Lp Dan Askep Distosia

April 17, 2018 | Author: Syamsiah Anwar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Lp Dan Askep Distosia...

Description

LAPORAN PENDAHULUAN dan KERANGKA KONSEP ASKEP “DISTOSIA”

LAPORAN PENDAHULUAN DISTOSIA

1. DEFINISI Distosia adalah Kesulitan dalam jalannya persalinan.

(Rustam Mukhtar, 1994) Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat  berbagai kondisi. (Bobak, 2004 : 784) 2. INSIDEN Data dari Reproductive dari Reproductive Health Library menyatakan terdapat 180 sampai 200 juta kehamilan setiap tahun. Dari angka tersebut terjadi 585.000 kematian maternal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Sebab kematian tersebut adalah perdarahan 24,8%, infeksi dan sepsis 14,9%, hipertensi dan preeklampsi/eklampsi 12,9%, persalinan macet (di (disto stosia sia)

6,9%,

abortus

12,9%,

dan

seb sebab

langsun sung

yang

lain

7,9%.1

Seksio sesarea di Amerika Serikat dilaporkan meningkat setiap tahunnya, Pada tahun 2002 terdapat 27,6 % seksio sesarea dari seluruh proses kelahiran. Dari angka tersebut,

al, 1995; Nocon et al, 1993).Berkisar dari 1 per 1000 bayi dengan berat badan kurang dari 3,500g, sampai16 per 1000 bayi yang lahir di atas 4000 g. Di samping banyak studi untuk mengidentifikasi faktor predisposisi distosia bahu, lebih dari 50% kasus terjadi tanpa adanya faktor resiko. 3. ETIOLOGI Distosia dapat disebabkan oleh : •

• •



Pers Persal alin inan an disf disfun ungs gsio iona nall akib akibat at kont kontra raks ksii uter uterus us yang yang tida tidak k efektif atau akibat upaya mengedan ibu (kekuatan/power) Perubahan struktur pelvis (jalan lahir/passage) Sebab pada janin meliputi meliputi kelainan kelainan presentas presentasi/kel i/kelainan ainan posisi, posisi, bayi besar, dan jumlah bayi (passengger) Respons Respons psikologis psikologis ibu terhadap terhadap persalinan persalinan yang berhubun berhubungan gan dengan pengalaman, persiapan, budaya, serta sistem pendukung

4. KLASIF KLASIFIKA IKASI SI DISTOSIA DISTOSIA 1. Pers Persal alin inan an Kekuatan)

Disf Disfun ungs gsio iona nall

(

Dist Distos osia ia

kare karena na

Kela Kelain inan an

Uter Uterus us mu muda dah h “ind “inden ente ted” d”,, bahk bahkan an pada pada punc puncak ak kont kontra raks ksi. i.  Tekanan intrauterin selama kontraksi (biasanya kurang dari 25 mmHg) mmH g) tidak tidak mencuk mencukupi upi untuk untuk kemaju kemajuan an penipi penipisan san servik serviks s dan dan dilat dilatas asi. i. CPD CPD dan dan malp malpos osis isii adal adalah ah peny penyeb ebab ab um umum um dari dari jeni jenis s disfungsi dari uterus.

HIS bersifat biasa dalam arti bahwa fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu daripada bagian lain, kelainannya terletak dalam hal bahwa kontraksi uterus lebih aman, singkat, dan jarang daripada biasa. Keadaan umum penderita biasanya baik dan rasa nyeri tidak seberapa. Selama ketuban masih utuh umumnya tidak banyak bahaya baik bagi ibu ataupun janin. Apabila his terlampau kuat maka akan terjadi disfungsi hipertonik b) Disfungsi Hipertonik Ibu yang yang mengal mengalami ami kesaki kesakitan tan// nyeri nyeri dan frekue frekuensi nsi kontra kontraksi ksi tida tidak k efek efekti tiff meny menyeb ebab abka kan n dila dilata tasi si serv servik ikal al atau atau peni pening ngka kata tan n effa efface ceme ment nt.. Kont Kontra raks ksii ini ini bias biasa a terj terjad adii pada pada taha tahap p late laten, n,ya yait itu u dilatasi servikal kurang dari 4 cm dan tidak terkoordinasi. Kekuatan kontraksi pada bagian tengah uterus lebih kuat dari pada di fundus, karena uterus tidak mampu menekan kebawah untuk mendorong

ablusio plasenta. · · ·

· · · ·

Fase persalinan -Laten, terjadi sebelum dilasi 4 cm. -Lebih jarang terjadi daripada hypotonik disfungsi

dilasi 4 cm - Lebih sering terjadi dari pada hipertonik - Amniotomy

· ·

Manajemen terapeutik -Koreksi penyebab jika bisa diidentifikasi -Pemberian obat penenang untuk bisa beristirahat · -Hidrasi  Tocolytics untuk mengurangi “high uterine · tone” dan promoteperfusi · plasenta

Augmentasi oksitoksin - seksio sesaria jika tidak ada peningkatan -

Intervensi berhubungan dengan amniotomy dan augmentasi oksitosin. -Mendorong perubahan posisi. -Ambulasi jika tidak kontraindikasi dan bisa diterima oleh ibu -

Diamet Diam eter er ante antero ropo post ster erio iorr yang yang lebi lebih h panj panjan ang g dari dari diam diamet eter er transversa dengan arkus pubis menyempit sedikit c) Panggul Android Pintu atas panggul yang berbentuk sebagai segitiga berhubungan dengan penyempitan kedepan, dengan spina iskiadika menonjol kedalam dan arkus pubis menyempit. d) Panggul Platypelloid Diam Di amet eter er ante antero ropo post ster erio iorr yang yang jela jelas s lebi lebih h pend pendek ek dari daripa pada da diameter transversa pada pintu atas panggul dengan arkus pubis yang luas. Distosia pelvis dapat terjadi bila ada kontraktur diameter pelvis yang mengurangi kapasitas tulang panggul, termasuk pelvis inlet (pin (pintu tu atas atas pang panggu gul) l),, pelv pelvis is bagi bagian an teng tengah ah,p ,pel elvi vis s outl outlet et (pin (pintu tu bawah panggul), panggul), atau kombinasi kombinasi dari ketiganya. Disproporsi pelvis merupakan penyebab umum dari dist distos osia ia.K .Kon ontr trak aktu turr pelv pelvis is mu mung ngki kin n dise diseba babk bkan an oleh oleh keti ketida dak k normalan kongenital, malnutrisi maternal, neoplasma atau kelainan tulang tulang belaka belakang. ng. Ketida Ketidakma kmatan tangan gan ukuran ukuran pemben pembentuk tukan an pelvis pelvis pada beberapa ibu muda dapat menyebabkan distosia pelvis.

parut yang menimbulkan kesulitan. kesulitan. Tumor dalam neoplasma jarang ditemukan. Yang sering ditemukan kondilomata akuminata, kista, atau abses glandula bartholin. b) Vagina  Yang sering ditemukan pada vagina adalah septum vagina, dimana septum ini memisahkan vagina secara lengkap atau tidak leng lengka kap p dala dalam m bagi bagian an kana kanan n dan dan bagi bagian an kiri kiri.. Sept Septum um leng lengka kap p biasanya biasanya tidak menimbulk menimbulkan an distosia distosia karena karena bagian bagian vagina vagina yang satu satu um umum umny nya a cuku cukup p leba lebar, r, baik baik untu untuk k koit koitus us maup maupun un untu untuk k lahirn lahirnya ya janin. janin. Septum Septum tidak tidak lengka lengkap p kadang kadang-ka -kadan dang g menaha menahan n turunnya kepala janin pada persalinan dan harus dipotong terlebih dahulu. Stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan merupakan hala halang ngan an untu untuk k lahi lahirn rnya ya bayi bayi,, perl perlu u dipe dipert rtim imba bang ngka kan n seks seksio io sesaria. Tumor vagina dapat menjadi rintangan pada lahirnya janin per vaginam c) Servik uteri Konglutinasio orivisii externi merupakan keadaan dimana pada kala kala I servik servik uteri uteri menipi menipis s akan akan tetapi tetapi pembu pembukaa kaan n tidak tidak terjad terjadi, i, sehingga merupakan lembaran kertas dibawah kepala

belaka belakang. ng. Namun Namun keadaa keadaan n ini pada pada umumny umumnya a tidak tidak akan akan terjad terjadii kesulitan perputarannya kedepan, yaitu bila keadaan kepala janin dalam keadaan fleksi dan panggul mempunyai bentuk serta ukuran normal. Penyebab Penyebab terjadinya terjadinya posisi posisi oksipitalis oksipitalis posterior posterior persisten persisten ialah usaha penyesuaian kepala terhadap bentuk dan ukuran panggul. Ø Presentasi puncak kepala Kondisi ini kepala dalam keaadaan defleksi. Berdasarkan derajat defleksinya maka dapat terjadi presentasi puncak kepala, presentasi dahi atau presentas presentasimuka imuka.. Presentas Presentasii puncak puncak kepala kepala (presenta (presentasi si sinsiput) terjadi apabila derajat defleksinya ringan sehingga ubunubun ubun besar besar berada berada dibawa dibawah. h. Keadaa Keadaan n ini merupa merupakan kan kedudu kedudukan kan sementara sementara yang kemudian kemudian berubah berubah menjadi menjadi presentas presentasii belakang belakang kepala. Ø Presentasi muka Persen Persentas tasii muka muka terjad terjadii bila bila deraja derajatt deflek defleksi si kepala kepala maksim maksimal al sehing sehingga ga muka muka bagian bagian terend terendah. ah. Kondisi Kondisi ini dapat dapat terjad terjadii pada pada panggul sempit atau janin besar. Multiparitas dan perut gantung  juga merupakan faktor faktor yang menyebabkan persentasi persentasi muka. Ø Presentasi dahi

Pada Pada prese presenta ntasi si kaki kaki bagian bagian paling paling rendah rendah adalah adalah satu atau dua kaki. Ø Letak lintang Letak Letak lintan lintang g ialah ialah suatu suatu keadaa keadaan n dimana dimana janin janin melint melintang ang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih lebih tinggi tinggi daripa daripada da kepala kepala janin, janin, sedang sedangkan kan bahu bahu berada berada pada pada pintu atas panggul. Punggung janin berada di depa, di belakang, di atas, atau di bawah. Ø Presentasi ganda Kead Keadaa aan n dima dimana na disa disamp mpin ing g kepa kepala la jani janin n di dala dalam m rong rongga ga pang panggu gull diju dijump mpai ai tang tangan an,, leng lengan an/k /kak aki, i, atau atau kead keadaa aan n dima dimana na disamping bokong janin dijumpai tangan. b) Kelainan bentuk janin Ø Pertumbuhan janin yang berlebihan  Yang dinamakan bayi besar ialah bila berat badannya lebih dari 4000 gram. Kepala dan bahu tidak mampu menyesuaikannya ke pelvis, selain itu distensi uterus oleh janin yang besar mengurangi keku kekuat atan an kont kontra raks ksii selam selama a pers persal alin inan an dan dan kela kelahi hira rann nnya ya.. Pada Pada panggul normal, janin dengan berat badan 4000-5000 gram pada

Prol Prolak aksu sus s funi funiku kuli li dan dan turu turunn nnya ya tali tali pusa pusatt dise diseba babk bkan an oleh oleh gangguan adaptasi bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul tidak tertutup oleh bagian bawah janin.

4.

Distosia karena respon psikologis Stre Stress ss yang yang diak diakib ibat atka kan n oleh oleh horm hormon on dan dan neur neurot otra rans nsmi mitt tter er (sepe (seperti rti catech catechola olamin mines) es) dapat dapat menyeb menyebabk abkan an distos distosia. ia. Sumber Sumber stress pada setiap wanita bervariasi, tetapi nyeri dan tidak adanya dukungan dari seseorang merupakan faktor penyebab stress. Cemas yang berlebihan dapat menghambat dilatasi servik secara normal, persalinan berlangsung lama, dan nyeri meningkat. Cemas  juga menyebabkan peningkatan level strees yang berkaitan dengan hormon hormon (seper (seperti: ti: β endor endorphi phin, n, adreno adrenokor kortik tikotr otropi opik, k, kortis kortisol, ol, dan epin epinep ephr hrin ine) e).. Horm Hormon on ini ini dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n dist distos osia ia kare karena na penurunan kontraksi uterus.

5. MANIFESTASI KLINIK  a. Ibu : •

Gelisah Letih

· gambaran fetal yang lebih baik  · gambaran jaringan lunak di panggul yang dapat menyebabkan distosia -

USG Menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk membentuk  gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu. Kegunaan : • Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. • Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plaasenta dan menilai adanya masalah2 seperti plasenta previa dsb. • Kehamilan ganda/ kembar. USG dapat memastikan apakah ada 1 / lebih fetus di rahim. • Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim tapi juga banyak  kelainan janin yang dapat di ketahui dengan USG, seperti: hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan jantung, kelainan kromoson (syndrome down), dll. • Dapat juga untuk menilai jenis kelamin bayi jika anda ingin mengetahuinya.

8. PENATALAKSANAAN DISTOSIA PERSALINAN 

Penanganan Umum - Nilai dengan segera keadaan umum ibu dan janin - Lakukan penilaian penilaian kondisi janin : DJJ

3.

Kelainan jalan lahir  - Persal salinan per percob cobaan aan Setelah pada panggul sempit berdasarkan pemeriksaan yang teliti pada hamil tua diadakan penilaian tentang bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua bidang dan hubungan antara kepala janin dan panggul, dan setelah dicapai kesimpulan bahwa ada harapan bahwa persalinan dapat berlangsung per vaginam dengan selamat, dapat diambil keputusan untuk menyelenggarakan persalinan  percobaan. Dengan demikian persalinan ini merupakan suatu test terhadap kekuatan his dan daya akomodasi, termasuk moulage kepala janin; kedua fakto ini tidak dapat diketahui sebelum persalinan berlangsung selama beberapa waktu. Pemili Pemilihan han kasus-ka kasus-kasus sus untuk untuk persali persalinan nan percob percobaan aan harus harus dilaku dilakukan kan dengan dengan cermat cermat.. Di atas sudah sudah dibaha dibahass indika indikasi-i si-indi ndikas kasii untuk untuk seksio seksio sesarea sesarea elektif; keadaan-keadaan ini dengan sendirinya merupakan kontra indikasi untuk   persalinan percobaan. Selain itu, janin harus berada dalam presentasi pres entasi kepala dan tuanya kehamilan tidak lebih dari 42 minggu. Karena kepala janin bertambah  besar serta lebih sukar mengadakan moulage, dan berhubung dengan kemu kemung ngki kina nan n adan adanya ya disfu disfung ngsi si plas plasen enta ta,, jani janin n mung mungki kin n kuran kurang g mamp mampu u mengatasi kesukaran yang dapat timbul pada persalina percobaan. Perlu disadari  pula bahwa kesempitan panggul dalam satu bidang, seperti pada panggul picak, lebih lebih meng mengun untu tung ngka kan n dari daripa pada da kesem kesempi pita tan n dala dalam m bebe beberap rapaa bida bidang ng.. Ada Ada  beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

Seksio Seksio sesarea sesarea dapat dapat dilaku dilakukan kan secar secar elekti elektiff atau atau primer primer,, yakni yakni sebelu sebelum m  persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara sekunder, yakni sesudah  persalinan berlangsung selama beberapa waktu. Seksio Seksio sesarea sesarea elekti elektiff direnc direncana anakan kan lebih lebih dahulu dahulu dan dilaku dilakukan kan pada pada kehami kehamilan lan cukup cukup bulan bulan karena karena kesempi kesempitan tan panggu panggull yang yang cukup cukup berat, berat, atau karena karena terdpa terdpatt dispro dispropor porsi si sefalop sefalopelv elvik ik yang yang nyata. nyata. Selain Selain itu seksio seksio tersebu tersebutt diselen diselengga ggarak rakan an pada pada kesempi kesempitan tan ringan ringan apabil apabilaa ada factor-f factor-fakt aktor or lain lain yang yang merupakan komplikasi, seperti primigrvida tua, kelainan letak janin yang tidak  dapat diperbaiki, kehamilan pada wanita yang mengalami masa infertilitas yang lama, penyakit jantung dan lain-lain. Seksio sesarea sekundar dilakukan karena persalinan percobaan dianggap gagal, gagal, atau atau karena karena timbul timbul indika indikasi si untuk untuk menyel menyelesai esaikan kan persali persalinan nan selekas selekas mungkin, sedang syarat-syarat untuk persalinan per vaginam tidak atau belum dipenuhi. 9. KO KOMP MPLI LIKA KASI SI DIST DISTOS OSIA IA 

Komplikasi Maternal •

Perdarahan pasca persalinan



Robekan perineum derajat III atau IV



Rupture Uteri

KERANGKA KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DISTOSIA 1. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien : nama, umur, umur, pekerjaan, pendidikan, agama, agama, suku/bangsa. 2. Keluhan Keluhan utama : proses persalinan persalinan yang lama menyebabkan menyebabkan adanya adanya keluhan nyeri nyeri dan cemas. 3. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Dahulu Yang perlu dikaji pada klien, biasanya klien pernah mengalami distosia sebelumnya,  biasanya ada penyulit persalinan sebelumnya seperti hipertensi, anemia, panggul sempit, biasanya ada riwayat DM, biasanya ada riwayat kembar dll.

Serviks mungkin kaku atau tidak siap,pemerisaan vagina dapat menunjukkan janin dalam malposisi,penurunan janin mungkin kurang dari 1 cm/jam pada nulipara atau kurang dari 2 cm/jam pada mutipara bahkan tidak ada kemajuan.,dapat mengalami versi eksternal setelah setelah getasi getasi 34 minggu minggu dalam dalam upaya upaya untuk untuk mengub mengubah ah presen presentasi tasi bokon bokong g menjad menjadii  presentasi kepala. 

Seksualitas Dapat Dapat primig primigrav ravida ida atau grand grand multip multipara ara,ut ,uteru eruss mungki mungkin n disten distensi si berleb berlebiha ihan n karena karena hidramnion,gestasi multipel.janin besar atau grand multiparis.

5. Peme Pemeri riks ksaa aan n Fis Fisik  ik  

Kepala rambut tidak rontok, kulit kepala bersihtidak ada ketombe



Mata Biasanya konjungtiva anemis



Thorak  Inpeksi pernafasan : Frekuensi, kedalam, jenis pernafasan, biasanya ada bagian paru yang tertinggal saat pernafasan

3. INTERVENSI 1. Nyeri akut b/d tekanan tekanan kepala kepala pada servik, servik, partus partus lama, lama, kontraksi kontraksi tidak efektif  efektif  Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi/ nyeri berkurang Kriteria : - Klie Klien n tid tidak ak mera merasa saka kan n nye nyeri ri lagi lagi - Klien ta tampak ri rilek  - Kont Kontra raks ksii ute uteru russ efe efek ktif  tif  - Kem Kemaju ajuan pers persal alin inan an baik  baik  Intervensi : 1. Tentukan Tentukan sifat, sifat, lokasi lokasi dan dan durasi durasi nyeri, kaji kontrak kontraksi si uterus, uterus, hemirag hemiragic ic dan nyeri tekan abdomen R/ Membantu dalam mendiagnosa dan memilih tindakan, penekanan kepala pada servik yang berlangsung lama akan menyebabkan nyeri 2. Kaji Kaji intensi intensitas tas nyeri nyeri klien klien deng dengan an skala skala nyeri nyeri R/ Setiap individu mempunyai tingkat ambang nyeri yang berbeda, denga skala dapat diketahui intensitas nyeri klien 3. Kaji stress stress psikolog psikologis/ is/ pasangan pasangan dan respon emosional emosional terhadap terhadap kejadian kejadian R/ Ansietas Ansietas sebagai respon terhadap situasi darurat dapat memperberat memperberat derajat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan takut nyeri 4. Berikan Berikan lingkungan lingkungan yang yang nyaman, nyaman, tenang dan dan aktivitas aktivitas untuk mengalih mengalihkan kan nyeri, nyeri, Bantu klien dalam menggunakan metode relaksasi dan jelaskan prosedur 

R/ Sedati Sedatiff yang yang diberi diberikan kan terlal terlalu u dini dini dapat dapat mengha menghamba mbatt atau menghe menghenti ntikan kan  persalinan. 3. Evalua Evaluasi si tingka tingkatt keleti keletihan han yang menyer menyertai tai,se ,serta rta aktifit aktifitas as dan istirahat istirahat,seb ,sebelum elum awitan persalinan R/ Kelel Kelelah ahan an ibu ibu yang yang berl berleb ebih ihan an meni menimb mbul ulka kan n disf disfun ungs gsii sekun sekunde der, r, atau atau mungkin akibat dari persalinan lama 4. Kaji pola pola kontra kontraksi ksi uterus uterus secara secara manual manual atau atau secara secara elektron elektronik  ik  R/ Disfu Disfung ngsi si kont kontra raks ksii dapa dapatt memp memperl erlam amaa pers persali alina nan, n,me meni ning ngka kaka kan n resik resiko o komplikasi maternal/janin

5. Catat kondisi kondisi serviks.p serviks.pantau antau tanda tanda amnioniti amnionitis.catat s.catat peningka peningkatan tan suhu atau atau jumlah jumlah sel darah putih;catat bau dan rabas vagina R/ Servik Servikss kaku kaku atau atau tidak tidak siap tidak tidak akan akan dilatas dilatasi, i, mengha menghamba mbatt penuru penurunan nan  janin/kemajuan persalinan. terjadi amniositis secara langsung dihubungkan dengan dengan lamany lamanyaa persal persalina inan n sehing sehingga ga melahi melahirka rkan n harus harus terjad terjadii dalam dalam 24 jam setelah pecah ketuban 6. Catat penonjolan penonjolan,posis ,posisii janin janin dan presentase presentase janin R/ Digunakan sebagai indikator dalam mengidentifikasi persalinan yang lama

Intervensi : 1.

Pant Pantau au mas masuk ukan an dan dan kel kelua uara ran n cair cairan an R/ Membandingkan apakah pemasukan dan pengeluaran se imbang sehingga tidak  terjadi dehidrasi

2.

Pantau Pantau tanda tanda vital vital.. Catat Catat laporan laporan pusin pusing g pada pada perubah perubahan an posisi posisi R/ Peningkatan frekuensi nadi dan suhu ,dan perubahan tekanan darah ortostatik  dapat menandakan penurunan volume sirkulasi

3.

Kaji Kaji ela elast stis isit itas as ku kulit lit R/ Kulit yang tidak elastis menandakan terjadi dehidrasi

4.

Kaji Kaji bibir bibir dan dan membr membran an muko mukosa sa oral oral dan dan deraja derajatt saliva saliva R/ Memb Membran ran muko mukosa sa atau atau bibi bibirr yang yang keri kering ng dan dan penu penuru runa nan n saliv salivaa adala adalah h indikator lanjut dari dehidrasi

5.

Perhat Perhatika ikan n respon respon deny denyut ut jantu jantung ng janin janin yang yang abno abnorma rmall R/ Indikasi menunjukkan efek dehidrasi maternal dan penurunan perfusi

6.

Berikan Berikan masukan masukan cairan adekuat adekuat melalui melalui pemberian pemberian minuman minuman > 2500 2500 liter  R/ Pemenuhan cairan pada mengurangi dehidrasi

7.

Beri Berika kan n caira cairan n sec secara ara intr intrav aven enaa R/ Larutan parenteral mengandung elektrolit dan glukosa dapat memperbaiki atau

DAFTAR PUSTAKA

Mochlar, Rustam. 1990. Synopsis Obstetric. Jakarta : EGC FKUI Universitas Padjajaran. 1983. Uji Diri Obstetric dan ginekologi. Bandung : Eleman Wiknojosastro, Hanifa. 1992. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

PATOFISIOLOGI

Kelainan tenaga

Kelainan bentuk dan letak   janin (janin besar,letsu )

Kelainan jalan lahir 

Kurang pengetahuan ttg cara mengejan dg benar 

Kelainan respon psikologis Ketokolamin

PAP sempit

Vasokontriksi pmb. Darah di miometrium

Kontraksi tdk sinkron dg tenaga

Janin kesulitan melewati PAP

His/ kontraksi uterus

Tenaga cepat habis Kesulitan persalinan/ macet DISTOSIA

Partus lama

Tonus otot Obstruksi mekanis pd  penurunan janin

Penekanan pd jalan lahir 

Penekanan kepala  janin pd panggul

Energy ibu hipermetabolisme

Rencana tindakan SC Jalan lahir terpapar  terlalu lama dg udara luar 

Menekan saraf  Resiko cedera maternal

Respon hipotalamus Pengeluaran mediator nyeri Respon nyeri

Nyeri akut

Krisis situasi Ketokolamin

Resiko cedera  janin

Resiko kekurangan vol. cairan dan elektrolit

Pathogen mudah masuk 

stress

Resiko infeksi

Ansietas

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF