LB3 Penyimpanan

April 9, 2018 | Author: Fajar Puspita | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

KLH...

Description

PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH B3 Oleh :

Iyan Suwargana

Mekanisme Pengelolaan Limbah B3 CRADLE TO GRAVE PENGELOLAAN LANJUTAN

PENGHASIL LIMBAH B3 (Generator) Identifikasi LB3 yg dihasilkan

DIMANFAATKAN/DIOLAH/ DITIMBUN SENDIRI DIDALAM PABRIK (izin)

PENYIMPANAN SEMENTARA LB3

1)

Izin TPS-LB3

2)

Persetujuan Penyimpanan > 90 hari apabila :

3)

Pencatatan LB3 dan Pelaporan Kegiatan penyimpanan serta pengelolaan LB3 lebih lanjut

PENGUMPUL LIMBAH B3 yg telah memiliki izin

LB3 dihasilkan < 50kg/hari

PEMANFAAT/PENGOLAH/ PENIMBUN LIMBAH B3 yg

telah memiliki izin Jumlah LB3 yang dihasilkan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Sistem Manifest

Jumlah LB3 yg dimanfaatkan/ diolah/ditimbun

1

PENYIMPANAN LIMBAH B3 DEFINISI Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan sementara

PRINSIP “ Mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia & lingkungan dapat dihindarkan ”

TUJUAN Menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai kuantitas limbah yang memadai sehingga efisien secara ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut

PENYIMPANAN VS PENGUMPULAN Limbah B3

Penyimpanan sementara Limbah B3 : kegiatan menyimpan limbah B3 yg dihasilkan intern oleh satu penghasil Pengumpulan Limbah B3: kegiatan menyimpan limbah B3 yang dihasilkan oleh banyak sumber penghasil Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki Lab. analisis atau alat analisa Limbah B3 di lokasi kegiatan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

2

Pasal 2 Permen LH No. 18/2009 Tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3 : Penghasil limbah B3 tidak dapat melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3. Keterangan : Ketentuan diatas dimaksudkan bagi pelaku pengelola limbah yang hanya sebagai penghasil limbah B3 tetapi bagi Penghasil limbah B3 yang sekaligus sebagai pemanfaat dan/atau pengolah limbah B3 dapat melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3.

PRA PENYIMPANAN PEMILAHAN Limbah B3 Pemilahan Limbah B3 adalah kegiatan memilah limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3 untuk memudahkan atau menentukan pengelolaan lebih lanjut.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

3

PEMILAHAN Limbah B3 Pemilahan Limbah B3 didasarkan pada : • Jenis Limbah B3 • Karakteristik Limbah B3 • Jumlah limbah B3 Limbah B3 yg tdk sesuai harus dipisah dlm pengemasan maupun penyimpanan, baik berdasarkan Jenis maupun karakteristik Limbah B3, untuk menghindari munculnya resiko bahaya karena terjadinya kontak atau pencampuran

Persyaratan Penyimpanan Sementara LB3 • Penyimpanan bersifat sementara, Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari (penyimpanan > 90 hari bila limbah B3 yang dihasilkan < 50 kg/hari dan adanya persetujuan) • Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung, jarak minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m) • Memiliki catatan Limbah B3 (jumlah dan jenis) • Kemasan - sesuai dengan karakteristik limbah - kondisi baik - simbol & label (Kepka No. 05/1995) • Rancang bangun tempat penyimpanan - sesuai dengan karakteristik limbah - lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul - minimisasi potensi leachate (atap) - ventilasi memadai - pit pengumpul • Disesuaikan dengan jumlah & karakteristik limbah B3 • Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll) • Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) • Memiliki Emergency Response System (ERS) • Memiliki Izin penyimpanan sementara • Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

4

Persyaratan Pengumpulan LB3 • Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari • Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung, jarak minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m) • Memiliki catatan Limbah B3 yang dikumpulkan (jumlah dan jenis limbah B3) Pengumpulan LB3 • Rancang bangun tempat pengumpulan hanya diizinkan untuk - sesuai dengan karakteristik limbah LB3 yg dpt - lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul dimanfaatkan dgn - minimisasi potensi leachate (atap) teknologi yang - ventilasi memadai tersedia - pit pengumpul • Limbah B3 yang dikumpulkan sesuai dengan izin • Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll) • Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) • Memiliki Emergency Response System (ERS) • Memiliki Izin pengumpulan LB3 • Melaporkan kegiatan pengumpulan limbah B3

VERIFIKASI PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 

 

 

 

Pengecekan izin penyimpanan sementara limbah B3 dan persetujuan penyimpanan lebih dari 90 hari (jika menyimpan > 90 hari hari)) Pengecekan jenis limbah B3 yang disimpan (sesuai dengan izin yang diberikan diberikan)) Pengecekan kondisi bangunan TPS, sistem penyimpanan,, kemasan yang digunakan penyimpanan digunakan,, sistem pelabelan,, sarana penunjang pelabelan Evaluasi jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan kapasitas TPS yang ada Pengecekan catatan penyimpanan limbah B3 (jumlah (jumlah Limbah yg dihasilkan dihasilkan,, dikelola dan sisa yang tersimpan di TPS) Pengecekan pengelolaan lanjutan LB3 yang dihasilkan cek dokumen manifest Pengecekan pelaporan kegiatan penyimpanan sementara LB3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

5

Periode Penyimpanan Sementara LB3 • Penyimpanan sementara Limbah B3 maksimal 90 hari • Kecuali bagi penghasil limbah dalam jumlah kecil (< 50 kg/ hari) dapat menyimpan lebih dari 90 hari dan ada persetujuan. Hal yang dipertimbangkan : – Karakteristik LB3 yang disimpan – Kuantitas ekonomis untuk pengelolaan lebih lanjut – Kapasitas tempat penyimpanan • Penyimpanan sementara LB3 di pengumpul maksimal 90 hari

PERSYARATAN PRA PENGEMASAN LIMBAH B3 Harus dengan pasti mengetahui karakteristik bahaya dari setiap limbah B3 yang dihasilkan/dikumpulkan/yang akan diolahnya (melalui pengujian dilaboratorium rujukan atau direkomendasikan oleh KLH) Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran; Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 harus disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemasnya dengan mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan dalam penanganannya; Kemasan limbah B3 dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan logam (Teflon, baja karbon, SS304, SS326 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpannya;

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

6

Prinsip Kemasan • • • • •

Mampu mengisolasi limbah dengan baik Compatibility limbah Compatibility limbah dengan kemasan Kemudahan bongkar muat Kemudahan inspeksi/ sampling

PRINSIP PENGEMASAN LIMBAH B3 • LimbahB3 yang tidak saling cocok, atau limbah B3 dan bahan yang tidak saling cocok tidak disimpan dlm satu kemasan. • Pengisian limbah B3 ke dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya kenaikan tekanan; • Kemasan harus selalu dalam keadaan baik dan jika kemasan rusak/bocor, limbah B3 harus segera dipindahkan ke kemasan yang memenuhi persyaratan. • Kemasan yang telah berisi limbah B3 harus diberi penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara dan persyaratan bagi penyimpanan limbah B3; • Terhadap kemasan yang telah berisi limbah B3 wajib dilakukan pemeriksaan secara teratur oleh pihak penanggung jawab pengelolaan limbah B3 (penghasil, pengumpul atau pengolah)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

7

PERSYARATAN PENGEMASAN LIMBAH B3 • Pengemasan hanya menggunakan kemasan (drum, tong atau bak kontainer) yang berada dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak. • Limbah B3 yang disimpan dalam satu kemasan adalah limbah yang sama, atau memiliki karakteristik yang sama, atau dengan limbah lain yang karakteristiknya saling cocok. • Pengisian limbah B3 dalam satu kemasan harus dengan mempertimbangkan karakteristik dan jenis limbah, pengaruh pemuaian limbah, pembentukan gas dan kenaikan tekanan selama penyimpanan. • Kemasan yang telah diisi harus diberi identifiksi (simbol & label) dan selalu dalam keadaan tertutup dengan baik. • Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kemasan min 1 kali/minggu

Tutup Karet Cincin pengunci Label

Simbol

A : Kemasan drum penyimpanan limbah B3 cair B : Kemasan drum penyimpanan limbah B3 sludge / padat

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

8

PERSYARATAN PEWADAHAN LIMBAH B3 (Tangki) 

      

Mengajukan permohonan rekomendasi kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan melampirkan laporan hasil evaluasi terhadap rancang bangun dari sistem tangki yang akan dipasang. Tangki dan sistem penunjangnya harus terbuat dari bahan yang saling cocok dengan karakteristik dan jenis limbah B3 yang disimpannya. Limbah B3 yang tidak saling cocok, tidak ditempatkan secara bersama-sama di dalam tangki. Tidak digunakan untuk menyimpan limbah B3 mudah menyala atau reaktif. Tangki wajib dilengkapi dengan penampungan sekunder dengan ketentuanketentuan tertentu. Pemilik atau operator harus melakukan pemeriksaan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali sehari selama sistem tangki dioperasikan. Pemilik atau operator harus memeriksa sistem perlindungan katodik (jika ada), untuk memastikan bahwa peralatan tersebut bekerja sempurna Apabila sistem tangki atau sistem pengumpul sekunder mengalami kebocoran atau gangguan yang menyebabkan limbah B3 yang disimpannya terlepas, maka pemilik atau operator harus segera melakukan upaya-upaya penanggulangan dan membuat catatan mengenai uapaya yang telah dilakukan untuk kemudian melaporkannya ke KLH.

Penyimpanan Kemasan Limbah B3  Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan   





sistem blok. Setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan. Lebar gang antar blok harus memenuhi persyaratan peruntukannya. Penumpukan kemasan limbah B3 harus mempertimbangkan kestabilan tumpukan Pola penyimpanan kemasan drum di atas pallet kemasan. Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan terluar terhadap atap dan dinding bangunan penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 (satu) meter. Kemasan-kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah, tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama. Penempatan kemasan harus dengan syarat bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbahlimbah tersebut jika terguling/ tumpah akan tercampur/masuk ke dalam bak penampungan bagian penyimpanan lain. Penyimpanan kemasan limbah B3 dengan rak

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

9

Persyaratan teknis TPS-LB3 :

• Sekitar tangki harus di buat tanggul yang dilengkapi saluran pembuangan yang menuju ke bak penampung. • Bak penampung harus kedap air dan mampu menampung cairan minimal 110% dari kapasitas maksimum volume tangki.

Tempat penyimpanan limbah B3 dalam jumlah besar (tangki)

• Tangki harus diatur sedemikian rupa sehingga bila terguling akan terjadi di daerah tanggul dan tidak menimpa tangki lain. • Tangki harus terlindung dari penyinaran matahari dan masuknya air hujan secara langsung.

PERSYARATAN BANGUNAN PENYIMPANAN LIMBAH B3 Persyaratan Umum Bangunan Penyimpanan Limbah B3  Memilki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai

 

   

dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan atau akan di simpan. Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak langsung; Dibuat tanpa plafon dan memilki sistem ventilasi udara yang memadai yang dilengkapi dengan kasa atau bahan lain untuk mencegah masuknya burung atau binatang kecil lainnya ke dalam ruang penyimpanan. Memiliki sistem penerangan (lampu atau cahaya matahari) yang memadai untuk operasional penggudangan atau inspeksi rutin. Dilengkapi dengan sistem penangkal petir; Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol) sesuai dengan tata cara yang berlaku. Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Pada bagian luar bangunan,kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir ke arah menjauhi bangunan penyimpanan.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

10

Persyaratan Khusus Bangunan Penyimpanan Limbah B3 Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah terbakar:

A)

jika bangunan penyimpanan limbah B3 berdampingan dengan gudang, maka harus di buat tembok pemisah tahan api, pintu darurat di buat tidak pada tembok tahan api. jika bangunan penyimpanan limbah B3 dibuat terpisah dengan bangunan lain, maka jarak minimum dengan bangunan lain adalah 20 meter. untuk kestabilan struktur pada tembok penahan api dianjurkan agar digunakan tiang-tiang beton bertulang yang tidak ditembusi oleh kabel listrik; struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah menyala. Konstruksi atap di buat ringan, dan mudah hancur bila ada kebakaran, penerangan, jika menggunakan lampu, harus menggunakan instalasi yang tidak menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion proof). Memiliki : sistem pendeteksi dan pemadam kebakaran, persediaan air untuk pemadam api, hidran pemadam api dan perlindungan terhadap hidran.

B) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah meledak: • •

• •

Konstruksi bangunan baik lantai, dinding maupun atap harus dibuat tahan ledakan dan kedap air. Konstruksi lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi atap, sehingga bila terjadi ledakan yang sangat kuat akan mengarah ke atas (tidak ke samping). Suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam kondisi normal. Desain bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga cahaya matahari tidak langsung masuk ke ruang gudang.

C) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah reaktif, korosif & beracun: •



Konstruksi dinding harus dibuat mudah lepas, guna memudahkan pengamanan limbah B3 dalam keadaan darurat; Konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan terhadap korosi dan api.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

11

D) Persyaratan bangunan untuk penempatan tangki • •



Tangki penyimpanan limbah B3 harus terletak di luar bangunan tempat penyimpanan limbah B3. Bangunan penyimpanan tangki merupakan konstruksi tanpa dinding yang memiliki atap pelindung dan memiliki lantai yang kedap air. Tangki dan daerah tanggul serta bak penampungannya harus terlindung dari penyinaran matahari secara langsung serta terhindar dari masuknya air hujan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

PERSYARATAN BANGUNAN PENYIMPANAN LIMBAH B3

Sarana lain yang harus tersedia : • • • • • • • •

peralatan dan sistem pemadam kebakaran; pagar pengaman; pembangkit listrik cadangan; fasilitas pertolongan pertama; peralatan komunikasi; gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan; pintu darurat; alarm.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

12

Permasalahan Penyimpanan LB3 1

3 2

4 5

1. Penyimpanan tidak per jenis LB3 2. Tatacara cara penyimpanan LB3 tidak benar. 3. Kapasitas TPS LB3 tidak sesuai degan jumlah LB3 yang dihasilkan 4. Penyimpanan sludge IPAL di luar TPS LB3 5. Permasalahan jumlah LB3 skala besar dll. 25

Contoh Penyimpanan LB3 yg tidak memenuhi persyaratan

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

13

Tempat penyimpanan sementara LB3 Penandaan LB3 (simbol & label)

?

Tempat Penyimpanan Sementara Oli Bekas Bocor

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

14

Tempat penyimpanan sementara LB3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

15

DAFTAR PERIKSA TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (1) I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

DATA UMUM PERIZINAN Nomor/tahun/jenis izin Tanggal terbit Batas berlaku Status izin (baru, perpanjangan) Jenis tempat penyimpanan (gudang,tanki,lain2) Sumber limbah (sendiri, pihak lain) Pengawasan terakhir (waktu, status, petugas)

II. 1.

DATA TEKNIS Kapasitas penyimpanan :padat (M3/ton/kg), cair (m3/l) 2. Data limbah B3 a. Limbah yg dihasilkan : (jenis, bentuk, sumber/kode, jumlah) b. Limbah di TPS : jumlah, kemasan (jenis, jumlah)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

16

DAFTAR PERIKSA TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (2) III. 1.

2.

DATA PENAATAN PENGEMASAN a. Apakah dilakukan pengujian karakteristik LB3 pra pengemasan setiap 90 hari ? b. Apakah pengemasan sesuai dengan jenis & karakteristik LB3 ? (bentuk, bahan, simbol dan label ) c. Apakah kemasan LB3 dalam kondisi baik ? (tdk rusak, bebas karat, tdk bocor, tdk meluber ) d. Apakah dilakukan pemeriksaan kemasan setiap minggu ( cek log book) PENYIMPANAN Apakah bagian luar tempat penyimpanan diberi simbol sesuai dengan jenis dan karakteristik LB3 ? b. Apakah LB3 yg tersimpan terlindung dari hujan ? c. Apakah tempat penyimpanan memp sistim ventilasi ? d. Apakah saluran dan bak penampungan berfungsi dengan baik ? e. Apakah penyimpanan limbah dilakukan dalam sistim blok atau sel ? a.

DAFTAR PERIKSA TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (3) f. g. h. i.

3.

Apakah masing2 blok dipisahkan oleh gang minimal 60 cm / tanggul pemisah Apakah tumpukan limbah dalam keadaan stabil ( mis tumpukan tidak lebih dari 3 lapis dan jarak dgn atap minimal 1 meter) ? Apakah limbah disimpan lebih dari 90 hari (check log book) ? Periksa log book / manifest kapan limbah terakhir diolah, dan atau dimanfatkan, dan atau diserahkan kepada pengumpul ? (tanggal, jumlah dan no. manifest)

PEMANTAUAN a. Apakah dilakukan pemantauan thd jumlah dan jenis LB3 yg dihasilkan setiap bulan (periksa log book ) ? b. Apakah dilakukan pemantauan thd jumlah dan jenis LB3 yg dikelola sendiri atau pihak ketiga (periksa hasil pemantauan ) ?

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

17

DAFTAR PERIKSA TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (5) 5. a. IV.

PELAPORAN Apakah dilakukan pelaporan secara berkala (MenlH, Gubernur, Bupati/Walikota) ?

LAIN-LAIN ( Berkaitan dengan peralatan penunjang dan tanggap darurat di lokasi penyimpanan) a. Apakah peralatan pemadam kebakaran dlm keadaan baik ? b. Apakah fasilitas P3K yg tersedia memadai ? c. Apakah pagar pengaman disekitar lokasi TPS berfungsi dgn baik dan memadai ? d. Apakah tersedia pintu darurat dan route evakuasi di TPS dan glm keadaan berfungsi ? e. Apakah house keeping dan kebersihan disekitar TPS dlm keadaan baik

V.

STATUS PENAATAN (Status penaatan dan temuan dilengkapi dengan bukti )

VI.

TINDAK LANJUT (Tindak lanjut temuan dan komitmen perusahaan : kegiatan dan waktunya )

PELAPORAN PLB3  Penghasil LB3 dan pemegang izin PLB3 wajib melakukan pelaporan rutin PLB3 (neraca LB3) sekurang-kurangnya 3 bulan sekali kepada KNLH dengan tembusan Gubernur dan Walikota/Bupati  Pelaporan dokumen limbah B3 (manifest LB3)

Pelaporan : - Memudahkan pengawasan PLB3 sejak dihasilkan, diangkut,

diolah, dimanfaatkan, diekspor, dan ditimbun (dilandfill). - Mengetahui penyebaran limbah B3 dan juga ketaatan dari setiap penghasil dan pengelola limbah B3. - Untuk mengetahui kinerja PLB3 yang dilakukan oleh pengelola LB3 - Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian perpanjangan izin PLB3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

18

NERACA LB3

KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH B3 JUMLAH LIMBAH B3

Uraian Limbah B3

Satuan

Disimpan di Tidak TPS menunggu Dikelola / Dihasilkan Dikelola pengelolaan disimpan > lebih lanjut 90 hr

A. Sumber Dari Proses Produksi 1. Ton 2. Ton 3. Ton 4. Ton 5. Ton B. Sumber Dari Luar Proses Produksi 6. Ton 7. Ton 8. Ton 9. Ton 10. Ton TOTAL Ton ......... (A)

.......(B)

........... (C)

Keterangan Perlakuan PLB3

........ (D)

Persentase % Persentase jumlah limbah B3 yang dikelola = Kinerja Pengelolaan Limbah B3 = [A - D]/A * 100% = .................. % Persentase jumlah limbah B3 yang belum dikelola = D/A * 100% = .................. % Cat : D = [A-(B+C)]

[email protected] / 087770175466

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

19

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF