Lp Aub (Abnormal Uteri Blleding)
March 7, 2019 | Author: Vinda Nurdiana | Category: N/A
Short Description
lp aub...
Description
A.
Pengertian
Abnormal Uteri Bleeding (AUB) adalah perdarahan uterus abnormal yang didalam maupu diluar siklus haid,yang semata – mata disebabkan gangguan fungsional mekanisme kerja kerja hipota hipotalam lamus us – hipofi hipofisis sis – ovariu ovarium m – endome endometri trium um –tanpa –tanpa kelaina kelainan n organi organik k alat repr reprod oduk uksi si AUB palin paling g bany banyak ak dijum dijumpa paii pada pada usia usia perim perimen enar arss dan dan perim perimen enop opau ause. se. (Manuaba,!!") AUB AUB adal adalah ah suat suatu u kead keadaa aan n yang ang dita ditand ndai ai perd perdar arah ahan an bany banyak ak,b ,ber erul ulan ang g dan dan berlangsung lama yang berasal dari uterus namun bukan disebabkan oleh penyakit organ dalam panggul,penyakit sistemik ataupun kehamilan.(#ahman,$%%") AUB AUB adal adalah ah perd perdar arah ahan an abno abnorm rmal al dari dari uteru uterus, s, bias biasany anyaa berh berhub ubun unga gan n deng dengan an kegagalan ovulasi, dengan tidak adanya lesi les i organik lainnya terdeteksi.(&adarusman,$%%') B.
Etiologi
erdarahan erdarahan uterus disfungsional disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarhe dan menopause.tetapi,kelainan ini lebih sering dijumpai pada masa permulaan dan pada masa akhi akhirr fung fungsi si ovari ovarium um.. ada ada usia usia peri perime menar nars, s,pe peny nyeb ebab ab palin paling g mung mungki kin n adal adalah ah fakt faktor or pembekuan darah dan gangguan gangguan psikis. ada ada masa masa puberta pubertass sesudah sesudah menarh menarhe,p e,perd erdarah arahan an tidak tidak normal normal diseba disebabka bkan n oleh oleh gangguan atau terlambat proses maturasi pada hipotalamus,dengan akibat bah*a pembuatan relea releasi sing ng fakto faktorr dan dan horm hormon on gona gonado dotr trop opin in tida tidak k sempu sempurn rna. a. ada ada *ani *anita ta dalam dalam masa masa premenopause
,proses
(&adarusman,$%%')
terhentinya
proses
ovarium
tidak
selalu
berjalan
lanar.
C.
. $. .
Tanda dan gejala
erdarahan pervagina diantara siklus menstruasi +iklus menstruasi yang abnormal +iklus menstruasi yang bervariasi (biasanya kurang dari $" hari diantara siklus
menstruasi ) -. ariable menstruasi flo* ranging from santy to profuse '. /nfertill 0. Mood yang berfluktuasi 1. 2ot 3lashes ". &ekeringan vagina !. 2irsutism %. 4yeri
(&adarusman,$%%')
D. Patofisiologi
asien dengan perdarahan uterus disfungsional telah kehilangan siklus endometrialnya yang disebabkan oleh gangguan pada siklus ovulasinya. +ebagai hasilnya pasien mendapatkan siklus estrogen yang tidak teratur yang dapat menstimulasi pertumbuhan endometrium, berproliferasi terus menerus sehingga perdarahan yang periodik tidak terjadi. +hroder pada tahun !', setelah penelitian histopatologik pada uterus dan ovarium pada *aktu yang sama, menarik kesimpulan bah*a gangguan perdarahan yang dinamakan metropatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak peah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Akibatnya, terjadilah hiperplasi endometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus5menerus. enelitian lain menunjukkan pula bah*a perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium, yaitu endometrium atrofik, hiperplastik, proliferatif dan sekretoris, dengan endometrium jenis non sekresi merupakan bagian terbesar. embagian endometrium menjadi endomettrium sekresi dan non sekresi penting artinya, karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan ovulatoar dari yang anovulatoar. &lasifikasi ini memiliki nilai klinik karena kedua jenis perdarahan disfungsional ini memiliki dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda. ada perdarahan disfungsional yang ovulatoar gangguan dianggap berasal dari faktor5faktor neuromuskular, hematologi dan vasomotorik, yang mekanismenya belum seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoar biasanya dianggap bersumber pada gangguan endokrin C.
Komplikasi
.
/nfertilitas akibat tidak adanya ovulasi
$.
Anemia berat akibat perdarahan yang berlebihan dan lama
.
ertumbuhan endometrium yang berlebihan akibat ketidakseimbangan hormonal
merupakan faktor penyebab kanker endometrium .(#ahman,$%%")
D.
PATHWAY (+yilvia,!!')
+tress(psikis,3isik) BB (6besitas) Usia Menarhe Menopause
erdarahan 4on 6rganik(7rauma,emakaian kontrasepsi)
8angguan hormonal gonadotropin
rogesteron 9strogen
8angguan pembekuan darah
2ormon7iroid &orpus luteum(5) rogesteron
8angguan vaskuler Resiko Kematian
/rreguler +edding (pelepasan endometrium tidak teratur) 9ndometriasis
roliferasi endometrium
:emas
askularisasi &elenjar 7umbuh +toma terbatas
&etidakseimbangan hormon
2iperplasia 9ndometrium
9ndometrium #apuh
(penebalan dinding rahim) &anker 9ndometrium
/nfertilitas
Gang.rasa naman neri
erdarahan uteri disfungsional Resiko !nfeksi
Anemia berat ;emah,;etih Gangg"an #"trisi K"rang dari ke$"t"%an A&'HA# KEPERAWATA# A.
Pengkajian
a. /dentitas &lien 4ama,Umur(menarhe < menopouse),jenis kelamin,pekerjaan, b. &eluhan Utama erdarahan pervagina diantara siklus menstruasi,4yeri,+iklus menstruasi yang abnormal,+iklus menstruasi yang bervariasi (biasanya kurang dari $" hari diantara siklus
menstruasi ).ariable menstruasi flo* ranging from santy to profuse,/nfertill,Mood yang berfluktuasi,2ot 3lashes,&ekeringan vagina,2irsutism . #i*ayat enyakit 2arus memenuhi kriteria yang telah dikemukakan di atas termasuk = a. 8inekologi reproduksi. astikan tidak adanya kehamilan dengan memeriksa haid terakhir, menars, pola haid ada tidaknya dimenore, molimina, penggunaan tampon, benda asing, aktivitas seksual, pemakaian kontrasepsi (tipe, efek, lamanya), ri*ayat +6 dan kelainan perdarahan pada keluarga. b. :oba tentukan banyaknya perdarahan >ika seorang *anita berdiri tanpa menggunakan tampon perlu dilihat apakah ada perdarahan yang mengalir pada kedua kakinya. >ika ada maka perdarahan dikatakan banyak. .
+ingkirkan penyebab lain dari perdarahan, seperti stress, kelainan pola makan,
olahraga, kompetisi atletik, penyakit kronis, pengobatan dan penyalahgunaan obat. d. 7entukan karakteristik episode perdarahan terakhir d. emeriksaan fisik a. 6rtoforia, konjungtifa anemis 5?5, sklera ikterik 5?5, refleks pupil @?@ . telinga = aurikula normal, serumen 5?5, hiperemis 5?5 d. hidung= normal, sekret 5?5, tidak ada deviasi septum e. mulut dan gigi = mukosa bibir basah, soianosis ( 5 ), lidah kotor 5?5
f. emeriksaan leher = &elenjar getah bening tidak teraba membesar g. emeriksaan 7oraks = aru = dada simetris,vesikular, ronkhi 5?5, *heeing 5?5 h. >antung = B> /5// regular, murmur (5), gallop (5) i. emeriksaan Abdomen = datar, bising usus (@) 4, hepar dan lien tidak teraba. j. emeriksaan ekstermitas = edema (5?5), sianosis 5?5,apillary refill time $ detik emeriksaan harus difokuskan untuk mengidentifikasi tanda5tanda penyebab lain dari perdarahan. +indroma 6varium olikistik (+6) dapat ditentukan karena gejalanya sangat jelas, sedangkan adanya anovulasi kronik tidak menunjukkan tanda yang jelas. C 6besitas, +6, disfungsi 25 dan hipotiroidisme (menometroragi) C &elebihan hormon androgen
C C C C e.
Memar5memar – koagulopati 8alaktore5peningkatan prolaktin , singkirkan kemungkinan adanya adenoma hipofise embesaran uterus. &emungkinan hamil, tumor atau miom Adanya masa pada adneksa emeriksaan laboratorium emeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah serta pemeriksaan kehamilan
diperlukan pada kasus ini. emeriksaan lain tergantung dari usia, status ovulasi, risiko M+ (enyakit Menular +eksual), dan risiko penyakit lain. emeriksaan ultrasonografi transvaginal adalah pemeriksaan noninvasif dan Membantu dalam mendeteksi &elainan pada rahim, seperti polip, atau mengukur ketebalan endomentrium. emeriksaan ini dapat dilanjutkan dengan histeroskopi (memasukkan 7eropong dalam rahim) atau Biopsi endometrium (mengambil sedikit jaringan endometrium) bila diperlukan. emeriksaan laboratorium ini harus sudah terarah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisis dan anamnesis karena biayanya sangat mahal,seperti D a. b. . d. e. f. g.
7es kehamilan harus dilakukan dan dihasilkan negatif (5) A tes 2itung jenis leukosit 00%% ul emeriksaan kadar hormon steroid Biopsi endometrium 2ematokrit $ ! , % E 2emog lobin !,0 gr?dl
h. U+8 (hasil dari pemeriksaan U+8 = penebalan dinding endometrium dan dislokasi /UF tanpa disertai perlukaan yang menyebabkan reaksi radang. (. . $. . -.
Diagnosa Kepera)atan (4anda,$%) 8angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perdarahan uterus 8angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan infeksi pada organ reproduksi :emas?ansietas berhubungan dengan perubahan keadaan atau anaman kematian #esiko infeksi berhubungan dengan trauma persalinan, jalan lahir, dan infeksi
nasokomial *. !nter+ensi (Fongoes,$%%$) 1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perdarahan uterus 7ujuan , +tatus nutrisi= makanan, airan, dan intake adekuat. &riteri 2asil = C BB bertambah dan dalam batas normal.
C 4ilai laboratorium (tranferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal C Menunjukkan level energi adekuat. C Menjelaskan komponen keadekuatan diet bergii /ntervensi .
&aji motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan.
# =Meningkatkan nafsu makan pasien $.
Monitor nilai5nilai laboratorium, terutama transferin, albumin, dan elektrolit.
# =Mengetahui dan untuk menegakkan intervensi yang tepat .
7anyakan makanan kesukaan pasien.
# =Meningkatkan nafsu makan -.
7entukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
#=Mengetahui ara yang tepat dalam pemberian makan '.
Monitor atatan intake kalori dan komponen nutrisi.
# =Mengetahui jumlah pemasukkan dan at yang terkandung dalam makanan 0.
Monitor BB pasien.
# =Memantau kenaikan berat badan 1.
&aji dan dokumentasikan drat kesulitan mengunyah dan menelan.
# =Mengetahui apa yang menyebabkan proses mengunyah dan menelan terhambat ".
/dentifikasi faktor5faktor penyebab mual dan muntah.
# =Mengetahui penyebab mual dan muntah !.
Fiskusikan dengan ahli gii dalam menentukan kebutuhan protein untuk pasien dengan
ketidakadekuatan asupan protein atau kehilangan protein # =emberian yang tepat dapat memperepat peningkatan nutrisi %. /dentifikasi faktor5faktor yang berkontribusi terhadap kehilangan selera makan pasien (misalnya, medikasi, masalah emosional).
# =Mengetahui penyebab penurunan bb . Monitor perilaku pasien yang berhubungan dengan penurunan BB.
2. Nyeri berhubungan dengan infeksi pada organ reproduksi/perdarahan 7ujuan = 4yeri berkurang?terkontrol &riteria 2asil = C &lien mampu menapai level nyaman C &lien mampu mengontrol nyeri C &lien mampu menyebutkan efek mengganggu dari nyeri C &lien mampu mengurangi level nyeri /ntervensi . +elidiki keluhan pasien akan nyeri,perhatikan intensitas (%5%),lokasi,dan faktor
penetus #=Mengetahui tingkat nyeri dan penanganan yang tepat $. A*asi tanda vital,perhatikan petunjuk non5verbal,misal=tegangan otot,gelisah. #=Menga*asi keadaan umum klien . Berikan lingkungan yang tenang dan kurangi rangsangan penuh stress. #=Mengurangi nyeri -. Berikan tindakan kenyamanan (misal=pijatan?masase punggung) #=Merilekskan sumber nyeri '. Forong menggunakan tekhnik manajemen nyeri ,ontoh = latihan relaksasi?napas dalam,bimbingan imajinasi,visualisasi) #=Mengontrol nyeri 0. Berikan teknik relaksasi nafas dalam #=Menurut jurnal penelitian 9rna*ati, 7ri 2artiti, /dris 2ardi yang menyatakan bah*a 7eknik relaksasi napas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri dengan ara merelaksasikan otot5 otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemi. 7eori lain yang mendukung bah*a teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas nyeri adalah teori huges dkk (!1'). Menurutnya dalam keadaan tertentu tubuh mampu mengeluarkan opoid endogen yaitu endorphin dan enkefalin. Gat –at tersebut memiliki sifat mirip morfin dengan efek analgetik yang membentuk suatu Hsystem penekan nyeriI. 7ehnik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu keadan yang mampu merangsang tubuh untuk mengeluarkan opoid endogen sehingga terbentuk system penekan nyeri yang akhirnya akan menyebabkan penurunan intensitas
nyeri. 2al inilah yang menyebabkan adanya perbedaan penurunan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam, dimana setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam terjadi penurunan intensitas nyeri. 7eknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan seara berulang akan menimbulkan rasa nyaman. Adanya rasa nyaman inilah yang akhirnya akan meningkatkan toleransi seseorang terhadap nyeri. 6rang yang memiliki toleransi nyeri yang baik akan mampu beradaptasi terhadap nyeri dan akan memilki mekanisme koping yang baik pula. 1. &olaborasi=emberian obat analgetika dan emberian Antibiotika #=Mengurangi rasa nyeri 3. Cemas/ansietas berhubungan dengan perubahan keadaan atau ancaman kematian 7ujuan = &lien dapat mengungkapkan seara verbal rasa emasnya dan mengatakan perasaan emas berkurang atau hilang &riteria hasil = C &lien lebih rileks C #asa emas klien berkurang /ntervensi . &aji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan #= ersepsi klien mempengaruhi intensitas emasnya $. &aji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar ) #= erubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis . erlakukan pasien seara kalem, empati, serta sikap mendukung #= Memberikan dukungan emosi -. Berikan informasi tentang pera*atan dan pengobatan #= /nformasi yang akurat dapat mengurangi emas dan takut yang tidak diketahui '. Bantu klien mengidentifikasi rasa emasnya #= Ungkapan perasaan dapat mengurangi emas 0. &aji mekanisme koping yang digunakan klien #= :emas yang berkepanjangan dapat diegah dengan mekanisme koping yang tepat 1. Ajarkan teknik nafas dalam #= Menurut >urnal enelitian 6leh = Abdul 8hofur dan 9ko ur*oko menyatakan bah*a emberian teknik nafas dalam pada pasien akan terjadi penurunan dalam ketegangan untuk menapai keadaan rileks, memusatkan perhatian pada teknik pernafasan,dan mengenangkan serta mengendurkan kumpulan otot seara bergantian sehingga dapat merasakan perbedaan antara relaksasi dan ketegangan. Fari hasil penelitian, gambaran tingkat keemasan setelah pemberian teknik nafas dalam pada *aktu selama ' menit diperoleh penurunan nilai tingkat keemasan rata5rata standar devisiasinya %,-!$.
4.
Resiko infeksi berhubungan dengan trauma persalinan !alan lahir dan infeksi
nasokomial 7ujuan = menegah terjadinya infeksi &riteria 2asil = C &lien mampu menegah status infeksi C &lien mampu menapai status kekebalan tubuh
/ntervensi = . &aji tinggi fundus dan sifat &aji lohia= jenis, jumlah, *arna dan sifatnya Monitor vital sign, terutama suhu setiap - jam dan selama kondisi klien kritis #=Mengetahui keadaan umum pasien $. :atat jumlah leukosit dan gabungkan dengan data klinik seara lengkap ;akukan pera*atan perineum dan jaga kebersihan, haruskan menui tangan pada pasien dan pera*at #=Mengetahui data tambahan,dan proteksi diri untuk pasien agar tidak terinfeksi . &aji ekstremitas= *arna, ukuran, suhu, nyeri, denyut nadi dan parasthesi? kelumpuhan #=Mengetahui keadaan fisik dan fungsi syaraf klien -. emberian analgetika dan antibiotika #=Mengurangi perluasan infeksi -.
E+al"asi
+etelah dilakukan asuhan kepera*atan diharapkan klien dapat = . $. . -. '. 0. 1. ".
&lien mampu menegah status infeksi &lien mampu menapai status kekebalan tubuh &lien lebih rileks #asa emas klien berkurang &lien mampu menapai level nyaman &lien mampu mengontrol nyeri &lien mampu menyebutkan efek mengganggu dari nyeri &lien mampu mengurangi level nyeri
DATAR P'&TAKA
Foengoes, M.9, et al.$%%$. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien . >akarta= 98:
&adarusman.$%%'. Perdarahan Uterus Disfungsional Kronik pada Masa Reproduksi . Fiunduh pada tanggal Mei $% dari http=??digilib.unsri.a.id Manuaba. !!". Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita., >akarta= A#:A4 4A4FA,$%. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda Alih !ahasa !udi "antosa , rima Medika, 4A4FA. #ahman .$%%". Pendidikan Kesehatan. >akarta= +urya :ipta #obbins, +tephen . dan Mary :oulter. $%%1. Mana#emen $disi %. >akarta= /ndeks +ylvia A.rie,;orraine M.Jilson, !!'. Patofisiologi edisi &, >akarta=98:
/AP0RA# PE#DAH'/'A# A'B 1AB#0R2A/ 'TER! B/EED!#G3
Fisusun 6leh = inda 4ordiana +antoso -%%%%
KE2E#TER!A# KE&EHATA# REP'B/!K !#D0#E&!A P0/!TEK#!K KE&EHATA# KE2E#KE& 2A/A#G 4'R'&A# KEPERAWATA# PR0D! D!!! KEPERAWATA# 2A/A#G 2aret 567-
View more...
Comments