Laporan Wawancara
March 11, 2019 | Author: Bram Bieber | Category: N/A
Short Description
Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliag kewirausahaan polban...
Description
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan wawancara ini. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya. Laporan wawancara ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan. Proses pengerjaan laporan ini tidak luput dari dorongan berbagai pihak yang telah membantu penulis, baik itu berupa moril maupun materiil, bimbingan, serta kritik yang semuanya berharga. Maka melalui tulisan ini penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Nono Wibisono selaku dosen pada mata kuliah kewirausahaan, yang selalu memberikan motivasi dan pelajaran berharga. 2. Bapak Yanuar Ilmawan Susanto selaku Public selaku Public Relation Matoa Indonesia, yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya dalam hal berwirausaha . 3. Teman – Teman – teman teman kelas yang telah memberikan bantuan, kemudahan, dan pengetahuan selama mengerjakan laporan ini. 4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang turut memberikan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya pengetahuan penulis, dan pengusaan materi maupun penyajiannya. Oleh karen itu penulis memohon maaf apabila ada penulisan yang tidak berkenan
ii
di hati pembaca. Saran dan kritik membangun merupakan bekal untuk kesuksesan penulis di masa yang akan datang. Bandung, Oktober 2017
Penulis
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan kewirausahaan telah mulai berkembang. Terbukti dengan mulai berkembangnya usaha kreatif dari para wirausahawan untuk membuka lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja produktif. Para wir ausahawan menggeluti usaha tidak sekedar ala kadarnya, akan tetapi dengan keberanian, ke gigihan sehingga usahanya tumbuh. Salah satu wirausaha yang saya soroti dalam laporan ini adalah industri kreatif dalam bidang fashion berupa jam tangan dan kacamata yang terbuat dari limbah kayu yang diberi nama Matoa Indonesia. Usaha ini dibangun oleh Lucky Danna Arya dan Yanuar Ilmawan Susanto, beliau merintis usahanya sejak tahun 2011 dengan riset selama satu tahun sebelumnya. Saya melakukan wawancara dengan beliau dengan tujuan agar saya memperoleh ilmu yang beliau jalankan dalam perusahaan yang dibangun. Saya mendapat informasi dengan melakukan wawancara langsung dengan public relation dari perusahaan tersebut. Dari wawancara tersebut saya berharap selanjutnya saya kan memperoleh dorongan semangat yang tinggi untuk segera memulai wirausaha. 1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan laporan wawancara ini diantaranya:.
1
1. Melalui belajar secara kontekstual mahasiswa diharapkan mengenal dunia nyata melalui interaksi dengan seorang praktisi wirausaha dan observasi kegiatan usahanya sehingga mengetahui siapa dan bagaimana entrepreneur menjalani usahanya. 2. Melalui interaksi dengan seorang entrepreneur diharapkan mahasiswa dapat termotivasi untuk menjadi seorang entrepreneur dikemudian hari. 3. Dengan
berkenalan
dengan
seorang
entrepreneur diharapkan
mahasiswa dapat menambah network baik sosial maupun bisnis.
2
BAB II HASIL WAWANCARA 2.1 Riwayat entrepreneur
Lucky Danna Aria adalah CEO Matoa Indonesia beliau lulus dari salah satu SMA Negeri di Bandung. Lucky Danna Aria lahir di Bandung pada tanggal 23 Maret 1986 dari pasangan suami istri Untung Suntoro dan Ana Suzana. Beliau sukses menciptakan inovasi eco watch atau jam tangan ramah lingkungan dengan merek Matoa Indonesia. Bahkan buah kerja kerasnya berhasil membawa Matoa dikenal dan diminati warga dunia. Tidak begitu saja ia bisa mendapatkan sukses dalam bisnis yang ia kelola. Ada cerita panjang di balik perjalanan bisnis yang ia bangun dari nol. Banyak pula rintangan dan ujian yang sudah Lucky lalui dalam setiap langkahnya mengembangkan bisnisnya. Lucky memulai usahanya dari nol. Ia memulai dengan berjualan handphone, untuk memutar uang jajan sehari-hari saat waktu sekolah. “Lumayan dengan muterin Hp, aku sempet dicap anak gaul karna gonta-ganti HP,” tegas Lucky. Dari bisnis muterin handphone, Lucky memiliki beberapa karyawan yang dia kerjakan. Ia mengaku bukan passion – nya untuk berjualan. Namun dia mengaku bahwa semua ini mengalir saja, terlintas ingin jualan HP saat itu ia langsung eksekusi. Setelah bisnis handphone, Lucky sempat berbisnis lain namun ia mengalami jatuh bangun dan karena ini membuat pemuda yang pernah menjajal DJ (Disc Jokey) semakin besar rasa keingintahuannya. Lucky sempat jadi karyawan Public Relation, hingga menjabat menjadi head marketing communication. Dan disana ia belajar tentang ilmu marketing, public
3
relation, dan leadership. Tepat setelah 4 tahun berkarir dengan menduduki posisi head marketing communication mengkoordinir 400 orang, Lucky memutuskan resign dari perusahaan yang membesarkannya. Dengan pengalaman bisnis yang telah ditimpa dengan keadaan saat kecil dan pondasi yang kuat dari bekerja di perusahaan orang, akhirnya Lucky memutuskan impiannya untuk menjadi seorang entrepreneur di bawah bendera Matoa. Sekitar satu tahun beliau melakukan riset dan melakukan blusukan kemana-mana. Akhirnya ia menemukan limbah kayu yang cocok yaitu mahony dan ebony. Bahan baku selesai, produksi seudah dihandle oleh vendor yang cocok, tugas selanjutnya adalah bagaimana mempromosilan produk Matoa kepada masyarakat. Lucky mencoba mempromosikan dengan kreatif, ia memilih Word of Mouth atau MLM (mulut lewat mulut, red) untuk memasarkan produknya. Strategi pendukungnya, Lucky
memanfaatkan
jaringan
pemerintah
dengan
ikut
aktifitas
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Strategi ini mendaptkan hasil seperti pameran dalam dan luar negeri dan juga mendapatkan peghargaan di beberapa kompetisi. Dari strategi yang dilakukannya, produk Matoa akhirnya telah didistribusikan ke beberapa negara seperti Kanada, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Dubai. 2.2 Alasan menjadi entrepreneur
Alasan menjadi entrepreneur dibanding menjadi karyawan itu sendiri menurut Yanuar adalah menjadi entrepreneur dapat lebih bebas mengeluarkan ide-ide yang ada dalam pikiran kita. Jika menjadi karyawan terkadang ide yang dimiliki seseorang tidak bisa diwujudkan oleh perusahaan. Sedangkan seorang entrepreneur dapat menjadikan ide itu sebagai sumber penghasilannya.
4
2.3 Keberhasilan dan kegagalan menjadi entrepreneur
Dalam setiap bisnis kegagalan adalah hal yang biasa, kegagalan bukanlah sebuah dosa namun kegagalan adalah sebuah batu pijakan bagi kita untuk meraih kesuksesan. Gagal itu ibarat sebuah vitamin yang akan membuat semua orang menjadi dewasa untuk terus tumbuh. Pada Matoa indonesia sendiri pernah beberapa kali mengalami jatuh bangun dalam merintis usahanya. Salah satunya ialah pada awal didirikannya Matoa pernah mengalami kesulitan dalam proses produksinya. Ketika itu salah satu vendor dari Matoa tidak menyanggupi lagi pesanan untuk melakukan proses CNC dan pihak Matoa pun tidak memiliki alat tersebut sehingga proses produksinya terhambat. Karena hal ini juga beberapa konsumen melayangkan protes dan meminta kembali uang yang telah dibayarkan dan kondisi keuangan dari Matoa pun sedang tidak stabil. Untuk mengatasi masalah ini akhirnya pihak Matoa memberanikan diri untuk melakukan pinjaman ke bank untuk membeli alat CNC sendiri sehingga prosesnya dapat dilakukan sendiri di workshop Matoa. Berkat keberanian dalam membeli alat CNC tanpa memikirkan kerugian yang akan menimpa, pihak Matoa dapat mengatasi masalah produksi dan kembali mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Seiring berjalannya waktu permintaan terhadap jam tangan kayupun semakin banyak, untuk pasar lokal produk Matoasudah ada di bebeberapa kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, hingga pulau Bali. Sedangkan untuk mancanegara masih terus berkesinambungan setiap bulannya, terutama dari Jepang.
5
2.4 Keterampilan entrepreneur
Untuk memulai sebuah bisnis, sebenarnya tidak diperlukan gelar tertentu, pendidikan tinggi, modal yang besar, pengalaman bertahun – tahun dibidang tertentu, atau latar belakang keluarga seorang pengusaha. Namun untuk menjalankan bisnis keterampilan perlu dikuasai dan dimiliki seorang entrepreneur. Lucky Danna Aria dan Yanuar Ilmawan S dalam menjalankan bisnis ini tidak mempunyai keterampilan yang berhubungan dengan bidang bisnisnya sendiri. Pada awal didirikannya Matoa, beliau tidak memiliki background pendidikan soal kayu maupun design. Namun beliau mempunyai keterampilan untuk berinovasi dan bekreasi dalam hal ini berinovasi menciptakan sebuah jam tangan ramah lingkungan yang terbuat dari kayu dan satu satunya di Indonesia. Keterampilan dalam marketing dan penjualan juga merupakan hal yang terpenting, konsep menjual adalah kunci utama sebuah keberhasilan sebuah bisnis. Matoa mempunyai konsep penjualan secara online dan offline, Selama setahun berjalan, 85% pemasaran produk jam tangan Matoa masih melalui online, baru 15% saja bisa didapatkan langsung di toko – toko distributor resmi. Matoa lebih memfokuskan untuk memasarkan produknya secara online hal ini dikarenakan saat ini perkembangan dunia internet khususnya media sosial telah berkembang pesat. Digital Marketing ditengarai sangat efektif dan efisien dalam menjangkau target market dalam cakupan yang luas. Keterampilan seorang entrepreneur harus dibarengi dengan sikap disiplin, konsistensi, dan teliti. Ketiga sikap ini perlu dimiliki oleh seorang entrepreneur demi meraih kesuksesan berbisnis.
6
2.5 Belajar/melatih keterampilan
Untuk menjadi seorang enterpreneur yang sukses kita harus terus selalu belajar/ melatih keterampilan kita. Seperti halnya Lucky dan Yanuar dalam menjalani bisnis ini, mereka harus belajar banyak soal kayu, dan harus terlibat di semua proses produksi. Sementara mereka tidak memiliki background pendidikan yang berhubungan dengan bisnisnya. Pentingnya belajar/ melatih keterampilan kita adalah agar kita tidak dapat dibodohi oleh orang lain atau karyawan kita sendiri. 2.6 Jaringan sosial dan bisnis
Berbicara mengenai bisnis jangka panjang, tidak bisa dilepaskan dari adanya relasi bisnis ataupun jaringan sosial. Dengan memiliki relasi atau jaringan bisnis yang baik dan terpercaya akan bisa menopang bisnis kita kedepannya. Hubungan bisnis ini yang menjadi pondasi kuat bisnis kita untuk bertahan hidup.Sama seperti kita dalam kehidupan sosial, pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri. Inilah yang menjadi dasar dalam berbisnis. Matoa pun sendiri mengembangkan relasi bisnisnya dengan cara Word of Mouth (WOM) yaitu pemasaran lisan oleh saudara/kerabat/keluarga. Pada awalnya Lucky memperkenalkan jam kayunya kepada sejumlah investor asal Amerika di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dari sanalah awal Matoa membangun jaringan bisnisnya. 2.7 Permodalan
Untuk mendirikan atau menjalankan sebuah bisnis diperlukan sebuah modal. Modal materi atau uang diperlukan untuk membiayai segala keper luan usaha. Pada
7
awal didirikannya Matoa, modal awal untuk membuat sebuah jam tangan terbuat dari kayu seluruhnya berasal dari Lucky yaitu sekitar Rp. 40.000.000 ,- .
8
BAB III KESIMPULAN DAN LE SSON LE ARNE D 3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Matoa Indonesia merupakan perusahaan industri kreatif yang bergerak di bidang fashion dengan produknya adalah jam tangan dan kacamata terbuat dari kayu
Matoa Indonesia merupakan perusahaan satu – satunya yang berhasil menciptakan sebuah jam tangan terbuat dari kayu di Indonesia.
Matoa Indonesia memasarkan produknya secara online dan offline, 85% pemasaran dilakukan secara online melalui website dan media sosial dan 15% pemasaran dilakukan secara offline melalui distributor resmi untuk pasa lokal, produk Matoa sudah ada di beberapa kota besar seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali. Sedangkan untuk pemesanan dari mancanegara, dilakukan melalui website. Sampai saat ini, pemesanan dari luar negeri telah sampai ke Malaysia, Singapur, China, Jepang, dan Amerika.
Untuk menjadi seorang enterpreneur suskses diperlukan keterampilan. Keterampilan seorang entrepreneur harus dibarengi dengan sikap disiplin, konsistensi, dan teliti.
Matoa Indonesia mengembangkan relasi bisnisnya dengan cara Word of Mouth (WOM) yaitu pemasaran lisan oleh saudara/kerabat/keluarga.
9
Modal awal Matoa Indonesia untuk membuat sebuah jam tangan terbuat dari kayu yaitu sekitar Rp. 40.000.000 ,- .
3.2 Lesson Learned
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Lucky Danna Aria dan Yanuar Ilmawan Susanto adalah, mereka dapat berinovasi menciptakan sebuah produk yang beda dari lainnya dan sangat jarang. Inovasi menciptakan sesuatu yang beda akan membuat bisnis itu lebih unggul dari bisnis lainnya, dan kompetitornya pun jarang. Memulai usahapun harus didasari dengan niat dan kerja keras. Dalam usaha juga kita tidak boleh pesimis dan takut akan kegagalan, karena kegagalan dalam sebuah bisnis adalah hal yang biasa. Karena kegagalan adalah sebuah batu pijakan untuk kita meraih kesuksesan. Bila kita mampu menghadapinya maka kesuksesan akan menunggu kita.
10
BAB IV REKOMENDASI 4.1 Rekomendasi
Untuk seorang wirausahawan pemula jangan takut akan kegagalan dalam berbisnis, tetap percaya dan bekerja keras dalam menjalani bisnis. Pentingnya berinovasi dan melatih keterampilan dalam membuat bisnis kita unggul dari bisnis lainnya. Sikap disiplin, konsistensi, dan teliti harus dimiliki seorang wirausahawan agar bisnisnya tetap lancar. Pada jaman ini wirausahawan pemula harus lebih menguasai digital marketing, karena pada jaman ini konsumen atau pembeli adalah mayoritas pengguna gadget. Membuat pemasaran mau tidak mau harus dialihkan ke metode digital untuk menarik minat pembeli.
11
BAB V DAFTAR PUSTAKA
Fery, Fajar. “LUCKY DANA ARIA, PEMILIK Brand Jam Tangan MATOA. Kenalkan Produk Eco Watch Pertama di Indonesia”. 17 Oktober 2017. http://indonesiaenterpreneur.blogspot.co.id/2014/05/lucky-dana-aria-pemilik brand-jam.html
Mustafa, Mappesangka. “Matoa: Jam Tangan Kayu Kreasi Lucky D. Aria dari Bandung”. 17 Oktober 2017. https://indonesiaproud.wordpress.com/2013/11/13/matoa-jam-tangan-kayukreasi-lucky-d-aria-dari-bandung/
Danujatmiko, Zakaris. “Kisah Anak Muda yang Beruntung (Lucky) Lewat Jam Tangan Daur Ulang”. 17 Oktober 2017. https://studentpreneur.co/blog/kisah-anak-muda-yang-beruntung-lucky-lewat jam-tangan-daur-ulang/
12
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
View more...
Comments