Makalah AKI

December 21, 2018 | Author: Yan Anggono | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ggg...

Description

Pengertian

BATTERY

/

ACCU

Battery atau yang di sebut Aki adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan Arus/Energi listrik yang dihasilkan suatu alat yang lain. Battery kegunaan di sistem PLTS sangat berguna untuk menyimpan arus/energi yang dihasilkan dari Solar Cell/Panel pada waktu siang hari dan dapat digunakan ke beban yang dibutuhkan selanjutnya. Battery di perusahaan kami terdapat beberapa type mulai dari yang grade rendah yaitu : Batery basah SLA / MF mulai 60, 65 dan 70Ah dengan air zuur. Battery type grade menengah VRLA mulai 7, 18, 38, 60, 100 dan 120 Ah. Serta grade paling tinggi yitu type Deepcycle 60, 100 Ah.

AKI Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt timbal-asam yang biasa dinamakan Aki. Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri. Meskipun lebih besar daripada baterai karbon-seng dan relatif berat, baterai jenis ini tahan lama, menghasilkan arus yang lebih besar, dan dapat diisi ulang. Ketika anda menyalakan mesin, baterai ini yang menyediakan listrik untuk menyalakan mobil. Baterai ini juga menyediakan energi untuk kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh alternator mobil, seperti menghidupkan radio atau menyalakan lampu jika mesin mati. Menghidupkan lampu atau radio terlalu lama pada saat mesin mati akan menghabiskan baterai karena mesinlah yang mengisi ulang baterai pada saat mobil berjalan.

Setiap sel galvani dalam baterai timbal-asam mempunyai dua elektrodasatu terbuat dari lempeng timbal (IV) oksida (PbO2) dan yang lain logam timbal, seperti dalam Gambar 6. Dalam tiap sel logam timbal dioksidasi sedangkan timbal(IV) oksida direduksi. Logam timbal dioksidasi menjadi ion Pb2+ dan

melepaskan dua elektron di anoda. Pb dalam timbal (IV) oksida mendapatkan dua elektron dan membentuk ion Pb2+ di katoda. Ion Pb2+ bercampur dengan ion SO42- dari asam sulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tiap elektroda. Jadi reaksi yang terjadi ketika baterai timbal-asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada kedua elektroda. PbO2 + Pb + 2H2SO4 2PbSO4 + 2H2O Reaksi yang terjadi selama penggunaan baterai timbal-asam bersifat spontan dan tidak memerlukan input energi. Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai, tidak spontan karena membutuhkan input listrik dari mobil. Arus masuk ke baterai dan menyediakan energi bagi reaksi di mana timbal sulfat dan air diubah menjadi timbal(IV) oksida, logam timbal dan asam sulfat. 2PbSO4 + 2H2O PbO2 + Pb + 2H2SO4 Asam sulfat bersifat korosif. Anda harus berhati-hati jika bekerja di sekitar baterai mobil, dan buanglah secara benar jika sudah benar-benar habis. Baterai ini biasanya dapat digunakan dan diisi ulang berkali-kali.

BATERAI Kalau ada istilah aki kering, mestinya baterai yang lebih pas karena sama sekali tak ada cairan di dalamnya. Kategorinya, ada baterai sekali pakai alias nggak bisa

dicharge

dan

baterai

yang

bisa

diisi

ulang

(rechargeable).

Dari segi bahan pun beragam. Dari paling kuno Nickel-Cadmium (Ni-Cd), Nickel-Metal Hybride (Ni-Mh), Lithium Ion sampai tercanggih Lithium Polymer. Biasanya dipakai untuk peralatan elektronik karena bisa dibikin ringkas, makanya lazim diaplikasi di ponsel, kamera digital sampai laptop. Tapi nggak

umum

dipakai

di

dunia

otomotif.

Kenapa

sih?

"Nggak cuma harganya yang mahal, faktor daya tahan rendah karena di motor panas plus getaran tinggi. Selain itu, baterai amperenya rendah," buka ARIP dari Quality Assurance PT FIRA Battery, produsen aki F-Force yang masih sodaraan sama

Yu’asa.

Belum lagi faktor pengisian (recharge) yang beda. Baterai Ni-Cd nggak bisa diisi sebelum habis, kalau masih ada sisa arus listrik dan langsung dicharge bakal merusak sel dalam baterai. Jadi wajib dikuras dulu atau dipakai sampai habis. AKI

BASAH

Media penyimpan arus ini paling popular. Meski rada kuno, tapi faktor harga yang murah jadi alasan banyak di motor. "Lazim disebut baterai basah karena di dalamnya diisi elektrolit asam sulfat yang akan bereaksi dengan lempengan timah

(Pb),"

tambah

Arip.

Ada dua jenis cairan, Bro. Yang pertama botol merah atau asam sulfat yang ngetop dipanggil air Zuur, ini dipakai untuk pengisian pertama kali. Jenis kedua yaitu botol biru yang isinya air murni (aqua demineral) untuk pengisian ulang. Pengembangan lebih moderen dari aki basah adalah aki hybrid. "Sifatnya semi MF (Maintenance Free) karena penguapannya rendah hingga nggak perlu sering diisi air aki," ujar pria ngantor di PERUM MONDOKAN SANTOSA KAV T20. Sayang aki ini belum dibikin buat motor alias buat mobil doang. AKI

MF

(MAINTENANCE

FREE)

Generasi aki paling canggih karena nggak perlu ditambah cairan elektrolit lagi. Pokoknya bebas perawatan deh. Mulai dikenal awam sejak dipakai di Honda Karisma

dan

Kirana.

"Ini yang banyak salah kaprah, aki MF dibilang aki kering padahal di dalamnya

tetap ada cairannya tapi air aki ini cuma diisi saat pertama kali," tambah Arip. Aki MF bisa dibagi dua jenis, jenis tertutup tanpa lubang pengisian macam GS GTZ5S bawaan Karisma yang sudah diisi langsung oleh produsennya. Ada pula yang tipe terbuka, jadi konsumen harus memasukkan botol pengisian ke rongga penyimpan. Tapi cukup sekali doang kok ngisinya. Begitu cairan elektrolit sudah masuk, sampeyan harus memasang panel penutup. Udah gitu doang, tinggal pakai! Yang pasti harga jual aki MF bisa lebih mahal 40% dari aki basah. Berarti aki MF masih ada airnya. Kalau kena panas, air penguapannya ditampung dalam aki. Sehingga tidak kaluar. Begitu aki dingin, uap air disirkulasikan kembali ke dalam ruang sel aki. Sehingga air aki terus berputar. AGAR

AKI

AWET

Aki, khususnya aki basah, alias accu atawa baterai di motor kayak jantung. Terutama motor yang mengandalkan pengapian DC alias Direct Current. Sekali bermasalah, bisa repot. Nyawa pun bisa melayang, maksudnya nyawa aki kalau perlakuannya

nggak

teratur.

Paling gampang malam hari ketika motor nggak nyala. Terus, pagi hari pas mau digas. Jangan langsung pencet electric-starter. “Sebaiknya dislah aja. Ini salah satu bentuk perawatan usia aki,” terang Freddyanto Basuki, Asisten Manager Technical

Service,

PT

Kawasaki

Motor

Indonesia

(KMI).

Kok begitu? Aki menyuplai arus ke semua bagian kelistrikan motor. Cara kerja aki nggak langsung jos menyuplai arus. Tapi, butuh waktu supaya arus semua terkirim ke komponen kelistrikan. “Kalau sesuai perputaran mesin, di rpm tertentu arus dari aki baru ngisi maksimal. Berapa rpmnya, bergantung jenis motor dan merek-tipe aki,” tambah Freddy yang berkantor di Jl. Perintis

Kemerdekaan,

Jakarta

Utara.

Makanya, butuh pakai kick-starter setelah semalaman motor nganggur. Seandainya mau lewat electric-starter kudu sabar. Setelah putar kunci ke arah ON, biarkan sekitar 2 menit agar suplai arus merata. Baru deh pencet electric starter. Juga bila mesin tidak langsung hidup, jangan langsung pencet ON lagi. Tunggu

sekitar

5

detik

baru

boleh

pencet

lagi.

Nyambungin kalau kuda besi didiamkan lebih dari sehari. Enggak disadari kalau arus dari aki tetap ngirim karena ada kontak positif-negatif aki ke komponen kelistrikan. Berarti arus cuma disuplai. Makanya, aki bisa tekor. Padahal, kerja aki, kan di saat mesin hidup arus bersirkulasi. “Mending kalau ninggalin motor lebih dari sehari terminal positif-negatifnya dicopot,” bilang Freddy yang tinggal kawasan

Bukit

AMPERE

Sentul,

Bogor.

SESUAI

Simpel,

kan!

KEBUTUHAN

Masih banyak yang nggak ngeh makna angka yang tertera di aki. Seperti 12V/3,5 Ah atau 12V/7 Ah. Itu adalah beban aki. Dimana aki memiliki tegangan 12 volt, namun mampu menyuplai arus maksimal 3,5 atau 7 ampere dalam waktu 1

jam.

“Tapi kalau aki masih bagus (baru), tegangannya bisa 12,5~13 volt. Itu lantaran sel-sel dalam aki kondisinya masih baik dan mampu menyimpan arus,” jelas Saut Sihombing dari training servis main dealer Honda PT Capella Dinamik Nusantara. Lantas gimana dengan aki yang punya beban 12V/3,5 Ah, apakah mampu mendukung semua beban yang ada di motor? Seperti bohlam lampu utama, sein, rem,

motor

starter

atau

klakson.

Tenang. Menurut Saut, penentuan kode di aki sebenarnya sudah dihitung pabrikan sesuai kebutuhan beban di motor. Dimana semua bisa dilihat dari

jumlah sel yang ada, lalu diimbangi dengan beban tersedia. Tentu saja semua menganut

perhitungan

tegangan,

arus

dan

daya

yang

dihasilkan.

Misalkan, diketahui aki memiliki tegangan 12 volt dengan tahanan beban lampu utama yang didapat 6 ohm diukur pakai alat multitester. Kemudian untuk mengetahui ampere-nya kita gunakan rumus I = V / r dimana I = ampere, V = tegangan

dan

r

=

tahanan.

Hasilnya,

12

/

6

=

2

ampere.

“Maka arus yang diberikan aki ke bohlam lampu utama dalam 1 jam, adalah 2 ampere. Begitu juga dengan beban lainnya. Tentu masih di bawah spek kode aki,” jelas bapak berkantor di Jl. Jend. Sudirman, Pekanbaru, Riau. Dan sebaliknya jika ingin mengetahui daya yang dihasilkan, tinggal gunakan rumus I x

V

=

daya

(watt)

lampu

utama.

Eit, jangan ada pikiran takut kehabisan arus litsrik setelah terpakai oleh lampu utama. Selama kondisi aki dan pengisian dari sepul yang sebelumnya dibatasi oleh kiprok, masih berkerja dengan baik. “Aki nggak bakal tekor,” pasti Saut. (arip_rws) Tags: jenis accu Prev: tukar guling handle rem

ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat

beragam

jumlah

dan

jenis

aki

yang

dapat

ditemui.

Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang

bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati kembali (recharge)

apabila

muatannya

telah

berkurang

atau

habis.

Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak

disebut

elemen

Volta).

Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah 'disetrum'). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat

dimuati

kembali

berulang

kali.

Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi

tenaga

kimia

(charging).

Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki

yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida

(Pb02)

pada

pelat

positif.

Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau 'disetrum'.

Quote:

Reaksi

kimia,

Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk

molekul

air

(H2O).

Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan Pb02

+

sebagai Pb

+

2H2S04

berikut >-----

2PbS04

: +

2H20

Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian

praktis.

Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion

hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi

kimia

yang

terjadi

adalah

:

2PbS04 + 2H20 >---- PbO2 + Pb + 2H2S02

Quote:

Aki

kendaraan

Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah 12 Volt. Accu mencatu arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil dengan menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali sebuah dinamo (disebut dinamo jalan) yang

dijalankan

dari

putaran

mesin

mobil

atau

motor.

Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45 Ampere

selama

1

jam

atau

1

Ampere

selama

45

jam.

Penulis sempat melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik aki dan hasilnya telah diseminarkan beberapa waktu yang lalu. Penelitian tersebut dilakukan baik saat aki sedang di discharging maupun saat charging. Metodenya adalah dengan mengukur tegangan jepit (Volt) antara kedua kutub dari aki yang dibandingkan per satuan waktu (30 menit). Penelitian tersebut dilakukan untuk aki 12 Volt, 9 Volt dan 6 Volt (meliputi aki mobil dan motor). Pengamatan ini dilakukan selama kurang lebih lima sampai enam jam untuk tiap jenis aki, dan hasilnya antara tegangan jepit diplot terhadap perubahan waktu. Ternyata aki yang kutubnya terbuat dari timbal dan timbal peroksida dan dicelupkan dalam cairan asam sulfat (yang banyak dipakai) cukup baik hasilnya dalam mempertahankan beda potensial. Karena itu kedua kutub aki timbal dan timbal peroksida mampu mempertahankan perbedaan potensial antara kedua kutub secara stabil, sekalipun arus yang melalui rangkaian cukup besar.

Quote:

CCARA PERUBAHAN

KERJA KIMIA

SELAMA

AKI

PENGISIAN

DAN

PEMAKAIAN

Kondisi

Bermuatan

Penuh

Kondisi

Terpakai

Habis

Pelat(+)

PB02

Timbal

Peroksida

+ Elektrolit

2H2SO4

Asam

Sulfat

dan

Air

Pelat(-)

Pb

Timbal

PEMAKAIAN Pelat(+)

berpori PENGISIAN

PbSO4

Timbal

Sulfat

+ Elektrolit

2H2O

air

+ Pelat(-)

PbSO4

Timbal

Sulfat

1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah

arus

(soak).

2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.

SELAMA

PELEPASAN

MUATAN

LISTRIK

Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70% PERUBAHAN S

20

S

TEMPERATUR =

=

+

Berat

St

pada

kita

Jenis

memiliki

(

=

20

temp.

terukur

accu

accu

terukur

zuur

Zuur.

dengan

)

jenis

kondisi

=

1.250 1.250

+

pada

20°C

0.0007

(33

+

= 1.2591

Reaksi Pengisian Sel Accu Post by MyKunci.com - 2010

) 20°C.

1.250

33°C berat

=

-

jenis

Temperatur= S20

t

Temperatur

Misainya

maka

(

Berat

=

Berat

0.0007 Jenis

=

t Contoh:

St

adalah 0.0091

20)

sbb:

Sel Aki Ppt PresentationPENDAHULUAN Aki Accu Termaksud Sel Sekunder Karena Selain Menghasilkan Arus Listrikaki Reaksi Pengisian Aki 2PbSO4 + 2H2O Pb + 2SO4 2 + PbO2 + 4H+ Reaksi Penggunaan Sel Volta XIIReaksi Sel Pb + 2SO4 2 + PbO2 + 4H+ 2PbSO4 + 2H2O Reaksi Pengisian Aki 2PbSO4 + 2H2O Pb + 2SO4 2 + PbO2 + 4H+ ACCU Terus 3 Sel Perak Oksida Sel Ini Banyak Digunakan Untuk Elektrokimia I Penyetaraan Reaksi Redoks Dan Sel Volta Oleh Karena Reaksi Sel Merupakan Hasil Penjumlahan Dengan Sebutan Baterai Mobil Atau Akiaccu Reaksi Yang Terjadi Saat Pengisian Aki Merupakan Kebalikan Dari Reaksi Yang Terjadi Tips Memilih Aki Akimurahcom Toko Aki OnlineSistem Pengisian Adalah Sistem Kelistrikan Pada Kendaraan Baik Hal Ini Terjadi Karena Reaksi Kimia Di Dalam Accu Antara Air Accu Dengan Sel Accu TugasSekolahOnline Kegunaan Sel VoltBagaimana Cara Melakukan Pengisian Aki 8 Tuliskan Reaksi Pengosongan Aki Baterai Alkali Baterai Perak Oksida Baterai Nikel Cadmium Dan Sel Akki Accu Accu MotrocomSetiap Sel Menyediakan 21 Jadi Pada Saat Accu Digunakan Discharge

Akan

Terjadi

Reaksi

Terbalik

Yaitu

Lead

Bahkan

Dapat

Memperpendek Umur Accu Saat Pengisian Inverter Plus Charger Cara Kerja Aki Atau BatteryReaksi Ini Akan Berlangsung Terus Sampai Bisa Tumpah Melalui Lubanglubang Sel Misalnya Pada Saat Terjadi Pengisian Pengisian BateraiCas AkiAccu Charging Pengisian Arus Semua Tentang Baterai Alias Accu ICnya Sudah Rusak Untuk Pengisian Yg Full Loaded Accu Tekor Biasanya Ada Sel Yg Rusak Atau Baru Mau Rusak Untuk Mengecheck Accu Secara Cara Kerja Aki Adalah Dengan Reaksi

CARA KERJA BATERAI KIMIAps2unsDalam Sel Galvanik Reaksi Oksidasi Terjadi Secara Spontan Karena Terus Menerus K Pengisian BateraiCas Aki Accu Charging Pengisian Arus Dialirkan Berlawanan Dengan Waktu Reaksi Kimia Di Balik Kotak AkiReaksi Kimia Di Balik Kotak Aki Sementara Proses Kimia Selama Pengisian Aki Charging Terjadi Besar Ggl Yang Dihasilkan Satu Sel Aki Adalah 2 Volt

Komponen accu/battery

1

Grid

. Peran

grid

adalah

untuk

menjaga

bahan-bahan

aktif

dan

konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara mekanis dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh larutan asam belerang (sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam menghantarkan arus listrik. Dalam accu konvensional lempengan grid memakai bahan leadantimony alloy, tetapi kemudian ditemukan bahwa lead-antimony alloy tersebut menjadi penyebab utama dari self-discharge dan penurunan arus listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid diperkenalkan kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru yang diproses secara khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium, timah putih, dsb.

2

Lempengan (elektroda)

. Seperti yang ditampilkan dalam gambar. Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk timah yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air, yang direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan,

pengeringan,

perubahan

wujud,

dsb.

Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda negatif menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

3

Penyekat (separator)

. Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan negatif guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan tersebut. Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus. Karena elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya, maka penyekat harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta tidak mencair dan mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi tersebut,

diperlukan bahan yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan sebagai penyekat

dalam

accu.

Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe lempengan mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal ini disebabkan karena kemampuannya mencegah hubungan arus pendek yang mungkin ditimbulkan di dasar dan di luar lempengan.

4

Susunan lempengan (kelompok sel)

. Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada kutub elektroda. Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan,

tanpa

memperhatikan

jumlah

lempengan dan ukuran sakelar voltase yang terbuka menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 sel yang dihubungkan dalam rangkaian

seri. 5

Kemasan Accu

. Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya. Pada accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan positif dan negatif yang diletakkan terpisah pada masingmasing dudukan. Peran dari dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan untuk mencegah hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan endapan bahan-bahan aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini, penyekat jenis kantong digunakan sebagai metode pencegahan hubungan arus pendek. Dengan tipe pemisah seperti ini endapan bahan aktif yang keluar dari elektroda akan ditahan di dalam penyekat sehingga saat ini beberapa kemasan aki tidak mempunyai dudukan. 6

Tutup atas dan sumbat

. Tutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga kekedapan udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan kuat pada bagian atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat khusus atau dipanaskan. Pada tutup atas juga terdapat lubang bersumbat yang dipergunakan untuk menambahkan air, larutan asam belerang atau untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur di dalam kemasan accu. Sumbat lubang juga dipergunakan untuk mencegah kotoran masuk dan

kebocoran elektrolit. Gas hidrogen dan gas oksigen yang dihasilkan dari reaksi kimia yang terjadi di dalam kemasan accu juga disalurkan melalui bagian atas dan samping sumbat lubang.

7

Pemisah sel/terminal

.

Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung besar dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika arus tegangan tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di accu mobil terbuat dari lempengan timah yang dipakai untuk menghubungkan sakelar eksternal. Bentuk dan ukuran harus sesuai dengan standar yang ditampilkan dihalaman berikut

Bentuk dan ukuran terminal (satuan:mm)

Keterangan Komponen Accu Global terdiri dari: Terminal, Base Hold Down dan Cell Lay Out 8

Elektrolit (Larutan Asam Belerang-Sulfuric Acid)

. 1 .

Elektrolit

Elektrolit adalah larutan asam belerang yang tidak berbau dan tidak berwarna yang dihasilkan dari campuran larutan asam belerang yang sangat

murni

dengan

air.

Elektrolit bereaksi dengan timah oksidan pada elktroda positif dan timah sepon (sponge lead) pada elektroda negatif sehingga menghailkan arus listrik. Selain itu elektrolit juga mengalirkan arus listrik di dalam sel. Biasanya, ketika aki telah terisi penuh, pada suhu 20oC, gravitasi dari elektrolit adalah sebesar 1.280+0.010.

2 Kemurnian elektrolit . Bahan-bahan murni dibutuhkan dalam larutan asam belerang yang dipergunakan

dalam

accu.

Bahan-bahan dengan tingkat kemurnian rendah akan menyebabkan kerusakan pada elektroda positif atau pengurangan daya dan pada akhirnya

akan

memperpendek

usia

pemakaian

aki.

Jadi perlu diperhatikan dan dipastikan elektrolit yang digunakan atau akan digunakan harus benar-benar murni. Larutan asam belerang yang digunakan dalam aki, harus memenuhi standar yang dikeluarkan oleh Japan Industrial Standard (JIS K1312). Selain itu, air suling yang

digunakan harus air suling untuk accu yang di atur oleh SBAS0404. http://www.scribd.com/doc/44291140/AKI

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF