Makalah Ak Syariah

August 2, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Ak Syariah...

Description

 

MAKALAH AKUNTANSI SYARIAH “KONSEP DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH’’  SYARIAH’’ 

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

1.  CHELSI LAONA (15033024) 2.  NIRMAWATI KAHAR (15033025) 3.  RAHMAWATI PUTRI UMAR (15033027) 4.  WAHYUNITA ARNAENI (15033028) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS/PROD BI SNIS/PRODII AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH LUWUK TAHUN AKADEMIK 2018/2019

 

KATA PENGANTAR   Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah Konsep dasar Laporan keuangan syariah. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Syariah. Makalah ini membahas tentang “Konsep Dasar Laporan Keuangan Syariah”. Syariah”.  

Dalam penyusunan makalah ini penulis menemukan berbagai kendala, hambatan, dan tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya  penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,dan semua itu tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan dari orang-orang yang berada di sekeliling penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Teman-teman, Orang tua tercinta, tercinta, dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Terutama terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Nurcahya H.Possumah,SE.,MM selaku dosen mata kuliah yang selalu memberikan arahan demi terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam  penyusunan makalah mak alah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat  penulis harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

02 Oktober 2018

Penulis

 

DAFTAR ISI  COVER KATA PENGANTAR............................................................................................... DAFTAR ISI.............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A.  Latar belakang........................................................................................................... B.  Rumusan Masalah..................................................................................................... C.  Tujuan Penulisan....................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A.  Unsur-unsur Dasar Laporan Keuangan...................................................................... B. Karakteristik Transaksi Syariah dan Bank Syariah......................................... Syariah.................................................... ........... C. Tujuan Laporan Keuangan………………………… Keuangan…………………………................................................. ................................................. D. Bentuk Laporan Keuangan ………………………………….. ………………………………….................................... .................................. E. Unsur-unsur Unsur-unsur Laporan Keuangan Bank Syariah……………………………………..  Syariah……………………………………..  F.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah……………………………………….. Syariah………………………………………..  

G. Asumsi Dasar………………………………………………… Dasar………………………………………………………………………. …………………….   H. Karakteristik Kualitatif Kualitatif Laporan Keuangan…………………………………………  Keuangan………………………………………… 

BAB III PENUTUP 1.  Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

 

BAB I  PENDAHULUAN  

A. Latar Belakang 

Bicara mengenai Akuntansi Syariah, tidak akan lepas dengan perhitungan keuangan yang mesti tertulis secara terperinci dan jelas, agar dapat menghasilkan laporan keungan yang mudah dipahami oleh semua pihak dan dapat membantu suatu  perusahaan dalam menganalisis keuangannya. Dalam suatu Laporan keuangan Akuntansi Syariah, ada beberapa faktor yang harus kita pahami sebelumnya, untuk menunjang laporan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar dalam suatu perusahaan atau perBankkan. Faktor-faktor yang ada akan menjadi acuan dalam laporan akuntansi adalah : pernyataan posisi keuangan, pernyataan pendapatan, pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau  pernyataan laba ditahan, pernyataan aliran kas, pernyataan perubahan dalam investasi terbatas dan setaranya, pernyataan sumber dan penggunaan dana zakat serta dana sosial, dan pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam Qaradh. Faktorfaktor inilah yang akan kita kaji dal;am makalah ini untuk membuat kerangka laporan keuangan syariah secara baik. Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan tersebut

dapat

dipahami, relevan, andal

dan dapat

di

 perbandingkan. Akan tetapi, perlu di sadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin di butuhkan oleh pihak-pihak yang  berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak di wajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syariah dan laporan lembaga keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga syariah antara lain, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shodaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan

 

lembaga konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas.

B. Rumusan masalah 

1.  Apa Unsur-unsur Dasar Laporan Keuangan Syariah? 2.  Apa Karakteristik Transaksi Syariah? 3.  Apa Tujuan dari Laporan Keuangan Syariah? 4.  Bagaimana Bentuk Laporan Keuangan Syariah? 5.  Bagaimana Prosedur Penyajian Laporan Keuangan Syariah? C.  Tujuan penulisan

1.  Mengetahui unsur-unsur laporan Keuangan Syariah  2.  Mengetahui Karakteristik Transaksi Syariah   3.  Mengetahui Tujuan Laporan Keuangan Syariah   4.  Mengetahui Bentuk Laporan Keuangan Syariah   5.  Mengetahui Tata cara Penyajian Laporan Keuangan Syariah  

 

BAB II  PEMBAHASAN

A.  Unsur-unsur Dasar Laporan Keuangan 1.  Pernyataan posisi keuangan a.  Aset 

Merupakan sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat  bagi ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset lainnya, yang haknyadi dapat oleh bank syari’ah sebagai hasil dari transaksi atau suatu  peristiwa di masa lalu.   b.  Liabilitas  Liabilitas merupakan kewajiban yang berjalan untuk memindahkan suatu aset dan meneruskan penggunaannya atau menyediakan jasa untukpihak lain di masa depan sebagai hasil dar transaksi atau peristiwa dimasa lalu. c.  Porsi pemegang rekening investasi takterbatas  Rekening investasi tak terbatas merujuk pada dana-dana yang diterima oleh  bank syari’ah syari’ah dari individu-individu atau kelompok dengan dasar bahwa bank syari’ah akan memiliki hak untuk menggunakan dan menginvestasikan danadana dana tersebut tanpa adanya batasan. Dengan demikian, bank syari’ah berhak mencampurkan dana yang di investasikan itu dengan modalnya sendiri. d.  Saham Pemilik   Saham pemilik merujuk pada jumlah yang tersisa pada tanggal pernyataan  posisi keuangan dari aset bank syari’ah sesudah dikurangi kewajiban, porsi  pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang serta dengannya, serta  pendapatan yang dilarang jika ada.   2.  Pernyataan Pendapatan

a.  Pendapatan Pendapatan merupakan kenaikan kotor dalam aspek atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh  penyertaan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, dan lain-lain.

 

 b.  Biaya Biaya merupakan penurunan kotor dalam suatu aspek atau kenaikan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh  pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, atau aktivitas yang termasuk pemberian jasa. c.  Keuntungan Keuntungan merupakan kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari memegang aset yang mengalami peningkatan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan. d.  Kerugian Kerugian merupakan penurunan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari  pemegang aset yang mengalami penurunan nilai selama periode yang dipilih oleh  pernyataan pendapatan. e.  Keuntungan pada rekening investasi tak terbatas yang setaranya menunjukkan kondisi atau posisi rekening investasi mudharabah mutlaqoh. f.  Keuntungan bersih (kerugian bersih) Gambaran keberadaan keuntungan atau kerugian bersih yang diperoleh bank syariah selama periode akuntansi. 3.  Pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau pernyataan laba ditahan. 4.  Pernyataan aliran kas

a.  Kas dan setara kas   b.  Aliran kas dan transaksi  c.  Aliran kas dari aktivitas investasi   d.  Aliran kas dari aktivitas pembiayaan  5.  Pernyataan perubahan dalam investasi

a.  Investasi terbatas   b.  Simpanan dan penarikan oleh pemegang rekening investai terbatas dan ekuivalensinya.  c.  Keuntungan atau kerugian investasi sebelum bagian keuntungan manager investasi sebagai seorang mudharib atau konvensasiseabagi investasi.  

 

d.  Bagian manager investasi dalam keuntungan investasi terbatas dari seorang mudharib atau kompensasi sebagai manager investasi.   6.  Pernyataan sumber dan pengguanaan dana zakat serta dana social

a.  Sumber dana zakat dan dana sosial   b.  Penggunaan dana zakat dan dana sosial   c.  Saldo dana zakat dan dana sosial  7.  Pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam karadh

a.  Karadh   b.  Sumber dana dalam karadh  c.  Penggunaan dana dalam karadh   d.  Saldo dana dalam karadh.  B.  Karakteristik Transaksi Syari’ah dan Bank Syari’ah  Syari’ah   

Karakteristik Transaksi Syari’ah  Syari’ah  Transaksi syari’ah terkait dengan nilai-nilai etis meliputi aktivitas sector keuangan dan sector riil yang dilakukan secara koheren tanpa dikotomi sehingga keberadaandan nilai

uang merupakan cerminan aktivitas

investasi

dan

 perdagangan. Implementasi transaksi yang sesuai dengan peradigma dan azas transaksi syari’ah harus memenuhi karakteristik dan persyaratan berikut :  :  a.  Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;  b.  Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik; c.  Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan prngukur nilai, bukan sebagai komoditas; d.  Tidak mengandung unsure riba ; e.  Tidak mengadung unsur kezaliman; f.  Tidak mengadung unsur maysir; g.  Tidak mengandung unsur gharar; h.  Tidak mengadung unsur haram; i.  Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)  money)   karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang

 

melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk).  j.  Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak diperkenankan menggunakan standart ganda harga umtuk satu akad serta tidak mrnggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam (ta’alluq)  dalam suatu akad. k.  Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan maupun melalui rekayasa penawaran. l.  Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap. Transaksi syari’ah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat komersial maupun yang bersifat social social yang bersifat non komersial.Transaksi syari’ah komersial dilakukan antara lain berupa : investasi untuk mendapatkan bagi hasil ,  jual beli barang untuk mendapatkan laba, dan atau pemberian layanan jasa untuk mendapatkan imbalan. Transaksi syari’ah nonkomersial nonko mersial dilakukan antara lain  berupa : pemberian dana pinjaman atau talangan qard, penghimpunan dan  penyaluran dan social seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan hibah.

 

Karakteristik Bank syari’ah  syari’ah 

Direktorat Perbankan Syari’ah BI menguraikan ada 7 karakteristik utama yang menjadi prinsip sistem Perbankan Syari’ah di Indonesia yaitu ::   1.  Universal, memandang bahwa bank syari’ah berlaku untuk setiap orang tanpa memandang perbedaan kemampuan ekonomi maupun perbedaan agama. 2.  Adil,memberikan sesuatu hanya kepada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai dengan posisinya dan melarang adanya unsure maysir(unsure spekulasi atau untung-untungan), untung-untungan), gharar (ketidak jelasan), haram, riba’.  riba’.   3.  Transparan,dalam kegiatannya bank syari’ah sangat terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. 4.  Seimbang, mengembangkan sektot keuangan melalui aktivitas perbankan syari’ah yang mencangkup pengembangan sector riil dan UMKM ( Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

 

5.  Maslahat, bermanfaat dan membawa kebaikan bagi seluruh aspek kehidupan. 6.  Variatif,Produk bervariasi. 7.  Fasilitas, banyak fasilitas yang telah disediakan. C.  Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang  bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan - keputusan ekonomi serta menunjukkan  pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi: 1.  Asset  2.  Kewajiban  3.  Dana syirkah temporer   4.  Ekuitas  5.  Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian   6.  Arus kas  7.  Dana zakat; dan  8.  Dana kebajikan.   beberapa tujuan lainnya adalah: 1.  Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha. 2.  Informasi kepatuhan entitas syariah tidak sesuai dengan prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan  prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.

 

3.  Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tangung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikan pada tingkat keuntungan yang layak. 4.  Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas termasuk pengelolaan dan penyaluran p enyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas syariah dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapkan tersebut tidak diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai  pengguna laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan  pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dapat dipercayakan kepadannya.

D.  Bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan Entitas terdiri atas Entitas syariah mengungkapkan hal-hal  berikut di Neraca atau di Catatan atas Laporan Keuangan :  

Untuk setiap jenis saham 

 

Jumlah saham modal dasar  

 

Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh 

 

 Nilai nominal saham 

 

Ikhtisar perubahan jumlah saham beredar  

 

Hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal; 

 

Saham entitas syariah yang dikuasai oleh entitas syariah itu sendiri atau oleh anak entitas syariah atau entitas syariah asosiasi; dan  

 

 

Saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan persyaratannya 

 

Penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas; dan  

 

Penjelasan apakah dividen yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban.  

1.  Posisi keuangan entitas syariah, disajikan sebagai neraca. Laporan ini menyajiakn informasi tentang sumber daya yang dikendalikan. Likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Laporan ini  berguna untuk memprediksi kemampuan perusahaan dimasa yang akan dating.   2.  Informasi kinerja entitas syariah, yang dapat disusun berdasarkan definisi dana seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja aset likuid atau kas. Kerangka ini tidak mendefinisikan dana secara spesifik. Akan tetapi, melaluii laporan ini dapat diketahui aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode  pelaporan.  3.  Informasi lain, seperti laporan penjelasa tentang pemenuhan fungsi sosial entitas syariah. Merupakan informasi yang tidak diatur secara khusus tatapi relevan bagi  pengambilan keputusan sebagai besar pengguna laporan keuangan.   4.  Catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan yang relevan termasuk pengungkapan tentang resiko dan ketidak pastian yang mempengeruhi entitas, informasi tentang segmen industri dan geografi serta  pengaruh perubahan harga terhadap entitas juga dapat disajikan.  E.  Unsur-unsur Laporan Keuangan Bank Syariah

1.  Laporan posisi keuangan( statement of financial position)   2.  Laporan laba rugi (statement of income)   3.  Laporan arus kas (statement of cashflows)  4.  Laporan laba ditahan atau saldo laba (statement of retained earning)   5.  Laporan perubahan dana investasi terikat (statement of change in restricted investment)  6.  Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah (statement of source and use of fund in zakat and charity fund)  

 

7.  Laporan sumber dan penggunaan dana qadhuk hasan (statement of source of fund in qard fund)   Empat laporan pertama adalah unsur laporan keuangan yang sudah dikenal selama ini secara konvensional, sedangkan tiga yang terakhir bersifat khas. Ketiga laporan yang terakhir muncul akibat perbedaan peran dan fungsi bank syariah, dibandingkan bank konvensional.  F.  Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah 1.  Laporan posisi keuangan (neraca)

Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah. 2.  Laporan laba dan rugi

Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya,dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban. 3.  Laporan arus kas 4.  Laporan perubahan ekuitas 5.  Laporan perubahan investasi terikat

Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat  berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya. 6.  Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah

Bank syari’ah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infaq, dan shodaqoh sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan a.  Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah yang berasal dari penerimaan;    

Zakat dari bank syari’ah  

 

Zakat dari pihak luar bank syaria’ah  

 

Infaq 

 

Shadaqah  

 

 b.  Penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah untuk:   

Fakir  

 

Miskin 

 

Hamba sahaya 

 

Orang yang terlilit hutang 

 

Orang yang baru masuk Islam 

 

Orang yang berjihad 

 

Orang yang dalam perjalanan 

 

Amil 

c.  Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infaq dan shadaqah d.  Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah e.  Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah 7.  Laporan sumber dan pengguna dana qa qarr dhul hasan 

Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan qardhul hasan sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan: a.  Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan:    

Infaq 

 

Shadaqah  

 

Denda 

 

Dan pendapatan non halal 

 b.  Penggunaan dana qardhul hasan untuk:   

Pinjaman 

 

Sumbangan 

c.  Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan   d.  Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan,   e.  Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan   8.  Catatan-catatan laporan keuangan

Laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi dan material yang  perlu unutuk menjaikan laporan keuangan tersebut memadai, relevan, dan bisa dipercaya (andal) bagi para pemakainya.

 

9.  Pernyataan, laporan dan data lain yang membantu dalam menyediakan informasi

yang

diperlukan

oleh

para

pemakai

laporan

keuangan

 sta atement of o ob byektif . sebagaimana ditentukan didalam st Laporan ini diterbitkan dalam bentuk komparatif. Artinya, laporan tersebut menyajikan data periode sekarang dan periode yang lalu. Untuk memberikan gambaran keadaan laporan keuangan bank syari’ah.   G.  Asumsi Dasar 1.  Dasar Akrual (accrual basic)

Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan peistiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yang merepsesentasikan kas yang akan diterima di masa depan.  Namun, dalam penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas. Hal ini disebabkan bahwa prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah keuntungan bruto (gross profit). 2.  Kelangsungan Usaha (going consern)

Laporan keuangan biasannya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang akan melanjutkan usahannya di masa depan. Oleh karana itu, entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuiditas atau mgngurangi secara meterial skala usahannya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang  berbeda

dan

dasar

yang

digunakan

harus

Sedangkan menurut AAOIFI asumsi dasar akuntansi adalah: 1.  Pengakuan Penghasilan (revenue)  2.  Pengakuan biaya 

diungkapkan.

 

3.  Pengakuan laba dan rugi  4.  Pengakuan laba dan rugi dari investasi terikat (bersyarat)  Sementara itu yang berkaitan dengan konsep pengukuran akuntansi, lembaga ini menjelaskan sikap tantang Konsep Matching dan d an Atribut Pengukuran.   Atribut yang diukur seperti: 

1. Nilai kas dan setara kas yang akan direalisasi dan dibayar 2. Penilaian kembali aktiva, kewajiban dan investasi terikat 3. Penerapan penilaian kembali aktiva, kewajiban dan investasi terikat 4. Alternatif pengukuran lainnya terhadap kas dan setara kas.

H.  Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan 1.  Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuanan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yaang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwai informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. 2.  Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan  pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kin atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevan berarti juga harus berguna untuk peramalan (predictive) dan  penegasan (confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu sama lain Relevan juga dipengaruhi oleh hakikat dan tingkat meterialitasnya. Tingkat meterialitas ditentukan berdasarka pengaruh kelalaian (ambang  batas) terhadap keputusan ekonomi ekono mi pemakai yang diambil atas dasar laporan

 

keuangan. Oleh karena itu, meterialitas dipengaruhi oleh besarnya kesalahan dalam mencantumkan atau pencatatan. Sementara itu, dasar penerapan dalaam bagi hasil harus mencerminkan  jumlah yang sebenarnya tanpa mempertimbangkan konsep materialitas. 3.  Keandalan

Andal, diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapar diandalkan sebagai penyajian yang jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakikat atau penyajian tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntunan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat  bagi entitas syariah s yariah untuk mengakui jumlah seluruh tuntunan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntunan tersebut. Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut. a.  Menggambarkan dengan jujur transaksi (penyajian jujur) serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapaat diharapkan untuk disajikan. Misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aset, kewajiban, dana syirkah temporer, serta ekuitas entitas syariah pada tanggal pelaporan.Penggambaran tersebut harus memenuhi kriteria  pengakuan, walaupun terkadang mengalami kesulitan yang melekat untuk mengidentifikasikan transaksi baik disebabkan oleh kesuitan yang melekat pada transaksi atau oleh penerapan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi atau peristiwa tersebut.   b.  Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang sesuai dengan prinsip syariah dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi mengungguli bentuk). 

 

c.  Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu saja (netral).  d.  Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Pertimbangan ini mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan atas kepastian tersebut.  e.  Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan akan berakibat informasi menjadi tidak benar sehingga menjadi tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna.  4.  Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas syariah agar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan agar entitas syariah untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta

perubahan

posisi

keuangan

secara

relatif.

Oleh

karena

itu,

 pembandingan berupa pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan serta konsisten untuk entitas syariah yang bebbeda, maupun entitas lain. Agar dapat dibandingkan, informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas standart akuntansi yang berlaku. Bila pemakai ingin membandingkan  posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka entitas syariah syariah perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalaam laporan keuangan. 

 

BAB III  KESIMPULAN 

Dapat disimpulkan bahwa suatu laporan keuangan dapat bermanfaat apabila informasi yang di sajikan dalam suatu laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan. Laporan keuangan juga tidak hanya mencakup pernyataan mengenai keuangan tetapi juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung atau dengan informasi yang di sediakan oleh akuntansi keuangan.dan laporan keuangan juga dapat menggambarkan keadaan laporan keuangan bank syari’ah yang menyajikan data periode sekarang dan data periode yang baru.  

 

DAFTAR PUSTAKA

Ifah, Rashwan. “Makalah Penyajian Laporan Keuangan Syariah”. 02 Oktober 2018. http://rashwansyarifah.blogspot.com/2013/04/makalah-penyajian-laporankeuangan.html   keuangan.html Riski, Indra. “Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah. 02 Oktober 2018.  2018. http://indrariski.blogspot.com/2013/09/kerangka-dasar penyusunan-dan-penyajian.html    penyusunan-dan-penyajian.html

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF