Macam-Macam Khittah Perjuangan Muhammadiyah 1. Langkah Dua Belas Muhammadiyah Tahun 1938-1940
July 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Macam-Macam Khittah Perjuangan Muhammadiyah 1. Langkah Dua Belas Muhammadiyah Tahun 1938-1940...
Description
MACAM-MACAM KHITTAH KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH 1.
Langkah Dua Belas Muhammadiyah tahun 1938-1940
Langkah dua belas muhammadiyah tahun 1938-1940 lebih menekankan pada garis-
garis besar program muhammadiyah yang ditetapkan untuk kurun waktu tertentu yaitu mulai tahun 1928 dan diharapkan tuntas atau tercapai penyelesaiannya pada tahun 1940 (satu periode kepemimpinan). Pada periode ini terkenal dengan sebutan Langkah Dua Belas Muhammadiyah, yang dirumuskan dirumuskan pada periode kepemimpinan kepemimpinan K.H. Mas Mansur. Mansur. Berikut Berikut merupakan Langkah Dua Belas Muhammadiyah : a)
Memperdalam Masuknya Iman Hendakl Hen daklah ah iman iman itu ditabl ditabligh ighkan, kan, disiar disiarkan kan dengan dengan selebar selebar-l -lebar ebarnya, nya, yakni yakni diberi diberi riwayatnya dan diberi dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, sampai iman itu mendarah mendar ah daging, masuk di tulang tulang sumsum sumsum dan mendalam mendalam di hati sanubari kita, sekutusekutu Muham-madiyah seumumnya.
b)
Memperluas Faham Agama Hendaklah faham agama yang sesungguhnya itu dibentangkan dengan arti yang seluasluas luasny nya, a,
bo bole leh h
diuj diujik ikan an
da dan n
dipe diperb rban andi ding ngka kan, n,
se sehi hing ngga ga
ki kita ta
se seku kutu tu-s -sek ekut utu u
Muhammadiyah Muhamm adiyah mengerti perluasan perluasan Agama Islam, Islam, itulah itulah yang paling benar, benar, ringan dan berguna, maka, mendahulukanlah pekerjaan keagamaan itu. c)
Memperbuahkan Budi Pekerti Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlaq yang terpuji dan akhlaq yang tercela serta diperbahaskannya tentang memakainya akhlaq yang mahmudah dan menjauhkannya ak akhla hlaq q ya yang ng madzm madzmuma umah h itu, itu, se sehi hingg nggaa menj menjad adii amal amalan an ki kita ta,, ya se seor oran ang g se sekut kutu u Muhammadiyah, kita berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.
d)
Menuntun Amalan Intiqad (self correctie) Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri (self correctie), segala usaha dan pekerjaan kita, kecuali diperbesarkan, supaya diperbaikilah juga. Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan di tempat yang tentu, dengan dasar mendatangkan maslaha mas lahatt dan menjauh menjauhkan kan madlara madlarat, t, sedang sedang yang kedua kedua ini didahu didahuluk lukan an dari dari yang yang pertama.
e)
Menguatkan Persatuan
Hendakl Hen daklah ah menjad menjadika ikan n tujuan tujuan kita kita juga, juga, akan akan menguat menguatkan kan persat persatuan uan or organi ganisas sasii dan meng me ngoko okohka hkan n perga pergaul ulan an pe pers rsaud audar araan aan kita kita se sert rtaa me memp mper ersa sama makan kan hak-h hak-hak ak da dan n memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran kita. f)
Menegakkan Keadilan Hendaklah keadilan itu dijalankan semestinya, walaupun akan mengenai badan sendiri, dan ketetapan yang sudah seadil-adilnya itu dibela dan dipertahankan di mana juga.
g)
Melakukan Kebijaksanaan Dalam gerak kita tidaklah melupakan hikmah, hikmah hendaklah disendikan kepada Kitabullah dan Sunnaturrasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi ke-dua pegangan kita itu, mestilah kita buang, karena itu bukan kebijaksanaan yang sesungguhnya. Dalam pada itu, dengan tidak mengurangi segala gerakan kemuhammadiyahan.
h)
Menguatkan Majlis Tanwir Sebab majlis ini nyata-nyata berpengaruh besar dalam kalangan kita Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan kanan yang bertenaga disisi Hoofdbestuur (PP) Muhammadiyah, maka sewajibnyalah kita perteguhkan dengan diatur yang sebaik-baiknya.
i)
Mengadakan Konperensi Bagian Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah bagian kita, maka hendaklah kita berikhtiar mengadakan Konperensi bagian, umpama: Konperensi Bagian: Penyiaran Agama seluruh Indonesia dan lain-lain sebagainya.
j) Mempermusyawaratkan Putusan Agarr dapat Aga dapat kering keringanan anan dan diperm dipermudah udahkan kan pekerj pekerjaan aan,, mak makaa hendakl hendaklah ah setiap setiap ada keputusan yang mengenai kepala Majlis (Bagian), dimusyawarahkanlah dengan yang bersangkutan itu lebih dahulu, sehingga dapatlah mentanfidzkan dengan
cara
menghasilkannya dengan segera. k) Mengawaskan Gerakan Dalam Pemandangan kita hendaklah kita tajamkan akan mengawasi gerak kita yang ada di dalam Muhammadiyah, yang sudah lalu, yang masih langsung dan yang bertambah (yang akan datang/berkembang).
l) Mempersambungkan Gerakan Luar
Kiraa berdaya Kir berdaya-upa -upaya ya akan akan memper memperhubu hubungka ngkan n diri diri kepada kepada iur iuran an (ek (ekst stern ern), ), lai lain-l n-lain ain persyarikatan dan pergerakan di Indonesia, dengan dasar Silaturahim, tolong-menolong da dala lam m segal segalaa kebai kebaika kan, n, yang yang tida tidak k meng menguba ubah h as asas asny nyaa masi masingng-mas masin ing, g, te teru ruta tama ma perhubungan kepada persyarikatan dan pemimpin Islam.
Dimana yang langkah 1 sampai ke 7 merupakan langkah ilmu yaitu langkah-langkah
yang masih memerlukan penjelasan berupa ilmu sebelum dilaksanakan. Kemudian langkah 8 sampai ke 12 merupakan merupakan langkah alami yaitu langkah-langka langkah-langkah h yang tinggal mengamalkan mengamalkan atau melaksanakan sehingga tidak perlu dijelaskan karena sudah terang dan nyata.
2.
Khittah Palembang 1956-1959
Khittah palembang ini dirumuskan pada muktamar muhammadiyah ke 33 tahun
1956 di palembang pada periode kepemimpinan AR (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur. Isi khittah palembang menguraikan 7 langkah pokok yang berisi kebijakan program dalam muhammadiyah untuk tahun 1956-1959. Khittah palembang mirip dengan dua belas langkah muhammadiyah yaitu menanamkan menanamkan kembal kembalii kesadaran kesadaran akan posisi posisi muhammadiya muhammadiyah h sebagai sebagai gerakan islam yang meme me merl rluka ukan n pa pagar gar te tert rtent entu u ag agar ar menj menjadi adi pe pedo doma man n bersi bersika kap p da dan n berti bertind ndak ak bagi bagi se selu luru ruh h anggotanya. Berikut merupakan penetapan khittah pada periode ini: 1)
Menjiwai Pribadi Para Anggota Terutama Para Pemimpin Muhammadiyah Dengan :
a)
Memperdalam dan mempertebal Tauhid.
b)
Menyempurnakan ibadah dengan khusuk dan tawadlu.
c)
Mempertinggi ahlak.
d)
Memperluas ilmu pengetahuan.
e)
Menggerakan muhammadiyah dengan penuh keyakinan dan rasa tanggung jawab, hanya
mengharapkan keridhoan Allah dan kebahaian umat.
2)
Melaksanakan Uswatun Hasanah :
a)
Muhammadiyah harus selalu dimuka membimbing arah pendapat umum.
b)
Menegakan agama islam.
c)
Membentuk rumah tangga bahagia.
d)
Mengatur hidupdan kehidupan antara rumah tangga dan tetangga.
e)
Anggota muhammadiyah harus menyesuaikan hidup dimasyarakat.
3)
Mengutuhkan Organisasi Dan Merapikan Administrasi :
a)
Memeliharah fitrah terhadap keutuhan organisasi dan administrasi.
b)
Memperkuat keahlian para pekerja dan pemimpin agar tetap segar dan giat.
c)
Menanamkan kesadaran organisasi.
d)
Administrsi dituntun menurut ketentuan yang ada.
4)
Memperbanyak Dan mempertinggi Mutu Amal
a) Memperbaiki dan melengkapi amal usaha muhammadiyah (termasuk tempat ibadah pada sekolah-sekolah) sehingga dapat mendatangkan manfaat kepada sesama manusia dari segala lapisan dan golongan. b) Menggiatkan gerakan perpustakaan, karang-mengarang, penterjemahan, penerbitan, taman bacaan dan kutub khanah. c) Mendirikan asrama-asrama asrama-asrama di tempat-tempat yang ada di sekolah-sekolah sekolah-sekolah lanjutan di beri pendidikan jasmani dan rohani. 5) Mempertinggi Mutu Anggota Dan Membentuk Kader. Kader. a) Menetapkan minimum pengertian dan amalan agama yang perlu dimiliki oleh yiap-tiap anggota
muhammadiyah. b) Memberi penghargaan setiap keluarga muhammadiyah dan anak muhammadiyah dan umat islam pada umumnya yang berjasa, “yang tua dihormati” yang muda disayangi”. c) Menuntun anggota menurut bakat dan kecakapannya (tani, (tani, buruh, pedagang, pegawai, cerdik cerdik pandai, dll) sesuai dengan ajaran islam. d) Menempatkan pecinta dan pendukung muhammadiyah berjenjang berjenjang naik; simpatisan, calon anggota anggota dan anggota teras. e) Mengadakan kursus kemasyarakatan di daerah. 6)
Mempererat Ukhuwah.
a)
Mempererat hubungan antara sessama muslim menuju ke arah kesatuan umat islam.
b)
Mengadakan ikatan yang nyata, umpamanya berjama’ah, himpunan berkala, ta’ziah dsb.
c)
Mengadakan badan ishlah untuk :
7)
-
Sebagai penghubung bilamana ada kertakan Mencega Mencegah h halhal-hal hal yang akan akan meni menimbu mbulka lkan n keru kerusak sakan an Menghi Menghinda ndarkan rkan dan dan menjauhk menjauhkan an segala segala hal yang yang dapat dapat menimbu menimbulka lkan n perseli perselisih sihan an dan persengketaan.
Menuntun Penghidupan Anggota.
Membim Mem bimbin bing g usaha usaha keluar keluarga ga muhamm muhammadi adiyah yah yang melipu meliputi ti segena segenap p persoa persoalan lan-pe -perso rsoala alan, n, penghidupan dan pencarian nafkah dan menyalurkannya kepada saluran yang menuju kearah kesempurnaan.
3.
Khittah Perjuangan Muhammadiyah 1969 (Khittah Ponorogo)
Khittah perjuangan muhammadiyah 1969 dirumuskan pada sidang tanwir muhammadiyah tahun 1969 di ponorogo, jawa timur pada periode kepemimpinan KH AR (Abdul Razaq) Fahrudin. Khittah ponorogo pada dasarnya menjelaskan dan menegaskan kepada seluruh warga negara Indonesia bahwa muhammadiyah adalah organisasi dakwah islam yang bekerja dalam bidang kemasyarakatan. Berikut merupakan penetapan khittah pada periode ini: 1)
Pola Dasar Perjuangan
a) Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewujudkan suatu citacita-cita cita dan keyakinan hidup, yang bersumber ajaran Islam. b) Da’wah Islam dan amar m'aruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah saw. adalah satu-satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut. c) Da’wah Islam Islam dan amar ma’ruf nahi munkar seperti yang dimaksud harus dilakukan melalui 2 (dua) saluran atau bidang secara simultan: - Saluran politik kenegaraan (politik praktis) - Saluran masyarakat. d) Untu Untuk k melak melakuka ukan n pe perj rjua uanga ngan n da da’w ’wah ah Is Isla lam m da dan n amar amar ma’r ma’ruf uf na nahi hi munka munkarr se sepe pert rtii ya yang ng dimaksud diatas dibuat alatnya masing-masing yang berupa organisasi:
- Untuk saluran atau bidang politik, kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik (partai).
- Untuk saluran atau bidang masyarakat dengan organisasi non partai.
e)
Muhammadiya Muhammadiyah h sebagai organisas organisasii memilih memilih dan menempatkan menempatkan diri “Gerakan “Gerakan Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dalam bidang masyarakat”. Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.
f)
Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai partai tersebut adalah merupakan merupakan proyeknya dan wajib wajib membinanya.
g)
Antara Antara Muhammadi Muhammadiyah yah dan partai partai tidak ada hubunga hubungan n or organi ganisat satori oris, s, tet tetapi api tetap memiliki memiliki hubungan idiologis.
h)
Masing-mas Masing-masing ing berdiri dan berjalan berjalan sendiri-sendi sendiri-sendiri ri menurut caranya sendiri-sendir sendiri-sendiri, i, tetapi dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.
i)
Pada prin prinsipnya sipnya tidak tidak dibenarkan dibenarkan adanya adanya rangkap rangkap jabatan, jabatan, terutama terutama jabatan jabatan pimpinan pimpinan antara keduanya demi tertibnya pembagian pekerjaan (spesialisasi).
2)
Program Dasar Perjuangan
Dengan dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti proporsi yang sebenarbenarnya, muhammadiyah harus mampu membuktikan bahwa ajaran islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI yang berpancasila dan ber UUD 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materil, ma teril, dan spritual yang diridhoi Allah SWT. SWT.
4.
Khittah Perjuangan Muhammadiyah 1971 (Khittah Ujung Pandang)
Dirumuskan pada muktamar ke 38 tahun 1971 di ujung pandang pada periode kepemimpinan KH AR (Abdul Razaq) Fahrudin. Khittah ujung pandang menegaskan sikap muhammadiyah khususnya terhadap politik. Berikut merupakan penetapan khittah pada periode ini: 1) Muhammadiyah adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat. 2) Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah. 3) Untuk lebih memantapkan muhammadiyah sebagai gerakan da’wah islam setelah pemilu pemilu tahun 1971, muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan positif terhadap partai muslimin Indonesia. 4) Untuk lebih meningkatkan partisipasi muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
5.
Khittah Perjuangan Muhammadiyah 1978 (Khittah Surabaya)
Diru Dirumu musa saka kan n pa pada da mukt muktam amar ar muha muhamm mmad adiy iyah ah ya yahu hun n 19 1978 78 di sura suraba baya ya pa pada da pe peri riod odee kepemimpinan KH AR (Abdul Razaq) Fahrudin. Berikut merupakan penetapan khittah pada periode ini yang merupakan penyempurnaan dari khittah ujung pandang: 1)
Hakekat Muhammadiyah
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamika dari dalam ataupun ata upun karena karena persen persentuh tuhan an dengan dengan kebuday kebudayaan aan dari dari luar luar, tel telah ah menyeb menyebabka abkan n peruba perubahan han tertentu. terte ntu. Perubahan itu menyangkut menyangkut seluruh seluruh segi kehidupan masyarakat, masyarakat, diantaranya diantaranya bidang sosial, sosia l, ekonomi, politik dan kebudayaan kebudayaan yang menyangkut perubahan struktural struktural dan perubahan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia. Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempu empuny nyai ai
kepe kepent ntiingan ngan
unt untuk
mel elak aksa sana naka kan n
amar amar
ma'r ma'ruf uf
nahy nahyii
munka unkarr,
se serrta
menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya, ialah masyar mas yarakat akat,, sebaga sebagaii usaha usaha Muhamm Muhammadi adiyah yah untuk untuk mencapa mencapaii tuj tujuann uannya: ya: "Menega "Menegakkan kkan dan menjungjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya". Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud dalam "Mattan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah". Keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam kerjasama dengan golongan Islam lainnya. 2)
Hubungan Muhammadiyah dan masyarakat
Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam amar ma'ruf nahyi munkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan Da'wah jama'ah. Disamping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal usaha seperti tersebut dalam Anggaran Dasar Pasal 4, dan senantiasa berikhtiar untuk meningkatkan mutunya. Penyelenggaraan amal usaha tersebut merupakan sebagian ikhtiar Muhammadiyah untuk mencapai Keyakinan dan citacita cita Hi Hidup dup ya yang ng bersu bersumb mber erkan kan ajara ajaran n Is Isla lam, m, da dan n ba bagi gian an da dari ri us usah ahaa un untu tuk k te terw rwuj ujud udnya nya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
3)
Muhammadiyah dan politik
Dalam bidang Politik, Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya: dengan dakwah amar ma'ruf nahyi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan secara konkrit riil bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, sejaht era, bahagia, material material dan spiritual spiritual yang diridahai diridahai Allah swt. Dalam melaksanakan melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada kepribadiannya. Usaha Usa ha Muhamm Muhammadi adiyah yah dalam dalam bidang bidang politi politik k terseb tersebut ut merupak merupakan an bagian bagian gerakan gerakannya nya dalam dalam masy ma syar araka akat, t, da dan n dila dilaks ksan anaka akan n be berd rdas asar arka kan n la land ndas asan an dan pe pera ratu tura ran n ya yang ng be berl rlaku aku da dala lam m Muhammadiyah. Dalam hal ini Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan bahwa : a) Muhammadiyah Muhammadiyah adalah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal beramal dalam segala bidang kehi kehidupan dupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu Partai Politik atau organisasi apapun. b) Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah. 4)
Muhammadiyah dan ukhuwah islamiah
Sesuai Ses uai dengan dengan keprib kepribadia adianny nnya, a, Muhamm Muhammadi adiyah yah akan akan bekerja bekerjasam samaa dengan dengan golonga golongan n Isl Islam am manap ma napun un juga juga da dala lam m us usaha aha meny menyia iark rkan an dan menga mengama malk lkan an Agam Agamaa Is Isla lam m se sert rtaa memb membel elaa kepenti kep entinga ngannya nnya.. Dalam Dalam melaku melakukan kan kerjas kerjasama ama terseb tersebut, ut, Muh Muhamm ammadi adiyah yah tidak tidak bermak bermaksud sud menggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan organisasi atau institusi lainnya. 5)
Dasar program muhammadiyah
Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut diatas dan dengan memperhatikan kemampuan dan potensi Muhammadiyah dan bagiannya, perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai berikut: a)
Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, taat beribadah, berakhlak mulia, dan menjadi teladan yang baik ditengah-tengah masyarakat.
b)
Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajibannya sebagai warganegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.
c)
Menempatkan kedudukan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan dakwah amar ma'ruf nahyi munkar kesegenap penjuru dan lapisan masyarakat serta segala bidang kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6.
Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara tahun 2002 (Khittah Denpasar)
Dirumuskan dan ditetapkan pada sidang tanwir muhammadiyah tahun 2002 di Denpasar Bali sehingga sering disebut Khittah Denpasar dan dirumuskan di era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafi’i Ma’arif. Khittah ini menegaskan tentang posisi muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Muhammadiyah menempatkan dirinya sebagai moral force (kekuatan moral) dan interest groups (kelompok kepentingan) dalam dinamika kehidupan berbangsa di negara Indonesia. Adapun isinya adalah sebagai berikut : 1) Muhammadiyah Muhammadiyah meyakini meyakini bahwa politik politik dalam kehidupan kehidupan bangsa dan negara merupakan salah salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian (al-umur ad-dunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. 2) Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik maupun melalui pengembangan masyarakat, pada dasarnya merupakan wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun kehidupan di mana nila nilaii-ni nila laii Ilahi Ilahiah ah mela melanda ndasi si da dan n tumb tumbuh uh su subur bur be bers rsam amaa aan n denga dengan n te tega gakny knyaa ni nila laii-ni nila laii kemanusiaan, keadilan, perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban untuk terwujudnya “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur”. 3) Muhammadiyah Muhammadiyah memilih memilih perjuangan perjuangan dalam kehidupan kehidupan berbangsa dan berneg bernegara ara melalui usahausaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani (civil society) yang kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. 4) Muhamm Muhammadi adiyah yah mendor mendorong ong secara secara kritis kritis atas atas perjua perjuangan ngan politi politik k yang yang bersif bersifat at prakti praktiss atau atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga-lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya sistem politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangsa dan negara.
5) Muhammadiyah Muhammadiyah senantiasa senantiasa memainkan peranan politiknya politiknya sebagai wujud dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan jalan mempengaruhi proses dan kebijakan negara agar tetap berjalan sesuai ses uai dengan dengan konstit konstitusi usi dan cita-c cita-cita ita luhur luhur bangsa. bangsa. Muhamm Muhammadi adiyah yah secara secara aktif aktif menjad menjadii kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai dan berkeadaban. 6) Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan or organisatoris ganisatoris dengan kekuatankekuatan politik atau organisasi manapun. Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban. 7) Muha Muhamm mmad adiy iyah ah
memb member erik ikan an
ke kebe beba basa san n
ke kepa pada da
se seti tiap ap
an angg ggot otaa
Pe Pers rsya yari rika kata tan n
untu untuk k
mengg me ngguna unakan kan hak pili pilihn hnya ya dalam dalam ke kehi hidu dupa pan n polit politik ik se sesu suai ai hati hati nu nura rani ni masi masing ng-m -mas asin ing. g. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab sebagai warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangsa dan negara. 8) Muhammadiyah Muhammadiyah meminta meminta kepada segenap anggotanya anggotanya yang aktif dalam politik politik untuk benar benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan mengedepankan mengedepan kan tanggung jawab (amanah), akhlak mulia (akhlaq al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Aktifitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memperjuangkan misi Persyarikatan dalam melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar. 9) Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau golongan mana pun berdasarkan prinsip kebajikan dan kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban.
View more...
Comments