Macam-Macam Luka Dan Penanganan
June 26, 2019 | Author: Asip Hussin | Category: N/A
Short Description
presentation...
Description
Macam-Macam Luka dan Penanganan
Definisi Luka •
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, di mana secara spesifik terdapat terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang
Kedalaman Dan Luas Luka : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit
•
Stadium I
•
Stadium II :
Luka "Partial Thickness". Hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal
•
Stadium III : Luka "Full
Thickness". Hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
•
Stadium IV :
Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
Vulnus excoriasi (Luka lecet) •
•
Terkelupasnya permukaan kulit akibat pergesekan dengan benda keras dan kasar Tindakan –
Bersihkan luka dengan antiseptic
–
Tutup luka dengan kasa steril
–
Balut
–
Beri antibiotik, ATS
Vulnus punctum (Luka tusuk) •
•
Luka yang ditimbulkan oleh tusukan benda berujung runcing Tindakan –
–
–
–
–
Bersihkan luka dengan antiseptic Bila luka dalam bersihkan dengan H2O2 Tutup luka dengan kasa steril Balut Beri antibiotik, ATS
Vulnus contussum (luka memar) •
•
Kerusakan jaringan di bawah kulit akibat pukulan benda tumpul, tanpa kerusakan yang berarti di permukaan kulit Tindakan –
kompres dengan air dingin, karena akan mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah, sehingga memampatkan pembuluh-pembuluh darah yang robek
Vulnus laceratum (luka robek) •
Luka robek disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari.
Vulnus Schissum (Luka sayat) •
•
Luka yang ditimbulkan oleh irisan benda yang bertepi tajam Tindakan –
–
–
–
–
Bersihkan luka dengan air/ antiseptic Pada luka iris yang pendek dan dangkal, tempelkan plaster (plaster kupu – kupu) Luka dalam/panjang, dijahit Dibalut/tutup dengan kasa ATS/TT
Vulnus schlopetorum (luka tembak) •
•
Disebabkan karena peluru tembakan Penanganan berbeda tergantung lokasi luka tembak, jenis senjata dan peluru, jarak tembakan
• • •
Yang terpenting adalah diagnosis yang tepat Pemberian anti-tetanus dan antibiotik Pengelolaan jalan nafas, kompres untuk henti perdarahan, bersihkan luka dengan H2O2, desinfektan dan tutup luka. Biarkan luka selama setidaknya seminggu baru pasien dibawa ke ruang operasi untuk dikeluarkan pelurunya. Diharapkan dalam waktu seminggu posisi peluru sudah mantap dan tak bergeser karena setidaknya sudah terbentuk jaringan disekitar peluru
Vulnus Morsum (Luka gigitan) •
•
Luka jenis ini disebabkan dari luka gigitan binatang, seperti serangga, ular, dan binatang buas lainnya Macam-macam luka gigitan: –
–
–
–
–
Ular (vulnus morsum serpentis) Anjing (vulnus morsum canis) Kucing (vulnus morsum felis ) Monyet (vulnus morsum macacus) Manusia (vulnus morsum sapiens)
Ular (vulnus morsum serpentis) • • • •
•
• • •
•
Primary survey (ABCD) Pasang torniquet Insisi silang ditempat gigitan Isap (jangan dihisap dengan mulut, usahakan dengan vacuum, atau suction atau spuit) Cuci luka dengan diguyur NaCl 0,9 % sebanyak-banyaknya, dilanjutkan dengan H2O2 kemudian povidon iodine dan terakhir dengan NaCl 0.9 % Pemberian serum anti bisa ular. Antibiotik profilaksis Anti tetanus (penggunaan tetanus toksoid dan atau anti tetanus serum tergantung status imunisasinya) Analgetik
Kucing, Anjing, Monyet •
•
•
Tindakan terpenting adalah pembersihan luka Jika penderita yang belum pernah mendapatkan imunisasi dengan vaksin rabies diberikan suntikan immunoglobulin rabies, dimana separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan. Jika belum pernah mendapatkan imunisasi, maka suntikan vaksin rabies diberikan pada saat digigit hewan rabies dan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28
Penanganan Luka 1. Wound Cleansing •
•
•
•
Lakukan tindakan asepsis dan antiseptic Anestesi local Mechanical Scrubbing, menggosok luka dengan kassa steril, memakai larutan antiseptik Dilusi dan irrigasi 500-2000 cc atau 50-100 cc/panjang luka, tergantung dari luas dan kotornya luka. –
–
–
Larutan yang digunakan adalah NS Dilanjutkan dengan klorheksidin atau betadin Kembali irigasi dan dilusi sampai benar-banar bersih
2. Debridemen •
•
•
•
Pembersihan luka dan debridemen diawali pada lapisan superfisial jaringan sampai ke lapisan terdalam. Perhatikan tanda-tanda jaringan avital/mati, yaitu warna lebih pucat, lebih rapuh dan tidak berdarah Buang jaringan avital dengan pisau atau gunting, perhatikan anatomi daerah tersebut, jangan mencederai vascular atau nervus Lakukan debridement sampai jaringan yang normal terlihat, biasanya terlihat adanya perdarahan dari jaringan yang dipotong
3. Penutupan Luka Jika luka bersih dan jaringan kulit dapat menutup, maka lakukan jahitan primer. •
•
•
Jika luka bersih namun diperkirakan produktif, misalnya kemungkinan seroma atau infeksi, maka pansanglah drain. Jika luka kotor, maka lakukan perawatan luka terbuka untuk selanjutnya dilakukan hekting sekunder.
4. Medikamentosa Antibiotik
Tujuan pemberian atibiotik adalah untuk profilaksis Topikal/larutan/Salep Mengurangi pembentukan krusta yang dapat menghambat epitaelisasi Mencegah kassa melekat pada luka Mengurangi tingkat infeksi Sistemik berupa sediaan oral ataupun parenteral. •
•
•
•
•
5. Pemberian Anti Tetanus •
•
Pemberian tetanus toksoid dilakukan jika belum atau lama tidak mendapatkan booster TT. Jika telah mendapat booster sebelumnya, cukup diberikan anti tetanus serum yang terlebih dahulu dilakukan skin test
View more...
Comments