LP Imunisasi DPT-HB

March 12, 2018 | Author: Wilda Tussaadah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

lp...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN PENTAVALEN (DPT,Hb, HiB)

WILDATUSSA’ADAH 13.11.15401.078.092

AKADEMI KEBIDANAN BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN TAHUN AKADEMIK 2015/2016

TAHUN AJARAN 2014/2015

LAPORAN PENDAHULUAN

IMUNISASI PENTAVALEN (DPT-Hb,Hib) A. PENGERTIAN Imunisasi Penta Valen adalah gabungan antara imunisasi DPT, Hb (hepatitis B), Hib (Heamophilius influenza tipe b). Sedangkan pengertian dari masingmasing imunisasi, antara lain : 1. Difteri : Kuman yang menyebabkan penyakit difteri, menyerang salura pernapasan, menimbulkan lapisan putih di tenggorokan dengan efek dapat menyumbat saluran nafas, dan toksinnya dapat mengganggu kerja jantung. 2. Pertusis : kuman penyebab penyakit batuk rejan atau batuk 100 hari dengan ciri khas batuk beruntun 3. Tetanus : kuman penyebab penyakit tetanus, yaitu kekakuan seluruh tubuh termasuk otot pernapasan sehingga menyebabka kematian akibat gagal nafas 4. Hepatitis B : virus penyabab peradangan pada hati dimana keadaan kronis dapat menyebabkan kerusakan hati (sirosis hepatis) dan kanker hati (hepatoma) 5. Haemophilus influenza tipe B : kuman penyebab radang paru-paru (pneumonia) dan radang otak (meningitis) terbanyak pada anak-anak

B. TUJUAN Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B, Heamophilius influenza tipe B. C. CARA PEMBERIAN DAN DOSIS 1. Pemberian dengan cara IM 0,5 ml sebanyak 3 dosis 2. Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval 4 minggu 3. Di unit pelayanan, vaksin DPT-Hb,Hib yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan :  Vaksin belum kadaluarsa  Vaksin disimpan dalam suhu ± 2-8°C  Tidak terendam air  Sterilisasinya terjaga 4. Di posyandu, vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutn D. EFEK SAMPING  Panas (Demam)  Reaksi tempat penyuntikan : merah, benjolan, nyeri dan bengkak  Peradangan apabila : jarum tidak steril, suntikan dangkal

E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN  Pemberian vaksin 3x dengan dosis 0,5 cc dengan interval 4 minggu secara IM  Vaksin yang digunakan tidak beku  Jika vaksin tersisa harus dibuang F. SELALU PERIKSA VAKSIN SEBELUM DIGUNAKAN

1. Kondisi A Warna segi empat bagian dalam lebih terang dari warna di sekelilingnya. Jika belum kadaluarsa/expired, vaksin ini dapat digunakan. 2. Kondisi B Warna segi empat bagian dalam sudah mulai berwarna gelap, namun masih lebih terang dari warna gelap disekelilingnya. Jika belum kadaluarsa/expired, ini berarti vaksin segera digunakan. 3. Kondisi C Warna segi empat bagian dalam lebih gelap dari warna disekelilingnya, vaksin ini jangan digunakan. 4. Kondisi D Warna segi empat bagian dalam lebih gelap dari warna disekelilingnya. Vaksin ini jangan digunakan. Catatan : VVM = VACCINE VIAL MONITOR, yaitu alat pemantau paparan suhu panas, untuk memantau suhu vaksin selama dalam perjalanan maupun dalam penyimpanan. VVM menempel pada setiap vial vaksin, berbentuk lingkaran dengan bentuk segi empat pada bagian dalamnya, VVM sekitar 0,7 cm (7mm).

G. PERSIAPAN 1. Persiapan alat : - Vaksin DPT-Hb,Hib - Spuit 0,5 cc - Sarung tangan satu pasang - Bak instrumen - Pinset anatomis dan cirugis - Kom - Bengkok - Kapas basah ( DTT ) - Kapas kering - Waskom berisi larutan klorin 0.5% - Box vaksin - Safety box - Wastafel /tempat cuci tangan - Sabun antiseptik - handuk / lap tangan 2. Persiapan vaksin DPT - Pastikan terlebih dahulu labelnya, kocok endapan sampai homogen - Cara mengisi spuit DPT-Hb,Hib: 1) Buka tutup label, usap karet panutup dengan kapas basah 2) Ambil spuit 2 cc atau spuit khusus imunisasi Penta Valen, ambil vaksin 0,5 cc 3) Cabut jarum dari flakon, spuit ditegakkan, luruskan untuk melihat gelembung udara, gelembung udara dibuang 4) Gunakan spuit dan jarum disposable

3. Persiapan klien - Bayi dibaringkan ditempat tidur yang sudah disiapkan - Minta bantuan ibu atau perawat yang ada untuk memegangi badan bayi H. PROSEDUR PELAKSANAAN 1. 2. 3. 4.

Menyambut klien dengan sopan dan ramah

Memperkenalkan diri pada klien Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan dilakukan Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/tindakan yang akan

dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk bekerjasama 5. Mengkaji tentang identitas klien 6. Menanyakan kesediaan pasien kepada keluarga pasien 7. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi

Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis :

-

Vaksin DPT-Hb,Hib Spuit 0,5 cc Sarung tangan satu pasang Bak instrumen Pinset anatomis dan cirugis Kom Bengkok Kapas basah ( DTT ) Kapas kering Waskom berisi larutan klorin 0.5% Box vaksin Safety box Wastafel /tempat cuci tangan Sabun antiseptik

8. handuk / lap tangan Mendekatkan alat kedekat pasien 9. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan 10. Mempersiapkan vaksin yang akan diberikan dengan mendekatkan coldpack di

meja yang tidak terkena sinar matahari 11. Menggunakan sarung tangan bersih 12. Mengambil vaksin dari coldpack kemudian campur vaksin dengan cara vial

diputar satu arah ditempat yang datar secara perlahan-lahan agar suspensi menjadi homogen 13. Membuka penutup karet vial kemudian desinfeksi karet dengan kapas 14. Mengeluarkan spuit dari bungkus plastik kemudian dan buka ujung piston

spuit dari paket atau lepaskan tutup plastiknya. 15. Melepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum dengan cara ’’piston

bergerak ke belakang dan ke depan hanya sekali, jangan menggerakkan piston jika tidak perlu dan tidak mencoba menyuntikkan udara ke dalam botol vial karena akan merusak spuit. 16. Menusukkan jarum ke dalam vial 17. Menarik kembali psiton untuk mengisi spuit. Piston secara otomatis akan

berhenti setelah melewati tanda 0,5 cc dan terdengar bunyi klik 18. Menarik jarum dari vial.Untuk menghilangkan gelembung udara, pegang

spuit tegak lurus dan buka penyumbatnya, kemudian tekan dengan hati-hati ke tanda tutup. 19. Menentukan tempat suntikan di paha anterolateral di vastus lateralis 20. Mendesinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas basah (bukan kapas

alkohol)

21. Menyuntikkan vaksin DPT-Hb,Hib secara IM. Tegangkan kulit dengan ibu

jari dan jari telunjuk tangan kiri. Tusukkan jarum ke dalam kulit membentuk sudut 90º.Hapus darah di lokasi penyuntikan dengan kapas kering 22. Memasukkan spuit ke dalam larutan klorin, hisap larutan klorin ke dalam

spuit kemudian masukkan dalam safety box. 23. Memberitahukan pada ibu tentang reaksi lokal yang mungkin timbul seperti

rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari 24. Membereskan semua peralatan yang digunakan dan pisahkan sampah kering

dan basah 25. Masukkan tangan pada wadah berisi larutan klorin 0.5%, bersihkan sarung

tangan dan lepaskan secara terbalik 26. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk 27. Mengamati reaksi bayi pasca penyuntikan 28. Mengingatkan ibu waktu kunjungan ulang imunisasi 29. Mendokumentasikan imunisasi yang telah diberikan di buku KIA / catatan

imunisasi 30. Menjelaskan secara sistematik tindakan yang dilakukan 31. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti 32. Memberi kesempatan untuk bertanya 33. Memberi perhatian terhadap setiap pertanyaan klien 34. Mengadakan kontak mata selama tindakan 35. Bekerja dengan cermat dan teliti

DAFTAR PUSTAKA Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran 2. Jakarta:Medika Acsculapsus Wahab, Somik. 2002. Sistem Imun, Imunisasi dan Penyakit Imun.Jakarta: Widya Medika Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita.Yogyakarta:Fitramaya

HALAMAN PERSETUJUAN Laporan Pendahuluan Imunisasi Pentavalen telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Balikpapan,

2016

Mahasiswi,

(Wildatussa’adah) NIM : 13.11.078.15401.092

Mengetahui, CI Lahan

(………………………………..)

Pembimbing Akademik

(Hamdiah Ahmar, S.ST)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF