Ligamen Periodontal
April 14, 2019 | Author: Allisyia Malau | Category: N/A
Short Description
Ligamen Periodontal...
Description
MAKALAH ORAL BIOLOGY 1 ANATOMI, HISTOLOGI, DAN FISIOLOGI LIGAMEN PERIODONTAL
Oleh : KELOMPOK 14
DEDE WIGUNA
04101004043
SRI WAHYUNI
04101004044
CITRA FAIZA PUTRI
04101004045
Dosen Pembimbing : 1. drg. Shanty Chairani, M.Si. 2. drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
ANATOMI, HISTOLOGI, DAN FISIOLOGI LIGAMEN PERIODONTAL I. Pendahuluan Jaringan periodontal adalah jaringan yang menyangga gigi yang terdiri dari gingiva, tulang alveolar, ligamen periodontal, dan sementum. Gingiva dan ligamen periodontal adalah jaringan lunak, sedangkan sementum dan tulang alveolar adalah jaringan keras.
Gambar : Struktur dan susunan jaringan periodontal secara keseluruhan II. Definisi Ligamen Periodontal Ligamen merupakan suatu ikatan, biasanya menghubungkan dua buah tulang. Akar gigi berhubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan ikat yang dapat dianggap sebagai ligamen. Jadi, ligamen periodontal adalah jaringan ikat yang mengisi ruang periodontal dan mengikat akar gigi dengan tulang alveolar. Jaringan ini bersambung dengan jaringan ikat gingiva dan berhubungan dengan rongga sumsum pada tulang alveolar melalui saluran vaskular pada tulang (saluran Volkman). III. Struktur Ligamen Periodontal Ligamen periodontal tidak hanya menghubungkan gigi ke tulang rahang tetapi juga menopang gigi pada soketnya dan menyerap beban yang mengenai gigi. Beban selama mastikasi, menelan, dan berbicara sangat besar variasinya, juga frekuensi, durasi, dan arahnya. Struktur ligamen menyerap beban tersebut secara efektif dan meneruskannya ke tulang pendukung. Jaringan ini berhubungan dengan jaringan ikat gingiva dan pulpa. Pada ligamen ini terdapat : 1.
Jaringan saraf yang berfungsi proprioseptif.
2.
Pembuluh darah. Struktur dari ligamen periodontal dipengaruhi oleh stimulasi dari tekanan
kunyah. Lebar dari jaringan ikat ini adalah 0,1-0,4 mm. Bila terjadi peningkatan fungsi dalam batas fisiologik, maka akan terjadi peningkatan lebar ligamen periodontal, penebalan serabut serat, dan peningkatan diameter dan jumlah serat Sharpey. Bila terjadi penurunan atau tidak adanya tekanan kunyah, maka ligamen periodontal akan mengalami atrofi, menipis, dan seratnya menjadi berkurang dalam hal jumlah dan densitas.
IV. Komponen Ligamen Periodontal
Gambar : Histologi Ligamen Periodontal Jaringan ikat ligamen periodontal terdiri dari komponen serat, elemen seluler, dan substansi dasar (terutama glikosaminoglikan, glikoprotein, dan glikolipid). Komponen yang paling penting adalah serat periodontal utama, yang terdiri dari seberkas serat kolagen yang tersusun dalam beberapa grup yang spesifik. Bagian terminal dari serat kolagen yang memasuki sementum dan tulang disebut serat Sharpey. Pada ligamen periodontal dapat juga ditemukan serat elastin yaitu serat oksitalan dan serat eluanin. a.
Kelompok Serat Utama Ligamen Periodontal Kelompok serat utama pada ligamen periodontal yaitu sebagai berikut. 1.
Serat transeptal, yaitu kelompok serat yag tertanam ke dalam sementum dan meluas ke interproksimal di atas krista alveolar.
2.
Serat alveolar crest, yaitu kelompok serat yang berjalan miring dari sementum di bawah epithelial-junction ke krista alveolar.
3.
Serat horizontal, yaitu kelompok serat yang berjalan tegak lurus sumbu gigi di antara sementum dan tulang alveolar.
4.
Serat oblik, yaitu kelompok serat yang terbesar dan berjalan miring dari sementum menuju tulang alveolar.
5.
Serat apikal, yaitu kelompok serat yang menyebar radier di daerah apikal sementum pada dasar poket.
Di samping itu, terdapat juga sejumlah kelompok serat kolagen yang berisi pembuluh darah, saraf, dan limfe, seperti serat elastin dan serat oksitalan.
Gambar : Ligamen periodontal dan serat-serat utamanya Serat-serat ligamen periodontal pada prinsipnya berfungsi sebagai penunjang gigi dan menyalurkan gaya-gaya ke tulang alveolar. Serat ligamen periodontal akan berubah dari anyaman menjadi bentuk lurus, bila tekanan atau gaya diberikan pada mahkota gigi, dan akan kembali menjadi anyaman bila gigi dalam keadaan istirahat. Pendapat lain mengatakan bahwa pergeseran atau pergerakan gigi di dalam soket alveolar dikendalikan oleh gerakan cairan ekstraseluler,
sedangkan serat-serat periodontal utama memegang peran kedua. Bila tekanan gaya horizontal atau tipping dikenakan pada suatu gigi, gigi tersebut cenderung akan berputar dalam batas ligamen periodontal, dengan bagian apikal akar cenderung bergerak ke arah yang berlawanan dengan bagian mahkota. Pada gigi berakar tunggal, sumbu rotasi terletak sedikit apikal 1/3 tengah akar. Hal ini berkaitan dengan morfologi ligamen periodontal, dengan bagian tersempit di bagian sumbu rotasi. Pada gigi berakar banyak, sumbu rotasi terletak pada tulang di antara akar-akar. Oleh karena itu, dapat dibayangkan ada 2 fase karakteristik gerakan gigi, yaitu batas-batas ligamen periodontal dan perpindahan tulang yang disertai dengan rotasi gigi. Gigi ditunjang oleh ligamen selama berfungsi dan ligamen mempertahankan strukturnya sesuai dengan rangsang gaya oklusal yang diterimanya. Dalam batas-batas fisiologis, bila fungsi meningkat akan terjadi peningkatan ukuran serat utama ligamen, jumlah dan ketebalan serat Sharpey, serta peningkatan ketebalan ligamen periodontal secara keseluruhan. Nekrosis ligamen terjadi bila besar gaya melampaui batas fisiologis sedangkan bila fungsi berkurang atau tidak ada, ligamen menipis dan komponen serat utama menjadi tidak teratur. b. Elemen Seluler Ligamen Periodontal Elemen seluler dari jaringan ikat ligamen periodontal yaitu : 1. Sel jaringan ikat : fibroblas, sementoblas, dan osteoblas. 2. Sel epitelial rest yang merupakan sisa dari selubung akar Hertwig. 3. Sel imun : netrofil, limfosit, makrofag, sel mast, dan eosinofil. Sel-sel dalam ligamen periodontal antara lain fibroblas, sementoblas, osteoblas, makrofag, dan sel-sel epitel yang panjang-panjang yang disebut sisa-sisa epitel Malassez. Sisa epitel ini membentuk anyaman dan diduga merupakan derivat dari sarung epitel akar Hertwig yang mengalami disintegrasi selama proses perkembangan. Sel ini masih mempunyai kemampuan untuk bermitosis bila terkena iritasi. Sel fibroblas ligamen
periodontal mempunyai fungsi fagositosis dan mensintesis prokolagen sehingga sel ini berperan dalam pembentukan dan pemilihan serat-serat periodontal. c.
Substansi Dasar Ligamen Periodontal Substansi dasar ligamen adalah matriks amorfus dari proteoglikan yang berperan sangat penting pada absorpsi stres fungsional. Ligamen mempunyai anyaman pembuluh darah yang sangat banyak didapat dari arteri apikal dan pembuluh yang berpenetrasi pada tulang alveolar. Terdapat anastomosis dalam jumlah besar dengan pembuluh darah gingiva. Substansi dasar utama ligamen periodontal adalah glikosaminoglikan, glikoprotein, dan glikolipid.
V. Fisiologi Ligamen Periodontal Fungsi dari ligamen periodontal antara lain sebagai berikut. 1.
Fungsi fisik, antara lain : Menyalurkan tekanan oklusal ke tulang alveolar. Sebagai peredam (shock absorption) gaya-gaya/tekanan oklusal. Mengikat gigi pada tulang rahang. Mempertahankan lokasi jaringan gingiva agar tetap menempel pada gigi. Melindungi pembuluh darah dan saraf dari perlukaan mekanik selama gigi berfungsi.
2.
Fungsi formatif dan remodeling Sel-sel dalam ligamen periodontal berperan dalam pembentukan dan resorpsi dari sementum dan tulang.
3.
Fungsi nutrisi dan sensorik, yaitu adanya pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serat saraf sensorik.
VI. Pembentukan Ligamen Periodontal Ligamen periodontal berkembang dari jaringan ikat sirkuler yang terdapat di sekeliling benih gigi. Folikel gigi ini bersambung dengan ekto-mesenkim papila dental dan terdiri atas: 1.
Sel fibroblas yang belum berdiferensiasi menjadi fibroblas sementoblas dan osteoblas.
2.
Sel mesenkim perivaskuler yang belum berdiferensiasi menjadi fibroblas. Selama erupsi gigi berlangsung dan gigi mulai berfungsi, serat periodontal
utama ligamen periodontal menjadi makin teratur susunannya dan semakin tebal. VII.Vaskularisasi Ligamen Periodontal Suplai darah untuk ligamen periodontal berasal dari : Pembuluh apikal masuk ke ligamen periodontal di daerah apikal dan meluas ke gingiva, bercabang-cabang ke sementum dan tulang. Di dalam ligamen periodontal, jalinan vaskular ini berjalan lebih mendekati tulang daripada sementum. Pembuluh daah yang berpenetrasi dari tulang alveolar merupakan pembuluh darah yang penting untuk ligamen periodontal. Anastomosis dari gingiva berasal dari cabang pembuluh-pembuluh dalam lamina propria. Suplai darah arteri terutama melalui cabang-cabang arteri alveolar yaitu cabang arteri dental. Daerah periapikal disuplai oleh cabang yang berasal dari arteri dental sesaat sebelum masuk ke dalam foramen apikal. Cabang-cabang yang mensuplai prosesus alveolaris bagian interdental dan interradikuler diberikan oleh arteri dental sebelum mencapai ligamen periodontal yakni di dalam tulang. Arteri interdental dan interradikuler diberikan oleh arteri dental sebelum mencapai ligament periodontal melalui perforasi didalam tulang alveolar.
Gambar : Vaskularisasi Ligamen Periodontal VIII. Inervasi Ligamen Periodontal Terdiri dari saraf-saraf sensorik untuk raba, tekan, propriosepsi dan nyeri melalui Nervus Trigeminus. Saraf ini berasal dari daerah periapikal melalui saluran-saluran tulang alveolar dan berjalan mengikuti pembuluh darah.
DAFTAR PUSTAKA Bagian Biologi Oral. 1997. Biologi Oral 1. Jakarta: Universitas Indonesia. Carranza, Fermin A., dkk. 2002. Carranza’s Clinical Peiodontology. London: W.B. Saunder Co. Chatterjee, Kabita. 2006. Essentials of Oral Histology. India: Jaypee Brothers Medical Publisher. Grossman, Louis I, dkk. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek Edisi 11. Jakarta: Penerbit EGC Kedokteran. Manson, J.D. dan B.M. Eley. 1993. Buku Ajar Periodonti. Jakarta: Hipokrates. Major, Ivan A. dan Ole Fejerskov. 1990. Embriologi dan Histologi Rongga Mulut. Jakarta: Widya Medika. Rensburg, B.G. Jansen Van. 1996. Oral Biology. South Africa: University of Stellenboach.
View more...
Comments