LTM I - Histologi Sistem Gastrointestinal
May 15, 2018 | Author: Jody Felizio | Category: N/A
Short Description
Download LTM I - Histologi Sistem Gastrointestinal...
Description
Histologi Sistem Gastrointestinal
Sistem pencernaan Tugas: Tugas: mengol mengolah ah bahan bahan makana makanan n jadi jadi zat yang yang bisa bisa disera diserap p tubuh, tubuh, dan membuang sisa hasil pencernaan atau zat yg tidak diperlukan tubuh Agar dapat diserap, harus dicerna dulu dengan adanya gigi mengunyah, kelenjar liur, supaya nanti komponen komponen makanan makanan dari molekul molekul besar jadi lebih kecil dan sederhana. Proses ini dimulai dari mulutanus. Ada kelenjar2 pencernaan juga, tetapi kandung empedu: empedu: BUKAN kelenjar, fungsinya hanya tempat menampung empedu yang dihasilkan oleh hati.
otot. otot. Lapisa Lapisan n ini juga juga mengan mengandun dung g pleksu pleksus s saraf saraf miente mienterik rikus us (pleksus (pleksus Auerbach) Auerbach) yang terletak diantara lapisan otot. Terdapat juga juga pembul pembuluh uh darah darah dan pembul pembuluh uh limfe limfe dalam dalam jaring jaringan an ikat ikat diantara lapisan. 4. Serosa/Adventisia Serosa/Adventisia Lapisan tipis, terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak, dan epitel selapis gepeng mesotel sebagai pelapis (jika tanpa mesotel disebut sebagai adventisia). jar.lemak. apabila terdapat mesotel, maka disebut dengan lapis serosa. serosa.
Sal.cerna: lepas dari rongga mulut, dimulai dari esophagus lambung usus halus usus besar anus Usus Usus halus: halus: ada 3 bag (duodenu (duodenum, m, jejunu jejunum, m, dan ileum). ileum). Usus Usus besar besar juga juga 3 (sekum, colon, rectum). Secara umum, saluran cerna terdiri dari empat lapisan yang sama di sepanj sepanjang ang salura saluran. n. Hanya Hanya saja, saja, setiap setiap bagian bagiannya nya menunj menunjukk ukkan an modifikasi modifikasi dan spesialisas spesialisasii regional regional masing-masin masing-masing. g. Empat lapisan itu adalah : 1. Mukosa Mukosa Terdiri atas : Epitel pelapis o o
o
Lamina Propia Jarin Jaringan gan ikat ikat longga longgarr dengan dengan banyak banyak pembul pembuluh uh darah darah dan pembul pembuluh uh limfe, limfe, kadang kadang-kad -kadang ang mengan mengandun dung g kelenj kelenjar ar dan jaringan limfoid Muskularis mukosa
Terd Terdir irii atas atas lapi lapisa san n sirk sirkul ular ar dala dalam m yang yang tipi tipis s dan dan lapi lapis s longit longitudi udinal nal luar luar serat serat otot otot polos polos yang yang memisa memisahka hkan n lapisa lapisan n mukosa dari submukosa 2. Submukosa Submukosa Terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah dan dan pemb pembul uluh uh limf limfe e dan dan plek pleksu sus s sara saraff subm submuk ukos osa a (ple (pleks ksus us Meissner). Mungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. 3. Muskularis Muskularis eksterna eksterna Mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan terbagi dalam beberapa lapisan menurut arah utama perjalanan sel
BIBIR Bibir bagian atas dan bawah biasanya selalu menempel satu sama lain sehingga menjaga jalan masuk rongga mulut. Bibir tersusun atas serat otot rangka. Bibir dapat dibagi menjadi tiga daerah: aspek eksternal, zona vermilion, dan aspek internal. Aspek eksternal bibir dilapisi kulit tipis dan berhubungan dengan kelenjar keringat, folikel folikel rambut, rambut, dan kelenjar sebasea. Daerah ini berlanjut berlanjut ke zona vermilion, vermilion, daerah daerah merah muda di bibir yang juga dilapisi oleh kulit tipis. Namun, zona
vermilion tidak memiliki kelenjar keringat dan folikel rambut. Aspek internal bibir yaitu mukosa selalu basah dan dibatasi oleh epitel pipih bersusun tanpa keratin. Jaringan ikuat subepitelial padat dan memiliki kelenjar saliva minor.1 GIGI Manusia memiliki 2 set gigi: 20 gigi susu yang akan digantikan dengan 32 gigi dewasa/ permanen yang disusun oleh 20 succedaneous teeth dan 12 molars. Setiap gigi terletak pada lekukan tulang yang bernama alveolus dan ditahan oleh ligament periodontal .1 LIDAH Lidah adalah otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Membran mukosa pada permukaan ventral lidah halus. Pada bagian permukaan dorsal irreguler, dilapisi oleh sejumlah besar benjolan kecil yang bernama papillae. Terdapat 4 jenis papilla : papilla piriformis, papilla fungiformis, paila foliata, dan papilla sirkumvalata Filiform papillae memiliki bentuk conical dan terdapat banyak pada seluruh permukaan lidah. Epitelium papillae ini tidak memiliki taste bud dan terkeratinisasi. Fungiform papillae berbentuk seperti jamur yang memiliki batang tipis dan permukaan halus. Papillae ini yang memiliki taste bud pada bagian atasnya, tersebar secara ireguler diantara filiform papillae. Foliate papillae pada manusia kurang berkembang. Terdiri dari dua atau lebih lekukan paralel pada permukaan dorsolateral lidah dan memiliki banyak taste bud . Circumvallate papillae adalah 7-12 papillae sirkuler besar yang permukaannya menjulang tinggi diatas papila lain. Papillae ini tersebar pada daerah V yang
terdapat di bagian posterior lidah.2 ESOPHAGUS Esofagus adalah bagian dari traktus gastrointestinal yang berfungsi untuk mentransport makanan dari mulut ke lambung dan mencegah aliran balik makanan dari lambung. Esofagus
Epitel Lamina Propia
Cell of Glands Muskularis Mukosa Submukosa Muskularis eksterna
Serosa/Adventisia
Epitel berlapis gepeng tidak berkeratin Esophageal cardiac glands (di dekat pharynx dan di perbatasan dengan lambung), memproduksi mukus yang melubrikasi dan melindungi esophagus Mensekresi mucus Layer Longitudinal Esophageal glands Inner circular, Outer Longitudinal; sepertiga atas esophagus terdiri atas otot rangka, sepertiga tengah terdiri dari otot rangka dan otot polos, sepertiga bawah terdiri atas otot polos. Adventisia, tetapi serosa setelah memasuki rongga abdomen
LAMBUNG Lambung, seperti usus halus, adalah organ eksokrin dan endokrin yang mencerna makanan dan mensekresi hormon. Lambung memiliki fungsi utama melanjutkan
pencernaan karbohidrat yang dimulai di mulut, menambahkan cairan asam, mentransformasikan menjadi chyme, dan mengawalin pencernaan awal protein dengan enzim pepsin. Lambung juga memproduksi lipase gastrik yang mencerna trigliserida dengna bantuan lipase lingual. Karena fundus dan tubuh dari lambung memiliki struktur mikroskopik yang sama, hanya tiga daerah histologis yang dikenali. 2
tersusun atas jaringan ikat longgar yang tersebar pada otot halus dan sel limfoid. Memisahkan mukosa dan submukosa yang dibawahnya adalah sel otot halus, muscularis mucosae.
Mukosa gastrik tersusun atas epitelium permukaan yang berinvaginasi ke berbagai bagian di lamina propria, membentuk gastric pit . Lamina propria dari lambung
Cardia Cardia adalah cincin tipis pada transisi diantara esophagus dan lambung. Mukosa cardia mengandung kelenjar cardiac sederhana maupun bercabang. Bagian terminal kelenjar ini sering menggulung, sering dengan lumen besar. Kebanyakan sel sekretori memproduksi mukus dan lysozyme, tetapi sedikit sel parietal yang mensekresi H+ dan Cl- dapat ditemukan. Fundus & Body Lamina propria dari fundus dan tubuh diisi dengan kelenjar gastric tubular. Setiap kelenjar gastric memiliki tiga daerah khusus: isthmus, leher, dan dasar. Distribusi sel epitelial pada kelenjar gastric tidak seragam. Isthmus yang dekat dengan gastric pit mengandung sel mukosa berbeda yang akan bermigrasi dan menggantikan sel mukosa superfisial, stem cell, dan oxyntic cells; leher dari kelenjar terdiri atas stem cell, mucous neck cell, dan parietal cell; dasar dari kelenjar terutama mengandung parietal dan zymogenic (chief) cells. o Stem Cells Ditemukan pada isthmus dan daerah leher namun berjumlah sedikit, stem cells merupakan sel batang dengan inti oval dekat dengan dasar sel. Sel ini memiliki tingkat mitosis yang tinggi; beberapa bergerak ke atas untuk menggantikan sel mukosa pit dan permukaan. Sel hasil pembelahan yang lain bermigrasi ke bagian yang lebih dalam kelenjar dan berdiferensiasi menjadi sel mukosa leher dan parieta, chief, serta sel enteroendokrin. Mucous Neck Cells o Mucous neck cells terdapat diantara sel parietal di leher kelenjar gastric. Mukus yang disekresikan sangat berbeda dengan mukus yang dihasilkan oleh sel mukosa epitel permukaan. Bentuk sel ini ireguler dengan nukleus di dasar sel dan secretory granule dekat permukaan apikal. Oxyntic (Parietal) Cells o Sel parietal terdapat terutama di bagian atas kelenjar gastric; sel ini jarang terdapat di dasar. Sel berbentuk piramidal, dengan inti terletak ditengah dan sitoplasma eosinofilik. Fitur paling mencolok pada sel ini adalah mitokondria yang banyak dan dalam, invaginasi sirkuler membran apical plasma, membentuk intracellular canaliculis. Ketika distimulasi untuk memproduksi H+ dan Cl-, tubulovesikel bergabung dengan membran sel untuk membentuk canaliculus dan microvili, sehingga menyediakan peningkatan permukaan membran sel. Aktivitas sekretori sel parietal
diinisiasi oleh berbagai macam mekanisme. Salah satu mekanisme melalui ujung saraf kolinergis (stimulasi parasimpatetik). Histamin dan polipeptida bernama gastrin disekresikan pada mukosa gastrik dan berperan untuk menstimulasi produksi HCl. Gastrin juga memiliki efek tropik pada mukosa gastrik, menstimulasi pertumbuhan. Chief (Zymogenic) Cells o Chief cells mendominasi bagian bawa kelenjar tubuler. Karakteristik basophilia sel ini dikarenakan jumlah retikulum endoplasma yang banyak. Granul pada sitoplasma mengandung enzim inaktif pepsinogen. Precursor pepsinogen dikonversi dengan cepat menjadi enzim proteolitik pepsin setelah dikeluarkan ke lingkungan asam di lambung. Pada manusia, sel chief juga memproduksi enzim lipase. Enteroendocrine Cells o Sel enteroendokrin ditemukan pada leher dan dasar kelenjar gastric. Pada bagian fundus di lambung, serotonin merupakan produk utama yang disekresikan.2 Pylorus Pylorus berasal dari bahasa latin yang berarti “penjaga gerbang” memiliki gastric pit yang dalam menuju kelenjar pyloric. Dibandingkan dengan kelenjar di bagian cardiac, kelenjar pyloric memiliki pit yang lebih panjang dan porsi sekretori yang lebih pendek. Kelenjar ini mensekresikan mukus dan juga enzim lysozyme. Sel gastrin (Sel G) yang mengeluarkan gastrin adalah sel enteroendokrin yang terdapat diantara sel mukosa pada kelenjar pyloric. Stimulasi parasimpatetik, keberadaan nutrien seperti asam amino dan amine di lambung, serta distensi dari lambung mempengaruhi secara langsung sel G untuk mengeluarkan gastrin, yang kemudian mengaktivasi sel parietal, meningkatkan sekresi asam. Sel enteroendokrin lain (sel D) mensekresi somatostatin, yang menghambat pengeluaran hormon lain termasuk gastrin. Sekresi somatostatin distimulasi HCl, dan diseimbangkan oleh sekresi asam.2 Cardiac
Epitel Lamina Propia Cell of Glands
Muskularis Mukosa
Epitel selapis kolumnar tanpa sel goblet Cardiac glands, sumur lambung (foveola gastrica) dangkal Sel mukus leher (di leher), sel regenerative (di leher dan isthmus), sel parietal (di leher dan dasar; eosinofilik), zymogenic cells (di dasar; basofilik), sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation) Inner circular, outer longitudinal, outermost
Submukosa Muskularis eksterna Serosa/Adventisia Fundus/Corpus Epitel Lamina Propia Cell of Glands
Muskularis Mukosa Submukosa Muskularis eksterna Serosa/Adventisia Pylorus Epitel Lamina Propia Cell of Glands
Muskularis Mukosa Submukosa Muskularis eksterna Serosa/Adventisia
circular Tidak ada kelenjar Inner oblique, midlle longitudinal Serosa
circular,
outermost
Epitel selapis kolumnar tanpa sel goblet Fundic Glands; Terdiri dari isthmus, leher dan dasar. Sel mukus leher (di leher), sel regenerative (di leher dan isthmus), sel parietal (di leher dan dasar; eosinofilik), zymogenic cells (di dasar; basofilik), sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation) Inner circular, outer longitudinal, outermost circular Tidak ada kelenjar Inner oblique, midlle circular, outermost longitudinal Serosa Epitel selapis kolumnar tanpa sel goblet Pyloric glands, Sumur lambung dalam Sel mukus leher (di leher), sel regenerative (di leher dan isthmus), sel parietal (di leher dan dasar; eosinofilik), zymogenic cells (di dasar; basofilik), sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation) Inner circular, outer longitudinal, outermost circular Tidak ada kelenjar Inner oblique, midlle circular ( membentuk pyloric sphincter), outermost longitudinal Serosa
USUS HALUS Usus halus adalah tempat pencernaan makanan, absorpsi nutrisi, dan sekresi endokrin. Proses pencernaan diselesaikan pada usus halus, ketika nutrisi diserap pada sel epitel. Usus halus berukuran kurang lebih lima meter dan terdiri dari tiga
bagian: duodenum, jejunum, dan ileum. Bagian-bagiand dari usus halus ini memiliki banyak kesamaan karakteristik.
melalui mikroskop elektron merupakan sekumpulan microvilli. Setiap enterocytes memiliki 3000 microvili, dan 1 mm2 mukosa memiliki 200 juta struktur ini sehingga diperkirakan peningkatan luas bidang penyerapan di usus mencapai 600 kali lipat yaitu 200 m2.
Pada membran mukosa, terdapat plicae circulares (Kerckring’s valves) yang tersusun oleh mukosa dan submukosa dan memiliki bentuk semilunar, sirkuler, atau spiral. Plicae merupakan karakteristik dari jejunum, namun terkadang ditemukan di duodenum ataupun ileum. Instentinal villi adalah penonjolan mukosa yang menjorok ke lumen usus. Pada duodenum, instentinal vili berbentuk seperti daun dan berubah menjadi seperti jari ketika semakin mendekati ileum. Diantara vili terdapat kelenjar instentinal atau kelenjar Lieberkuhn yang merupakan kelenjar kecil tubuler sederhana.
Sel Goblet tersebar di antara enterocytes dan berjumlah sedikit di duodenum namun semakin banyak ketika mendekati ileum. Sel goblet memproduksi asam glikoprotein tipe musin yang terhidrasi dan berikatan untuk membentuk mukus.
Epitelium vili merupakan lanjutan dari kelenjar instentinal. Kelenjar instentinal memiliki sel punca (stem cells), sel absorptif, sel goblet, sel Paneth, dan sel enteroendokrin. Sel absorptif atau enterocytes merupakan sel kolumnar dengan inti sel terletak di setengah bagian dasar sel. Pada ujung setiap sel terdapat lapisan homogen yang bernama striated border yang jika dilihat
Sel Paneth yang terdapat di dasar dari kelenjar instentinal adalah sel eksokrin dengan granul sekretori di sitoplasma apikal. Menggunakan metode immunocytochemical telah ditemukan lysozyme pada sekretori granul sel Paneth. Lysozyme memiliki aktivitas antibakterial dan berperan dalam mengendalikan flora instentinal.
Sel M (microfold) adalah sel epitelial kusus yang melapisi folikel Peyer’s patches. Sel ini dikarakteristikan dengan keberadaan invaginasi membran yang membentuk pit yang mengandung limfosit intraepitelial dan APC. Sel M dapat mengendositosis antigen dan mentransport mereka ke makrofag dan sel limfoid yang terletak dibawahnya.
Lamina propria usus halus terdiri dari jaringat ikat longgar dengan pembuluh darah dan limfa, serat saraf, serta sel otot polos. Muscularis mucosae tidak memiliki kekhususan tertentu pada organ ini. Di
bagian awal duodenum, submucosa mengandung sekumpulan kelenjar yang berakhir pada kelenjar intestinal. Ini dinamakan kelenjar duodenal (Brunner’s). Produk sekresi kelenjar ini merupakan basa yang berfungsi melindungi membran mukosa duodenum dari pengaruh asam lambung dan memfasilitasi isi usus agar memiliki pH yang optimal untuk aktivitas enzim pankreas. Lamina propria dan submukosa dari usus halus mengandung agregat nodul limfoid yang dikenal sebagai Peyer’s patches, yang merupakan komponen penting dari gut associated lymphoid tissue (GALT). Terdapat sekitar 30 patch pada manusia, kebanyakan terdapat di ileum. Ketika dilihat dari permukaan lumen, setiap Peyer’s patch terlihat sebagai daerah berbentuk kubah yang tidak bervilli. Muscularis pada usus halus berkembang dengan baik, terdiri dari lapisan dalam yang sirkuler dan lapisan luar yang longitudinal. Inervasi usus halus terbentuk dari kompon intrinsik dan komponen ekstrinsik. Komponen intrinsik terdiri dari sekumpulan neuron yang membentuk myenteric (Auerbach’s) nerve plexus diantara lapisan muskularis luar longitudinal dan lapisan dalam sirkuler serta submucosal (Meissner’s) plexus pada submukosa. Inervasi intrinsik berperan dalam kontraksi intestinal yang terjadi ketika inervasi eksentrik tidak ada. Inervasi ekstrensik terbentuk dari serat saraf parasimpatetik kolinergik yang menstimulasi aktivitas otot polos di usus dan serat saraf simpatetik adrenergik yang menekan aktivitas otot polos usus halus.
USUS BESAR Usus besar terdiri dari membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian distal (rectal). Tidak terdapat villi pada bagian dari usus besar. Kelenjar instentinal panjang dan dikarakteristikan dengan besarnya jumlah sel goblet dan sel absorptif dan sejumlah kecil sel enteroendokrin. Sel absorptif berbentuk kolumnar dan memiliki vili yang pendek dan ireguler. Usus besar berfungsi untuk: penyerapan air, pembentukan masa feces, dan produksi mukus. Mukus merupakan jel lembab yang berfungsi tidak hanya melicinkan permukaan usus besar tetapi juga melapisi bakteri dan materi tertentu. Penyerapan air pasif, dan mengikuti transport aktif sodium keluar dari lapisan basal sel epitelial. Lamina propria usus besar kaya akan sel limfoid dan nodul yang sering menonjol ke submukosa. Banyaknya jaringan limfoid (GALT) sering dihubungkan dengan tingginya populasi bakteri di usus besar. Muskulari terdiri dari serat longitudinal dan sirkuler. Lapisan ini berbeda dengan lapisan di usus halus karena serat otot longitudinal di bagian luar bersatu dengan pita tebal longitudinal teniae coli. Pada bagian intraperitoneal usus besar, lapisan serosa dikarakteristikan dengan tonjolan kecil yang terdiri dari lemak – epiploicae appendices. Pada bagian anal, membran mukosa membentuk serangkaian lipatan longitudinal membentuk rectal columns of Morgagni. Sekitar 2 cm diatas bukaan anal, mukosa intestinal digantikan dengan sel epitelium pipih berlapis. Appendix (usus buntu) merupakan evaginasi dari cecum; dikarakteristikan dengan lumen kecil, sempit, dan ireguler yang disebabkan oleh tingginya keberadaan jumlah folikel limfoid di dindingnya. Walaupun struktur umum mirip dengan usus besar, usus buntu memiliki kelenjar intestinal yang lebih sedikit dan tidak memiliki teniae coli .2
HATI Hati merupakan organ kedua terbesar di dalam tubuh manusia, dan merupakan kelenjar terbesar dengan berat sekitar 1.5 kg. Terletak di rongga abdomen dibawah diafragma. Hati merupakan organ dimana nutrisi yang diserap di sistem pencernaan diproses dan disimpan untuk digunakan oleh anggota tubuh yang lain. Oleh karena itu, hati merupakan pertemuan antara sistem pencernaan dengan sistem peredaran darah. Semua materi yang diserap melalui usus mencapai hati melalui vena porta kecuali kompleks lipid (chylomicrons) yang ditransportasi terutama melalui pembuluh limfa. Hati juga berfungsi menetralkan dan
mengeliminasi racun. Eliminasi terjadi di kandung empedu, menghasilkan sekresi yang penting dalam pencernaan lipid. Hati dilapisi oleh kapsul jaringan ikat tipis (Glisson’s capsule) yang semakin tebal mendekati hilum, dimana vena portal dan arteri hepatik memasuk organ dan dimana duktus hepatik kanan dan kiri serta limfa keluar. Struktur dasar hati adalah sel hati, atau hepatocyte. Sel epitel ini menyusun dua pertiga dari masa hati. Pada potongan menggunakan mikroskop cahaya, unit struktural yang bernama liver lobules dapat terlihat. Lobulus liver terbentuk dari masa jaringan poligonal sebesar 0.7 x 2 mm. Portal spaces, daerah yang terletak di ujung lobulus, memiliki jaringan ikat, duktus empedu, limfatik, saraf, dan pembuluh darah. Hati manusia memiliki tiga sampai enam portal spaces pada setiap lobulus. Pembuluh darah central/ centrolobular vein terletak di tengah lobulus. Hepatosit di lobulus liver tersusun seperti batu bata pada tembok. Lempeng seluler ini mengarah dari perifer ke tengah lobulus, membentuk labirin dan struktur mirip sponge. Rongga diantara lempengan ini mengandung kapiler, liver sinusoid. Ruangan subendothelial yang dikenal sebagai space of Disse memisahkan sel endotel dari hepatosit.
Sinusoid dikelilingi dan didukung oleh lembaran halus serat retikuler. Selain sel endotel, sinusoid juga mengandung sel Kupferr yang merupakan makrofag. Fungsi utamanya adalah memetabolisasi eritrosit yang sudah tua, mencerna hemoglobin, mensekresi protein yang berhubungan dengan proses imunologis dan menghancurkan bakteria yang mencapai masuk melalui usus besar. Pada space of disse, terdapat sel penyimpan lemak, yang juga dikenal sebagai stellate atau sel Ito yang mengandung inklusi lipid kaya vitamin A.2 KANDUNG EMPEDU Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pear yang menempel pada permuakan bawa hati. Kandung empedu dapat menyimpan 30-50 mL garam empedu. Dinding empedu terdiri dari mukosa yang tersusun oleh sel epitel kolumner dan lamina propria, lapisan otot polos, jaringan ikat perimuskular, dan membran serosa.1 Mukosa memiliki banyak lipatan yang terlihat ketika kandung empedu kosong. Sel epitelial kaya akan mitokondria. Seluruh sel ini dapat mensekresi sejumlah kecil mukus.
REFERENSI 1. Gartner LP, Hiatt JL. Color Textbook of Histology. 3rd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007. 2. Junqueira LC, Carneiro J. Basic Histology. 11th ed. New York City: McGrawHill Companies; 2007.
View more...
Comments