LP NSTEMI Irfan KMB
August 2, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download LP NSTEMI Irfan KMB...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN NSTEMI PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Oleh Irfan Sofyan Ali Imron SN201148
PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGAM PROFESI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2021
LAPORAN PENDAHULUAN NSTEMI
A. KONS KONSEP EP PENY PENYAK AKIT IT 1. Definisi Sindrome koroner akut merujuk pada suatu spektrum dari prsentsai klinis kli nis,, mulai mulai dari dari infark infarkmio miokar kard d dengan dengan ST elevas elevasii (STEMI (STEMI)) hingga hingga infark inf ark miokar miokard d tidak tidak diserta disertaii ST elevas elevasii (NSTEM (NSTEMI) I) atau atau angina angina tidak tidak stabil (Coven, 2011). Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung yang yan g diseba disebabka bkan n akibat akibat miokar miokardiu dium m kekura kekurang ngan an suplai suplai darah darah karena karena adanya sumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner (Santoso., 2013). 201 3). Pender Penderita ita PJK terutam terutamaa Infark Infark Miokar Miokard d Akut Akut (IMA) (IMA) dengan dengan berbagai komplikasi yang terjadi akan menyebabkan penurunan kualitas hidup dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan tugas pekerjaan atau menjalankan aktifitas sehari-hari (Fathoni, 2011). WHO menyebutkan pada tahun 2008, penyakit jantung iskemik merupa mer upakan kan penyeb penyebab ab utama utama kemati kematian an di dunia dunia (12,8% (12,8%)) sedang sedangkan kan di Indone Ind onesia sia menemp menempati ati urutan urutan ke tiga. tiga. Data Data di Indone Indonesia sia menunj menunjukk ukkan an angka ang ka kejadi kejadian an PJK berdas berdasark arkan an diagno diagnosis sis dokter dokter sebesar 0,5 %, dan berdasarkan gejala sebesar sebesar 1,5 % (DEPKES, (DEPKES, 2013).
2. Etiologi NSTEMI disebabkan karena penurunan suplai oksigen dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang dialami oleh obstruksi Koroner.
NSTEMI
terjadi
akibat
thrombosis
akut
atau
prosesvasokonstrikai koroner, sehingga terjadi iskemia miokard dapat menyeb men yebabk abkan an jaringa jaringan n nekros nekrosis is miokar miokard d dengan dengan deraja derajatt lebih lebih kecil, kecil, biasanya terbatas pada sub endokardium. Keadaan ini dapat menyebabkan elev elevasi asi segme segmen n ST, ST, na namu mun n pe peny nyeb ebab ab pe pele lepa pasan san pe pena nand ndaa ne nekr kros osis. is. Penyebab paling umum yaitu penurunan perfusi miokard penghhasil dari penyempitan arteri koroner disebabkan oleh thrombusnonocclusive namun telah dikembangkan daerah plak aterosklerotik terganggu. 3. Mane Manefe fest stas asii Klin Klinis is a. Nyeri Nyeri di dada, dada, berlangs berlangsung ung selama selama 30 menit menit sedangka sedangkan n pada angina angina ku kuran rang. g. Sela Selain in itu itu pa pada da an angi gina na,, ny nyer erii ak akan an hi hila lang ng saat saat di diba bawa wa beristirahat namun lain halnya dengan NSTEMI. NSTEMI. b. Sesak Nafas, disebabkan oleh adanya peningkatan mendadak antara teka tekana nan n diast diastol olik ik ve vent ntri rike kell kiri kiri,, di disa saat at itu itu pe pera rasaa saan n ce cema mass ju juga ga menimbulkan hipervenntilasi. Pada infark tanpa gejala nyeri ini, sesak nafa nafass meru merupa paka kan n tand tandaa adan adanya ya di disf sfun ungs gsii ve vent ntri rike kell ki kiri ri ya yang ng bermakna. c. Geja Gejala la ga gast stro roin inte test stin inal al,, meni mening ngka katk tkan an ak akti tivi vita tass va vaga gall di se seba babk bkan an munt mu ntah ah dan dan mual mual,, namu namun n bi bias asan anya ya se seri ring ng te terj rjad adii pa pada da in infa fark rk
inferior,dan stimulasi diafragma pada infak inferior bisa menyebabkan cegukan. d. Gejala Gejala lain termasuk termasuk palpit palpitasi asi,, gelisah, gelisah, rasa pusing, pusing, atau atau sinkop sinkop dan aritmia ventrikel. 4. Komplikasi Beberapa komplikasi yang terjadi akibat gagal jantung: a. Syok Syok kard kardio ioge geni nik k Syok kardiogenik ditandai dengan gangguan fungsi ventrikel kiri yang berakibat gangguan fungsi ventrikel kiri yang mengakibatkan ganggu gan gguan an pada pada perfus perfusii jaring jaringan an atau atau pengha penghanta ntaran ran oksige oksigen n pada pada jaringan yang khas pada syok kardiogenik yang yang disebabkan oleh infark miokardiu miokardium m akut adalah hilangnya 40 % atau lebih jaringan otot pada ventrikel kiri dan nekros nek rosis is vokal vokal di seluru seluruh h ventri ventrikel kel akibat akibat tidak tidak seimban seimbang g antara antara kebutuhan atau supply oksigen miokardium. b. Edema paru Edema paru terjadi di dalam tubuh dengan cara yang sama,. Faktor apapun apa pun yang yang menyeb menyebabk abkan an cairan cairan interst interstitia itiall paru paru mening meningkat kat dari dari negative menjadi batas positif. Penyebab kelainan paru yang umum terjadi adalah: 1) Gagal Gagal jantun jantung g sebela sebelah h kiri kiri (penya (penyakit kit katup mitral) mitral) dengan dengan akibat akibat peningkatan tekanan kapiler paru yang membanjiri ruang alveoli dan interstitial.
2) Kerusakan Kerusakan di membrane membrane kapiler paru yaitu disebab disebabkan kan oleh infeksi infeksi seperti pneumonia atau terhirupnya bahan-bahan yang berbahaya se sepe pert rtii ga gass su sulf lfur ur diok dioksid sidaa da dan n ga gass kl klor orin in.. Masi Masing ng-m -masi asing ng di sebabkan kebocoran protein plasma atau cairan secara cepat keluar dari kapiler. 5. Pato Patofis fisio iolo logi gi dan dan Path Pathwa way y NSTEMI dapat disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan. Kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi korone kor oner. r. NSTEMI NSTEMI terjadi terjadi karena karena thromb thrombosi osiss akut akut atau vasoko vasokonst nstrik riksi si korone kor oner. r. Trombo Trombosis sis akut akut pada pada arteri arteri korone koronerr diawal diawalii dengan dengan adanya adanya ruptur plak yang tak stabil. Plak yang tidak stabil ini biasanya mempunyai inti lipid yang besar, densitas otot polos yangrendah, fibrous cap yang tipi tipiss da dan n ko kons nsen entra trasi si fakto faktorr jari jaring ngan an ya yang ng ting tinggi gi.. In Inti ti le lema mak k ya yang ng cenderungruptur mempunyai konsentrasi ester kolesterol dengan proporsi asam lemak tak jenuh yang tinggi. Padalokasi ruptur plak dapat dijumpai sel makrofag dan limposit T yang menunjukkan adanya prosesimflamasi. Sel-sel Sel -sel ini akan akan mengel mengeluar uarkan kan sel sitokin sitokin proinf proinflam lamasi asi sepert sepertii IL-6. IL-6. Selanjutnya IL-6 akan merangsang pengeluaran hsCRP di hati (Coven, 2011). Gejala yang di temukan : a. Khas nyeri yeri dada ada deng engan lok lokas asii su sub bster stern nal at atau au ka kad dan ang g kala kala di epigastrium dengan ciri
Sepe Sepert rtid idip ipera eras, s, pe pera rasaa saan n sepert sepertii di diik ikat at,, pe pera rasaa saan n te terb rbak akar, ar, ny nyer erii tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan b. Tidak khas seperti: Dispneu, mual, diaphoresis, sinkop, atau nyeri di leng lengan an,, ep epig igast astri rium um,, ba bahu hu atas atas atau atau le lehe herr Anal Analis isis is be berd rdasa asark rkan an gambaran klinis menunjukkan bahwa mereka yang memiliki gejala dengan onsetbaru angina/terakselerasi memiliki prognosis lebih baik dibandingkan dengan yang memiliki nyeri padawaktu istirahat
c.
E. Path Pathw way Blok pada arteri
Modifed Risk Factor Non-Modifed Risk Factor
Penimbunan trombosit dan aktor pembekuan
Sel pecah (lisis)
Inamasi
Pelepasan histamin dan prostaglandin
STEMI
Blok total
koroner jantung
Kemampuan sintesa ATP scr
NON STEMI
Blok sebagian
aerob berkurang
Inark Miokard Produksi ATP Anaerob
Sel terisi ion
Pompa natrium,
ATP yg dihasilkan
As. Laktat
natrium dan air
kalium berhen
sangat sedikit
meningkat
Protein intrasel
Edema dan bengkak
keluar ke sistemik
sekitar miokard
Nyeri di dada
& intersal Vasokonstriksi dan tromboksan
Dx: Nyeri akut
Jalur hantaran listrik terganggu
Dx: Nyeri akut
Pompa jantung tdk terkoordinasi
Hambatan depol
Dx: Penurunan Curah Jantun
atrium / ventrikel
Vol. Sekuncup turun
Dx: Intoleransi
kekurangan oksigen
Akvitas
dan ATP
disritmia
Penurunan TD
Respon baroreseptor
Otot rangka
Sistemik Komplikasi: Gagal
Hipoksia meluas, Akvasi sara simpas, sistem
Parasimpas
iskemia meluas,
renin-angiotensin, peningkatan
berkurang
inark meluas
jantung, kemaan.
ADH, pelepasan hormon stress (ACTH, Korsol), peningkatan prod. glukosa
HR dan TPR
Beban jantung
Meningkat
meningkat
Aliran darah ke perier
CRT di ekstremitas > 2 dt,
semakin menurun
pucat bahkan sianosis
Darah ke ginjal
Produksi urin
Volume plasma
Aliran balik vena
menurun
menurun
meningkat
meningkat
Dx: Insufsiensi Perusi Perier
6. Pe Pena nata tala laks ksan anaa aan n Pasien yang mengalami NSTEMI di istirahat ditempat tidur atas pemantauanm EKG untuk memantau segmen ST dan irama jantung. Beberapa komponen utama harus di berikan setiap pasien NSTEMI yaitu: a. Is Isti tira rah hat b. Diet jantung,rendah garam, makanan lunak. c. Memb Member erii
dig igit ital alis is
un untu tuk k
memba emban ntu
ko kont ntra raks ksii
ja jan ntu tung ng
at atau au
memperlambat frekuensi d. Pada Pada jant jantun ung. g. Hasil Hasil ya yang ng diha dihara rapk pkan an pe peni ning ngka kata tan n cu curah rah jantu jantung ng menurun. e. Vena dan vo volume lume darah pening peningkatan katan diuresis diuresis dapat menguran mengurang g edema.
Pada pemberian ini pasien harus dipantau agar hilangnya ortopnea, dispne dis pnea, a, berkur berkurang angnya nya krekel krekel,, dan edema edema perifer perifer.. Apabil Apabilaa terjadi terjadi keracu ker acunan nan ditand ditandai ai dengan dengan mual mual dan muntah muntah,, anorek anoreksia, sia, namun namun selan sel anju jutn tnya ya terja terjadi di pe peru ruba baha han n pa pada da iram irama, a, ve vent ntri rike kell pr prem emat atur ure, e, bradikardi kontrak, gemini (denyut normal dan premature saling berganti ), dan takikardia atria proksimal. 1) Pe Pemb mber eria ian n Di Diur uret etic ic,, untu untuk k mema memacu cu ek eksr sres esii na natr triu ium m da dan n ai air r melaluii ginjal. melalu ginjal. jika sudah diresepkan diresepkan harus diberikan diberikan pada waktu siang hari supaya tidak terganggu istirahat pasien pada malam hari, har i, intake intake dan output output pasien pasien perlu perlu dicata dicatatt agar agar pasien pasien tidak tidak mengalami kehilangan cairan saat diberikan diuretic, pasien juga perlu menimbang berat badan setiap hari, supaya tiadak terjadi
perubahan pada turgor kulit, perlu di perhatikan tanda-tanda dehidrasi. 2) Morfin, Morfin, diberikan diberikan agar agar mengurang mengurangii nafas sesak sesak pada asma asma cardial, cardial, namun hati-hati depresi pada pernapasan. 3) Pemb Pemberi erian an ok oksig sigen en 4) Terapi natrium natrium nitropurisi nitropurisida da dan vasodil vasodilator, ator, obat-ob obat-obatan atan 5) vaso vasoak akti tiff meru merupa paka kan n peng pengob obat atan an pe pert rtam amaa pa pada da pa pasi sien en ga gaga gall jantung
dalam
mengurangi
impedansi
penyemburan darah oleh ventrikel.
B. ASUH ASUHAN AN KEPE KEPERA RAWA WATA TAN N
(tekanan)
terhadap
1. Peng Pengka kaji jian an a. Ri Riwa way yat Kaji berapa lama klien sakit, bagaimana penanganannya, mendapat terapi apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang yang dilaku dilakukan kan klien klien untuk untuk menang menanggul gulang angii penyak penyakitn itnya. ya. Apakah ada keluarga yang menderita sakit yang sama. b. Pola Gordon 1) Persepsi Persepsi kesehatan dan pemeliharaa pemeliharaan n kesehatan Apakah Apakah klien tahu tentang penyakitnya? Tanda dan gejala apa yang sering muncul jika terjadi rasa sakit? Apa yang dilakukan jika rasa sakitnya timbul? Apakah pasien tahu penyebab dari rasa sakitnya? Tanda dan gejala apa yang sering muncul jika terjadi rasa sakit?
2) Nutrisi Nutrisi metabolik Apakah klien merasa mual/muntah mual/muntah/sulit /sulit menelan? menelan? Apakah klien mengalami anoreksia? Makan/minu: frekuensi, jenis, waktu, volume, porsi? 3) Elim Elimin inasi asi Apak Apakah ah bu buan ang g air be besar sar atau atau bu buan ang g ai airr ke keci cil: l: terat teratur ur,, frekue fre kuensi nsi,, waktu, waktu, warna, warna, ko konsi nsisten stensi, si, keluha keluhan n nyeri, nyeri, bau, bau, sejak sejak kapan? 4) Aktivitas Aktivitas dan latihan Apakah memerlukan memerlukan bantuan bantuan saat beraktivitas beraktivitas (penke (pe nkes, s, sebagi sebagian, an, total)? total)? Apakah Apakah ada keluha keluhan n saat berakt beraktivi ivitas tas (sesak, batuk)? 5) Tidur Tidur dan istirahat istirahat Apakah tidur klien terganggu, terganggu, penyebab? penyebab? Berapa lama, kualitas tidur (siang dan malam) ? Kebiasaan sebelum tidur?
6) Kogn gnit itif if
dan dan
per erse sep psi
se sens nsor ori. i.
Seb ebel elu um
sa saki kit: t:
Baga Bagaim iman anaa
menghindari rasa sakit? Apakah mengalami nyeri (PQRST)? Apakah merasa pusing? 7) Pers Persep epsi si da dan n ko kons nsep ep diri diri Baga Bagaim iman anaa pa pand ndan anga gan n pa pasi sien en de deng ngan an dirinya terkait dengan penyakitnya? Bagaimana harapan klien terkait dengan penyakitnya? c. Peme Pemeri riks ksaa aan n fisik fisik 1) Penampilan Penampilan / keadaan keadaan umum. umum. Lemah, Lem ah, aktifit aktifitas as dibant dibantu, u, terjadi terjadi penuru penurunan nan sensifi sensifitas tas nyeri. nyeri. Kesadaran pasien dari compos mentis sampai coma 2) TandaTanda-tan tanda da vital. vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi meningkat dan reguler. 3) Antro Antropom pometri etri.. Penu Penuru run nan bera beratt
bad badan se sela lama ma 6
bula lan n
te tera rahi hirr
ka kare ren na
kekurangan nutrisi, atau terjadi peningkatan berat badan karena kelebihan cairan. 4) Kepa Kepala la.. Rambut Ram but ko kotor tor,, mata mata kuning kuning / kotor, kotor, tel teling ingaa kotor kotor dan terdapat terdapat kotoran telinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum, bibir kering dan pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan lidah kotor.
5) Leher Leher dan tenggo tenggorok rok.. Peningkatan kelenjar tiroid, terdapat pembesaran tiroid pada leher. 6) Dad Dada Dispn Dis pnea ea sampai sampai pada pada edema edema pulmon pulmonal, al, dada dada berdeb berdebar-d ar-deba ebar. r. Terdapat otot bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara sua ra tambah tambahan an pada pada paru paru (rongk (rongkhi hi basah) basah),, terdap terdapat at pembes pembesaran aran jantung, terdapat suara tambahan pada jantung. 7) Abdo Abdome men. n. Terjadi peningkatan nyeri, penurunan pristaltik, turgor jelek, perut buncit.
8) Geni Genita tali lia. a. Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini, impotensi, terdapat ulkus. 9) Ekstre Ekstremit mitas. as. Kele Ke lema maha han n
fisi fisik, k,
ak akti tifi fita tass
pa pasi sien en
di diba bant ntu, u,
te terj rjad adii
ed edem ema, a,
pengeroposan tulang, dan capillary capillary refill lebih dari 1 detik. 10 10)) Kulit ulit.. Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan mengkilat / uremia, dan terjadi perikarditis. d. Pemerik Pemeriksaan saan penunj penunjang ang 1) Peme Pemeri riks ksaan aan Elek Elektro tro Kard Kardio iogr gram am (EKG) (EKG)
Segmen Seg men ST merupa merupakan kan hal pentin penting g untuk untuk menent menentuka ukan n risiko terhadap pasien. Pada Trombolisis Myocardial (TIMI) III Registry, adanya depresi segmen ST baru yaitu 0,05 mV merupkan predikat outcome yang buruk. Kauletal meningkat secara progresif yait yaitu u memb member erat atny nyaa depr depres esii se segm gmen en ST maup maupun un pe peru ruba baha han n troponin T keduanya memberikan tambahan informasi prognosis pasien dengan NSTEMI. 2) Pe Peme meri riks ksaa aan n Labo Labora rato tori rium um Tropon Tro ponin in T dan Tropon Troponin in I merupa merupakan kan tanda tanda nekros nekrosis is miokard lebih spesifik dari pada CK atau CKMB. Pada pasien IMA, peningkatan Troponin di darah perifer saat 3-4 jam dan dapat tinggal sampai 2 minggu. 2. Diagno Diagnosa sa Keperaw Keperawatan atan
a. Penu Penuru runa nan n cu cura rah h jant jantun ung g be berh rhub ubun ungn gn de deng ngan an pe peru ruba baha han n after afterlo load ad (D.0008) b. Nyeri akut berhubungan dengan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077) c. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan,
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056) d. 3. Perenc Perencana anaan an Keperaw Keperawatan atan No
Diagnosa Keperawatan
1
Penurunan curah jantung berhubungn deng dengan an peru peruba baha han n afterload (D.0008)
SLKI
SIKI
Setelah dilakukan Perawatan jantung tind tindak akan an ke kepe pera rawa wata tan n (I.02075) Iden enti tifi fika kasi si ta tand nda/ a/ ge geja jala la selama 3x24 jam, maka 1. Id primer penurunan curah penurunan curah jantung
dapat meningkat dengan jantung kriteria hasil : 2. Monito Monitorr saturasi saturasi oksig oksigen en Kapasitas adaptif 3. Posisikan pasien semifowler/ fowler dengan intracranial (L.06049) : kaki ke bawah atau posisi nyaman 1. Fungsi kognitif 4. Anjurk Anjurkan an beraktiv beraktivitas itas fisik fisik meningkat sesuai toleransi 2. Gelisah Gelisah menuru menurun n 5. Kolaborasi pemberian 3. Sakit Sakit kepal kepalaa menuru menurun n antiaritmia jika perlu 4. Munt Muntah ah menu menuru run n 5. Tekanan darah membaik 6. Tekanan nadi membaik 7. Pola Pola nafas nafas membai membaik k 2
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
Setelah dilakukan tind tindak akan an ke kepe pera rawa wata tan n selama 3x24 jam, maka nyeri akut dapat menurun dengan kriteria hasil : Tingkat Nyeri (L.08066)
Manajemen Nyeri (I.08238) 6. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyri 7. Identi Identifik fikasi asi skala skala nyeri nyeri 8. Berikan teknik no nonf nfar arma mako kolo logi giss un untu tuk k
menfgurangi rasa nyeri 8. Keluhan nyeri 9. Ajarkan teknik menurun no nonf nfar arma mako kolo logi giss un untu tuk k 9. Meringi Meringiss menuru menurun n mengurangi nyeri 10. Gelisah menurun Kolaborasi pe pemberian 11. Kesulitan tidur 10. analgetik menurun Kontrol Nyeri (L.08063) 1. Kema Kemamp mpua uan n meng me nggu guna naka kan n tekni teknik k nonfarmakologis meningkat 2. Keluhan menurun 3
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. (D.0056)
nyeri
Setelah dilakukan Tind Tindak akan an ke kepe peraw rawat atan an selama 2x24 jam diharapkan pasien mampu dengan, Kriteria hasil : Tingkat
Terapi Aktivitas (I.05186) 1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas 2. Identifikasi strategi meningkatkan partisifasi dalam aktivitas
keletihan (L.05046) 1. Diharapkan sakit kepala pasien membaik (5) 2. Diharapkan lesu pasien membaik (5) 3. Dih Dihar arap apka kan n pa pasi sien en tidak gelisah (5)
3. Identifikasi makna aktivitas ruttin ru (mis. bekerja) dan waktu luang 4. Monitor respon emosional, fisik, ssosial, da dan n spiri spiritu tual al te terh rhad adap ap aktivitas. 5. Koo oord rdin inas asik ikan an pemilihan aktivitas sesuai usia 6. Anjurkan melakukan ak akti tifi fita tass fisi fisik, k, so sosi sial al,, spiritual, dan kognitifv kogn itifvdalam dalam menjaga menjaga fungsi dan Kesehatan 7. Anju Anjurk rkan an terl terlib ibat at dalam dalam aktivitas kelompok aktivitas kelompok atau terapi
4. Eval Evalua uasi si Kepe Kepera rawa watan tan Untuk mengetahui mengetahui pencapaian pencapaian tujuan tujuan dalam asuhan keperawatan keperawatan yang telah dilakukan pada klien perlu di lakukan evaluasi sebagai berikut: a. Curah Curah jant jantung ung efektif efektif b. Melaporkan nyeri hilang dan terkontrol c. Melaporkan Melaporkan peningkata peningkatan n aktivitas aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Coven, D.,L. 2011. Acute Coronary Syndrome. Retrieved from http://emedicine.medscape.com/article/1910735-overview Hazin Ha zinsk skii M,. M,. F. (2 (201 013) 3).H .Han andb dboo ook k of Emerg Emergen ency cy Card Cardio iova vask skul uler er Care Care fo for r Healthcare Providers.AHA: USA Joewon Joe wono o B,.P. B,.P. (2014) (2014).. Ilmu Ilmu Penyak Penyakit it Jantun Jantung g . Airlan Airlangga gga Unive Universit rsity y Press: Press: Surabaya. Kalim, H et al .(2016).Tatalaksana Sindrom Koroner Akut Tanpa ST Elevasi. PERKI PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indicator Diagnostic.. Jakarta: DPP PPNI Diagnostic PPNI PP NI.. 2018 2018.. Stan Standar dar Luaran Luaran Keperawata Keperawatan n Indonesia: Indonesia: Definisi Definisi Dan Kriteria Kriteria Hasil Keperawatan. Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan.. Jakarta: DPP PPNI Keperawatan Pratanu,S .(2011). Kursus EKG. PT Karya Pembina Swajaya: Surabaya
View more...
Comments