Limbah cair SIER

July 13, 2018 | Author: Kokoro No Tomo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Limbah cair SIER...

Description

BAB PENGOLAHAN LIMBAH CAIR 

2.1 Pengerti Pengertian an Limbah

Limbah pada dasarnya berarti suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktifitas manusia maupun proses – proses alam, dan tidak tidak atau belum belum mempuny mempunyai ai nilai nilai ekonomi ekonomi bahkan bahkan dapat dapat mempuny mempunyai ai nilai nilai ekonomi yang negative (Gintings, 1995). Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga  berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Dengan demi demiki kian an air air buan buanga gan n ini ini meru merupa paka kan n hal hal yang yang bers bersif ifat at koto kotora ran n umum umum (Sugiharto, 1987). Menurut UU No. 23 / 1997 “Pengelolaan Lingkungan Hidup” dan PP  No. 18 / 1999 Jo. No. 85 / 1999 “Pengolahan “Pengolahan Limbah B3”, limbah adalah suatu sisa usaha atau kegiatan. Limbah juga dapat diartikan sebagai buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Menurut SK Gubernur Jawa Timur No. 45 Tahun 2002, pengertian air  limbah adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri atau atau kegi kegiat atan an lain lainny nyaa yang yang dibu dibuan ang g ke ling lingku kung ngan an dan dan didu diduga ga dapa dapatt menurunkan kualitas lingkungan. Kegiata Kegiatan n industr industrii sering sering kali mengaha mengahasil silkan kan limbah limbah cair cair yang yang sullit sullit dihindar dihindarii sebagai sebagai hasil hasil sampin sampingny gnya, a, sehingga sehingga perlu perlu dilakuk dilakukan an upaya upaya untuk  untuk  memperkecil dampak negative terhadap lingkungan, seperti kematian pada biota air baik ikan dan tumbuhan air yang ada di dalamnya karena dapat menyebabkan terganggunya ekosistem alam. Hal ini dapat terjadi karena pembuangan limbah cair tersebut, yang dapat mengganggu jika langsung dibuang ke badan air karena limbah tersebut mengandung asam, basa, dan bahan – bahan organik seperti detergen detergent, t, pupuk, pupuk, pestisi pestisida da yang yang berasal berasal dari limbah limbah pertani pertanian, an, logam logam berat berat

1

SMK NEGERI 5 SURABAYA

misal misalny nyaa : Cu, Cu, Mn, Mn, Hg, Hg, dan dan lain lain – lain lain.. Oleh Oleh sebab sebab itu itu perl perlu u dilak dilakuka ukan n  pengolahan terhadap limbah cair tersebut. Tujuan Tujuan utama utama dari dari pengelo pengelolaan laan air limbah limbah adalah adalah untuk untuk mengur mengurangi angi COD, COD, partike partikell tercam tercampur pur,, serta serta membunu membunuh h organis organism m pathogen pathogen.. Selain Selain itu diperlukan tambahan pengolahan untuk menghilangkan bahan nutrisi, komponen  beracun, serta bahan lain yang tidak dapat digradasikan agar konsentrasi yang ada menjadi rendah dan air limbah dapat memenuhi standart baku untuk air   bersih.

2.2 Jenis

2.2.1 2.1

– Jenis Limbah Cair

Limbah Cair  Limbah cair adalah suatu cairan yang dihasilkan dari suatu proses atau

kegiatan. Adapun limbah itu sendiri dapat b erasal dari limbah industry dan domestic. Jumlah air limbah tersebut yaitu dari industri, tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri dari derajat pengolahan air limbah yang ada. 2.2. 2.2.2 2

Limb Limbah ah Cai Cairr Dom Domes esti tik  k  Air limbah domestik terdiri dari : buangan manusia, buangan dapur,

tempat pencucian, dan kamar mandi. Air limbah tersebut mengandung : 1.

Padatan berukuran besar yang terapung dan tersuspensi, misalnya

: tinja 2.

Padatan tersuspensi yang lebih kecil, misalnya : tinja yang hancur 

sebagian 3. Padatan Padatan yang yang sangat sangat halus adalah adalah suspens suspensii koloid, koloid, yaitu yaitu padatan padatan tersuspensi yang tidak dapat mengendap serta polutan dalam bentuk  larut larutan an sejati sejati,, air air limb limbah ah ters tersebu ebutt meru merupak pakan an bahan bahan berba berbahay hayaa terutama dalam jumlah besar. 2.2. 2.2.3 3

Limb Limbah ah Cair Cair Indu Indust stri ri Limbah cair industri adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan

oleh usaha atau kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan ( Perda Provinsi Jatim No. 5 Tahun 2000 ). 2

SMK NEGERI 5 SURABAYA

2.3 Karakteristik Air Limbah

Kar Karakte akteri rist stik ik

air air

limba imbah h

sang sangat at

pent pentin ing g

untu untuk k

dike dikettahui ahui

guna guna

menentukan cara pengolahan yang tepat. Karakteristik air limbah terdiri dari karakteristik fisik, kimia, dan biologi (Metcalf dan Eddy, 1991). Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam karakteristik air limbah, yaitu : 2.3. 2.3.1 1

Kara Karakt kter eris isti tik k Fisi Fisik k: a. Warna Air limbah yang masih segar umumnya berwarna abu – abu dan sebagian akibat dari penguraian senyawa – senyawa organic oleh bakteri, maka air limbah menjadi hitam. Hal ini menunjukkan bahwa air limbah  berada pada keadaan septic (Metcalf dan Eddy, 1991). Warna air limbah menunjukkan kekuatannya. Air limbah yang masih baru berwarna abu – abu sedang limbah yang sudah basi atau  busuk berwarna gelap. Dalam hal ini warna sering digunakan oleh orang awam awam unt untuk menil enilai ai kead keadaa aan n air air limb limbah ah,, nam namun warn warnaa tida tidak  k  menunjukkan secara tegas bahaya yang dikandungnya (Mahida, 1984) b . Ba u Bau Bau dapa dapatt menu menunj njuk ukka kan n air air limb limbah ah masi masih h baru baru atau atau tela telah h memb membus usuk. uk. Bau Bau – bauan bauan busuk busuk meny menyer erupa upaii bau Nitr Nitroge ogen n Sulf Sulfida ida,, menunjukkan adanya air limbah yang busuk. Banyak bau yang tidak  sedap sedap itu disebab disebabkan kan karena karena adanya adanya campura campuran n nitrog nitrogen, en, sulfur sulfur,, dan fosfor, dan juga berasal dai pembusukan pembusukan protein serta bahan organic lain yang terdapat daalm air limbah. Namun bau yang paling menyengat adalah bau yang berasal dari Hidrogen Sulfida. Bau dapat menunjukkan konsentarasi yang sangat kecil dari suatu zat tertentu yang terkandung dalam air limbah (Mahida, 1984). c. Temperatu ature Pada umumny umumnyaa temper temperatur aturee air limbah limbah lebih lebih tinggi tinggi daripad daripadaa temperature air minum. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan

3

SMK NEGERI 5 SURABAYA

yang lebih panas dari pemakaian rumah tangga atau aktifitas – aktifitas  pabrik. Temperature air limbah member pengaruh kehidupan dalam air, kelarutan gas, aktifitas bakteri, serta reaksi – reaksi kimia dan kecepatan reaksi (Metcalf dan Eddy, 1991). d. Tota Totall Pada Padata tan n Total padatan adalah zat – zat yang tertinggal sebagai residu  penguapan pada temperatur 1030C – 1050C. zat – zat yang hilang pada tekanan tekanan uap tersebu tersebutt tidak tidak dapat dapat didefi didefinisi nisikan kan sebagai sebagai total total padatan padatan (Metcalf dan Eddy, 1991). 2.3.2

Karakteristik Kimia : a. Seny Senyaw awaa Org Organ anik  ik  Kira – kira 75% suspended solid dan 40% filterable solid dalam air limbah merupakan senyawa – senyawa organic. Senyawa organic tersebu tersebutt berasal berasal dari kombina kombinasi si karbon, karbon, hydroge hydrogen, n, dan oksigen oksigen,, serta serta nitroge nitrogen n dalam dalam senyaw senyawa. a. Senyawa Senyawa organic organic yang yang terdapa terdapatt dalam dalam air  limbah antara lain : •

Protein

: 40 – 60%



Karbohidrat

: 2 5 - 5 0%



Lema Lemak k dan dan min minya yak k

: 10% 10% (Met (Metca calf lf dan dan Eddy Eddy,, 199 1991) 1)

 b.  b. Seny Senyaw awaa Anor Anorga gani nik  k  Konsentrasi senyawa organic dalam aliran air akan meningkat karena karena formas formasii geologi geologiss sebelum sebelum dan selama selama aliran, aliran, maupun maupun karena karena  penambahan limbah baru ke dalam aliran tersebut. Konsentrasi unsure   juga akan bertambah dengan proses penguapan alami pada permukaan air dan akan akan meni meningg nggalk alkan an unsur unsuree anorg anorgan anik ik dala dalam m air. air. Adapu Adapun n komponen – komponen limbah anorganik yang terpenting antara lain : alkalinitas, klorida, nitrogen, fosfat, dan sulfat (Metcalf dan Eddy, 1991) c.

Gas – Gas Gas –gas yang terdapat dalm air limbah yang belum diolah antara lain : N2, O2, CO2, H2S, NH3, dan CH4. Dan ketiga gas yang disebut   pertama, terdapat dalam air limbah sebagai akibat dari adanya kontak  4

SMK NEGERI 5 SURABAYA

langsung air limbah dengan udara. Sedangakan ketiga gas yang terakhir  dari dari dekom dekompos posis isii zat zat – zat zat organi organik k oleh oleh bakte bakteri ri dalam dalam air limb limbah ah (Metcalf dan Eddy, 1991). 2.3.3 Karakteristik Biologi Kelompok mikroorganisme terpenting dalam air limbah ada 2 macam, yaitu : •

Kelompok protista : terdiri dari protozoa



Kelompok tumbuh – tumbuhan : meliputi paku – pakuan dan lumut

Bakte Bakteri ri berpe berperan ran penti penting ng dalam dalam air air limb limbah ah,, terut terutam amaa dalam dalam pros proses es   biolog biologis, is, misalny misalnyaa : trikli trikling ng filter. filter. Sedangka Sedangkan n protozoa protozoa dan air limbah limbah  berfungsi untuk mengontrol ssemua bakteri sehingga terjadi keseimbangan. Alga Alga sebagai sebagai penghasi penghasill oksige oksigen n pada proses proses fotosi fotosintes ntesis is juga dapat dapat mengu mengura rangi ngi nitro nitroge gen n yang yang terdap terdapat at dalam dalam air. air. Namu Namun n alga alga juga juga dapat dapat meni menimb mbul ulkan kan gangg gangguan uan pada pada permu permukaa kaan n air karena karena alga alga dapat dapat timb timbul ul den dengan gan

cep cepat

dan dan

menutup utupii

permukaan aan

air

pada ada

kon kondis disi

yang

menguntungkan (sampai kedalam satu meter dibawah permukaan air, sangat efektif bagi pertumbuhan alga secara cepat), sehingga menyebabkan sinar  matahari tidak dapat menembus permukaan air.

2.4 Indika Indikasi si Pencem Pencemar aran an Air

Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun  pengujian. 1.

Perubahan pH (tingkat keasaman atau konsentrasi ion hydrogen). Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai 6,5 – 7,5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki  pH air sungai dan dapat mengganggu kehidupan organism didalamnya. Hal ini akan semakin parah jika daya dukung lingkungan rendah. Limbah dengan  pH asam / rendah bersifat korosif terhadap logam.

2.

Peruba Perubahan han warn warna, a, bau dan dan rasa rasa.. Air Air norm normal al dan dan air air bersi bersih h tidak tidak akan akan   berw berwar arna, na, sehin sehingga ggata tamp mpak ak benin bening g / jerni jernih. h. Bila Bila kondi kondisi si air air warna warnany nyaa   beru berubah bah maka maka hal ters tersebu ebutt merup merupaka akan n salah salah satu satu indi indikas kasii bahwa bahwa air  air 

5

SMK NEGERI 5 SURABAYA

tercem tercemar. ar. Timbul Timbulnya nya bau pada air lingkun lingkungan gan merupak merupakan an indikas indikasii kuat   bahwa bahwa air telah tercem tercemar. ar. Air yang berbau berbau dapat dapat berasal berasal dari limmba limmbah h industry atau hasil dari degradasi oleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan mengubah senyawa organic mwnjadi bahan yang mudah menguap dan berbau sehingga mengubah rasa. 3.

Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut. Endapan koloid dan bahan terlarut berasal dari adanya limbah industry yang berbentuk padat. Limbah industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendap didas didasar ar sunga sungaii dan dan yang yang larut larut sebagi sebagian an akan akan menj menjadi adi koloi koloid d dan akan akan menghalangi bahan – bahan organic yang sulit diukur melalui uji BOD karena karena sulit sulit didegra didegradasi dasi melalui melalui reaksi reaksi biokomi biokomia, a, namun namun dapat dapat diukur  diukur  melalui uji COD. Adapun pencemaran air pada umumnya terdiri dari: 1. Baha Bahan n bua buang ngan an pada padatt 2.

Bahan buangan organik 

3.

Bahan buangan anorganik  Tekno Teknolo logi gi pengol pengolaha ahan n air air limb limbah ah adala adalah h kunci kunci dalam dalam meme memelih lihar araa kelesta kelestarian rian lingkun lingkungan. gan. Apapun Apapun lim limbah bah

dom domesti esticc

maupu aupun n

macam macam

indus ndustr trii

yang ang

teknolog teknologii pengol pengolahan ahan air  diba dibang ngun un haru haruss

dapa dapatt

diop dioper eras asik ikan an dan dan dapa dapatt dipe dipeli liha hara ra oleh oleh masy masyar arak akat at seki sekita tar. r. Jadi Jadi tekhnolo tekhnologi gi yang yang dipili dipilih h harus harus sesuai sesuai dengan dengan kemamp kemampuan uan teknolog teknologii masyarakat masyarakat yang bersangkutan. bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan pengolahan air buangan untuk untuk menyis menyisihka ihkan n bahan bahan

polutan polutan telah telah dicoba dicoba dan dikembangk dikembangkan an

sela selama ma ini. ini. Tekn Teknik ik – tekn teknik ik peng pengol olah ahan an air air buan buanga gan n yang yang tela telah h dike dikemb mban angk gkan an ters terseb ebut ut seca secara ra umum umum terb terbag agii menj menjad adii 3 meto metode de  pengolahan: 1. Pengo Pengola lahan han secar secaraa fis fisik ikaa 2. Pengo Pengola lahan han secar secaraa kim kimia ia 3.

Pengolahan secara biologi Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan

terseb tersebut ut dapat dapat diapl diaplik ikas asika ikan n secar secaraa sendi sendiri ri – sendi sendiri ri atau atau secar secaraa kombinasi.

6

SMK NEGERI 5 SURABAYA

2.5 2.5 Bior Biorem emed edia iasi si

Bioremediasi adalah proses pembersihan lingkungan dari polutan kimia dengan menggunakan organism hidup untuk mendegradasi materi berbahaya menjadi subtansi yang lebih aman. Biremediasi memberikan hasil yang lebih  baik dibandingkan dengan jenis remediasi secara kimia.. karena remediasi kimia dapat menimbulkan polutan ynag baru. Reaksi fundamental yang terjadi dalam   biore bioreme medi diasi asi adala adalah h reaks reaksii redoks redoks.. Reaks Reaksii ini ini dapat dapat terj terjad adii secar secaraa aorob aorob (Thieman and Palladino, 2004) Metode bioremediasi yang paling banyak digunakan adlah proses lumpur  aktif. Lumpur aktif adalah kumpulan massa bakteri. Proses lumpur aktif awalnya hanya mengggunakan satu reactor aerobic untuk mendegradasi materi organic. Sekarang telah dilakokan dilakokan improvissasi improvissasi menggunakan multi-reaktor multi-reaktor yang terdiri dari dari zona zona anae anaero robi bic, c, anox anoxic ic dan dan aero aerobi bic. c. Dala Dalam m bire birerm rmed edia iasi si,, cont contro roll mikroorganisme sangat penting karena merekalah yang menjadi subyek dalan  bioremediasi (Drysdale et al, 1990. Bakteri Bakteri yang yang paling umum dan dan efektif efektif

digunak digunakan an adalah adalah indigenous

bacteriai yang secara alami dapat ditemukan dalam polutan. Terdapat beberapa cara cara untuk untuk menin meningka gkatt ttkan kan keefe keefekt ktif ifan an baktr baktrii – bakte bakteri ri dalam dalam melak melakuka ukan n tugasny tugasnyaa dalam dalam bioreme bioremeidia idiasi. si. Pertam Pertamaa adalah adalah pemberi pemberian an nutrien nutrientt ( nutrien nutrientt enrichm enrichment ent ). Nutrie Nutrient nt yang yang diberik diberikan an dapat dapat berup berup sumber sumber fosfat fosfat,, nitroge nitrogen, n, karbon atau atau oksigen. oksigen. Peran dalam pemberian pemberian nutrient nutrient ini adalah adalah menstimulas menstimulasii   pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. Kedua adalah bioaugmentasi yang yang dilakuk dilakukan an dengan dengan menamb menambahka ahkan n bakteri bakteri ke lokasi lokasi pengola pengolahan han limbah limbah sehingga sehingga dapat dapat membant membantu u kerja kerja dari indigenous bacteria dalam melakukan melakukan degradasi limbah (Thieman and Palladino 2004). Tahapan – tahapan dalam pengolahan limbah cair secara biologis adalah sebagai berikut : a. Prelimi Preliminar nary y treatm treatment ent (screen (screening) ing) Limbah cair sering kali mengandung materi – materi yang mengapung seperti kayu,kertas dan sebagainya. Materi – materi ini perlu disingkirkan sebelum limbah limbah memasuki memasuki system system pengolahan karena karena materi – materi ini dapat merusak mesin ( conntoh : aerator,pompa ) yang digunakan dalam system pengolahan limbah

7

SMK NEGERI 5 SURABAYA

 b.  b. Sedi Sedime ment ntas asii prim primer  er  Limbah pada tahap ini telah terbebas dari solid berukuran besar dan materi materi yang yang mengapu mengapung. ng. Namun Namun limbah limbah ini masih masih mengand mengandung ung partikel partikel tersuspensi yang ukurannya terentang antara 0,05 – 1 mm. partikel inilah yang yang disebut disebut dengan dengan settle settleable able solid. solid. Peran Peran dari sedimenta sedimentasi si primer primer ini adalah untuk menghilangkan partikel ini. Tahap sedimentasi primer bukan tahap tahap yang yang harus harus ada atau atau esens esensia ia dalam dalam syst system em pengol pengolaha ahan n limb limbah. ah. Walaupun demikian sedimentasi primer dapat mengurangi nilai BOD sampai 40%. Keuntungan lainnya meliputi penggunaan reactor yang klebih kecil untuk tahap pengolahan limbah berikutnya (karena BOD telah berkurang) sehingga sehingga dapat dapat menghem menghemat at biaya biaya operasi operasi.. Selain Selain itu tahap tahap sedimen sedimentas tasii  primer akan menyebabkan sedimentasi sekunder dapat dilakukan di tempat yang lebih kecil. c. Seco Second ndar ary y tre treat atme ment nt Tahap ini adalah dimana degradasi secara biologis berlangsung. Limbah dialihkan dengan reactor ke aerasi. Aerasi dapat dilakukan melalui dasar atau   permuk permukaan aan reactor reactor.. Jika Jika melalui melalui dasar dasar reactor reactor berjal berjalanny annyaa aerasi aerasi akan ditunjukkan oleh adanya gelembung – gelembung udara akibat difusi udara dari bawah ke atas. d.

Sedimentasi sekunder  Sedimen Sedimentas tasii sekunder sekunder dilakuk dilakukan an pada clarifi clarifier. er. Tahap Tahap ini berpera berperan n memisahkan sludge dari effluent hasil pengolahan limbah. Semakin dalam tangki clarifier clarifier yang digunakan maka semakin banyak pula solid yang dapat dipisahkan.

e.

Klorinasi Tahap ini adalah tahap akhir sebelum effluent hasil pengolahan dapat dib dibuang ang

ke

lingku gkungan ngan..

Klorinasi asi

berp erperan

untuk

membun bunuh

mikro mikroor organ ganis isme me yang yang tadin tadinya ya berpe berpera ran n dala dalam m bior biorem emed edias iasi. i. Denga Dengan n demikian lingkungan tidak menerima berbagai jenis mikroorganisme yang kemungk kemungkina inan n dapat dapat mengaca mengacaukan ukan ekosist ekosistem em peraira perairan n yang yang bersang bersangkut kutan an (Horan, 1990).

8

SMK NEGERI 5 SURABAYA

2.6 2.6 Baku Baku Mutu Mutu L Lim imba bah h

Air limbah limbah yang yang dihasil dihasilkan kan oleh oleh proses proses industr industrii memili memiliki ki beberap beberapaa indikator yang perlu diuji kadarnya. Menurut surat keputusan Gubernur Jawa Timur No. 45 Tahun 2000 tentang baku mutu limbah cair bagi industri atau kegiatan industri lainnya di Jawa Timur. Parameter – parameter air limbah yang diperiksa antara lain : 1. Sett Settea eabl blee Soli Solid d (SS) (SS) 2. COD COD (Cem (Cemic ical al Oxyg Oxygen en Dema Demand nd)) 3. DO (Di (Diso solv lved ed Oxy Oxyge gen) n) 4. TSS TSS (Tot (Total al Susp Suspend ended ed Sol Solid id)) 5. Sludge Sludge Volu Volume me Inde Indeks ks (SV (SVI) I) 6. pH 7. Anion nion Ka Kation

2.7 Parame Parameter ter Kualit Kualitas as Air Air Limb Limbah ah

Menurut Mulyadi (1984) untuk mengetahui kualitas atau karakteristik  limb limbah ah cair cair sebel sebelum um dan sesud sesudah ah pengo pengola lahan han,, dapat dapat dite ditent ntuka ukan n dengan dengan  parameter – parameter sebagai berikut : 1. Parameter Parameter organik, organik, meliputi meliputi : COD, COD, DO, DO, minyak, minyak, phenol, phenol, dan lain lain – lain. lain. 2. Paramet Parameter er anorgani anorganik, k, meliputi meliputi keasaman, keasaman, logam, logam, halogen halogen,, fosfat fosfat,, nitrog nitrogen, en, amoniak, nitrit, nitrat, dan lain – lain. 3. Paramet Parameter er lain, meliputi meliputi : warna, warna, kekeruha kekeruhan, n, bau, rasa, tempera temperature ture,, TSS, TDS. 4. Paramet Parameter er biologis biologis,, meliputi meliputi : jenis jenis – jenis jenis mikroba. mikroba.

2.8

Dampak Limbah

Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka air  limbah sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi, tidak berarti air limbah tidak 

9

SMK NEGERI 5 SURABAYA

 perlu diolah. Karena apabila limbah tidak dikelola dengan baik dan benar maka akan menimb menimbulk ulkan an gangguan gangguan tehadap tehadap lingkun lingkungan gan dan kehidupa kehidupan n yang yang ada. Menurut Sugiharto (1987) menyatakan bahwa efek buruk dari air limbah dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam gangguan, antara lain : 1. Ganggu Gangguan an terh terhad adap ap keseh kesehat atan an Sudah Sudah mebjad mebjadii suatu suatu kenyataa kenyataan n bahwa bahwa air limbah limbah sangat sangat berbahay berbahayaa terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, air limbah berfungsi sebagai media pembawa penyakit seperti kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta serta shis shisto toso somi miasi asis. s. Air Air limb limbah ah sendi sendiri ri menga mengandu ndung ng bany banyak ak bakter bakterii   pathogen penyebab iritasi, bau, dan warna, bahkan pada suhu yang tinggi menimbulkan bahan – bahn lain yang mudah terbakar. 2.

Gangguan terhadap komponen biotik  Banyak zat tercemar dalam air limbah mengakibatkan turunnya kadar  oksigen yang terlarut dalam air, sehingga menyebabkan kehidupan air yang membutuhkan oksigen terganggu, bahkan kematian makhluk hidup dalam air meningkat.

3. Ganggu Gangguan an ter terhad hadap ap kein keindah dahan an Banyak zat organik yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi  bahan organic seperti seperti tapioca, maka maka setiap hari akan menghasilkan menghasilkan limbah yang berupa bahan – bahan organic dalam jumlah yang besar. Ampas yang  berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang kesaluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Selama waktu tersebut maka air limbaha mengalami proses pembusukan dari zat organic organic yang yang ada didalam didalam,, sehingg sehinggaa menimb menimbulk ulkan an bau yang yang sangat sangat menusuk hidung. Selain itu juga menimbulkan gangguan keindahan tempat disekitar tumpukan ampas tersebut. 4.

Gangguan terhadap kerusakan benda. Apabila air limbah mengandung gas carbondioksida yang agresif, maka akan mempercepat proses karat pada benda yang terbuat dari besi serta   bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya benda tesebut maka   biay biayaa pemel pemeliha ihara raan an sema semakin kin besar besar,, yang yang akan akan meni menimb mbul ulkan kan kerugi kerugian an material. material. Selain carbondioksida carbondioksida agresif air limbah yang berkadar pH rendah atau tinggi akan menimbulkan kerusakan pada benda – benda yang lainnya. 10

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Lemak merupakan sebagian besar komponen air limbah yang mempunyai sifat menggumpal menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah cair pada suhu  panas. Lemak yang berupa cairan pada saat dibuang ke saluran air limbah akan menump menumpuk uk secara secara komulat komulatif if pada salura saluran n tersebu tersebutt Karen Karen alemak  alemak  mengalami pendinginan dan lemak akan menempel pada dinding saluran sehingga menimbulkan penyumbatan. Selai itu lemak yang menempel akan mengakibatkan kebocoran pada saluran limbah.

2.9 Analisa Analisa laboratorim laboratorim

Kegiatan didalam laboratorium antara lain menganalisa limbah di IPAL PT.SIER (Persero) yang berasal dari seluruh pabrik yang berada dikawasan Rungkut dan Berbek industry. Kegiatan rutin laboratorium yaitu menganalisa sample yang diambil dari tiga tempat yaitu influent, oferflow primary settling (ops) dan effluent yang selanjutnya akan dianalisa berdasarkan parameter – parameter sebagai berikut: 1. TSS TSS (Tot (Total al Susp Suspend ended ed Sol Solid id)) 2.

SS (Settleable Solid)

3.

DO (Dissolved Oxigen)

4.

COD (Cemycal Oxigen Demand)

5. Anal Analis isaa anio anion n kati kation on 6. Tran Transp spar aran ansi si 7. p H

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI IPAL PT. SIER (PERSERO) SURABAYA SURABAYA 11

SMK NEGERI 5 SURABAYA

5.1 MANAJEMEN PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Manajem Manajemen en pengoal pengoalahn ahn limbah limbah ini bertuj bertujuan uan untuk untuk menduku mendukung ng kelancar kelancaran an  proses produksi. Manajemen pengolahan limbah di PT. IPAL SIER (Persero) terbagi menjadi dua kelompok yaitu : manajemen pengolahan limbah yang dilaksanakan di  pabrik dan manajemen limbah di kawasan industri.

1. MANAJEMEN MANAJEMEN PENGOLAHAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH LIMBAH DI DI PABRIK  PABRIK 

Peng Pengol olah ahan an limb limbah ah di pabr pabrik ik dila dilaks ksan anak akan an oleh oleh peng pengel elol olaa pabr pabrik ik yang yang  bersangkutan dengan harapan agar dapat meminimalisasi ongkos pengelolaan limbah yang harus dibayarkan ke PT. IPAL SIER (Persero) selaku pihak pengelola. Manajemen ini didasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak pengolah. Penetapan tersebut meliputi, pengolahan fasilitas IPAL (sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu Kepres Kepres Nomor Nomor 53/1989) 53/1989).. Untuk Untuk dapat dapat mengelo mengelola la fasili fasilitas tas IPAL, IPAL, perusaha perusahaan an harus harus mempunyai kemampuan teknik dan managerial yang memadai, yaitu untuk memenuhio  persyaratan pengelolahan yang efisien serta secar teknis memiliki kemampuan teknologi untuk mengelola limbah sesuai batasan air buangan akhir yang diisyaratkan. Pengelolahan fasilitas yang dilakuakan oleh pabrik adalah pengelolahan yang terdapat di dalam kawasan pabrik itu sendiri, misalnya saluran yang menghubungkan  pembuangan  pembuangan limbah di dalam pabrik dengan bak control dan saluran air limbah ke PT. IPAL SIER (Persero) dan saluran air hujan yang ada di lingkungan pabrik itu sendiri. Untuk mencapai tujuan manjemenpengelolahan limbah, tiap – tiap pabrik di kawasan kawasan indust industry ry menera menerapkan pkan metode metode yang yang tidak tidak sama, sama, meskip meskipun un demiki demikian an pada dasarnya mempunya tujuan yang sama yaitu melakukan mpengolahan awal terhadap limbah yang belum memenuhi syarat untuk masuk ke PT. IPAL SIER (Persero).

2. MANAJEMEN MANAJEMEN PENGOLAHAN PENGOLAHAN LIMBAH DI KAWASA KAWASAN N INDUSTR INDUSTRII

Manajemen pengolahan limbah di kawasan industry dibagi menjadi 2 kelompok  kegiata kegiatan n yaitu yaitu : sanita sanitasi si dan pengola pengolahn hn limbah limbah yang berasal berasal dari dari seluruh seluruh kawasan kawasan industry.

12

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Untuk mendukung kelancaran proses dikenakan biaya pemeliharaan dan operasi dari system pengolahan limbah yang dikenal dengan istilah BPO kepada semua pabrik  yang ada di kawasan industry yang dikeloal oleh PT. IPAL SIER (Persero) sesuai dengan Pasal 11 surat perjanjian sewa – menyewa pabrik dan Pasal 8 surat perjanjian sewa – menyewa SUIK. BPO ini berlaku selama 1 tahun dan diadakan peninjauan kembali setiap tahun. Penentuan besarnya BPO yang harus dibayar oleh tiap pabrik didasarkan pada : 1. Besarnya Besarnya beban polusi polusi air air (limbah (limbah yang dibuang ke saluran saluran air limbah limbah PT. PT. IPAL IPAL SIER (Persero)) 2. Besarny Besarnyaa volume volume atau atau debit debit air air limbah limbah di pabri pabrik. k.

5.2 SUMBER SUMBER AIR LIMBAH LIMBAH

Sumber air limbah yang diolah di PT. IPAL SIER (Persero) berasal dari seluruh  pabrik dan perkantoran yang berada di kawasan Rungkut dan Brebek. Jumlah pabrik  dan perkantoran yang membuang air limbah di PT. IPAL SIER (Persero) sebanyak 393  perusahaan. Nama – nama perusahan tersebut dapat dilihat pada lampiran. Sumber air limbah yang masuk ke PT. IPAL SIER (Persero) Surabaya beraneka ragam. Air limbah yang masuk ke IPAL berasal dari berbagai jenis industry diantaranya : a. Indus Industr try y kayu kayu dan dan rota rotan n  b.  b. Indu Indust stry ry plas plasti ticc c. Indu Indust stry ry loga logam m d. Indu Indust stry ry kim kimia ia e. Indus Industr try y maka makanan nan dan dan minu minuma man n f. Indu Indust stry ry tem tembaka bakau u g. Indu Indust stry ry teks teksti till h. Indu Indust stri ri kare karett i.

Indu Indust stry ry pen penya yama maka kan n kulit kulit

13

SMK NEGERI 5 SURABAYA

5.3 PERSYARATA PERSYARATAN N AIR LIMBAH

Air limbah sebelum masuk ke saluran air limbah yang ada di PT. IPAL SIER  (Persero) maka tiap – tiap industry harus memenuhi semua persyaratan yang telah ditetap ditetapkan kan oleh oleh pihak pihak PT. IPAL SIER SIER (Persero (Persero). ). Hal ini dilakuk dilakukan an agar tidak  merusa merusak k saluran saluran,, mesin, mesin, dan peralat peralatan an yang yang ada di PT. IPAL SIER SIER (Perse (Persero) ro),, dimana persyaratan persyaratan dan ketentuan untuk karakteristik karakteristik air limbah tersebut tersebut dibuat menyesuaikan dengan design bangunan pengolahan air limbah di PT. IPAL SIER  (Persero). Ketentuan itu dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kete Ketent ntua uan n umum umum Bahan Bahan yang yang dilara dilarang ng dibuang dibuang ke dalam dalam system system saluran saluran air limbah limbah kawasan kawasan industry yang dikelola PT. SIER (Persero) antara lain : •

Air hujan, air tanah, air dari talang, air dari pekarangan.



Kalsium karbida



Bahan yang mudah terbakar  •

untu untuk k

Cairan, zat padat dan gas yang karena jumlahnya sudah cukup dapa dapatt

menim enimbu bullkan kan

keba kebaka karran atau atau leda ledaka kan n

yang ang

dapa dapatt

menyebabkan kerusakan system saluran air limbah. •

Bahan baku yang karena kondisinya sendiri atau penggabungan

atau reaksi elemen dengan air limbah lainnya dapat menimbulkan gas, uap, bau, atau bahan semacamnya yang dapat membahayakan kehidupan masyarakat. •

Ragi, ter, aspal, minyak mentah, minyak pelumas, solar, karbon

disulfida, hidro sulfida, poli sulfida. •

Bahan radioaktif.



Semua limbah yang dapat menimbulkan pelapisan keras, atau

endapan di dalam system saluran air limbah. •

Limb Limbah ah yang yang menga mengandu ndung ng bahan bahan pewa pewarna rna yang yang tidak tidak dapat dapat

diolah secara biologis.

14

SMK NEGERI 5 SURABAYA



Bahan Bahan yang yang dapat dapat merusa merusak k atau atau menggan mengganggu ggu mesin mesin maupun maupun

  perala peralatan tan yang yang terpas terpasang ang dalam dalam salura saluran n dan system system pengola pengolahan han air  limbah.

b.



Pestisida, fungisida, herbisida, insektisida, radentisida, fumigans.



Limbah padat.

Ketentuan khusus Secara khusus, air limbah yang boleh dibuang ke system saluran air limbah PT. IPAL SIER (Persero) tiidak boleh melebihi standart yang telah ditetapkan, yaitu yang tercantum pada table berikut :

 N0.

PARAMETER FISIKA

1.1

Suhu

1.2

Jumlah Padatan Terlarut Terlarut

1.3

Jumlah Padatan Tersuspensi Tersuspensi

1.4

Warna

 NO.

PARAMETER KIMIA

2.1

Kode

 Nilai

Satuan

40

Celsius

TDS

2000

Mg/ l

TSS

400

Mg/ l

300

Pt.Co Scala

Kode

 Nilai

Satuan

Biological Oxygen Demand

BOD

1500

Mg/ l

2.2

Chemical Oxygen Demand

COD

3000

Mg/ l

2.3

Derajat Keasaman

 pH

6–9

2.4

Amonia

 NH3

20

Mg/ l

2.5

Deterjen

MBAS

5

Mg/ l

2.6

Phenol

2

Mg/ l

2.7

Fluorida

F

30

Mg/ l

2.8

Klorida

Cl

500

Mg/ l

2.9

Minyak & Lemak 

30

Mg/ l

2.10

 Nitrat

 NO3

50

Mg/ l

2.11

 Nitrit

 NO2

5

Mg/ l

2.12

Sisa Klor 

Cl2

1

Mg/ l

2.13

Sulfat

SO4

500

Mg/ l

15

SMK NEGERI 5 SURABAYA

2.14

Sulfida

S

1

Mg/ l

 NO.

I T E M KIMIA

Kode

 Nilai

Satuan

2.15

Arsen

As

1

Mg/ l

2.16

Barium

Ba

5

Mg/ l

2.17

Besi

Fe

30

Mg/ l

2.18

Kadmium

Cd

1

Mg/ l

2.19

Kobalt

Co

1

Mg/ l

2.20

Krom Heksavalen

Cr 

2

Mg/ l

2.21

Mangan

Mn

10

Mg/ l

2.22

 Nikel

 Ni

2

Mg/ l

2.23

Air Raksa

Hg

0,005

Mg/ l

2.24

Selenium

Se

1

Mg/ l

2.25

Seng

Zn

5

Mg/ l

2.26

Tembaga

Cu

5

Mg/ l

2.27

Timbal

Pb

3

Mg/ l

2.28

Sianida

CN

1

Mg/ l

Jika air limbah akan dibuang oleh suatu industry ke system saluran air limbah ke PT. PT. IPAL IPAL SIER SIER (Per (Perse sero ro)) mele melebi bihi hi stan standa dart rt.. Maka Maka indu indust stry ry ters terseb ebut ut waji wajib b menggunakan pengolahan pendahuluan (pretreatment) sebelum air limbahnya masuk ke saluran saluran terseb tersebut. ut. Standar Standartt limbah limbah yang yang masuk masuk ke PT. IPAL SIER SIER (Persero (Persero)) telah telah dicantumkan seperti pada lampiran.

5.4 INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

5.4.1Bangunan pengolahan air limbah dan spesifikasinya Beri Berikut kut ini ini akan akan diura diuraik ikan an menge mengenai nai : fungs fungsi, i, kapas kapasit itas as,, spesi spesifi fikas kasi, i, util utilit itas as   penunjang masing – masing bangunan pengolahan air limbah yang ada di PT. IPAL SIER (Persero). 1. Su Sumu murr peng pengum umpu pull

16

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Sumur pengumpul ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air limbah yang bersunber dari semua industri –industri di kawasan PT. IPAL SIER (Persero).  Namun, air limbah atau air buangan dari setiap industry harus memenuhi standar yang telah ditentukan oleh PT.IPAL SIER (Persero). Sumur ini berbentuk lingkaran (circular) dengan diameter diameter 5 m dan kedalaman ± 8 m. sumur ini terbagi menjadi menjadi dua bagian yang dibatasi oleh beton setebal 30 cm,kedua bagian tersebut adalah : •

Dua buah pipa yang besarnya masing – masing 400 mm dan 600 mm yang  berfungsi sebagai saluran buangan industry dan perkantoran.



Dua buah rel yang terpasang terpasang pada dinding sumur sumur dan papan yang terbentang terbentang ± 4 m yang digunakan sebagai pijakkan petugas yang akan membersihkan sumur.



Saringan kasar yang terpasang pada piapa induk dan berfungsi untuk menahan   benda –benda besar yang masuk dalam sumur basah seperti : kayu, plastic, kaleng, dan lain – lain.

Debit yang masuk ke sumur sumur pengumpul ini ±8000 l/hari. Jumlah debit yang masuk  masuk  tergantung pada aktifitas perkantoran dan pabrik disekitar PT. IPAL SIER (Persero). Dalam sumur pengumpul limbah cair akan mengalami homogenisasi sehingga pada saat dialirkan ke proses selanjutnya akan mempunyai kondisi dan beban pencemaran yang sama. Limbah cair di sumur pengumpul ini dipompa menggunakan pompa sentrifugal dengan debit 60 l/ detik.

Gambar : Sumur pengumpul

17

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Pada Pada sumur sumur ini ini diamb diambil il samp sample le influ influen entt limb limbah ah cair cair untuk untuk ditel diteliti iti di dalam dalam laboratorium laboratorium untuk diketahui jumlah COD, DO, dan lain – lain. Hal tersebut dilakukan karena limbah cair yang masuk ke dalam PT. IPAL SIER (Persero) harus memenuhi standart yang telah ditentukan. 2. Su Sumur mur kering kering

Sumur yang ada di IPAL adalah sumur yang sering disebut dengan rumah pompa. Perlu Perlu kita kita ketah ketahui ui bahwa bahwa di dalam dalam ruma rumah h pompa pompa terseb tersebut ut ada 4 pompa pompa yang yang  berfungsi membantu jalannya pengolahan limbah yang ada dii IPAL. Pompa tersebut adalah pompa centrifugal yang secara otomatis dapat bekrja dengan sendirinya sendirinya dengan level control untuk memompa air limbah ke bak pengendap pertama (primary settling tank). Pompa ini masing –masing dapat bekerja dalm mengalirkan air limbah dengan debit 60 liter/dt. Dan peralatan yang digunakan di rumah pompa ini antara lain : •

Crane untuk mengangkat



Vertical centrifugal pump untuk pemomopaan air limbah.

Secara keseluruhan sumur pengumpul ini mempunyai fungsi sebagai berikut : a.

Sebagai tempat penampung sementara dari limbah industry di kawasan PT. IPAL SIER (Persero) Surabaya. Sumur ini mampu menamp menampung ung buangan buangan indust industry ry dan perkant perkantoran oran dengan dengan debit debit sebe sebesa sarr 10.0 10.000 00 m3/har /hari. i. Limb Limbah ah yang yang terk terkum umpu pull disu disumu mur  r   pengumpul ini dialirkan secara otomatis oleh pompa sentrifugal (cen (centr trif ifuga ugall pump) pump) berda berdasa sarkk rkkan an level level contr control ol menuj menuju u bak   pengendap pertama (primary settling tank).

  b. Pemb Pember ersi sihan han sampah sampah –sam –sampa pah h atau atau kotor kotoran an yang yang menga mengapun pung g dilakukan secara manual oleh operator melalui dua buah rel (jet savelling/ crame) c.

Pada sumur pengumpul ini juga terjadi proses homogenesis air  limbah yaitu pemerataan.

3. Bak

pengendap pertama (primary settling tank)

Bak pengendap pertama atau settling tank mempunyai fungsi umum yaitu :

18

SMK NEGERI 5 SURABAYA



Meng Mengen enda dapk pkan an pert pertik ikel el – part partik ikel el teru teruta tama ma zat zat pada padatt tersuspensi secara gravitasi



Penyaringan kotoran terapung



Sebagai tempat homogenisasi air limbah sebelum masuk ke oxidation ditch.



Pemerataan Pemerataan beban hidrolisis hidrolisis dan organic sehingga tidak akan terjadi shock loading pada proses selanjutnya akibat flokulasi  beban.

Bak pengendap pertama berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan buffle serta tiga bak kecil yang memiliki fungsi tertentu.

Gambar : Primary Sattling Tank 

Bak pengendap pertama ini dilengkapi dengan : -

Meter Meter air air yang yang dih dihubu ubungk ngkan an deng dengan an bali baling ng – balin baling g yang yang fungsinya untuk mengetahui debit air (influent) dengan  jelas.

-

Penyekat (skimmer) yang mempunyai ketebalan 80 cm,   berjumlah dua buah dan terpasang secara simetris. Alat ini digunakan untuk menghalangi benda – benda yang 19

SMK NEGERI 5 SURABAYA

terapung agar tidak masuk ke tahap slanjutnya, misalnya :   pla plast stic ic,, busa busa deter deterjen jen,, miny minyak ak dan part partik ikel el tera terapun pung g lain lainny nya. a. Dan Dan kemu kemudi dian an dibel dibelok okkan kan ke selok selokan an dan di alirrkan ke bak floating (floating tank) ini benda – benda tter tterap apun ung g

ters terseb ebut ut

akan akan

diam diambi bill

seca secara ra

mekan ekanik  ik 

seda sedang ngka kan n air air yang yang bera berada da diba dibawa wah h akan akan dial dialir irka kan n kedalm oxidation ditch. -

Pomp Pompaa yang yang dipa dipasa sang ng pada pada bagi bagian an bak bak besa besarr (bak  (bak   pengendapp pertama) yang berfungsi untuk mengalirkan   partikel terapung lumpur hasil dari pengendapan ke bak    penam penampung pung partikel partikel – partike partikell terapung terapung ini dilengk dilengkapi api deng dengan an salu salura ran n air air yang yang berb berben entu tuk k selo seloka kan n (par (parit it)) sehi sehingg nggaa alir aliran an air air limb limbah ah dapat dapat berja berjala lan n mudah mudah dan lancar sehingga operator mudah mengontrolnya

-

Lump Lumpur ur hasi hasill pengen pengendap dapan an dibaw dibawaa ke bak penger pengerin ing g lumpur (sludge drying bed)

Factor – factor yang mempengaruhi di bak pengendap pertama : a. Bera Beratt jen jenis is pada padata tan n Mekanisme pengendapan pada bak pengendap pertama adalah dengan gaya gravitasi dengan berdasarkan berdasarkan berat jenis padatan yang tersuspensi tersuspensi pada air  limbah. Dimana padatan yang tersuspensi tersebut yang berat jenisnya lebih   besar besar daripada daripada air maka maka akan mengend mengendap,s ap,sedan edangkan gkan yang yang lebih lebih kecil kecil akan terapung.  b.  b. Wa Wakt ktu u det deten ensi si Karena mekanisme pada bak pengendap pertama dengan menggunakan gaya gaya gravi gravitas tasii maka maka diper diperlu lukan kan waktu waktu deten detensi si yang yang terb terbai aik k untuk untuk dapat dapat mengendapkan padatan. Diperolehb waktu optimal detensi adalah 2 – 3 jam, karena jika waktu terlalu lama akan terjadi pembusukan yang menimbulkan menimbulkan bau  busuk. Sedangkan waktu detensi 1 – 1,5 jam akan terjadi penurunan : - BOD

: 2 5% - 4 0%

- Suspended Solid

: 60% - 65%

- Bahan Organik

: 35% - 40% 20

SMK NEGERI 5 SURABAYA

c.

Laju air 

Kecepatan air yang deras akan dihasilkan waktu detensi yang kecil maka didapatkan proses pengendapan yang kurang baik, sedangkan pada aliran yang kecil mengakibatka waktu detensi yang lama akan menimbulkan pembusukan  pada bak pengendapan pertama. d. Kecepa Kecepata tan n penge pengend ndapa apan n e. Efisie Efisiensi nsi pemisa pemisahan han suspende suspended d solid solid Spesifikasi bak pengendapan pertama (primary settling tank) : -

Panjang

: + 40 m

-

Lebar

: + 10 m

-

Keda Kedala lam man

: + 1,6 1,6 – 3 m

Dalam Dalam bak pengen pengendap dap perta pertama ma dila dilakuk kukan an pember pembersi siha han n benda benda – benda benda terapun terapung g (float (floating ing materia material) l) secara secara manual manual (menggu (menggunaka nakan n tenaga tenaga manusi manusia). a). Benda – benda tersebut antara lain : plastik plastik dan kayu yang ikut masuk ke dalam aliran air limbah. Pemisahan partikel kasar dilakukan dengan gaya grafitasi. Di sini partikel – partikel yang mengendap akan dialirkan ke dalam sludge drying  bed. Pada bak ini juga diambil sample untuk meneliti kandungan BOD, COD, dan lain – lain sebagai overflow primary settling (OPS). 4. Parit Parit oksidasi oksidasi (oxidation (oxidation ditch) ditch)

Pada oxidati oxidation on ditch ditch ini, ini, air limbah limbah diolah diolah secara secara biologi biologiss dengan dengan bantuan bantuan mikroor mikroorgani ganisme sme pengura penguraii air limbah, limbah, sehingga sehingga dibutuhk dibutuhkan an oksigen oksigen untuk untuk aktivita aktivitass organisme dalam menguraikan bahan organic dalam air limbah. Kebutuhan oksigen diperoleh dari proses aerasi dengan menggunakan Mammoth Rotor.

21

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Gambar : Oxidation Ditch

Oxidation ditch ini berbentuk parit melingkar memenjang yang berjumlah 4   buah buah.. Oxid Oxidat atio ion n ditc ditch h ini ini mamp mampu u mengo mengola lah h air air limb limbah ah seban sebanya yak k 9000 9000 m3/hari. Oxidation Oxidation ditch ini memiliki memiliki tepian permukaan permukaan kolam yang kasar serta dilapisi dengan  batu kali sebagai tempat menempelnya mikroorganisme. Pada setiap unit oxidation ditch dilengkapi dengan unit mammoth rotor yang  berfungsi  berfungsi untuk mengaduk mengaduk limbah limbah sehingga sehingga dapat diperoleh oksigen yang cukup untuk   proses pengolahan. Pada oxidation ditch ini harus diteliti kadar lumpur yang masuk ke dalam bak  oksidasi karena jika terlalu banyak ataupun terlalu sedikit lumpur yang ada maka proses  pengolahan tidak akan berjalan dengan baik. 5. Dist Distri ribu buti tion on box box

Di dalam bak pembagi ini lumpur aktif yang masih tercampur dengan air limbah dari oxidation ditch akan dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian akan dialirkan dialirkan ke bak   pengendap kedua (clarifier) dan satu bagian lagi akan dialirkan kedalam oxidation ditch (di recycle) sebesar 30% dari total lumpur yang masuk ke bak pembagi (distribution  box).

22

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Gambar : Bak pembagi (Distribution Box)

Lumpur aktif dikembalikan ke oxidation ditch dengan bantuan return sludge  pump tipe screw pump conveyor, sedangkan air limbah dan lumpur aktif yang dialirkan menuju menuju bak pengenda pengendap p kedua kedua dilakuk dilakukan an dengan dengan menggun menggunakan akan prinsip prinsip perbedaa perbedaan n tekanan yaitu prinsip perbedaan diameter dua buah pipa (yaitu pipa menuju secondary clarifier dan pipa menuju distribution box). Fungsi dari bak ini adalah 

Seba Sebaga gaii temp tempat at pena penamp mpun ung g seme sement ntar araa air air limb limbah ah dari dari oxidation ditch sebelum masuk ke secondary clarifier.



Seba Sebaga gaii pemb pembag agii lump lumpur ur akti aktiff yang yang akan akan dial dialir irka kan n ke seconda secondary ry clarifi clarifier er yang yang akan dikemb dikembalik alikan an ke oxidati oxidation on ditch.

Bak ini dilengk dilengkapi api dua pompa pompa yang yang berfungs berfungsii submer submersib sible le yang yang berfung berfungsi si mengalirkan mengalirkan lumpur yang akan dibuang ke bak pengering pengering lumpur dan srew pump yang  berfungsi untuk mengembalikan lumpur ke oxidation ditch sebagai return sludge. Spesifikasi pompa adalah : a. Screw pump -

Daya

: 17 KW

-

Frekuensi putaran

: 50 Hz

-

Kapasitas

: 60 m3/menit

 b.  b. Subm Submer ersi sibl blee pump pump 23

SMK NEGERI 5 SURABAYA

- Daya Daya

: 3,75 3,75 KW

- Frekuensi putaran

: 50 Hz

- Kapasitas

: 50 m3/ menit

Spesifikasi bak distri busi adalah : - Panjang

: 7,2 m

- Le Lebar

:4m

- Kedalaman : 3 m 6. Bak pengenda pengendap p kedua kedua (seconda (secondary ry clarif clarifier) ier)

Bak pengendap kedua ini berfungsi sebagai pengendap lumpur yang terkandung terkandung dalam air limbah setelah melewati proses oksidasi sehingga air menjadi bersih untuk  dibuang ke sungai. Pada bak pengendap kedua ini dilengkapi dengan alat pengeruk  lumpur lumpur atau atau scrappe scrapper. r. Alat Alat ini berbentu berbentuk k jembata jembatan n (scrubb (scrubber er bridge) bridge) yang yang mampu mampu membentang dari arah tengah bak seperti jari – jari lingkaran yang mampu mengintari  bak.

Gambar : bak pengendap II (secondary claryfier)

Alat Alat ini biasanya biasanya digerak digerakkan kan oleh motor listrik listrik dengan dengan daya daya 0,25 0,25 KW dan frekuensinya frekuensinya 50 Hz. Gerakan pada alat ini sangat lambat lambat dikarenakan dikarenakan untuk mencegah terjadinya terjadinya gelombang pada air saat pemutaran. Gelombang air akan dapat mengganggu  pengendapan (sedimentasi).

24

SMK NEGERI 5 SURABAYA

Spesifikasi dari bak pengendap kedua ini antara lain ; 

Bentuk

: cicular  



Jumlah

: 2 buah



Diameter

: 21 m



Kemi emiringa ngan das dasar (slope)

: 1,24 1,24



Kedalaman tepi

: 2,5 m



Kedalaman tengah

:3m



Kece ecepat patan pe pelimpah pahan air air

: 0, 0,7 m3/jam

Bak pengendapan kedua ini memiliki dua bagian yaitu : a.

Bagian dasar yang memiliki lengkungan yang berfungsi sebagai temp tempat at penam penampu punga ngan n lump lumpur ur serta serta sekal sekalig igus us meni mening nggik gikan an tekanan air sehingga lumpur tersebut dapat dialirkan secara alami ke bak dist distri ribus busii dengan dengan

mene menera rapka pkan n hukum hukum bejana bejana yang yang

didasarkan akan perbedaan tekanan. b.

Bagian tengah bak dimana terdapat pipa dengan diameter 5 m dengan panjang 2,5 m yang berfungsi seperti buffel berfungsi sebagai pencegah aliran putaran olahan yang berasal dari bak   pendistribusi yang masuk ke bak ini.

7. Bak pengerin pengering g Lumpur Lumpur (sludge (sludge drying drying bed bed))

Bak ini berbentuk persegi panjang yang memiliki dasar kemiringan. Bak ini dilengkapi pasir kasar, pasir halus dan batuan sebagai penyaring. Pasir ini harus terus diisi saat pengerukan limbah cair karena jumlahnya akan terus berkurang pada saat   pengeru pengerukan. kan. Pengeri Pengeringan ngan di bak ini dilakuk dilakukan an dengan dengan bantuan bantuan dari sinar matahar mataharii langsung. Di IPAL PT. SIER (Persero) Surabaya terdapat 2 jenis bak pengering yaitu: 

Bak pengering Primer yang berfungsi untuk mengeringkan lumpur  yang berasal dari bak pengendap pertama.



Bak pengering sekunder yaitu bak pengering yang digunakan untuk  mengeringkan lumpur yang berupa return sludge dari bak pembagi. 25

SMK NEGERI 5 SURABAYA

26

SMK NEGERI 5 SURABAYA

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF