LP Waham-1
July 25, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download LP Waham-1...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA WAHAM
“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Stase Jiwa”
PROPOSAL SKRIP
Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kharisma Ladynda Irma Susrini Rulieti Anah Nuraliyah Wisnu Aji Sutrisno Khasbulloh Safitri Dewi
(113-118-010) (113-118-033) (113-118-010) (113-118-010) (113-118-010) (113-118-010) (113-118-010) (113-118-034)
PROGAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
I.
MASALAH UTAMA: Waham
II II.. PROSES PROSES TERJAD TERJADINY INYA A MASA MASALAH LAH A. Peng Penger erti tian an
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak se sesu suai ai
den dengan gan
fakt fa ktaa
dan dan
keyak eyakin inan an
te ters rseb ebu ut
mun ungk gkin in
“a “ane neh” h”
(misalnya”saya adalah nabi yang menciptakan biji mata manusia”) atau bias pula “tidak aneh” (hanya sangat tidak mungkin, contoh masyarakat di surge selalu menyertai saya kemanapun saya pergi”) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya (Purba, 2008). Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kehilangan kontrol (Direja, 201 2011). 1). Waham aham curiga curiga adalah adalah keyaki keyakinan nan seseora seseorang ng atau sekelo sekelompo mpok k orang berusaha
merugikan
atau
mencederai
dirinya,
diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan (Kelliat, 2009). Gang Ga nggu guan an
is isii
pikir ikir
ad adal alah ah
ket etid idak akm mamp ampuan
in ind div ivid idu u
memproses stimulus internal dan eksternal secara akurat. akurat. Gangguannya ad adal alah ah be beru rupa pa waha waham m ya yait itu u ke keya yaki kina nan n in indi divi vidu du ya yang ng tida tidak k da dapa patt divalidasi atau dibuktikan dengan realitas. Keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya, sertaa sert
tidak tidak
dapat dapat
diubah diubah
dengan dengan alasan alasan yang yang
logis. logis. Sel Selain ain itu
keyakinan tersebut diucapkan berulang kali (Kusumawati, 2010). Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan menilai dan berespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul muncul perilaku yang yang sukar untuk
dimengerti
da dan n mena menaku kutk tkan an.. Gangg Ganggua uan n in inii bi bias asan anya ya di dite temu muka kan n pa pada da pa pasi sien en skizofrenia dan psikotik lain. Waham merupakan bagian dari gangguan or orien ienta tasi si re reali alita ta pa pada da isi menggunakan
piki pikirr
da dan n
pa pasie sien n
skiz skizof ofre reni niaa
waham untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya yang
tidak terpenuhi oleh kenyataan dalam hidupnya. Misalnya : harga diri, rasa aman, hukuman yang terkait dengan perasaan bersalah atau perasaan takut mereka tidak dapat mengoreksi logika (Kusumawati, 2010).
dengan alasan atau
B. Fakto Faktorr Predi Predispo sposis sisii
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya waham yang dijelaskan oleh Towsend 1998 adalah : 1. Teori eori Biol Biolog ogis is Teori eori biolog biologii terdiri terdiri dari dari bebera beberapa pa pandan pandangan gan yang yang berpen berpengar garuh uh terhadap waham: a. Faktor Faktor -faktor -faktor genetik genetik yang yang pasti pasti mungki mungkin n terliba terlibatt dalam dalam perkembangan
suatu
kelainan
ini
adalah
mereka
yang
memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara lain). b. Secara relatif ada penelitian baru bahwa
kelainan
yang
menyatakan
skizofrenia mungkin pada kenyataannya
merupakan suatu kecacatan sejak lahir terjadi pada bagian hipoka hip okamp mpus us
otak. otak.
Pengam Pengamata atan n
memper memperlih lihatk atkan an
suatu suatu
kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orangorang yang menderita skizofrenia. c. Teori biokimia menyatakan menyatakan adanya adanya peningkatan peningkatan dari dopamin dopamin neurotransm neuro transmiter iter yang dipertukark dipertukarkan an menghasilkan menghasilkan gejala-gejala gejala-gejala peningkatan aktivitas
yang
berlebihan
dari
pemecahan
asosiasi-asosiasi yang umumnya diobservasi pada psikosis. 2. Teo eori ri Ps Psik ikos osos osia iall a. Teo eori ri si sist stem em kelu keluar arga ga Bawe Bawen n da dala lam m Towse owsend nd (1 (199 998: 8: 14 147) 7) meng me ngga gamb mbar arka kan n
pe perk rkem emba bang ngan an
perkembangan disfungsi keluarga.
skiz skizof ofren renia ia
sebag sebagai ai
suat suatu u
Konflik diantara suami istri
mempengaru mempe ngaruhi hi anak. Penanaman Penanaman hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus pada ansielas dan suatu kondsi yang lebih stabil mengakibatkan timbulnya suat suatu u
hu hubu bung ngan an
berkembang
antara
ya yang ng
sa sali ling ng
memp mempen enga garu ruhi hi
ya yang ng
orang tua dan anak-anak. Anak harus
meninggalkan ketergantungan diri kepada orang tua dan anak dan masuk ke dalam masa dewasa, dan dimana dima dimasa sa
in inii
an anak ak
tida tidak k
perkembangan dewasanya.
ak akan an mama mamapu pu meme memenu nuhi hi tu tuga gass
b. Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan kecemasan. Anak menerima pesan-pesan yang membin mem bingun gungka gkan n dan penuh penuh konfli konflik k dari dari orang orang tua dan tidak tidak mampu membentuk rasa percaya terhadap orang lain. c. Teori psikod psikodinamik inamik menegaskan menegaskan bahwa psikosis psikosis adalah adalah hasil hasil dari dari suatu ego yang lemah. lemah. Perkembang Perkembangan an yang dihambat dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi antara orang tua, anak anak..
Kare Karena na ego ego menj menjad adii
mekani mek anisme sme pertah pertahana anan n
le lebi bih h
le lema mah h peng penggu guna naan an
ego pada pada waktu waktu kecema kecemasan san yang yang
ekstrim menjadi suatu yang
maladaptif dan perilakunya sering
kali merupakan penampilan dan segmen id dalam kepribadian C. Fakto Faktorr Pre Presip sipita itasi si 1. Biologis Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi informasi dan abnormalitas pada meka me kan nis ism me
pin pintu
ketidakmamp ketida kmampuan uan
masu masuk k untuk
da dala lam m
ota tak k
ya yan ng
men enga gak kib ibat atka kan n
secara selektif selektif menanggap menanggapii rangsangan. rangsangan.
Pada pasien dengan waham, pemeriksa MRI menunjukkan bahwa
derajat
lobus
temporal
tidak
simetris.
Akan tetapi
perbedaan ini sangat s angat kecil, sehingga terjadinya waham kemungkinan melibatkan komponen degeneratif dari neuron. Waham somatic terjadi kemungkinan karena disebabkan adanya ada nya ganggu gangguan an
sensor sensorii pada pada
sistem sistem
saraf saraf
atau kesala kesalahan han
penafsiran dari input sensori karena terjadi sedikit perubahan pada saraf kortikal akibat penuaan (Boyd, 2005 dalam Purba dkk, 2008). 2. Stre Stress Ling Lingku kung ngan an Secara biologis menetapkan menetapkan ambang ambang toleransi toleransi terhadap terhadap stres yang yan g berint berinterak eraksi si dengan dengan sterssor sterssor lingku lingkunga ngan n untuk untuk menent menentuka ukan n terjadinya gangguan prilaku. 3. Pemi Pemicu cu Geja Gejala la
Pemicu Pem icu neurobiologis lingkungan lingk ungan,,
yang yang yang
biasany biasanyaa
terdapa terdapatt
pada pada
respon respon
maladaptif berhubungan dengan kesehatan
sikap dan prilaku prilaku
individu, individu, seperti: seperti: gizi
buruk, buruk,
kurang tidur,
infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan
yang yang
kr krit itik ik,,
penu penuh h
ma masa sala lah h
pe peru ruma maha han, n,
ke kela lain inan an
penampilan, stres gangguan dalam berhubungan ke kesep sepain ain,,
teka tekana nan, n,
pe peke kerja rjaan an,,
ke kemi misk skin inan an,,
te terh rhad adap ap
interpersonal,
ke kepu putu tusas sasaan aan
da dan n
sebagainya D. Tanda anda dan dan Gejala Gejala Tanda anda dan gejala gejala waham waham berdas berdasark arkan an jenis jenis waham waham menuru menurutt
Keliat (2009): 1. Waham kebesaran: kebesaran: individu individu meyakini meyakini bahwa ia memilik memilikii kebesaran kebesaran atau kekuasaan kekuasaan khusus khusus dan diucapkan diucapkan berulang berulang kali, kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, Misalnya, “saya ini pejabat departemen kesehatan lho!” atau, “saya punya tambang emas”. 2. Waham aham cu curi riga ga:: In Indi divi vidu du meya meyaki kini ni ba bahw hwaa ad adaa se sese seor oran ang g at atau au kelo kelomp mpok ok
yang yang
beru berusa saha ha
meru merugi gika kan/ n/me menc ncee eera raii
di diri riny nyaa
da dan n
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “saya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya”. 3. Waham agama: Individu Individu memiliki memiliki keyakinan keyakinan terhadap terhadap suatu agama secara berlebihan berlebihan dan diucapkan diucapkan berulang berulang kali, kali, tetapi tidak sesuai sesuai dengan kenyataan. Contoh, “kalau saya mau masuk surga, saya s aya harus menggunakan pakaian putih setip hari”. 4. Waham aham somatic somatic:: Indivi Individu du meya meyakin kinii bahwa bahwa tubuh atau atau bagian bagian tubuhnya terganggu terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan dengan kenyataan. kenyataan. Contoh, Contoh, “saya sakit ka kank nker” er”.. (Ken (Kenya yataa taann nnya ya pa pada da pe peme meri riks ksaa aan n la labo borat rator oriu ium m tida tidak k ditemukan tanda-tanda kanker, kanker, tetapi pasien terus mengataka mengataka bahwa ia sakit kanker.) kanker.) 5. Waham aham nihili nihilistik stik:: Indivi Individu du meyaki meyakini ni bahwa bahwa diriny dirinyaa sudah sudah tidak tidak ada didunia/meniggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan keadaan nyata. Misalnya, “Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.” Menurut Kusumawati, (2010) yaitu:
1. Gangguan Gangguan fungsi fungsi k kognit ognitif if (perubah (perubahan an daya daya ingat) ingat) Cara berfikir magis dan primitif, perhatian, bentuk,
isi
pikir,
dan pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme,
sirkumtansial). 2. Fung Fungsi si pers persep epsi si Deperso Dep ersonal nalisas isasii dan halusi halusinas nasi. i. Depersonalization mencangkup kehila keh ilanga ngan n atau peruba perubahan han tempor temporer er dalam dalam perasaa perasaan n yang yang biasa biasa mengenai realitas diri sendiri. Dalam suatu tahap depersonalisasi, orang merasa terpisah dari dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin merasa seperti sedang bermimpi atau bertingkah laku seperti robot. Sedangkan Sedangkan halusinasi adalah terjadinya terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indra. Kualit Kua litas as dari dari persep persepsi si itu dirasak dirasakan an oleh oleh pender penderita ita sangat sangat jel jelas, as, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya. 3. Fungsi em emosi Afek tumpul tumpul:: ku kuran rang g respon responss emosio emosional nal,, afek afek datar datar,, afek afek tidak tidak sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen. 4. Fung Fungsi si moto motori rik. k. Imfulsi Imf ulsiff geraka gerakan n tiba-ti tiba-tiba ba dan sponta spontan, n, maneri manerisme, sme, stereot stereotipi ipik k geraka ger akan n yang yang diulan diulang-u g-ulan lang, g, tidak tidak bertuj bertujuan uan,, tidak tidak dipeng dipengaru aruhi hi stimulus yang jelas, katatonia. 5. Fung Fungsi si so sosia siall k kese esepi pian an.. Isolasi sosial, menarik diri, dan harga diri rendah. 6. Dalam Dalam tatana tatanan n keperaw keperawata atan n jiwa jiwa
respons respons
neurob neurobiol iologi ogiss
yang yang
se seri ring ng munc muncul ul adal adalah ah gang ganggu guan an isi isi pi piki kir: r: waha waham m da dan n PSP: PSP: halusinasi. Menuru Men urutt Direja Direja,, (201 (2011) tanda tanda dan gejala gejala Waham aham adalah: adalah:
Terbiasa erbiasa
pada pada
klien klien
dengan dengan
menola menolak k makan, makan, tidak tidak ada ada perhat perhatian ian pada pada
perawatan diri, Ekspresi wajah sedih dan ketakutan, gerakan tidak terkontrol terko ntrol,, mudah tersinggun tersinggung, g, isi pembicaraan pembicaraan tidak sesuai dengan dengan keny enyataa ataan n
dan
buk ukan an
keny enyataa ataan n,
mend me ndom omin inasi asi pe pemb mbic icar araan aan,, keagamaan secara berlebihan E. Akibat
men eng ghi hin nda darr
be berb rbic icara ara ka kasar sar,,
dari ari
or oran ang g
menj menjal alan anka kan n
la lain in,,
ke kegi giat atan an
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal. Tanda dan gejala: Pikiran tidak realistik, flight of ideas, kehilangan asosias aso siasi, i, pengul pengulang angan an kata-ka kata-kata ta yang yang dideng didengar ar dan kontak kontak mata mata yang yang kurang. Akibat Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencedera mencederaii diri, orang lain dan lingkungan. Tanda Tanda dan gejala: 1. Klien Klien mengat mengataka akan n benci benci atau kesal kesal pada pada seseoran seseorang. g. 2. Klien suka suka membenta membentak k dan menyera menyerang ng orang orang yang yang mengusikn mengusiknya ya jika sedang kesal atau marah. 3. Riwayat Riwayat perilaku perilaku kekerasan kekerasan atau atau ganggu gangguan an jiwa jiwa lainnya lainnya.. 4. Mata Mata mera merah, h, waj wajah ah aga agak k mera merah. h. 5. Nada Nada suara tinggi tinggi dan keras, keras, bicara mengua menguasai: sai: berteri berteriak, ak, menjeri menjerit, t, memukul diri sendiri/orang lain. 6. Ekspresi Ekspresi marah marah saat saat membicar membicarakan akan orang, orang, pandang pandangan an tajam. tajam. 7. Merusak Merusak dan melemp melempar ar baran barang g baran barang g
III. POHON POHON MASALAH, MASALAH, MASALAH MASALAH KEPER KEPERA AWATAN,
DIAGNOSA DIAGNOSA
KEPERAWATAN DAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN A. Poho Pohon n Masa Masala lah h
Perilaku Kekerasan
Waham
Isolasi social: Menarik diri
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
Pohon masalah, (Fitria, 2009, dalam Direja, 2011) B. Masalah Keperawatan Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji 1. Waham DS :K :Kli lien en meng mengun ungk gkap apka kan n se sesu suat atu u ya yang ng di diya yaki kini niny nyaa (ten (tenta tang ng agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. DO :Klien tampak tampak tidak mempunyai mempunyai orang lain, curiga, curiga, bermusuhan, bermusuhan, merusa mer usak k (diri, (diri, orang orang lai lain, n, lingku lingkunga ngan), n), takut, takut, kadang kadang panik, panik,
sanga san gatt wasp waspad ada, a, tida tidak k te tepa patt meni menilai lai ling lingku kung ngan an / reali realita tas, s, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung. 2. Pe Peri rila laku ku kek keker eras asan an DS :Men :Meng gun ungk gkap apk kan meng me ngan ancam cam,,
men end den enga garr
meng mengun ungk gkap apka kan n
at atau au
meli meliha hatt
pe peras rasaa aan n
takut takut,,
ob obye yek k
ya yang ng
cemas cemas da dan n
khawatir DO :Waj :Wajah ah tega tegang ng merah merah, mon mondar dar mandir mandir,, mata mata meloto melotot, t, rahang rahang mengat men gatup, up, tangan tangan mengep mengepal, al, keluar keluar banyak banyak kering keringat, at, mata mata merah, tatapan mata tajam, muka merah 3. Mena Menari rik k Diri/ Diri/Iso Isola lasi si Sosi Sosial al DS: klien mengatakan malas berkumpul dengan teman, hanya ingin sendiri di kamar, klien mengatakan sebelumnya sering ser ing dicuekin DO: klien tampak menyendiri, jarang bergaul atau berbicara dengan teman lainnya 4. Har Harga Diri Diri Rend Rendah ah DS :Klien mengatakan mengatakan saya saya tidak mampu, mampu, tidak tidak bisa, bisa, tidak tidak tahu apaapaapa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri DO :Klien terlihat terlihat lebih suka sendiri, sendiri, bingung bingung bila disuruh memilih memilih altern alternati atiff tindak tindakan, an, ingin ingin menced mencedaer aerai ai diri/ diri/ ingin ingin mengak mengakhir hirii hidup IV.
V.
DIAG DIAGNO NOS SA KEPER EPERA AWATAN 1. Waham 2. Pe Peri rila laku ku kek keker eras asan an 3. Men enaari rik k Di Diri 4. Har Harga Diri Diri Rend Rendah ah REN RENCANA CANA TIND TINDAK AKAN AN KEPER EPERA AWATAN (SES SESUAI UAI DENG ENGAN SOP) 1. Diagnosa: Waham 2. Tuj ujua uan n Umum Umum:: Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan terarah 3. Tuj ujua uan n Khus Khusus us:: a. TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya
1) Mengid Mengident entifik ifikasi asi tanda tanda dan dan gejala gejala waham waham 2) Mendiskusi Mendiskusikan kan jenis jenis waham waham (curiga, (curiga, kebesaran kebesaran,, agama) agama)
3) Mengorienta Mengorientasikan sikan klien klien terhadap terhadap orang, orang, waktu waktu dan tempat tempat 4) Mendiskusi Mendiskusikan kan kebutu kebutuhan han klien klien yang yang tidak tidak terpenuhi terpenuhi 5) Memban Membantu tu klien klien memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan hannya nya 6) Mendiskusi Mendiskusikan kan kemakpua kemakpuan n dan aspek aspek positif positif yang yang dimilik dimilikii 7) Meminta Meminta klien klien untuk menuliskn menuliskn kegiatan kegiatan harian harian 8) Memban Membantu tu klien klien menuli menuliska skan n kegiatan kegiatan harian harian 9) Memb Member erii kese kesemp mpat atan an ke kepa pada da kl klie ien n un untu tuk k memi memili lih h sa satu tu kegiatan 10) Melatih
dan
memberi
kesempatan
klien
untuk
mempraktekkan kegiatan tersebut Klie ien n da dapa patt meng mengid iden entif tifik ikasi asi ke kema mamp mpua uan n ya yang ng b. TUK 2: Kl dimilikinya 1) Mendis Mendisku kusik sikan an kema kemampu mpuan an klien klien 2) Meminta Meminta klien klien menyebutk menyebutkan an kegiatan kegiatan yang yang akan akan dilakuk dilakukan an 3) Mena Menany nyak akan an pada pada klie klien n ap apak akah ah su suda dah h ta tahu hu ba baga gaim iman anaa melakukan kegiatan tersebut 4) Menjel Menjelask askan an cara dan tujua tujuan n kegiatan kegiatan terseb tersebut ut 5) Mendiskusi Mendiskusikan kan kemungkinn kemungkinn melkasanakan melkasanakan dirumah dirumah c. TUK 3: Klien dapat menggunakan obat dengan benar
1) Menjelaskan Menjelaskan jenis jenis atau atau nama obat yang yang diminu diminum m pada klien klien 2) Menjel Menjelask askan an dosis dosis dan dan frekuen frekuensi si obat obat 3) Mendis Mendisku kusik sikan an indika indikasi si dan manfa manfaat at obat 4) Mendiskusi Mendiskusikan kan kerugia kerugian n bila bila berhenti berhenti minum minum obat obat 5) Menjel Menjelask askan an prnsi prnsip p benar benar minum minum obat obat 6) Menjel Menjelask askan an efek efek sampin samping g obat obat 7) Meng Mengan anjj jjur urka kan n klie klien n memi memint ntaa ob obat at ob obat at da dan n minu minum m ob obat at tepat waktu 8) Menganjurk Menganjurkan an klien klien untuk untuk melapor melapor pada pada perawat perawat atau atau dokter dokter jika efek tidak menyenangkan d. TUK 4: 4: Klien dapat melakukan kegiatan yang telah ditentukan
sesuai kemampuan 1) Mendiskusi Mendiskusikan kan kemampuan kemampuan yang dimiliki dimiliki klien klien
2) Memi Memint ntaa klie klien n untu untuk k meny menyeb ebut utka kan n ke kegi giat atan an ya yang ng ak akan an dilakukan klien 3) Mena Menany nyak akan an pada pada klie klien n ap apak akah ah su suda dah h ta tahu hu ba baga gaim iman anaa melakukan kegiatan tersebut 4) Menjel Menjelask askan an cara dan tujua tujuan n kegiatan kegiatan terseb tersebut ut 5) Mendiskusi Mendiskusikan kan kemungkinn kemungkinn melkasanakan melkasanakan dirumah dirumah
STRATEGI PELAKSANAAN PELAKS ANAAN TINDAKAN KEPERAW KEPERAWATAN (SP) KOMUNIKA KOMU NIKASI SI KEPERA KEPE RAW WATAN ATAN
SP 1: Membina hubungan saling percaya, membantu klien mengidentifikasi tanda dan gejala waham, membantu orientasi realitas (orang, waktu, tempat) mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi,membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya kebutuhannya
Tanggal : A.
Jam :
Interaksi ke :
Proses Keperawatan
1. Kon ondi disi si Kli Klien en:: Klien Kli en mengun mengungk gkapk apkan an sesuatu sesuatu yang yang diyaki diyakinin ninya ya (tenta (tentang ng agama, agama, kebesaran, kebesa ran, curiga, keadaan dirinya) dirinya) berulang berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Klien tampak tidak mempercayai orang lain, lain, cur curiga iga,, bermus bermusuha uhan. n. Takut, akut, kadang kadang panik. panik. Tidak idak tepat tepat menila menilaii lingkungan / realitas. Ekspresi tegang, mudah tersinggung. 2. Diag Diagno nosa sa Kepe Kepera rawa wata tan: n: Gangguan proses pikir: waham 3. Tujua ujuan n Khus Khusus us:: a. Klien Klien mampu mampu membina membina hubunga hubungan n saling saling percaya percaya membin membinaa hubung hubungan an saling percaya b. Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala waham c. Klien mampu mampu berorientasi berorientasi pada realitas realitas (orang (orang,, waktu, waktu, tempat) tempat) d. Klien mampu mampu mendisku mendiskusikan sikan kebutuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi terpenuhi e. Klien Klien mamp mampu u memen memenuhi uhi kebutu kebutuhan hannya nya 4. Tin inda daka kan n Kepe Kepera rawa watan tan:: a. Fas asee ori rien enta tasi si b. Fase kerja c. Fas asee term termin inas asii d. Sika Sikap p tera terape peut utik ik e. Tekni eknik k komu komuni nika kasi si
B.
Stra Strate tegi gi Kom Komun unik ikas asii Pela Pelaks ksan anaa aan n Tin Tinda daka kan n Kepe Kepera rawa wata tan n 1.
Fase Orientasi a. Sala Salam m Ter Terap apeut eutik ik
“Assalamu’alaikum bapak/ibu/ibu.. Selamat pagi, perkenalkan nama saya,,,, saya lebih senang dipanggil,,,, siapa nama bapak/ibu/ibu? Senang dipanggil siapa? Saya disini akan merawat bapak/ibu dari jam 08.00 pagi samapai jam 14.00. b. Eval Evalua uasi si/V /Val alid idas asii
Baga Ba gaim iman anaa
pera perasa saan an ba bapa pak/ k/ib ibu/ u/ib ibu u
sa saat at in ini? i? Ap Apaa
ya yang ng
bapak/ibu/ibu rasakan? Apa yang terjadi dirumah sampai dibawa kerumah sakit ini? Untuk mengatasi itu apa yang sudah dilakukan? c. Kontr Kontrak ak (top (topik, ik, waktu waktu,, tempa tempat) t)
1) Topik : Bagaimana pak/bu kalau kita bincang – bincang tentang perasaan yang bapak/ibu rasakan saat ini? 2) Tempat : Menu Me nuru rutt
bapa bapak/ k/ib ibu u
dima dimana na
en enak akny nyaa
ki kita ta
bi binc ncan angg-bi binc ncan ang, g,
bagaimana kalau diruangan ini saja? 3) Waktu : Kira-ki Kir a-kira ra bapak/ bapak/ibu ibu/ib /ibu u punya punya waktu waktu berapa berapa lama lama kalau kalau kita kita berbincang-bincang
,
bagaimana
kalau
10
menit
saja,
Bapak/ibu/ibu bersedia ? 2.
Fase Kerja :
Sayaa menger Say mengerti ti bapak/ bapak/ibu ibu merasa merasa bahwa bahwa bapak/ bapak/ibu ibu mender menderita ita penyak penyakit it kanker kank er otak, tapi sulit bagi saya untuk untuk mempercayainya mempercayainya karena dari hasil pemeriksaan dokter dan laboratorium bapak/ibu itu tidak menderita penyakit kanker otak. Coba bapak/ibu ceritakan bagaimana perasaan bapak/ibu itu bisa terjadi.. Apakah dokter pernah menyampaikan hasil pemeriksaan tentang kanker otak yang bapak/ibu alami?... Apakah Apa kah keluar keluarga ga percay percayaa kalau kalau bapak/ bapak/ibu ibu mender menderita ita penyak penyakit it kanker kanker otak?.. Coba bapak/ibu ceritakan kepada saya sejak kapan perasaan itu bapak/ibu rasakan.. rasakan .. Apakah perasaan perasaan bapak/ibu bapak/ibu saat ini menggangg mengganggu u pemenuhan pemenuhan kebutuhan sehari-hari misalnya; mandi, makan, minum dan istirahat?... Apa yang yang telah telah bapak/ bapak/ibu ibu lakuka lakukan n agar agar perasaa perasaan n itu tidak tidak mengan menganggu ggu pemenuhan kebutahan sehari – hari bapak/ibu ?.. Oh.... Oh. ... bagus bagus sekali sekali bapak/ bapak/ibu ibu sudah sudah punya punya rencan rencanaa untuk untuk kembal kembalii ke realita.
Nah, itu artinya kalau bapak/ibu sebenarnya punya keyakinan yang salah terhadap diri sendiri..? Jadi begini, begini, bapak/ibu bapak/ibu itu tidak menderita menderita penyakit penyakit kanker otak karena karena tida tidak k ha hasil sil ad adaa pe peme meri riks ksaan aan ya yang ng mend menduk ukun ung g te tent ntan ang g ha hall te terse rsebu butt sehing seh ingga ga bapak/ bapak/ibu ibu jangan jangan memper mempercaya cayaii keyaki keyakinan nan bapak/ bapak/ibu ibu yang yang salah.... Bagaimana kalau kita bicarakan tentang tentang pemenuhan kebutuhan kebutuhan sehari-hari bapak/ibu, misalnya jadwal mandi, makan,minum makan,minum dan istirahat.. Bapak/ibu Bapak /ibu harus melakukan kegiatan kegiatan ini secara teratur teratur misalnya; misalnya; mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, makan dan minum minum serta minum obat sesuai jadual dan jangan lupa istirahat yang cukup.. Coba kita tuliskan jadual dan kegiatan tersebut .. Wah ...bag ...bagus us sekali sekali jadi jadi bapak/ bapak/ibu ibu setiap setiap hariny harinyaa bisa bisa meliha melihatt jadual jadual kegiatannya. 3.
Fase Terminasi: a. Evaluasi Respon : Subyektif :
Nah, bapak/ibu kita sudah berbincang – bincang tentang perasaan dan jadwal jadwal kegiat kegiatan an pemenu pemenuhan han kebutu kebutuhan han sehari sehari-har -harii bapak/ bapak/ibu ibu , bagaimana perasaannya sekarang?
Obyektif: Obyek tif: Bisa bapak/ibu bapak/ibu menjelaskan menjelaskan kembali kembali apa yang sudah sudah tadi kita bicarakan,,, Bagus sekali bapak/ibu.
b. Rencana Tindak Lanjut :
Baikla Bai klah h bapak/ bapak/ibu ibu,, sesuai sesuai janji janji kita kita telah telah berbin berbincan cang-b g-binc incang ang selama 10 menit. Dan tadi bapak/ibu telah membuat jadwal dan cara pemenuhan
kebutuhan
sehari-hari.
Nanti
bapak/ibu
bisa
mempelajarinya kembali dan mempratekkannya Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat) :
c.
1) Topik Bapak/ Bap ak/ibu ibu,, bagaim bagaimana ana kalau saya kesini kesini lagi lagi
beriku berikutny tnyaa untuk untuk
membicarakan tentang kemampuan positif yang bapak/ibu miliki 2) Tempat Dimana sebaiknya kita bertemu nanti pak/bu?
Bagaimana kalau di ruangan ini lagi? 3) Waktu Bagaimana kalau 2 jam kedepan saya datang lagi? Baiklah bapak/ibu, saya permisi dulu. Assalamu’laikum Wr. Wb. Dan selamat pagi, sampai jumpa lagi. A.
Komunikasi Te Terapeutik
1.
Teknik eknik komun komunika ikasi si terape terapeuti utik k yang yang diguna digunakan kan:: a. Berhad Berhadapa apan n dan mempe memperta rtahan hankan kan kont kontak ak mata mata b. Membungkuk ke arah pasien dengan dengan sikap terbuka dan rileks c. Memper Mempertah tahnka nkan n jarak jarak terape terapeuti utik k 2. Sikap Sikap komuni komunikas kasii terap terapeut eutik ik yang yang diguna digunakan kan:: a. Menggu Menggunak nakan an kata-k kata-kata ata yang yang mudah mudah dimege dimegerti rti b. Menggunakan teknik komunikasi komunikasi yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Direja, AH. 2011. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika Keliat, B. A. 2009. Proses 2009. Proses Keperawatan Jiwa Jiwa.Jakarta: ECG Kusumawati F & Hartono, Y. 2010. Buku 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jiwa. Jakarta : Salemba Medika Purba, dkk. 2008. Asuhan 2008. Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah psikologi dan gangguan jiwa. jiwa. Medan:usu press. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-aidatuzzuy-6728-2 babii.pdf diakses 1 Januari 2017 Pukul 15.00 15.00 WIB http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31 http://repository .usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31777/Chapter%20II.pdf 777/Chapter%20II.pdf ? sequence=4&isAllowed=y diakses 1 Januari 2017 Pukul 14.00 WIB.
View more...
Comments