LP Cor
September 1, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download LP Cor...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN PADA Nn. I DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN CEDERA OTAK RINGAN (COR) DI IRNA 2 RSUA SURABAYA
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
OLEH: AYUYUS KAHARAP NIM. 2012.C.04a.04! 2012.C.04a.04!
YAYASAN EKA HARA YAY H ARAP P PALANGKA RAYA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PRO"ESI NERS TAHUN A#ARAN 201$%201&
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CIDERA OTAK RINGAN (COR) A. CIDE CIDERA RA OTA OTAK RIN RINGA GAN N 1. D'n*
Trauma atatu cidera kepala dapat dikenal juga sebagai cidera otak adalah gangguan fungs normal otak karea trauma baik trauma tumpul ataupun trauma tajam (Batticaca, 2008). Cedera kepala adalah cedera ang dapat mengakibatkan kerusakan otak akibat perdarahan dan pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dan penebab peningkatan tekanan intra kranial (T!"). (#melt$er % Bare, 2002). Cidera otak ringan merupakan suatu kondisi dimana terjadi kehilangan fung fungsi si ne neur urol olog ogis is se seme ment ntara ara da dan n ta tanp npaa ad adan ana a ke keru rusak sakan an struk struktu tur r (Batticaca, 2008).
2. K+a* +a*, ,a a*
&eimerr (dalam Barbara (')), &eime (')), mengklasifi mengklasifikasikan kasikan cidera kepala kepala akut sebagai berikut a) "eadaan "eadaan kulit kulit kepala dan dan tulang tulang tengkorak tengkorak ') Traum raumaa kep kepal alaa tert tertut utup up "ead "e adaa aan n tr trum umaa ke kepa pala la tert tertut utup up da dapa patt meng mengak akib ibat atka kan n ko kond ndis isii ko komo mosio sio,,
ko kont ntus usio io,, ep epid idur uraa he hema mato toma ma,,
subd subdur ural al he hema mato toma ma,,
intrakranial hematoma. 2) Traum raumaa kep kepal alaa ter terbu buka ka "erusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak masuk dalam jaringan otak dna melukai atau merobek dura mater dan menebabkan Cairan #erebro #pinal (C##) merembes, serta terjadi kerusakan saraf otak dan jaringan otak. b) Trauma pada jaringan otak otak ') "onkusio "onkusio (ditandai (ditandai dengan dengan adan adanaa kehilanga kehilangan n kesadara kesadaran n sementa sementara ra tanpa adana kerusakan jaringan otak, dan terjadi edema serebral).
2) "ontus "ontusio io (ditand (ditandai ai leh adana adana perluk perlukaan aan pada pada permukaa permukaan n jaringan jaringan otak otak a ang ng men meneb ebabk abkan an pe perd rdara araha han n pa pada da ar area ea a ang ng te terlu rluka ka,, perlukaan pada permukaan jaringan ja ringan otak ini dapat terjadi pada sisi ang terkena (coup) atau pada sisi ang berla*anan (contra coup) +) aseras aserasii (ditanda (ditandaii oleh adan adanaa perdaraha perdarahan n ke ruang sub sub arakhno arakhnoid, id, ruang epidural atau sub dural).
Berdasarkan hasil pemeriksaan -C# atau berta ringanna cidera kepala, Cidera kepala dibagi menjadi +, aitu a) Cidera Cidera kepal kepalaa ringan ringan,, bila bila -C# -C# '+'/ '+'/ b) Cidera kepala sedang, bila -C# '2 c) Cidera kepala berat, bila -C# -C# kurang kurang atau sama dengan dengan 8.
Berdasarkan morfologina cidera kepala dibagi menjadi a) 1r 1rak aktu tura ra teng tengko kora rak k ') "alaria •
inear atau stelata
•
3epressed atau nondepressed
•
Terbuka Terbuka atau tertutup
2) 3asa 3asarr tten engk gkor orak ak •
3engan atau tanpa kebocoran C4#
•
3engan atau tanpa paresis 4 5!!
b) esi intrakranial ') 1okal •
6pidural
•
#ubdural
•
!ntraserebral
2) 3ifusa •
"omosio ringan
•
"omosio klasik
•
Cedera aksonal difusa
. E-+/
7enurut Cor*in (200'), penebab dari cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas, perkelahian, jatuh dan cedera olah raga. Cedera kepala terbuka sering disebabkan oleh peluru atau pisau. "ecelakaan,jatuh, kecelakaan kendaraan motor atau sepeda, dan mobil. "ecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan, dan dapat terjadi pada anak ang cedera akibat kekerasan, (#uriadi % u uliani 200'). Cidera Cid era kepala kepala tumpul tumpul dapat dapat terjad terjadii karena karena adan adanaa kecelak kecelakaan aan dengan dengan kecepatan tinggi misalna kecelakaan bemotor, kecepatan rendah biasana terjadi akibat jatuh dari ketinggian, dipukul dengan benda tumpul. Cidera kepala tembus dapat disebabkan oleh peluru, tusukan. 9dana penetrasi selaput dura menentukan apakan suatu cedera termasuh cidera tembus ataupun cidera tumpul.
4. Pa- -* * +/ +/
:ada cedera kepala, kerusakan otak dapat terjadi dalam dua tahap aitu cedera primer primer dan cedera sekunder. Cedera primer merupakan cedera ce dera pada kepala sebagai akibat langsung dari trauma, dapat disebabkan benturan langsung kepala dengan suatu benda keras maupun oleh proses akselarasi deselarasi gerakan kepala (-ennarelli, ';). 3alam mekanisme cedera kepalaa dapat terjadi peristi*a coup dan contrecoup kepal contrecoup.. Cedera primer ang diakibatkan ole oleh h adan adanaa bentur benturan an pada pada tulang tulang tengko tengkorak rak dan daerah daerah sekitarna disebut lesi coup coup.. :ada daerah ang berla*anan dengan tempat benturan akan terjadi lesi ang disebut contrecoup contrecoup (:erdosi, (:erdosi, 200ika mengenai lobus frontalis pasien mungk mu ngkin in menunj menunjukk ukkan an perila perilaku ku kacau kacau (bi$are (bi$are)) irasion irasional. al. >ika >ika terken terkenaa lobu lobuss temp tempor oral alis, is, pa pasi sien en ak akan an menu menunj njuk ukka kan n amne amnesia sia tempo tempore reee at atau au disorientasi (Baughman % =ackle, 2000). :ada cidera kepala ringan terdapat tanda dan gejala ang mungkin muncul, antara lain (7utta?in, 2008) a) 3isfungsi 3isfungsi neurolo neurologis gis sementa sementara ra dan dapat pulih kembal kembal b) =ilang kesadaran sementara, krang lebih '020 menit, beberapa literatur menebutkan sampai +0 menit c) 4teri k kep epaala d) :using e) 7untah f) 3iso 3isori rien enta tasi si semen sementa tara ra g) Tida Tidak k ada ada ge gejal jalaa sisa sisa
$. K3+,a*
"omplikasi ang muncul dari C"& aitu dapat menebabkan kemunduran pada kondisi pasien karena perluasan hematoma intrakranial, edema serebral progressif dan herniasi otak. 6dema serebral adalah penebab paling umum dari peningkatan tekanan intrakranial pada pasien ang mendapat cedera kepala.
"omp "o mpli likas kasii lain lain a aitu itu de defi fisit sit ne neur urol olog ogii da dan n ps psik ikol olog ogii (tid (tidak ak da dapa patt mencium baubauan, abnormalitas gerakan mata, afasia, defek memori dan epilepsi) (Brunner % #uddarth, 2002).
&. P'na P'na-a -a+a +a,* ,*an anaa aan n
:enata :en atalak laksan sanaan aan cedera cedera kepala kepala sesuai sesuai dengan dengan tingka tingkatt keparah keparahann anna a,, berupa cedera kepala ringan, sedang, atau berat. Tidak semua pasien cedera kepala perlu di ra*at inap di rumah sakit. !ndikasi ra*at antara lain a) 9mnesia 9mnesia postt posttraum raumati atika ka jelas jelas (lebih (lebih dari dari ' jam) jam) b) &i*aat kehilangan kesadaran (lebih dari '/ menit) c) :enu :enuru runa nan n tingka tingkatt kesada kesadaran ran d) 4eri 4eri kepal kepalaa sedang sedang hingga hingga berat berat e) !ntoks !ntoksika ikasi si alkoho alkoholl atau atau obat obat f) 1r 1rak aktu tura ra teng tengko kora rak k g) "eboco "ebocoran ran C##, C##, otorr otorrhea hea atau atau rhinorr rhinorrhea hea h) Cede Cedera ra pen penert ertaa ang ang jelas jelas i) Ti Tidak dak pun punaa orang orang serumah serumah ang dapat dipertanggu dipertanggungja*a ngja*abkan bkan j) CT scan abnormal :rinsip penanganan a*al pada pasien cedera kepala meliputi surei primer dan surei sekunder. 3alam penatalaksanaan surei primer halhal ang diprioritask dipri oritaskan an antara lain air*a, air*a, breathing, breathing, circulation, circulation, disabilit disabilit,, dan e@posure, e@po sure, ang ang kemudian kemudian dilanjutkan dilanjutkan dengan resusitasi. resusitasi. :ada penderita penderita cedera ced era kepala kepala khususn khususna a dengan dengan cedera cedera kepala kepala berat berat surei surei primer primer sangatlah penting untuk mencegah cedera otak sekunder dan mencegah homeostasis otak. !ndikasi untuk tindakan operatif pada kasus cedera kepala ditentukan oleh kondisi klinis pasien, temuan neuroradiologi dan patofisiologi dari lesi. #ecara umum digunakan panduan sebagai berikut a) olume masa hematom mencapai lebih dari A0 ml di daerah supratentorial atau lebih dari 20 cc di daerah infratentorial
b) kondisi pasien ang semula sadar semakin memburuk secara klinis, serta gejala dan tanda fokal neurologis semakin berat c) terjadi gejala sakit sakit kepala, kepala, mual, mual, dan dan muntah muntah ang ang semakin semakin hebat hebat d) pendoronga pendorongan n garis garis tengah tengah sampai sampai lebih dari + mm e) terjadi kenaikan kenaikan tekanan tekanan intrak intrakranial ranial lebih dari 2/ 2/ mm=g. mm=g. f) terjadi penambahan penambahan ukuran ukuran hematom hematom pada pada pemerik pemeriksaan saan ulang ulang CT CT scan scan g) terjadi terjadi gejala gejala akan akan terjad terjadii hernias herniasii otak h) terjadi terjadi kompr kompresi esi oblitera obliterasi si sisterna sisterna basali basaliss "ontusio ringan atau sedang biasana diterapi dengan obserasi dan tirah baring. 7u 7ung ngki kin n dipe diperl rluk ukan an liga ligasi si pe pemb mbul uluh uh da dara rah h a ang ng pe peca cah h da dan n eakuasi hematoma searah bedah.
5. P'3' P'3'6 6,* ,*aa aan n a/n a/n* *- -, ,
:emeriksaan diagnostik tengkorak dengan sinar dapat mengidentifikasi lokasi fraktur atau hematoma. CT #can atau 7&! dapat dengan cermat menentukan letak dan luas cedera. (6li$abeth, >. 200'). :emeriksaan radiologis ang paling sering dan mudah dilakukan adalah rontgen kepala ang dilakukan dalam dua posisi, aitu anteroposterior dan lat lateral eral.. !dealn !dealna a pender penderita ita cedera cedera kepala kepala diperik diperiksa sa dengan dengan CT #can, #can, teru terutam tamaa bila bila dijum dijumpa paii ad adan an a ke kehi hila lang ngan an ke kesad sadar aran an a ang ng cu cuku kup p bermakna, amnesia, atau sakit kepala hebat. !ndikasi pemeriksaan CT #can pada kasus cedera kepala adalah sec ara klinis (penilaian -C#) didapatkan klasifikasi cedera kepala a) bila secara sedang dan berat. b) cedera kepala ringan ang disertai fraktur tengkorak c) adana kecurigaan dan tanda terjadina fraktur basis kranii d) ada adan naa defisi defisitt neurol neurologi ogi,, seperti seperti kejang kejang dan penuru penurunan nan ganggu gangguan an
kesadaran e) sakit kepala ang hebat
adan naa tanda tandatan tanda da pening peningkat katan an tekana tekanan n intrak intrakran ranial ial atau atau hernia herniasi si f) ada jaringan otak g) kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral.
-ambar '. Glasgow Coma Scale
PATHWAYS Trauma Trauma langsung (jatuh, kecelakaan)
Benturan pada kepala, trauma tertutup
Cidera kepala
Perdarahan hematoma
Perubahan sirkulasi
#angguan autoregulasi
Peningkatan Peningkata n TIK $liran darah ke otak terganggu
Rangsangan saraf ketegangan Peningkatan seksresi asam lambung
Kontraksi Ko ntraksi otot leher lehe r da kepala
Iritasi lambung ual !nausea
muntah
Kehilangan cairan Kehilangan secara masi"
Kekurangan "olume
Tekanan Tekanan pada serabut saraf Konstriksi pada Konstriksi pembuluh dash dasar Pusing
eri akut
%uplai &' menurun
$sam laktat &edem otak
Ketidakefektifan perfusi jaringan*
#irus medialis lobus temporalis tergeser
+erniasi ulkus esensefalon
Ketidak etidakefek efektif tifan an pola
#angguan kesadaran
ASUHAN ASUH AN KEPERAW KEPE RAWA ATAN TAN 1. Da-a Da-a 7a 7an/ n/ '6+ '6+8 8 ,a ,a
a) Bre reat ath hing ing (B' (B') "ompre "om presi si pada pada batang batang otak otak akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n ganggu gangguan an irama irama jantung, sehingga terjadi perubahan pada pola napas, kedalaman, frekuensi maupun iramana, bisa berupa Chene #tokes atau 9ta@ia breathing. 4apas berbuni, stridor, ronkhi, *hee$ing ( kemungkinana karena aspirasi), cenderung terjadi peningkatan produksi sputum pada jalan napas. b) Blood (B2) 6fek 6fek pe peni ning ngka kata tan n tekan tekanan an in intr trak akra rani nial al te terh rhad adap ap te teka kana nan n da dara rah h berariasi. Tekanan Tekanan pada pusat asomotor akan meningkatkan tr tran ansm smis isii
rang ra ngsa sang ngan an
par aras asim impa pati tik k
ke
ja jan ntu tun ng
an ang g
ak akan an
meng me ngak akib ibatk atkan an de den nut ut na nadi di menj menjad adii la lamb mbat at,, meru merupa paka kan n ta tand ndaa peningkatan tekanan intrakranial.
:erubahan frekuensi jantung
(bradikardia, takikardia ang diselingi dengan bradikardia, disritmia) c) Brain (B (B+) otak akibat cidera kepala. "ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar seput ar kejadian, kejadian, ertigo, ertigo, sinkope, sinkope, tinitus, tinitus, kehilangan kehilangan pendengaran pendengaran,, baal pada ekstrimitas. Bila perdarahan hebatluas dan mengenai batang otak akan terjadi gangguan pada nerus cranialis, maka dapat terjadi ') :e :eru ruba baha han n st stat atus us menta entall (o (ori rien enta tasi si,, ke ke*a *asp spad adaa aan, n, pe perh rhat atia ian, n, konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emositingkah laku dan memori). 2) :eru :eruba baha han n da dala lam m pe peng ngli liha hata tan, n, se sepe pert rtii ke ketaj tajam aman ann na, a, di dipl plop opia ia,, kehilangan sebagian lapang pandang, foto fobia. +) :eruba :erubahan han pupil pupil (respon (respon terhad terhadap ap cahaa, cahaa, simetri simetri), ), deiasi deiasi pada pada mata. A) Terjadi Terjadi penurun penurunan an daa daa pendengaran pendengaran,, keseimbanga keseimbangan n tubuh. tubuh. /) #ering #ering timbul timbul hiccup hiccupceg ceguka ukan n oleh oleh karena karena kompre kompresi si pada pada nerus nerus agus menebabkan kompresi spasmodik diafragma.
;) -anggu -angguan an nerus nerus hipogl hipoglosu osus. s. -angguan -angguan ang ang tampak tampak lidah lidah jatuh jatuh kesalah satu sisi, disfagia, disatria, sehingga kesulitan menelan. d) Blade laderr (BA (BA) :ada cidera kepala sering terjadi terj adi gangguan berupa retensi, inkontinensia uri, ketidakmampuan menahan miksi. e) Bo*el ((B B/) Terjadi penurunan fungsi pencernaan bising usus lemah, mual, muntah (mungk (mu ngkin in proe proekti ktil), l), kembun kembung g dan menga mengalam lamii peruba perubahan han selera. selera. -angguan menelan (disfagia) dan tergangguna proses eliminasi ali. f) Bone (B;) :asien cidera kepala sering datang dalam keadaan parese, paraplegi. :ada kondisi ang lama dapat terjadi kontraktur karena imobilisasi dan dapat pula terjadi spastisitas atau ketidakseimbangan antara otototot antago ant agonis nis ang ang terjad terjadii karena karena rusak rusak atau atau putusn putusna a hubung hubungan an antara antara pusat saraf di otak dengan refleks pada spinal selain itu dapat pula terjadi penurunan tonus otot.
2. D Da/ a/n n*a *a ,'' ,''6a 6a9a 9a-a -an n
a. "eti "etida dake kefek fektif tifan an pe perfu rfusi si jarin jaringa gan n se sereb rebral ral be berh rhub ubun unga gan n de deng ngan an penghentian aliran darah (hemoragi, hematoma) b. 4eri akut berhubungan dengan dengan adana laserasi pada kepala c. "ek ekur uran ang gan olu olum me
cair cairan an be berh rhu ubu bung ngan an den eng gan ou outp tpu ut an ang g
berlebihan d. "etid etidak akef efek ekti tifa fan n
po pola la
napas apas
ber erh hub ubun unga gan n
de den nga gan n
ker eru usak sakan
neuromuskuler akibat cedera kepala. . R'nan R'nana a A*8 A*8;an ;an K''6 K''6a9a a9a-an -an
'. "eti "etida dake kefek fektif tifan an pe perfu rfusi si jarin jaringa gan n se sereb rebral ral be berh rhub ubun unga gan n de deng ngan an penghentian aliran darah (hemoragi, hematoma) Tujuan #etelah dilakukan tindakan kepera*atan selama +2A jam pasien akan dapat 7empert rtah ahaankan motoriksensorikna.
tingkat
kes esaadaranna,
kognisi,
dan
fungsi
"riteria =asil Tandatanda Tandatanda ital stabil Tidak ada tanda peningkatan T!" Tentukan
!nterensi faktorfaktor
g
&asional :enurunan tandagejala neurologis atau
menebabkan men ebabkan komapenu komapenurunan runan perfusi perfusi kegagalan kegagalan dalam pemulihann pemulihanna a setelah setelah jaringan otak dan potensial peningkatan serang serangan an a*al, menunjukk menunjukkan an perluna perluna T!". pasien dira*at di pera*atan intensif. :antau catat :antau catat status status neurol neurologi ogiss secara secara 7engkaji tingkat kesa sad daran dan teratur tera tur dan bandin bandingka gkan n dengan dengan nilai nilai potensial peningkatan T!" dan standar -C#. bermanfaat dalam menentukan lokasi, perluasan dan perkembangan kerusakan ##:. 6alua 6al uasi si kead keadaa aan n pupil upil,, uku kura ran, n, &eaksi &eaksi pupil pupil diatur diatur oleh oleh saraf saraf cranial cranial kesamaan antara kiri dan kanan, reaksi okulomotor (!!!) !!) berguna untuk terhadap cahaa. menentukan apakah batang otak masih baik. Dkuran kesamaan ditentukan oleh ole h keseim keseimban bangan gan antara antara persara persarafan fan si sim mpa pati tiss da dan n pa para rasi sim mpa pati tis. s. &esp &espon on terhadap terhad ap cahaa cahaa mencermink mencerminkan an fungsi fungsi ang ang terkom terkombin binasi asi dari dari saraf saraf krania kraniall optikus (!!) dan okulomotor (!!!). :ant :antau au tand tandat atan anda da ita ital l T3, T3, na nadi di,, frekuensi nafas, suhu.
:eningkatan :eningkata n T3 sistemik sistemik ang diikuti oleh penurunan T3 diastolik (nadi ang membesar) merupakan tanda terjadina peningkatan T!", jika diikuti oleh penurunan kesadaran.
:antau intake dan out put, turgor kulit
=ipoolemiahipertensi
dan membran mukosa.
mengak meng akib ibat atka kan n ke keru rusak sakan ani isk skhe hemi miaa cerebral. 3emam dapat mencerminkan kerusakan pada hipotalamus.
Turunk runkan an st stim imul ulas asii ekst ekster erna nall dan dan berikan kenamanan, seperti lingkungan ang tenang.
:eningkat :ening katan an kebutu kebutuhan han metabo metabolism lismee dan konsumsi oksigen terjadi (terutama sa saat at demam emam dan dan men engg ggig igil il)) an ang g selanjutn selanju tnaa menebabka menebabkan n peningkatan peningkatan T!".
dapat
Berman anfa faat at se seba baga gaii in indi dika kato torr da dari ri Bantu Bant u pas asie ien n untu ntuk men eng ghin hindari dari Berm ca caira iran n to tota tall tu tubu buh h an ang g te teri rint nteg egras rasii membatasi batuk, muntah, mengejan. dengan perfusi jaringan.
Tinggikan kepala pasien '/A/ derajad sesuai indikasiang dapat ditoleransi.
!skemiatrauma serebral dapat mengakibatkan diabetes insipidus.
Batasi pemberian cairan sesuai indikasi. -angguan ini dapat mengarahkan pada Berikan oksigen tambahan sesuai masal ma salah ah hi hipo poter termi miaa at atau au pe pele leba baran ran pembuluh darah ang akhirna akan indikasi. berpengaruh negatif terhadap tekanan serebral. Berika Beri kan n ob obat at sesua sesuaii in indi dika kasi si,, misal misal diu diureti retik k, st ster ero oid, id, an anti tik kon onu uls lsan an,, analgetik, sedatif, antipiretik.
7emberikan efek ketenangan, menurunkan reaksi fisiologis tubuh dan meningkatkan istirahat untuk memp me mpert ertah ahan anka kan n atau atau menu menuru runk nkan an T!". 9kt kti iit itas as in inii ak akan an men enin ing gka katk tkan an tekanan tekan an intrathorak intrathorak dan intraabdom intraabdomen en ang dapat meningkatkan T!". 7ening 7en ingkat katkan kan ali aliran ran balik balik ena ena dari dari kepa kepala la se sehi hing ngga ga ak akan an meng mengur uran angi gi ko kong nges esti ti dan oe oed dema ema at atau au re resi siko ko terjadina peningkatan T!". :embat :em batasan asan cairan cairan diperlu diperlukan kan untuk untuk menurunkan edema serebral, meminimalkan fluktuasi aliran askuler T3 dan T!". 7enuru 7en urunka nkan n hipoks hipoksemi emia, a, ang ang mana mana dapat dap at mening meningkat katkan kan asodi asodilata latasi si dan olume darah serebral ang meningkatkan T!". 3i 3iur uret etik ik di digu guna naka kan n pa pada da fa fase se ak akut ut un untu tuk k menu menuru runk nkan an ai airr da dari ri sel ot otak ak,, menu me nuru runk nkan an ed edem emaa ot otak ak da dan n T!", T!",.. #teroi #te roid d menuru menurunka nkan n inflam inflamasi, asi, a ang ng se sellanjutna menurunkan edema jaringan. 9ntikonulsan 9ntikonulsan untuk meng me ngata atasi si da dan n menc menceg egah ah terjad terjadin ina a ak akti tifi fita tass ke keja jang ng.. 9na nalg lges esik ik un untu tuk k menghilangkan neri . #edatif dig digun unak akan an unt ntu uk men enge gen nda dali lik kan keg kegel elis isah ahan an,, ag agit itas asi. i. 9nt ntip ipir iret etik ik men enu uru run nkan kan at atau au men menge gen nda dali lik kan dema demam m an ang g mempu empun nai ai pe peng ngar aruh uh meni me ning ngkat katka kan n meta metabo boli lism smee sereb serebra rall atau ata u pening peningkat katan an kebutu kebutuhan han terhada terhadap p oksigen.
2.
4eri 4eri akut akut berhub berhubung ungan an dengan dengan adan adanaa laserasi laserasi pada pada kepal kepalaa Tujuan #etelah dilakukan dilakukan tindakan kepera*atan kepera*atan selama +@2A jam pasien akan dapat mengurangai penebab neri ang dirasakan. "riteria =asil :enurunan skala neri 7engetahui penebab neri 7engetahi teknik pengalihan neri
!nterensi "aji skala neri pasien
&asional 7enentukan penurunan atau peningkatan pada ealuasi tindakan selanjutna
"aji penebab, lokasi, lama timbulna neri
7enget 7eng etah ahui ui pe pen neb ebab ab dialami pasien
>elaskan penebab neri ang dialami pasien
7ember 7emb erik ikan an in info form rmasi asi pa pada da pa pasi sien en terkait kondisina saat ini
ner erii
an ang g
9jarkan teknik pengalihan neri sesuai 7e 7eng ngat atas asii n ner erii de deng ngan an te tera rapi pi no non n dengan kebutuhan farmakologi. "olabo "ola boras rasik ikan an de deng ngan an do dokt kter er un untu tuk k 4eri kepala ada beberapa macam pemberian terapi farmakologi sesuai jenis, dan mempunai penangan dengan gejala ang timbul farmakaologi ang berbedabeda. +.
"ekurangan "ekurangan olume olume cairan cairan berhubung berhubungan an dengan dengan output output ang berlebihan berlebihan Tujuan #ete #etelah lah dila dilaku kuka kan n asuha asuhan n ke kepe pera ra*a *ata tan n selam selamaa '@ '@2A 2A jam di diha harap rapka kan n kebutuhan cairan terpenuhi "riteria hasil kebutuhan cairan pasien tepenuhi dan asupan cairan pasien terpenuhi.
!nterensi >elaskan tindakan ang akan dilakukan
&asional 9garr pasien 9ga pasien menger mengerti ti semua semua tindak tindakan an ang akan dilakukan
kaji out put dan in put cairan
untuk mengetahui keseimbangan cairan pasien, dan mengetahui intake ang diperlukan
9njurk 9nju rkan an pa pada da pa pasie sien n un untu tuk k minu minum m pengganti cairan ang hilang, dan setiap setelah muntah memenuhi kebutuhan cairan pasien Ebserasi TT5
mengetahui kondisi umum pasien
"olaboras asii dengan dokter pemberian terapi farmakologi
A.
untuk kolabo kolaborasi rasi tentan tentang g pember pemberian ian cairan cairan intraena ang tepat
"etida "etidakef kefekt ektifan ifan pola napas napas ber berhub hubung ungan an dengan dengan kerusa kerusakan kan neuromu neuromusku skuler ler akibat cedera kepala. Tujuan #etelah dilakukantindakan kepera*atan selama +@2A jam pasien akan dapat mempertahankan pola napasna secara efektif. "ritera =asil #ianosis () && dalam batas normal &etraksi dada () :ernapasan cuping hidung ()
!nterensi :ant :antau au freku frekuen ensi si,, irama irama,, ke keda dala lama man n pernapasan. Catat ketidakteraturan pernapasan.
"riteria =asil :eruba :er ubahan han dapat dapat menand menandaka akan n a*itan a*itan komplikasi pulmonal atau menandakan lo lok kas asi ilu luas asn naa ket eter erli lib bat atan an ot otak ak.. :ernapasan lambat, periode apnea dapat menandakan perluna entilasi mekanis.
:ant :antau au da dan n catat catat ko komp mpet eten ensi si re refl flek ek gagme gag menela nelan n dan kemamp kemampuan uan pasien pasien untuk melindungi melindungi jalan napas sendiri. sendiri. :asang jalan napas sesuai indikasi.
"emampuan memobilisasi atau member mem bersihk sihkan an sekresi sekresi pentin penting g untuk untuk pemeliharaan jalan napas. "ehilangan refleks menelan atau batuk menandakan perlunaa jalan napas buatan atau intubasi.
memudahkan ekspansi 9ngkat 9ngk at kepa kepala la temp tempat at tidu tidurr se sesu suai ai Dntuk aturanna, posisi miirng sesuai indikasi. paruentilasi paru dan menurunkan adanaa kemungki adan kemungkinan nan lidah jatuh ang menumbat jalan napas.
9nju 9n jurk rkan an
pasi pasien en
untu untuk k
mela melaku kuka kan n
napas dalam napas dalam ang ang efektif efektif bila bila pasien pasien 7encegahmenurunkan atelektasis. sadar. akukan akuka n penghi penghisapa sapan n dengan dengan ekstra ekstra hatihati, jangan lebih dari '0'/ detik. :enghisapan :enghisapan biasana biasana dibutuhka dibutuhkan n jika Catat Cat at karakt karakter, er, *arna *arna dan kekeru kekeruhan han pasien koma atau dalam keadaan dari sekret. imobilisasi dan tidak dapat membersihka memb ersihkan n jalan napasna napasna sendiri. sendiri. :enghi :en ghisapa sapan n pada pada trakhe trakheaa ang ang lebih lebih dalam dal am harus harus dilaku dilakukan kan dengan dengan ekstra ekstra hati hatih hat atii ka kare rena na ha hall te ters rseb ebut ut da dapa patt men en eb ebab abka kan n at atau au men enin ing gka katk tkan an hipoksia ang menimbulkan asokonstriksi ang pada akhirna akan berpengaruh cukup besar pada perfusi jaringan. 9usk 9u skul ulta tasi si su suara ara na napa pas, s, pe perh rhat atik ikan an daerah hipoentilasi dan adana suara Dntuk mengidentifikasi adana masalah tamba tam baha han n a ang ng tida tidak k no norm rmal al misal misal paru seperti atelektasis, kongesti, atau ronkhi, *hee$ing, krekel.
:a :ant ntau au anal analis isaa oksimetri
obstruksi jalan napas ang membah memb aha aaka akan n ok oksig sigen enasi asi ce cere rebr bral al danatau menandakan terjadina infeksi paru.
gas gas dara darah, h, teka tekana nan n 7enentuka 7enent ukan n kecuku kecukupan pan pernap pernapasan asan,, keseimbangan asam basa dan kebutuhan akan terapi.
akukan ronsen thoraks ulang. 7elihat kembali keadaan entilasi dan tandatandakomplikasi ang berkembang misal atelektasi atau bronkopneumoni. bronkopneumon i. Berikan oksigen.
7emaksima 7emaks imalka lkan n oksige oksigen n pada pada darah darah arteri dan membantu dalam pencegahan hipoksia sia. >ik >ika pusat pern rnaapasa san n tertekan, tertek an, mungkin mungkin diperlukan diperlukan entilasi entilasi mekanik.
akukan fisioterapi dada jika ada indikasi.
Falaupun laupun merupa merupakan kan kontrai kontraind ndika ikasi si pada pasien dengan peningkatan T!" fase akut tetapi tindakan ini seringkali berguna pada fase akut rehabilitasi untuk memobilisasi memobilisasi dan membersihka membersihkan n jalan napas dan menurunkan resiko atelektasiskomplikasi paru lainna.
4.
I3+ I3+'3 '3'n 'n-a -a* * K'' K''6a 6a9a 9a-a -an. n.
:elaks :el aksana anaan an adalah adalah pemberi pemberian an asuhan asuhan kepera* kepera*ata atan n secara secara n nata ata berupa berupa serangkaian kegiatan sistimatis berdasarkan perencanaan untuk mencapai hasil ang ang optima optimal. l. :ada :ada tahap tahap ini pera*a pera*att mengg mengguna unakan kan segala segala kemamp kemampuan uan ang ang dimiliki dalam melaksanakan tindakan kepera*atan terhadap klien baik secara umum maupun secara khusus pada klien gagal jantung. :ada pelaksanaan ini pera*at melakukan fungsina secara independen, interdependen dan dependen. :ada fungsi independen adalah mencakup dari semua kegiatan ang diprakarsai oleh ole h pera*a pera*att itu sendir sendirii sesuai sesuai dengan dengan kemamp kemampuan uan dan keteram keterampil pilan an a ang ng dimili dim ilikin kina a :ada :ada fungsi fungsi interd interdepe epende nden n adalah adalah dimana dimana fungsi fungsi ang ang dilaku dilakukan kan dengan bekerja sama dengan profesi disiplin ilmu ang lain dalam kepera*atan maupun maup un pelaanan pelaanan kesehatan, kesehatan, sedangkan sedangkan fungsi dependen dependen adalah fungsi fungsi ang dilaksanakan oleh pera*at berdasarkan atas pesan orang lain. .
Eakarta 6-C. Brunner % #uddarth, 2002. Buku 2002. Buku A#ar keperawatan Medikal Medikal Bedah. Bedah. >akarta6-C. 7utta?in, 9rif. 2008. 7utta?in, 2008. Buku A#ar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persaraan$ >akarta Persaraan$ >akarta #almeba 7edika. -ennarelli T9, 7eane 31. ';. 7echanism of :rimar =ead !njur. 3alam 4eurosurger 2nd edition. edition. 4e* o ork 7c-ra* =ill. :6&3E##! cabang :ekanbaru. 2005. >5. 200+. 200+. Cranio Craniocer cerebr ebral al Tr Traum auma. a. 3alam 3alam The The Clinic Clinical al :racti :ractice ce of 4eurological and 4eurosurgical 4ursing /th edition. :hiladelphia :hiladelphia lippincot Filliam % Filkins. Tar*on r*ono, o, Fartona rtonah. h. 20 200< 0akarta #agung #eto SistemPersyaraan
Medikal
Bedah
Gangguan
&ima 3e*i 9smarin.20'A.https%&&www$ 9smarin.20'A.https%&&www$scri'd$com&document&()* scri'd$com&document&()**+(( *+((,,&-aporan ,,&-aporan Pendahuluan.Cor $ 3iakses pada tanggal '' oktober 20'; jam '8.+0 F!B.
View more...
Comments