LP Post Partum

May 29, 2018 | Author: Dian Septiana Andriani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LP Post Partum...

Description

POST PARTUM

A. Penger Pengertia tian n Post Post Par Partum tum

Post Post partu partum m adala adalah h masa masa pulih pulih kemb kembali ali,, mulai mulai dari dari pers persali alinan nan kembali sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998). Akan tetapi seluruh alat genital akan kembali dalam waktu 3 bulan (Hanifa, 2002). Selain itu masa nifas / purperium adalah masa partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Mansjoer et.All. 1993). Post portum / masa nifas dibagi dalam 3 periode (Mochtar, 1998) : 1. Puerper Puerperium ium dini yaitu yaitu kepulihan kepulihan dimana dimana ibu telah telah diperb diperbole olehkan hkan berdir berdirii dan berjalan-jalan. 2. Purper Purperium ium intermed intermedial ial yaitu kepulihan kepulihan menyelu menyeluruh ruh alat-alat alat-alat genetal genetalia ia yang lamanya mencapainya 6 – 8 minggu. 3. Remote Remote puerperi puerperium um yaitu yaitu waktu yang diperl diperluka ukan n untuk pulih pulih dan sehat sehat sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan mempunyai komplikasi.

B. ETIOLOGI

Dala Dalam m masa masa nifas nifas,, alat-a alat-alat lat genit genitali aliaa inte interna rnall maup maupun un ekste eksterna rna akan akan  berangsur-angs  berangsur-angsur ur pulih kembali seperti seperti keadaan sebelum hamil. PerubahanPerubahan perubahan  perubahan alat genital ini dalam keseluruhanny keseluruhannyaa disebut disebut involusi involusi (winknjosastro,2006:237). Setelah bayi lahir, uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup pembuluh darah besar  yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. Otot rahim terdiri dari tiga lapis otot membentuk anyaman sehingga pembuluh darah dapat tertutup semp sempur urna na,, deng dengan an demik demikian ian terhin terhinda dari ri dari dari perda perdarah rahan an post post partu partum m (Manuaba, 1998 : 190).

C. FISI FISIOL OLOG OGII a) Involu Involusi  si 

Proses involusi mengurangi berat uterus dari 1000 gram seminggu kemudian 500 gram, 2 minggu post partum 300 gram dan setelah 6 minggu post partum berat uterus menjadi 40 – 60 gram (berat uterus normal : 30 gram). Involusi disebabkan oleh : •

Kontraksi retraksi serabut otot uterus yang terjadi terus- menerus sehin sehingg ggaa meng mengak akib ibatk atkan an komp kompre resi si pemb pembul uluh uh dara darah h dara darah h dan dan anemia setempat : Ishcemia.



Auto Autolis lisis is : sito sitopla plasm smaa sel sel yang yang berle berlebi bih h akan akan terce tercerna rna send sendiri iri sehingga tertinggal jaringan fibroelastik dan jumlah remik sebagai  bukti kehamilan. kehamilan.



Atrofi Atrofi : jaringa jaringan n berfolip berfoliperas erasii dengan dengan adanya adanya estrog estrogen en kemudia kemudian n atrofi atrofi sebaga sebagaii reaksi reaksi terhada terhadap p produk produksi si estroge estrogen n yang yang menyer menyertai tai  pelepasan  pelepasan plasenta. plasenta. Selama involusi involusi vagina mengeluarkan mengeluarkan sekret yang dinamakan lochea, yang dibagi menjadi 4, yaitu : 1. Hari Hari ke 1 dan dan ke 2 Loch Lochea ea Rubra, Rubra, terdi terdiri ri atas atas darah darah segar  segar   bercampur  bercampur sisa-sisa sisa-sisa selaput selaput ketuban, ketuban, sel-sel sel-sel desidua, desidua, sisa-sis sisa-sisaa vernix caseosa lanugo dan mekonium. 2. Hari Hari ke 3 dan dan 5 Loch Lochea ea sang sangui uilo lole lent nta, a, terd terdir irii atas atas darah darah  bercampur  bercampur lendir. lendir. 3. 1 ming minggu gu masa masa pers persal alin inan an,, loch lochea ea sero serosa sa berw berwar arna na agak  agak  kuning. 4. Setelah Setelah 2 minggu minggu (10-15 (10-15)) berwarna berwarna hanya hanya cairan cairan putih putih atau kekuni kekuningng-kun kuning ingan, an, warna warna itu diseba disebabka bkan n karena karena banyak  banyak  leukosit (Wiknjosastro, 2006 : 238).

b) Laktasi Sejak Sejak kehamil kehamilan an muda, muda, sudah sudah terdapat terdapat persiap persiapan-p an-pers ersiapa iapan n pada pada kelenja kelenjar-ke r-kelenj lenjar ar mamae mamae untuk untuk mengh menghada adapi pi masa masa laktasi laktasi setelah setelah  partus pengaruh pengaruh menekan menekan dari estrogen estrogen dan progesteron progesteron terhadap hypofisis hilang.

Laktasi mempunyai 2 pengertian, yaitu : 1. Pembent Pembentuka ukan n / produk produksi si air susu. susu. 2. Peng Pengel elua uara ran n air sus susu. u. Ada beberapa refleks yang berpengaruh terhadap kelancaran laktasi, refleks yang terjadi pada ibu yaitu prolaktin dan let down. Kedua refleks ini bersumber dan perangsang puting susu akibat isapan bayi meliputi : •

Refleks prolaktin Sewaktu Sewaktu bayi bayi menyus menyusu, u, ujung ujung saraf saraf peraba peraba yang yang terdapat terdapat  pada puting susu terangsang. terangsang. rangsangan rangsangan tersebut tersebut oleh serabut afferent dibawa ke hipotalamus didasar otak. Lalu dilanjutkan ke bagian depan kelenjar hipofise yang memacu  pengeluaran  pengeluaran hormon hormon prolaktin prolaktin ke dalam darah melalui sirkulasi memacu sel kelenjar memproduksi air susu.



Reflek Let Down Rangsangan Rangsangan yang ditimbulkan bayi saat menyusu menyusu diantar ke  bagian belakang belakang kelenjar hipofisis hipofisis yang akan dilepaskan dilepaskan hormon. Oksitosin masuk ke dalam darah dan akan memacu otot-ot otot-otot ot polos polos mengel mengeliling ilingii alveoli alveoli dan duktu duktuli li dan sinus sinus menuju puting susu (Huliana, 2003 : 33).

D. PERUBAHA PERUBAHAN N FISIOLOGI FISIOLOGIS S DALAM DALAM MASA MASA NIFAS NIFAS

Masa nifas merupakan merupakan masa kembalinya organ-organ organ-organ reproduksi reproduksi seperti seperti sedi sediaa kala kala sebe sebelu lum m haki hakil, l, seho sehong ngga ga pada pada masa masa nifa nifass bany banyak ak seka sekali li  perubahan-per  perubahan-perubahan ubahan yang terjadi, terjadi, diantaranya diantaranya : 1.

Perubahan dalam system reproduksi

a. Perubahan dalam uterus/rahim (involusi uterus)  b. Involusi Involusi tempat tempat plasenta plasenta c. Pengeluaran lochea d. Perubahan pada perineum, vulva, dan vagina 2.

Laktasi / pengeluaran Air Susu Ibu

Selam Selamaa keham kehamila ilan n horm horman an estro estroge gen n dan prog proges ester terone one meng mengind induk uksi si  perkembanga  perkembangan n alveolus alveolus dan duktus duktus lactiferas dari dalam mamae dan juga meran merangs gsang ang kolo kolostr strum um sesu sesudah dah kelah kelahira iran n bayi bayi ketik ketikaa kadar kadar horm hormon onee esdtrog esdtrogen en menuru menurun n memung memungkink kinkan an terjadiny terjadinyaa kenaika kenaikan n kadar kadar hormon hormonee  prolaktin  prolaktin dan produk produksi si ASI pun dimulai. dimulai. 3.

Perubahan system Pencernaan

Wanita mungkin menjadi lapar dan siap makan kembali dalam 1 jam atau 2  jam setelah melahirkan. melahirkan. Konstipasi Konstipasi dapat terjadi pada masa nifas awal dika dikare rena naka kan n

keku kekura rang ngaan

baha bahan n

makan akanaan

sela selama ma

pers persal alin inan an

dan dan

 pengendalian  pengendalian pada pada fase fase defekasi. defekasi. 4.

Perubahan system perkemihan

Pembentukan air seni oleh ginjal meningkat, namun ibu sering mengalami kesukaran dalam buang air kecil, karena : •

Perasaan untuk ingin BAK ibu kurang meskipun bledder penuh



Uretra tersumbat karena perlukaan/udema pada dindingnya akibat oleh kepala bayi



5.

Ibu tidak biasa BAK dengan berbaring Penebalan Sistem Muskuloskeletal

Adanya garis-garis abdomen yang tidak akan pernah menghilang dengan sempurna. Dinding abdomen melunak setelah melahirkan karena meregang setelah kehamilan. Perut menggantung sering dijumpai pada multipara. 6.

Perubahan Sistem Endokrin

Kadar Kadar hormo hormone-h ne-horm ormon on plasent plasenta, a, hormon hormonee plasenta plasenta laktog laktogen en (hpl) (hpl) dan chorionia gonadotropin (HCG), turun dengan dengan cepat dalam 2 hari, hpl sudah tidak terdeteksi lagi. Kadar estrogen dan progesterone dalam serum turun dengan cepat dalam 3 hari pertama masa nifas. Diantara wanita menyusui, kadar prolaktin meningkat setelah bayi disusui. 7.

Perubahan Tanda-tanda Vital

Suhu badan wanita in partu tidak lebih dari 37,2 0C. Setelah partus dapat naik 0,50C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,0 0C sesudah 12  jam pertama melahirkan. melahirkan. Bila >38,00C mungkin ada infeksi. Nadi dapat

terjad terjadii brad bradik ikard ardi, i, bila bila takika takikard rdii dan dan bada badan n tidak tidak panas panas dicuri dicuriga gaii ada ada  perdarahan  perdarahan berlebih/ada berlebih/ada vitrum korelis pada perdarahan. perdarahan. Pada beberapa beberapa kasus ditemukan hipertensi dan akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit-penyakit lain dalam kira-kira 2 bulan tanpa pengobatan. 8.

Perubahan system kardiovaskuler  

Sistem kardiovaskuler pulih kembali ke keadaan tidak hamil dalam tempo 2 minngu pertama masa nifas. Dalam 10 hari pertama setelah melahirkan  peningkatan  peningkatan factor pembekuan pembekuan yang terjadi selama kehamilan kehamilan masih menetap namun diimbangi oleh peningkatan aktifitas fibrinolitik. 9.

Perubahan Sistem Hematologik  

Leukocytosis yang diangkat sel-sel darah putih berjumlah 15.000 selama  persalinan,  persalinan, selanjutnya selanjutnya meningkat meningkat sampai 15.000 15.000 – 30.000 30.000 tanpa menjadi menjadi  patologis  patologis jika wanita wanita tidak tidak mengalami mengalami persalinan persalinan yang lama/panjang. lama/panjang. Hb, HCT, dan eritrosit jumlahmya berubah-ubah pada awal masa nifas. 10.

Perubahan Psikologis Postpartum

Banyak wanita dalam minggu minggu pertama setelah melahirkan melahirkan menunjukkan menunjukkan gejala-gejala depresi ringan sampai berat.

E. TANDA-TA TANDA-TANDA NDA BAHAYA BAHAYA POSTPAR POSTPARTUM TUM •

Perdarahan vagina yang hebat atau tiba-tiba bertambah banyak 



Pengeluaran vagina yang baunya menusuk 



Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung



Sakit kepala terus-menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan



Pembengkakan di wajah/tangan



Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK, merasa tidak enak badan



Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan atau terasa sakit



Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang sama



Rasa sakit, merah, lunak, dan pembengkakan di kaki



Merasa sedih, merasa tidak mampu mengasuh sendiri bayinya/diri sendiri



Merasa sangat letih/nafas terengah-engah

F. Pera Perawa wata tan n Post Post Part Partum um

Perawatan

post

partum

dimulai

sejak

kala

uri

dengan

menghindarkan adanya kemungkinan perdarahan post partum dan infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka episiotomi, lakukan penjahitan dan  perawatan  perawatan luka dengan dengan baik. Penolong Penolong harus tetap waspada waspada sekurangsekurangkurangnya kurangnya 1 jam post partum, untuk mengatasi mengatasi kemungkinan kemungkinan terjadinya  perdarahan  perdarahan post partum. partum. Delapan jam post partum harus tidur telentang telentang untuk untuk menceg mencegah ah perdarah perdarahan an post post partum. partum. Sesuda Sesudah h 8 jam, jam, pasien pasien boleh boleh miring ke kanan atau ke kiri untuk mencegah trombhosis. Ibu dan bayi dapat ditempat ditempatkan kan dalam dalam satu kamar. Pada Pada hari seteru seterusny snyaa dapat dapat duduk duduk dan  berjalan. Diet yang diberikan diberikan harus cukup kalori, protein, cairan serta  banyak buah-buahan buah-buahan.. Miksi atau berkemih berkemih harus secepatnya secepatnya dapat dilakuk dilakukan an sendiri sendiri,, bila bila pasien pasien belum belum dapat dapat berkem berkemih ih sendir sendirii sebaikn sebaiknya ya dilakukan kateterisasi. Defekasi harus ada dalam 3 hari post partum. Bila ada obstipasi dan timbul komprestase hingga vekal tertimbun di rektum, mungkin mungkin akan terjadi febris. Bila hal ini terjadi dapat dilakukan klisma klisma atau diberi diberi laksan laksan per os. Bila pasien pasien mengel mengeluh uh adanya adanya mules, mules, dapat dapat diberi diberi analgetika atau sedatif agar dapat istirahat. Perawatan mamae harus sudah dirawat selama kehamilan, kehamilan, areola dicuci secara teratur agar tetap bersih dan lemas, setelah bersih barulah bayi disusui.

G. Path Pathwa ways ys  post partum

PATHWAYS

Letting go phase

Estrogen & Progesteron menurun

Kehadiran anggota  baru

Involusi uterus Oksitosin meningkat Kontraksi uterus lambat

Prolaktin meningkat

Kontraksi uterus

Isapan bayi adekuat

Isapan bayi tidak adekuat

Oksitosin meningkat

Pembendungan ASI

Laserasi jalan lahir  Atonia uteri

Pelepasan jaringan endometrium

 perdarahan

Servik & vagina

Vol. darah turun

Vol. Cairan turun

Hb O2 turun

hipoksia

Kurang perawatan

Port of the entri

Daya tahan tubuh turun

Kelemahan umum

Duktus & alveoli kontraksi

Payudara bengkak 

Resiko infeksi

Invasi bakteri

Resiko syok  hipovolemik 

efektif

Tidak efektif  

AS I kel ua ua r

A SI SI ti ti da da k k el elu ar ar  

Nyeri Akut

Kuman mudah masuk  Ibu tidak tahu  bagaimana cara menyusui bayinya Intoleransi aktivitas Defisit perawatan diri

Kurang Pengetahuan

H. PENG PENGK KAJIA AJIAN N •

 Nama Klien digunakan digunakan untuk membedakan membedakan antar klien yang satu dengan yang lain (Sastrawinata, 1983 : 154)



Umur : Untuk mengetahui masa reproduksi klien beresiko tinggi atau tidak, < 16 tahun atau > 35 tahun.



Suku / Bangsa :Untuk menentukan adat istiadat / budayanya



Agama :Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan kepada ibu selama memberikan asuhan.



Peke Pekerja rjaan an

eker ekerjaa jaan n ibu yang yang berat berat bisa bisa men menga gakib kibat atka kan n ibu

kelelahan secara tidak langsung dapat menyebabkan involusi dan laktasi terganggu sehingga masa nifas pun jadi terganggu pada ibu nifas normal. •

 perubahan  pola peran

Ansietas

Lokhea keluar 

Anemia akut

Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perrifer

cemas

Alamat :Untuk mengetahui keadaan lingkungan dan tempat tinggal.

H. PENG PENGK KAJIA AJIAN N •

 Nama Klien digunakan digunakan untuk membedakan membedakan antar klien yang satu dengan yang lain (Sastrawinata, 1983 : 154)



Umur : Untuk mengetahui masa reproduksi klien beresiko tinggi atau tidak, < 16 tahun atau > 35 tahun.



Suku / Bangsa :Untuk menentukan adat istiadat / budayanya



Agama :Untuk menentukan bagaimana kita memberikan dukungan kepada ibu selama memberikan asuhan.



Peke Pekerja rjaan an

eker ekerjaa jaan n ibu yang yang berat berat bisa bisa men menga gakib kibat atka kan n ibu

kelelahan secara tidak langsung dapat menyebabkan involusi dan laktasi terganggu sehingga masa nifas pun jadi terganggu pada ibu nifas normal. •

Alamat :Untuk mengetahui keadaan lingkungan dan tempat tinggal.

 Anamnesa (Data Subjektif)

Tangga gall  Tang

/ jam jam :Unt :Untuk uk meng menget etah ahui ui kapa kapan n klie klien n data datang ng dan dan

mendapatkan pelayanan.  Keluhan : Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu setelah

melahirkan.  Riwayat kehamilan dan persalinan :Untuk mengetahui apakah klien

melahirkan secara spontan atau SC. Pada ibu nifas normal klien melahirkan spontan.  Riwayat persalinan : •

Jenis Pesalinan :Spontan atau SC. Pada ibu nifas normal klien melahirkan normal.



Kompl Komplikas ikasii dalam dalam persali persalinan nan :Untuk :Untuk menge mengetahu tahuii selama selama  persalinan  persalinan normal normal atau tidak. tidak.



Placent Placentaa

ilahirka ilahirkan n secara secara spont spontan an atau atau tidak, tidak, dilah dilahirka irkan n

lengkap atau tidak, ada kelainan atau tidak, ada sisa placenta atau tidak.



Tali pusat :Normal atau tidak, normalnya 45-50 cm.



Perineum Perineum :Untuk mengetahui mengetahui apakah perineum ada robekan robekan atau tidak. Pada nifas normal perineum dapat utuh atau ada robe robeka kan, n, pada pada nifa nifass norm normal al pun pun bisa bisa juga juga dila dilaku kuka kan n episotomi.



Perdarahan : Untuk mengetahui mengetahui jumlah darah yang keluar keluar pada kala I, II, III selama proses persalinan, pada nifas normal pendarahan tidak boleh lebih dari 500 cc.



Proses persalinan Bayi •

Tanggal lahir : untuk mengetahui usia bayi



Tekanan darah pada nifas normal < 120 / 80 mmHg.



 Nadi pada nifas normal normal 80 – 100 x/menit  Pernapasan Pernapasan  pada nifas normal normal 16 – 20 x/menit, x/menit, suhu normalnya normalnya 36BB dan PB : untu untuk k meng menget etahu ahuii BB bayi bayi norm normal al atau atau tidak  tidak   Normalnya  Normalnya > 2500 2500 gr  gr 



BBLR < 2500 gr, makrosomi > 4000 gr.



Cacat bawaan : bayi normal atau tidak 



Air ketuban : Air ketubannya normal atau tidak. Normalnya  putih keruh. Banyaknya Banyaknya normal atau tidak normalnya normalnya 5001000 cc.

 Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

a. Keadaan Keadaan umum umum : untuk untuk menge mengetahu tahuii keadaan keadaan ibu secar secaraa umum nifas nifas normal biasanya baik.  b. Keadaan Keadaan emosional emosional Untuk Untuk menget mengetahui ahui apakah apakah keadaa keadaan n emosio emosional nal stabil stabil / tidak tidak dan apakah terjadi post partum blues (depresi) pada post partum pada klien tersebut. Pada ibu nifas normal keadaan emosional stabil. c. Tanda Vi Vital

36,40C sampai 37,40C. d. Peme Pemeri riks ksaa aan n fisi fisik  k  Muka



-

Kelo Kelopa pak k mat mataa : ada ada ede edema ma atau atau tida tidak  k 

-

Konj Konjun ungt gtiv ivaa : Mer Merah ah mud mudaa atau atau puc pucat at

-

Skle klera : Putih utih atau atau tida tidak  k  Mulut Mulut dan gigi gigi : Lidah Lidah bersih, bersih, gigi gigi : ada karies karies atau tidak 



ada. Leher 



- Kelenjar Kelenjar tyroid ada pembes pembesaran aran atau tidak  - Kelenjar Kelenjar getah bening bening : ada pembe pembesaran saran atau tidak. tidak. •

Dada

-

Jant Jantun ung g : ira irama ma jant jantun ung g tera teratu tur  r 

-

ParuParu-pa paru ru : ada ronc ronchi hi dan dan whee wheezin zing g atau atau tida tidak  k  •

Payudara

Bentuk simetris atau tidak, puting susu menonjol menonjol atau tidak,  pengeluaran  pengeluaran colostrum colostrum (Mochtar, (Mochtar, 1990 1990 : 102). 102). •

Punggung dan pinggang

Posisi tulang belakang : normal atau tidak dan tidak normal  bila ditemukan ditemukan lordosis. lordosis. CVAT : ada / tidak nyeri ketuk. Normalnya tidak ada. •

Abdomen

Bekas luka operasi : untuk mengetahui apakah pernah SC atau operasi lain. Konsistensi : keras atau tidak benjolan ada atau tidak  Pembesaran Lien (liver) : ada atau tidak 

e. Uterus Untu Untuk k meng mengeta etahu huii berap berapaa TFU, TFU, baga bagaim iman anaa kontr kontraks aksii uteru uterus, s, konsistensi uterus, posisi uterus. Pada ibu nifas normal TFU 2 jari di

 bawah pusat kontraksinya kontraksinya baik. Konsistensin Konsistensinya ya keras dan posisi posisi uterus di tengah. f. Penge engelu luar aran an loc lochea hea Untuk Untuk menget mengetahui ahui warna, warna, jumlah jumlah,, bau konsis konsistens tensii lochea lochea pada pada umumnya ada kelainann atau tidak. Pada ibu nifas yang normal 1 hari post partum loceha warna merah jumlah + 50 cc, bau : dan konsistensi encer (Mochtar, 1998 : 116). g. Perineum Untuk Untuk menget mengetahui ahui apakah apakah ada perineu perineum m ada bekas bekas jahitan jahitan atau tidak tidak,, juga juga tenta tentang ng jahita jahitan n perin perineu eum m klien klien.. Pada Pada nifas nifas norma normall  perineum  perineum bisa juga terdapat ada bekas jahitan bisa juga tidak ada,  perineumnya  perineumnya bersih bersih atau atau tidak. tidak. h. Kandu andung ng kemi kemih h Untuk mengetahui apakah kandung kemih teraba atau tidak, para ibu nifas normal kandung kemih tidak teraba. i.

Extr Extrem emit itas as atas atas dan dan baw bawah ah -

Edema : ad ada at atau tidak 

-

Kekak Kekakuan uan otot otot dan dan sen sendi di : ada ada atau atau tidak  tidak 

-

Keme Kemera raha han n : ad ada ata atau u tida tidak  k 

-

Varice ricess : ada ada ata atau u tid tidak  ak 

-

Refle Reflek k pate patella lla : kan kanan an kiri kiri +/-, +/-, norm normaln alnya ya +

-

Refle Reflek k lutut lutut negati negatiff pada hyp hypov ovita itamin minas asee B1 dan dan penya penyaki kitt urat syarat

-

Tanda hooman :

+/-+ bi bila ti tidak di ditemukan ra rasa ny nyeri

(Mochtar, 1998 : 102)

 Uji Diagnostik 

-

Darah rah : pem pemerik riksaan aan Hb Hb HB ibu nifas normal : Hb normal 11 gram %

-

Golongan darah

Pemeriksaan golongan darah penting untuk transfusi darah apabila terjadi komplikasi.

F. Diagnosa Keperawatan Keperawatan

1. Nyeri Nyeri akut b/d trauma trauma perineum, perineum, proses proses kelahira kelahiran, n, payudara payudara bengka bengkak, k, dan involusi uterus 2. Kura Kurang ng peng penget etahu ahuan an tenta tentang ng mane manejem jemen en lakta laktasi si dan dan peraw perawata atan n bayi bayi b/d b/d kurangnya informasi 3. Kura Kurang ngny nyaa peng penget etah ahua uan n tent tentan ang g pera perawa wata tan n post post part partum um b/d b/d kura kurang ngny nyaa informasi

G. Intervensi

Bebera Beberapa pa diagno diagnosa sa kepera keperawata watan n yang yang mungk mungkin in ditemuk ditemukan an pada pada klien klien  perdarahan  perdarahan post post partum partum menurut menurut prioritas prioritas dan rencana keperawatannya keperawatannya adalah : a. Gang Ganggu guan an rasa rasa nyam nyaman an,, nyer nyerii akut akut berh berhub ubun unga gan n deng dengan an trau trauma ma  perineum,  perineum, proses proses kelahiran, kelahiran, payudara payudara bengkak, bengkak, dan involusi involusi uterus (Carpenito, 1997). Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri  berkurang  berkurang atau hialng, hialng, dengan dengan kriteria kriteria hasil pasien pasien tidak  tidak  mengeluh nyeri, ekspresi wajah tenang, skala nyeri dalam  batas normal normal (2-3). (2-3).

Intervensi keperawatan : 1. Berikan Berikan indiv individu idu kesemp kesempata atan n untuk untuk beristir beristirahat ahat.. Rasional: meningkatkan relaksasi 2. Ajarkan Ajarkan tind tindakan akan non non infas infasif, if, sepert sepertii relaksas relaksasi. i. Rasional: menurunkan tekanan vaskuler serebral 3. Kaji Kaji ska skala la nye nyeri. ri. Rasional: mengidentifikasi tingkat nyeri 4. Ajarkan Ajarkan meto metode de distrak distraksi si selama selama muncul muncul nyeri nyeri akut. akut. Rasional: menurunkan tekanan vaskuler serebral

5. Beri Beri posis posisii yang yang nyam nyaman an pada pada pasien. pasien. Rasional: meningkatkan relaksasi/meminimalkan stimulus 6. Kolabo Kolaboras rasii pember pemberian ian analget analgetik. ik. Rasiona Rasional: l: menuru menurunka nkan/m n/meng engotro otroll nyeri nyeri dan menuru menurukan kan sitem sitem saraf simpatis  b. Kurangnya Kurangnya pengetahuan pengetahuan tentang manajemen laktasi dan perawatan bayi  berhubungan  berhubungan dengan dengan kurangnya kurangnya informasi informasi (Carpenito, (Carpenito, 1997). 1997). Tujuan :

Pasien mengerti pendidikan kesehatan yang diberikan mengenai manajemen laktasi dan perawatan bayi setelah dilakukan tindakan perawatan dengan kriteria hasil pasien mampu menjelaskan kembali mengenai informasi yang telah diberikan.

Intervensi keperawatan : 1. Kaji penget pengetahu ahuan an dan pengalam pengalaman an menyus menyusui, ui, korek koreksi si mitos dan kesalahan informasi. 2. Kaji Kaji tingk tingkat at peng penget etahu ahuan an klien klien tentang tentang perawa perawatan tan bayi yaitu yaitu  perawatan  perawatan tali pusat pusat dan perawatan perawatan payudara. payudara. 3. Jelaska Jelaskan n menge mengenai nai gizi gizi waktu waktu menyus menyusui. ui. 4. Kaji respo respon n klien dalam dalam menerim menerimaa pendidik pendidikan an kesehat kesehatan. an. 5. Minta Minta klien klien untu untuk k menje menjelas laskan kan kemba kembali li infor informa masi si yang yang telah diberikan. c. Kurang Kurangnya nya pengetah pengetahuan uan tentang tentang perawat perawatan an post partum partum berhubun berhubungan gan dengan kurangnya informasi (Tucker, 1993). Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien dapat

mengungkapkan pemahaman tentang perawatan diri post  partum.  partum. Intervensi keperawatan : 1. Anjurk Anjurkan an klien klien untuk untuk menghind menghindari ari coitus coitus selama selama 4 – 6 minggu minggu / sesuai anjuran dokter. 2. Demo Demons nstra trasik sikan an peraw perawata atan n payu payuda dara ra dan dan eksp ekspres resii manu manual al bila bila ibu menyusui.

3. Tekanka Tekankan n pent penting ingnya nya diet nutrisi. nutrisi. 4. Anjur Anjurka kan n pasie pasien n untu untuk k meng menghin hinda dari ri meng mengang angka katt apapu apapun n yang yang lebih berat dan bayi selama 2 -3 minggu. 5. Jelaska Jelaskan n perlunya perlunya denga dengan n cermat cermat pada bagian bagian perine perineal. al. 6. Wapadak Wapadakan an klien klien untuk untuk menghind menghindari ari konst konstipas ipasi. i. 7. Diskus Diskusika ikan n gejala gejala untuk dilap dilaporka orkan n kepada kepada dokter. dokter. 8. Jela Jelask skan an bahw bahwaa lokh lokhea ea dapa dapatt berl berlan anju jutt sela selama ma 3 – 4 ming mingg gu  perubahan  perubahan dari dari merah menjad menjadii coklat sampai sampai putih. putih. 9. Berit eritaahu menstrua ruasi akan kembali 6 – 8 ming inggu setela elah  perawatan.  perawatan. 10. 10. Teka Tekank nkan an pent pentin ing gnya nya rawa rawatt jala jalan n teru teruss mene meneru russ term termas asuk  uk   pemeriksaan  pemeriksaan post post pasca pasca partum. partum. 11. Perawatan Perawatan vagina/vulva vagina/vulva hygiene hygiene Rasional: Membersihkan perineum

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.1991. Pelatihan Gawat Darurat Prenatal. Semarang : CV. Grafika Karya. Carpenito, L. J. 1997. 1997 . Hand Book of Nursing Diagnosis. Edisi VI . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC. DEPKES RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Jakarta. 1995.  Pencegahan  Pencegahan dan  Penanganan  Penanganan Perdarahan Perdarahan Pasca Persalinan Persalinan.. Jakarta : DEPKES RI Doen Doenge ges, s, M. E. 1999 1999..  Nursing Care Plans, Guidelines for Planning and   Documentating  Documentating Patient Care. Edisi III . Jakar akarta ta : Pene Penerb rbit it Buku Kedokteran, EGC. Huliana, Mellyana. 2003. Perawata 2003. Perawatan n Ibu Pasca Melahirkan. Melahirkan. Jakarta : Puspa Swara. Long, Barbara. C. 1996. 1996 . Essential of Medical Surgical Nursing. Cetakan I. Manu Manuab aba, a, Ida Ida Bagu Baguss Gde. Gde. 1998 1998..  Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Kandungan dan  Keluarga Berencana Berencana untuk Pendidikan Bidan. Bidan. Jakarta : EGC. Penerbit CV. Mosby Company, St. Louis, USA Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Fisiologi. Bandung : EGC. Wiknjosastro Hanifa. 2006. Ilmu 2006.  Ilmu Kebidanan, Kebidanan, Edisi Edisi Ketiga. Ketiga. Jakarta : YBP-SP.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF