Makalah Air Baku Dan Konservasi Air

March 7, 2017 | Author: Stephanus Kinshy Imanuel Pangaila | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Air Baku Dan Konservasi Air...

Description

BAB I PENDAHULUAN Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Air merupakan asal muasal dari segala macam bentuk kehidupan di planet bumi ini. Dari air bermula kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan berkembang. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung, sehingga penyediaan air baku untuk  kebutuhan domestik, irigasi dan industri menjadi menjadi perhatian dan prioritas utama. Karena itulah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendeklarasikan bahwa air merupakan hak azasi manusia; artinya, setiap manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian air.

1

Di Indonesia, hak masyarakat terhadap penggunaan air dijamin melalui Undang  –  Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19454, dan UndangUndang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Dalam perkembangannya, air secara sangat cepat menjadi sumber daya yang makin langka dan relatif tidak ada sumber penggantinya.

Meskipun

Indonesia

termasuk

10

negara

kaya

air,

namun

dalam

pemanfaatannya terdapat permasalahan mendasar yang masih terjadi. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air. Pada musim hujan, beberapa bagian di Indonesia mengalami kelimpahan air yang luar biasa besar sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang ditimbulkannya. Di sisi lain, pada

1

musim kering kekurangan air dan kekeringan menjadi bencana di beberapa wilayah lainnya. Permasalahan mendasar yang kedua adalah terbatasnya jumlah air yang dapat dieksplorasi dan dikonsumsi, sedangkan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah menyebabkan kebutuhan air baku meningkat secara drastis. Masalah kualitas air semakin mempersempit alternatif sumber-sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

2

Pada sisi lain penyediaan air baku yang dibutuhkan bagi kegiatan rumah tangga, perkotaan dan industri sering mendapatkan gangguan secara kuantitas  – dalam arti terjadinya penurunan debit air baku akibat terjadinya pembukaan lahan-lahan baru bagi pemukiman baru di daerah hulu yang berakibat pada pengurangan luas catchment  area sebagai sumber penyedia air baku. Disamping itu, secara kualitas penyediaan air

baku sering tidak memenuhi standar karena adanya pencemaran air sungai oleh limbah rumah tangga, perkotaan, dan industri.

3

Mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka sumber daya air merupakan sumber daya alam yang sangat vital bagi hidup dan kehidupan makhluk serta sangat strategis bagi pembangunan perekonomian, menjaga kesatuan dan ketahanan nasional sehingga harus dikelola secara terpadu, bijaksana, dan professional.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Air dapat berupa zat padat sebagai es dan salju, dapat berupa zat cair yang mengalir sebagai air permukaan, berada dalam tanah sebagai air tanah, berada diudara sebagai hujan, berada di Laut sebagai air laut dan bahkan dapat berupa uap air yang didefinisikan sebagai air udara (bibit air).

1

Air juga mempunyai peranan yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari, dimana beberapa peran pokok yang dapat dijelaskan dibawah ini antara lain adalah :



Sebagai komponen dasar dari salah satu media perhubungan.



Sebagai unsur proses photo sintesa dalam produk tanaman pertanian, perkebunan dan



kehutanan.



Sebagai salah satu Energi penggerak.



Penyedia air baku untuk air bersih pada kebutuhan domestik dan industri.

Siklus hidrologi ( Hydrologic Sycle) merupakan peredaran air dibumi melalui udara, permukaan tanah maupun lapisan dibawah permukaan tanah dan ini bisa berlangsung berkat ketersediannya sumber energi matahari, komponen-komponen utama dari bagian siklus hidrologi adalah : a. Penguapan ( Evapo-transpirasi). b. Curah hujan ( Precipitasi). 3

c. Limpasan permukaan ( Surface Run Off ). 1

d. Resapan ( Infiltrasi).

Dewasa ini, air tidak dapat lagi hanya dipandang sebagai barang sosial ( social goods), namun seiring dengan kaberadaannya yang semakin langka ( scarcity), maka

air perlu dipandang sebagai barang ekonomis ( economic goods) tanpa harus melepaskan fungsi sosialnya.

2

Bumi sebenarnya masih mempunyai banyak persediaan air tetapi hanya sedikit sekali air yang layak dikonsumsi. Berdasarkan laporan World Commission On Water , dalam 20 tahun ini, air yang dibutuhkan untuk konsumsi dunia, baik air minum maupun air untuk mengairi tanaman, sudah tak cukup lagi. Hanya 2,5 persen saja air di dunia ini yang tidak mengandung garam. Dan dua pertiga dari jumlah itu terkubur dalam gunung es dan glasier. Di dunia secara garis besar total volume air yang ada, air asin dan air tawar adalah 1.385.984.610 km3, terdiri atas (UNESCO, 1978 dalam Chow dkk, 1988 dalam Kodoatie dan Sjarief, 2005): Air laut : 1.338.000.000 km3 atau 96,54% Lainnya (air tawar + asin) : 47.984.610 km3 atau 3.46% Air asin di luar air laut : 12.995.400 km3 atau 0.93% Air tawar : 35.029.210 km3 atau 2.53%.

2,3

Potensi Air di Indonesia Menurut Ditjen Pengairan PU (1994), potensi air permukaan Indonesia lebih kurang 1.789 milyar m3/tahun, dengan sebaran: Irian Jaya 1.401 milyar m3/tahun, Kalimantan 557 milyar m3/tahun dan Jawa 118 m3/tahun. Potensi total air tanahnya 4,7 milyar m3/tahun, tersebar di 224 cekungan air. Sebarannya: 1,172 milyar m3/tahun di Jawa-Madura (60 cekungan), 1milyar m3/tahun di Sumatera (53 cekungan), 358 juta m3/tahun di Sulawesi (38 cekungan), Irian Jaya

4

217 juta m3/tahun (17 cekungan), Kalimantan 830 juta m3/tahun (14 cekungan) dan sisanya 1,123 juta m3/tahun tersebar di beberapa pula.

4

Keberadaan potensi dan penyebaran sumber air dibumi sangat bergantung kepada keadaan geologi suatu daerah, kondisi ini meliputi sejarah pembentukan lapisan batuan, sifat-sifat fisik batuan dan kimia batuan, struktur geologi dan sebagainya. Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World  WaterForum II  di Denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwa pada tahun 2025

akan terjadi krisis air di beberapa negara.

4

Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis air diperkirakan akan terjadi juga, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan air yang tercermin dari tingkat pencemaran air yang tinggi, pemakaian air yang tidak efisien, fluktuasi debit air sungai yang sangat besar, kelembagaan yang masih lemah dan peraturan perundang-undangan yang tidak memadai. Pulau Jawa yang luasnya mencapai tujuh persen dari total daratan wilayah Indonesia hanya mempunyai empat setengah persen dari total potensi air tawar nasional, namun pulau ini dihuni oleh sekitar persen total penduduk Indonesia.

5

Kondisi ini menggambarkan potensi kelangkaan air di Pulau Jawa sangat besar. Jika dilihat ketersediaan air perkapita per tahun, di Pulau Jawa hanya tersedia 1.750 meterkubik per kapita per tahun, masih di bawah standar kecukupan yaitu 2000 meter kubik per kapita per tahun. Jumlah ini akan terus menurun sehingga pada tahun 2020 diperkirakan hanya akan tersedia sebesar 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Apabila fenomena ini terus berlanjut maka akan terjadi keterbatasan pengembangan

5

dan pelaksanaan pembangunan di daerah karena daya dukung sumberdaya air yang telah terlampaui.

5

Secara prinsip, sasaran strategis pengelolaan potensi sumber daya air adalah menjaga keberlanjutan dan ketersediaan potensi sumberdaya air melalui upaya konservasi dan pengendalian kualitas sumber air baku. Sasaran strategis tersebut ditempuh melalui 4 (empat) tahapan yang saling terkait, yaitu perencanaan, pemanfaatan, perlindungan, dan pengendalian.

1

SUMBER AIR BAKU

Sumber air adalah keberadaan air sebagai air baku untuk air bersih bagi kebutuhan hidup manusia, hewan dan tumbuhan dalam mempertahankan kehidupannya (Chatib, 1994), sumber air yang dipergunakan untuk kebutuhan air baku diantaranya adalah :

Air Hujan

Air hujan merupakan air yang jatuh dari awan menuju ke permukaan bumi yang di dalamnya terkandung unsur  – unsur bahan kimia akibat pada saat jatuh melalui udara bebas yang mengandung unsur kimia yang diakibatkan oleh kualitas udara dan pola angin setempat, sehingga kualitas yang dihasilkan kurang memenuhi syarat sebagai sumber air baku untuk air bersih (PH nya rendah dengan sifat asam).

Air Tanah

Air tanah adalah seluruh jenis air yang terdapat dalam lapisan pengandung air dibawah permukaan tanah yang mengisi rongga-rongga batuan didalam lajur jenuh 6

(Saturated Zone). Suatu daerah yang mempunyai potensi air tanah sangat tergantung kepada hal-hal berikut ini :

a. Tebal dan luasnya penyebaran lapisan pembawa air.

b. Bentuk butir dan keseragaman lapisan akuifer.

c. Bentuk permukaan bumi ( Topografi). 3,4

d. Luas dan tersedianya sumber air untuk pengisian kembali ( Richarge Area).

Sumber air baku yang berasal dari air tanah ada 3 macam yaitu : 1. Air Tanah Bebas adalah air yang elevasinya dekat sekali dengan permukaan bumi yang berkedalaman antara 5  –  15 m, kondisi air dalam keadaan bebas (tidak  mengalami tekanan) karena tempatnya pada daerah akifer di atas lapis kedap air sampai kepermukaan tanah, sehingga tekanan airnya sama dengan tekanan udara luar. 2. Air Tanah Tertekan adalah air tanah yang terkandung pada lapisan aquifer  yang terletak diantara kedua kedua lapis kedap air (bagian atas dan bawah), permukaan air tanahnya lebih tinggi dari posisi aquifer-nya sendiri. 3. Mata air adalah tempat dimana munculnya air dari suatu celah batuan lapisan akufer, pada umumnya banyak dijumpai pada daerah-daerah kaki gunung atau kaki perbukitan, Sifat aliran air dari mata air mengalir membentuk alur-alur dan akhirnya ke sungai.

5

7

Air Permukaan

Di negara yang beriklim tropis debit sungai pada umumnya berfluktuasi sesuai dengan sifat musimnya, fluktuasi ini memberikan pengaruh terhadap debit dan kualitas sungai, pada saat musim hujan air sungai umumnya banyak membawa material hasil erosi yang mengakibatkan kekeruhan tinggi (Instalasi Pengolahan Air Tidak mampu lagi untuk menjernihkan air), sebaliknya pada musim kemarau alirannya mengecil yang diiringi dengan tingkat erosi yang kecil sampai dengan nol.

Pada daerah-daerah perkotaan, awalnya suplai air minum umumnya berasal dari sumur-sumur dalam, namun karena jumlah dan kapasitasnya sangat terbatas akhirnya kota-kota besar terpaksa menggunakan air baku dari aliran sungai yang melewati kota atau yang mengalir tidak jauh dari kota dengan terlebih dahulu dijernihkan melalui instalasi penjernihan air. Sejalan dengan makin besarnya kebutuhan pasokan air baku untuk air minum yang harus dipenuhi dari aliran air sungai, makin besar pula peran infrastruktur sumberdaya air dalam mendukung pengadaan air baku. Contoh fenomenal dalam pengadaan air baku untuk air minum adalah pengadaan air baku untuk DKI Jakarta yang sebagian besar dipasok dari Waduk Jatiluhur pada sungai Citarum. Air baku untuk air minum Jakarta yang diambil dari waduk dialirkan melalui Saluran Induk Tarum Barat yang merupakan bagian dari Jaringan Irigasi Jatiluhur. Dengan demikian, dukungan infrastruktur sumberdaya air terhadap pemenuhan kebutuhan air baku baik untuk air minum maupun keperluan rumah tangga lainnya menjadi sangat penting. Mengingat pentingnya peran infrastruktur sumber daya air dalam mendukung penyediaan air baku, maka peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana air baku yang sudah dibangun mutlak  8

dilakukan secara terus menerus untuk mempertahankan dan menjaga kehandalan 6

layanan penyediaan air baku .

Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak  diperhatikan, maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, yang dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan.

5,6

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut : a. Syarat Fisik : tidak berbau, tidak berasa b. Syarat Kimia : Kadar besi maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/l, kesadahan maksimal 500 mg/l c. Syarat Mikrobiologis : Jumlah total koliform dalam 100 ml air yang diperiksa maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari bukan perpipaan dan 10 untuk air yang berasal dari perpipaan.

9

Sarana air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan.

1-3

Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat Indonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah : 1. Lokasi 

Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya.



Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng-lereng pegunungan, letak  sumur gali diatas sumber pencemaran.



Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya mengandung air sepanjang musim.



Lokasi sumur gali supaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir.

2. Konstruksi 

Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk  mencegah rembesan dari air permukaan.



Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur.

10



Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat mencegah masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan misalnya pompa tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya.



Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.



Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10 meter dihitung dari tepi sungai.



Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak  mempunyai saluran penerimaan air limbah.

2

KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

Dalam kegiatannya mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai dan menjadi acuan dalam perencanaan tata ruang meliputi : perlindungan dan pelestararian sumber air, pengawetan air, pengelolaan kwalitas air dan pengendalian pencemaran air, Penghematan air atau konservasi air adalah perilaku yang disengaja dengan

tujuan mengurangi penggunaan air segar, melalui metode teknologi atau perilaku sosial. Usaha konservasi air bertujuan untuk:

1. Keseimbangan - Untuk menjamin ketersediaan untuk generasi masa depan, pengurangan air segar dari sebuah ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya.

11

2. Penghematan energi - Pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah

mengonsumsi

energi

besar.

Di

beberapa

daerah

di

dunia

[1]

(contohnya, California) . 3. Konservasi habitat - Penggunaan air oleh manusia yang diminimalisir untuk  membantu mengamankan simpanan sumber air bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran air, termasuk usaha-usaha baru pembangunan waduk  dan infrastruktur berbasis air lain (pemeliharaan yang lama).

6

Untuk skala kawasan pengelolaan sumber daya air dibedakan ke dalam beberapa karateristik zona yang spesifik, yaitu : 

Zona I merupakan zona rendah sepanjang garis pantai, seringkali banjir, memiliki tanah yang lembek dan adanya intrusi air laut ke air bawah tanah



Zona II merupakan zona rendah, beresiko banjir, baik untuk budidaya tanaman pangan, dan air tanah yang sensitif (rawan) terhadap polusi



Zona III merupakan zona datar dengan muka tanah yang relatif tinggi, memiliki slope cukup, kualitas air tanah yang baik, dan tidak ada resiko banjir, walaupun

kerap tergenang.



Zona IV merupakan zona berbukit, berlokasi pada dataran agak tinggi, tidak ada resiko banjir maupun genangan, lahan relatif subur, namun ketersediaan air tanah sedikit karena merupakan daerah tangkapan air ( catchment area) bagi zona I, II, dan III.

12



Zona V merupakan zona pegunungan dengan kelerengan (slope) yang tinggi dan kecepatan aliran permukaan ( fast flowing surface water ) yang tinggi pula.

4

Penggunaan sumber daya air ditujukan untuk memanfaatkan sumber daya air secara berkelanjutan dan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat secara adil. Namun penggunaan sumber daya air pada akhir-akhir tahun ini tidak terjadinya keseimbangan antara peningkatan kuantitas air yang diinginkan dengan realitas kualitas air yang terjadi. Kejadian krisis air bersih yang melanda sebagian besar kota-kota di bangsa ini merupakan pekerjaan rumah pemerintah untuk  mengatasinya. Upaya menangani kasus tersebut tercermin dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Bab II pasal 21 tentang konservasi sumber daya air yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan keberdayaan daya dukung, daya tampung dan fungsi sumber daya air. Kegiatan konservasi atau perlindungan dan pelestarian sumber daya air, sebagai berikut: Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air Pengendalian pemanfaat sumber air Pengisian air pada sumber pengaturan prasarana dan sarana sanitasi Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan pada sumber air Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu Pengaturan daerah sempadan sumber air Rehabilitasi hutan dan lahan, dan atau Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam. Selain itu dijelaskan pula upaya pemerintah melalui perumusan Undang-Undang tersebut pada bab V mengenai pengendalian daya rusak  air.

Pengendalian

dilakukan

secara

meneluruh

meliputi

upaya

pencegahan,

penanggulangan dan pemulihan. Perencaan pengendalian daya rusak air disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya air. Pengendalian 13

melibatkan peran serta aktif dari masyarakat dan menjadi tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah serta pengelola sumber daya air wilayah sungai dan masyarakat.

Hal- hal yang bisa kita lakukan seperti : 

Menata ulang tata kota agar berbasis ekologis



Membuat “rumah” untuk cacing tanah. Rumah itu disebut dengan biopori atau pori-pori hidup di dalam tanah. Cacing tanah adalah organisme dari kelas oligochaeta yang mampu menembus tanah hingga kedalaman 8 m. Dengan membuat satu rumah cacing, paling tidak kita akan mendapatkan sebidang tanah yang pori-porinya cukup ramah untuk menerima limpasan air hujan dan menyimpannya pada kedalaman yang lebih dalam. Hal ini dilakukan untuk  menanggulangi kelangkaan air pada musim kemarau.



Melakukan upaya konservasi air dengan cara menampung atau menyimpan air pada saat berlebih untuk digunakan pada saat dibutuhkan (kemarau) terutama untuk pemenuhan kebutuhan domestik (seperti desa saya-Waimana-LarantukaFlores Timur)



Pembangunan waduk 



Menjaga kelestarian sawah sebagai preservasi air



Memulai program pengijauan pada lahan kosong



Penggunaan teknologi Biogas guna mengurangi risiko polusi sungai dan sumber air oleh kegiatan peternakan



Mendaur ulang air limbah atau Curieau atau disebut juga  Aqua Industrial Water  5,6

Treatment.

14

Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat dilakukan dengan sederhana dengan cara sebagai berikut :

a. Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif (dapat dari batok kelapa, tawas, kaporit dan bubuk kapur).

b. Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama dipakai untuk menampung air yang akan dibersihkan, dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi setengah sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas yang telah dilarutkan terlebih dahulu, kemudian kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah tampak kepingkeping bubuhkanlah satu sendok makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah beberapa menit akan tampak kepingan yang lebih besar. Setelah itu endapkan selama setengah jam.

c. Ke dalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air dari kaleng pertama.

d. Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah disaring dari kaleng kedua. Air yang mengalir mula-mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam kaleng ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan sisa kotoran yang mungkin ada.

e. Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk menghilangkan bau khlor yang ada. Air yang keluar dari kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk  sumber air bersih.

4

15

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk  keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Potensi air permukaan Di Indonesia sendiri lebih kurang 1.789 milyar m3/tahun. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih (Suara Pembaruan  –  23 Maret 2007). Penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun yang dominan adalah akses untuk perkotaaan Penyebab dari terjadinya krisis air bersih ini antara lain: perilaku manusia yang kurang, Populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata, kerusakan lingkungan, manajemen pengelolaan air yang buruk, global warming, anggaran yang tidak  mencukupi, serta buruknya kinerja PAM PDAM. Kemudian krisis air bersih ini juga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat diantaranya dampak bagi kesehatan yaitu timbulnya berbagai macam penyakit dan dampak  ekonomi yaitu sulitnya air bersih didapatkan terutama bagi rakyat miskin. 16

SARAN

− Sumber daya air akan lestari apabila dalam pemanfaatannya disertai dengan tindakan konservasi, disamping itu perlu adanya penghijauan untuk melindungi kelestarian sumber daya air.

− Perlu adanya upaya yang bisa dilakukan supaya potensi mata air tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh penduduk dengan sebaik-baiknya.

17

DAFTAR PUSTAKA

1.

Direktur Penataan Ruang Wilayah Tengah-Ditjen Penataan Ruang-Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Pemanfaatan Sumber Daya Air Melalui Pendekatan Penataan Ruang. URL: http://www.qdocuments.com/PEMANFAATAN-SUMBER-DAYA-AIRMELALUI-PENDEKATAN-PENATAAN-RUANG--rtf.html. Accessed 20th March 2012.

2.

Samekto C, Winata ES. Potensi Sumber Daya Air di Indonesia. URL:. http://air.bappenas.go.id/main/doc/pdf/makalah/Potensi%20Sumber%20Daya %20Air%20Indonesia.pdf. Accessed 20th March 2012.

3.

Waterfogeo.  Makalah Krisis Air Bersih di Indonesia. URL: http://waterforgeo.blogspot.com/2011/01/makalah-krisis-air-bersih-diindonesia.html. Accessed 20th March 2012.

4.

Wikipedia. Konservasi air . URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Konservasi_air. Accessed 20th March 2012.

5.

Lewotana. Menanggulangi Kelangkaan Air Dengan Konservasi Sumber Daya Air.·. URL: http://lewotana.edublogs.org/2011/12/17/menanggulangikelangkaan-air-dengan-konservasi-sumber-daya-air/ 

6.

UNHCR. UNHCr’s Strategic Plan Forwater And Sanitation. URL: http://www.unhcr.org/48859b722.html. Accessed 20th March 2012.

7.

Chinese Proverb . Water, Sanitation And Health. URL: http://www.unescap.org/esid/hds/issues/watersanitationhealth.pdf. Accessed 20th March 2012.

2008 - 2012

18

19

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF