LP Rasa Aman Dan Nyaman (Nyeri)

September 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LP Rasa Aman Dan Nyaman (Nyeri)...

Description

 

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN (NYERI)

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Stase Keperawatan Dasar 

Disusun Oleh :

PUSPITA INDAH CAHYANI 14420202096

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2021

 

I. KONS KONSEP EP TEOR TEORIT ITIS IS A. Defi Defini nisi si 1. Peng Pengert ertian ian Rasa Rasa ama aman n dan nya nyama man n

a. Aman Aman adalah keadaan keadaan bebas bebas dari cedera cedera fisik fisik dan psikolog psikologis is atau atau bisa juga keadaan keadaan aman dan tentram (Potter & Perry, 2006). 2006 ).  b. Nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan seharihari), kelegaan (kebutuhan telah telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri) 2. Peng Penger erti tian an Nyer Nyerii a.  Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat

subyekt sub yektif if karena karena perasa perasaan an nyeri nyeri berbed berbedaa pada setiap setiap orang orang dalam dalam hal skala skala atau atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Aziz Alimul, 2014). b.  Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

dari adanya kerusakan pada jaringan yang actual dan potensial. Nyeri merupakan salah satu alasan orang mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak   proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau  pengobatan. (Mayasari, 2016) c.  Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan

ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Wartonah, 2012).

 

B. Fisi Fisiol olog ogii Nyer Nyerii

Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat kimia seperti Bradik Bra dikini inin, n, seroto serotonin nin dan enzim enzim proteo proteotik tik.. Kemudi Kemudian an zat-za zat-zatt ter terseb sebut ut merang merangsan sang g dan meru me rusa sak k ujun ujung g sa sara raff re rese sept ptor or nyeri nyeri dan ra rangs ngsang angan an te ters rsebu ebutt ak akan an di diha hant ntar arka kan n ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga individu indivi du mengalami mengalami nyeri. nyeri. Selain Selain dihantarkan dihantarkan ke hypothalamus hypothalamus nyeri dapat menurunkan menurunkan stimul stimulasi asi terhad terhadap ap resept reseptor or mekani mekanin n sensi sensitif tif pada ter termos mosens ensiti itiff sehing sehingga ga dapat dapat juga juga menyebabkan atau mengalami nyeri (Potter dan Pery, 2009). Terjadinya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin, yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya  pada vicera, persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimiaw kimiawii sepert sepertii bradik bradikini inin, n, histam histamine ine,, prosta prostagla glandi ndin n dan macam-m macam-maca acam m asam asam yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik dan mekanik. C. Faktor Faktor yang mempe mempengar ngaruhi uhi res respon pon nyeri: nyeri: 1. Usia

Anak belum bisa mengungkapkan mengungkapkan nyeri, sehingga sehingga perawat perawat harus mengkaji mengkaji respon respon nyeri  pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap mengangnggap nyeri adalah hal alamiah alamiah yang harus dijalani dan mereka mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan.

 

2. Jenis kelamin

Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (ex: tidak pantas kalo laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri). 3. Kultur 

Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri misalnya seperti suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri. 4. Makna nyeri

Berh Be rhub ubung ungan an denga dengan n bagai bagaima mana na pe penga ngala laman man se sese seor oran ang g te terh rhad adap ap nyeri nyeri da dan n dan  bagaimana mengatasinya. 5. Perhatian

Tingkat Tin gkat seoran seorang g klien klien memfok memfokusk uskan an perhat perhatian iannya nya pada nyeri nyeri dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi  persepsi nyeri. Menurut Gill (1990), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri. 6. Ansietas

Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas. 7. Pengalaman masa lalu

 

Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri. 8. Pola koping

Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri. 9. Support keluarga dan sosial

Individu Indivi du yang mengalami nyeri seringkali seringkali bergantung bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan dan perlindungan (Aziz Alimul, 2014) D. Kl Klasi asifik fikasi asi Nyeri Nyeri

1. Berd Berdas asar arka kan n su sumb mber ernya nya a. Cutaneus/ Cutaneus/ superfi superfisial, sial, yaitu yaitu nyeri nyeri yang mengenai mengenai kulit/ kulit/ jaringan jaringan subkuta subkutan. n. Biasanya Biasanya  bersifat burning (seperti terbakar), nyeri berlangsung sebentar dan terlokalisasi ex: terkena ujung pisau atau gunting  b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri akibat stimulasi organ-organ internal, nyeri dapat mnyebar ke beberapa arah. Nyeri dapat terasa lebih tajam, tumpul. Sensai pukul (angina pectoris), sensasi terbakar ( ulkus lambung). c. Nyer Nyerii alih alih,, ya yait itu u ny nyer erii ya yang ng dira dirasa saka kan n pa pada da da daer erah ah la lain in yang yang ja jauh uh da dari ri ja jari ring ngan an  penyebab nyeri. d. Visceral Visceral (pada (pada organ dalam), dalam), stimulas stimulasii reseptor reseptor nyeri dlm dlm rongga abdomen, abdomen, cranium cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan 2. Berd Berdas asar arka kan n penye penyeba bab b a. Fisik. Fisik. Bisa Bisa terjadi terjadi karena karena stimul stimulus us fisik fisik (Ex: (Ex: fraktur fraktur femur) femur)

 

 b. Psycogenic. Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya) 3. Berd Berdas asar arka kan n la lama ma/d /dur uras asin inya ya a. Nyeri akut  Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 6 bulan. awitan gejalanya mendadak, dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri akut dita ditand ndai ai de deng ngan an pe peni ning ngka kata tan n te tega gang ngan an ot otot ot da dan n ke kece cema masa san n ya yang ng ke kedu duan anya ya meningkatkan persepsi nyeri.  b. Nyeri kronik   Nyeri kronik berlangsung lebih dari 6 bulan. sumber nyeri bisa diketahui atau tidak tidak.. Nyer Nyerii cende cenderu rung ng hila hilang ng timb timbul ul da dan n bi bias asany anyaa ti tida dak k dapat dapat di dise semb mbuh uhka kan. n. Penginderaan Pengin deraan nyeri lebih dalam sehingga sehingga penderita penderita sulit sulit menunjukkan menunjukkan lokasinya. lokasinya. Dampak nyeri penderita mudah tersingguung dan insomnia. Nyeri kronis biasanya hilang timbul dalam periode waktu tertentu. Ada kalanya penderita terbebas dari rasa ny nyer erii (s (saki akitt ke kepal palaa mi migr gran ant) t).. Pe Perb rbed edaan aan ka kara rakt kter eris isti tik k nyeri nyeri ak akut ut da dan n kr kron onik  ik  (Carpenito, 2012). E. Etio Etiolo logi gi Nye Nyeri ri 1. Faktor Resiko a.  Nyeri Akut 1) Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal 2) Menunjukkan kerusakan 3) Posisi untuk mengurangi nyeri

 

4) Muka dengan ekspresi nyeri 5) Gangguan tidur 6) Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi) 7) Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh) b.  Nyeri Kronis

1) Peruba Perubaha han n bera beratt bada badan n 2) Melapo Melaporka rkan n secara secara verbal verbal dan dan non verbal verbal 3) Menunjukan Menunjukan gerakan gerakan melindungi, melindungi, gelisah, gelisah, depresi, depresi, focus focus pada diri sendiri sendiri 4) Kel Kelel elah ahan an 5) Peruba Perubaha han n pola pola tid tidur ur 6) Taku Takutt cide cidera ra 7) Intera Interaksi ksi denga dengan n orang orang lain lain menur menurun un 2. Faktor Predisposisi

a. Trauma  b. Peradangan c. Trau Trauma ma ps psik ikol olog ogis is

3. Faktor Presipitasi

a. Lingkun ung gan  b. Suhu ekstrim c. Kegiatan d. Emosi F. Ma Mani nife fest stas asii Kl Klin inik  ik 

 

1. Nyer Nyerii Akut Akut (Car (Carpe peni nito to,, 2012) 2012) a. Mayor : Individu memperlihatkan atau melaporkan ketidaknyamanan tentang kualitas nyeri dan intensitasnya  b. Minor : 1) Te Tekan kanan an dara darah h meni mening ngka katt 2) Na Nadi di meni mening ngka katt 3) Pernaf Pernafas asan an men menin ingk gkat at 4) Di Diap apho hore resi siss 5) Pupi Pupill dil dilat atas asii 6) Posis Posisii berh berhat atii-ha hati ti 7) Raut Raut waj wajah ah kesaki kesakita tan n 8) Menan Menangi gis, s, meri merint ntih ih 2. Nyeri Nyeri Kronis Kronis (Carpe (Carpenit nito, o, 2012) 2012) a. Mayor : Individu melaporkan bahwa nyeri telah ada lebih dari 6 bulan.

 b. Minor : 1) Ganggua Gangguan n hubunga hubungan n social social dan dan keluar keluarga. ga. 2) Peka Peka ra rang ngsa sang ngan an 3) Ketida Ketidakakt kaktifa ifan n fisik fisik dan imobili imobilitas tas 4) Depresi 5) Menggos Menggosok ok kebag kebagian ian yang nyeri. nyeri.

 

6) Ans nsiietas 7) Tamp Tampak ak lung lungla laii 8) Berfok Berfokus us pada pada diri diri sendir sendirii 9) Te Tegan ganga gan n oto otott rang rangka ka 10) Preokupasi Preokupasi somatic 11) Agitasi Agitasi 12) Keletihan Keletihan 13) Penurunan Penurunan libido 14) Gelisah Gelisah G. Efek Y Yang ang Ditimb Ditimbulka ulkan n Oleh Nyeri Nyeri

1. Ta Tand ndaa dan dan ge geja jala la fisi fisik  k  Ta Tand ndaa fisi fisiol ologi ogiss dapat dapat menun menunju jukk kkan an ny nyer erii pa pada da kl klie ien n ya yang ng be beru rupa paya ya un untu tuk k ti tida dak  k  mengeluh mengel uh atau mengakui ketidaknyama ketidaknyamanan. nan. Sangat penting untuk mengkaji mengkaji tanda-tanda tanda-tanda vital dan pemeriksaan pemeriksaan fisik termasuk mengobservasi mengobservasi keterlibat keterlibatan an saraf otonom. Saat awitan nyeri akut, denyut jantung, tekanan darah, dan ftekuensi pernapasan meningkat.

2. Ef Efek ek per perilaku laku Pasien yang mengalami nyeri menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang khas dan berespon secara vokal serta mengalami kerusakan dalam interaksi sosial. Pasien seringkali meringis, mengernyitkan dahi, menggigit bibir, gelisah,imobilisasi, mengalami ke kete tega ganga ngan n otot otot,, mela melaku kukan kan ge gera raka kan n meli melindu ndungi ngi ba bagi gian an tu tubu buh h sa samp mpai ai de deng ngan an

 

menghinndari menghi nndari percakapan, percakapan, menghindari menghindari kontak sosial sosial dan hanya fokus pada aktivitas menghilangkan nyeri. 3. Pengaru Pengaruh h Pada Pada Aktivi Aktivitas tas Seha Sehari ri – hari hari Pasien yang mengalami nyeri setiap hari kurang mampu berpartisipasi dalam aktivitas rutin, ruti n, seper seperti ti mengalami kesulitan kesulitan dalam melakukan melakukan tinda tindakan kan higiene normal dan dapat menganggu aktivitas sosial dan hubungan seksual (Carpenito, 2012). H. Cara M Mengu engukur kur Intens Intensitas itas Nyeri Nyeri 1. Inte Intens nsit itas as Nye Nyeri ri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu,  pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adala menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :

 

Keterangan :

0 :Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. 4-6 :Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 :Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masi ma sih h resp respon on te terh rhada adap p tinda tindaka kan, n, dapat dapat menu menunj njuk ukka kan n lo loka kasi si ny nyer eri, i, tida tidak k dapat dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

 

10 :Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul, nyeri sudah tidak bisa dikontrol 2. Face Facess pain pain sca scale le – wong wong

Digunakan apabila klien tidak mampu mneyatakan nyerinya melalui skala angka. Termasuk anakanak yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal dan lansia yang mengalami gangguan kognisi dan komunikasi.

I. HalHal-Ha Hall Yang Yang Perl Perlu u Dika Dikaji ji Pada Pada Pasi Pasien en Yang Yang Meng Mengal alam amii Gang Ganggu guan an Kebu Kebutu tuha han n Kenyamanan Dan Nyeri Riwayat nyeri: 1. Lokasi. Meminta klien untuk menunjukkan area nyeri

Pengguna gunaan an skala skala intens intensita itass nyeri, nyeri, yang yang sering sering dil dilaku akuakan akan adala adala 2. Intensitas nyeri. Peng rentang 0-5 atau 0-10. Angka 0 menunjukkan tidak nyeri, sedangkan 10 merupakan nyeri terhebat. 3. Kual Kualit itas as nye nyeri ri.. 4. Pola. Meliputi awitan, durasi, kekambuhan atau interval nyeri (kapan nyeri dimulai,

 berapa lama berlangsung, apakah nyeri berulang, kapn nyeri terkahir muncul). 5. Fakt Faktor or pres presip ipit itas asi. i. Aktifitas fisik berat dapat menimbulkan munculnya nyeri, stressor 

fisik dan emosional juga memunclkan nyeri.

 

6. Geja Gejala la ya yang ng menye menyerta rtai. i. Mual, muntah, pusing, diare 7. Pengaru Pengaruh h pada pada aktivita aktivitass ssehar ehari-ha i-hari. ri. Sejauh mana nyeri dapat mempengaruhi aktivitas

klien, kaji tidur, nafsu makan, konsentrasi, pkerjaan, hubungan interpersonal, aktivitas di rumah, status emosional 8. Sumber koping. Tiap Tiap indi indivi vidu du memi memili liki ki st stra rate tegi gi kopi koping ng ya yang ng be berb rbed edaa da dala lam m

menghadapi nyeri 9. Resp Respon on af afek ekti tif  f . Kaji perasaan ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal ada diri

klien 10. Ekspresi Ekspresi klien terhadap terhadap nyeri nyeri

Banyak klien tidak melaporkan/mendiskusikan kondisi ketidaknyamanan. Untuk itulah  perawat harus mempelajari cara verbal dan nonverbal klien dalam mengkomunikasikan rasaa ketida ras ketidakny knyama amanan. nan. Klien Klien yang yang tidak tidak mampu mampu berkom berkomuni unikas kasii efekti efektiff sering seringkal kalii membutuhkan perhatian khusus ketika pengkajian. 11. Klasifikasi Klasifikasi pengalaman pengalaman nyeri nyeri

Perawat mengkaji apakah nyeri yang dirasakan klien akut atau kronik. Apabila akut, maka dibutuhkan pengkajian yang rinci tentang karakteristik nyeri dan apabila nyeri  bersifat kronik, maka perawat menentukan apakah nyeri berlangsung intermiten,  persisten atau terbatas. 12. Karakteristik Karakteristik nyeri

Pengkaj Peng kajian ian pada masala masalah h nyeri nyeri yang dapat dapat dil dilaku akukan kan adalah adalah adanya adanya riwaya riwayatt nyeri, nyeri, keluhan nyeri, intensitas nyeri, kualitas, dan waktu serangan. Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRST: P: provoking/pemicu, yaitu faktor yang memicu timbulnya nyeri

 

Q: quality dari nyeri, seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau tersayat R: region, yaitu daerah perjalanan nyeri S: severity adalah keparahan atau intensitas nyeri T: time adalah lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri (Carpenito, 2012). J. Peme Pemeri rikas kasaa aan n Diag Diagno nosti stik  k 

1. Pemeri Pemeriksa ksaan an labor laborato atori rium um kli klinik  nik  2. Sina Sinarr – X (Ron (Rontg tgen en)) 3. CT-Scan 4. MRI K. Penan Penanga ganan nan Nyer Nyerii

1. Farm Farmak akol olog ogii a. Anal Analge gesi sik k Nark Narkot otik  ik  Analgesik narkotik terdiri dari berbagai derivate opium seperti morfin dan kodein.  Narkotik dapat memberikan efek penurunan nyeri dan kegembiraan karena obat ini mengadakan mengad akan ikatan ikatan dengan reseptor reseptor opiat dan mengaktifkan mengaktifkan penekan nyeri endogen  pada susunan saraf pusat (Tamsuri, 2007). Namun, penggunaan obat ini menimbulkan efek menekan pusat pernafasan di medulla batang otak sehingga perlu pengkajian secara sec ara teratu teraturr terhad terhadap ap peruba perubahan han dalam dalam status status pernaf pernafasa asan n ji jika ka menggun menggunaka akan n analgesik jenis ini (Smeltzer & Bare, 2009).  b. Analgesik Non Narkotik  Analgesik non narkotik seperti aspirin, asetaminofen, dan ibuprofen selain memiliki efek anti nyeri juga memiliki memiliki efek anti inflamasi inflamasi dan anti piretik. piretik. Obat golongan golongan ini menyebabkan menyeb abkan penurunan penurunan nyeri dengan menghambat menghambat produksi prostalgla prostalglandin ndin dari

 

 jaringan yang mengalami trauma atau inflamasi (Smeltzer & Bare, 2009). Efek  samping yang paling umum terjadi adalah gangguan pencernaan seperti adanya ulkus gaster dan perdarahan gaster. 2. Non Non Farm Farmak akol olog ogii a. Rela Relaks ksas asii progr progres esif if Relaks Rel aksasi asi merupa merupakan kan kebebas kebebasan an mental mental dan fis fisik ik dari dari ketega keteganga ngan n str stres. es. Teknik  Teknik  relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik, dan emosi pada nyeri (Potter & Perry, 2009).  b. Stimulasi Kutaneus Plasebo Plasebo merupakan zat tanpa kegiatan farmakologik dalam bentuk yang dikenal oleh klien sebagai obat seperti kapsul, cairan injeksi, dan sebagainya. Placebo umumnya terdiri dari larutan gula, larutan salin normal, atau air biasa (Potter & Perry, 2007). c. Tekn Teknik ik Dist Distra raks ksii Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan  perhatian pasien pada hal-hal yang lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami ( Potter & Perry, 2009 ).

II. II. PROS PROSES ES KEPE KEPERA RAWA WATA TAN N A. Peng Pengka kaji jian an

Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang efektif. Karena nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-masing individu, maka perlu dikaji semua faktor yang mempengaruhi nyeri, seperti faktor fak tor fisiol fisiologi ogis, s, psikol psikologi ogis, s, emosio emosional nal,, dan sosiok sosiokult ultura ural. l. Pengkaj Pengkajian ian dapat dapat dil dilaku akukan kan dengan PQRST :

 

P (provoking) atau pemicu, yaitu faktor yang memicu timbulnya nyeri, Q (quality) atau kualitas dari nyeri, apakah tajam, tumpul, atau tersayat R  (region)  (region) atau daerah, yaitu daerah perjalanan nyeri, S (severity) adalah keparahan atau intensitas nyeri, T (time) atau waktu adalah lama/waktu serangan atau frekunsi nyeri.

1. Ri Riwa waya yatt Nyer Nyerii a. Lokasi Untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik, minta klien untuk menunjukan area nyerinya.  b. Intensitas nyeri Penggun Pen ggunaan aan skala skala intens intensita itass nyeri nyeri adalah adalah metode metode mudah mudah dan ter terper percay cayaa untuk  untuk  menentukan intensitas nyeri klien. c. Skala Skala nyeri nyeri menur menurut ut Hayw Hayward ard (1975) (1975) 0 : tidak nyeri 1 – 3 : nyeri ringan 4 – 6 : nyeri sedang 7 – 9 : sangat nyeri, n yeri, tapi masih bisa dikontrol 10 sangat nyeri dan tidak tidak bisa bisa dikontrol dikontrol d. Kual Kualit itas as nye nyerri Mintaa pasien Mint pasien untuk menjelaskan menjelaskan nyeri yang dirasakan, dirasakan, apakah seperti seperti dipukul-pukul dipukul-pukul atau ditusuk-tusuk, dan sebagainya e. Pola nyeri Pola nyeri meliputi waktu, durasi, dan kekambuhan kekambuh an atau interval nyeri.

 

f. Fa Fakt ktor or pres presip ipit itas asii Terkadang aktivitas tertentu dapat memicu timbulnya nyeri. Seperti aktivitas fisik  yang berat dapat memicu timbulnya nyeri dada. Selain Selain itu, lingkungan, lingkungan, stresor stresor fisik, dan emosional juga dapat memicu timbulnya nyeri. g. Geja Gejala la yang yang meny menyer erta taii Gejala ini meliputi mual, muntah, pusing, dan diare. Gejala tersebut dapat disebabkan oleh awitan nyeri atau nyeri itu sendiri. h. Pengar Pengaruh uh pada pada akti aktivit vitas as seha sehariri-har harii Dengan mengetahui sejauh mana nyeri mempengaruhi aktivitas klien akan membantu memahami perspektif klien tentang nyeri. Beberapa aspek kehidupan yang dikaji terk terkai aitt ny nyer erii ad adal alah ah tidu tidur, r, na nafs fsu u maka makan, n, ko kons nsen entr tras asi, i, pe peke kerj rjaa aan, n, hu hubu bung ngan an interpersonal, hubungan pernikahan, aktivitas di rumah, aktivitas di waktu senggang, serta status emosional. i.

Sumber ko koping Setiap individu memiliki strstegi koping yang berbeda-beda dalam menghadapi nyeri. Strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh agama atau budaya.

 j.

Respons afektif  Responss afektif Respon afektif klien terhadap nyeri bervariasi bervariasi,, bergantung bergantung pada situasi, situasi, derajat dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri, dan banyak faktor lainnya. Perlu dikaji adanya ansietas, takut, lelah, depresi, atau perasaan gagal pada diri klien (Herdman, 2012).

2. Observ Observasi asi resp respons ons prila prilaku ku dan fisio fisiolog logis is

 

Banyak respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator nyeri. Salah satu yang paling utam utamaa ad adal alah ah ek eksp spre resi si waja wajah. h. Pe Peri rila laku ku se sepe pert rtii menu menutu tup p mata mata ra rapa patt-ra rapa patt at atau au memb me mbuk ukan anya ya

le leba barr-le leba bar, r,

meng menggi gigi gitt

bibi bibirr

ba bawa wah, h,

da dan n

se seri ring ngai ai

waja wajah h

da dapa patt

mengindikas mengi ndikasikan ikan nyeri. nyeri. Selain Selain ekspresi ekspresi wajah respons nyeri dapat berupa vokalisasi vokalisasi (menger (me ngerang, ang, menangi menangis, s, berter berteriak iak), ), mobili mobilisas sasii bagian bagian tubuh tubuh yang yang mengal mengalami ami nyeri, nyeri, gerakan tubuh tanpa tujuan (menendang-nendang, membolak-balikan tubuh di kasur), dll. Sedangkan Sedangk an respon fisiologis fisiologis untuk nyeri bervariasi, bervariasi, bergantung pada sumber sumber dan durasi durasi nyeri. Pada awal nyeri akut, respons fisiologis dapat meliputi peningkatan tekanan darah, nadi dan pernafasan, diaphoresis serta dilatasi pupil akibat terstimulasinya sistem saraf  simpat sim patis. is. Jika Jika nyeri nyeri berlan berlangsu gsung ng lama lama dan saraf saraf simpat simpatis is tel telah ah berada beradapra prasi, si, respon respon fisiologis tersebut mungkin akan berkurang atau mungkin tidak ada (Herdman, 2012).

 

B. Diagno Diagnosa sa keper keperaw awat atan an

1. Nyer Nyerii akut akut b/d b/d fis fisio iolo logi giss C.

Intervensi keperawatan

DIAGNO DIAG NOSA SA KEPE KEPERA RAWA WATA TAN N   Nyeri akut berbubungan

dengan fisiologis

TUJU TUJUAN AN DAN DAN KRIT KRITER ERIA IA HA HASI SIL L Tingkat nyeri

Setelah

dilakuk ukaan

kepe keperrawat awatan an

sel elam amaa

Tindaka kan n 3x8 3x8

jam

diharapkan tingkat nyeri berkurang

INTE INTERV RVEN ENSI SI KEPE KEPERA RAWA WATA TAN N   Manajemen nyeri

Tindakan 1. Obser Observa vasi si a. Indent Indentif ifika ikasi si lokas lokasi, i,

dengan kriteria hasil:

karakteristik, durasi, frekuensi,

1. Kelu Keluha han n nye nyeri ri menu menuru run n

kualitas,intesitas nyeri

2. Meri Mering ngis is menu menuru run n

 b. Identifikasi skala nyeri

3. Gel Gelis isaa menu menuru run n

c. Identi Identifi fikas kasii respon respon nyeri non

4. Kece Kecema masa san n men menur urun un 5. TTV

verbal d. Identi Identifi fikas kasii faktor faktor yang memperberat dan memperingan nyeri e. Identi Identifi fikas kasii pengetahu pengetahuan an dan keyakinan tentang nyeri f. Identi Identifi fikas kasii pengaru pengaruh h budaya budaya terhadap respon nyeri g. Identifika Identifikasi si pengaruh pengaruh nyeri pada kualitas hidup h. Monitor Monitor keberh keberhasil asilan an terapi terapi komplementer yang sudah

 

diberikan i. Moni Monito torr efek efek sam sampi ping ng  penggunaan analgetik  2. Terapeutik a. Beri Berika kan n te tekn knik ik nonfa nonfarm rmako akolg lgis is untuk unt uk mengu mengura rang ngii ra rasa sa ny nyer erii (

mis.

TENS,

akupresur,

hypnosis,

terapi

biofeedband, aromat aro matera erapi, pi,

music,

ter eraapi

pijat,

teknik teknik imaji imajinas nasii

terbimbing,

kompres

air  

hangat/dingin, terapi bermain)  b. Kontrol

lingkungan

yang

memper mem perber berat at rasa rasa nyeri nyeri ( mis. mis. Suhu Suh u

ru ruang angan an,,

pe penca ncaha haya yaan, an,

kebisingan) c. Fasilitasi Fasilitasi istrahat istrahat dan tidur  d. Pertimbangk Pertimbangkan an jenis jenis dan sumber  nyeri dalam pemilihan pemilihan strategi strategi meredakan nyeri 3. Eduk Edukas asii a. Je Jela lasa san n makn makna, a, fu fung ngsi si mara marah, h, frustasi, dan respon respon marah

 

 b. Anjurkan

meminta

bantuan

 perawat atau keluarga selama ketegangan meningkat c. Ajarkan mencegah

strategi expresi

untuk   marah

maladaftif  d. Ajarkarkan

metode

untuk 

memodulasi memodu lasi pengalaman pengalaman emosi yang kuat ( mis.latihan asertif, teknik

relaksasi,

jurnal,

aktivitas, penyaluran energi) 4. Kalab Kalabor oras asii a. Kala Kalabo borras asii  perlu

DAFTAR PUSTAKA

pem pemberi berian an

obat obat,,

 

Priharjo, R (2011). Perawatan (2011). Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakart Jakartaa : EGC hal : 87. Shone, N. (2009). Berhasil (2009). Berhasil Mengatasi Nyeri. Jakarta : Arcan. Hlm : 76-80 Rama Ra malli. A. (2000 2000)).  Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Istilah. Ja Jaka kart rtaa : Djambatan. Syaifuddin. (2007). Anatomi (2007). Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2. perawat.edisi-2. Jakarta : EGC. Hlm : 123-136. Tamsuri, A. (2007). Konsep (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63 Pott Potter er & Pe Perr rry, y, ( 20 2009 09 ).  Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC. Hlm 1502-1533 Asmadi.. 2008. Tehnik Prosedural Asmadi Prosedural Keperawatan: Keperawatan: Konse Konsep p Aplikasi Aplikasi Kebutuhan Kebutuhan Dasar  Klien. Jakarta : Salemba Medika. Herlman, Herlm an, T. Heather.2012 Heather.2012.. NANDA Internatio International nal Diagnosis Keperawatan Keperawatan : Definisi Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC. Herlma Her lman, n, T. Heathe Heather, r, dkk. 2015. 2015. NANDA NANDA Intern Internati ationa onall Diagnos Diagnosis is Kepera Keperawat watan an : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC. Aziz. Azi z. 2006. 2006.  Nursing Interventions Classification (NIC). (NIC). Solo: Mosby An Affiliate Of  Elsefer. Wartonah. 2006. Kebutuhan  Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Keperawatan. Jakarta:  

Salemba Medika.

Muhammad,Wahit Iqbal dkk. 2010. Buku  Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Manusia. Jakarta : EGC http://www.asuhankeperawatansari.blogspot.com/2012/24-Maret/etc. http://www.asuhankeperawatansari.blogspot.com/2012/24-Maret/etc.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF