LK 3-Kolonialisme Bangsa Eropa (Yulia Nafiatus S.)

August 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LK 3-Kolonialisme Bangsa Eropa (Yulia Nafiatus S.)...

Description

 

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri  Judul Modul  Judul Kegiatan Belajar (KB)

Kolonialisme bangsa Eropa 1. Indonesia Masa Portugis, Spanyol dan VOC 2. Indonesia Masa Penjajahan Inggris dan Belanda 3. Perlawanan Rakyat Terhadap Kolonial 4. Pemerintah Masa Pergerakan Nasional Indonesia

No 1

Butir Refleksi Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini

Respon/Jawaban Respon/Jawaban 1.  Kegiatan Belajar 1  Kolonialisme Imperialisme  Latarbelakang Penjajahan Bangsa Eropa  Kolonialisme Bangsa Portugis  Kolonialisme Bangsa Spanyol  Masa VOC     

 Kolonialisme Imperialisme Imperialisme   Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu



sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih ma sih tetap berhubungan dengan negara asal.   Negara kolonialisme pertama adalah inggris dan spanyol.   Collins English Dictionary Dictionary mendefinisikan kolonialisme sebagai kebijakan dan praktik kekuatan dalam memperluas kontrol atas masyarakat lemah atau daerah.   Stanford Filsafat " 'kolonialisme' untuk menggambarkan proses penyelesaian Eropa dan kontrol politik atas seluruh dunia, termasuk Amerika, Australia, dan sebagian Afrika dan Asia.   Kolonialisme adalah hubungan antara mayoritas (atau paksa diimpor) adat dan minoritas penyerbu asing.   Perkataan Imperialisme pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad XIX . Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia.   Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator".   Tujuan dari Imperialisme 3 macam yaitu: Gold, Glory, dan Gospel (Mencari kekayaan, Menyebarkan Agama dan kejayaan). dibagi menjadi dua:

  Imperialisme

 

1.  Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Dilakukan oleh bangsa Spanyol dan Portugis abad XV-XVI. 2.  Imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Berlaku sejak Revolusi Industri pada abad XVIII.   Sebab Munculnya Imperialisme: 1.  Keinginan untuk Jaya dalam suatu negara 2.  Ingin menjadi Bangsa yang Istimewa 3.  Hasrat menyebarkan agama dan ideologi 4.  Sebab ekonomi.   Latar Belakang Penjajahan Bangsa Eropa di Nusantara



Latar Belakang

Perjalanan Marcopolii ke ttimur Marcopol imur

Teknologi Tekno logi Maritim

Kemajuan Teknologi

Penemuan Copernicus

3G

  Kolonialisme Bangsa Portugis di Nusantara   Portugis Spanyol menginginkan melakukan



penjelajahan samudera untuk menemukan rempah-rempah. Keduanya sama-sama tunduk pada vatikan sebagai induk yang menaungi agama mereka. Vatikan membagi membag i dua jalur perdagangan melalui perjanjian Thordesillas pada 7 Juni 1494 di Tordesillas.   Untuk wilayah timur nantinya akan dikuasai Portugis dan sebelah barat dikuasai oleh Spanyol.   Perjanjian ini merupakan langkah awal penjelajahan Eropa untuk mengelilingi dunia dan menemukan wilayah-wilayah baru.   Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel.

 

 

Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1496 M)

Tokoh Pelayaran Portugis

Vasco da Gama (India 1498)

Alfonso d'Albuquerque (Malaka 1511)

Periode kejayaan bangsa Portugis yang menduduki kawasan Nusantara: 1.  Periode 1511 sampai 1526 Portugis selama kurang lebih 15 tahun menjadi kerajaan yang menguasai sebagian dari Sumatera, Jawa, Banda dan Maluku 2.  Pada 1511 Portugis mengalahkan dan menguasai wilayah Malaka 3.  Pada 1512 Potugis mengadakan perjanjian dagang yang merupakan monopoli lada pada kerajaan Sunda.   Kolonialisme Bangsa Spanyol di Nusanta N usantara ra   Ferdinand Magelhaens memimpin armada yang pertama kali mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat.   Tiba di Filiphina Magelhaens mengajak para penduduk lokal dan pimpinan mereka untuk memeluk agama Katolik. Tetapi semangatnya  juga menjadi bencana, dimana kemudian ia terlibat dalam pertikaian antarsuku.   Sebelum menguasai kepulauan Filipina pada 1543, Spanyol menjadikan pulau Manado Tua sebagai tempat persinggahan untuk memperoleh air tawar.   Gudang Kopi Manado dan Minahasa menjadi penting bagi Spanyol, karena kesuburan tanahnya dan digunakan Spanyol untuk



penanaman kopi dari Amerika-Selatan untuk dipasarkan ke Cina.   Kemunculan nama Manado di Sulawesi Utara dengan berbagai kegiatan niaga yang dilakukan Spanyol menjadi daya tarik Portugis sejak memapankan posisinya di Ternate.   Untuk mencegah persaingan di perairan Laut Sulawesi dan Maluku Utara, kedua belah pihak memperbarui jalur lintas melalui perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Perjanjian tersebut membagi wilayah dengan melakukan batas garis tujuhbelas derajat lintang timur di perairan Maluku Utara.   Kota Kema merupakan pemukiman orang Spanyol, dimulai dari kalangan "pendayung" yang

 

menetap dan tidak ingin kembali ke negeri leluhur mereka.   Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol  yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu.  Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil diusir oleh para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).   Masa VOC ((Vereenigde Oostindische Compagnie)   Latar Belakang dan Sistem Sistem Perdagangan Perdagangan  Orang Belanda yang pertama kali datang ke Nusantara adalah Cornelis de Houtman pada tahun 1596, tepatnya ke daerah Banten.   Lahirnya VOC dilatarbelakangi 1.  Para pedagang Belanda ke Nusantara dengan niat mencari rempah-rempah untuk dibawa pulang dan kemudian dijualnya kembali. 2.  Untuk mengatasi persaingan tidak sehat antar pedagang Belanda dan sekaligus mematahkan dominasi Portugis 3.  Johan  Johan Van Oldebanevelt mengajukan sebuah usul, yaitu penggabungan (merger) seluruh perusahaan datang yang ada di Belanda menjadi satu serikat dagang.   Pada tanggal 20 Maret 1602, berdiri Verenigde Oost Compagnie atau serikat perusahaan dagang hindia timur, yang biasa dikenal dengan VOC.   Tujuan VOC: 1.  Menyaingi kongsi dagang Inggris di India,  yaitu EIC (East India Company) 2.  Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting



dan kerajaan-kerajaan; dan 3.  Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.  Hak Octroi Hak kedaulatan (soevereiniteit) (soevereiniteit)  sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk: 1) Memelihara angkatan perang; 2) Memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian 3) Merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda 4) Memerintah daerah-daerah tersebut 5) Menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri 6) Memungut pajak.

 

 Guna

maendapatkan keuntungan besar, VOC menerapkan monopoli perdagangan. Peraturan yang di tetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli antara lain sebagai berikut:  1.  Verplichte leverantie, yaitu penyeraahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah di tetapkan oleh VOC

2.  Contingenten, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi 3.  Peraturan tentang ketentuan area dan  jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh di tanam 4.  Ekstripasi, yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah 5.  Pelayaran hongi, yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.   Sistem Birokrasi dan Kontribusi VOC bagi Kerajaan Belanda   Guna memerintah wilayah-wilayah di Nusatara yng sudah di kusai,VOC mengangkat seorang Guberrnur Jendral yang di bantu oleh empat orang anggota yang di sebut Raad Van Indie (dewan india) di bawah Gubernur Jenderal diangkat beberapa gubernur yang memimpin suatu daerah di bawah gubernur terdapat beberapa residen  yang di bantu oleh asistenresiden dan membawahi pemerintah tradisional seperti raja dan bupati.Dalam melaksanakan pemerintah, VOC menetapkan sistem pemerintah tidak langsung (indirect rule) dengan memanfaatkan sistem feodalisme  yang sudah berkembang di Nusantara.

 

 

 

Keuntungan yang didapat oleh VOC secara tidak langsung membuat negara Belanda mendapatkan pemasukan dari pajak yang dikenakan kepada pedangang maupun VOC.   Sehingga pada masa itu Belanda menjadi negara yang memiliki ekonomi cukup stabil di eropa. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kontribusi VOC bagi kerajaan Belanda sangatlah besar, VOC menjadi sumber keuangan bagi pembangunan Negeri Belanda.   Puncak Kejayaan VOC   VOC mencapai puncak kejayaannya pada saat berada dibawah pimpinan Maetsuyker. Joan Maetsuyker.   Masa jabatannya pun bersamaan dengan tahun-tahun paling makmur dan berwibawa dari VOC.   VOC tahun 1664 adalah organisasi yang hebat  yang dapat dibandingkan dengan salah satu perusahaan multinasional modern yang besar dengan mengadakan perbedaan dan waktu, ruang dan demografi. Bahwa VOC memilki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000 orang tercantum dalam daftar gajinya.   Dimulai pada tahun 1702, yang menyatakan bahwa VOC telah menghasilkan perbendaharaan yang tiada terbilang dari ujung yang paling jauh di dunia ke dalam persatuan provinsi-provinsi Belanda, ketika mencapai ulang tahunya yang keseratus.   Puncak kejayaan VOC antara lain: 1.  Kompeni (sebutan untuk VOC) tumbuh dari awal yang sederhana menjadi persekutuan  yang luar biasa kayanya  

2.  Saham nilainya telah bertambah banyak nilainya

 

3.  Dapat membina kekuatan angkatan laut dan militer dengan biaya sendiri 4.  Melakukan perang di darat dan di laut di bagian seluruh dunia yang jauh 5.  Merebut kastil-kastil, benteng-benteng, pelabuhan-pelabuhan dan daratan-daratan musuh 6.  VOC memiliki lebih dari 140 buah kapal dan 25.000 orang tercantum dalam daftar gajinya. Berakhir VOC Faktor runtuhnya VOC: 1.  Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak setara dengan gaji yang mereka terima 2.  Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya 3.  Perang untuk menaklukkan daerah-daerah  yang melakukan perlawanan yang dipimpin oleh pimpinan local setempat maupun ulama 4.  Konfrontasi dengan Perancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC. 3.  Kegiatan Belajar 2   Sistem Pemerintahan Kolonial Belanda   Kebijakan Sistem Tanam Paksa   Dampak Kebijakan Sistem Tanam Paksa   Politik Pintu Terbuka di Hindia Belanda 1)  Sistem Pemerintahan Kolonial Belanda  Abad ke-19 merupakan suatu periode baru bagi imperialisme Belanda yang ditandai oleh politik kolonial yang berbeda sekali dengan politik kolonial yang telah dijalankan sebelumnya.  Periode ini Belanda mulai mengutamakan kepentingan politik.  Berdasarkan Groundwet (konstitusi Kerajaan Belanda) 1815, kekuasaan tertinggi atas wilayah  jajahan berada di tangan raja. Staten Generaal (parlemen) sama sekali tidak diikutsertakan di   Masa







dalamnya.

 Dengan kekuasaannya itu Raja menunjuk tiga



orang Commissaris Generaal, yaitu C.Th. Elout, G.A.G. Ph. Baron van der Capellen, dan A.A. Buyskes, untuk mengambil alih jajahan Belanda di Asia dari tangan Inggris.  Mereka diberikan kekuasaan besar mewakili Pemerintahan Agung (Raja). Sejak masa Commissaris Generaal inilah, sebutan Oost Indië, atau Hindia Timur, berganti menjadi Nederlandsch Oost Indië (Hindia Belanda Timur). Kemudian nama tersebut berubah kembali menjadi Nederlandsch Indië (Hindia Belanda).  Tugas   pokok van der Capellen dan kawan-kawan





adalah membangun kembali sistem pemerintahan  yang baik di Hindia.

 

 Tujuannya   agar daerah koloni ini segera dapat memberikan keuntungan kepada negeri induknya,  yang sudah banyak terlibat utang, termasuk utang-utang VOC.  Berdasarkan Regeering Reglement (Peraturan Pemerintah, disingkat RR) dalam menjalankan tugasnya gubernur jenderal (anggota Commisaris Generaal) didampingi oleh Raad van Indië yang





beranggotakan empat orang. Gubernur jenderal bersama Raad van Indië inilah yang disebut sebagai Pemerintahan Agung di Hindia Belanda.  Meskipun ada upaya untuk melakukan modernisasi struktur birokrasi pemerintahan Hindia Belanda, namun dalam batas-batas tertentu struktur politik sebelumnya masih tetap dipertahankan, demi mempertahankan loyalitas, khususnya loyalitas para elit pribumi.



 Dalam pada itu sistem liberal memperoleh



kesempatan untuk pertama kalinya pada zaman Raffles, selama Interregnum Inggris tahun 18111816.  Raffles mengadakan suatu sistem administrasi  yang sejajar dengan doktrindoktrin liberal, yaitu persamaan hukum dan kebebasan ekonomi.  Salah satu hal yang khas dari zaman pemerintahannya adalah hal pajak tanah.  Bagi Inggris perdagangan lebih menguntungkan daripada memungut upeti. Politik Raffles juga mempertunjukkan aspek ideal yaitu usaha mempraktekkan beberapa prinsip humaniter.  Raffles menganut ide liberal, tetapi ia tetap mempertahankan tanam wajib, karena hasilnya memang sangat diperlukan untuk mengisi kas negeri.  Golongan konservatif menunjukkan bahwa sistem Kumpeni terbukti efektif dan bahwa kondisi-











 

kondisi ekonomi lokal di tanah jajahan memang tidak sesuai dengan sistem liberal.  Mereka menghadapi problem yang sama, yaitu bagaimanakah caranya menjamin Negeri Belanda akan keuntungan-keuntungan keuntungan-keuntungan yang “dapat menjaga martabatnya di antara bangsa-bangsa, posisi negerinya, dan pentingnya tanah  jajahannya”.    jajahannya”.



 Tanah harus dapat mengisi kas kerajaan,  “tanah jajahan jajahan adalah gabus yang menjadi tempat mengapungnya kesejahteraan negeri induk”.  induk”.   2)  Kebijakan Sistem Tanam Paksa  Tanam paksa atau cultuur stelsel adalah   Tanam peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur  Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila.   Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.







 



Aset tanam paksa yang pada m emberikan memberikan sumbangan besar inilah bagi modal zaman keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda pada 1835 hingga 1940.  Tujuan Van Den Bosch yang dijadikan Gubernur Gubernur   Tujuan  Jenderal adalah “mentransformasikan pulau Jawa menjadi eksportir besar-besaran dari produkproduk agraria, dengan keuntungan dari penjualannya terutama mengalir ke keuangan Belanda.  Tujuan Van Den Bosch dengan sistem   Tujuan cultuurstelsel di Jawa itu adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang menjadi permintaan di pasaran dunia.  Seperti kopi, gula, indigo (nila), tembakau, teh, lada, kayumanis,  jarak.   Ketentuan-ketentuan pokok dari sistem tanam paksa sebagaimana tercantum dalam staatsblad tahun 1834 no.22. yang isinya adalah sebagai berikut. 1)  Mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk penanaman tanaman dagangan yang dapat dijual di pasaran Eropa. 2)  Tidak  Tidak diperbolehkan melebihi seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki penduduk desa. 3)  Menanam tanaman dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk menanam padi. 4)  Tanah  Tanah untuk menanam tanaman dagangan







dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.

 

5)  Tanaman  Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanahtanah yang disediakan wajib diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda. 6)  Apabila terjadi gagal panen pada tanaman dagang harus dibebankan.   Dalam penyelenggaraan cultuurstelsel pihak Belanda berusaha agar sedapat mungkin m ungkin tidak berhubungan langsung dengan petani. Sebab itu



penyelenggaraannya diserahkan kepada para bupati dengan para kepala desa, dan masyarakat mas yarakat desa sendiri.  Tugas petani bukan sekedar menanam, tetapi juga   Tugas memproses hasil panennya untuk diserahkan di gudang-gudang pemerintah. Pengangkutannya ke gudang-gudang tersebut adalah tugas petani pula.   Penduduk mendapat bayaran untuk hasil kerjanya. Tetapi para ahli sejarah belum bisa memastikan bagaimana pemerintah menentukan tinggi rendahnya upah itu. 3)  Dampak Kebijakan Sistem Tanam Paksa Dampak negatif dari pelaksanaan tanam paksa antara lain:





 

a. Waktu yang dibutuhkan dalam peng- garapan budidaya tanaman ekspor seringkali mengganggu kegiatan penanaman padi. b.  Penggarapan tanaman ekspor seperti tebu membutuhkan air yang sangat besar sehingga memberatkan petani. c.  Budidaya tebu dan nila menggunakan sebagian besar tanah sawah petani yang baik dan bernilai paling tinggi. d.  Pelaksanaan sistem tanam paksa ini melipatgandakan kebutuhan akan hewan ternak e.  Petani tidak hanya pergi keladang, tetapi juga alat angkut hasil ekspor di pelabuhan. f.   Timbulnya bahaya kelaparan g.  Kematian. Sedangkan dampak positif dari pelaksanaan sistem tanam paksa antara lain adalah:   Rakyat Indonesia mengenal beragai teknik menanam jenis-jenis tanaman baru   Meningkatkan jumlah uang yang beredar di pedesaan.   Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan non pertanian yang terkait dengan perkebunan dan pepabrikan di pedesaan.   Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa, seperti jalan,  jembatan, penyempurnaan fasilitas pelabuhan dan pabrik dan gudang untuk hasil 







budidayanya. 4)  Politik Pintu Terbuka di Hindia Belanda

 

Latar Belakang politik Pintu Terbuka di Hindia Belanda   Pertengahan abad ke-19 di Eropa timbul suatu gerakan politik yang bertujuan mendorong kepada pemerintah agar rakyat diajak pula berunding dalam pemerintahan.   Pada tahun 1854 Regeerings Reglement (RR) memberikan dasar bagi pemerintahan kolonial.





  Prinsip liberal tentang kebebasan individu,



keamanan hak-hak dan usaha-usaha di dalam RR itu adalah esensial. Dengan adanya konstitusi kolonial itu mulailah standar baru bagi pemerintahan di Indonesia dan dipaksakanlah politik yang lebih liberal.   Pelaksanaan prinsip-prinsip liberal tidak hanya berarti terbaginya kekuasaan pemerintahan dengan parlemen, tetapi juga berarti dilancarkannya kritik mengenai segala persoalan kolonial.   Kebetulan pada waktu itu terdapat orang-orang seperti Baron van Hoevell dan Multatuli (Dauwes Dekker) yang mengendaki juga perubahan-





perubahan sedikit banyak akan memperbaiki keadaan di yang Indonesia.   Terutama  Terutama Culturstelsel menjadi sasaran kritis mereka. Douwes Dekker membentangkan kekejaman-kekejaman sistem ini dalam bukunya  yang terkenal, MaxHavelaar19860.   Sebagai tokoh lain yang mengendaki perubahan daerah jajahan ialah van der Putte,  banyak sekali aturan-aturan yang tidak sesuai dengan zaman dihapuskan, untuk kemudian dikeluarkan peraturan-peraturan baru.   Berkat perjuangan van der Putte dalam tahun 1867 keluarlah Undang- Undang Perbendaharaan (Comtabilitet) yang menentukan anggaran belanja untuk Indonesia ditetapkan oleh parlemen dan pengawasan dijalankan oleh Dewan Pengawas Keuangan Negara (Rekenkamer). Kebijakan Politik Pintu Terbuka   Politik pintu terbuka (Open Door Policy) mulai m ulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1870.   Sejak saat itu pemerintah kolonial Hindia Belanda membuka Indonesia bagi para pengusaha asing untuk menanamkan modalnya, khususnya di bidang perkebunan.   Oleh karena itu, pelaksanaan politik Pintu Terbuka ditandai dengan keluarnya undang-undang agraria pada tahun 1870 dan undang-undang gula.   Politik pintu terbuka adalah pelaksanaan pelaksanaa n politik kolonial liberal di Indonesia, dimana golongan liberal Belanda berpendapat bahwa kegiatan ekonomi di Indonesia harus ditangani oleh pihak















 

swasta, sementara pemerintah cukup berperan mengawasi saja.   Penetapan kebijakan Undang-undang Agraria pada tahun 1870. Adapun kebijakan tersebut sebagai berikut:  Agrarische Wet Undang-undang Agraria yang menjadi pasal 51 the wet op Staatsinrichting van Nedherlands Indie I ndie





(konstitusi Hindia-Belanda),

 Suiker Wet



Suiker Wet merupakan undang-undang yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1870 untuk membebaskan para pengusaha dalam menguasai perusahaan gula  yang dimonopoli oleh pemerintah  Agrarische Besluit Merupakan peraturan yang ditetapkan oleh raja Belanda, undang-undang ini diatur guna menjelaskan hal yang lebih spesifik terhadap Agrarische Wet, Undang-undang Agraria atau Agrarische Wet hanya menetapkan hal-hal yang bersifat umum.



  Koelie Ordonant ie dilakukan oleh pemerintah KontrakOrdonantie kerja yang pe merintah



karena pembukaan lahan tembakau di Sumatra  Timur yang dicetuskan pertama kali oleh Jacobus Nienhuys.  Poenale Sanctie Berupa macam sistem penyiksaan yan diberlakukan terhadap para pekerja yang melanggar aturan   Kebijakan politik Pemerintah Belanda terhadap negeri jajahan pada awal abad ke-20 mengalami perubahan.   Berubahnya kebijakan pemerintah Belanda terhadap Hindia-Belanda tidak lepas dari peranan   para tokoh, antara lain Van Deventer, P. Brooshooft, dan Van Limburg Stirum.   Para tokoh tersebut menciptakan pemikiran baru terhadap negeri jajahan yang di Hindia Belanda dikenal dengan politik etis.   Politik etis bermula dari tulisan Van Deventer yang berjudul “Een Ereschuld” (Hutang Budi), yang dimuat dalam majalah De Gids pada tahun 1901.   Pihak Belanda menyebutkan tiga prinsip dasar kebijakan baru tersebut: edukasi, emigrasi, dan irigasi (pendidikan, perpindahan penduduk, dan pengairan).   Dibentuknya undang-undang mengenai Volksraad (Dewan Rakyat) oleh parlemen Belanda pada tahun 1916, maka berlakulah sistem perwakilan politik di Hindia-Belanda. 















 

  Bagi orang Indonesia, dengan didirikannya



Volksraad, maka keinginan-keinginan politik secara resmi dapat disalurkan kepada pemerintah kolonial. Badan ini merupakan tempat latihan kesadaran dan prosedur berpolitik bagi orang Indonesia tertentu, yang jumlahnya terbatas.   Dalam pemerintahan Van Limburg Stirum (19161921) berhasil merangkul kaum terpelajar, karena



pandangannya sangat progresif, utilitarianistis, dan memberi kesempatan organisasi hidup dengan sehat dan terbuka. Pada masa itu ada hubungan  yang cukup ramah antara pemerintah dengan pemimpin pribumi.   Fokck memerintah secara otokratis dengan mengabaikan kekuatan rakyat yang sedang berkembang.   Tak  Tak sedikit yang merasakan kesengasaraan, juga korban jiwa dalam pelaksanaan politik reaksioner ini.   Semejak pergantian Gubernur Jenderal dari Fock, Gubernur Jendral De Graeff (1926-1931) sebagai pengganti Fock yang awaknya bersifat terbuka







terpaksa bertindak keras, dan bersifat reaksioner.

  Pemerintahan de Jonge memakai politik menindas



terhadap gerakan Nasional. Kebijakan politik ini menjadi pucuk perubahan menuju suatu Radikalisme gerakan kaum terpelajar menuju suatu cita-cita yang sangat mulia, yaitu suatu kemerdekaan. 4.  Kegiatan Belajar 3  Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Portugis   Bangsa Eropa pernah melakukan kolonisasi di Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Belanda, Perancis, dan Inggris.   Menghadapi kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa tersebut bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Kemiskinan, kesengsaraan, kemelaratan, dan kebodohan serta penghinaan karena penjajahan dirasakan oleh sebagian besar penduduk Indonesia.   Perlawanan menentang kolonialisme dan imperialisme Barat sebagai reaksi terhadap pengaruh kolonialisme dan imperialisme yang sangat merugikan baik dari segi politik, ideologi, sosial, ekonomi maupun budaya di Indonesia. 

 

 

Perlawanan Terhadap Portugis

Aceh

Demak

Maluku

Patiunus

Fattahillah

1.  Serangan Kerajaan Aceh Terhadap Portugis   Sejak kedatangan orang Portugis di Malaka pada tahun 1511, telah terjadi persaingan yang berbuntut permusuhan antara Portugis dan Kesultanan Aceh.   Sultan Aceh pada waktu itu diperintah oleh Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528), menganggap bahwa orang Portugis merupakan saingan dalam politik, ekonomi, dan penyebaran agama. Perlawanan Aceh

Latarbelakang:   Monopoli

Ahir Perang:



Akhirnya Malaka  jatuh ke tangan tangan VOC tahun

 perdagangan oleh oleh Portugis   Orang Aceh dilarang  berdagang, berlayar berlayar ke Laut Merah   Penangkapan kapal Aceh oleh Portugis.





Faktor Kegagalan:

Persiapan:  

  Tidak dipersiapkan





Melengkapi Aceh dengankapal  persenjataan   Mendatangkan  bantuan dari Turki Turki   Mendatangkan  bantuan persenjataan persenjataan (Kalikut dan Jepara)

dengan baik

  Senjata yang digunakan





masih sederhana   Terjadi konflik internal dikalangan pejabat Kerajaan Aceh





Tokoh: 1. Alaudin Alaudin Riayat Syah 2. Iskandar Iskandar Muda

Strategi Sultan Iskandar Muda: 



 Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit.  Sultan Iskandar Muda menempuh beberapa cara untuk melumpuhkan kekuatan Portugis, seperti blokade perdagangan.

 



 Sultan Aceh melarang daerah-daerah yang dikuasai Aceh menjual lada dan timah kepada Portugis.

2.  Serangan Demak Terhadap Portugis di Malaka Perlawanan Demak

Latarbelakang:  Dominasi Portugis di Malaka mengancam kesultanan Islam.  Kegiatan perdagangan orang Islam merugi

Tokoh Pemimpin:   Pati Unus (1518-1521)   Fattahillah (1527-1570)

Perlawanan Patiunus

Jalannya Perang:   Solidaritas sesama pedagang

Kegagalan:



  Serangan tersebut



Islam terbangun saat Malaka  jatuh ke pihak Portugis. Kerajaan Aceh, Palembang, Banten, Johor, dan Demak  bersekutu untuk untuk mengh menghadapi adapi Portugis di Malaka.    Pada tahun 1513, Demak mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka.

tidak dilakukan dengan persiapan yang matang   Jarak yang terlalu  jauh   Kalah persenjataan 1641







Perlawanan Fattahilah

Akhir Perang:

Jalannya Perang:   Dalam rangka memperluas



ekspansinya ke daerah Barat, ekspansinya Demak mengirim Fatahillah untuk menggagalkan rencana kerja sama antara Portugis dan Pajajaran.   Pada tahun 1527, Fatahillah mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Sunda Kelapa.



  Serangan tersebut



 berhasil mengusir mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.   22 Juni 1527 nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta (kemenangan yang sempurna).



 

3.  Perlawanan Rakyat Maluku Perlawanan Maluku Latarbelakang:   Portugis melakukan

Akhir Perang:   Portugis menyerah pada





monopoli perdagangan. monopoli   Ikut campur tangan dalam  pemerintahan.   Portugis ingin menyebarkan agama Katholik   Sewenang-wenan Sewenang-wenang g terhadap rakyat.   Serakah dan Sombongnya Port Portu u is is..

tahun 1575bekal. karena kehabisan Kemudian Portugis melarikan diri ke Timor Timur.









Strategi:   Belanda: meminta bantuan dari



Malaka, Saat berunding membunuh S. Hairun.   Maluku: memusatkan menyerang  benteng  benten g Portugis di Ternate dilakukan oleh S. Baabullah



 Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap



Penjajahan Spanyol   Periode pertama Spanyol di Minahasa ada di masa 1520-1562, dan periode kedua 1980-1694 Di tahun 1562, Spanyol digusur Portugis dari perairan Maluku dan Sulawesi, karena perjanjian Saragosa antara kedua bangsa. Spanyol kemudian memusatkan kekuasaannya di Manila Filipina.   Tahun 1580 terjadi perubahan politik politik di Eropa. Negara adikuasa Portugis didera resesi ekonomi dalam negeri. Kekuatan dalam negeri Portugis melemah, Spanyol melakukan serangan ke Portugis dan dengan mudah menaklukkan negeri itu. Spanyol dan Portugis akhirnya dipersatukan di bawah bendera Spanyol.   Tahun 1617, serdadu-serdadu Spanyol kembali datang dan menetap di Manado.   4 Februari tahun 1619 mereka meninggalkan Manila dan mendarat di Manado pada bulan Maret. Saat itu, komandan pasukan Spanyol di Manado langsung mengundang para Ukung (Kepala Kampung) dan membicarakan rencana kerja para misionaris ini.   Namun tak ada satu kampung pun yang mau menerima Pastor Blas Palomino, Diego de Royas dan Bruder Juan de S. Mernardino.   Bulan Agustus tahun 1622, dari Makasar mereka ke Maluku. Singgahlah mereka bermaksud di pantai utara Minahasa.

 

  Dengan

kawalan ketat para serdadu Spanyol, tim misionaris ini kembali berusaha menjumpai para penduduk. Naas, Pastor Blas Palomino dan penerjemahnya Joao da Palma ditombak masyarakat setempat.   Serdadu Spanyol serta para mesticos (turunan campuran Spanyol-Minahasa) mulai bertindak brutal dan tidak manusiawi terhadap penduduk Minahasa. Tindakan itu telah membuat kebencian orang Minahasa terhadap orangorang Spanyol semakin mendalam.   Para mesticos semakin gila memeras rakyat demi “bos“bos-bos” Spanyol-nya. Spanyol-nya. Para serdadu tak kalah gila.   Rakyat Minahasa tak segan-segan diperlakukan seperti hewan angkut. Bahkan ada tanah Ukung dirampas. Rakyat Minahasa dipaksa memenuhi semua kebutuhan beras Spanyol.   Praktek kekejaman yang diperagakan orangorang Spanyol telah melampaui kesabaran orang Minahasa. Peristiwa-peristiwa yang memancing amarah rakyat telah menindih.   Di Tolour: Tentara Spanyol di pimpin Don Pedro Alkasas tiba di daerah Tolour. Mereka mengundang penduduk untuk turut bersantai. Ukung Mononimbar mempunyai tunggakan beras yang telah lama menumpuk dianggap Don Pedro sebagai kelalaian dan kesengajaan Ukung  Tondano itu. Maka dalam keadaan lengah karena disodori alkohol, prajurit-prajurit Don Pedro menangkap Mononimbar. Ia diikat dan digantung di atas pohon tinggi hingga menjadi tontonan masyarakatnya sampai ajal menjemputnya. Peristiwa penghinaan ini sangat membekas di hati orang-orang Tondano.   Aksi brutal juga dilakukan sepasukan tantara Spanyol dan Tidore di tanah Tonsea. Saat sedang digelar sebuah foso (upacara keagamaan) di Sawangan, mereka membunuh semua Walian (pemimpin agama) yang hadir, menangkap dan menculik semua perempuan kemudian menjadikan mereka hamba sahaya di banteng Spanyol.   Di wilayah Tombulu, pemerkosaan hak-hak manusiawi tantara Spanyol memuncak dalam peristiwa yang menimpa keluarga Ukung Lumi. Rombongan pasukan datang bertamu. Para prajurit menyodorkan alkohol kepada anggota keluarga Ukung Lumi, mereka mempergunakan kesempatan untuk menculik dan melarikan putri Ukung Lumi bernama Tendenwulan.  

Di bawah pimpinan panglima Posumah, anak tertua Ukung Lumi, paraperang waraney yang

 

sigap langsung mengejar dan mengepung pasukan Spanyol di lereng Gunung Empung, daerah utara Kelurahan Kinilow Tomohon kini.   Secepat kilat pedang para waraney menebas leher serdadu-serdadu Spanyol yang telah terkepung.   Tak satu pun tentara Spanyol yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa itu. Tak ada  yang berhasil kembali ke benteng mereka di Wenang.   Tanggal 10 Agustus 1944, sepuluh ribu ribu ribu waraney dari 3 distrik, Toumuung, Kakaskasen dan Sarongsong, telah berkumpul, bangkit memaklumkan perang. Hari itu juga 19 serdadu Spanyol dan panipagos terbunuh dan 22 orang ditawan.   Awalnya para waraney hanya memerangi tentara dan panipagos tapi dalam waktu singkat berubah menjadi perlawanan terbuka terhadap semua orang Spanyol tanpa kecuali, termasuk para misonaris seperti Pastor Yranzo.   Ketika itu, Kerajaan Bolaang Mongondow yang telah lama bermaksud menguasai wilayah dan penduduk Minahasa, ikut membantu Spanyol. Pasukan mereka menyatu dan menyerang di berbagai tempat.   Upaya untuk membendung dan menghalau kekuatan gabungan pasukan Spanyol dan Bolaang Mongondow akhirnya tercipta di seluruh wilayah Minahasa.  Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Belanda a.  Perlawanan Terhadap VOC



Perlawanan Terhadap VOC

Mataram

Makassar

Banten

b.  Perlawanan Terhadap Belanda Perlawanan Terhadap Belanda

Pattimura

Aceh

Padri

Diponegoro

 

a.  Perlawanan Terhadap VOC Mataram

Latarbelakang:   Keinginan Sultan Agung

Akhir Perang:



Sampai akhir hayat Sultan Agung, yaitu tahun 1645,  baik VOC maupun Mataram Mataram tidak mampu saling mengalahkan satu dengan yang lain

dalam menyatukan Jawa dibawah kekuasaan Mataram.

  VOC dianggap merintangi



cita-cita Sultan Agung.

Penyerangan:   Tahun 1628, pasukan Mataram



menyerang Batavia dengan dipimpin Tumenggung Bahurekso   Serangan berikutnya pada tahun 1629 yang dipimpin Adipati Ukur.



Keduanya mengalami kegagalan.  

 



Makassar

Akhir Perang:

Latarbelakang:   Letak strategis sehingga.

Makassar dipimpin Hasanuddin mengalami kekalahan dan terpaksa menandatangani menandatang ani Perjanjian Bongaya.



VOC ingin menguasai Makassar   VOC memaksa monopoli  perdagangan.



Jalannya Perang:   VOC yang mengalami kesulitan



menundukkan menundu kkan Makassar kemudian menghasut Sultan Bone, Aru Palaka untuk bersekutu melawan Hassanudin.    Walaupun bertahan mati-matian, akhirnya Makassar jatuh ke tangan VOC



Banten

Latarbelakang:   VOC ingin menguasai Selat

Akhir Perang:



Dalam pertempuran yang dahsyat, Sultan Ageng Tirtayasa tertangkap dan dibawa ke Batavia. Raja diganti Sultan Haji yang mendapat pengaruh VOC

Sunda yang merupakan  jalur utama perdagangan. perdagangan.

Strategi Perang:

  Banten:  Sultan Ageng Tirtayasa rajin menjalin



hubungan dengan negara lain Sultan Sibori dari Ternate, Sultan Turki, dan Raja Inggris. Mengakibatkan Mengakibatk an VOC kewalahan.

  Belanda berusaha mencari kelemahan dan melakukan



adu domba domba dengan antara Raja dan Sultan Haji (p (putra utra mahkota)

 

  b.  Perlawanan Terhadap Belanda Perlawanan Pattimura

Latarbelakang

Umum:

  Diberlakukannya kerja



 paksa   Penyerahan Wajib   Sekolah dibuka di kota   Jumlah pendeta dikurangi

  

Khusus: Penolakan Residen Van den Berg terhadap tuntutan rakyat untuk membayar harga perahu yang dipisah sesuai dengan harga sebenarnya

  Dipimpin

oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal dengan nama Kapten Pattimura, rakyat Maluku melakukan perlawanan pada tahun

1817. Pattimura dibantu olehPaulus Anthony R ibok, Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Tiahahu, dan seorang pejuang wanita Christina Martha  Tiahahu.   Pada tahun 1817 rakyat Saparua mengadakan pertemuan dan menyepakati untuk memilih  Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) untuk memimpin perlawanan.   Keesokan harinya mereka berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua sehingga residen Van den Berg tewas.   Untuk merebut kembali benteng Duurstede, pasukan Belanda didatangkan dari Ambon dibawah pimpinan Mayor Beetjes namun pendaratannya digagalkan oleh penduduk dan Mayor Beetjes tewas. bulan Nopember 1817 Belanda mengerahkan tentara besar-besaran dan melakukan sergapan pada malam hari Pattimura dan kawan-kawannya tertangkap.   Pada tanggal 16 Desember 1817, Pattimura dihukum gantung di depan Benteng Victoria di Ambon.    Christina Martha Tiahahu dibuang ke pulau  Jawa.

  Pada

 

  Perang Padri

Latarbelakang:   Perselisihan antara kaum

Akhir Perang:



Pasukan Padri terdesak dan benteng Bonjol dapat dimasuki oleh  pasukan Belanda Belanda menyebabkan Tuanku Imam Bonjol

adat (mempertahankan adatistiadat) dan kaum Padri (sesuai ajaran Islam).

 beserta sisa pasukannya pasukannya menyerah  pada tanggal 25 Oktober Oktober 1937.

Jalannya Perang:   Bentrokan terjadi antar keduanya, Kaum Adat minta



 bantuan kepada kepada Belanda. Belanda Belanda bersedia membantu kaum adat dengan imbalan sebagian wilayah Minangkabau.   Tuanku Imam Bonjol menggunakan dengan taktik  perang gerilya, gerilya, berhasil mengacaukan p pasukan asukan Belanda.   Sejak kampung demi kampung dapat direbut Belanda. kaum Adat maupun kaum Padri menyadari arti  pentingnyaa pertahanan. Maka bersatul  pentingny bersatulah ah mereka  bersama-sama menghadapi menghadapi penjajah Belanda.





Perang Diponegoro Latarbelakang:   Kekecewaan Pangeran

Akhir Perang:



Diponegoro atas campur Diponegoro tangan Belanda terhadap istana.   Belanda memasang tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.



28 Maret 1830 di Magelang, Diponegoro disergap. Tahun 1834 pangeran Diponegoro dan yang lainnya berpindah ke daerah pembuangan lain, aitu Makassar

Strategi Perang:  



Diponegoro : berjuang bersama-sama menentang Koloni, Benteng S elarong, Perang Sabil.   Belanda : mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi. Jenderal De Kock menerapkan taktik perang  benteng stelsel.

 

  Banjarmasin

Latarbelakang:   Kekecewaan Pangeran

Akhir Perang: 28 Maret 1830 di Magelang, Diponegoro disergap. Tahun 1834 pangeran Diponegoro dan yang lainnya berpindah



Diponegoro atas campur Diponegoro tangan Belanda terhadap istana.   Belanda memasang tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.



ke daerah pembuangan aitu Makassar lain,

Strategi Perang:   Diponegoro: berjuang bersama-sama



menentang Koloni, Benteng Selarong, Perang Sabil.   Belanda: mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi. Jenderal De Kock menerapkan taktik perang  benteng stelsel.



Banjarmasin

Latarbelakang:   Belanda memaksakan monopoli

Akhir Perang Dipimpin oleh putera: Pangeran Antasari, Pangeran Muhamad Seman bersama  pejuang-pejuang  pejuang-peju ang Banjar lainnya.



 perdagangan.   Belanda ikut mencampuri urusan dalam Kraton   Kerajaan Banjar akan dihapus





Jalannya Perang:   Pangeran Antasari menyerang pos Belanda di



Martapura dan Pengaron.

  Belanda berhasil menduduki Benteng Gunung



Lawak pusat kekuatan Antasari (27 September 1859).

  Pangeran Hidayat terlibat dalam pertempuran yang



hebat melawan Belanda pada tanggal 16 Juni 1860 di Anbawang.

Aceh

Jalannya Perang:

Latarbelakang:   Belanda menduduki Siak.   Belanda melanggar

 

 perjanjian Siak

  Perjanjian London   Perjanjian Sumatra   Hubungan diplomatik

  

dengan bangsa lain

1. Dipimpin oleh Panglima Polim & Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yg dipimpin Köhler.  2. Di bawah Jend. Jan van Swieten, Belanda berhasil m enduduki enduduki Keraton Sultan, dijadikan pusat  pertahanan Belanda. Belanda.  3. Perang dilanjutkan secara gerilya & dikobarkan dikobarkan perang fisabilillah. fisabilillah. 

Strategi Snouck Hurgrounje:

1. Perlu memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat Aceh lainnya. 2. Pengaruh Ulama’ sangat besar  

 

Akhir Perang

Surat Perjanjian Tanda Menyerah Pemimpin Aceh Selama perang Aceh, Van Heutz telah tela h menciptakan surat pendek (korte verklaring, Traktat Pendek) tentang penyerahan yg harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yg telah tertangkap & menyerah.  Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap 

Penjajahan Inggris 1.  Perlawanan Keraton Yogyakarta terhadap Penjajahan Inggris

  Saat itu, Karesidenan Yogyakarta dipimpin oleh

Sultan Hamengkubuwanaa II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II Hamengkubuwan terkenal keras dan sangat menentang pemerintah kolonial sehingga membuat orang Eropa (Inggris) terganggu.    Saat itu, Sultan HB II berani bertengkar dengan Raffles. Selanjutnya, juga terjadi pada awal Januari 1812. Dalam pertemuan ini ada insiden kecil yang terjadi ketika tempat duduk Raffles di Keraton Yogyakarta dibuat lebih rendah dari Sultan HB II. Insiden ini pun berhasil diatasi.   Tanpa sepengetahuan Sultan HB II, Sunan PB IV mengutus Patih Cokronegoro untuk menemui putra mahkota Yogyakarta. Cokronegoro menyampaikan bahwa Sunan PB IV menghendaki m enghendaki putra mahkota Surojo naik tahta dan bersedia membantunya.   Sunan PB IV menawarkan untuk kerja sama melawan Inggris dan ketika Inggris berhasil diusir dari Jawa, wilayah Jawa akan dibagi 2 antara Surakarta dan Yogyakarta.   Rencana ini pun tercium oleh John Crawfurd yang segera mengirimkan berita itu pada Raffles. Setelah mendengar berita tersebut, Raffles memerintahkan Mayor Jenderal Gillespie untuk berangkat ke Yogyakarta dan menyerbu Keraton Yogyakarta.   Perang

ini diakhiri dengan menyerahnya Sultan HB II dan dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan pustaka Keraton Yogyakarta.   Setelah itu, Raffles memerintahkan penangkapan Sultan HB II. Sultan Sultan HB II dibawa ke Batavia dan dijatuhi hukuman pembuangan pembuangan ke Pulau Pulau Penang 181 1812. 2. Perlawanan Palembang terhadap Penjajahan Inggris   Raffles mengirim 3 orang utusan yang dipimpin oleh Richard Philips ke Palembang untuk mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan atas tambang timah di Pulau Bangka.   Sultan Mahmud Badaruddin II menolak 2. 

permintaan itu dengan merujuk pada surat Raffles sebelumnya bahwa kalau Belanda

 

berhasil diusir, Palembang akan menjadi kesultanan yang merdeka.   Raffles pun kaget luar biasa setelah mengetahui bahwa dengan cerdas Sultan Mahmud Badaruddin II menjadikan isi suratnya dahulu sebagai legitimasi untuk melepaskan diri dari kekuasaan Inggris.   Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Ia mengirim ekspedisi perang di tahun 1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert R obert Gillespie. Ekspedisi pun sampai dalam waktu 1 bulan di Sungai Musi. Sultan Mahmud Badaruddin II juga sudah bersiap-siap menghadapi gempuran tersebut.   Kesultanan Palembang akhirnya jatuh ke tangan Inggris hanya dalam waktu 1 minggu karena pertahanan di Pulau Borang sudah jebol tanpa perlawanan yang berarti.   Tanggal 26 April 1812, 1812, bendera Inggris sudah berkibar di atas benteng Palembang. Dan tanggal 14 Mei 1812, Najamuddin diangkat oleh Robert Gillespie atas nama Inggris untuk menggantikan kakaknyaBelajar sebagai4 Sultan Palembang. 5.  Kegiatan Masa Pergerakan  Nasional Indonesia Masa Awal Pergerakan Nasional Indonesia

Sumpah Pemuda

Organisasi Pergerakan  Nasional

Tokoh Pergerakan  Nasional

Masa Awal Pergerakan  Nasional  Nasion al Indonesia

Faktor Pergerakan  Nasional

Pengertian Pergerakan Nasional

Politik Etis dan Kebangkitan Nasional

  Masa Awal Pergerakan Nasional Indonesia 1.  Pengertian Pergerakan Nasional   Pergerakan Nasional merupakan sebuah babak baru dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme yang telah lama membelenggu sebagian besar masyarakatnya. 

 

  Pada masa ini

strategi perlawanan bangsa Indonesia berubah, intelektualitas menjadi senjata paling ampuh untuk melawan penjajahan.   Pergerakan Nasional adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap penjajah yang tanpa menggunakan kekuatan senjata, namun menggunakan intelektualitas yang tertuang lewat berbagai organisasi baik dibidang politik, sosial, budaya, dan ekonomi.   Masa Pergerakan Nasional Indonesia adalah ketika lahirnya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 dan berakhir ketika Pemerintah Kolonial Belanda takluk kepada Pemerintah Pendudukan Jepang tahun 1942.   Intelektualitas sebagai produk dari perluasan pendidikan yang terjadi pada awal abad 20 menjadi senjata baru dalam untuk menyerang kedudukan Pemerintah Kolonial.   Antara awal abad 20 hingga menjelang kejatuhan Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1942, ada begitu banyak organisasi yang muncul di Indonesia I ndonesia baik yang berlatar belakang politis, budaya, Pemuda dan Pemudi, hingga yang berbasis agama meramaikan masa Pergerakan Nasional ini.

2.  Politik Etis dan Kebangkitan Nasional   Politik

Etis merupakan cara Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda melakukan balas budi atas apa yang telah Belanda dapatkan selama menduduki beberapa wilayah Indonesia.   Pencetusnya adalah C.Th. Van Deventer, dalam tulisannya yang berjudul Een Eerschuld, Pemerintah Kolonial Belanda memiliki hutang budi terhadap masyarakat Indonesia yang harus dibayarkan.   Adapun tiga hal tersebut yaitu:  Irigasi pada lahan-lahan pertanian dan perkebunan. perkebunan.  Migrasi yaitu memindahkan penduduk dari tempat yang padat ketempat yang jarang.  Edukasi yaitu memberikan pendidikan kepada masyarakat Indonesia.  Ketiganya bisa jadi merupakan aspek penting untuk menunjang kesejahteraan masyarakat Indonesia yang dikuasai oleh Pemerintah Kolonial Belanda.  Tiga hal yang dicetuskan dalam Politik Etis tersebut rupanya digunakan untuk kepentingan Pemerintah Belanda saja.  Perluasan pendidikan ini tetap memiliki dampak yang signifikanproses kelahiran Pergerakan Nasional di Indonesia yang digawangi dengan d engan Peristiwa Kebangkitan Nasional.  Golongan-golongan terpelajar yang jumlahnya sedikit pada masa itu kemudian sadar dan menjadi

 

motor penggerak awal dalam Pergerakan Nasional di Indonesia.  Dari pendidikan inilah segelintir anak muda kemudian memulai berbagai macam organisasi dan partai yang digunakan sebagai motor penggerak dari perjuangan mereka.  Salah satu organisasi pertama yang dianggap sebagai tonggak munculnya Pergerakan nasional Indonesia adalah Organisasi Budi Utomo (BU) tahun 1908. Organisasi ini dipelopori oleh segelintir mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) yang terinspirasi dengan pemikiran dr. Wahidin Sudirohusodo. 3.  Faktor Pergerakan Nasional Faktor Pergerakan  Nasional

Internal

Eksternal

Faktor Internal

Kekejaman Kolonial

Semakin Populer Bahasa Melayu

Ingatan Kejayaan Masa Lalu

Berkembangnya Pers di Indonesia

Munculnya golongan Terpelajar

Faktor Eksternal

Munculnya  Nasionalisme di di AsiaAfrika

Munculnya Paham  baru di Dunia Kemenangan Jepang terhadap terhad ap Rusia

 

  Organisasi Pergerakan Nasional di Indonesia 1.  Budi Utomo 

Budi Utomo (20 Mei 1908)

Hasil Kongres:

Tokoh:

1. Boedi Oetomo tidak terlibat politik 2. Fokus pendidikan dan kebudayaan

  dr. Wahidin



Sudirohusodo

  Sutomo



Tujuan: Mencapai kemakmuran yang harmonis untuk nusa-bangsa Jawa dan Madura

BU kalah pamor dengan organisasi lain penyebab adalah organisasi ini terlaluekslusif untuk orang-orang Ningrat Ningrat Jawa.

2.  Sarekat Islam Sarekat Islam

Tokoh:   Tirto Adi Suryo (SDI)   H. Samanhudi   HOS. Cokroamino Cokroaminoto to

Hasil Kongres:

1. H. Samanhudi sebagai ketua kehormatan 2. HOS. Cokroaminoto sebagai ketua.

  

Tujuan:

1. Menghidup Menghidupkan kan jiwa dagang Indonesia 2. Memperkuat ekonominya ekonominya agar dapat menghadapi bangsa Asing dengan mendirikan perkumpulan koperasi.

Tahun 1915-1917, SI mulai disusupi oleh unsur-unsur komunis. Sarekat Islam kemudian terpecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah, SI Putih adalah kubu HOS. Cokroaminoto dan H. Agus Salim serta SI Merah adalah kubu Semaun dan Darsono

 

3.  Indische Partij  Indische Partij (IP) merupakan organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia yang bercorak politik. 

Indische Partij

Bentuk Perjuangan:

Tokoh:

Mengkritik Belanda melalui artikel de Express, Tulisan artikel berjudul Als Ik Een  Nederlander Was.

  Douwes Dekker   Cipto Mangunkusumo   Suwardi Suryaningrat

  

Tujuan: Tidak terlalu melekatkan identitas lokal, namun lebih mengarah pada identitas nasional sebagai masyarakat Hindia.

4.  Perhimpunan Indonesia Perhimpunan Indonesia Manifesto Politi: Rakyat Indonesia sewajarnya diperintah oleh  pemerintah  peme rintah yang dipilih dipilih mereka sendiri.

Tokoh:

  Mohammad Hatta  Nazir Datuk Datuk   Nazir   Iwak Kusuma Sumantri

  

3 Asas: 1. Indonesia Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri 2. Mengandalkan Mengandalkan kekuatan serta kemampuan sendiri 3. Bangsa Bangsa Indonesia harus bersatu

5.  Muhammadiyah Muhammadiyah (18 Nopember 1912) Hingga tahun 1920, Muhammadiyah telah  berkembang ke ke berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, hingga ke luar Pulau Jawa

Tokoh:

  KH. Ahmad Dahlan



Bergerak dibidang:

  Bidang dakwah keagamaan namun



 juga terjun ke ranah so sosial sial dan  pendidikan.  pendidi kan.   Mendirikan sekolah Muhammadiyah, rumah anak yatim  piatu, balai balai pengoba pengobatan tan serta rum rumah ah sakit



 

6.  Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama’ 

(13 Januari 1926)

Usaha yang dilakukan NU: Dakwah Islamiyah,

Tokoh: 

  K.H Hasyim Asyari

menyelenggarakan pendidikan, kesejahteraan rakyat

Dasar Organisasi:

  Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar)   Kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal





Jamaah

7.  Partai Komunis Indonesia PKI 

Tokoh:

Usaha yang dilakukan NU: Gerakan-gerakan yang lebih cenderung anarkis dengan menggunakan pemberontakan.

  Hendrik Sneevliet   Semaun   Darsono

  

Cara Menyebarkan Ideologi: Propaganda PKI dianggap sejalan dengan nasib yang dialami golongan  petani dan dan buruh

8.  Partai Nasional Indonesia PNI 

Tokoh:   Ir. Soekarno   Hatta   Syahrir

  

Usaha yang dilakukan NU: Dakwah Islamiyah, menyelenggarakan pendidikan, kesejahteraan rakyat

Asas Perjuangan:   Self-Help    Non-Kooperatif  Non-Kooperatif   Sosio-Demokrasi (Marhaenisme)

 

  Tokoh  Tokoh Berpengaruh pada Masa Pergerakan



Nasional

Tokoh 

Dr. Wahidin

dr. Cipto Mangunkusumo: 

  Pendiri organisasi Indische

Sudirohusodo:

Menggalang dana untuk digunakan sebagai dana  pendidikan  pendidi kan untuk m masyaraka asyarakatt  bumiputera  bumipute ra dan inspi inspiraator raator Sutomo membentuk BU.

Partij (IP).

  Menjadi anggota Dewan



Rakyat (Volksraad).   Bergabung membuat PNI



dr. Sutomo:

  Mendirikan sebuah organisasi BU



dan diaulat ketua pertama.   Di Belanda ditunjuk untuk menjadi ketua dari organisasi Indische Vereeniging



Tokoh 

Suwardi Suryaningrat:

HOS. Cokroaminoto:   Memimpin Sarekat Islam   Rumahnya di Surabaya yang dijadikan tempat kos ditempati oleh nama-nama yang punya pengaruh (Soekarno, Semaun, dll)

  Anggota BU   Pendiri IP   Mendirikan Perguruan

  

Taman Siswa

  Indonesia merdeka, menjadi



menteri Pengajaran Indonesia

Douwes Dekker:

  Bergerak dalam bidang pers   Mendirikan IP.   Mendirikan sebuah organisasi

  

 pendidikan bern  pendidikan bernama ama Ksatrian Instituut di Bandung

Tokoh 

Soekarno:

  Murid ideologi Cokroaminoto   Trikoro Dharmo   Mendirikan Algeeme Studie

  

Club di Bandung

  Mendi Mendirikan rikan PNI



Tan Malaka:   Menjadi Guru   Bergabung dengan PKI dan sempat menjadi ketua   Pemikirannya dalam buku Aksi Massa

Moh Hatta:   Aktif di Jong Java   Handels Hogeschool (ekonomi)   Kepengurusan Indische Veregining   Ketua PI 

  Ikut berperan di PNI

 

  Sumpah Pemuda 1.  Organisasi Wanita   Pergerakan kaum wanita adalah respon dari





gerakan yang dipelopori oleh R.A. Kartini. Dia menyerukan agar wanita bisa mendapatkan hak-haknya, salah satunya adalah pendidikan. Pemikiran Kartini mengenai perempuan kemudian dituangkan dalam karya “Habis gelap terbitlah terang”.  terang”.     Perkumpulan-perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain adalah Putri Mardika di Jakarta tahun 1912  yang didirikan atas kerjasamanya dengan Budi Utomo.   Perkumpulan Keutamaan Istri yang didirikan di  Tasikmalaya pada tahun 1913, di Sumedang dan Cianjur pada tahun 1916, serta s erta di Cijurug pada tahun 1918. Perkumpulan Keutamaan Istri ini dipelopori oleh Dewi Sartrika.   Sekolah Kartini yang didirikan di Jakarta pada tahun 1913, yang kemudian disusul di Madiun tahun 1914, Malang dan Cirebon tahun







1916,serta di Rembang tahun 1918.

  Perkumpulan wanita yang bersifat pengajaran



khusus juga didirikan seperti pelatihan memasak, menjahit, merenda, serta memelihara anak.

2.  Sumpah Pemuda Kongres Pemuda I   Kongres pertama diadakan pada tanggal 30 

April sampai 2 Mei 1926. Kongres ini ketuai oleh M. Tabrani. Kongres Pemuda I ini sendiri dihadiri oleh para delegasi dari berbagai organisasi atau perkumpulan pemuda seperti  Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon, dan lain-lain. 

berusaha membentuk sebuah organisasi    Tujuan pemuda tunggal yang terdiri atas seluruh organisasi yang tersebara di Indonesia.   Salah satu keputusan penting yang dihasikan dalam kongres ini adalah peleburan beberapa organisasi pemuda menjadi Jong Indonesia (Pemuda Indonesia). Namun juga perlu dipahami tujuan utama dalam kongres yang pertama ini belum sepenuhnya berhasil. Konggres Pemuda II   Konggres Pemuda II dilaksanakan dua tahun berikutnya yaitu pada tahun 1928.   Adapun susunan panitia kongres ini, yaitu: • Ketua : Sugondo Joyopuspito (PPPI)  (PPPI)  • Wakil Ketua : RM. Joko Marsaid (Jong Java)  Java)   • Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumateranen Bond)







 

• Bendahara : Amir Syarifuddin (Jong Bataks bond)   Ada beberapa momen penting yang terjadi pada saat kongres yang kedua ini, yaitu: 1.  Untuk pertama kali dikumandangkan lagu Indonesia Raya karangan Wage Rudolf Supratman (walaupun hanya permainan music dengan biola saja) 2.  Penetapan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional.   Dalam Penutupannya, Sumpah Pemuda, adapun isi dari Sumpah Pemuda, yaitu: 1.  Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. 2.  Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 3.  Kami putra dan pouri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.





2

Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini

1.  KB 1 1)  Kolonialisme Bangsa Spanyol di Nusantara. 2)  Masa Kejayaan organisasi VOC ada pada masa gubernur siapa, dan alasannya. 3)  Struktur Organisasi VOC 2.  KB 2 1)  Sistem Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. 2)  Politik Pintu terbuka 3.  KB 3 1)  Perlawanan bangsa Indonesia terhadap Spanyol. 2)  Perang Aceh 3)  Perang Sisimangaraja XII 4.  KB 4 1) Organisasi SI 2) Organisasi Perhimpunan Indonesia 3) PNI

3

Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi

1.  Penyebab kemunduran VOC 2.  Peran dari tokoh Aru Palaka

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF