LP Askep N Pathway Pterygium
July 28, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download LP Askep N Pathway Pterygium...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN PTERIGIUM
I.
KONSEP DASAR
A. An Anato atomi mi Fisi Fisiolo ologi gi Konjungt Konj ungtiva iva adalah adalah membran membran mukosa mukosa yang transparan transparan dan tipis tipis yang membungkus membungku s permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva (konjungtiva palpebralis) palpebralis) da dan n permuk permukaan aan anteri anterior or sklera sklera (konju (konjungt ngtiva iva bu bulba lbaris ris). ). Konjun Konjungti gtiva va be bersa rsambu mbunga ngan n de denga ngan n kulit kulit pa pada da tepi tepi palpe palpebra bra (suatu (suatu sa sambu mbung ngan an muko mu koku kuta tan) n) dan dan deng dengan an epit epitel el korn kornea ea di li limb mbus us (V (Vau augh ghan an,2 ,200 009) 9).. Perte Pe rtemua muan n an antar tara a konjun konjungti gtiva va palpeb palpebral ralis is dan konju konjungt ngtiva iva bu bulba lbaris ris disebut orniks (!lyas, 2009).
"e#ara "e#a ra histolog histologis, is, lapisan lapisan sel konjungt konjungtiva iva terdiri terdiri atas dua hingga hingga lima lapisan sel epitel silindris bertingkat, superisial dan basal. "el$ sel epitel superisial mengandung sel$sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. muk us. %ukus %ukus yang yang terbe terbentu ntuk k mendor mendorong ong inti inti sel goblet goblet ke tepi tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata prakornea se#ara merata. "el$ sel epitel basal ber&arna lebih pekat dibandingkan sel$sel superisial dan dapat mengandung pigmen (Vaughan,2009). Pada konjungtiva terdapat kelenjar 'ru#h, yaitu kelenjar lime konjungtiva yang terletak pada kelopak ba&ah, dan kelenjar Krause yang merupakan kelenjar lakrimal aksesori yang terletak dekat orniks konjungtiva (!lyas, 2009). rteri yang memperda memperdarahi rahi konjungtiva konjungtiva ada yaitu arteri perier ar#ade dari palpebra, marginal ar#ade dari palpebra, dan arteri siliaris anterior. Konjungtiva palpebra dan orniks mendapatkan perdarahan dari perier
da dan n marg margin inal al ar#a ar#ade de dari dari palp palpeb ebra ra,, seda sedang ngka kan n konj konjun ungt gtiv iva a bulb bulbii mendapatkan perdarahan dari arteri konjungtival posterior (#abang dari arteri ar#ade palpebra) dan arteri konjungtival anterior (#abang dari arteri siliaris anterior). *rainage pada konjungtiva mengalir ke ple+us vena pada palpebra dan beberapa melingkari kornea menuju ke vena siliaris anterior. "istem limatik terbagi menjadi 2 bagian yaitu superisial dan proundus. imatik dari lateral mengalir ke lymph node preaurikuler, sedangkan dari medi me dial al meng mengal alir ir ke ly lymp mph h node node subm subman andi dibu bula larr (K (Khu hura rana na,, 200200-). ). Konjungtiva menerima persaraan dari per#abangan pertama nervus V dengan serabut nyeri yang relati sedikit (ortora, 2009). B. Peng Penger erti tian an Pterigium adalah suatu timbunan atau benjolan pada selaput lendir atau konjungtiva yang bentuknya seperti segitiga dengan pun#ak berada di arah kornea. imbunan atau benjolan ini membuat penderitanya agak kura kurang ng nyam nyaman an kare karena na bias biasan anya ya akan akan berk berkem emba bang ng dan dan sema semaki kin n membes mem besar ar da dan n menga mengarah rah ke da daera erah h kor korne nea, a, sehing sehingga ga bi bisa sa menjad menjadii menu me nutu tup p korn kornea ea dari dari arah arah nasa nasall dan dan samp sampai ai ke pupi pupil, l, ji jika ka samp sampai ai menutup pupil maka penglihatan kita akan terganggu. "uatu pterygium merupakan massa o#ular eksternal superi#ial yang mengalami elevasi yang sering kali terbentuk diatas konjungtiva perilimbal dan akan meluas ke permukaan kornea. Pterygia ini bisa sangat bervariasi, mulai dari yang ke#il, jejas atroik yang tidak begitu jelas sampai yang besar sekali, dan juga jejas ibroaskular yang tumbuhnya sangat #epat yang bisa merusakkan topograi kornea dan dalam kasus yang sudah lanjut, jejas ini kadangkala bisa menutupi pusat optik dari kornea. Kondisi pterygium akan terlihat dengan pembesaran bagian putih mata ma ta,,
menj menjad adii
mera merah h
dan dan
mera merada dang ng..
*ala *alam m
bebe bebera rapa pa
ka kasu sus, s,
pertumbuhan bisa mengganggu mengganggu proses #airan mata atau yang disebut dry eye syndrome. "ekalipun jarang terjadi, namun pada kondisi lanjut atau ap apabi abila la kelai kelainan nan ini ini didi didiamk amkan an lama lama akan akan menyeb menyebab abkan kan hi hilan langny gnya a pe peng ngli liha hata tan n si pend pender erit ita. a. /v /vak akua uasi si medi medis s dari dari dokt dokter er mata mata akan akan menentukan tindakan medis yang maksimal dari setiap kasus, tergantung dari banyakny banyaknya a pembesar pembesaran an pterygiu pterygium. m. *okter *okter juga akan memastika memastikan n
bah&a bah &a tidak ada eek samping samping dari pengobatan pengobatan dan pera&ata pera&atan n yang diberikan. . Etiolo log gi Penyebab Peny ebab pterigi pterigium um belum belum dapat dapat dipa dipahami hami se#ara se#ara jelas, jelas, diduga diduga merupakan suatu neoplasma radang dan degenerasi. amun, pterigium banyak terjadi pada mereka yang banyak menghabiskan &aktu di luar rumah dan banyak terkena panas terik matahari. 1aktor resiko terjadinya pterigium adalah tinggal di daerah yang banyak terkena sinar matahari, daerah dae rah yang berdebu, berdebu, berpasir berpasir atau anginnya anginnya besar besar. Penyeba Penyebab b paling paling umum adalah e+posure atau sorotan berlebihan dari sinar matahari yang diterima oleh mata. ltraviolet, baik V ataupun V', dan angin (udara panas) yang mengenai konjungtiva bulbi berperan penting dalam hal ini. "elain itu dapat pula dipengaruhi oleh aktor2 lain seperti 3at allegen, kimia dan 3at pengiritasi lainnya. Pterigium "ering ditemukan pada petani, ne nelay layan an da dan n orang$ orang$ora orang ng yang yang tin tingga ggall di dekat dekat da daera erah h khatul khatulist isti& i&a. a. 4arang menyerang anak$anak. D. Pato Pato!i !isi siol olog ogii Patoi Pat oisio siolog logii
pteryg pterygium ium dit ditand andai ai
de denga ngan n
de degen genera erasi si
elast elastoti otik k
kolagen dan plorierasi ibrovaskular, dengan permukaan yang menutupi epitheli epi thelium, um, 5istopat 5istopatolog ologii kolagen kolagen abnormal abnormal pada daerah daerah degenera degenerasi si elastotik menunjukkan basoilia bila di#at dengan hematoksin dan eosin. 4aringan ini juga bisa di#at dengan #at untuk jaringan elasti# akan tetapi bukan jaringan elasti# yang sebenarnya, oleh karena jaringan ini tidak bisa dihan#urkan oleh elastase. "e#ara histopalogis ditemukan epitel konjungtiva irrekuler kadang$ kadang berubah menjadi gepeng. Pada pun#ak pteregium, epitel kornea menarik mena rik dan pada daerah daerah ini membran membran bauman bauman menghil menghilang. ang. erdapat erdapat degener deg enerasi asi stauma stauma yang beroli berolieras erasii sebagai sebagai jaringan jaringan granulas granulasii yang penuh pembulih darah. *egenerasi ini menekan kedalam kornea serta merusak membran bauman dan stoma kornea bagian atas.
PAT"A#S
"inar ltra Violet
ngin
sap
*ebu
"emua alergi menuju ke bagian nasal orbita
%eatus nasi inerior
enjadi iritasi
Penebalan dan pertumbuhan Konjungtiva bulbi
%enjalar ke kornea
Perubahan rasa nyaman Perubahan rasa nyaman (6asa kemeng di mata, (sensasi benda asing di "ensasi benda asing) mata)
Risiko cidera
%enutupi kornea
Pandangan kabur
Perubahan persepsi sensori
*ilakukan tindakan operati
Ansietas
erjadi trauma jaringan (luka)
Perubahan persepsi sensori
Risiko Infeksi
Nyeri
E. Mani Mani!e !est stas asii Klin Klinis is 7.
%ata iiritata ritatati, ti, merah, merah, gatal, gatal, dan dan mungkin mungkin menimb menimbulka ulkan n astigmatis astigmatisme. me.
2.
Kemu Kemundu nduran ran tajam tajam pengl penglihat ihatan an akibat akibat ptereg pteregium ium y yang ang melua meluas s ke kornea (8one pti#).
.
*ap *apat at diserati diserati keratit keratitis is Pungtata Pungtata,, delen delen (Penipi (Penipisan san kornea kornea akiba akibatt kering) dan garis besi yang terletak di ujung pteregium.
F. Kl Klas asi! i!i$ i$as asii Dan Dan Gra% Gra%e e 7.
Kl Klas asi iik ikas asii Pter Pteryg ygiu ium: m: a. Pterygium Pterygium "impl "impleks; eks; jika jika terjadi terjadi hanya hanya di nasal< nasal< temporal temporal saja. saja. b. Pterygium Pterygium *uple *upleks; ks; jika jika terjadi terjadi di nasal nasal dan tempora temporal. l.
2. =rad =rade e pad pada aP Pte tery rygi gium um :
a. =rade 7: ipis (pembuluh darah konjungtiva yang menebal dan konjungtiva sklera masih dapat dibedakan), pembuluh darah sklera masih dapat dilihat. b. =rade 2: Pembuluh darah sklera masih dapat dilihat. c. =rade : 6esiko kambuh, hiperemis, pada orang muda (20$0 tahun), mudah kambuh. d. =rade >: 4ika pertumbuhan pterigium sudah mele&ati pupil sehingga mengganggu penglihatan. mengganggu G. Pemeri$s Pemeri$saan aan Dan Dan Penega$ Penega$an an Diagnos Diagnosti$ ti$ 7. namnesis %enanyakan pasien tentang keluhan yang diderita, durasi keluhan, aktor risiko seperti pekerjaan, paparan sinar matahari dan lain$lain. 2. Peme Pemeri riks ksaa aan n 1i 1isi sik k %eli %e liha hatt kedu kedua a ma mata ta pasi pasien en untu untuk k moro morolo logi gi pt pter eryg ygiu ium, m, sert serta a memeriksa visus pasien. *iagnosa dapat didirikan tanpa pemeriksaan lanjut. lan jut. namnesa namnesa positi positi terhadap terhadap aktor risiko risiko dan paparan paparan serta pemeriksaan pemeriksaa n isik yang menunjang anamneses #ukup untuk membuat suatu diagnosa pterygium. 3. Pemeriksaan Slit Lamp
4ika perlu, dokter akan melakukan melakukan Pemeriksaan Sli Slitt Lamp Lamp untuk memastikan
bah&a
lesi
adalah
pterygium
dan
untuk
menyingkirkannya dari diagnosa banding lain. Pemeriksaan slit lamp dilakukan dilakuka n dengan menggunakan menggunakan alat yang terdiri dari lensa pembesar dan lampu sehingga pemeriksa dapat melihat bagian luar bola mata
dengan den gan magniika magniikasi si dan pantulan pantulan #ahaya #ahaya memungki memungkinkan nkan seluruh seluruh bagian luar untuk terlihat dengan jelas. H. Pena Penata tala la$s $san anaa aan n Pteryg Pte rygiu ium m serin sering g bersi bersiat at rekure rekuren, n, teruta terutama ma pa pada da pasien pasien yang yang masih muda. 'ila pterygium meradang dapat diberikan steroid atau suatu tetes mata dekonges dekongestan. tan. Peng Pengobat obatan an pterygiu pterygium m adalah adalah dengan dengan sikap sikap konservati atau dilakukan pembedahan bila terjadi gangguan penglihatan akibat aki bat terja terjadi dinya nya astigm astigmati atisme sme iregul ireguler er atau atau pteryg pterygium ium yang yang telah telah menutupi media penglihatan. indungi ind ungi mata dengan dengan ptery pterygium gium dari sinar sinar matahari matahari,, debu dan udara udar a kering kering dengan dengan ka#amata ka#amata pelindun pelindung. g. 'ila terdapat terdapat tanda radang berikan air mata buatan dan bila perlu dapat diberi steroid. 'ila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dalam bentuk salep. 'ila diberi vasokontriktor (prednisone (prednisone asetat) maka perlu kontrol 2 minggu dan bila terdapat perbaikkan maka pengobatan dihentikan dihentikan.. indakan perati : indak indakan an pembedah pembedahan an adalah adalah suatu tindak bedah bedah plastik plastik yang dilakukan bila pterygium telah mengganggu penglihatan. Pterygium dapat tumbuh menutupi seluruh permukaan kornea atau bola mata. indakan operasi, biasanya bedah kosmetik, akan dilakukan untuk mengangkat pterygium yang membesar ini apabila mengganggu ungsi pengliha peng lihatan tan atau se#ara tetap meradang meradang dan teriritas teriritasi. i. Paska Paska operasi operasi biasanya akan diberikan terapi lanjut seperti penggunaan sinar radiasi ' atau terapi lainnya. I.
Kom&li$asi Komplikasi dari pterygium meliputi sebagai berikut: 7.
Penyimpa Penyimpangan ngan atau penguran pengurangan gan pusat pusat peng pengliha lihatan tan
2.
Kemerahan
.
!ritasi
>.
'ekas 'ekas luka luka y yang ang kronis kronis pada pada konjun konjungtiva gtiva dan kornea kornea
Keterlibatan yang luas otot e+trao#ular dapat membatasi penglihatan dan memberi kontribusi terjadinya diplopia. 'ekas luka yang berada ditengah ot otot ot re rekt ktus us umum umumny nya a meny menyeb ebab abka kan n dipl diplop opia ia pada pada pasi pasien en deng dengan an pteryg pte rygiu ium m yang yang belum belum dil dilaku akukan kan pembe pembedah dahan. an. Pada Pada pasie pasien n dengan dengan pterygia ptery gia yang sudah diangka diangkat, t, terj terjadi adi pengerin pengeringan gan o#al kornea mata akan tetapi sangat jarang terjadi. Komplikasi postooperasi pterygium meliputi: 7. !neksi 2. 6eak 6eaksi si mat mater eria iall jahi jahita tan n . *iplopia >. ?onj ?onjung ungtiv tival al grat grat dehis# dehis#en# en#e e @. ?orn ?ornea eall s# s#ar arri ring ng A. Komp Kompli lika kasi si ya yang ng jara jarang ng terj terjad adii meli melipu puti ti per peror oras asii bola bola mata mata perdarahan vitreous, atau retinal deta#hment.
Komplikasi akibat terlambat dilakukan operasi dengan radiasi beta pada pterygium adalah terjadinya pengen#eran s#lera dan kornea. "ebagian dari kasus ini dapat memiliki tingkat kesulitan untuk mengatur. mengatur.
II. ASUH ASUHAN AN KEPERA KEPERA" "ATAN A. Peng Peng$a $a'i 'ian an Pengkajian yang dapat dilakukan pada klien dengan pterygium adalah : 7. !d !de entita titas s ama, mur, 4enis kelamin, gama, Pekerjaan, "tatus perka&inan, lamat, Pendidikan. Pendidikan. 2. Keluh Keluhan an utam utama a 'i 'ias asan anya ya pend pender erit ita a
me meng ngel eluh uhka kan n
matanya, penglihatan kabur. . 6i&ayat 6i&ayat penya penyakit kit sekara sekarang ng
adan adanya ya
bend benda a
asin asing g
pada pada
%erupaka %eru pakan n penjelas penjelasan an dari keluhan keluhan utama. utama. %isalnya %isalnya yang sering terjadi pada pasien dengan pterygium adalah penurunan ketajaman penglihatan. "ejak kapan dirasakan, sudah berapa lama, gambaran gejala apa yang dialami, apa yang memperburuk atau memperingan, apa yang dilakukan untuk menyembuhkan gejala. >. 6i&ayat 6i&ayat penya penyakit kit dahu dahulu lu danya ri&ayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti *%,, hipe *% hiperte rtens nsi, i, pemb pembed edah ahan an mata mata sebe sebelu lumn mnya ya,, dan dan peny penyak akit it metabolik lainnya memi#u resiko pterygium. @. 6i&ayat 6i&ayat penyak penyakit it keluarg keluarga a da atau tidak keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama seperti pasien. A. *ata 'io 'io B Psiko B "osial "osial B "piritu "piritual al istirahat a. ktiitas istirahat =ejala yang terjadi pada aktiitas istirahat yakni perubahan aktiitas bias biasan anya ya atau atau hobi hobi penglihatan.
yang yang berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
gang ganggu guan an
pada pada
adal adalah ah
gang ganggu guan an
b. eurosensori =eja =e jala la
ya yang ng
terj terjad adii
neur neuros osen enso sori ri
penglihatan kabur < tidak jelas.
#. yeri < kenyamanan =ejalan =eja lanya ya yait yaitu u ketidakn ketidaknyama yamanan nan ringan ringan mata menjadi menjadi merah merah sekali, pembengkakan mata, mata gatal, iritasi, dan pandangan kabur.
d. 6asa man Cang haru harus s dikaji dikaji adalah adalah ke#e ke#emasa masan n pasien pasien akan penyakit penyakitnya nya maumun tindakan operati yang akan dijalaninya.
e. Pembelajaran < pengajaran Pada pengkajian klien dengan gangguan mata ( pterigium ) kaji ri&ayat ri&a yat keluarga keluarga apakah apakah ada ri&ayat ri&ayat diabetes diabetes atau gangguan gangguan sistem vaskuler, kaji ri&ayat stress, alergi, gangguan vasomotor seperti sepe rti peningka peningkatan tan tekanan tekanan vena, vena, ketidakse ketidakseimba imbangan ngan endokrin endokrin
dan dan diab diabet etes es,, sert serta a ri ri&a &aya yatt terp terpaj ajan an pada pada radi radias asi, i, st ster eroi oid d < toksisitas enotia3in. enotia3in. -. Peme Pemeri riks ksaa aan n isik isik a. "tatu tatus s kes eseh eha atan tan um umum um : ke kead ada aan umum mum , ta tand nda a vit ita al, kesadaran. b. Pemeriksa Pemeriksaan an isik isik data okus okus pada pada mata : adanya adanya jaring jaringan an yang yang tumbu tum buh h ab abnor normal mal pada pada mata mata biasa biasanya nya tumbuh tumbuh menuj menuju u ke kornea. B. Dia Diagno gnosa sa Ke&era( Ke&era(ata atan n Pre operasi 7. Perubaha Perubahan n rasa nyaman nyaman (sensas (sensasii benda benda asing) asing) berhub berhubunga ungan n dengan dengan 2. .
adanya penebalan konjungtiva bulbi yang menjalar ke kornea. Perubaha Perubahan n persepsi persepsi sens sensori ori berhu berhubung bungan an dengan dengan trauma trauma okuler okuler 6isiko ter terjadi #edera berhubungan dengan kete terrbatasan
>.
pengelihatan. nsietas nsietas berhu berhubung bungan an dengan dengan tindaka tindakan n operati operati yang yang akan akan dijalan dijalani. i.
Post perasi 7. Per eru ubahan han
ke ken nya yama man nan
(nye (nyeri ri
aku kut) t)
ber erh hubung ungan
dengan gan
diskontinuitas jaringan akibat pembedahan. 2. 6i 6isi siko ko ine ineks ksii berh berhub ubun unga gan n deng dengan an port port de entr entry y seba sebaga gaii akib akibat at diskontinuitas jaringan. diskontinuitas 3. Perubahan dalam presepsi sensori (perseptual) sehubungan dengan luka post operasi. 4. 6isiko ter terjadi #edera
berhubungan
dengan
kete terrbatasan
pengelihatan. @. Kurang Kurang pengeta pengetahuan huan b berhu erhubung bungan an dengan dengan kurang kurangnya nya in inorm ormasi asi mengenai pera&atan diri dan penatalaksanaan di rumah. . Pere Peren) n)an anaa aan n Pre perasi 7. Peru Peruba baha han n ra rasa sa nyam nyaman an (r (ras asa a ke keme meng ng,, se sens nsas asii bend benda a asin asing) g) berhu ber hubun bunga gan n de denga ngan n ad adany anya a pe peneb nebal alan an konjun konjungti gtia a bulbi bulbi yang yang menjalar ke kornea. a.uju a.u juan an : setelah diberikan asuhan kepera&atan diharapkan pasien merasa nyaman, dan dapat memahami penjelasan penjelasan pera&at. b. Kriteria 5asil : Pasien merasa nyaman. Pasien dapat rileks
!ntervensi 1) Kaji
dan
6asional
dokumentasikan
keluhan pasien. 2) 'eri pemahaman
kepada
1) n ntuk tuk menge mengetah tahui ui
penyakit pasien. 2) gar pasien paham
dan
mengerti meng erti dengan dengan penyakitn penyakitnya ya
pasien tentang penyakitnya.
sehi sehing ngga ga
) 'eri penjela penjelasan san kepada kepada pasien
mamp mampu u
pengobatan
mengenai tindakan yang dapat membantu pasien agar merasa
pe penye nyebab bab
menj menjal alan anii
sesuai
saran
dokter. 3) ntu ntuk k menguran mengurangi gi pemapara pemaparan n
lebih nyaman seperti: memakai
sunarr ultraviol suna ultraviolet et maupun maupun debu
ka#a ka#a mata mata gela gelap p pada pada si sian ang g
pada mata.
ha hari, ri, be beeru erusah saha a mempe memperke rke#il #il kemu kemung ngin inan an
kont kontak ak
deng dengan an
an angin gin,, asa asap, p, debu, debu, da dan n si sinar nar 4) ntuk matahari. >) "aran "arankan kan kepada kepada pa pasie sien n ag agar ar
perkemba perk embangan ngan penyakit penyakit mata yang pasien alami.
segera seg era berkon berkonsul sultas tasii denga dengan n do dokte kterr bila bila terja terjadi di peruba perubaha han n
5) n ntu tuk k
yang signiikan pada matanya. @) "arankan "arankan kepada kepada pasien pasien untuk memakai
obat
yang
mengetahui
memp memper er#e #epa patt
pros proses es
penyembuhan.
telah
diresepkan oleh dokter. A) Kolabor Kolaborasi asi dalam pelaksana pelaksanaan an eksterpasi pterygium.
2. Perubaha Perubahan n persepsi persepsi sensori sensori berhu berhubung bungan an dengan dengan trauma trauma okuler okuler a. ujuan ujuan : %eningkatkan %eningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indi indivi vidu du,, meng mengen enal al gang ganggu guan an sens sensor orii dan dan berk berkom ompe pens nsas asii terhadap perubahan. b. Kriteria 5asil : %enge %e ngenal nal ga gangg ngguan uan sensor sensorii dan be berko rkompe mpensa nsasi si terhad terhadap ap
perubahan. %eng %e ngid iden enti tii ika kasi si) %embantu
penglihatan
pasien.
ka#amata.
. 6esiko
terjadi
#edera
berhubungan
dengan
kete terrbatasan
pengelihatan. a.ujuan: "etelah diberikan asuhan kepera&atan diharapkan pasien tidak mengalami #edera. b.Kriteria 5asil: Pasie Pa sien n melap melapork orkan an tid tidak ak men mengal galami ami #edera #edera (jatuh (jatuh,, tergo tergores res,, tertusuk, dsb).
!ntervensi
6asional
7)
r riienta ntasika sikan n pasi pasie en deng engan
7) gar pas pasien ien terbiasa terbiasa dan dan haal
2)
lingkungannya. &as asii pasi sien en sel selama ama pros roses
dengan situasi disekelilingnya. 2) %e %en# n#eg egah ah te terj rjad adin inya ya risi risiko ko
)
pemeriksaan berlangsung. 'imbing pasien berjalan
#idera pada pasien. ) ga garr pasien pasien merasa aman aman dan
se sela lama ma
peme pemeri riks ksaa aan n
penge ngelihat ihata annya nnya >)
bila bila
sa sang nga at
kabur. 'ers 'ersih ihka kan n jala jalan n ya yang ng dile dile& &ati ati pasien dan yakinkan ruangan
@)
dalam keadaan terang. ibatkan keluarga dalam penga&a peng a&asan san pasien pasien sehari$ sehari$
men#e me n#ega gah h
terja terjadin dinya ya
#idera #idera
pada pasien. >) ntuk menghindari
risiko
#idera, dan lebih memperjelas penglihatan pasien. @) %e %en# n#eg egah ah te terj rjad adin inya ya
#i #ide dera ra
pada pasien. A) %e %en# n#eg egah ah te terj rjad adin inya ya
#i #ide dera ra
hari. nju jurk rkan an untu ntuk menja njauhk hkan an
A)
benda$benda berbahaya
yang di
sekitar
pada pasien. -) %en#egah
terjadinya
#idera) ntuk 4) jarkan
tekhnik
kepada
klien
distraksi
mengurangi
rasa
nyeri.
<
relaksasi. @) njurkan
pasien
untuk
@) Vasokontraksi
dapat
tidak tida k melakuka melakukan n aktiitas aktiitas
meningkatkan tekanan bola
yang dapat meningkatkan
mata
va vaso soko kont ntra raks ksi, i,
menin men ingka gkatka tkan n nyeri nyeri yang yang
se sepe pert rtii
sehinggan
dapat
meng engedan dan
da dan n
batu atuk
dirasakan.
beruntun. 6) ?ipt ?iptak akan an
temp tempat at
tidu tidur r
yang nyaman. -) Kolaborasi
A) %emb %ember erik ikan an
ke keny nyam aman anan an
pada pasien
dengan
ti tim m
medis med is untuk untuk pe pembe mberia rian n analgetik
-) %eng enguran rangi
nye yeri ri se#a #ara ra
armakokinetik.
2. 6isiko terhadap ineksi berhubungan dengan prosedur (invasi)
bedah. a. ujuan ujuan:: setelah diberi diberikan kan askep askep diharapka diharapkan n tidak terjadi terjadi ineksi ineksi pada pasien.
b. Krit Kriter eria ia hasi hasil: l: idak ada tanda-tanda infeksi pada pasien: kalor, dolor, rubor, tumor, fungsiolaesa.
!ntervensi 7) Kaji
karakteristi tik k
pantau
adanya
6asional luka, tanda
7) %engetahui umum
keadaan luka
dan
ineksi (rubor, kalor, dolor,
mengi men giden denti tiika ikasi si
tumor, dan ungsiolaesa).
tanda$tanda ineksi.
2) =un =unak akan an teh tehnik nik ase sept ptiik dala dalam m pera pera&a &ata tan n post post operati.
pent pentin ingn gnya ya
kebe kebers rsih ihan an
dan #ara men#u#i tangan yang tangan
2) ntuk ntuk men#eg men#egah ah terjad terjadin inya ya kontaminasi
3) 'e 'eri ri tahu tahu kl klie ien n tent tentan ang g
baik.
Caitu
diba&ah
#u#i air
menga men galir lir da dan n gu gunak nakan an A
adanya adanya
te terrhadap
mikroba ) %en#egah
terjadinya
inek ineksi si.. 'i 'ila la tanga tangan n yang yang meny me nyen entu tuh h kotor
daer daerah ah mata mata
maka
akan
langkah #u#i tangan yang
mempermudah
baik
masuknya
dan
benar.
!normasikan
untuk
melakukan #u#i tangan yg benar
sebalum
sesudah
jalan
mikrooorganisme mikrooorga nisme pathogen ke dalam luka.
dan
menyentuh
daera mata. 4) jarkan
untuk
membersihkan
mata
dengan
yang
kapas
dibasahi
dengan
air
ha hanga ngat$h t$han angat gat kuku kuku bil bila a mata tersa gatal. @) Kolaborasi
>) ir
hangat$hangat
dapat
kuku
membunuh
beberapa
jenis
mikroorganisme pathogen
dalam
pemberian antibiotika.
@) %emb %emban antu tu mem membu bunu nuh h mikroorganisme patogen.
. Perubaha Perubahan n dalam dalam pesepsi pesepsi sensori sensori (perse (perseptual ptual)) sehubunga sehubungan n dengan dengan luka post operasi. a. ujuan ujuan : %eningkatkan %eningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indi indivi vidu du,,
meng mengen enal al
gang ganggu guan an
sens sensor orii
dan dan
berk berkom ompe pens nsas asii
terhadap perubahan. b. Kriteria 5asil : %enge %e ngenal nal ga gangg ngguan uan sensor sensorii dan be berko rkompe mpensa nsasi si terhad terhadap ap
perubahan.
Mengiden!kasi"memperbaiki Mengiden!k asi"memperbaiki potensial ba#a$a dalam lingkungan
!ntervensi 7) entukan penglihatan.
6asional ketajaman
7) %engetahui keta ketaja jama man n
tingkat peng pengel elia iata tan n
pasien. 2) %emudahkan
pasien
2) rientasikan
klien
pada
berk berkom omun unik ikas asii
lingkungan, sta, orang lain di sekitar.
deng dengan an
orang disekitar. ) %e %emu muda dahk hkan an pas pasie ien n
) etakkan
barang
yang
seri sering ng dipe diperl rluk ukan an jangkauan . jangkauan
dala dalam m
mengambil barang$barang yang sering digunakan. digunakan. >) 'u 'uah ah$b $bua uaha han n yang yang ber&arna kuning memiliki
>) njurkan
klien
kandungan vit. yang
untuk
tinggi dan baik untuk
mengkonsumsi nutrisi yang berg bergi3 i3i, i,
misa misaln lnya ya
buaha ahan
ya yang ng
ber&ar r&arna na
ku kuni ning ng,,
se sepe pert rtii
pepa pepaya ya,,
mata. *an asupan nutrisi
buah buah$$
yang baik dapat memper#epat proses penyembuhan luka.
&ortel dan lain$lain.
@) 'eri 'erika kan n obat obat$o $oba bata tan n sesu sesuai ai
@) %e %emp mper er#e #epa patt penyembuhan se#ara
terapi.
4. 6isiko
ter terjadi
armakokinetik.
#edera
berhubungan
dengan
kete terrbatasan
pengelihatan. #. ujuan: ujuan: "etelah diberikan asuhan kepera&atan diharapkan pasien tidak mengalami #edera. d.Kriteria 5asil: Pasie Pa sien n melap melapork orkan an tid tidak ak men mengal galami ami #edera #edera (jatuh (jatuh,, tergo tergores res,, tertusuk, dsb). !ntervensi
6asional
7) rie rient ntas asik ikan an pasi pasien en deng dengan an
1) gar pasien terbiasa dan haal
lingkungannya. 2) 'imbing pasien
dengan situasi disekelilingnya. 2) gar pasien merasa aman dan
sel ela ama
berjalan
pemeri meriks ksa aan
bil ila a
men#eg men #egah ah
te terja rjadi dinya nya
#idera #idera
pengelihatannya sangat kabur. ) 'ers 'ersih ihka kan n jala jalan n yang yang dile& dile&at atii pasien dan yakinkan ruangan dalam keadaan terang. >) njurkan pasien
tidak
pada pasien. 3) nt ntu uk men menghi ghindari dari
risi risiko ko
#idera, dan lebih memperjelas penglihatan pasien. >) Peningkata tan n tekanan
pada
melakukan aktiitas yang dapat
bola mata yang terdapat luka
menin men ingka gkatka tkan n tekana tekanan n pada pada
berisiko beri siko memperpa memperparah rah #idera #idera
bola bol a mata seperti seperti menundu menunduk, k,
pada mata yang luka.
mengedan,
dan
batuk
beruntun. @) njurkan pasien agar ti tid dak miring kearah mata yang sakit<
@) idur idur keara kearah h mata mata yang yang sa saki kitt dapat
menyebabkan
menin men ingka gkatny tnya a tekan tekanan an pada pada bola mata yang sakit, sehingga
luka pada saat tidur.
berisiko menyebabkan #idera< A) nju njurk rkan an pasi pasien en untuk untuk maka makan n makanan maka nan tinggi tinggi serat serat (sayur$ (sayur$ sayu sayura ran n dan dan buah buah$b $bua uaha han) n) agar pen#e en#ern rna aan menj enjadi lan#ar. -) ibatkan
pendarahan pada luka. A) Pen#ernaan yang lan#ar mengur meng uran angi gi ke kemu mung ngki kina nan n pa pasie sien n menged mengedan an saat saat '', '', sehin seh ingga gga
keluarga
penga&asan
dalam
pasien
dan
membantu memb antu pasien pasien meme memenuhi nuhi kebutuhan sehari$hari. D) njurkan keluarga
untuk
men#iptakan lingkungan yang
#idera. %) %en %en#eg #egah ah
mengur menguran angi gi
risiko risiko
te terja rjadi dinya nya
#idera #idera
pada pasien. &) %en %en#eg #egah ah
te terja rjadi dinya nya
#idera #idera
pada pasien.
aman am an bagi bagi pasi pasien en mi misa saln lnya ya menj me njau auhk hkan an ya yang ng
bend benda$ a$be bend nda a
berb berbah ahay aya a
lingkungan
di
se seki kita tar r
pasien
dan
gu guna naka kan n temp tempat at tidu tidurr yang yang rendah
dengan
pagar
pengaman di tepi tempat tidur untuk pasien. 9) nju njurk rkan an untu untuk k meng menghi hind ndar arii pasien melintasi lantai li#in
9) %en#egah
terjadinya
#idera
View more...
Comments