LP Epilepsi

July 30, 2018 | Author: Wafi Fuad | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

epilepsi...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EPILEPSI DI RUANG ASTER RSD. dr SOEBANDI KABUPATEN JEMBER 

disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Maternitas Anak 

Oleh Irma Yanti Yanti Hidayah H idayah NIM !"#$!%

PROGRAM PENDIDIKAN PRO&ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI'ERSITAS JEMBER  "$(

. P)n*) n*)rtian ian

Epilepsi merupakan akibat dari gangguan otak kronis dengan serangan kejang spontan yang berulang berulang (Satyanegara (Satyanegara dalam Nurarif !"#$)% Epilepsi adalah gejala kompleks dari gangguan fungsi otak berat yang di&irikan dengan kejang berulang% berulang% Sehingga Sehingga epilepsi bukan merupakan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala (Smelt'er dalam Nurarif !"#$)% Menurut Menurut mansjoer mansjoer (!"") (!"") epilepsi epilepsi merupakan merupakan gangguan gangguan kronik kronik otak  dengan dengan di timbu timbulny lnyaa gejala gejalagej gejala ala yang yang datang datang dalam dalam seranga serangans nseran erangan gan  berulang yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik abnormal selsel saraf  otak yang bersifat re*ersibel dengan berbagai etiologi% Sehingga Sehingga dapat disimpulka disimpulkan n bah+a epilepsi merupakan suatu gejala gejala  bukan merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh gangguan otak kronis karena karena adany adanyaa pelepa pelepasan san muatan muatan listri listrik k abnorm abnormal al dari dari sel saraf saraf otak otak yang yang di&irikan dengan kejang berulang%

". Eti+,+*i

Penyebab epileps pada berbagai kelompok usia (Nurarif !"#$) , Masalah dasa rnya diperkirakan dari gangguan listrik disritmia pada sel saraf pada salah satu bagian bagian otak yang yang menyebabkan menyebabkan sel ini mengeluark mengeluarkan an muata muatan n list listri rik k abno abnorm rmal al beru berula lang ng dan dan tida tidak k terk terkon ontr trol ol%% -erik -erikut ut adal adalah ah  beberapa hal yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya terjadinya epilepsi% #% .dio .diopa pati tik  k  Sebagian besar epilepsi pada anak adalah epilepsi pada anak adalah epilepsi idiopatik% !% /akt /akto or here heredi dite ter  r  Ada

beberapa

penyakit

yang

bersifat

herediter

yang

disertai bangkitan kejang seperti sklerosis tuberosa neurofibriomatosis angiomatosi angiomatosiss ensepalotrige ensepalotrigeminal minal fenilketonu fenilketonuria ria hipoparatiro hipoparatiroidisme idisme hipoglikemia% 3% /akt /aktor or gen genet etik  ik  Pada kejang demam dan breath holding spells

0% 1elainan kongenital otak  Atropi forensepali agenesis korfus kalosum% 2% angguan

metabolik  

4ipoglikemia hipokalsimia hiponatremia hipernatremia% $% .nfeksi, radang yang disebabkan bakteri atau *irus pada otak dan selaputnya toksoplasmosis% % 5rauma, 1ontusio serebri hematoma subaraknoid hematoma subdural% 6% Neoplasma7tumor otak dan selaputnya% 8% 1elainan pembuluh darah malformasi penyakit kolagen% #"% 1era&unan, timbal (Pb) kamper (kapur barus)% ##% 9ainlain,

penyakit

darah

gangguan

keseimbangan

hormon

degenerasi serebral%

#. Tanda dan *)-a,a

Menurut manifestasi klinisnya kejang dibagi menjadi kejang parsial yang berasal dari salah satu bagian hemisfer serebri dan kejang umum dimana kedua hemisfer otak terlibat se&ara bersamaan -erdasarkan tanda klinik dan data EE kejang pada epilepsi dibagi menjadi (Nurarif !"#$) , #% 1ejang umum (generalized seizure) : jika akti*asi terjadi pada kedua hemisfer otak se&ara bersamasama% Pasien tidak sadar dan tidak  mengetahui keadaan sekelilingnya saat mengalami kejang% 1ejang biasanya tidak didahului adanya a+itan7peringatan (Pri&e dan ;ilson !""$)% 1ejang umum dibagi atas, a.

Tonic-clonic convulsion (grand mal) Merupakan kejang epilepsi yang klasik% -iasanya akan dia+ali dengan hilangnya kesadaran dengan &epat% Pasien akan kehilangan posisi  berdirinya tibatiba jatuh kejang napas terengahengah keluar airliur  bisa terjadi sianosis mengompol7inkontinensia urin lidah tergigit terjadi beberapa menit% 1eseluruhan kejang bisa berlangsung selama 3 2 menit dan diikuti oleh periode tidak sadar yang mungkin berlangsung

selama beberapa menit hingga 3" menit% Setelah sadar pasien mungkin tampak kebingungan agak stupor atau bengong% 5ahap ini disebut sebagai  periode pascaiktus.  alam farmakoterapi terdapat prinsipprinsip penatalaksanaan untuk  epilepsi yaitu , a% Obat anti epilepsi (OAE) mulai diberikan apabila diagnosa epilepsi sudah dipatikan terdapat minimum ! kali bangkitan dalam setahun% Selain itu  pasien dan keluarganya harus terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai tujuan pengobatan dan efek samping dari pengobatan tersebut%  b% 5erapi dimlai dengan monoterapi

&% Pemberian obat dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan se&ara bertahap sampai dengan dosis efektif ter&apai atau timbul efek samping obat d% Apabila dengan penggunaan OAE dosis maksimum tidak dapat tmengontrol bangkitan maka ditambahkan OAE kedua dimana bila sudah men&apai dosis terapi maka OAE pertama dosisnya diturunkan se&ara perlahan e% Adapun penambahan OAE ketiga baru diberikan setelah terbukti  bangkitan tidak terkontrol dengan pemberian OAE pertama dan kedua% Menggunakan obatobat anti epilepsi yaitu , #% Obatobat yang meningkatkan inakti*asi kanal Na, .nakti*asi

kanal

Na

menurunkan

kemampuan

saraf

untuk 

menghantarkan muatan listrik% ?ontoh , fenitoin karbama'epin lamotrigin okskarba'epin e*alproat% !% Obatobatan yang meningkatkan transmisi inihibitori A-Aergik , a% Agonis reseptor A-A meningkatkan transmisi inhibitori dengan mengaktifkan kerja reseptor A-A&ontoh , ben'odia'epin barbiturat%  b% Menghambat A-A transaminase konsentrasi A-A meningkat &ontoh , *igabatrin% Menghambat A-A trmnasportase memperlambat aksi A-A &ontoh , titagabin% &% Meningkatkan konsentrasi A-A pada ?SS pasien mungkin dengna menstimulasi pelepasan A-A dari non*esikular pool &ontoh , abapentin% Setelah bangkitan terkontrol dalam jangka +aktu tertentu OAE dapat dihentikan tanpa kekambuhan% Pada anakanak dengan epilepsipenghentian sebaiknya dilakukan se&ara bertahap setelah ! tahun bebas dari bangkitan kejang% Sedangkan pada orang de+asa penghentian membutuhkan +aktu lebih lama yaitu sekitar 2 tahun% Ada ! syarat yang penting diperhatikan ketika hendak menghentikan OAE yaitu (1elompok Studi Epilepsi PE@>OSS. dalam  Nurarif !"#$) ,

#% Syarat umum yang meliputi , a% Penghentian OAE yang telah didiskusikan lebih dahulu dengan  pasien7keluarga dimana pasien sekurangkurangnya ! tahun bebas  bangkitan%  b% ambaran EE normal &% 4arus dilakukan se&ara bertahap umumnya !2B dari dosis semula setiap  bulan dalam jangka +aktu 3$ bulan d% -ila pasien menggunakan lebih dari # OAE maka penghentian dimulai dari # OAE yang bukan utama% !% 1emungkinan kekambuhan setelah penghentian OAE a% aftar OAE yang umum digunakan dan indikasinya J)ni/ 2an*1itan -angkitan umum 5onik klonik

-angkitta n lena -angkitan

OAE Lin) 3)rtama Sodium *alproat 9amotrigine 5opiramate ?arbama'epine Sodium *alproat 9amotrigine Sodium

OAE Lin) 1)d4a ?loba'am 9e*etira&etam OC&arba'epine

?loba'am 5opiramate ?loba'am

OAE yan* di3)rtim2an*1an ?lona'epam Phenobarbital Phenytoin A&eta'olamide

OAE yan* dihindari

?arbama'epine abapentin OC&arba'epine ?arbama'epine

mioklonik

*alproat 5opiramate

-angkitan tonik 

Sodium *alproat 9amotrigine

5opiramate 9e*etira&etam 9amotrigine Pira&etam ?loba'am 9e*etira&etam 5opiramate

-angkitan atonik

Sodium *alproat 9amotrigine

-angkitan fokal dg atau tanpa  bangkitan umum

?arbamaepine OC&arba'epine Sodium *alproat 5opiramate 9amotrigine

abapentin OC&arba'epine

Phenobarbital Phenytoin

?arbama'epine OC&arba'epine

?loba'am 9e*etira&etam 5opiramate

Phenobarbital A&eta'olamide

?arbama'epine OC&arba'epine Phenytoin

?loba'am abapentin 9e*etira&etam Phenytoin 5iagabine

?lona'epam Phenobarbital a&eta'olamide

Sumber, 1elompok Studi Epilepsi PE@>OSS. dalam Nurarif ( !"#$)%

5. >is&harge planning #% Epilepsi mun&ul

pada bayi

dari ibu yang menggunakan obat

antikon*ulsi yang digunakan sepanjang kehamilan !% @esiko tinggi pada ibuibu tenaga kerja +anita dengan latar belakang sulit melahirkan penggunaan obatobatan >M atau 4ipertensi 3% .nfeksi pada masa anakanak (&ak penyakit gondongan meningitis  bakteri) harus dikontrol dengan *aksinasi yang benar  0% Program skrining untuk mengidentifikasi anak gangguan kejang pada usia dini dan usia dini dan program pen&egahan dengan penggunaan obatobat antikon*ulsan sesuai aturan 2% Mengurangi rasa takut terhadap kejang dengan mengetahui penyebab dan &ara penanganan kejang itu sendiri $% 1ontrol gaya hidup dan lingkungan karena dapat men&etuskan kejang gangguan emosi stressor lingkungan baru a+itan menstruasi pada +anita atau demam % .stirahat &ukup dan olahraga se&ara rutin dan terkontrol 6% 4indari minuman beralkohol dan merokok serta konsumsi makanan yang banyak mengandung *itamin 8% 1onsultasi kepada tim medis jika kejang berulang% -erikut ini adalah pera+atan yang dapat dilakukan saat serangan kejang terjadi dan saat setelah terjadinya kejang

Saat kejang #% -erikan pri*asi dan perlindungan untuk pasien yang mengalami kejang !% Melindungi kepala dengan bantalan untuk men&egah terjadinya &edera (dari membentur permukaan keras) 3% 9epas pakaian yang ketat 0% Singkirkan semua perabot yang dapat men&ederai pasien selama kejang 2% =ika pasien di tempat tidur singkirkan bantal dan tinggikan site rail $% =ika aura mendahuluui kejang masukkan spatel lidah yang diberi  bantalan diantara gigigigi untuk mengurangi lidah7pipi tergigit % =angan berusaha untuk membuka rahang yang terkatup pada keadaan spasme untuk memasukkan sesuatu% igi patah dan &edera  pada bibir dan lidah dapat terjadi karena tindakan ini% 6% =angan merestrain7mengikat pasien selama kejang berlangsung karena akan dapat men&ederai pasien 8% =ika mungkin posisikan pasien miring kiri7kanan dengan kepala fleksi ke depan yang memungkinkan lidah jatuh dan memudahkan  pengeluaran air liur dan mukosa% =ika disediakan pengisap gunakan  jika perlu untuk membersihkan sekret% Setelah kejang #% Pertahankan pasien pada salah satu sisi untuk men&egah aspirasi% Dakinkan bah+a jalan napas pasien paten !% -iasanya terdapat periode konfusi setelah kejang grand mal 3% Periode apnea pendek dapat terjadi selama atau se&ara tibatiba setelah kejang 0% Pasien pada saat

bangun

harus

diorientasikan

terhadap

lingkungan 2% =ika pasien mengalami serangan berat setelah kejang (postiktal) &oba untuk menangani situasi dengan pendekatan yang lembut dan memasang restrain yang lembut%

/aktor Predisposisi ,

Path+ay

#% !% 3% 0% 2% $% % 6% 8% #"% ##%

Pas&a trauma kelahiran asfiksia neonatorum pas&a &edera kepala @i+ayat bayi dari ibu yang menggunakan obat antikon*ulsan @i+ayat dari ibu yag mempunyai resiko tinggi Adanya ri+ayat penyakit infeksi pada masa kanak  kanak  Adanya ri+ayat kera&unan @i+ayat gangguan sirkulasi serebral @i+ayat demam tinggi @i+ayat gangguan metabolisme dan nutrisi atau gi'i @i+ayat intoksikasi obat  obatan atau al&ohol @i+ayat tumor otak abses dan kelainan bentuk ba+aan @i+ayat keturunan epilepsi

angguan pada system listrik dari sel  sel saraf pusat pada suatu bagian otak 

Sel  sel memberikan muatan listrik yang abnormal berlebihan se&ara berulang dan tidak terkontrol ( dirsitmia )% Aktifitas kejang umum lama akut tanpa perbaikan kesadaran penuh diantara serangan

Periode pelepasan impuls yang tidak  diinginkan

Status Epileptikus

1ebutuhan metaboli&  besar 

angguan pernapasan

4ipoksia otak  

1erusakan otak 

Edema

1ejang umum Penurunan kesadaran

1ejang parsial

Peka rangsang

angguan perilaku alam  perasaan sensasi dan  persepsi @espon pas&a kejang (postikal)

1)-an* 2)r4,an*

R)/i1+ 7)d)ra

B. K+n/)3 A/4han K)3)ra6atan

@espon fisik , a% konfusi dan sulit  bangun  b% keluhan sakit kepala7 otot

a% nyeri akut  b% defi&it pera+atan diri

@espon psikologis , a% ketakutan  b% respon penolakan &% penurunan nafsu makan d% depresi e% menarik diri

a%1etakutan  b%koping indi*idu inefektif 

A. P)n*1a-ian

Pengkajian pada pasien dengan epilepsi antara lain, #% !%

keluhan utama terjadinya kejang berulang @i+ayat kesehatan @i+ayat kesehatan sekarang , faktor ri+ayat penyakit saat ini sangat  penting diketahui karena untuk mengetahui pola dari kejang klien% 5anyakan dengan jelas tentang gejala yang timbul seperti kapan mulai serangan stimulus yang menyebabkan respons kejang dan seberapa auh aat kejang dengan respons fisik dan psikologis dari klien% 5anyakan faktorfaktor yang memungkinkan predisposisi dari serangan epilepsi apakah sebelumnya klien pernah mengalami trauma kepala dan infeksi serta kemana saja klien sudah meminta  pertolongan setelah mengalami keluhan% Penting juga ditanyakan tentang pemakaian obat sebelunya seperti  pemakaian obatobatan antikon*ulsan antipiretik dll% dan ri+ayat

3%

kesehatan masa lalu ri+ayat kesehatan keluarga% @i+ayat penyakit dahulu

Penyakit yang pernah diderita sebelumnya (apakah mengalami keadaan yang sama seperti sekarang seperti mengalami kejang  berulang)% 0%

@i+ayat kesehatan keluarga Apakah ada anggota keluarga yang menderita kejang%

2%

Pengkajian Psikososiospiritual Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien juga penting untuk

menulai

respons

emosi

klien

terhadap

kondisi

 pas&akejang%nsetelah mengalami kejang klioen sering mengalami  perubahan konsep diri yang maladaptif% 1lien akan lebih banyak  menarik diri ketakutan akan serangan kejang berulang dan depresi akan prognosis dari kondisi yang akan datang% a% Akti*itas dan istirahat ejala yaitu keletihan kelemahan umum keterbatasan dalam  berakti*itas yang ditimbulkan oleh diri sendiri atau orang lain% 5anda yaitu perubahan tonus kekuatan otot gerakan in*olunter kontraksi otot atau sekumpulan otot%  b% Sirkulasi% ejala yang terjadi saat kejang, tekanan darah meningkat  peningkatan nadi sianosis peningkatan frekuensi

pernafasan%

Setelah kejang, tandatanda *ital kembali normal &% Eliminasi% ejala yaitu inkontinesia ditandai dengan (saat kejang), peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus sfingter setelah kejang , otot relaksasi yang mengakibatkan inkontinensia baik urine maupun fekal% d% Makanan dan &airan% ejalanya yaitu sensiti*itas terhadap makanan mual dan muntah yang berhubungan dengan akti*itas kejang% >itandai dengan kerusakan jaringan lunak dan gigi (&edera selama kejang)% e% Neurosensori

ejalanya yaitu ri+ayat sakit kepala kejang berulang pingsan  pusing dan memliki ri+ayat trauma kepala anoksia infeksi &erebral adanya

aura

(rangsangan

audio*isiual

auditorius

area

halusinogenik)% >itandai dengan kelemahan otot paralisis kejang umum (kompleks) kejang parsial (sederhana)% f% Pernafasan% ejalanya yaitu fase kejang, gigi mengatup sianosis pernafasan &epat dan dangkal peningkatan sekresi mu&us fase setelah kejang kembali normal%

g% 1eamanan ejalanya yaitu ri+ayat terjatuh fraktur adanya alergi% >itandai dengan trauma pada jaringan lunak ekimosis penurunan kesadaran kekuatan tonus otot se&ara menyeluruh% h% .nteraksi sosial ejalanya yaitu terdapat masalah dalam hubungan interpersonal dalam keluarga atau lingkungan sosialnya melakukan pembatasan  penghindaran terhadap kontak sosial% i% Penyuluhan dan pembelajaran% ejalanya yaitu adanya ri+ayat epilepsi pada keluarga penggunaan obat maupun ketergantungan obat termasuk alkohol% $% @i+ayat Pertumbuhan dan perkembangan ejala penting pertumbuhan yang terganggu pada penderita Epilepsi yaitu berat badan tinggi badan dalam batas normal karena kemampuan menelan masih baik%jangka pendek perkembangan anak yaitu anak  menjadi apatis mengalami gangguan bi&ara% Sedangkan dampak jangka  panjang adalah penurunan skor tes .F penurunan perkembangn kognitif  penurunan integrasi sensori gangguan pemusatan perhatian gangguan  penurunan rasa per&aya diri% % Pemeriksaan fisik 

Pada pengkaian fisik se&ara umum sering didapatkan pada a+al  pas&akejang klien mengalami konfusi dan sulit untuk bangun% Pada kondisi yang lebih berat sering dijumpai adanya penuruna kesadaran% Pengkajian untuk peristi+a kejang perlu dikaji tentang, -agaimana kejang sering terjadi pada klien tipe pergerakan atau aktifitas berapa lama kejang berlangsung diskripsi aura yang menimbulkan peristi+a status poskial lamanya +aktu klien untuk kembali kejang adanya inkontinen selama kejang%

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan $- yaitu, a%

-# (-reathing) Saat kejang, terjadi peningkatan frekuensi pernafasan setelah kejang, frekuensi nafas dalam batas normal%

 b% -! (-lood) Pengkajian pad asitem kardio*askuler terutama dilakukan pada klien epilepsi tahap lanjut apabila klien sudah mengalami syok% &% -3 (-rain)  Pada pasien epilepsy tidak terjadi penurunan kesadaran% d% -0 (-ladder) Pemeriksaan pada sitem kemih biasanya didapatkan berkurangnya *olume output urine hal ini berhubungan dengan penurunan perfusi dan penurunan &urah jantung keginjal% e% -2 (-o+el) Mual sampai muntah dihubungkan dengan peningkatan produksi asam lambung% Pemenuhan nutrisi pada klien epilepsi menurun karena anoreksia dan adanya kejang% f%

-$ (-one) Pada fase akut setelah kejang sering didapatkan adanya  penurunan kekuatan otot dan kelemahan fisik se&ara umum sehingga mengganggu aktifitas pera+atan diri%

6% pemeriksaan syaraf kranial



Saraf . (Olfaktorius) , biasanya pada klien epilepsy tidak ada kelainan



dan fungsi pen&iuman saraf .. (Optikus) , tes ketajaman penglihatan pada kondisi normal% saraf ... (Okulomotorius) .G (5ro&hlearis)dan G. (Abdusen) , dengan



alas •

an

yang

tidak

di

ketahui

klien

epilepsy

mengalami

fotofobia(sensiti*e berlabihan terhadap &ahaya) saraf G (5rigeminus) , pada klien epilepsy umumnya tidak didapatkan  paralisis pada otot +ajah dan refleC kornea biasanya tidak ada



kelainan saraf G.. (/a&ialis) , presepsi penge&apan dalam batas normal +ajah



simetris% Saraf G... (Auditorius) , tidak di temukan adanya tuli konduktif dan



tuli perspsi% Saraf .H (losofaringeus) dan H (Gagus) , kemampuan menelan baik  Saraf H. (A&&e&orius) , tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus



dan trape'ius Saraf H.. (4ipoglosus) , lidah simetris tidak ada de*iasi pada satu



sisi dan tidak ada fasikulasi indra penge&apan normal%

B. Dia*n+/a #% @esiko &edera b%d kejang berulang ketidaktahuan tentang epilepsi dan

&ara penanganan saat kejang serta penurunan tingkat kesadaran% !% @esiko keterlambatan perkembangan b7d gangguan pada syaraf pusat 3% 1e&emasan (pada keluarga) b%d kejang berulang penyakit yang diderita% 0% resiko ketidak efektifan perfusi jaringan &erebral

8. P)r)n7anaan

@esiko

>C &edera

k ej ang

5ujuan b%d Setelah

dilakukan

berulang tindakan

kepera+atan

ketidaktahuan tentang klien bebas dari &edera epilepsi

dan

 penanganan

&ara yang

disebabkan

oleh

saat kejang dengan kriteria,

kejang

a% 1lien

dan

keluarga

meng etah ui

&ara

mengontrol kejang%  b% Menghindari stimulus kejang% &% Melakukan  pengobatan untuk

teratur 

menurunkan

intensitas kejang% @esiko

keterlambatan

 perkembangan  berhubungan

dengan

gangguan syaraf pusat

.nter*ensi @asional #% 1aji tingkat pegetahuan klien #% #% >ata dasar untuk inter*ensi dan keluarga &ara penanganan selanjutnya% kejan !% Anjurkan

!% !% Melindungi klien apabila agar  kejang terjadi% lingkungan

keluarga

mempersiapkan

yang aman seperti memasang  batasan

ranjang

 pengaman

dan

atau alat

paan su&tion3% 3% Mengurangi risiko jatuh atau

untuk selalu berada dekat klien% terluka jika *ertigo sinkope 3%Anjurkan untuk mempertahankan dan ataksia terjadi% tirah baring total selama fase0% 0% 5erapi medikasi untuk  akut% 0% 1olaborasi

menurunkan pemberian

Peningkatan Perkembangan anak

 pertumbuhan,

#) bina hubungan saling per&aya

kepera+atan

dengan pasien

!) bantu anak melatih kebutuhan

 perkembangan pasien

sehari  harinya (makan toileting

 berangsur meningkat

gosok gigi &u&i tangan

dengan kriteria hasil, a% dapat mempraktikkan kebiasaan yang baik (gosok gigi minimal !C sehari)  b% bermain dalam kelompok 

respons

kejang

 berulang%

anti kejang (dia'epam)

Perkembangan

Setelah dilakukan asuhan

terapi

mengenakan pakaian) 3) ajak anak mengobrol dan bernyanyi 0) ajak anak menggambar me+arnai 2) mengajak anak bermain dengan teman  teman dalam satu grup

#% meningkatkan keper&ayaan dan agar anak mau kontak dengan

 pera+at !% membantu kemampuan anak  3% melatih

pemenuhan motorik

kemampuan

kasar  bahasa

anak  0% melatih kemampuan motorik  halus pasien 2% melatih kemampuan

sosial

anak 

&% menunjukkan kreati*itas dalam permainan d% mengikuti perintah

1e&emasan

(pada Setelah

keluarga) b%d kejang tindakan

dilakukan #% #% -antu keluarga mengekspresikan #% #%1etakutan yang berkelanjutan

kepera+atan rasa takut% memberikan dampak psikologis !% 9akukan kerja sama dengan  berulang penyakit ke&emasan keluarga yang tidak baik% keluarga% !% !% 1erja sama klien dan yang diderita hilang atau berkurang 3% 3% Ajarkan keluarga untuk kontrol keluarga sangat penting dengan kriteria hasil, kejang% 3% 3% 1ontrol kejang bergantung a% 1eluarga dapat 2% 0% -eri lingkungan yang tenang  pada aspek pemahaman dan mengenal untuk istirahat pasien kerja sama klien% 1lien $% 2% -erikan penjelasan tentang  perasaannya dianjurkan untuk mengikuti  b% 1eluarga dapat keadaan klien7penyakit yang

gangguan syaraf pusat

kepera+atan

!) bantu anak melatih kebutuhan

 perkembangan pasien

sehari  harinya (makan toileting

 berangsur meningkat

gosok gigi &u&i tangan

dengan kriteria hasil, a% dapat mempraktikkan kebiasaan yang baik (gosok gigi minimal !C

 pera+at !% membantu kemampuan

mengenakan pakaian) 3) ajak anak mengobrol dan bernyanyi 0) ajak anak menggambar me+arnai 2) mengajak anak bermain dengan teman  teman dalam satu grup

anak  3% melatih

pemenuhan motorik

kemampuan

kasar  bahasa

anak  0% melatih kemampuan motorik  halus pasien 2% melatih kemampuan

sehari)

sosial

anak 

 b% bermain dalam kelompok  &% menunjukkan kreati*itas dalam permainan d% mengikuti perintah

1e&emasan

(pada Setelah

dilakukan #% #% -antu keluarga mengekspresikan #% #%1etakutan yang berkelanjutan

keluarga) b%d kejang tindakan

kepera+atan rasa takut% memberikan dampak psikologis !% 9akukan kerja sama dengan  berulang penyakit ke&emasan keluarga yang tidak baik% keluarga% !% !% 1erja sama klien dan yang diderita hilang atau berkurang 3% 3% Ajarkan keluarga untuk kontrol keluarga sangat penting dengan kriteria hasil, kejang% 3% 3% 1ontrol kejang bergantung a% 1eluarga dapat 2% 0% -eri lingkungan yang tenang  pada aspek pemahaman dan mengenal untuk istirahat pasien kerja sama klien% 1lien $% 2% -erikan penjelasan tentang  perasaannya dianjurkan untuk mengikuti  b% 1eluarga dapat keadaan klien7penyakit yang

mengidentifikasi

diderita pasien kepada keluarga

gaya hidup rutin reguler dan

6%  penyebab atau faktor 

sedang

diet

yang

stimulan

yang

mempengaruhi

ke&emasan

atau

ketakutan

yang

(menghindari berlebuhan)

latihan dan istirahat tidur% 0% Akti*itas sedang adalah terapi

dialaminya%

yan g

 penggunaan

baik

k arena

energi

yang

 berlebihan dapat dihindari% 2% Mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu%

%$ mengidentifikasi

diderita pasien kepada keluarga

gaya hidup rutin reguler dan

6%  penyebab atau faktor 

sedang

diet

yang

stimulan

yang

mempengaruhi

ke&emasan

atau

ketakutan

yang

(menghindari berlebuhan)

latihan dan istirahat tidur% 0% Akti*itas sedang adalah terapi

dialaminya%

yan g

 penggunaan

baik

k arena

energi

yang

 berlebihan dapat dihindari% 2% Mengurangi rangsangan eksternal yang tidak perlu%

%$ DA&TAR PUSTAKA

loria dkk% !"#$% Nursing .nter*ention ?lassifi&ation (N.?) % $ th edition% Else*ier  .n& =ohnson M dkk% !"#$% Nursing Out&ome ?lassifi&ation (NO?) % $ th  edition% Else*ier .n&%  NAN>A% !"#2%  "iagnosis #epera$atan. "e%inisi & #lasi%ikasi . '*-'+.  ,disi . =akarta , E?%  Nurarif A%4 I 1usuma 4%1% !"#$%  Aplikasi Asuhan #epera$atan erdasarkan  "iagnosa Medis & A"A -0.  1ilid . Dogyakarta , Media A&tion Publishing% Mansjoer Arief% !""%  #apita Selekta #edokteran. ,disi ketiga 1ilid '. =akarta , Media Aes&ulaplus% Pri&e Syl*ia A I ;ilson 9orraine M% !""$%  2ato%isiologi 3 #onsep #linis  2roses-2roses 2enyakit. ,disi 4 5olume '. =akarta , E?%

DA&TAR PUSTAKA

loria dkk% !"#$% Nursing .nter*ention ?lassifi&ation (N.?) % $ th edition% Else*ier  .n& =ohnson M dkk% !"#$% Nursing Out&ome ?lassifi&ation (NO?) % $ th  edition% Else*ier .n&%  NAN>A% !"#2%  "iagnosis #epera$atan. "e%inisi & #lasi%ikasi . '*-'+.  ,disi . =akarta , E?%  Nurarif A%4 I 1usuma 4%1% !"#$%  Aplikasi Asuhan #epera$atan erdasarkan  "iagnosa Medis & A"A -0.  1ilid . Dogyakarta , Media A&tion Publishing% Mansjoer Arief% !""%  #apita Selekta #edokteran. ,disi ketiga 1ilid '. =akarta , Media Aes&ulaplus% Pri&e Syl*ia A I ;ilson 9orraine M% !""$%  2ato%isiologi 3 #onsep #linis  2roses-2roses 2enyakit. ,disi 4 5olume '. =akarta , E?%

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF