Linda Petriyana 135040100111011 - Laporan Mingguan Kegiatan Magang Kerja Minggu 2 - Pt. Mitratani Dua Tujuh

October 22, 2017 | Author: Sri Rahayu | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

laporan mingguan magang kerja di mitra tani jember...

Description

LAPORAN MINGGUAN KEGIATAN MAGANG KERJA MINGGU KE-II (11-16 Juli 2015) DI PT. MITRATANI DUA TUJUH Jl. Brawijaya No. 83 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember Jawa Timur 68136

Oleh: Linda Petriyana NIM. 135040100111011

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MALANG 2016 LAPORAN MINGGUAN MAGANG KERJA MINGGU II

Nama NIM Tempat Magang Kerja

: Linda Petriyana : 135040100111011 : PT. Mitratani Dua Tujuh Jl. Brawijaya No. 83 Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember Jawa Timur 68136

Lokasi Lapang Topik

: Perumahan Bumi Mangli Permai Blok FB No. 21 : Manajemen Pengendalian Kualitas Kedelai Jepang (Edamame) di PT. Mitratani Dua Tujuh

Dosen Pembimbing

: Sujarwo, S.P, M.P. M.Sc.

Pembimbing Lapang

: Jasa SP.

1.

Log Harian Jam Kerja Tabel 1. Log Harian Jam Kerja Minggu 2 No 1 2 3 4 5 6 Total

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

Tanggal 18 Juli 2016 19 Juli 2016 20 Juli 2016 21 Juli 2016 22 Juli 2016 23 Juli 2016

Jam Kerja 8 jam 8 jam 8 jam 9 jam 8 jam jam 40 jam 30 menit

2.

Aktivitas Kegiatan Magang Tabel 2. Aktivitas Kegiatan Magang Peserta Magang Minggu 2

Hari, Tanggal Senin, 18 Juli

Jam 08.00-09.00

2016

Kegiatan Koordinasi dengan asisten

Keterangan Mahasiswa magang melakukan koordinasi dengan

manajer

asisten manajer yaitu Bapak Yoyon sebelum

Pembimbing Kegiatan Bapak Yoyon

melakukan kegiatan perawatan tanaman dilahan yang Melakukan perawatan

dikelola Bapak Yoyon. Mahasiswa magang melihat dan melakukan proses

kedelai edamame

perawatan tanaman edamame yang meliputi

12.00-13.00

Istirahat

penyiangan gulma, pemupukan, dan tutup blok. Istirahat, sholat dan makan di sekitar lingkungan

13.00-15.00

Penjelasan mengenai

lahan budidaya kedelai edamame. Asisten manajer memberikan penjelasan mengenai

tahapan budidaya

tahapan-tahapan untuk budidaya edamame dari sewa

edamame

lahan sampai panen edamame serta proses diskusi

Penjelasan aplikasi

mengenai materi tersebut. Lokal atau kepala tenaga memberikan penjelasan

pestisida dilapangan

mengenai pengaplikasian pestisida dilapang dan

Pulang

diskusi. Mahasiswa magang kembali ketempat tinggal

09.00-12.00

15.00-16.00

16.00

masing-masing.

Bapak Yoyon

Bapak Yoyon

Bapak Yodik

-

Selasa, 19 Juli

08.00-09.00

2016 09.00-12.00

Koordinasi dengan asisten

Mahasiswa magang melakukan koordinasi dengan

manajer sebelum

asisten manajer sebelum melakukan proses

melakukan kegiatan Pembukaan mulsa

pembukaan mulsa Mahasiswa magang membantu melakukan

Bapak Yoyon

Bapak Yoyon

pembukaan mulsa yaitu dengan mencabut kayu yang ditancapkan ditepi mulsa kemudian menggulung mulsa dan memastikan benih berkecambah dan muncul kepermukaan. Apabila terdapat benih yang belum muncul kepermukaan tanah tempat benih ditanam diberikan perlakuan khusus berupa pencongkelan tanah bagian atas sedikit demi sedikit sampai benih terlihat agar benih dapat tumbuh 12.00-13.00 13.00-13.15

Istirahat Perjalanan menuju

normal seperti yang lainnya. Istirahat, sholat dan makan. Mahasiswa magang kembali ke basecamp untuk

13.15-15.00

basecamp Pemberian materi oleh

melakukan diskusi. Bapak Jasa sebagai pembimbing lapang memberikan

Bapak Jasa mengenai

materi mengenai budidaya edamame dan melakukan

15.00-16.00

budidaya kedelai edamame proses diskusi mengenai materi terkait. Diskusi mengenai Mahasiswa magang melakukan diskusi mengenai perawatan tanaman kedelai

pengendalian gulma, pemupukan, tutup blok,

Bapak Jasa SP.

Bapak Jasa SP.

edamame

Rabu, 20 Juli

16.00 08.00-08.30

2016 08.30-08.45

08.45-10.30

sanitasi bedeng dan permasalahan pada pengolahan

Pulang Melakukan koordinasi

lahan. Mahasiswa kembali ketempat tinggal masing-masing Mahasiswa magang melakukan koordinasi dengan

dengan asisten manajer

Bapak Heni di basecamp selaku asisten manajer

Perjalanan menuju lahan

sebelum menuju lahan budidaya edamame. Mahasiswa magang dengan Bapak Heni menuju ke

budidaya edamame Bapak

lahan budidaya edamame yang sedang diolah dan

Edi Purwito Melihat proses pengolahan

dikelola oleh Bapak Edi P. Mahasiswa magang melihat proses pengolahan lahan

Bapak Edi P, Bapak

lahan

untuk ditanami edamame dimana lahan tersebut

Heni

Bapak Heni

Bapak Heni

sebelumnya ditanami okura sehingga terdapat perbedaan pengolahan tanah yaitu dilakukan dengan pecah bedeng karena sebelumnya sudah ada bedeng 10.30-10.45

10.45-12.00

Perjalanan menuju lahan

bekas tanam okura. Mahasiswa magang berpindah ke lahan budidaya

Bapak Heni, Bapak

budidaya edamame

edamame yang tanamannya sudah tua yang dikelola

Edi P.

selanjutnya Melihat tanaman kedelai

Bapak Hariyadi Mahasiwa Magang melihat kondisi tanaman yang

Bapak Hariadi

yang sudah hampir panen

hampir panen dan pemberian penjelasan oleh asisten

dan pemberian penjelasan

manajer mengenai keadaan tanaman sekaligus proses

12.00-12.15

oleh asisten manager Perjalanan kembali ke

diskusi. Mahasiswa magang bersama dengan asisten manajer

-

12.15-13.15 13.15-15.00

basecamp Istirahat Mengikuti kegiatan

kembali ke basecamp Istirahat, sholat dan makan Mahasiswa magang mngikuti kegiatan para asisten

Asisten Manager

asisten manajer untuk

manajer wilayah IV yang sedang melakukan

wilayah IV

melakukan pembukuan

pembukuan mingguan mengenai pengeluaran tenaga

Persiapan pulang

kerja untuk budidaya edamame selama satu minggu. Mahasiswa magang melakukan persiapan untuk

-

Pulang Koordinasi dengan asisten

pulang. Mahasiwa kembali ke tempat tinggal masing-masing Mahasiswa magang melakukan koordinasi dengan

Bapak Hariyadi

manajer

asisten manajer sebelum menuju kelahan budidaya

Menuju lahan budidaya

yang dikelola oleh Bapak Hariyadi. Mahasiswa magang berangkat menuju lahan

-

budidaya edamame Mahasiswa magang melihat kondisi tanaman yang

Bapak Hariyadi

15.00-16.00

Kamis, 21 Juli

16.00 08.00-09.00

2016 09.00-09.15

edamame 09.15-12.00 Melihat keadaan tanaman edamame dan berdiskusi

sudah hampir panen dan berdiskusi mengenai

dengan asisten manajer

pemanenan kedelai edamame serta permasalahanpermasalahan yang muncul ketika tanaman sudah

12.00-13.15

Istirahat

mendekati umur panen. Istirahat,sholat dan makan yang dilakukan di sekitar

-

13.15-13.30

Perjalanan kembali ke

lahan budidaya kedelai edamame Mahasiswa magang kembali ke basecamp untuk

-

13.30-14.30

basecamp Diskusi dengan asisten

melakukan kegiatan selanjutnya Mahasiwa magang tiba di basecamp dan melakukan

Bapak Hartono

manajer mengenai aplikasi

diskusi mengenai aplikasi pestisida dilapang yaitu

pestisida dilapang

aplikasi pestisida yang dilakukan oleh para pekerja

Pemberian materi oleh

dilapang dengan pencampuran larutan induk. Bapak Jasa memberikan penjelasan mengenai

Bapak Jasa mengenai

tahapan-tahapan budidaya edamame mulai dari sewa

pengolahan tanah dan

tanah sampai pada pengiriman ke pabrik serta

panen kedelai edamame

macam-macam masing-masing kegiatan. Disamping

14.30-17.00

Bapak Jasa SP.

itu penjelasan mengenai bentuk pemanenan edamame dan varietas-varieatas yang digunakan. Selain itu, mahasiswa dan manager melakukan diskusi terkait materi tersebut dan permasalahan-permasalahan yang 17.00 Jumat, 22 Juli 2016

08.00-09.00

Pulang

muncul dilapangan. Mahasiswa magang kembali ketempat tinggal

Koordinasi dengan asisten

masing-masing. Mahasiswa magang tiba di basecamp dan melakukan

manajer

koordinasi dengan assiten manajer sebelum menuju kelahan budidaya edamame

Bapak Edi P.

09.00-09.05

09.05-11.30

Perjalanan menuju lahan

Mahasiswa magang menuju lahan budidaya

-

budidaya edamame

edamame yang sedang dilakukan pengolahan milik

Melihat proses pengolahan

Bapak Edi Purwito Mahasiswa magang melihat proses pengolahan lahan

Bapak Jasa SP. dan

tanah dan pemberian

dilahan Bapak Edi purwito serta melakukan praktek

Bapak Edi P.

penjelasan oleh asisten

pemasangan trocok untuk memudahkan dalam

manajer dan Bapak Jasa

mengatur jarak tanam edamame dan pemberian penjelasan mengenai perbedaan pengolahan lahan dengan cara dilempak dan dengan tes-tes. Selain itu, mahasiswa juga melakukan diskusi terkait pengolahan lahan untuk budidaya edamame dan

11.30-11.35

Perjalanan kembali ke

kemitraan. Mahasiswa magang kembali ke basecamp

11.35-13.00 13.00-15.00

basecamp Istirahat Pemberian materi dan

Istirahat, sholat dan makan di basecamp Melakukan proses tanya jawab dengan Bapak

diskusi mengenai hama

Hartono mengenai hama dan penyakit pada tanaman

dan penyakit tanaman

kedelai edamame.

kedelai edamame Diskusi hasil pengamatan

Proses diskusi yang dilakukan antara mahasiswa

dilahan

dengan Bapak Jasa mengenai materi terkait

15.00-17.00

Bapak Hartono

Bapak Jasa SP.

pengolahan lahan dan hama penyakit tanaman serta permasalahan lain yang ditemukan ketika dilahan. Selain itu dibahas mendetail mengenai kriteria tanah untuk budidaya edamame dan perlakuan yang Pulang

dilakukan terhadap masing-masing kreteria tersebut. Mahasiswa magang kembali ke tempat tinggal

-

Koordinasi dengan asisten

masing-masing. Mahasiswa magang melakukan koordinasi dengan

Bapak Hartono

manajer untuk kelahan

asisten manajer sebelum menuju kelahan budidaya

09.00-09.15

budidaya edamame Perjalanan menuju lahan

edamame. Mahasiswa magang menuju ke lahan budidaya

-

09.15-12.00

budidaya edamame Penjelasan mengenai

edamame milik Bapak Hartono Pemberian penjelasan oleh Bapak Hartono mengenai

Bapak hartono

keadaan lahan budidaya

perlakuan terhadapa lahan budidaya edamame yang

edamame untuk tanaman

sudah hampir sampai masa panen, mulai dari cara

yang hampir dipanen

pengambilan sampel untuk tes residu, cara

17.00 Sabtu, 23 Juli

08.00-09.00

2016

pemanenan, hama dan penyakit yang menyerang, dan 12.00-12.15

Perjalanan kembali ke

cara perhitungan taksasi panen. Mahasiswa magang kembali ke basecamp untuk

12.15-13.15

basecamp Istirahat

melakukan kegiatan selanjutnya. Istirahat, sholat dan makan di basecamp

-

13.15-15.00

15.00-16.00 16.00 Total

Penjelasan mengenai

Koordinator proteksi menjelaskan mengenai cara

pencampuran pestisida dan

pembuatan larutan induk pestisida, pencampuran

perhitungan kebutuhannya

dengan air sampai pada perhitungan julah aplikasi

Diskusi mengenai materi

dilahan. Mahasiswa dan Koordinator Proteksi melakukan

pestisida Pulang

tanya jawab mengenai materi pestisida. Mahasiswa magang kembali ketempat tinggal masing-masing 50 Jam

Bapak Irwan Ato’

Bapak Irwan Ato’ -

3.

Rencana Kegiatan Minggu Depan Tabel 3. Rencana Kegiatan Magang Minggu 3 Hari, Tanggal

Kegiatan

Pendamping

Senin, 25 Juli 2016

Penanaman edamame di lahan Bapak

Bapak Edi

Selasa, 26 Juli 2016

Edi Purwito Diskusi bersama pembimbing lapang

Purwito Bapak Jasa SP.

dan pembahasan kerja lapang selama Rabu, 27 Juli 2016

1 minggu Pencatatan pembukuan mingguan

Bapak Jasa SP.

mengenai anggaran biaya tenaga kerja Kamis, 28 Juli 2016

selama satu minggu Pembukaan mulsa dilahan budidaya

Jumat, 29 Juli 2016 Sabtu, 30 Juli 2016

edamame milik Bapak Edi P. Perawatan tanaman edamame Pencampuran dan pengemasan pestisida serta membuat larutan induk

Bapak Edi Purwito Bapak Jasa SP. Bapak Irwan Ato’

pestisida. 4.

Analisa Laporan Minggu 1 Kegiatan magang minggu 2 lebih ditekankan pada praktek dilahan mengenai

budidaya edamame serta pemberian pengetahuan atau materi oleh pembimbing lapang mengenai budidaya edamame. Selain itu, mahasiswa magang juga diberikan kesempatan untuk mempraktekkan beberapa kegiatan dalam budidaya edamame serta melihat proses-prosesnya. Informasi yang diperoleh ketika magang di minggu kedua meliputi tahapan kegiatan budidaya edamame, hama dan penyakit tanaman edamame, proses pengolahan lahan dan panen, varietas-varietas kedelai edamame, dan kegiatan proteksi tanaman. Informasi yang diperoleh mahasiswa selama magang minggu 2 di PT. Mitratani Dua Tujuh wilayah IV dapat melengkapi dalam menjawab beberapa tujuan dan sasaran kompetensi yang diharapkan oleh mahasiswa selama proses magang terkait dengan manajemen pengendalian kualitas kedelai jepang (edamame) seperti kegiatan yang dilakukan dalam pengendalian kualitas serta

standar kualitas yang digunakan. Uraian informasi yang diperoleh pada kegiatan magang minggu 1 di PT. Mitratani Dua Tujuh adalah sebagai berikut: 4.1

Tahap Budidaya Edamame Tahapan budidaya edamame yang dibudidayakan oleh PT. Mitratani Dua

Tujuh adalah sebagai berikut: 1.

Sewa lahan Sewa lahan merupakan tahap awal sebelum dilakukan budidaya edamame.

Namun, tahap sewa lahan merupkan tahap yang awal yang harus diperhatikan karena untuk memenuhi peroduksi yang diharapkan dibutuhkan sejumlah lahan dimana lahan tersebut diperoleh dengan cara sewa. Oleh karena itu, kegiatan sewa lahan merupakan kegiatan pertama yang menunjang keberhasilan pencapaian produksi edamame. Sehingga perlu adanya syarat khusus dalam sewa lahan untuk budidaya edamame yaitu: a)

Blok tidak terpencar-pencar, dimana satu asisten manager maksimal memiliki lahan sewa yang terbagi menjadi 3 blok. Jarak antara blok maksimal 0,5 km. Dan jumlah minimal satu asisten manajer harus memiliki 5 Ha lahan untuk ditanami edamame.

b)

Transportasi tidak jauh dari lahan untuk memudahkan saat panen.

c)

Irigasi dilahan cukup dan mudah diperoleh.

d)

Tenaga kerja disekitar lahan cukup.

e)

Lingkungan disekitar lahan membantu dan mempermudah proses budidaya

f)

Tanah dilahan subur.

g)

Lingkungan sehat, bebas hama dan penyakit tanaman

h)

Efektivitas lahan tinggi (minimal 87%)

i)

Jarak lahan dengan pabrik maksimal 40 km, karena edamame harus langsung diolah pada hari yang sama.

2.

Bersih lahan Tahapan selanjutnya dalam kegiatan budidaya edamame adalah tahap bersih

lahan, dimana tahapan ini dilakukan dengan membersihkan lahan yang akan digunakan untuk budidaya edamame dari sisa-sisa musim tanaman sebelumnya. Kegiatan bersih lahan dilakukan dengan membuang sampah atau benda-benda yang tidak berguna bahkan memperburuk keadaan lahan apabila sudah ditanami

edamame. Sehingga tahap ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan lahan karena sisa-sisa tanaman yang berukuran besar juga ikut dibersihkan dikarenakan akan mempersulit dalam pembuatan bedeng dan pengolahan tanah. Maka dari itu, bersih lahan harus dilakukan sebelum melakukan pengolahan tanah yang selanjutnya. 3.

Pembuatan got/juring/ saluran drainase Pembuatan got atau saluran drainase pada lahan budidaya edamame

dilakukan disekeliling lahan karena edamame tumbuh optimal pada lingkungan dengan kondisi tanah yang basah sehingga ketersediaan air harus tetap terjaga. Oleh sebab itu, fungsi utama pembuatan got adalah untuk menjaga ketersediaan air pada lahan budidaya edamame. Penanaman edamame saat musim kemarau membutuhkan pengairan yang intensif melalui penyiraman untuk menjaga tanaman dapat tumbuh dengan subur dan optimal. Untuk menjaga ketersediaan air di sekitar lahan kedelai edamame harus dilakukan sanitasi got. Got yang terdapat pada lahan budidaya edamame terbagi menjadi 3 jenis, antara lain adalah: a.

Got keliling adalah got yang dibuat mengelilingi lahan budidaya kedelai edamame. Got ini berfungsi sebagai sanitasi drainase yang akan digunakan

b.

untuk menurunan permukaan air tanah (PAT). Got 22 merupakan got yang berada di dalam lahan budidaya dimana bentuknya vertikal dari ujung lahan bagian atas dan bawah. Got 22 dibuat

c.

untuk memudahkan dalam melakukan pembajakan. Got 11 merupakan got yang ada di lahan budidaya yang dibuat setelah melakukan pembajakan dimana bentuknya horizontal atau got yang memotong got 22 menjadi 2 bagian.

4.

Pembajakan Keadaan tanah yang genbur akan memudahkan dalam melakukan

penanaman kedelai edamame. Selain itu, tanah yang genbur akan meningkatkan pertumbuhan perakaran dan memperkokoh akar tersebut. Sehingga untuk menjadikan tanah yang gembur perlu dilakukan pembajakan. Pembajakan biasanya dilakukan dengan menggunakan traktor karena dirasa lebih efisien dengan luas lahan yang cukup luas karena untuk skala usaha dan waktu juga lebih cepat serta tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit.

PT. Mitratani Dua Tujuh juga menerapkan strategi bisnis dalam aktivitas pembajakan, dimana ketika lahan yang akan digunakan untuk budidaya edamame telah memiliki bedeng sebelumnya, misalkan bekas ditanami okura, maka pengolahan lahan tanpa dilakukan pembajakan. Hal ini dikarenakan pembajakan akan sulit dilakukan pada lahan yang sudah membentuk bedengan sebelumnya. Sehingga apabila tetap dilakukan pembajakan akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Oleh sebab itu, budidaya edamame pada lahan yang demikin, aktivitas pembajakan diganti dengan pecah bedeng. Pecah bedeng dilakukan dengan membagi bedeng yang sudah terbentuk sebelumnya menjadi dua bagian dan menjadikan got pada lahan sebelumnya menjadi bagian dari bedeng baru yaitu dengan menambahkan bekas tanaman sebelumnya, misalkan batang dan daun okura kedalam got yang kemudian ditambah tanah, dengan catatan tanah yang diberikan pada got ini harus benar-benar padat sehingga setelah ditanami edamame nantinya, tanah pada bedeng tidak akan turun dan bedeng menjadi berbentuh cekung. Pecah bedeng dilakukan untuk menjaga porositas tanah, dimana tidak digunakan bedeng tanaman sebelumnya untuk mengurangi resiko pemadatan tanah sehingga dibuat bedeng baru dengan cara pecah bedeng. Selain itu, untuk tetap menjaga kebutuhan hara pada tanaman terpenuhi dan menjaga agara perakaran tanaman edamame dapat berkembang sempurna sehingga vigor tanaman baik. Manfaat lain dari pecah bedeng adalah untuk

mengendalikan

gulma.

Dekomposisi

tanaman

sebelumnya

yang

dimasukkan kedalam got untuk membuat bedeng baru tidak mengganggu ataupun berakibat negatif pada tanaman edamame. Pengolahan tanah dengan pecah bedeng 5. Pembuatan bedeng Standart ukuran bedeng edamame yaitu lebar bedeng minimal 110 cm, dengan jarak antar bedeng adalah 30 cm dengan panjang bedeng 11 m dengan tinggi bedeng minimal adalah 20 cm. Sehingga untuk asumsi lahan seluas 5 Ha untuk satu asisten manager terdapat 600 bedeng/Ha. Apabila ukuran bedeng tidak semuanya 11 m maka perhitungannya dengan dilakukan konversi kedalam bedeng yang berukuran 11 m. Misalnya dalam satu petak lahan yang disewa menghasilkan 20 bedengan yang berukuran 6 m. Jadi perhitungan untuk standar kualitasnya adlah 20 × 6 = 120/11 = 10,91 ≈ 11 bedeng. Setiap bedeng dibuat 5

baris untuk ditanami edamame. Pembuatan bedeng dilakukan dengan dua cara yaitu: a. b.

Tes-tes adalah bedeng yang dibuat setelah melakukan aktivitas pemajakan. Lempak adalah bedeng yang dibuat pada tanah yang tidak bisa dibajak, sehingga prosesnya akan langsung dilakukan pembuatan bedeng dan biasanya dengan pecah bedeng. 6. Penyebaran pupuk dasar 7. Penanaman (tanam, tutup mulsa, buka mulsa) 8. Penyiangan 9. Pemupukan 10. Tutup blok 11. Proteksi 12. Sanitastasi got 13. Sanitasi bedeng 14. Perawatan 15. Panen 4.2

Tahapan budidaya edamame 19-07-2016 Penanaman edamame dilakukan dengan membuat lubang dengan ukuran 1,5 dari benih yang akan ditanam. Penyiangan idealnya dilakukan ketika tanaman berumur 20 hari, tetapi disesuaikan dengan kondisi lahan dengan melihat tingkat pertumbuhan gulmanya. Penyiangan idealnya dilakukan kali selama satu musim tanam yang dilakukan dengan cara kondisional dan situasional. Gulma adalah tanaman yang tidak dikehendaki pertumbuhannya atau tanaman yang tumbuh disamping tanaman pokok. FUNGSI: 1.

Tutup Blok

a. Menutup setelah diaplikasikan pupuk agar tidak memuai b. Agar meningkatkan pertumbuhan akar adventif sehingga tanaman menjadi lebih kokoh. c. Menekan pertumbuhan gulma d. Mengurangi tejadinya leaching pupuk 2.

Sanitasi bedeng: dilakukan ketika tanaman berumur 5 HST yang dilakukan secara kondisional maupun situasional. a. Memperbaiki sirkulasi udara (iklim mikro) tanah agar menjadi stabil sehingga tanaman kokoh b. Membersihkan gulma diantara atau dibibir bedeng agar tidak menjadi tempat hidup hama penyakit

Pemupukan kedua dilakukan umur 18-21 HST.

Pemupukan dengan disebar

kemudian dilakukan penutupan ketika tutup blok, sehingga waktu pemupukan dan tutp blok dilakukan secara bersamaan. Karena apabila dipakai tugal biaya tinggi, butuh tenaga kerja yang banyak waktu aplikasi lambat dan hasil tanaman tidak jauh berbeda dengan aplikasi pemupukan dengan disebar. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman) penting dilakukan untuk menekan hama dan penyakit tanaman. UMUM: Rantai pemasaran edamame ke Jepang lebih panjang jika dibandingkan dengan negara lain, sehingga harga jual edamame yang PT. Mitratani Dua Tujuh lebih tinggi dan harga yang ditetapkan negara lain cenderung lebih rendah sehingga strategi menaikkan harga jual tidak bisa dilakukan karena dari awal harga edamame dari Indonesia sudah jauh lebih mahal. Misalnya, harga edamame dari China adalah $ 0,7; edamame dari Taiwan $ 1,2 sedangkan edamame yang diproduksi PT. Mitratani Dua Tujuh berkisar $ 1,7. Untuk memenuhi kebutuhan produksi pertahunnya, dibutuhkan lahan seluas 12001400 Ha yang disiasati dengan kerjasama dengan PTPN XI dan PTPN XII yaitu dengan menanam edamame dilahan bekas ditanam kopi dan tembakau.

Kriteria panen edamame: 1. Umur tanaman ± 68-71 HST. 2. Kenampakan visual yaitu tingkat kemerasan buah (pengisian polong) sudah mencapai maksimal. Hal ini ditandai dengan buah polong yang ada pada edamame tidak memiliki lekukan antara satu polong dengan lainnya. 3. Vigor tanaman: daun menguning Awal berproduksi, PT. Mitratani Dua Tujuh menetapkan ada dua jenis panen edamame yaitu: 1. Panen BBE (Bahan Baku Ekspor) yaitu panen dengan mengambil buah edamame dyang berbiji 2-4 dengan tingkat kemerasa maksimal sehingga memenuhi standar ekspor (SQ, SG, TG). 2. Panen WP (waste product) yaitu tanaman dengan polong 1 atau polong 2 tetapi kepak.panen WP dilakukan 2- hari setelah panen BBE dilakukan. Panen WP dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. BBM (bahan baku mukimame) yaitu kedelai yang dijual setelah dikupas. b. WP (waste product) Kelemahan panen dengan cara ini adalah munculnya dampak sosial dan keamanan. Panen edamame yang saat ini diterapkan oleh PT. Mitratani Dua Tujuh adalah dengan cara langsung dibabat yaitu tanaman yang akan dipanen diarot kemudian ditumpuk. Setelah terkumpul polong dipetik total baik yang memiliki polong 1, 2 sampai 4/5 kemudian dimasukkan ke karung untuk ditimbang di TPA. Setelah itu dikirim ke pabrik. Jarak tepat pemetikan polong ke TPA maksimal 500 m. Edamame selain dipanen dengan cara diambil polongnya yang biasanya menghasilkan produk BBE maupun WP, juga memanen dalam bentuk edatsuke (EDS) dimana panen ini dengan menyertakan bagian batang edamame ±5 cm dan diambil polong yang berkualitas paling baik. Selain itu syarat panen EDS adalah batang tanaman tidak terserang penggerek batang (Agromisa Sp.) sehingga batang mulus.

Setelah panen dengan cara dibabat, batang dan daun edamame diambil oleh peternak sapi sekitar atau didekomposisikan dilahan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini akan menguntungkan apabila setelah beberapa musim tanam selanjutnya lahan tersebut bisa disewa untuk ditanami edamame lagi. Hal tersebut juga menjadi sis posotif sebagai media promosi ketika dilakukan sewa lahan. PT. Mitratani Dua Tujuh pernah memanfaatkan batang dan daun edamame tersebut untuk dibuat kompos namun serangkaian proses yang dijalankan menghabiskan banyak biaya dan rumit namun hasilnya tidak terlalu signifikan sehingga hasilnya tidak menguntungkan yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak berlanjut lagi. Selain itu, pernah bekerja sama dengan peternak namun daya serap peternak sedikit sehingga masih banyak batang dan daun yang tidak dimanfaatkan. Varietas edamame adalah sebagai berikut: 1.

RK (Riyoko)

2.

TS (Taise)

3.

TN (Tsurinoko)

4.

TM (Tsurimidori)

5.

R75 (Riyoko 75)

6.

KS 9 (Kaiso 9)

7.

SPM 1 dan SPM 2 (Seed Product Mitratani) Berdasarkan varietas-varietas tersebut yang digunakan untuk produksi

edamame PT. Mitratani Dua Tujuh adalah varietas Riyoko, dimana varietas ini memiliki ciri polong besar dengan pembuluh berwarna putih. PT. Mitratani Dua tujuh pada tahun 1995 menggunakan varietas R05 (Riyoko 05) dengan memperoleh benih dari Jepang, dimana benih dari Jepang tersebut hanya dijual untuk kapasitas breeder yang jumlahnya tidak banyak, sehingga PT. Mitratani Dua Tujuh bekerjasama

dengan AVRDC

(Association

Vegetable

Riset

dan

Development Center) dari Taiwan untuk memeperoleh benih edamame. Namun, kemudian PT. Mitratani Dua Tujuh mengembangkan benih sendiri dari varietas Riyoko yang kemudian digunakan sampai sekarang yaitu SPM (Seed Product Mitratani).

5.

Penilaian Umum Peserta Magang dalam Menjalankan Magang Kerja Pelakasanaan magang minggu kedua berjalan dengan baik, dimana

pengetahuan mahasiswa lebih meningkat mengenai budidaya edamame. Pemberian materi dan penjelasan dari manajer dan asisten manajer mampu menambah pengetahuan mahasiswa dan menjawab beberapa tujuan yang ingin dicapai mahasiswa dalam pelakasanaan magang ini. Setiap hari mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat bahkan mempraktekkan berbagai tahapan dalam budidaya edamame. Pemberian waktu untuk berdiskusi setelah adanya kegiatan dilapang memberikan nilai lebih pada kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa karena mahasiswa dapat menanyakan berbagai hal yang belum dipahami dan mengetahui berbagai permasalahan yang muncul dalam proses budidaya. Pelaksanaan magang untuk minggu berikutnya sebaiknya telah ditentukan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa sehingga mahasiswa tidak hanya menunggu apa yang harus dikerjakannya terlebih dahulu. Karena dengan pengauran kegiatan magang sebbelumnya dapat memudahkan mahasiswa dalam menyusun pertanyaan atau mempelajari apa yang akan dilakukan selama dilapang pada hari tersebut serta dapat mengefisienkan waktu untuk berkoordinasi.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF