Makalah Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

March 27, 2019 | Author: dwiseptiana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Administrasi Dan Supervisi Pendidikan...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjaminan mutu merupakan kata kunci yang menjadi fenomena dalam dunia pendidikan, hal ini terjadi seiring dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Implementasi dari kedua payung hukum tersebut di lakukan oleh pemerintah, antara lain dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Salah satu isi dari PerMendiknas tersebut adalah kompotensi manajerial, kepemimpinan merupakan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Disamping itu pelaksanaan Otonomi Daerah mengharuskan kepala sekolah untuk mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi peraturan yang berlaku di daerah masing masing. Atas dasar pokok pikiran tersebut maka kepala sekolah harus mempunyai keterampilan dalam bidang kepemimpinan. Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan pengawas. Pengelolaan sekolah mencakup beberapa

unsur,

antara

lain

mengembangkan

dan

merawat

fasilitas

sekolah;

merencanakan dan mengusahakan pengadaan sumber belajar, buku, alat, dan bahan yang dibutuhkan guru untuk mengajar; bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat; namun yang paling penting adalah menjamin mutu pendidikan yang diterima anak. Pengawas  juga mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi kepala sekolah, guru, orang tua dan masyarakat di wilayahnya supaya mereka secara aktif bekerja untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. Ada beberapa kepala sekolah di masing-masing daerah yang berperan aktif dalam pengelolaan sekolahnya seperti yang diinginkan, namun masih banyak yang pasif dimana mereka hanya melakukan administrasi wajib dan tidak  berusaha mendorong kemajuan sekolahnya. Dalam bagian ini akan dibahas contoh peran kepala sekolah dan pengawas yang aktif mendorong kemajuan pendidikan di sekolahnya berdasarkan pengalaman nyata di lapangan.

1

B. Rumusan Masalah 1. Mahasiswa dapat memahami tugas kepala sekolah sebagai administrator. 2. Mahasiswa dapat memahami tugas kepala sekolah sebagai supervisor. 3. Mahasiswa

dapat

mengetahui

penerapan

tugas

kepala

sekolah

sebagai

administrator dan supervisor. C. Tujuan Tujuan pembuatan Makalah Kepala Sekolah Sebagai Administrator Dan Supervisor ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Administrasi Pendidikan 2. Untuk mengetahui penerapan teori kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor 3. Untuk mengambil kesimpulan bagaimana penerapan yang sesuai kepala sekolah menjadi administrator sekaligus supervisor di sekolah yang dipimpinnya. D. Metode Pembuatan Laporan Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah Kepala Sekolah Sebagai Administrator Dan Supervisor iniadalah dengan mencari teori pendukung yang terkait di media tulis juga media teknologi.

2

BAB II PEMBAHASAN Tujuan pendidikan di masa penjajahan Belanda di sesuaikan dengan tujuan kolonialisme Belanda. Sedangkan tujuan pendidikan di Indonesia sekarang harus sesuai dengan dasar dan tujuan Negara Republik Indonesia. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah di masa penjajahan Belanda dapat dikatakan berhasil sebagai pemimpin sekolah jika ia dapat memerintah dan mengawasi para guru, menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dan ditetapkan dari atasannya. Berlainan dengan kepala sekolah sekarang setelah Indonesia berkembang, sesuai dengan pendidikan di Negara kita Indonesia yang bersifat nasional-demokratis, kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja. Seorang kepala sekolah hendakya memenuhi syarat- syarat minimal sebagai berikut: a. Kepala sekolah untuk kepala sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar serendahrendahnya berijazah SGA/SPG atau SGTK (SPG jurusan B). b. Kepala sekolah untuk kepala sekolah SMTP serendah-rendahnya berijazah sarjana muda atau BI c. Kepala sekolah untuk kepala sekolah SMTA serendah-rendahnya berijazah sarjana atau BII Karena jenis SMTP dan SMTA bermacam-macam (SMP, SMA, SMEA, SPG, SMTK, STM, SMOA, SAA, SPMA, SKMA, SPDMA, dsb.) maka ijazah yang diperlukan bagi seorang kepala sekolah pun hendaknya sesuai dengan jurusan atau jenis sekolah yang dipimpinnya.

Berikut penjelasan mengenai tugas kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor akan dibahas lebih terperinci 1. Kepala Sekolah Sebagai Administrator Sergiovanni (1991) membedakan tugas kepala sekolah menjadi dua, yaitu tugas dari sisi administrative process atau proses administrasi, dan tugas dari sisi task areas atau bidang

garapan pendidikan. Tugas merencanakan, mengorganisir, meng-koordinir, melakukan komunikasi, mempengaruhi, dan mengadakan evaluasi merupakan komponen-komponen

3

tugas proses. Program sekolah, siswa, personel, dana, fasilitas fisik, dan hubungan dengan masyarakat merupakan komponen bidang garapan kepala sekolah dasar. Di sisi lain, sesuai dengan konsep dasar pengelolaan sekolah, Kimbrough & Burkett (1990) mengemukakan enam bidang tugas kepala sekolah dasar, yaitu mengelola pengajaran dan kurikulum, mengelola siswa, mengelola personalia, mengelola fasilitas dan lingkungan sekolah, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, serta organisasi dan struktur sekolah. Berdasarkan landasan teori tersebut, dapat digaris bawahi bahwa tugas-tugas kepala sekolah dapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu tugas-tugas di bidang administrasi dan tugastugas di bidang supervisi. Tugas di bidang administrasi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan bidang garapan pendidikan di sekolah, yang meliputi pengelolaan pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, saranaprasarana, dan hubungan sekolah masyarakat. Dari keenam bidang tersebut, bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu mengelola komponen organisasi sekolah yang berupa manusia, dan komponen organisasi sekolah yang berupa benda. Mengingat pentingnya peranan dan fungsi kepala sekolah, maka di dalam makalah ini akan dibicarakan secara khusus tentang kepala sekolah, fungsinya sebagai administrator dan sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, untuk  dapat melaksakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan. Adapun fungsi-fungsi kepala sekolah sebagai administrator: a. Membuat perencanaan Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, bagi perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan atau bahkan kegagalan. Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau program tahunan kepala sekolah hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut:

4

1) Program pengajaran, seperti kebutuhan tenaga guru sehubungan dengan kepindahan dan lain-lain; pembagian tugas mengajar; pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pembelajaran, dan alat-alat peraga. 2) Kesiswaan atau kemuridan, seperti syarat-syarat dan prosedur penerimaan murid baru, pengelompokan siswa atau murid dan pembagian kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan kesehatan murid (UKS), dan sebagainya. 3) Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan guru atau pegawai baru, pembagian tugas guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi atau promosi guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya. 4) Keuangan, mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang yang berasal dari pemerintah, atau POMG atau BP3, ataupun sumber lainnya. 5) Perlengkapan, meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah, penambahan ruangan kelas, perbaikan atau pembuatan pagar pekarangan sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah raga, dan lain sebagainya. b.

Menyusun organisasi sekolah Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik, perlu diperlukan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Mempunyai tujuan yang jelas 2. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut 3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan fikiran, dan sebagainya. 4. Adanya kesatuan perintah ( unity of command ); ); para anggota hanya mempunyai seorang atasan lansung. 5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di dalam organisasi itu. 6. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai denagn kemampuan, keahlian, dan atau bakat masing-masing. 7. Struktur organisasi hendaknya disusun seesederhanan mungkin dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian. 8. Pola organisasi hendaknya relatif permanen 5

9. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja ( security of tenure), yaitu anggota tidak  merasa gelisah karena takut ditindak sewenang-wenang. 10. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya jelas tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi. c.

Bertindak sebagai koordinator dan pengarah Adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar bagian atau antar personel bekerja sama saling membantu ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan seperti kerja sama antara urusan bimbingan konseling dengan para wali kelas, kerja sama antara bagian tata usaha dengan wali kelas ndan guru-guru, kerja sama antara POMG atau BP3 dengan urusan bimbingan dan konseling dan para wali kelas, dan sebagainya.

d.

Melaksanakan pengelolaan kepegawaian Pengelolaan kepegawaian mencakup di dalamnya penerimaan dan penempatan guru dan atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya. Adapun dalam membagi tugas pekerjaan personel, kepala sekolah hendaknya memperhatikan kesesuaian

antara

beban

dan

jenis

tugas

dengan

kondisi

serta

kemampuan

pelaksanaannya seperti: 

Jenis kelamin (pria atau wanita)



Kesehatan fisik (kuat-tidaknya melakukan pekerjaan itu)



Latar belakang pendidikan atau ijazah yang dimiliki



Kemampuan dan pengalaman kerja



Bakat, minat dan hobi Adapun untuk meningkatkan kesejahteraan personel dapat pula dilakukan dengan

cara: 

Membentuk ikatan social keluarga sekolah



Membentuk koperasi keluarga personel sekolah



Mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan profesi guru-guru atau kepegawaian



Member kesempatan dan bantuan dalam rangka pengembangan karir 6



Mengusulkan dan mengurus kenaikan gaji atau pangkat guru-guru dan pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Kepala sekolah sebagai supervisor Supervisi adalah salah satu fungsi pokok dalam administrasi pendidikan, bukan hanya merupakan tugas pekerjaan dan pengawas, tetapi juga tugas kepala sekolah terhadap guruguru dan pegawai-pegawai sekolahnya. a. Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan Supervisi adalah aktivitas menentukan kondidi atau syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, kepala sekolah hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Ia harus dapat meneliti dan menentukan syaratsyarat mana yang telah ada dan mencukupi, mana yang belum ada atau kurang mencukupi yang perlu diusahakan dan dipenuhi. Tanggung jawab kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan ternyata cukup berat dan sangat kompleks. Kepala sekolah bukan kepala kantor yang hanya duduk di belakang meja dengan pekerjaan menandatangani surat-surat urusan administrasi saja, namun harus memikirkan kemajuan sekolah dalam segala aspek. Khususnya dalam bidang pembinaan kurikulum, tugas kepala sekolah sebagai supervisor sangat penting karena justru bidang ini adalah faktor yang ‘srtategis” untuk  menentukan keberhasilan sekolah itu. Beberapa langkah yang perlu dikerjakan antara lain: a.

Membimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat

b.

Membimbing dan mengarahkan guru dalam pemilihan bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan masyarakat

c.

Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk observasi pada saat guru mengajar dan selanjudnya didiskusikan dengan guru

d.

Pada awal tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku

e.

Menyelenggarakan rapat rutin untuk membawa kurikulum pelaksanannya disekolah 7

f.

Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap program sekolah Dalam melaksanakan tugasnya, Kepal Sekolah dapat mendelegasikan kepada

Wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program; b. pengorganisasian; c. pengarahan; d. ketenagaan; e. pengkoordinasian; f. pengawasan; g. penilaian; h. identifikasi dan pengumpulan data; i. penyusunan laporan

Wakil kepala sekolah biasanya diberi tugas masing- masing seperti berikut: 1. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum Membantu Kepala Sekolah dalam urusan : 1) menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan 2) menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran 3) mengatur program pengajaran 1. Penghitungan Minggun Efektif  2. Program Tahunan 3. Program Semester 4. Pemetaan SK / KD 5. Penentuan KKM 6. Pengembamngan Silabus 7. mengatur pelaksanaan kurikuler dan ekstra kurikuler 8. mengatur pelaksanaan : - Program penilaian - Kriteria kenaikan kelas 8

- Kriteria kelulusan - Laporan kemajuan belajar siswa - Pembagian raport dan STTB 9. mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan 10. mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar 11. mengatur pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran 12. mengatur mutasi siswa 13. melakukan supervise administrasi dan akademis 14. menyusun laporan

2. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Membantu Kepala Sekolah dalam urusan : 1. mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling 2. mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 6 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan) 3. mengatur dan membina program kegiatan OSIS, meliputi Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Paskibra. 4. Mengatur program pesantren kilat 5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekol 6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi 7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa

3. Wakil kepala sekolah bidang Sarana Prasarana Membantu Kepala Sekolah dalam urusan : 1. merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar

mengajar 2. merencanakan program pengadaannya 3. mengatur pemanfaatan sarana prasarana 4. mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian 5. mengatur pembukuannya 9

6. menyusun laporan

4. Wakil kepala sekolah bidang Hubungan dengan Masyarakat Membantu Kepala Sekolah dalam urusan : 1. mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan paran Komite Sekolah 2. menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata 3. menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan) 4. menyusun laporan

Selanjutnya sebagai implikasi tugas supervisor tersebut beberapa hal yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin adalah; a.

Mengetahui keadaan / kondisi guru dalam latar belakang kehidupan lingkungan dan sosial ekonominya, hal ini penting untuk tindakan kepemimpinannya

b.

Merangsang semangat kerja guru dengan berbagai cara

c.

Mengusahakan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan guru

d.

Meningkatkan pastisipasi guru dalam kehidupan sekolah

e.

Membina rasa kekeluargaan di lingkungan sekolah antar kepala ,guru, pegawai

f.

Mempercepat hubungan sekolah dengan masyarakat, khususnya BP3 dan orang tua murid

b. Prinsip-prinsip dan factor-faktor yang mempengaruhinya Seperti yang dikatakan oleh Moh. Rifai, M.A., untuk menjalankan tindakan supervisi sebaik-baiknya, kepala sekolah hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip berikut: 1) Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif  2) Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang realistis 3) Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya 4) Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan pegawaipegawai sekolah yang disupervisi 10

5) Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi 6) Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka guru-guru dan pegawai sekolah 7) Supervisi tudak bersifat otoriter karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau bahkan antipasti dari guru-guru 8) Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan, atau kekuasaan pribadi 9) Supervisi tidak boleh bersifat-sifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan 10) Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil 11) Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Adapun beberapa factor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi itu, anta lain ialah: 1)

Lingkungan masyarakat temapt sekolah itu berada

2)

Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah

3)

Tingkatan dan jenis sekolah

4)

Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia

5)

Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.

c. Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran Secara umum, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain adalah: 1) Memotivasi para guru dan pegawai agar menjalankan tugasnya dengan baik. 2) Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk  media instruksional yang mendukung kelancaran KBM. 3) Bersama guru-guru berusaha mengemabangkan, mencari, dan menggunakan metodemetode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum. 4) Membina kerja sama yang harmonis diantara guru dan pegawai sekolah. 5) Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan sebagainya. 11

6) Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMG dan instansiinstansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan siswa d.

Teknik-teknik supervisi Secara garis besar, teknik supervisi dibagi menjadi dua, yaitu: 1)

Teknik perseorangan, yaitu supervisi yang dilakukan secara perseorangan. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: a) Mengadakan kunjungan kelas ( classroom visitation) b) Mengadakan kunjungan observasi ( observation visits) c) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa d) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah.

2)

Teknik kelompok, yaitu supervisi yang dilakukan secara kelompok. Beberapa kegiatan dapat dilakukan, antara lain: a) Mengadakan pertemuan atau rapat ( meetings) b) Mengadakan diskusi kelompok ( group discussions) c) Mengadakan penataran-penataran ( inservice-training)

e.

Pembagian tugas kepada guru Kepala sekolah sebagai pemimpin dan supervisor di sekolah yang dipimpinnya harus dapat memperhatikan: 

Apakah jumlah guru di sekolah itu telah cukup banyaknya?



Apakah tidak terlalu banyak guru honorer dan kekurangan guru tetap?



Apakah terlalu banyak guru wanita disbanding dengn guru pria, atu sebaliknya? Adapun pemberian tugas atau penempatan guru di dalam kelas oleh pimpinan

sekolah, adalah sebagai berikut: 1)

Sistem penempatan guru dalam kelas Sistem penempatan guru dalam kelas dibagi menjadi tiga macam yaitu sistem guru kelas, sistem guru bidang studi dan sistem campuran (penggabungan dari dua sistem sebelumnya).

2)

Cara memilih dan menempatkan guru dalam kelas 12

a Penempatan guru-guru SD, ini merupakan tugas kepala sekolah, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah: (1) Guru ditempatkan sesuai dengan ijazah dan pengalamannya (2) Kepala sekolah harus mengenal betul-betul pribadi guru masing-masing (3) Untuk menjalankan sisten campuran, tiap guru harus memilih dan memperdalam vak-vak apa yang sangat disukainya (4) Mata pelajaran yang baik diberikan dengan sistem guru bidang studi ialah mata pelajaran ekspresi yang tidak biasanya semua guru tidak dapat menguasainya, seperti pendidikan agama, keterampilan, menggambar, dan lain sebagainya. (5) Perlu adanya penyusunan  Rooster (daftar pelajaran) (6) Perlu diadakan pertukaran guru kelas dalm beberapa tahun sekali (setahun atau dua tahun) untuk mengantisipasi kebosanan para murid. b Penempatan guru-guru SMTP/SMTA Beberapa tokoh berpendapat bahwa sistem guru bidang studi tetap dipergunakan di SMTP/SMTA, akan tetapi, dalam pelaksanaan praktek seharihari, kita dapat melihat cara penempatan dan pembagian tugas yang masih kurang sesuai dengan yang seharusnya. Pembagian tugas wali kelas :

Pembagian tugas wali kelas sebaiknya didasarkan atas pertimbangan: 

Banyaknya jam pelajaran yang diajarkan guru kelas itu



Kewajiban guru terhadap kelas itu



Sedapat mungkin guru tetap di sekolah itu.

13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 

Administrator dan supervisor merupakan tugas kepala sekolah. Administrasi adalah dan supervisi adalah. Adapun dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, kepala sekolah membutuhkan peranan dari warga sekolah demi tercapainya tujuan dari tugasnya sebagai administrator dan supervisor.



Sebagai administrasi pendidikan, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggun   jawab melaksanakan fungsi-fungsi administrasi yang diterapkan ke dalam kegiatan sekolah yang dipimpinnya.



Dalam

menyusun

pengorganisasian

organisasi yang

baik,

sekolah dan

perlu di

diperhatikan

dalam

prinsip-prinsip

pelaksanaanyadiperlukan

pengoorganisasian serta arahan yang kontinu dari pimpinan sekolah. 

Pengelolaan kepegawaian yang dalam ilmu administrasi biasa disebut manajemen merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang sangat penting.



Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor mencakup kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan pembangkitan semangat dan kerja sama guru-guru, pemenuhan alat-alat dan perlengkapan sekolah demi kelancaran pengajaran dan lain sebagainya.



Teknik yang digunakan dalam melaksanakan supervisi oleh kepala sekolah terhadap guru-guru dan pegawai sekolah dapat dilakukan dengan teknik perseorangan dan teknik kelompok.

B. Saran Tugas kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor merupakan dua bentuk  tanggung jawab penting kepala sekolah di dalam bidang kependidikan, oleh sebab itu demi terwujudnya harapan yang ingin dicapai hendaknya kepala sekolah mempersiapkan dan merencanakan secara matang tanggung jawab tersebut sebelum menerapkannya di lingkungan sekolah.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.find-docs.com/kepala-seko http://www.find-docs.com/kepala-sekolah-sebagai-administra lah-sebagai-administrator.html tor.html 19:52.19-1119:52.19-112010 http://www.find-docs.com/kepala-seko http://www.find-docs.com/kepala-sekolah-sebagai-administra lah-sebagai-administrator-dan-supervisor.ht tor-dan-supervisor.html ml 19:56.19-11-2010 http://www.find-docs.com/kepala-seko http://www.find-docs.com/kepala-sekolah-sebagai-supervisor lah-sebagai-supervisor.html .html 19:54.19-11-2010 Purwanto, Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan . Bandung: Rosdakarya http://smk-ymik.com/web/2010/02/15/715/ http://aanchoto.com/2010/10/peranan-kepala-sekolah/ http://wawan-junaidi.blogspot.com http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/10/kepala-sekolah-sebaga /2010/10/kepala-sekolah-sebagai-supervisor.html i-supervisor.html 19:58.19-11-2010

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF