LP-ISPA

April 30, 2019 | Author: Ezy Rizki | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ISPA...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENY PENYA AKIT 1. Defi Defini nisi si// Pen Penge gert rtia ian n

Infe Infeks ksii salu salura ran n pern pernafa afasan san adala adalah h suatu suatu kead keadaa aan n dima dimana na salu salura ran n  pernafasan

(hidung,

pharing

dan

laring)

mengalami

inflamasi

yang

menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dinding dada pada saat melakukan melakukan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 450). Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami  jalan nafas dalam menghadapi organisme asing (Whaley an Won!; 1991; 141"). 141").

. E!i"e !i"e#i #i$% $%$ $gi

Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Inf (Infek eksi si Salu Salura ran n Pern Pernap apasa asan n Akut) kut) yaitu aitu melip meliput utii infe infeks ksii akut akut salur saluran an  pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik  dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. Penyakit penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi memberi keaat keaatan an sampai sampai pada pada masa masa dewasa dewasa dimana dimana ditemu ditemukan kan adany adanyaa hubungan dengan terjadinya Chronic #bstructi$e Pul%onary isease. isease. ISP ISPA masi masih h meru merupa paka kan n masal masalah ah keseh kesehat atan an yang ang pent pentin ing g karen karenaa menyebabkan kematian bayi dan balita yang ukup tinggi yaitu kira-kira ! dari " kematia kematian n yang yang terjadi terjadi.. Setiap Setiap anak anak diperk diperkirak irakan an mengal mengalami ami #-$ episod episodee ISPA setiap tahunnya. "% &-$% & dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh  penyakit ISPA. ISPA. 'ari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA menakup menakup % &-#% &. ematian yang terbesar umumnya adalah karena Ispa dan pada  bayi berumur kurang dari  bulan. bulan. *ingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. ematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaa keadaan n berat berat dan sering sering disert disertai ai penyu penyulitlit-pen penyu yulit lit dan kurang kurang gi+i. gi+i. 'ata 'ata 1

morbiditas penyakit Ispa di Indonesia per tahun berkisar antara !%-%& dari  populasi balita. *al ini didukung oleh data penelitian dilapangan (eamatan ediri,  adalah !/,0 &1 abupaten Indramayu adalah 2,0 &). ila kita mengambil angka morbiditas !% & pertahun, ini berarti setiap tahun jumlah  penderita Ispa di Indonesia berkisar ,# juta .Penderita yang dilaporkan baik  dari rumah sakit maupun dari Puskesmas pada tahun !22! hanya berjumlah 20. 20./! /!.. 'ipe 'iperk rkir irak akan an bahw bahwaa separ separuh uh dari dari pend pender erit itaa Ispa Ispa dida didapa patt pada pada kelompok umur %-$ bulan.

&. Eti$%$ Eti$%$gi gi "an 'ara't 'ara'ter erist isti'  i' 

Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian kejadian yang yang ukup tinggi. tinggi. Penyebab Penyebab dari penyakit penyakit ini adalah infeksi infeksi agent3 kuman. Agen infeksi adalah 4irus atau kuman yang merupakan penyebab dari terja terjadi diny nyaa infek infeksi si salur saluran an pern pernaf afasa asan. n. Ada bebe bebera rapa pa jenis jenis kuma kuman n yang yang meru merupak pakan an peny penyeb ebab ab utam utamaa yakn yaknii golo golong ngan an A β-hemolity -hemolity streptoou streptoous, s, staphyloou staphyloous, s, haemophy haemophylus lus influen+ae, influen+ae, lamydia lamydia trahomatis, trahomatis, myoplasm myoplasmaa dan pneumokokus. ondisi klinis seara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. eadaan yang terjadi seara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti  paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley an Won!; 1991; 14'0).

. Pat$ Pat$fi fisi si$% $%$g $gis is

Sebagi Sebagian an besar besar ispa ispa didapa didapatt melalui melalui aspiras aspirasii partik partikel el infekt infektif. if. Ada Ada  beberapa mekanisme yang pada keadaan normal melindungi paru dari infeksi. Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. ila suatu partikel dapat menapai  paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag al4eoler, dan

2

 juga dengan mekanisme imun sistemik, dan humoral. 5irus tersebut dapat menyebar ke saluran napas bagian bawah dan menyebabkan Pneumonia 4irus. emungkinan lain, kerusakan yang disebabkan 4irus terhadap mekanisme pertahan yang normal dapat menyebabkan bakteri patogen menginfeksi saluran napas bagian bawah. akteri ini dapat merupakan organisme yang pada keadaan normal berkolonisasi di saluran napas atas atau  bakteri yang ditransmisikan dari satu orang ke orang lain melalui penyebaran droplet di udara. Setelah menapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respons inflamasi akut yang meliputi eksudasi airan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit polimorfonuklear di al4eoli yang diikuti infitrasi makrofag. 6airan eksudatif di al4eoli menyebabkan konsolidasi lobaris yang khas pada foto toraks. 5irus, mikoplasma, dan klamidia menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrat mononuklear pada struktur submukosa dan interstisial. *al ini menyebabkan lepasnya sel-sel epitel ke dalam saluran napas, seperti yang terjadi pada bronkiolitis.

3

O* ISPA

5irus

akteri

7amur

 

8asuk kedalam tubuh melalui udara dan makanan

erjadi interaksi antara  bakteri34irus dengan antibodi

Defisiensi !engeta,an

erjadi reaksi inflamasi

urang pajanan informasi

9eaksi antigen-

erjadi kerusakan

antibodi

arin an

8engaktifkan

8enghasilkan

om lement

eksudat

8elepaskan mediator 

8eningkatkan

:ksudat sulit

atuk 

histamine, heparin, bradikidin

res on batuk

dikeluarkan

sembaran an

8erangsang pusat

 eri dada

thermostat di hipothalamus

8engganggu jalan

Risi'$

nafas

infe'si

Neri a't

Peningkatan suhu tubuh

Keti"a'efe'tifan +ersi,an -a%an

Hi!erter#i

nafas

 4

Lan-tan O* ISPA

8enghasilkan eksudat Pertukaran ; dan 6; terganggu

anggan !ert'aran gas

'arah yang masuk ke paru kurang teroksidasi Suplai oksigen dalam darah tidak adekuat *ikpoksemia

Int$%eransi a'ti0itas

5

2. K%asifi'asi

Program Pemberantasan ISPA mengklasifikasi ISPA sebagai berikut< a. Pneumonia berat< ditandai seara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (hest indrawing).  b. Pneumonia< ditandai seara klinis oleh adanya napas epat. . ukan Pneumonia< ditandai seara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas epat. 9inofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan Ispa ('epkes 9I, !22)

3. 4anifestasi K%inis

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hisung dengan sekret yang ener sampai dengan membuntu saluran pernafasan, gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451). Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. 'alam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan. anda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris. a. anda-tanda klinis



Pada sistem respiratorik adalah< tahypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas uping hidung, yanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting e=piratoir dan whee+ing.



Pada sistem ardial adalah< tahyardia, bradyardiam, hypertensi, hypotensi dan ardia arrest.



Pada sistem erebral adalah < gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,  bingung, papil bendung, kejang dan oma.



Pada hal umum adalah < letih dan berkeringat banyak.

 b. anda-tanda laboratoris



*ypo=emia, 6



*yperapnia



Aydosis (metabolik dan atau respiratorik)

5. Tera!i "an Penata%a'sanaan

ujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam melakukan  penghisaapan lendir baik melalui hidung maupun melalui mulut. erapi  pilihan adalah eon!estan  dengan  seuoe*erin hiroloria tetes pada lobang hidung, serta obat yang lain seperti anal!esi   serta antiireti .  +ntibioti  tidak dianjurkan keuali ada komplikasi purulenta pada sekret. Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lanar sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 45').

6. Diagn$sis 7an"ing

Penyakit infeksi saluran pernafasan ini mempunyai beberapa diagnosis  banding yaitu difteri, mononukleosis infeksiosa dan agranulositosis yang semua penyakit diatas memiliki manifestasi klinis nyeri tenggorokan dan terbentuknya membrana. 8ereka masing-masing dibedakan melalui biakan kultur melalui swab, hitungan darah dan test Paul-bunnell. Pada infeksi yang disebabkan oleh streptokokus manifestasi lain yang munul adalah nyeri abdomen akuta yang sering disertai dengan muntah (Pincus Catzel & Ian  Roberts; 1990; 454).

7

7. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAATAN 1. PENKA8IAN

Status esehatan Saat ini a. eluhan >tama < atuk dan flu  b. eluhan Saat ini -

Pasien mengeluh batuk-batuk disertai flu

-

Pasien mengeluh sesak napas

-

Pasien mengeluh nyeri pada dada saat batuk berulang

-

Pasien mengeluh demam

-

Pasien mengeluh lemah dan merasa lelah

-

Pasien mengeluh tidak nafsu makan

Akti4itas Sehari-hari a. Akti4itas3istirahat -

elelahan umum dan kelemahan.

-

afas pendek saat berakti4itas

-

esulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari

-

akhikardi, tahipnoe, 3 dispnoe pada kerja.

-

elelahan otot, nyeri dan sesak (pada tahap lanjut).

 b. Integritas :go -

Perasaan tak berdaya

-

8enyangkal (khususnya selama tahap dini).

-

Ansietas, ketakutan, mudah tersinggung.

. 8akanan3airan -

Anore=ia

-

idak dapat menerna makanan.

-

mual muntah

d. yeri3kenyamanan. -

yeri dada meningkat karena batuk berulang.

-

erhati-hati pada area yang sakit.

-

Perilaku distraksi, gelisah.

e. eamanan. -

'emam rendah atau sakit panas akut.

8

f. Interaksi sosial. -

Perubahan pola biasa dalam tangguang jaawab 3 perubahan kapasitas fisik untuk melaksankan peran.

g. Penyuluhan3pembelajaran. -

etidakmampuan umum 3 status kesehatan buruk.

-

idak berpartisipasi dalam therapy.

Pengkajian 4ital sign Suhu< peningkatan suhu  adi < akikardi 99 < akipnea Pengukuran berat badan< terjadi penurunan berat badan

. DIANOSA KEPERAATAN YAN 4UNKIN 4UN*UL

a. etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan inflamasi trahea bronhial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum.  b. ?angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas  pembawa oksigen darah. . 9isiko infeksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan  pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi. d. Intoleransi akti4itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. e. yeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap. f. 9isiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi. g. 9isiko kekurangan 4olume airan berhubungan dengan kehilangan airan  berlebihan, penurunan masukan oral. h. 'efisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya dan meminta informasi tentang penyakit dan pengobatannya

9

&. INTER9ENSI KEPERAATAN

a. etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan inflamasi trahea  bronhial, peningkatan produksi sputum ditandai dengan< 

Perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan



unyi nafas tak normal



'ispnea, sianosis



atuk efektif atau tidak efektif dengan3tanpa produksi sputum.

7alan nafas efektif dengan kriteria< 

atuk efektif 



 afas normal unyi nafas bersih



Inter4ensi< !) aji frekuensi3kedalaman pernafasan dan gerakan dada 9asional < takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan. ) Auskultasi area paru, atat area penurunan ! kali ada aliran udara dan bunyi nafas 9asional< penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan airan. #) Ajarkan teknik batuk efektif  9asional < batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami untuk  mempertahankan jalan nafas paten. ") Penghisapan sesuai indikasi 9asional< merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas suara mekanik   pada faktor yang tidak mampu melakukan karena batuk efektif atau  penurunan tingkat kesadaran. @) erikan airan sedikitnya 9asional< airan (khususnya yang hangat) memobilisasi dan mengeluarkan sekret $) olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi< mukolitik, eks. 9asional< alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret, analgetik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan 10

ketidaknyamanan tetapi harus digunakan seara hati-hati, karena dapat menurunkan upaya batuk3menekan pernafasan.

 b. ?angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen ditandai dengan< 

'ispnea, sianosis



akikardia



?elisah3perubahan mental



*ipoksia

?angguan gas teratasi dengan<  

Sianosis (-)  afas normal



Sesak (-)



*ipoksia (-)



?elisah (-)

Inter4ensi< !) aji frekuensi3kedalaman dan kemudahan bernafas 9asional< manifestasi distress pernafasan tergantung pada indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum. ) ;bser4asi warna kulit, membran mukosa dan kuku. 6atat adanya sianosis  perifer (kuku) atau sianosis sentral. 9asional< sianosis kuku menunjukkan 4asokontriksi respon tubuh terhadap demam3menggigil namun sianosis pada daun telinga, membran mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukkan hipoksemia sistemik. #) aji status mental. 9asional< gelisah mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat menunjukkan hipoksia atau penurunan oksigen ser ebral.- inggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas dalam dan batuk efektif. 9asional<

tindakan

ini

meningkat

inspirasi

maksimal,

meningkat

 pengeluaran sekret untuk memperbaiki 4entilasi tak efektif. ") olaborasi berikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal plong master, master 4enturi. 11

9asional< mempertahankan Pa; di atas $% mm*g. ; diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pe.

. 9isiko infeksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi. ujuan< Infeksi tidak terjadi dengan kriteria< - waktu perbaikan infeksi3kesembuhan epat tanpa - penularan penyakit ke orang lain tidak ada Inter4ensi< !) Pantau tanda 4ital dengan ketat khususnya selama awal terapi 9asional< selama awal periode ini, potensial untuk fatal dapat terjadi. ) unjukkan teknik menui tangan yang baik  9asional< efektif berarti menurun penyebaran3perubahan infeksi. #) atasi pengunjung sesuai indikasi. 9asional< menurunkan penularan terhadap patogen infeksi lain ") 'orong keseimbangan istirahat

adekuat

dengan akti4itas

sedang.

ingkatkan masukan nutrisi adekuat. 9asional< memudahkan proses penyembuhan dan meningkatkan tekanan alamiah @) olaborasi erikan antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur sputum3darah misal peniillin, eritromisin, tetrasiklin, amikalin, sepalosporin, amantadin. 9asional< ;bat digunakan untuk membunuh kebanyakan mirobial  pulmonia.

d. Intoleransi akti4itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan< 

'ispnea



akikardia



Sianosis

Intoleransi akti4itas teratasi dengan< 

 afas normal 12



Sianosis (-)



Irama jantung reguler

Inter4ensi !) :4aluasi respon pasien terhadap akti4itas 9asional< merupakan kemampuan, kebutuhan pasien dan memudahkan  pilihan interan. ) erikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi. 9asional< menurunkan stress dan rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat. #) 7elaskan perlunya istirahat dalam renana pengobatan dan perlunya keseimbangan akti4itas dan istirahat. ") antu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat atau tidur. 9asional< pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di kursi. @) antu akti4itas perawatan diri yang diperlukan 9asional< meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. e. yeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap ditandai dengan<  yeri dada

 

Sakit kepala



?elisah

 yeri dapat teratasi dengan< - yeri dada (-) - Sakit kepala (-) - ?elisah (-) Inter4ensi< !) aji lokasi dan karakteristik nyeri. 9asional< nyeri dada biasanya ada dalam seberapa derajat pada Ispa, juga dapat timbul karena Ispa seperti perikarditis dan endokarditis. ) Pantau tanda 4ital 9asional< Perubahan 6 jantung3' menu bawa P mengalami nyeri, khusus bila alasan lain tanda perubahan tanda 4ital telah terlihat. 13

#) erikan tindakan nyaman pijatan punggung, perubahan posisi, musik  tenang3berbinangan. 9asional< tindakan non analgesik diberikan dengan sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan memperbesar efek derajat analgesik. ") Ajarkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode  batuk. 9asional< alat untuk mengontrol ketidaknyamanan dada sementara meningkat keefektifan upaya batuk. @) olaborasi erikan analgesik dan antitusik sesuai indikasi 9asional< obat dapat digunakan untuk menekan batuk non produktif atau menurunkan mukosa berlebihan meningkat kenyamanan istirahat umum.

f. 9isiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses inflamasi ditandai dengan tujuan<  utrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat diatasi dengan< 

Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan



Pasien mempertahankan meningkat 

Inter4ensi !) Identifikasi faktor yang menimbulkan mual3muntah, misalnya< sputum,  banyak nyeri. 9asional< pilihan inter4ensi tergantung pada penyebab masalah ) 7adwalkan atau pernafasan sedikitnya ! jam sebelum makan 9asional< menurun efek manual yang berhubungan dengan penyakit ini #) erikan makan porsi keil dan sering termasuk makanan kering (roti  panggang) makanan yang menarik oleh pasien. 9asional< tindakan ini dapat meningkat masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali. ") :4aluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar. 9asional< adanya kondisi kronis keterbatasan ruangan dapat menimbulkan malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap inflamasi3lambatnya respon terhadap terapi. 14

g. 9isiko kekurangan 4olume airan berhubungan dengan kehilangan airan  berlebihan, demam, berkeringat banyak, nafas mulut, penurunan masukan oral. ekurangan 4olume airan tidak terjadi dengan kriteria< Pasien menunjukkan keseimbangan airan dibuktikan dengan parameter indi4idual yang tepat misalnya membran mukosa lembab, turgor kulit baik, tanda 4ital stabil. Inter4ensi< !) aji perubahan tanda 4ital ontoh peningkatan suhu demam memanjang, takikardia. 9asional< peningkatan suhu3memanjangnya demam meningkat laju metabolik dan kehilangan airan untuk e4aporasi. ) aji turgor kulit, kelembapan membran mukosa (bibir, lidah) 9asional< indikator langsung keadekuatan 4olume airan, meskipun membran mukosa mulut mungkin kering karena nafas mulut dan ; tambahan. #) 6atat laporan mual3muntah 9asional< adanya gejala ini menurunkan masukan oral ") Pantau masukan dan keluaran atat warna, karakter urine. *itung keseimbangan airan. >kur berat badan sesuai indikasi. 9asional< memberikan informasi tentang keadekuatan 4olume airan dan keseluruhan penggantian. @) ekankan airan sedikit "%% mB3hari atau sesuai kondisi indi4idual 9asional< pemenuhan kebutuhan dasar airan menurunkan risiko dehidrasi. $) olaborasi eri obat indikasi misalnya antipiretik, antimitik. 9asional< berguna menurunkan kehilangan airan erikan airan tambahan I5 sesuai keperluan 9asional<

pada

adanya

penurunan

masukan

banyak

kehilangan

 penggunaan dapat memperbaiki3menegah kekurangan

15

h. 'efisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya dan meminta informasi tentang penyakit dan  pengobatannya Inter4ensi < !) aji fungsi normal paru, patologi kondisi 9asional < meningkatkan pemahaman situasi yang ada dan penting menghubungkannya dengan program pengobatan ) 'iskusikan aspek ketidakmampuan dari penyakit, lamanya penyembuhan, dan

harapan

kesembuhan.

Identifikasi

perawatan

diri

dan

kebutuhan3sumber pemeliharaan rumah. 9asional < informasi dapat meningkatkan koping dan membantu menurunkan ansietas dan masalah berlebihan. ?ejala pernafasan mungkin lambat untuk membaik, dan kelemahan dan kelelahan dapat menetap selama periode yang panjang. aktor ini dapat berhubungan dengan depresi dan kebutuhan untuk berbagi bentuk dukungan dan bantuan. #) erikan informasi dalam bentuk tertulis dan 4erbal. 9asional < elemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk  mengasimilasi informasi3mengikuti program medik. ") ekankan pentingnya melanjutkan batuk efektif3latihan pernafasan 9asional < selama awal $-0 minggu setelah pulang, pasien berisiko besar  untuk kambuh dari Ispa. @) ekankan perlunya melanjutkan terapi antibiotika selama periode yang dianjurkan. 9asional < penghentian dini antibiotik dapat mengakibatkan iritasi mukosa  bronkus, dan menghambat makrofag al4eolar, mempengaruhi pertahanan alami tubuh melawan infeksi. $) uat langkah untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesejahteraan, misalnya istirahat dan akti4itas seimbang, diet baik, menghindari kerumunan selama musim pilek3flu dan orang yang mengalami infeksi saluran pernafasan atas. 9asional < meningkatkan pertahanan alamiah3imunitas, membatasi terpajan  pada patogen.

16

/) ekankan pentingnya mealanjutkan e4aluasi medik dan 4aksin3imunisasi dengan tepat. 9asional < dapat menegah kambuhnya Ispa dan3atau komplikasi yang  berhubungan. 0) Identifikasi tanda3gejala yang memerlukan pelaporan oemberi perawatan kesehatan,

misalnya

peningkatan

dispnea, nyeri dada,

kelemahan

memanjang, kehilangan berat badan, demam3menggigil, menetapnya batuk   produktif, perubahan mental. 9asional

<

upaya

e4aluasi

dan

inter4ensi

tepat

waktu

dapat

menegah3meminimalkan komplikasi.

. I4PLE4ENTASI

8elaksanakan inter4ensi yang telah dibuat 2. E9ALUASI N$. D:

!.

Hari/ Tg%/

Diagn$sa Ke!era;atan

E0a%asi

8a#

etidakefektifan bersihan jalan nafas

- S < Pasien mengatakan tidak

 berhubungan dengan inflamasi

sesak nafas lagi

trahea bronhial, pembentukan

- ; < rekuensi pernapasan normal

edema, peningkatan produksi sputum.

( !$-% kali permenit), pola  pernafasan teratur, dispnea -, sianosis -, bunyi nafas normal (whee+ing -, krakels -, ronhii -),  batuk efektif.

- A < ujuan terapai. - P < Pertahankan kondisi pasien. .

?angguan

pertukaran

 berhubungan

dengan

gas gangguan

kapasitas pembawa oksigen darah.

-S
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF