lead line and sounding pole

January 6, 2019 | Author: Atika Audia Firdausi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Deskripsi singkat tentang lead line dan sounding pole untuk pengukuran kedalaman...

Description

TUGAS I BATIMETRI “Manual on Hydrography”

Dosen Pengampu :  Ni Made Rai Ratih Ratih C. P., S.T., M.Si Disusun Oleh : Atika Audia Firdausi / 232016107 Kelas B

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2016

[Tugas Batimetri I : Manual on Hydrography]

2.4.3. Panjang Gelombang

Gelombang suara (pulse) yang ditransmisikan ke dalam air oleh transducer   ada yang  pendek ( short pulse) atau panjang (long pulse) (J. Burczynski, M. Ben-Yami, S. Maugeri , 1985). Panjang geombang suara menentukan energi yang ditransmisikan ke dalam air, semakin panjang gelombang, maka akan semakin tinggi energi yang dipancarkan ke dalam air dan dengan demikian semakin baik jarak yang akan dicapai dengan echo sounder  (International Hydrographic Bureau, 2011). Panjang gelombang dapat diatur menggunakan tombol PULSE. Tombol ini tidak memiliki nomor tetapi terdapat serangkaian lekukan sehingga sedikit demi sedikit dapat diatur dari gelombang pendek ke gelombang panjang, dan sebaliknya (J. Burczynski, M. Ben-Yami, S. Maugeri , 1985). Pada umumnya, gelombang pendek digunakan untuk perairan dangkal dan gelombang panjang untuk perairan dalam. Jika echosounder di atur pada gelombang pendek, gelombang yang ditransmisikan ke dalam air pun akan pendek, gelombang yang dipancarkan kembali dari ikan maupun permukaan dasar perairan akan pendek, dan hasilnya pada kertas  perekaman pun akan pendek dan ringan. Begitu pula sebaliknya dengan gelombang panjang, hasil  perekaman dari gelombang panjang akan panjang dan tajam (J. Burczynski, M. Ben-Yami, S. Maugeri , 1985).

Gb. 2.4.3.I. Panjang Gelombang (J. Burczynski, M. Ben-Yami, S. Maugeri , 1985)

 Atika Audia Firdausi / 232016107 / Kelas B

2

[Tugas Batimetri I : Manual on Hydrography]

Untuk mendapatkan manfaat dari frekuensi resonansi transduser, durasi gelombang minimal setengah dari periode alami. kekuarangan dari gelombang yang lebih panjang adalah  berkurangnya resolusi vertikal dari dua fitur yang berdekatan (International Hydrographic Bureau, 2011).

Gb. 2.4.3. II Panjang Gelombang (Sumber : International Hydrographic Bureau, 2011).

6.4. Sistem Mekanik

Sistem mekanik adalah alat pertama yang digunakan untuk pengukuran kedalaman. Meskipun begitu, sistem ini masih valid dan tetap digunakan sampai hari ini. Sistem ini masih dipelajari sampai sekarang untuk melakukan pengukuran tidak langsung dan sensitif terhadap karakteristik air laut. Pada kondisi tertentu, kesalahan kasar pada pengukuran kedalaman akan mungkin terjadi, hal ini disebabkan oleh gema dari dalam kolom air dan oleh karena itu kesalahan tersebut tidak berhubungan dengan dasar laut, sebagai contoh kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh : hamburan lapisan dalam, gumpalan panas dan sedimentasi pada suspensi. Kesalahan tambahan mungkin terjadi di dekat dermaga, di mana deteksi gema terjadi dari hasil sisi samping lobus dermaga itu sendiri. Metode mekanik (lead line  atau  sounding pole) tidak sensitif untuk kondisi lingkungan tertentu dan dapat dilakukan alternatif yang lain. Metode bar atau wire sweep adalah cara yang  jelas untuk mendeteksi kedalaman minimal di atas lambung kapal atau lebih dari obstruksi dan untuk menjamin kedalaman minimal seluruh saluran navigasi (International Hydrographic Bureau, 2011).  Atika Audia Firdausi / 232016107 / Kelas B

3

[Tugas Batimetri I : Manual on Hydrography]

6.4.1 Lead line and sounding pole

 Lead line membantu hidrografer dalam menyelesaikan kesalahan penafsiran echo sounder  yang yang disebabkan oleh ketidak benaran sinyal yang ditangkap kembali. Ketika bagian dasar  perairan terlihat, lead line atau sounding pole dapat konsisten ditempatkan pada titik-titik yang tinggi dan kedalaman diukur. Di daerah lain, deteksi dan pengukuran mungkin lebih sulit dan metode sweeping  mungkin lebih disukai (International Hydrographic Bureau, 2011).

6.4.1.1 Deskripsi

 adalah tali yang memiliki skala ukuran dengan tanda terpasang dan diikat pada L ead li ne   sounding lead   (bagian dari lead line) dan sebuah pemberat (timbal) melekat pada bagian ujung  bawahnya (special Survey). Tali yang digunakan harus dipersiapkan dan terbuat dari bahan tertentu agar terhindar dari kesalahan yang disebabkan oleh penyusutan dan peregangan tali. Tali kemudi adalah bahan terbaik untuk pembuatan lead line, karena terdapat fosfor perunggu pada kawat inti yang dilapisi oleh kapas yang dikepang dan anti air. Lead line secara tradisional ditandai dengan warna berkode yang berurutan pada satuan genap dan warna standar pada satuan ganjil (George M. Cole, PhD, PE, PLS : 2009). Panjang dan berat yang digunakan pada lead line tergantung dari kedalaman dan kecepatan arus air yang akan diukur. Alat ini digunakan untuk menentukan kedalaman air ketika pemeruman dilakukan dengan manual, pada umumnya di kedalaman kurang dari 50 meter (International Hydrographic Bureau, 2011).

Gb. 6.4.1.1.I Lead Line (sumber : http://www.elishawebb.com/Images/Leadlines1_22.JPG)

 Atika Audia Firdausi / 232016107 / Kelas B

4

[Tugas Batimetri I : Manual on Hydrography]

Koreksi dapat diberikan pada kedalaman yang diperoleh, hal ini diberikan untuk mengimbangi keadaan tali saat menyusut dan meregang. Hal ini akan tetap terjadi walaupun sudah memasukkan kawat pada inti tali (International Hydrographic Bureau, 2011).  adalah tiang yang memiliki skala ukuran dengan tan da yang juga digunakan Soundi ng pole  untuk menentukan kedalaman air ketika dilakukan pemeruman manual. Hal ini umumnya digunakan di kedalaman kurang dari 4 meter (International Hydrographic Bureau, 2011). Untuk  pengukuran perairan dangkal, lebih akurat dan mudah menggunakan sounding pole dari padalead line. Pole/tiang sounding pole biasanya terbuat dari kayu bulat berdiameter sekitar 1,5 inch dan  panjang 15 kaki. Pada bagian ujungnya terdapat sepatu logam untuk membantu menenggelamkan  bagian bawah  sounding pole. Sounding pole  dari batang besi yang berskala atau pipa juga digunakan untuk pengukuran kedalaman pada aliran dengan kecepatan tinggi atau arus pasang, dimana pengukuran vertikal dengan lead line  sangat susah dilakukan, bahkan mustahil (Headquarters, Department of The Army,1964). Saat ini, alat-alat ini sering digunakan untuk memeriksa anomali pemeruman dengan sistem akustik yang terjadi di perairan dangkal (International Hydrographic Bureau, 2011).

Gb. 6.4.1.1.II. Sounding Pole (Sumber : http://www.photolib.noaa.gov/700s/theb0906.jpg)

6.4.1.2 Sumber kesalahan

Sumber kesalahan pengukuran kedalaman dengan lead line terutama karena:  Atika Audia Firdausi / 232016107 / Kelas B

5

[Tugas Batimetri I : Manual on Hydrography]

1) Kelengkungan garis  yang diinduksi oleh arus dan menghasilkan kesalahan kedalaman. koreksi mungkin tidak pasti dan, dalam hal ini, disarankan hanya melakukan pengukuran ketika dampak arus akan diabaikan, satu-satunya dampak yang tersisa menjadi kecepatan residual kapal (International Hydrographic Bureau, 2011). 2) Ombak besar   akan memberikan kontribusi kesalahan dalam pengukuran kedalaman. ombak menyebabkan kesulitan dalam membaca kedalaman, hal ini diatasi dengan mengambil rata-rata saat membaca antara puncak gelombang dan lembah (International Hydrographic Bureau, 2011). 6.4.1.3 Operasi, perekaman data, dan pengolahan

Pengukuran kedalaman langsung harus dilakukan dengan kapal mati di air dan, jika mungkin, menghindari waktu saat arus kuat dan pasang surut. Hal ini dilakukan agar lead line tidak terganggu dan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh arus dan gelombang (International Hydrographic Bureau, 2011).

 Atika Audia Firdausi / 232016107 / Kelas B

6

[Tugas Batimetri I : Manual on Hydrography]

DAFTAR PUSTAKA

International Hydrographic Bureau. 2011. Manual on Hydrography. Monaco: International Hydrographic Bureau.

George M. Cole, PhD, PE, PLS. 2009. Surveyor Reference Manual . U.S.A.: Profesional Publication, Inc. U.S.A.

J. Burczynski, M. Ben-Yami, S. Maugeri . 1985. Finding Fish with Echo-sounders. Roma: Food and Agriculture Organization of the United Nation .

Headquarters, Department of The Army. 1964. Special Survey. Washington, D.C.

http://www.photolib.noaa.gov/700s/theb0906.jpg

http://www.elishawebb.com/Images/Leadlines1_22.JPG

 Atika Audia Firdausi / 232016107 / Kelas B

7

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF