Literature Review: Gingerol Sebagai Senyawa Marker Pada Rimpang Jahe (Zingiber Officinale)
July 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Literature Review: Gingerol Sebagai Senyawa Marker Pada Rimpang Jahe (Zingiber Officinale)...
Description
LITER ATURE REVIEW : GINGE LITERA GINGEROL ROL SEBAGAI SENY SENYA AWA MARKER PADA RIMPANG JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) Azrul Cholis Azzahabi¹ ¹Mahasiswa Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang ABSTRAK
Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tumbuhan herbal yang mengandung berbagai senyawa sen yawa aktif yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di Indonesia terdapat 3 varietas utama jahe, yaitu: jahe gajah (Zingiber officinale var. Officinale), jahe emprit (Zingiber officinale var.amarum), dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Masingmasing memiliki ciri dan fungsi yang berbeda. Kandungan jahe berupa senyawa bio aktif 6gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol, dan 6-shogaol pada jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah dapat digunakan sebagai alternatif penanda mutu (quality marker) yang dapat digunakan untuk menjelaskan keunggulan komparatif jahe dan membuktikan klaim produk jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui metode apa saja yang dapat digunakan untuk menentukan kadar gingerol pada rimpang jahe. Penulisan ini menggunakan metode studi literature review. Sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan literature ini menggunakan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai senyawa gingerol pada rimpang jahe dengan proses pencarian model artikel database yang diterbitkan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2020.
PENDAHULUAN
Indonesia termasuk salah satu negara dengan
kekayaan
sangat
jahe berkembang secara komersial dengan
melimpah, termasuk juga rempah-rempah.
pengolahan yang menggunakan teknologi
Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe)
tepat
termasuk salah satu komoditas obat dan
dimanfaatkan
rempah yang termasuk dalam temu-temuan.
tradisional yang diketahui memiliki aktivitas
Pemakaian
antikanker.(Rahmadani,2018)
jahe
alam
sebagai
yang
bahan alami untuk pengobatan. Pemanfaatan
tanaman
obat
semakin berkembang pesat seiring dengan mulai berkembangnya pemakaian bahan-
guna.
Jahe
segar
sebagai
Komponen
telah
lama
rempah
obat
senyawa
kimia
yang
terkandung pada jahe terdiri dari minyak
menguap, minyak tidak menguap dan pati.
penentu dalam usaha meyakinkan konsumen
Minyak atsiri termasuk minyak menguap
terhadap mutu jahe. Oleh karena itu, untuk
dan merupakan komponen yang memberi
memenuhi
bau khas, sedangkan oleoresin, yang terdiri
dibutuhkan metode pengujian yang handal,
dari gingerol, zingiberen, shogaol, termasuk
cepat serta ekonomis. Tujuan dari literature
minyak tidak menguap yang memberi rasa
review ini adalah untuk mengetahui metode
pahit dan pedas (Ravindran dan Babu,
apa saja yang dapat digunakan untuk
2005).
menentukan kadar gingerol pada rimpang Pengambilan
gingerol
merupakan
fungsi
pengawasan
tersebut
jahe.
cara yang efektif untuk memanfaatkan produk
perkebunan
jahe,
akan
tetapi
gingerol yang beredar di pasaran masih berkualitas rendah, karena proses ekstraksi
METODE
Penulisan ini menggunakan metode studi literature review. Sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan literature ini
yang tidak sesuai. Oleh karena itu perlu dipelajari metode ekstraksi yang efisien dan aman
sehingga
menghasilkan
ekstrak
gingerol yang berkualitas tinggi.(Winingsih, 2008). Ketersediaan metode pengujian kadar komponen aktif jahe yang sesuai dan tingkat ketelitian yang tinggi, merupakan faktor
menggunakan beberapa penelitian mengenai senyawa gingerol pada rimpang jahe dengan proses pencarian model artikel database dengan google scholar dan researchgate yang diterbitkan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah artikel yang digunakan sebanyak 5 artikel.
HASIL Author & Tahun
Tujuan
Metode
Sampel
Hasil
GINGEROL PADA RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale, Roscoe) DENGAN METODE PERKOLASI TERMODIFIKASI BASA (Sugiarti, dkk., 2011)
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengisolasi mengisolasi gingerol pada rimpang jahe merah secara optimum dan mengidentifikasinya .
Meliputi proses ekstraksi dengan teknik ekstraksi perkolasi suhu ruang dengan pelarut etanol, isolasi gingerol dengan penambahan larutan KOH pada konsentrasi 0,1N; 0,5N; 1,0N. Selanjutnya diidentifikasi diidentifika si dengan menggunakan TLC dan GC-MS.
Bubuk jahe merah 100 gram
Bobot kasar gingerol terbesar diperoleh pada konsentrasi konsentrasi KOH 1,0N yaitu sebesar 0,61g, sedangkan konsentrasi KOH yang menghasilkan %kemelimpahan gingerol terbesar adalah pada konsentrasi 0,5N,
yaitu sebesar 6,13%.
Author & Tahun
Tujuan
Metode
Sampel
Hasil
OPTIMASI EKSTRAKSI JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) DENGAN METODE MASERASI (Rahmadani, dkk., 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapatkan cara
Metode ekstraksi dibedakan dari tiga jenis pelarut etanol etanol yaitu
2 gram jahe merah
ekstrak etanol 96% jahe merah merah dengan metode maserasi
segar
memiliki kadar 6gingerol , 8-gingerol, 6-shogaol dan 10gingerol yang paling tinggi dibandingkan dengan ekstrak etanol 70% dan 30% kadar 6-gingerol sebesar 35,36 mg/g, 8gingerol sebesar 8,04 mg/g, 6-shogaol sebesar 3,07 mg/g, dan 10-gingerol sebesar 11,37 mg/g. Hasil dari analisa kadar 6-gingerol dengan menggunakan LC-MS didapatkan bahwa kandungan kandungan tertinggi terdapat pada sampel yang diekstraksi dengan etanol 96%, yaitu 2,01%.
96%, 70%, dan 30% ekstraksi yang pada perbandingan perbandingan paling optimal optimal untuk baku pelarut 1:10 menghasilkan kadar bahan baku yang dimaserasi selama golongan gingerol 2×24 jam. Penentuan (6-gingerol, 8kadar senyawa aktif gingerol, 10menggunakan HPLC gingerol) dan 6UFLC (Ultra Fast shogaol. Liquid Chromatograph) Chromatograph) Shimadzu dengan kolom ODS (Okta Desil Silika) C 18.
Menganalisis ANALISIS SENYAWA pengaruh 6-GINGEROL konsentrasi pelarut TERHADAP terhadap aktivitas RIMPANG JAHE YANG DIEKSTRAKSI senyawa 6-gingerol pada ekstrak ekstrak jahe DENGAN METODE dengan metode LIQUID ekstraksi maserasi CHROMATOGRAPHY menggunakan MASSA pelarut etanol etanol SPECTROMETRY berkonsentrasi 30%, berkonsentrasi (LC-MS) 70%, dan 96%. (Pathiassana, dkk., 2020) mencari variabel PEMISAHAN paling berpengaruh berpengaruh GINGEROL DARI dalam ekstraksi RIMPANG JAHE gingerol dari SEGAR MELALUI rimpang jahe segar PROSES EKSTRAKSI dengan SECARA BATCH menggunakan (Hargono, dkk., 2013) variabel suhu
Metode Liquid Chromatography Massa Spectrometry (LC-MS)
Jahe
Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut nhexane dan dilakukan secara batch.
Jahe
ekstraksi, berat jahe, dan ukuran partikel jahe, selanjutnya selanjutnya dilakukan optimasi ekstraksi gingerol
Dari hasil penelitian didapat bahwa berat jahe adalah adalah variabel variabel paling berpengaruh berpengaruh dalam ekstraksi gingerol. Kondisi optimum yang didapat adalah saat berat jahe 75 g, diekstraksi menggunakan pelarut 300 ml n-hexane menghasilkan gingerol dengan
dari variabel yang paling berpengaruh. berpengaruh.
konsentrasi 498 ppm.
Author & Tahun
Tujuan
Metode
Sampel
Hasil
PENGARUH SUHU DAN WAKTU TERHADAP GINGEROL PADA JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) DENGAN EKSTRAKTOR BERPENGADUK (Arifianto, dkk., 2019)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor yang paling berpengaruh pada ekstraksi gingerol dari rimpang jahe dengan ekstraktor berpengaduk dan kondisi yang relatif baik.
Percobaan dilakukan dengan berbagai suhu (60oC, 80oC, dan 100oC) dan waktu 30 menit dan 60 menit. Kandungan Gingerol diukur dengan analisa menggunakan spektofotometer VIS.
500 gram bubuk Jahe dari toko jamu
Analisis hasil pengaruh suhu menunjukkan bahwa hasil ekstraksi 500 gram bubuk Jahe menggunakan 8 liter air sebagai pelarut yang paling optimal adalah dengan suhu 100oC.
seperti gingerol, shogaol dan homovanilil
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sugiarti dkk., (2011) tentang GINGEROL MERAH DENGAN
“Dami”
Semaran g
PADA
(Zingiber
RIMPANG officinale,
METODE
alkohol. Berdasarkan hasil penelitian yang
JAHE
dilakukan Rahmadani dkk., (2018) tentang
Roscoe)
OPTIMASI EKSTRAKSI JAHE MERAH
PERKOLASI
(Zingiber
officinale
Roscoe)
DENGAN
TERMODIFIKASI BASA, BASA, dapat disimpulkan
METODE MASERASI. Dijelaskan bahwa
bahwa semakin tinggi konsentrasi KOH
ekstrak etanol 96% dengan metode maserasi
semakin
yang
2×24 jam memiliki kadar 6gingerol, 8-
diperoleh, bobot tertinggi diperoleh pada
gingerol, 6-shogaol, dan 10-gingerol yang
perlakuan basa KOH 1N, sedangkan %
paling tinggi dibandingkan dengan ekstrak
kemelimpahan gingerol terbesar pada KOH 0.5N. Hasil isolasi gingerol masih belum
etanol 70%, dan 30% dengan metode yang sama, dengan kadar 6-gingerol sebesar
murni.
selalu
35,36 mg/g, kadar 8-gingerol sebesar 8,04
didapatkan dengan % kemelimpahan cukup
mg/g, kadar 6-shogaol sebesar 3,07 mg/g,
besar pada setiap sampel. Ion dengan nilai
dan kadar 10-gingerol sebesar 11,37 mg/g.
besar
Senyawa
bobot
gingerol
homovanillil
m/z : 137 adalah ion yang paling banyak
Berdasarkan hasil penelitian yang
terbentuk dan merupakan ion yang stabil.
dilakukan Pathiassana dkk., (2020) tentang
Sebagian besar senyawa yang terekstraksi
Hasil dari analisa kadar 6-ngingerol dengan
oleh KOH adalah senyawa golongan fenol,
menggunakan LC-MS didapatkan bahwa kandungan tertinggi terdapat pada sampel
yang diekstraksi dengan etanol 96%, yaitu
nhexane adalah 75 gr menghasilkan gingerol
2,01%. Sedangkan, kadar terendah terdapat
dengan konsentrasi 498 ppm.
pada etanol 30%, yaitu 0,64%. Di lain sisi,
Arifianto,
dkk.,
(2019) (2019)
dalam
SUHU
DAN
sampel jahe yang diekstraksi dengan etanol
penelitian penelitian
70% memiliki kandungan 6-gingerol sebesar
WAKTU TERHADAP GINGEROL PADA
1,21%. Hal ini disebabkan oleh semakin
JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) DENGAN
pekatnya konsentrasi suatu pelarut, maka
EKSTRAKTOR
akan
didapatkan kadar gingerol dan shogaol pada
mengakibatkan
semakin
tingginya
konstanta dielektriknya. Hargono penelitiannya GINGEROL
BERPENGADUK
percobaan I hingga III yaitu 16,7963%
dkk., tentang
DARI
PENGARUH
(2013)
pada
17,8298% ; 28,4398% 28,4718% ; 28,7662 ;
PEMISAHAN
dan 31,3579%. Pada waktu ekstraksi 60
RIMPANG
JAHE
menit dan suhu ekstraksi 100oC merupakan
SEGAR MELALUI PROSES EKSTRAKSI
hasil tertinggi kandungan gigerolnya yaitu
SECARA BATCH menjelaskan bahwa variabel yang paling berpengaruh dalam
sebesar 31,3579%. Sedangkan kadar Gingerol pada suhu ekstraksi 60oC dan
ekstraksi gingerol dari rimpang jahe segar
80oC cenderung rendah. Sedangkan pada
adalah berat jahe. Berat jahe optimal untuk
lama waktu ekstraksi 30 menit dengan suhu
ekstraksi gingerol menggunakan 300 ml
60oC merupakan hasil terendah kandungan gingerolnya yaitu sebesar 16,7963%.
DAFTAR PUSTAKA
officinale,
Hargono, H., Pradhita, F., & Aulia, M.
METODE
(2013).
Pemisahan
Gingerol
Dari
Roscoe)
DENGAN PERKOLASI
TERMODIFIKASI
BASA.
Jurnal
1(2),
156.
Rimpang Jahe Segar Melalui Proses
Sains
Ekstraksi
https://doi.org/10.31938/jsn.v1i2.25
Secara
Batch.
Jurnal
Momentum UNWAHAS , 9(2), 138380. Sugiarti, L., Suwandi, A., & Syawaalz, A. (2017).
GINGEROL
PADA
RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber
Natural ,
Rahmadani. (2018). Optimasi ekstraksi jahe merah (. Teknologi Pangan, Pangan, 1(2), 1 – 8.\ 8.\
View more...
Comments