Mahasiswa Ideal

July 26, 2017 | Author: Fadel Rajab Nugraha | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Mahasiswa Ideal...

Description

Karakteristik mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang ikut andil untuk melakukan gerakan perubahan secara signifikan dan memiliki idealisme tinggi. Masih ingatkah kata-kata Soekarno ketika sedang berorasi, “Berikan saya sepuluh pemuda maka akan saya goncangkan dunia ini”. Begitu dahsyatnya kekuatan pemuda. Oleh sebab itu, pemuda adalah ujung tombak perubahan bangsa. Di pundak pemudalah ditopangkan tanggung jawab yang besar akan masa depan bangsa yang lebih baik. Untuk itu, pemuda memang harus memiliki idealisme yang tinggi dan memunculkan idealisme itu membutuhkan karakteristik sebagai penunjang. Karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang mahaiswa ideal adalah 1) beriman, 2) bersemangat, 3) banyak membaca, 4) waspada, 5) memiliki orientasi yang jelas, 6) bermanfaat bagi orang lain, 7) pandai menyesuaikan diri, 8) peduli terhadap lingkungan, 9) berpikir jernih, 10) kreatif, 11) inovatif, 12) disiplin. 13) memiliki cita-cita yang tinggi, 14) berpendirian kokoh, dan 15) rendah hati. Berdasarkan unsur-unsur karakteristik di atas bahwa mahasiswa ideal harus beriman. Iman merupakan kompas dalam mengarungi samudera kehidupan. Ketika mahasiswa sudah memiliki iman, tentulah ia tidak akan tersesat dengan mudahnya di persimpangan antara panggilan hati dan kehendak nafsu. Remaja itu sensitif terhadap perkembangan zaman, jadi peran iman sebagai kompas dalam hidup seorang mahasiswa sangatlah penting. Karakteristik kedua adalah bersemangat. Semangat sangatlah mempengaruhi suasana lingkungan. Ketika ada satu saja mahasiswa yang bersemangat, secara otomatis ia bisa menularkan semangatnya kepada mahasiswa lain. Ketika semua pemuda sudah bersemangat, semua tujuan yang ingin diraih pasti bisa menjadi kenyataan. Karakteristik ketiga banyak membaca. Ingat membaca adalah jendela dunia. Semakin banyak mahasiswa membaca semakin luas pula wawasan dan ilmu yang didapat. Dengan ilmu yang memadai kita bisa bersaing dengan mahasiswa lain baik di wilayah regional, nasional, maupun internasional. Seorang mahasiswa harus waspada dalam menjalankan segala aktifitasnya. Seperti yang kita ketahui jiwa pemuda itu sangatlah bergejolak dan susah sekali untuk dibendung. Jika tidak ada sikap waspada dalam diri mahasiswa untuk mengontrol sikap yang bisa dikategorikan agresif ini, bisa saja timbul kekacauan dan berakhir pada pemberontakan. Karakteristik kelima adalah memiliki orientasi yang jelas. Jika pandangan yang mendasari pikiran sudah jelas, pastilah rencana untuk progres kedepannya akan berjalan lancar dan tidak ada lagi keraguan saat menjalankannya. Dengan demikian, hasil yang dicapai akan maksimal dan perjuangan yang dilakukan tidak akan sia-sia. Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Begitu juga seharusnya seorang mahasiswa ideal harus bermanfaat bagi orang lain. Ketika mahasiswa sudah bisa memberikan manfaat untuk orang lain

disekitarnya, berarti ia sukses dalam pendidikannya dan begitulah seharusnya seorang mahasiswa sejati. Pandai menyesuaikan diri (fleksibelitas) adalah sifat yang harus dimiliki oleh mahasiswa karena mahasiswa akan dihadapkan pada banyak lingkungan dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Fleksibelitas akan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, tanpa hal tersebut mahasiswa akan sangat sulit untuk mengekspos bakat yang dimilikinya karena tidak ada respon dari lingkungan sekitar disebabkan ketidakmampuan menyesuaikan diri. Dengan demikian, tujuan akhir yang sudah ditargetkan akan sulit untuk dicapai. Karakteristik yang kedelapan adalah peduli terhadap lingkungan. Sepintar dan secerdas apapun seorang mahasiswa jika tidak perduli terhadap lingkungan sekitarnya percuma saja. Dia tidak akan pernah dianggap ada dalam lingkungannya sehingga ilmu yang seharusnya bisa bermanfaat menjadi sia-sia saja dan mahasiswa seperti ini bukanlah mahasiswa ideal. Selanjutnya karakteristik yang kesembilan adala berpikir jernih. Seorang mahasiswa harus selalu menjaga pola pikirnya dari hal-hal negatif agar pola pikir tetap jernih. Pola pikir yang jernih, sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menimba ilmu karena dengan pola pikir jernih, pelajaran lebih mudah diserap dan mahasiswa tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. Kreatif adalah hal yang harus dimliki oleh mahasiswa. Memiliki daya cipta yang tinggi akan sangat membantu mahasiswa dalam menjalankan aktivitasnya. Kekreatifan bagi mahasiswa adalah kebutuhan primer karena dalam kemajuan zaman sekarang ini dalam masyarakat hal itulah yang dituntut dan diperlukan untuk membentuk sumber daya yang berkualitas. Disamping kreatif seorang mahasiswa juga harus inovatif. Mahasiswa harus mampu menciptakan hal-hal baru dalam berbagai aspek untuk memenuhi tuntutan zaman saat ini. Dengan inovasi mahasiswa bisa melakukan perubahan besar tidak hanya pada dirinya sendiri tapi juga pada lingkungannya, jika hal tersebut dilakukan secara bersungguh-sungguh. Karakteristik yang keduabelas adalah disiplin. Kedisiplinanlah yang menentukan sukses atau tidaknya seseorang. Ketika mahasiswa sudah disiplin dalam menuntut ilmu tentulah dalam pengaplikasian ilmu tersebut nantinya mereka juga akan disiplin sehingga generasi yang tercipta berikutnya akan jauh lebih baik. Karakteristik ketigabelas adalah memiliki cita-cita yang tinggi. Seseorang yang memiliki cita-cita tinggi pasti memiliki dedikasi yang tinggi dalam hidupnya. Dengan dedikasi yang tinggi akan menjadikan pemuda bertanggung jawab terhadap tugasnya dan menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Memiliki pendirian yang kokoh adalah karakter mahasiswa ideal. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pemuda adalah ujung tombak perubahan bangsa, jika pemuda tidak memiliki pendirian yang kokoh maka ia akan mudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman tanpa mengindahkan lagi tujuan yang hendak dicapais ehingga bisa mengakibatkan kekacauan. Oleh karena itu, pendirian yang kokoh haruslah dimiliki semua mahasiswa.

Karakteristik terakhir yang harus dimiiki oleh mahasiswa ideal adalah rendah hati. Semakin banyak ilmu yang didapat dan semakin luas wawasan yang diperoleh tidak akan menjadikan tinggi hati. Mahasiswa yang ideal itu menganut ilmu padi. Semakin berisi semakin merunduk. Dengan tercapainya pemenuhan kelimabelas karakteristik mahasiswa ideal maka akan terciptalah generasi-generasi penerus bangsa yang benar-benar mampu dan berpotensial untuk menyandang predikat generasi penerus bangsa. Namun gejolak jiwa yang masih labil sering sulit dibendung sehingga menjadi salah satu faktor penghambat pengembangan karakteristik itu. Disinilah dibutuhkan indikator-indikator mahasiswa ideal sebagai pengontrol dan sebagai alat untuk mengantisipasi, serta sebagai media untuk menyalurkan potensi yang bergejolak itu sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan diri mahasiswa itu sendiri. MENJADI SOSOK MAHASISWA IDEAL Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh strata pendidikan tertinggi di Indonesia.Mahasiswa merupakan insan yang digadang menjadi sosok yang sempurna untuk meneruskan langkah menuju kesuksesan dimasa depan serta menjadi penerus cita-cita bangsa. Maka dari itu dalam prosesnya seorang mahasiswa harus meramu jurus-jurus jitu agar menjadi sosok yang ideal sebagai cerminan Bangsa Indonesia di masa depan. Dalam tulisan ini kita akan membahas mahasiswa ideal. Seseorang dalam hidupnya harus mempunyai mimpi agar mengerti apa tujuan hidupnya dan apa yang harus dialakukan. Sosok mahasiswa ideal harus kemampuan hard skills dan softs kills yang dilandasi nilai-nilai spiritual. “Hard skills”, kemampuan ini diperoleh seorang mahasiswa dari bangku formal perkuliahan, hal ini dapat dilihat dari perolehan prestasi akademik. Biasanya mahasiswa melihat dari pencapaian standar nilai yang tinggi dalam menyelesaikan perkuliahan. Prestasi mencerminkan penguasaan seseorang terhadap sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan dan diujikan kepadanya. Prestasi mahasiswa disimbolkan dengan nilai atau indeks prestasi (IP).Secara singkat, mahasiswa yang berprestasi adalah yang memiliki IP yang tinggi. Prestasi dalam makna IP ini menjadi pertimbangan awal bagi seorang lulusan ketika melamar suatu pekerjaan, baru kemudian hasil ujian tulis, wawancara, uji kompetensi, dan sebagainya. Apabila prestasi rendah, maka biasanya sejak awal seorang calon pelamar sudah

tersingkir atau tidak diperhatikan.Maka dari itu hard skills penting sebagai langkah awal seorang mahasiswa menggapai impiannya. Disamping hardskills, ada kemampuan lain yang harus pula dimiliki oleh seorang mahsiswa yang menempatkan dirinya sebagai mahasiswa ideal seperti yang penulis sebutkan diatas, yaitu kemampuan soft skills. Kemampuan ini dapat diperoleh mahasiswa dari pendidikan informalnya melaui ke ikutsertaan dalam berorganisasi baik intra maupun ekstra kampus. Pengalaman berorganisasi memberikan bekal kepada mahasiswa dalam berbagai hal, antara lain: kemampuan berinteraksi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan perpikir logis-sistematis, kemampuan menyampaikan gagasan di muka umum, kemampuan melaksanakan fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, kemampuan memimpin, serta kemampuan memecahkan permasalahan. Dengan pengalaman dan kemampuan yang terbentu kini, maka seorang mahasiswa ketika memasuki dunia kerjaakan lebih tanggap, terampil, cekatan, dan mampu menyesuaikan dengan keadaan. Selain itu, ia akan lebih mampu mengurai permasalahan yang dihadapi dalam setiap penugasan. Dari sini maka seorang mahasiswa biasanya akan lebih cepat mendapatkan kepercayaan atasan dalam suatu lingkungan pekerjaan. Lain halnya dengan mereka yang semasa kuliah tidak aktif berorganisasi, maka ketika memasuki dunia kerja ia baru mulai belajar keterampilan-keterampilan di atas. Hal ini membutuhkan waktu, dan kadang membuat atasan kurang respek, karena semestinya ketika memasuki dunia kerja seseorang benarbenar telah siap bekerja, bukannya baru belajar dari awal. Dua kemampuan yang dipaparka ndiatas“haerd skills dan soft skills, merupakan dua hal yang idealnya dimiliki oleh seorang mahasiswa agar kedepannya sesuai harapan layaknya yang diangankan setiap orang yang tergambar pada paragraph pertama pada tulisan ini. Namun ada yang tidak kalah pentingnya dari kedua kemampuan tersebut, yaitu kemampuan“spiritual”, dimana kemampuan in iadalah modal dasra yang mendasari kemampuan yang lainnya. Dengan berlandaskan agama sebagai pegangan hidupnya, seorang mahasiswa pasti akan mempunyai nilai luhur dan budi pekerti dalam setiap langkah dan tindakan yang ia lakukan. Kemampuan spiritual akan membentengi dari hal-hal tercela yang sepatutnya tiak dilakukan oleh mahasiswa. Banyak hal yang dapat diperinci dan dikaji serta jabarkan ketika kita membicarakan mahasiswa yang ideal tidak hanya sebatas dari 3 (tiga)

kemampuan yang penulis sedikit jabarka ndiatas.Kalau kata DaniFerdian,”Sederhananya, seorang mahasiswa ideal adalah seorang yang mengenal potensi dirinya sendiri, mencoba mengembangkan hal yang ia mampu, dan selalu berusaha melakukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya sendiri, maupun lingkungan sekitar.” Setiap mahasiswa tanpa terkecuali pastilah menginginkan dirinya menjadi mahasiswa sukses. Sukses bagi sementara orang tak ubahnya menjadi sebuah misteriyang sulit dipahami. Karenanya banyak orang yang mencari formula untuk menjadi sukses. Setiap orang berfikir bagaimana bisa sukses. Orang berusaha dengan cara membaca-baca buku motivasi, mengikuti seminar-seminar sukses, bahkan berkonsultasi dengan orang-orang ahli atau orang-orang yang dipandang telah mencapai sukses dalam bidangnya. Sebagaimana halnya dengan Fisika atau Matematika, sukses pun dapat dipelajari. Berikut ini adalah kiat-kiat untuk menjadi mahasiswa sukses. 1. Membangun Komitmen pada Studi Kunci pertama untuk mencapai sukses adalah komitmen. Komitmen pada studi adalah pondasi dan faktor penentu dari kesuksesan. Dengan komitmen yang kuat, mahasiswa akan mampu mencurahkan waktu, energi, dan perhatiannya untuk melaksanakn tugas-tugas studi. Jika mahasiawa memiliki komit men yang kuat pastinya dia tidak akan cepat menyerah atau pun mengeluhkan tentang tugas-tugasnya. Dengan komitmen yang kuat tugas yeng berat akan terasa ringan, akan tetap semangat walupun menghadapi tugas yang menumpuk. Berikut ada beberapa kiat strategi yang dapat diterapkan untuk membangun komitmen yang kuat dalam studi: · Pandangkah studi sebagai amanah · Pandanglah studi sebagai profesi · Pandanglah studi sebagai pekerjaan utama · Pandanglah predikat “mahasiswa” sebagai jabatan · Pandanglah kuliah sebagai tugas pokok harian · Pandanglah tugas-tugas kuliah, ujian tengah dan akhir semester sebagai batu loncatan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi 2. Menempatkan Sasaran dan Target Studi Setelah memantapkan komitmen yang kuat dalam diri mahasiswa, tetapkanlah sasaran yang tinggi sebagai pemecut semangat. Hendaknya mahasiswa menetapkan sasaran sebagai berikut : · Mencapai prestasi setinggi mungkin · Membina dan mengembangkan kompetensi akademik · Membina dan mengembangkan kompetensi profesional · Menyelesaikan studi tepat waktu Setelah membangun komitmen dan menetapkan sasarannya, hendaknya sasaran tersebut diperjelas menjadi target yang jelas. Dalm menentukan target tersebut hendaknya target bersifat khusus, terukur, dapat tercapai,

realistis, tidak melebihi batas waktu yang telah ditentukannya sendiri, membangkitkan energi, dan dapt menyentuh emosi si pembut target. 3. Membangun Motivasi Motivasi adalah semangat seseorang untuk merai sesuatu yang ditagetkannya, dengan kata lain motivasi adalah roh dari pencapaian kesuksesan. Motivasi adalah faktor kunci penentu sukses studi dan juga pengembangan diri. Orang yang kehilanagn semangatnya, kian hari potensi dan bakatnya akan semakinmengkerut dan layu. Motivasi layaknya sinar matahari pagi yang menyinari pori-pori: udara yang sejuk, segar, bersih yang belum terkena polusi. Dan menjadi tanggung jawab dari setiap mahasiswa untuk mempertahankan motivasi hingga tercapainya target yang diinginkan. 4. Mengembangkan Keterampilan Studi Ketika mahasiswa telah memandang studi sebagai profesi dan predikat “mahasiswa” sebagai jabatan, sudah selayaknya mahasiswa senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Langkah utama meningkatkan profesionalisme adalah mengembangkan ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas. Di era globlalisasi sekarang ini, sering kita jumpai lulusan sarjana yang susah mendapat kesempatan untuk bekerja, dan menjadi mahasiswa bukan jaminan untuk sukses. Semakin banyak orang kuliah maka semakin banyak orang menganggur. Kualitas mahasiswa sekarang banyak mengalami penurunan harga di banding dengan mahasiswa pada jaman dulu, hal itu karena adanya pergeseran nilai – nilai etika yang mempengaruhi budaya kita. Sebagai seorang mahasiswa hendaklah sudah memegang kunci sukses, karena perguruan tinggi tidak hanya menyediakan sumber daya yang disiapkan sesuai pasar kerja, tetapi mahasiswa juga disiapkan untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya dan berjiwa entrepreneur. Setiap individu secara biologis ada tiga bagian penting yang dapat membawa seseorang yang sering tidak kita sadari dapat kita kembangkan, yaitu yang pertama adalah otak (intelectual), masyarakat sering memandang hal ini sangat menonjol, yang kedua adalah hati (emosi), dan yang ketiga adalah sikap melihat dan pasrah kepada Yang Maha Kuasa (spiritual). Perjalan sukses adalah sangat relative dan berkembang sesuai dengan perubahan usia, lingkungan dan harapan-harapan ke depan, karena perjalanan di pendidikan tingkat lanjut. Sukses seharusnya identik dan selaras dengan bahagia, artinya kesuksesan seseorang harus diikuti dengan kebahagiaan, dan ini harus ada value dan alat ukurnyaseperti harta (materi), kedudukan, kemudahan lahir, batin, dunia, akhirat, sangat relative dan sanget subjektif ukurannya, dan kalau bicara rasa maka sukses tidak bias diperdebatkan.

Syarat umum agar kita sukses sangat simple faktornya yaitu kita harus membuat pilar bangunan yang terdiri dari kemampuan yang kita asah, keikhlasan hati dengan melakukan segala sesuatu dengan senang, dan pasrah kepada Yang Maha Kuasa karena segala sesuatu yang terjadi adalah dari-Nya. Terus bagaimana agar dapat menjadi mahasiswa yang ideal? Agar menjadi mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa harus mengetahui tujuan yang akan di raihnya, mengerti bagaimana cara untuk meraihnya, dan konsisten dengan tujuan yang sudah diyakininya. Secara garis besar mahasiswa wajib mengetahui tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa. Banyak peran yang harus dilakoni agar mahasiswa dapat dikatan ideal, antara lain adalah peran moral, dimana mahasiswa harus menjaga perilaku dan tindak tanduknya sebagai mahasiswa yang beraklhak, dan menjadi tauladan bagi setiap orang disekitarnya. Tutur kata dan tindakan mencerminkan pribadi yang luhur yang wajib untuk dijaga. Peran sosial yaitu mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekatsekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Selalu peduli dengan sesama dan respek terhadap setiap kejadian. Peran akademik yaitu mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kegiatan kuliahnya, dimana harus selalu fokus dalam menuntut ilmu dan pengembangan wawasan, dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan akadamik, yang diharapkan dapat meberikan citra baik bagi masyarakat luas. Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu, menjadi mahasiswa yang ideal tidak hanya sekedar mengetahuim tetapi apa yang telah ia ketahui tersebut harus diterapkan atau diimplementasikan dalam kehidupannya sehari-hari dimanapun, kapanpun dan pada siapapun. Bagaimana contoh mahasiswa yang ideal? 1. Memiliki wawasan yang luas. Seorang mahasiswa dituntut untuk megerti dan menyadari keadaan di sekitarnya. Wawasan yang luas tidak hanya didapat dari ilmu yang dipelajari di perkuliahan saja, melainkan juga bisa didapat dari lingkungan sekitar. 2. Mampu membagi waktu. Masa kuliah merupakan masa-masa yang terdapat banyak waktu luang. Tinggal bagaimana mahasiswa itu sendiri dapat mengatur waktu yang dimilikinya, seperti untuk kuliah, organisasi, hobi, refreshing, dan pacaran. Mahasiswa yang mampu membagi waktunya dengan baik, kelak akan menjadi seorang mahasiswa yang ideal. 3. Memahami seluk beluk tempat menuntut ilmu. Kampus, tempat mahasiswa menuntut ilmu menyimpan banyak cerita yang tidak akan terlupakan. Untuk menjadi mahasiswa ideal, mahasiswa harus mengerti seluk-beluk tempat menuntut ilmunya tersebut. Mulai dari dosen yang mengajar, ruangan belajar, fasilitas yang tersedia. Dengan mengetahui

secara detail, mahasiswa akan mudah mengakses hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan. 4. Pintar, rajin, aktif. Tiga hal ini (pintar, rajin, aktif) adalah sifat wajib yang dimiliki oleh seorang mahasiswa ideal. Pintar dalam artian bahwa seorang mahasiswa pintar mengkondisikan diri dengan sekitarnya. Rajin berarti mengikuti kegiatan yang dipilihnya dengan rajin, tidak menjalani dengan setengah hati. Aktif yaitu turut serta dalam kegiatan-kegiatan positif universitas. 5. Peduli terhadap sesama dan selalu membagi pengetahuannya dengan yang lain. Respek terhadap segala sesuatu perubahan lingkungan yang terjadi dan merespon dengan positif. 6. Berorientasi pada pendalaman ilmu pengetahuan, wawasan, dan penguasaan materi yang telah di perolehnya untuk dapat diterapkan pada masyarakat sehingga dapat menembangkan nilai guna bagi ilmu pengetahuan dan orang itu sendiri Karakteristik Mahasiswa yang Ideal Mahasiswa yang ideal hendaknya memiliki, mengemban, dan mampu mengembangkan 16 karakter. Keenam belas karakteristik tersebut adalah : (1) rajin belajar, (2) inisiatif, (3) menjaga kebersihan, (4) kreatif, (5) banyak membaca, (6) organisatoris, (7) bertakwa, (8) disiplin, (9) idealisme, (10) aktif

di

kelas,

(11)

berpenapilan

sederhana,

(12)

produktif,

(13)

bersemangat, (14) sabar, (15) tekun, dan (16) cermat. Pertama, karakteristik mahasiswa idel yang pertama

adalah rajin

belajar. Mahasiswa yang rajin belajar dapat dilihat dari seringnya ia mengulang-ulang

pelajaran yang telah diperolehnya saat perkuliahan.

Biasanya mahasiswa mengulang pelajaran yang dirasanya sulit atau kurang dipahami pada saat kuliah. Namun, jika ia masih menemukan kesulitan, mahasiswa tersebut akan terus berusaha mencari sumber lain yang dapat dijadikannya sebagai pedoman bacaan sebelum menenyakan hal tersebut kepada dosen yang bersangkutan.

Kedua, karakteristik yang kedua, yaitu inisiatif. Mahasiswa yang ideal hendaknya

memiliki

sikap

inisiatif.

Inisiatif

disini

maksudnya

adalah

berkemauan keras untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, baik yang diperoleh dari dosen, maupun sumber lain

untuk akhirnya mencapai apa

yang diimpikan. Untuk mencapai hal tersebut, tidaklah mudah, mahasiswa harus

memiliki

kemauan

lebih

dalam

belajar.

Contohnya,

sebelum

perkuliahan dimulai, mahasiswa telah membaca bahan-bahan materi yang akan dibahas walaupun materi tersebut akan dijelaskan oleh dosen nantinya. Ketiga, mahasiswa yang ideal harusnya bisa menjaga kebersihan. Mahasiswa harus sadar akan kebersihan, baik itu kebersihan diri sendiri maupun kebersihan lingkungan. Kebersihan

tersebut akan mempengaruhi

dua faktor, yaitu kenyaman dan kesehatan. Jika mahasiswa tersebut tidak menjaga kebersihan, tentu ia akan merasa tidak nyaman untuk belajar dan melakukan kegiatan lainnya. Begitu juga pengaruhnya pada kesehatan, mahasiswa itu tidak menjaga kebesihan lingkungan, terutama kebersihan diri sendiri, maka akan berdampak buruk terhadap kesehatannya. Jika kesehatan sudah terganggu, aktivitas yang ingin dilakukan tidak dapat berjalan sesuai rencana bahkan gagal terlaksana. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa menjaga kebersihan, hal itu dapat diwujudkan salah satunya, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan. Keempat, Mahasiswa itu kreatif. Mahasiswa yang kreatif tentu selalu berusaha menciptakan hal-hal baru dan mencoba alternatif baru dalam belajarnya. Contohnya dengan membuat game-game pada pelajaran yang

terasa membosankan pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga proses perkuliahan tidak berjalan monoton. Kelima, Seorang mahasiswa ideal, hendaknya memiliki karakteristik yaitu banyak membaca. Mahasiswa yang ideal lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk membaca. Baik itu membaca buku pelajaran, membaca koran, majalah, novel, cerpen semua ada manfaatnya. Dengan membaca buku pelajaran, mahasiswa akan mendapatkan ilmu pengetahuan, membaca koran dan majalah mahasiswa akan mendapatkan informasi terbaru seputar kehidupan, dan jika membaca novel an cerpen, akan mendapatkan hiburan dan pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam hidup. Oleh karena itu, membaca haruslah dijadikan kebiasaan rutin oleh seorang mahasiswa. Keenam, yaitu organisatoris. Selain memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran, mahasiswa juga sebaiknya mengikuti suatu organisasi, baik itu organisasi di dalam maupun di luar kampus. Salah satu tujuan mengikuti kegiatan

organisasi tersebut, yaitu

mahasiswa dapat belajar bagaimana bersosialisasi yang baik dengan orang lain. Intinya disini, mahasiswa harus pandai berhubungan baik. Keterampilan tersebut sangat diperlukan nantinya pada saat mahasiswa sudah terjun dalam masyarakat maupun masuk dunia kerja. Namun, mahasiswa yang mengikuti organisasi juga harus pandai mengatur waktu antara berorganisasi dengan waktu untuk belajar sehingga tidak meninggalkan kegiatan wajib sebagai seorang mahasiswa.

Ketujuh, Mahasiswa tidak hanya sibuk menuntut ilmu dunia, tetapi juga harus bertakwa. Gunanya untuk

kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Praktiknya dapat diwujudkan dengan rajin shalat karena shalat merupakan tiang agama. Setelah itu, baru diikuti dengan amalan yang lainnya, seperi zakat, sedekah, puasa. Dengan demikian, akan memudahkan jalan hidup di dunia karena semua yang kita lakukan semuanya Allah yang menentukan. Ciri yang ketujuh inilah yang harus ditanamkan dalam diri mahasiswa sebelum ciri lainnya dilaksanakan untuk menjadi mahasiswa yang ideal. Kedelapan, karakteristik mahasiswa ideal yang kedelapan, yaitu disiplin. Disiplin

merupakan ciri dari kesuksesan. Salah satunya adalah

disiplin dengan waktu. Disiplin waktu dapat dimulai dari diri sendiri, seperti datang ke kampus tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan menaati aturan kampus. Dengan disiplin diri sendiri berarti mahasiswa belajar mengatur dirinya sebelum nantinya ia akan mengatur orang lain. Jadi, mahasiswa dapat teratur melakukan kegiatan dalam kesehariannya. Kesembilan, mahasiswa yang ideal hendaknya disiplin. Mahasiswa bersikap idealism maksudnya adalah mahasiswa yang pandai membagi waktu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengatur

jadwal, seperti menuliskannya pada kertas

mengenai jadwal kegiatan yang akan dilakukan dalam satu hari sehingga mahasiswa sudah memiliki pedoman kegiatan. Kesepuluh,Karakteristik seorang mahasiswa ideal berikutnya, yaitu mahasiswa yang aktif di kelas. keaktifan di dalam kelas dapat diwujudkan

dengan aktif bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang kurang ia mengerti saat proses pembelajaran. Selain itu, mahasiswa juga aktif mengajukan pendapat-pendapatnya, ide-ide, dan gagasan baik saat proses pembelajaran mapun situasi diskusi di dalam kelas. Mahasiswa yang aktif dalam kelas memiliki nilai yang lebih baik di mata dosen maupun di mata teman-teman yang lain. Kesebelas,

karakteristik

yang

kesebelas

adalah

berpenampilan

sederhana. Penampilan juga harus diperhatikan oleh seorang mahasiswa. Ini menjadi ciri kesebelas mahasiswa ideal. Sederhana maksudnya disini adalah berpakaian layaknya mahasiswa, berpakaian tidak glamour seperti orang mau pergi ke pesta ataupun berpakaian seperti orang yang pergi ke acara festival.

Melainkan

berpakaian

yang

sepantasnya

sebagai

seorang

mahasiswa, bagi wanita memakai baju yang sopan, untuk yang muslim memakai jilbab dan pria berpakaian kemeja dan memakai celana panjang. Dengan begitu, kesederhanaan tersebut dapat terlihat karena penampilan akan

menunjukkan

identitas

atau

kepribadian

kita

sebagai

seorang

mahasiswa. Kedua belas, karakteristik kedua belas, yaitu produktif. Seiring perkembangan zaman,

mahasiswa selalu berusaha menciptakan hal-hal

baru. Mahasiswa yang produktif

berusaha menciptakan sesuatu

yang

menarik perhatian masyarakat dan dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun masyarakat.

Ketiga belas, Sikap mudah putus asa hendaknya dihindari oleh mahasiswa. Hendaknya jika menghadapi suatu rintangan atau masalah yang sedang dihadapinya, ia akan tetap semangat. Jika ia mengalami kegagalan, ia tidak mundur, ia akan berusaha bangkit dan mencobanya lagi dengan mencari tau letak kesalahannya dan memperbaikinya. Salah satu contohnya, ketika mahasiswa mendapatkan nilai UTS (Ujian Akhir Semester) rendah ataupun tidak lulus dalam mata kuliah tersebut, ia akan berusaha lagi lebih baik untuk berikutnya. Keempat belas, karakteristik keempat belas, yaitu sabar. Kesabaran harus ditanamkan dalam diri mahasiswa. Karena untuk mencapai sesuatu, pasti seseorang menemui hambatan-hambatan. Mahasiswa yang ingin mencapai apa yang ia inginkan, akan selalu sabar menghadapi rintangan yang menghalanginya sampai ke puncak kesuksesannya. Ia selalu berusaha tersenyum jika ada yang mencemooh dan mencibirkan ia jadikan motifasi untuk maju. Rintangan-rintangan yang dihadapi, dapat dijadikannya sebagai tantangan untuk sampai ke tujuan. Kelima belas, karakteristik mahasiswa ideal selanjutnya, yaitu tekun. Ketekunan

juga sangat dianjurkan untuk menjadi mahasiswa yang ideal.

Sikap tekun dapat dicontohkan ketika ia sudah menetapkan suatu pilihan maka ia akan sungguh-sungguh menekuninya. Ketekunan dapat diwujudkan dengan giat belajar dan hari-harinya selalu diiringi dengan hal-hal yang bermanfaat. Dengan demikian, mahasiswa akan mudah sampai pada apa yang di cita-citakannya.

Keenam belas, karakteristik mahasiswa idel yang terakhir adalah cermat. Karakteristik terakhir ini harus dimiliki untuk menjadi mahasiswa yang ideal, yaitu memiliki sikap cermat. Sikap cermat hendaknya diterapkan dalam hal apapun. Gunanya agar mahasiswa tidak salah dalam menentukan keputusan ataupun dalam membuat kegiatan. Mahasiswa harus cermat dalam berpikir, berbicara, bertindak. Ketiga hal tersebut saling berhubungan. Jika tidak cermat berpikir maka akan terdapat kesalahan dalam berbicara, dan akhirnya akan salah bertindak.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF