak  Pertambahan nilai !PP(" dan pajak Penjualan atas Barang )ewah!PPnB)". Proses penyusunan laporan keunagan komersial akan dijelaskan pada bab ini termasukdalam kategori laporan keuangan iskal, sedang bagian-bagian tertentu yang

memerlukan

penjelasan

terperinci,

seperti

masalah

penghasilan,

 pengeluaran, rekonsiliasai iskal dan lain sebagainya,akan disampaikan pada bab bab yang berkaitan.

B. Permasalahan

)asalah yang akan di angkat dan di bahas dalam makalah ini adalah tentang pengertian Laporan 'euangan 'omersial, Laporan 'euangan *iskal, dan perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan iskal.

+. uang Lingkup Pembahasan

uang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini meliputi tentang pengertian Laporan 'euangan 'omersial, Laporan 'euangan *iskal, dan perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan iskal.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. LAPA( '&A(/A( ')0IAL 0etiap pertanggungjawaban diidentiikasikan sebagai laporan kegiatan apapun yang dilakukan dalam periode tertentu. 'ewajiban menyampaikan  pertanggungjawaban penyetoran pajak yang tertuang dalam periode tertentu ini lah yang dituangkan dalam 0urat Pemberitahuan !0PT" untuk   periode 1)asa Pajak2 atau 1Tahun Pajak2sehingga terdapat 0PT )asa dan 0PT Tahunan. Pengisian 0PT yang dilakukan 3ajib Pajak ini haruslah  benar, lengkap, dan jelas. &ntuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pemahaman ungsi, kegiatan usaha yang dalam bidang akuntansi disebut sebagai konsep dasar entitas. Pada akuntasi komersial, penyusunan laporan keuangan komersial didasarkan pada asumsi-asumsi.

B. LAPA( '&A(/A( *I0'AL Akuntansi komersial mengenal adanya konsep dasar entitas sehingga jelas unit kegiatan manakah yang merupakan sasaran tujuan pelaporan. 'etentuan perpajakan mempunyai kriteria tentang pengukuran dan  pengakuan komponen yang terdapat dalam laporan keuangan. Pengukuran tersebut tidak selamanya sejalan dengan prinsip akuntansi komersial, karna terdapat argumentasi dari moti4asi laporan keuangan iskal untuk  memperkecil erosi potensi pengenaan pajakm dan memberi dorongan untuk merealokasi dalam bentuk-bentuk in4estasi. Penyusunan laporan keuangan iskal seperti yang dikemukakan /unandi !5665", mengutip

3

kelompok kerja standar akuntansi dari Organization For ekonomic Cooperation and Development !+#", yang merupakan organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan negara maju. #alam laporan seri harmonisasi standar akuntansi, praktik penyusunan laporan keuangan iskal sebagai solusi antara ketentuan akuntansi dan ketentuan pajak terdiri atas tiga pendekatan berikut 7 8. 'etentuan pajak secara dominan mewarnai praktik akuntansi. #alam  pendekatan pertama, laporan keuangan walaupun disusun berdasarkan  prinsip akuntansi, sangat diwarnai oleh ketentuan perpajakan. 3ajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan ketentuan  perpajakan

tanpa

kelonggaran

terhadap

ketidaksamaan

prinsip

akuntansi dan ketentuan perpajakan. Pada pendekatan ini terlihat adanya dua perangkat pembukuan, yaituuntuk kepentingan komersial dan untuk kepentingan iskal. #engan melihat sisi-sisi kepentingannya,  pembukuan ganda !arti terbatas" bukanlah bentuk kecurangan karena keduanya telah disusun berdasarkan standar atau norma yang berlaku  pada masing-masing akuntansi. )enurut pendekatan ini pengusaha harus

menyelenggarakan

pembukuan

sesuai

dengan

ketentuan

 perpajakan dengan tanpa kelonggaran terhadap ketidaksamaan prinsip akuntansi dan ketentuan perpajakan. Pendekatan ini menghendaki laporan keuangan iskal murni disusun berdasarkan ketentuan  perpajakan. 5. 'etentuan Pajak, untuk merupakan

standar

tujuan penyusunan independen

4

terpisah

laporan keuangan dari

prinsip

akuntansi. )enurut

pendekatan

ini

para

pengusaha

bebas

menyelenggarakan pembukuan berdasarkan prinsip dan metode akuntansi dan laporan keuangan iskal disusun terpisah diluar jaringan  proses pembukuan !Laporan 'euangan merupakan produk tambahan". Pendekatan kedua ini lebih banyak digunakan sebagai pilihan, yaitu dengan menyusun laporaniskal melalui rekonsiliasi. 9. Pendekatan ketuga menyatakan ketentuan perpajakan sebagai sisipan standar akuntansi keuangan atau pendekatan dengan prinsip common  basis. #alam dasar ini laporan keuangan disusun mengikuti 0A', tetapi apabila terdapat aturan lain dalam akuntansi komersial, maka  preerensi diberikan pada ketentuan perpajakan.

0alah satu ungsi pajak yang dikenal adalah ungsi budgeter, dalam ungsi ini pajak sebagai alat mentranser sumber daya dari masyarakat kepada (egara.

leh karena itulah, laporan keuangan yang

dilampirkan dalam 0PT lebih berkepentingan terhadap inormasi tentang 7 8.

Laba atau rugi perusahaan berkenaan dengan pajak penghasilan !income ta:".

5.

#istribusi laba berkenaan dengan pemotongan atau pemungutan  pajak penghasilan !withholding ta:".

9.

Peredaran berkenaan dengan penyerahan Barang 'ena Pajak atau ;asa 'ena Pajak yang terutang PP( dan PPnB).

5

3ajib pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan harus melampirkan laporan keuangannya berupa neraca, laporan laba rugi dan keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung Penghasilan 'ena Pajak pada saat menyampaikan 0PT. Laporan keuangan yang dilampirkan adalah laporan keuangan dari masing masing 3ajib Pajak sebagai hasil dari kegiatannya.

+. 'A(/'A #A0A P(C dari jumlah modal disetor dari Perusahaan yang memberi #i4iden.

. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kecelakaan, kesehatan, jiwa, dwiguna, dan beasiswa.

g. Iuran yang diterima dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan )enteri 'euangan.

13

h.

Bagian laba yang diterima anggota perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas

saham-saham, persekutuan,

 perkumpulan, irma, dan kongsi.

i.

Penghasilan yang sudah dikenakan PPh inal.

 j.

Bunga obligasi yang diterima perusahaan reksadana selama > tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha.

k. 'euntungan karena pembebasan utang, kecuali jumlahnya tidak  lebih dari 9>6 juta rupiah yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah, termasuk7

8"

'&'0A !'redit &saha 'eluarga Prasejahtera"

5"

'&T !'redit &saha Tani"

9"

'P00 !'redit Pemilikan umah 0angat 0ederhana"

$"

'&' !'redit &saha 'ecil"

>"

'redit lainnya dalam rangka kebijakan perkreditan BI dalam rangka mengembangkan usaha kecil dan koperasi !yang merupakan jumlah kumulati dari satu atau beberapa  bank kreditur"

14

2. Beban menurut UU Perpajakan

)enurut pajak, tidak semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat diakui sebagai pengurang, meskipun biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan usaha. =al ini disebabkan karena meurut ketentuan  pajak, biaya iskal digolongkan menjadi 5 !dua" macam, yakni biaya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto dan biaya-biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto.

Biaya-biaya yang dapat dikurangkan 7

a. Biaya

untuk

mendapatkan,

menagih,

dan

memelihara

 penghasilan termasuk biaya pembelian bahan, biaya yang berkenaan dengan  pekerjaanDjasa termasuk upah, dan lain-lain atau biaya-biaya yang laimnya disebut dengan biaya sehari-hari yang dibebankan  pada tahun pengeluaran yang diperlukan.

 b. Penyusutan

atas

pengeluaran

 berwujud

untuk

memperoleh

harta dan

15

amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak atas biaya lain yang mempunyai masa manaat lebih dari satu tahun.

c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya disahkan )enteri 'euangan.

d.

'erugian karena penjualanDpengalihan harta.

e.

'erugian karena selisih kurs mata uang asing.

.

Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan

di

Indonesia.

g.

Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan.

h.

Piutang tak tertagih

i.

Pemupukan dana cadangan.

 j.

0umbangan yang dapat dibiayakan

0edangkan biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan, antara lain 7

a. Pembayaran di4iden, pem bagian laba atau pembagian sisa hasil usaha !koperasi".

16

 b. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan.

c. Premi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.

d. Pemberian kenikmatan.

e. =ibah, bantuan dan sumbangan.

.

Pajak Penghasilan.

g. ;umlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada  pihak pihak tertentu.

h. Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi.

i.

/aji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan yang modalnya tidak terbagi atas saham.

 j.

0anksi Pajak 

17

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Akuntansi perpajakan dirumuskan sebagai bagian dari akuntansi yang menekankan kepada penyusunan surat pemberitahuan pajak !ta: return" dan pertimbangan konsekuensi perpajakan terhadap transaksi atau kegiatan perusahaan dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan ! tax compliance".

Akuntansi yang menjembatani akti4itas ekonomis dengan para  pengambil keputusan, baik internal maupun eksternal, menyajikan kepada  para pengguna inormasi tersebut dalam bentuk laporan keuanga.

18

Perbedaan kepentingan antar pengguna kelompok pengguna laporan keuangan tersebut menyebabkan pula ketidaksamaan inormasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut.

B. Saran

Penulis tidak membatasi kritikan maupun saran yang ingin masuk. 'arena Tak ada gading yang tak retak, maka dari itu, penulis sendiri merasa

makalah ini

masih jauh dari

kesempurnaan dan sangat

mengharapkan sekali kritikan dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAA

#r.3aluyo, ).0c.,Ak. Akuntansi Perpajakan. ;akarta7 0alemba mpat. 568$

http7DDrekonsiliasi-bank.blogspot.co.idD568>D6Dlaporan-keuangan-komersial-danlaporan-keuangan-iskal.html diakses tanggal 5% April 568?

http7DDyabeshulu.blogspot.co.idD568%D69Dlaporan-keuangan-komersial-danlaporan.html diakses tanggal 5% April 568?

19

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF