Levers of Control for Implementing Strategy
April 30, 2018 | Author: Adabina Cindina | Category: N/A
Short Description
Download Levers of Control for Implementing Strategy...
Description
LEVERS OF CONTROL FOR IMPLEMENTING STRATEGY
Sepertiseorangdokter
yang
memilikipasien,
sebuahbisnisadalahpasiendariseorangmanajer.Manahermeninginkanuntukmengdiagnosakesehata nbisnisnya,
memahamisusunanpengukurankinerjadanalat
control
yang
tersediauntukmencapaitujuanbisnisnya. Padababinimembahaslebihlanjuttentang
µlevers
of
control¶,
yaitutentangbagaimanamengaturpengukurankinerjadan system kontrol yang dijadikansebuah model. Manajerdapatmendiagnosakansebuahorganisasiuntukmenentukankapandanbagaimanamenerapka npengungkitdalamkeadaan yang berbeda-bedauntukmencapaitujuandanstrateginya.
Levers of Control
Kontrolstrategibisnisdapatdiraihdenganmenggabungkanempatpengungkitnyayaitu, sistemkepercayaan, sistemperbatasan, sistemkontrol diagnostic, dansistemkontrolinteraktif.Cara penggunaansisteminiadalahdenganmenggabungkankeempattersebutketikadalampenerapannya. Penggunaan Levers of Control sebagaipanduanstrategi
Untukmenjadiefektifsuaturencanadantindakan,
levers
of
control
harusmengakuitugasdarimasing-masingtipestrateginya. Dalamsuatuanalisa, strategies,
emergent
dianjurkanuntukmempertimbangkanperbedaanantara strategies,
dan
realized
strategis¶.
Intended
µintended strategies
merupakanrencanadimanaparamanajerberusahauntukmelaksanakannyadalamsebuahpasarproduk yang speseifikpadasuatuanalisiskompetisidinamisdankemampuan yang ada. Emergent strategies adalahstrategidimana
yang
munculsecaraspontandalamsebuahorganisasiketikakarywanmenanggapisebuahancamandanpelua ng yang di luarprediksi. Realized strategies adalahkombinasidari intended strategies yang dilaksanakandan emergent strategies yang tidakdirencanakan yang munculsecaraspontan.
Diagnostic control system merupakanalatmanajemen yang pentinguntungmengubah intended
strategies
menjadi
realized
strategies.
Selainitu
diagnostic
control
system
dapatmembiarkanmanajermengukur outcome danmembandingkanhasildarirencanalabadankinerja yang
diharapkan.Beberapa
intended
strategies
dapattidakterealisasikan,
olehkarenaitumemerlukan diagnostic co ntrol sistemuntukmemonitorsituasiini. Interactive
control
sistemmerupakanhal
yang
berbedadibandingdengandiagnostikkontrolsistem.Manajer
menggunakankontrolsistemsecarainteraktifdapatmemaksasecarakonsistendanmengarahkan proses pencarian. Sisteminiberkaitandengansebuahtindakan yang memilikisuatupola. Sistemkepercayaandarisuatuperusahaanmenginspirasikan
intended
dan
emergent
strategies. Sistemkepercayaanmenampilkansuatukeinginandariseluruhpesertaorganisasiuntukmerasatergolo ngdanmengkontribusidalamtujuanorganisasi. Boundary systems memastikan realized strategimasukkedalam domain darisuatuaktifitas yang
dapatditerima.
Boundary
system
menampilkanbiayasecaraeksplisit
yang
akanmunculsecarapaksapadaparapeserta yang beradadiluar domain untukmelakukantindakan yang ditidakbolehkan.
DINAMIC
INTERPLAY FORCES
Strategic control diraihdengancara system kepercayaan, system batasan, system diagnostic control dan system interactive control, yang bekerjasecarabersamaan. Control
Tujuan
Penyampaian
Strategipengaturans
system
ebagai
Belief system
Memberisemangatdalamkegiatan
Visi
Perspekstif
Boundaries
Menyediakanbatasdarikebebasan
Domain
Posisikompetitif
system Diagnostic
strategi Mengoordinasikandanmengawasipe Rencanadant
control system
nerapandaristrategi yang diinginkan
ujuan
Interactive
Menstimulasidanmenuntunstrategic
Ketidakpastia
adangan
nstrategi
control system
Belief
system
dan
interactive
Rencana
Polatindakan
control
system
memotivasianggotasuatuorganisasiuntukmencariruangkesempatansecaralebihkreatifdanlebihluas. System
inimenciptakanmotivasidaridalam,
dengancaramemposisikaninformasidankomunikasi
yang mendorong learning and sharing. Sementaraitu,
boundaries
system
dandiagnostic
digunakanuntukmembatasiprilakudandanmengalokasikanperhatian.
control Kedua
inibergantungpadamotivasiekstrinsikdenganmenyediakantujuansecaratersirat, penghargaanberdasar formula, danbatasuntukpencariankesempatan.
LEVERS OF CONTROL AN D HUMAN BEHAVIOR
system system
Dalam perusahaan, karyawan merupakan kunci sukses suatu perusahan untuk mencapai atau mempertahankan competitive advantage dalm lingkungan yang dinamis. Akan tetapi terdapat organizational block yang kadang menghambat potensi karyawan, misalnya :
-
Tidak mengetahui secara jelas tujuan perusahaan dan bagaimana caranya berkontribusi
-
Menjadi objek tekanan dan godaan
-
Kurang fokus atau kekurangan sumber daya
-
Kurangnya kesempatan untuk berinovasi
-
Adanya ketakutan untuk keluar dari statu s quo
Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan lever s of control jika asumsi mengenai perilaku individu di perusahan tersebut jelas. Dalam hal ada empat asumsi mengenai prilaku individu, yaitu : a. Individu diasumsikan memiliki keinginan untuk berkontribusi, tapi kadang perusahaan menyulitkan karyawan untuk mengetahui tujuan yang lebih besar dari usaha mereka dan bagaimana caranya. Cara mengatasinya adalah dengan mengkomunikasikan secara aktif nilai dasar dan misi perusahaan. Untuk organisasi yng relatif kecil bisa dilakukan secara informal melalui interaksi langsung dengan bawaha, sedangkan untuk organisasi yang lebih besar harus bergantung pada sistem yang lebih formal seperti belief s system. b.
Individu diasumsikan memiliki keinginan untuk bertindak sesuai dengan norma, tapi dalam organisasi selalu ada tekanan maupun godaan untuk melanggar norma tersebut. Cara mengatasinya adalah dengan menetapkan peraturan yang spesifik dan tidak ambigu. Untuk organisasi yang lebih besar harus bergantung pada formal boundar y system agar batasan itu bisa tersampaikan dan dimengerti.
c. Individu diasumsikan memiliki keinginan untuk mencapai baik tangible economic benefit maupun kepuasan dari achievement itu sendiri, tapi kadang perusahaan menyulitkan karyawan untuk mencapainya karena tidak adanya kesempatan untuk fokus pada hal yang mengarah pada ketercapaian tersebut atau kurangnya sumber daya yang mendukung. Cara mengatasinya adalah dengan mengkomunikasikan target yang jelas dan memberikan sumber daya yang dibutuhkan. Untuk organisasi yang lebih besar bisa menggunakan diagno stic control.
d.
Individu diasumsikan ingin berinovasi, tapi kadang perusahaan menekan keinginan ini sehingga karyawan mengabaikan kesempatan tersebut atau takut akan menganggu statu s quo
perusahaan.
Cara
mengatasinya
adalah
dengan
membuka
dialog
atau
mengembangkan lingkukngan pembelajaran yang menghargai perbedaan dan ide baru. Untuk organisasi yang lebih besar bisa menggunakan interactive control.
Sederhanaya empat hal di atas bisa disimpulkan dalam bentuk tabel di bawah ini. Human Behavior, Organizational Blocks, and the Levers of Control ORGANIZATIO N
MAN/WOMAN DESIRES TO Contribute
Do right
Achieve
Create
ORGANIZATIO NAL
MANAGERIAL
BLOCKS
SOLUTIO N
of
LEVER
or Specifiy
and
rules of the game focus
core
values and mission
temptation Lack
CO NTR OL
Communicate
Unsure of purpose Pressure
RELEVANT
Beliefs systems
enforce Boundary systems
or Build and support clear Diagnostic
resources Lack of opportunity or afraid of risk
target O
control systems pen
dialogue learning
organizational Interactive to triger control systems
APPLYING THE LEVERS OF CONTROL
Penerapan lever s of control untuk mencapai tujuan dan strategi bisa dilihat dari dua segi, yaitu bagaimana penerapan lever s of control selama pertumbuhan perusahaan dan bagaimana manager baru menggunakan lever s of control untuk melanjutkan bisnis dan menerapkan agenda serta strateginya.
Level
of Control and Organizational Life c ycle Degan berlalunya waktu perusahan perusahaan tumbuh secara bertahap. Oleh karena itu
penerapan lever s of control juga harus menyesuaikan dengan tahapan tersebut agar bisa menyeimbangkan
profit,
pertumbuhan
dan
kontrol
itu
sendiri
sehingga
menciptakan
pertumbuhan yang berkelanjutan. Pada saat perusahaan masih kecil kontrol bisa dilakukan secara informal karena manajer masih bisa bertatap muka secara langsung untuk berkomunikasi dengan bawahan. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya perusahaan, komunikasi secara langsung semakin sulit dilakukan karena keterbatasan waktu manajer itu sendiri sementara hal yang diurus semakin banyak. Oleh karena itu bentuk kontrol harus disesuaikan dengan life c ycle peru sahaan
TAHAP LIFE CYCLE
DARI
SEBUAH PERUSAHAAN
Setiapperusahaanbiasanyamelaluitigatahapanlife c ycle-nya, yaitu start-up (tahapawal), rapid
growth
(pertumbuhan
yang
cepat)
(kematangan).Untukmencapaitujuan profit danstrategi-strategiuntuktahapanlife
danmaturit y c ycle
yang
berbeda-beda, manajerharusmemahamibagaimanamenintegrasikanteknik-teknikdanalat-alat yang telahdipelajarisebelumnya.
Introduction Control of system over life c ycle of a bu sine ss
Interactive Control Systems
Introduction of Control Systems
trate ic B undarie Beliefs S stems
Small
Growing
Mature
Start-up Informal
Functional
Market-Based
Product/Regional/Cu
Specialization
Profit Centers
stomer Groupings
Tahap1 :S tart-up (Permulaan) Padatahapawalpembentukanperusahaanbiasanyaditandaidenganantusiasmeterhadapprodu k
yang
baru.Penilaianperusahaanbiasanyaberbasispadarevenue
flowsebagaipenopangperusahaanuntukdapatbertahan Pekerjaandilakukanolehkaryawansecara
informal,
growthdanca sh
di
pasar.
namunmanajertetapharusmenyusuninternal
control systemuntukmenjaminkeamanan asset daninformasiperusahaan. Seiringdenganberjalannyawaktu,
perusahaanmengalamipertumbuhan,
sehinggapeengelolaansecara
informal
menjadilebihsulit,
manajertidakdapatlagisecaralangsungterlibatdalamsemuake y manajerperlumembuatsuatu
deci sion s.Olehkarenaitu,
profit
plans
untukmendorongkebutuhanmanajemendalamhalmembuatkeputusandankontrol. diagno stic
control
system
yang
Selainitu,
dihubungkandengancritical
performance
variable s jugaharusdibuat, insentifjugasebaiknyadikaitkandenganpencapaian target. Denganadanya
performance
valuation
secara
formal
yang
dibuatperusahaan,
memunculkanrisikodimanakeryawanakanbertindakdenganjalanpintasataumenyalahgunakan asset
perusahaanuntukmenerimainsentif.
Oehkarenaitumanajerperlumembuat
business
conduct
boundaries yang jelasuntukmenghalangikelakuan yang berisikobagibagiperusahaan. Tahap2 : Rapid Growth (Pertumbuhan yang cepat) Padatahaprapid
growth biasanyaditandaidenganpenambahankantor-kantordanproduk-
produkbaru
dihasilaknperusahaan.Untukmengurangiredundanc ydanmeingkatkanefficienc y perusahaan, makamanajermembagi unit kerjafungsionaldenganspesialisasi are sepertimanufaktur, R&D,
pemasaran,
keuangandanlainnya. T op
manager mengeset
performance
goal , budget
daninsentifbagi functional manager danmerekadiwajibkanmemberikanlaporanpadatop manager .
Namundenganpeningkatanspesialisasi
sempitinimembuatkaryawansulituntukmenciptakankreativitasdaninisiatifdalammeresponkondisip asar.Manajerkemudianmembuatsktrukturakuntabilitas
profit
yang
untukmengembalikanresponperusahaan scenter
Denganadanyamarket
ba sed
desentralisasiyaitumarket-ba sed yang
baikterhadappasar.
profit
centers
iniparamanajermemilikikewenanganuntukmembuatstrategi, mengakuisisi asset, menyusun staff dansebagainyauntukmemenuhikebutuhanlocal cu stomer s. Denganadanyatambahanindependensi yang diberikankepadaparaamanajermakadiperlukan pula adanyatambahankontrol, diantaranya: a) Top
manajerharusmenciptakandanmengkomunikasikancore
value sdenganmenggunakan formal belief s system s. b) Manajerharusmengklasifikasidanmengkomunikasikan strategic boundarie s. c) Pengukuranakuntansitidakhanya focus padaprofitabilitasnamunjugapada asset yang digunakanuntukmenciptakan profit tersebut. Tahap3 :Maturit y (Kematangan) Perusahaan yang beradapadatahap maturity biasanyatelahmemilikiukuran yang besar, matangdankompleks, memilikibeberapadivisiatau unit bisnisdanbersaingdalammultiple product market .Menghadapiketidakpastianpasar,
peluanguntukmelakukaninovasidanstrategibaru.Padatahapini,
perusahaanperlumencaripeluangperusahaanharusmembuat control
system
yang
interaktif.
Karyawanbiasanyadibagikedalamkelompok-kelompok
yang
membantumengumpulkandanmemfasilitasialiraninformasiuntukmendukungpenerapandanpelaksa naanstrategiperusahaan. Perpindahandarisatutahapanketahapanlainnyadalamlife c ycle perusahaantidaklahselalumulus.Ketidak-efektifan
performance
urement sdancontrol smea
systemterkadangmeinmbulkankrisis yang dapatmembahayakanperusahaan.Dalambeberapakasus,
krisistersebutdapatberujungpadapergantianexecutive suntukmenciptakanperubahan
fundamental
danmengembalikanperusahaanpadapertumbuhan yang profitable. TAKING CHARGE OF THE BUSINESS Menggunakan Levers of Control untukMendorongPerputaranStrategi Jikasuatuusahagagaluntukmencapaitujuan, parapetinggiperusahaanberharapmanajerdapatmemutarbisnissecepatnyauntukmencapaipertumbu hanlaba.Pihakmanajerdapatmenggunakan levers of control untuk : 1. menyadarkanorganisasi 2. mengomunikasikanisidari agenda baru 3. mengaturpenerapan target danjadwal 4. memastikanperhatian yang berkelanjutan
bagaimanamanajerbarumenerapkan levers of control dapatdilihatpada table berikut:
Tujuan
Strategic turnaround
Strategic renewal
12 bulanpertama: Memngomunikasikadengan 1.
formal, batasanstrategi
Gunakan diagnostic control untuk: 1. kaitkan bonus dg financial target
menyadarkanorg
2. tingkatkan minimum performance
anisasi
level
2.
Gunakan
belief
system Perencanaanmenuntunbawahanpadainisiat
mengomunikasik untukmengomunikasikan
ifperencanaanbaruzz
anisidari agenda mission statement yang baru baru
Gunakan diagnostic control system untukmempresentasikanrenc anapadaatasan
3.
Berdasarkankomitmenpadaa
mengaturpenerap
tasan,
an
memastikan
diagnostic
control
target untukmengetes agenda baru
target denganbawahan
danjadwal
Gunakan
Kaitakn diagnostic control system target
Mengaitkan target dengan pada critical performance critical performance variabel
4.
Mengatur bonus incentives
Merancang bonus insentif
memastikanperh atian
yang
berkelanjutan
12 bulankedua: 5.
focuspadapembelajaranorganisasipadaketidakpastianstrategi
diasosiasikanpadavisiuntukmasadepan. memotivasidebatdan dialog.
Mulaimenggunakan
control
yang system
yang
View more...
Comments