Lp Fraktur Antebrachii

July 7, 2019 | Author: AuliaDianTrissilowati | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

LAPORAN PENDAHULUAN Fraktur Antebrachii...

Description

LAPORAN PENDAHULUA PEND AHULUAN N

FRAKTUR ANTEBRACHII Untuk Memenuhi Tugas Clinical

Studies 2 

Disusun Oleh: Aulia Dian Tissil!"ati Tissil!"ati #$%&'&(&&###&#& RE)ULER (

*URU+AN ILMU KEPERA,ATAN FAKULTA+ KEDOKTERAN UNI-ER+ITA UNI-ER+I TA+ + BRA,I*A.A BRA,I*A.A MALAN) (&#'

FRAKTUR ANTEBRACHII

DEFINI+I FRAKTUR ANTEBRACHII Fraktur antebrachii merupakan suatu perpatahan pada lengan bawah yaitu pada pada tulang tulang radius radius dan dan ulna ulna diman dimana a kedua kedua tulan tulang g terseb tersebut ut mengal mengalami ami perpatah perpatahan. an. Dibagi Dibagi atas tiga bagian bagian perpatah perpatahan an yaitu yaitu bagian bagian proksima proksimal, l, medial , serta distal dari kedua corpus tulang tersebut. (Putri, 2008) Fraktur radius-ulna tertutup adalah terputusnya hubungan tulang radius dan ulna yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik trauma langsung maupun trauma tidak langsung (elmi, 20!").

KLA+IFIKA+I FRAKTUR ANTEBRACHII #enurut #ans$oer (2000), ada empat $enis %raktur antebrachii yang khas beserta penyebabnya yaitu &

#/ Fraktur Colles De%ormitas pada %raktur ini berbentuk seperti sendok makan ( dinner fork  deformity ). ). Pasien ter$atuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh bese besert rta a leng lengan an berp berput utar ar ke dala dalam m ( endorotasi ). ). 'angan ngan terbu terbuka ka yang yang ter%iksasi di tanah berputar keluar (eksorotasisupinasi). (eksorotasisupinasi). (/ Fraktur mith Fraktur mith merupakan %raktur dislokasi ke arah anterior ( volar ), ), karena itu sering disebut reverse colles fracture. fracture. Fraktur ini biasa ter$adi pada orang muda. Pasien $atuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam dalam keadaan keadaan *olar *olar %leksi %leksi pada pergelangan pergelangan tangan dan pronasi. pronasi. +aris patahan biasanya trans*ersal, kadangkadang kadangkadang intra artikular. artikular. $/ Fraktur +alea--i Fraktur +alea--i merupakan %raktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. aat pasien $atuh dengan tangan terbuka yang menahan

badan, ter$adi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

0/ Fraktur #ontegia Fraktur #ontegia merupakan %raktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal. 'er$adi karena trauma langsung.

EPIDEMIOLO)I FRAKTUR ANTEBRACHII Diperkirakan ada 2/ populasi penduduk yang mengalami cidera muskuluskeletal setiap tahun, dan $umlah cedera yang signi%ikan ini meliputi %raktur atau patah tulang. Prognosis ke$adian ini ber*ariasai menurut dera$at disabilitas atau de%ormitas, $umlah kerusakan $aringan serta *askuler. dekuasi tindakan reposisi serta imobilisasi, dan usia, kesehatan serta status gi-i pasien sendiri. (1owalak, 20!!)

ETIOLO)I FRAKTUR ANTEBRACHII

Penyebab %raktur yang paling sering adalah trauma. atuh dan cidera olahraga adalah penyebab umum %raktur. 3eberapa %raktur ter$adi karena trauma minimal atau tekanan ringan apabila tulang lemah. al ini disebut %raktur  patologis. (4orwin, 2005). #enurut 6ampira (20!7) %raktur batang radius dan ulna biasanya ter$adi karena cedera langsung pada lengan bawah, kecelakaan lalu lintas, atau $atuh dengan lengan teregang. Fraktur radius dan ulna biasanya merupakan akibat cedera hebat. 4edera langsung biasanya menyebabkan %raktur trans*ersa pada tinggi yang sama, biasanya di sepertiga tengah tulang (artanto, 20!").

FAKTOR RE+IKO FRAKTUR ANTEBRACHII #enurut 1owalak (20!!) %aktor resiko %raktur meliputi& !. 2. ". 7. . 9.

1e$adian ter$atuh 1ecelakaan kendaraan bermotor  lahraga Pemakaian obata yang mengganggu kemampuan penilaian atau mobilitas 'umor tulang batobat yang menyebabkan osteoporosis iartogenik seperti preparat steroid

MANIFE+TA+I KLINI+ FRAKTUR ANTEBRACHII #enurut 4orwin (20!) & !. 6yeri biasanya menyertai patah tuang traumatic dan cidera $aringan lunak. pasme otot dapat tr$adi setelah patah tulang dan menimbulkan nyeri. Pada %raktur stress nyeri biasanya menyertai akti*itas dan berkurang pada saat istirahat. 2. Pembengkakan di sekitar tempat %raktur yang akan menyertai proses in%lamasi. ". +angguan sensasi atau kesemutan dapat ter$adi yang menandakan kerusakan sara%  7. 1repitus (suara gemertak) dapat terdengar saat tulangtulang digerakan karena u$ung patahan bergeser satu sama lain. #enurut 1owalak (20!!) & !. 2. ". 7. .

De%ormitas akibat kehilangan kelurusan Pembengkakan akibat *asodilatasi dan in%iltrasi leukosit serta selse mast pasme otot 6yeri tekan 1isaran gerak yang terbatas

9. 1erusakan sensibilitas di sebelah distal lokasi %raktur  :. 1repitasi #ani%estasi klinik dari %raktur antebrachii menurut #ans$oer (2000)&

!. Fraktur 4olles •

Fraktur meta%isis distal radius dengan $arak ;< 2, cm dari permukaan

sendi distal radius Dislokasi %ragmen distalnya ke arah posteriordorsal • ubluksasi sendi radioulnar distal • •  *ulsi prosesus stiloideus ulna. 2. Fraktur mith Penon$olan dorsal %ragmen proksimal, %ragmen distal di sisi *olar  • pergelangan, dan de*iasi ke radial (garden spade de%ormity). ". Fraktur +alea--i 'ampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. • Pada pergelangan tangan dapat diraba ton$olan u$ung distal ulna. • 7. Fraktur #ontegia 'erdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe %leksi& • - Pada tipe ekstensi gaya yang ter$adi mendorong ulna ke arah

-

hiperekstensi dan pronasi. Pada tipe %leksi, gaya mendorong dari depan ke arah %leksi yang menyebabkan %ragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.

PATOFI+IOLO)I FRAKTUR ANTEBRACHII ('erlampir)

PATOFI+IOLO)I FRAKTUR ANTEBRACHII

atuh, hantaman, kecelakaan, olahraga, dll = 'rauma langsung  tidak langsung pada lengan bawah = 'ekanan pada tulang radius dan ulna = 'ulang radius dan ulna tidak mampu meredam energi yang terlalu besar  = 'erputusnya kontinuitas tulang radius dan ulna = FRAKTUR ANTEBRACHII = Pergeseran %ragmen tulang

= #erusak $aringan sekitar tulang radius dan ulna

=

=

=

=

#enembus kulit

Pelepasan mediator nyeri

Pelepasan

(%rkatur terbuka)

(histamine, prostaglandin

mediator

arteri 

=

bradykinin, serotonin, dll)

in%lamasi

*ena

>uka =

= Ditangkap reseptor nyeri

1erusakan integritas

peri%er

= *asodilatasi =

aringan

=

peningkatan

=

?mpuls ke otak

aliran darah

1erusakan pertahanan

=

=

'rauma

= perdarahan = tidak terkontrol = kehilangan

Primer

Persepsi nyeri

peningkatan

*olume

=

=

permeabilitas

cairan

Port de entry 1uman = @esiko in%eksi

6yeri akut

kapiler = kebocoran

= resiko syok hipo*olemik

=

=

cairan ke intertisiel

de%ormitas

=

=

#enekan pembuluh darah peri%er

gangguan

=

%ungsi

1etidake%ekti%an per%usi $aringan peri%er

=   ambatan mobilitas %isik

=

=

=

tindakan in%asi%

pemasangan plat

=

=

=

1urang terpapar

perdarahan

Prosedur pembedahan

in%ormasi ttg prosedur   pembedahan =   ncaman   1ematian =  

nsietas

= kehilangan cairan = resiko syok

resiko cedera termal

PEMERIK+AAN PENUN*AN) FRAKTUR ANTEBRACHII Pemeriksaan radiologis dilakukan

untuk menentukan adatidaknya

dislokasi. >ihat kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan radius. Pemeriksaan penun$ang menurut Doenges (2000), adalah &

#/ (/ $/ 0/ %/

Pemeriksaan rontgen 4' can #@? 1reatinin itung darah lengkap & leukosit turunmeningkat, Aritrosit dan lbumin turun, b, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, >a$u Andap Darah (>AD) meningkat

bila kerusakan

$aringan lunak

sangat luas,

Pada masa

penyembuhan 4a meningkat di dalam darah, trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk gin$al. Pro%il koagulasi& perubahan dapat ter$adi pada kehilangan darah, trans%usi multiple, atau cederah hati 1/  rteriogram dilakukan bila ada kerusakan *askuler 

PENATALAK+ANAAN FRAKTUR ANTEBRACHII 3erikut adalah penatalaksanaan %raktur antebrachii menurut #ans$oer (2000) &

#/ Fraktur 4olles& Pada %raktur 4olles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan pemasangan gips sirkular di bawah siku selama 7 minggu. 3ila disertai dislokasi diperlukan tindakan reposisi tertutup. Dilakukan dorso%leksi %ragmen distal, traksi kemudian posisi tangan *olar %leksi, de*iasi ulna (untuk mengoreksi de*iasi radial) dan diputar ke arah pronasio (untuk mengoreksi supinasi). ?mobilisasi dilakukan selama 7  9 minggu. (/ Fraktur mith& Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorso%leksi ringan, de*iasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi 4olles). >alu diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 7  9 minggu. $/ Fraktur +alea--i Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna distal, de*iasi ulnar, dan %leksi. 0/ Fraktur #ontegia Dilakukan reposisi tertutup. sisten memegang lengan atas, penolong melakukan tarikan lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. etelah itu, dengan $ari kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. ?mobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas siku dengan posisi siku

%leksi 50B dan posisi lengan bawah supinasi penuh. 3ila gagal, dilakukan reposisi terbuka dengan pemasangan %iksasi interna (platescrew). #enurut kowalak (20!!) penanganan %raktur pada lengan atau tungkai, tindakan kedaruratan terdiri atas& !. Pembidaian anggota gerak di atas dan dibawah bagian yang dicurigai mengalami %raktur  2. 1ompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan edema ". Ale*asi anggota gerak tersebut untuk mengurangu rasa nyeri dan edema 7. @?4A (  Rest, Ice, Compression, Elevasi ) untuk penanganan dalam 27 $am prtama. . Penanganan l%raktur yang menyebabkan kehilangan darah yaitu penekanan langsung untuk mengendalikan perdarahan, penggantian cairan dengan memasang in%us secepat mungkin untuk mencegah atau mengatasi syok hipo*olemik. 9. esudah memastikan diagnosis %raktur, penanganan dimulai dengan reposisi. @eposisi tertutup meliputi& manipulasi manual, anastesi local (lidokain  Cylocaine), obat analgetik (mor%in ?#), obat relaksasi otot (dia-epam seperti *alium  sedati*e seperti mida-olam) untuk mempermudahkan peregangan otot yang diperlukan untuk meluruskan tulang yang patah. :. 1alau reposisi tertutup tidak mungkin dilakukan, maka tindakan reposisi terbuka dengan pembedahan meliputi& - ?mobilisasi %raktur dengan bantuan

-

paku,

plat atau skrup, dan

pemasangan gips 'erapi pro%ilaksis tetanus 'erapi pro%ilaksis antibiotic Pembedahan untuk memperbaiki kerusakan pada $aringan lunak Pembersihan atau debridemen luka secara cermat Fisioterapi sesudah gips dilepas untuk memulihkan mobilitas anggota

gerak 8. Pertimbangan khusus& -  wasi timbulnya tandatanda syok pada pasien %raktur  - Pantau '' dan waspadai khususnya denyut nadi yang cepat, 'D

-

menurun, pasien tampak pucat, serta kult teraba dingin dan basah. 3eri cairan ? sebagaimana yang diintruksikan oleh dokter  'entramkan kekhawatiran pasien yang mungkin merasa takut dan nyeri @edakan rasa nyeri dengan obat analgetik $ika diperlukan  n$urkan pasien minum cuup untuk mencegah stasis urine dan konstipasi Dorong pasien secepat mungkin mulai bergerak menurut kemampuannya.

 dapun penatalaksanaan %raktur yang dibagi men$adi beberapa bagian, antara lain & a. Penatalaksanaan 1adaruratan !. egera setelah cedera, pasien berada dalam keadaan, bingung, tidak menyadari adanya %raktur, dan berusaha ber$alan dengan tungkai yang patah. #aka bila dicurigai adanya %raktur, penting untuk mengimobilisasi bagian tubuh segera sebelum pasien dipindahkan. 2. 3ila pasien

yang

mengalami cedera harus dipindahkan dari

kendaraan sebelum dapat dilakukan pembidaian, ekstremitas harus disangga di atas dan di bawah tempat patah untuk mencegah gerakan rotasi maupun angulasi. ". +erakan

%ragmen

patahan

tulang

dapat

menyebabkan nyeri,

kerusakan $aringan lunak, dan perdarahan lebih lan$ut. 7. 6yeri sehubungan dengan %raktur sangat berat dan dapat dikurangi dengan

menghindari gerakan %ragmen tulang dan sendi sekitar 

%raktur. Pembidaian yang memadai sangat penting untuk mencegah kerusakan $aringan lunak oleh %ragmen tulang. . Daerah yang cedera diimobilisasi dengan memasang bidai sementara dengan bantalan yang memadai, yang kemudian dibebat dengan kencang. 9. ?mobilisasi tulang pan$ang ekstremitas bawah dapat $uga dilakukan dengan membebat kedua tungkat bersama, dengan ekstremitas yang sehat bertindak sebagai bidai bagi ekstremitas yang cedera. Pada cedera ekstremitas atau lengan dapat dibebatkan ke dada, atau lengan bawah yang cedera digantung pada sling. :. Peredaran didistal cedera harus dika$i untuk menentukan kecukupan per%usi $aringan peri%er. 8. Pada %raktur terbuka, luka ditutup dengah pembalut bersih (steril) untuk mencegah kontaminasi $aringan yang lebih dalam. angan sekalikali melakukan reduksi %raktur, bahkan ada %ragmen tulang yang keluar melalui luka. Pasanglah bidai sesuai yang diterangkan di atas. 5. Pada bagian gawat darurat, pasien die*aluasi dengan lengkap. Pakaian dilepaskan dengan lembut, pertama pada bagian tubuh sehat

dan kemudian dari sisi cedera. Pakaian pasien mungkin harus dipotong pada sisi cedera. Akstremitas sebisa mungkin $angan sampai digerakkan untuk mencegah kerusakan lebih lan$ut. b. Perawatan Pasien dengan Fraktur 'erbuka atau Fraktur 'ertutup Perawatan pada pasien %raktur meliputi prinsip 7 @, yaitu rekognisi, reduksi, retensi, dan rehabilitasi. !. @ekognisisPengenalan @iwayat ke$adian harus $elas untuk mentukan diagnosa dan tindakan selan$utnya. 2. @eduksi#anipulasi@eposisi Epaya untuk memanipulasi %ragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimun. Dapat $uga diartikan @eduksi %raktur  (setting

tulang)

adalah

mengembalikan

%ragmen

tulang

pada

kese$a$arannya dan rotas%anatomis (melt-er dan 3are, 2002). @eduksi tertutup, traksi, atau reduksi terbuka dapat dilakukan untuk mereduksi %raktur. #etode tertentu yang dipilih bergantung si%at %raktur, namun prinsip yang mendasarinya tetap, sama. 3iasanya dokter melakukan reduksi %raktur sesegera mungkin untuk mencegah  $aringan lunak kehilaugan elastisitasnya akibat in%iltrasi karena edema dan perdarahan. Pada kebanyakan kasus, roduksi %raktur men$adi semakin sulit bila cedera sudah mulai mengalami penyembuhan. ebelum reduksi dan imobilisasi %raktur, pasien harus dipersiapkan untuk

men$alani

prosedur harus diperoleh i-in untuk melakukan prosedur, dan analgetika diberikan sesuai ketentuan. #ungkin perlu dilakukan anastesia. Akstremitas yang akan dimanipulasi harus ditangani dengan lembut untuk mencegah kerusakan lebih lan$ut. i. Reduksi tertutup. Pada kebanyakan kasus, reduksi tertutup dilakukan dengan mengembalikan %ragmen tulang keposisinya (u$ungu$ungnya saling berhubungan) dengan manipulasi dan traksi manual. Akstremitas

dipertahankan

dalam

posisi yang

diinginkan,

sementara gips, bidai dan alat lain dipasang oleh dokter. lat immobilisasi

akan

men$aga

reduksi

dan

menstabilkan

ekstremitas untuk penyembuhan tulang. inarC harus dilakukan untuk

mengetahui

apakah

kese$a$aran yang benar.

%ragmen

tulang

telah

dalam

ii.

Traksi . 'raksi dapat digunakan untuk mendapatkan e%ek reduksi dan imoblisasi. 3eratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang ter$adi. inarC digunakan untuk memantau reduksi %raktur  dan aproksimasi %ragmen tulang. 1etika tulang sembuh, akan terlihat pembentukan kalus pada sinarC. 1etika kalus telah kuat

iii.

dapat dipasang gips atau bidai untuk melan$utkan imobilisasi. Reduksi Terbuka. Pada %raktur tertentu memerlukan reduksi terbuka. Dengan pendekatan bedah, %ragmen tulang direduksi. lat % iksasi interna dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat paku, atau batangan logam digunakan untuk mempertahankan %ragmen tulang dalam posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid ter$adi. lat ini dapat diletakkan di sisi tulang atau langsung ke rongga sumsum tulang (+br. 97") alat tersebut men$aga aproksimasi dan %iksasi

yang kuat bagi %ragmen tulang. ". @etensi?mmobilisasi Epaya yang dilakukan untuk menahan %ragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimun. i. Imobilisasi fraktur. etelah %raktur direduksi, %ragmen tulang harus diimobilisasi, atau dipertahankan dalam posisi kese$a$aran yang benar sampai ter$adi penyatuan. ?mobilisasi dapat dilakukan dengan %iksasi eksterna

atau

interna.

#etode

%iksasi

eksterna

meliputi

pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin dan teknik gips, atau %iksator eksterna. ?mplan logam dapat digunakan untuk %iksasi interna

yang

berperan

sebagai

bidai

interna

mengimobilisasi %raktur. 7. @ehabilitasi #enghindari atropi dan kontraktur dengan %isioterapi.

untuk

egala

upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan $aringan lunak. @eduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan. tatus neuro*askuler (mis. pengka$ian peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan) dipantau, dan ahli bedah ortopedi diberitahu segera bila ada tanda gangguan neuro*askuler. 1egelisahan, ansietas dan ketidaknyamanan dikontrol dengan berbagai pendekatan

(mis.

meyakinkan,

perubahan

posisi,

strategi peredaan nyeri,

termasuk analgetika). >atihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalkan atro%i disuse dan meningkatkan peredaran darah. Partisipasi dalam akti*itas

hidup

seharihari diusahakan untuk

memperbaiki ke

mandirian %ungsi dan hargadiri. Pengembalian bertahap pada akti*itas semula diusahakan sesuai batasan terapeutika. 3iasanya, %iksasi interna memungkinkan mobilisasi lebih awal. hli bedah yang memperkirakan stabilitas %iksasi %raktur, menentukan luasnya gerakan dan stres pada ekstrermitas yang diperbolehkan, dan menentukan tingkat akti*itas dan beban berat badan. Prinsip 7 @ diatas merupakan penatalaksanaan pada pasien %raktur secara menyeluruh dan untuk semua $enis %raktur. 3erikut penetalaksanaan spesi%iknya. !. Perawatan Pasien Fraktur 'ertutup i. Pasien dengan %raktur tertutup (sederhana) harus diusahakan untuk

kembali

ke

akti*itas

biasa

sesegera

mungkin.

Penyembuhan %raktur dan pengembalian kekuatan  penu dan ii.

mobilitas mungkin mernerlukah waktu sampai berbulanbulan. Pasien dia$ari bagaima menngontrol pembengkakan dan nyeri

iii.

sehubungan dengan %raktur dan trauma $aringan lunak. #ereka didorong untuk akti% dalam batas imobilisasi %raktur.

i*.

'irah baring diusahakan seminimal mungkin. >atihan segera dimulai untuk mempertahankan kesehatan otot yang sehat dan untuk meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan untu pemindahan dan untuk menggunakan alat

*.

bantu (mis. tongkat, walker). Pasien dia$ari mengenai bagaimana menggunakan alat tersebut

*i.

dengan aman. Perencanaan dilakukan untuk membantu pasien menyesuaikan lingkungan rumahnya sesuai kebutuhan dan bantuan keamanan

*ii.

pribadi, bila perlu. Penga$aran pasien meliputi perawatan diri, in%ormasi obat obatan, pemantauan kemungkinan pro%esional masalah dan

perlunya melan$utkan super*isi perawatan kesehatan. 2. Perawatan Pasien Fraktur 'erbuka #erupakan kasus emergensi



dapat ter$adi kontaminasi oleh

bakteri dan disertai perdarahan yang hebat dalam waktu 98 $am (golden period). 1uman belum terlalu $auh meresap dilakukan pembersihan luka, hecting situasi, eksisi, dan pemberian antibiotic. Pada %raktur terbuka (yang berhubungan dengan luka terbuka meman$ang sampai permukaan kulit dan daerah cedera tulang) terdapat resiko infeksi ! osteomielitis, gas gangren dan tetanus. 'u$uan penangan



meminimalkan kemungkinan in%eksi luka,

 $aringan lunak dan tulang untuk mempercepat penyembuhan $aringan lunak dan tulang. 3erikut adalah perawatannya & i.

Pasien dibawa ke urangan operasi, dimana luka dibersihkan, didebridemen (benda asing dan $aringan mati diangkat dan

ii.

irigasi. Dilakukan usapan luka untuk biakan dan kepekaan. Fragmen tulang mati biasanya diangkat. dan diirigasi. Dilakukan, usapan

iii.

luka untuk biakan dan kepekaan. Fragmen tulang mati biasanya diangkat. #ungkin perlu dilakulan gra%t tulang untuk men$embatani de%ek, namun harus yakin bahwa $aringan resipien masih sehat dan mampu mem%asilitasi

i*.

penyatuan. Fraktur direduksi dengan hatihati dan distabilisasi dengan %iksasi eksterna. etiap kerusakan pada pembuluh darah, $aringan

*. *i. *ii.

?unak. otot, sara%, dan tendo diperbaiki. Akstremitas, ditinggikan untuk meminimalkan ter$adinya edema. tatus neuro*askuler dika$i sesering mungkin. uhu tubuh pasien diperiksa dengan inter*al teratur, dan pasien

*iii.

dipantau mengenai adana tanda in%eksi. Penutupan primer mungkin tak dapat dicapai karena adanya edema potensial iskemia cairan luka yang tak dapat keluar dan

iC.

infeksi anaerob. >uka yang sangat terkontaminasi sebaikhya tidak di$ahit, dibalut dengan pembalut steril, dan tidak ditutup sampai ketahuan

C.

bahwa daerah tersebut tidak mengalami in%eksi. Pro%ilaksis tetanus diberikan 3iasanya, diberikan antibiotika

Ci.

intra*ena untuk mencegah atau menangani in%eksi serius. >uka ditutup dengan $ahitan atau gra%t atau %lap kulit autogen

pada hari ke sampai ke:. c. Proses Penyembuhan 'ulang

'ulang bisa beregenerasi sama seperti $aringan tubuh yang lain. Fraktur merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan $alan membentuk tulang baru diantara u$ung patahan tulang. 'ulang baru dibentuk oleh akti*itas selsel tulang. da lima stadium penyembuhan tulang, yaitu& !. tadium atuPembentukan ematoma Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah %raktur. elsel darah membentuk %ibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan %ibroblast. tadium ini berlangsung 27 G 78 $am dan perdarahan berhenti sama sekali. 2. tadium DuaProli%erasi eluler Pada stadium ini ter$adi proli%erasi dan di%%erensiasi sel men$adi %ibro kartilago yang berasal dari periosteum,Hendosteum, dan bone marrow yang telah mengalami trauma. elsel yang mengalami proli%erasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan ter$adi proses osteogenesis. Dalam beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua %ragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama 8 $am setelah %raktur sampai selesai, tergantung %rakturnya. ". tadium 'igaPembentukan 1allus elGsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan $uga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai ber%ungsi dengan mengabsorbsi selsel tulang yang mati. #assa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal. ementara tulang yang imatur  (anyaman tulang ) men$adi lebih padat sehingga gerakan pada tempat %raktur berkurang pada 7 minggu setelah %raktur menyatu. 7. tadium Ampat1onsolidasi 3ila akti*itas osteoclast dan osteoblast berlan$ut, anyaman tulang berubah men$adi lamellar. istem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan osteoclast menerobos melalui reruntuhan pada garis %raktur, dan tepat dibelakangnya osteoclast mengisi celahcelah yang tersisa diantara %ragmen dengan tulang yang baru. ?ni adalah proses

yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa beban yang normal. . tadium >ima@emodelling Fraktur telah di$embatani oleh suatu manset tulang yang padat. elama beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang terus menerus. >amellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan

normalnya.

(3lack,

.#,

et

al,

!55"

dan

pley,

 .+raham,!55") >amanya proses penyembuhan untuk tiap tulang berbeda, tergantung dengan ketebalan dan besarnya tulang secara relati*e, serta macamnya tulang & !. Fraktur cruris

& ± 8 minggu

2. Fraktur %emur

& ± !0 minggu

". nte brachii & ± 7 minggu 7. 3rachii dan humerus & ± 9 #inggu

KOMPLIKA+I FRAKTUR ANTEBRACHII !. 1erusakan rteri Pecahnya arteri karena trauma bisa di tandai dengan tidak adanya nadi, 4@' (capillary refil time) menurun, sianosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstremitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi  splinting , perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan. 2. 1ompartment indrom 1ompartment sindrom merupakan komplikasi serius yang ter$adi karena ter$ebaknya otot, tulang, sara%, dan pembuluh darah dalam $aringan parut. ?ni disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, sara%, dan pembuluh darah. elain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan pembebatan yang terlalu kuat. 'andatanda sindrom kompartemen (P) sebagai berikut& (!) Pain (nyeri lokal), (2) Pallor (pucat bagian distal), (") Pulsessness (tidak ada denyut nadi, perubahan nadi, per%usi yang tidak baik

dan 4@'I" detik pada bagian distal kaki), (7) Paraestesia (tidak ada sensasi), () Paralysis (kelumpuhan tungkai). ". "at Embolism #yndrom "at Embolism #yndrome (FA) adalah komplikasi serius yang sering ter$adi pada kasus %raktur tulang pan$ang. FA ter$adi karena selsel lemak yang

dihasilkan

bone

marro$

kuning

masuk

ke aliran

darah

dan

menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan perna%asan, tacykardi , hipertensi, tacypnea, demam. 7. ?n%eksi istem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada $aringan. Pada trauma osthopedic in%eksi dimulai pada kulit (super%isial) dan masuk ke dalam. ?ni biasanya ter$adi pada kasus %raktur terbuka, tapi bisa $uga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan sperti pin dan plat. .  %vaskuler &ekrosis  %vaskuler &ekrosis (6) ter$adi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan adanya 'olkman Iscemia (elmi, 20!"). 9. K!m2likasi Dalam ,aktu Lama •

elayed )nion elayed )nion merupakan kegagalan %raktur berkonsolidasi (bergabung) sesuai dengan waktu yang di butuhkan tulang untuk menyambung.



&onunion &onunion

merupakan kegagalan %raktur

berkonsolidasi

dan

memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 95 bulan. •

*alunion *alunion merupakan penyembuhan tulang di tandai dengan perubahan bentuk (de%ormitas).

Menuut K!"alak 3(&##4 !. De%ormitas dan dis%ungs permanen $ika tulang yang %raktur tidak bisa sembuh 2. 6ekrosis antiseptic pada segmen tulang akibat gangguan sirkulasi ". yok hipo*olemik akibat kerusakan pembuluh darah

7. 1ontraktur otot . 1ompartement sindrom

A+UHAN KEPERA,ATAN FRAKTUR ANTEBRACHII

DIA)NO+A KEPERA,ATAN N5ei akut berhubungan dengan& gen in$uri (biologi, kimia, %isik, psikologis), kerusakan $aringan.

D+:

-

>aporan secara *erbal klien yang mengeluh nyeri

DO:

-

Posisi untuk menahan nyeri

-

'ingkah laku berhatihati

-

+angguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

-

'er%okus pada diri sendiri

-

Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

-

'ingkah laku distraksi, contoh & $alan$alan, menemui orang lain danatau akti*itas, akti*itas berulangulang)

-

@espon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan na%as, nadi dan dilatasi pupil)

-

Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

-

'ingkah laku ekspresi% (contoh & gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, na%as pan$angberkeluh kesah)

-

Perubahan dalam na%su makan dan minum

NOC : 

Pain >e*el,



pain control,



com%ort le*el etelah dilakukan tin%akan keperawatan selama J. Pasien tidak

mengalami nyeri, dengan kriteria hasil&

#ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik



non%armakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) •

#elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan mana$emen nyeri



#ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, %rekuensi dan tanda nyeri)



#enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang



'anda *ital dalam rentang normal



'idak mengalami gangguan tidur 

NIC: Pain #enagement •

>akukan

pengka$ian

nyeri

secara

komprehensi%

termasuk

lokasi,

karakteristik, durasi, %rekuensi, kualitas dan % aktor presipitasi •

bser*asi reaksi non*erbal dari ketidaknyamanan



3antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan



1ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan



1urangi %aktor presipitasi nyeri



1a$i tipe dan sumber nyeri untuk menentukan inter*ensi



 $arkan tentang teknik non %armakologi& napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat dingin



3erikan analgetik untuk mengurangi nyeri& JJ...



'ingkatkan istirahat



3erikan in%ormasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur 



#onitor *ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

DAFTAR PU+TAKA

 ri%, #ans$oer, dkk., ( 2000 ), +apita #elekta +edokteran, Adisi ", #edica  esculpalus, F1E?, akarta. Doenges, #arilynn A. 2000. @encana suhan 1eperawatan& Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. akarta& A+4 Ali-abeth . 4orwin/ 320054/ uku #aku Patofisiologi Cor$in. akarta& ditya #edia elmi, 6oor Kairin. 20!". Trigger "inger . 3uku $ar +angguan #uskuloskeletal. akarta& Penerbit alemba #edika. alaman 2"92"8 1owalak. 20!!. 3uku $ar Pato%isiologi. akarta& A+4

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF