Laporan Uretritis Gonore FIX 1

May 11, 2019 | Author: Ricky Depe | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

gonore...

Description

BAB I   PENDAHULUAN

Urethritis Urethritis didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai peradangan peradangan atau infeksi infeksi uretra. Urethritis merupakan merupakan kondisi peradangan peradangan yang dapat menular. Infeksi Infeksi penyebab penyebab urethritis urethritis ditransmisik ditransmisikan an secara seksual dan biasanya biasanya dikategorik dikategorikan an sebagai sebagai urethritis urethritis gonococcal karena infeksi  Neisseria gonorrhoeae dan gonorrhoeae dan urethritis nongonococcal karena karena infeksi infeksi dengan dengan Chlamydia Chlamydia trachomati trachomatiss,

Ureaplasma urealyticum,

 Mycoplasma hominis, Mycoplasma genitalium, genitalium, atau Trichomonas Trichomonas vaginalis. 18 Urethritis dapat terjadi pada setiap orang yang aktif secara seksual, tapi insiden tertinggi adalah antara usia 20-2 tahun Urethritis terjadi pada  juta orang !merika setiap tahun. Insiden urethritis gonorrhea diperkirakan lebih dari "00.000 kasus kasus baru baru setiap setiap tahun tahun yang yang secara secara signif signifika ikan n dilapo dilaporka rkan. n. Insiden Insiden uretri uretritis tis gonorrhea terus menurun sejak tahun 2000. #i seluruh dunia, ada sekitar $2 juta kasus baru urethritis gonorrhea.  18 Urethritis tidak memiliki predileksi rasial, namun orang-orang dari kelas sosial sosial ekonom ekonomii rendah rendah lebih lebih sering sering terken terkenaa daripa daripada da orang orang dari dari kelas kelas sosial sosial ekonom ekonomii yang yang lebih lebih tinggi tinggi.. Urethri Urethritis tis juga juga tidak tidak memili memiliki ki predil predileks eksii seksual seksual,, namun namun data data bisa bisa saja meleset meleset pada pada %anita %anita karena karena asimpto asimptomat matik ik atau atau muncul muncul dengan dengan cystitis, cystitis, &aginitis, &aginitis, atau cer&itis. cer&itis. 'omoseksual 'omoseksual berisiko lebih besar untuk  terken terkenaa urethr urethriti itiss daripa daripada da

laki-l laki-laki aki heterose heteroseksu ksual al atau perempua perempuan n pada pada

umumnya. 18 Urethritis Urethritis dapat didiagnosis didiagnosis berdasarkan berdasarkan salah satu tanda-tanda tanda-tanda berikut atau tes laboratorium( debris mukopurulen atau purulen. )ada pemeriksaan sekret urethra didapatkan * + leukosit per lapang pandang. )e%arnaan gram adalah tes diagnostik cepat yang lebih disukai untuk menge&aluasi urethritis. 'al ini sangat sensitif sensitif dan spesifik untuk untuk mendiagnos mendiagnosis is uretritis uretritis dan ada tidaknya tidaknya infeksi gonococcal. Infeksi gonococcal diketahui dengan  mengandung /I#, atau tes esterase leukosit leukosit positif positif pada urin pertama pertama atau pemeriksaan pemeriksaan mikroskop mikroskopis is sedimen urin menunjukkan * 10  per lapang pandang.  2 ekitar 10-0  dari %anita dengan uretritis pada akhirnya berkembang  penyakit radang panggul, yang kemudian dapat menyebabkan infertilitas dan

1

kehamilan kehamilan ektopik sekunder pembentukan pembentukan parut post inflamasi di saluran saluran tuba. Infeksi gonococcal diseminata dan arthritis reaktif berkembang kurang dari 1   pada pasien %anita dengan urethritis. 3orbiditas akibat uretritis pada laki-laki kurang kurang umum terjadi terjadi 41  -2 5, biasan biasanya ya berupa berupa striktur striktur uretra uretra atau atau stenosi stenosiss karena karena pembentuk pembentukan an parut post inflamasi. inflamasi. )otensi )otensi komplikasi komplikasi lain uretritis uretritis pada laki-laki laki-laki termasuk termasuk prostatitis, prostatitis, epididimit epididimitis is akut, pembentukan pembentukan abses, proktitis, infertilitas, sperma abnormal, dan arthritis reaktif. 6omplikasi yang jarang terjadi namun namun serius serius yaitu yaitu arthrit arthritis, is, mening meningitis itis,, dan endok endokard arditis itis.. 7ingk 7ingkat at mortal mortalita itass minimal pada pasien dengan urethritis gonorrhea. #engan terapi adekuat fungsi dapat kembali normal.  18 enters for #isease ontrol and )re&ention 4#5 !merika erikat telah mengelu mengeluark arkan an rekom rekomend endasi asi pengob pengobatan atan baru baru untuk untuk urethr urethriti itiss gonorr gonorrhea hea,, yang yang diterbitkan dalam edisi 1 !pril dari 3orbidity and 3ortality eekly 9eport. )edoman )edoman baru merekomend merekomendasikan asikan pengobatan pengobatan sefalosporin sefalosporin dalam menangani menangani resistensi resistensi gonorrhea gonorrhea terhadap terhadap fluoro:uino fluoro:uinolones, lones, yang sekarang sekarang tersebar tersebar luas di !merika !merika erikat erikat di kalangan kalangan heteroseksua heteroseksuall dan laki-laki laki-laki yang berhubungan berhubungan seks dengan laki-laki.  #ata dari #;s /onococcal Isolate ur&eillance )roject 4/I)5 di 2$ kota di !merika !merika erikat menunjukk menunjukkan an bah%a bah%a pada paruh pertama pertama tahun 200$, $," kasus gonorrhea gonorrhea pada laki-laki heteroseksual heteroseksual yang resisten fluorokuinol fluorokuinolon on  Neisseria gonorrhoeae 4. 1+ alah satu cirri penyakit gonokokal gejala pada pria adalah adanya discharge purulen, yang terkait dengan masuknya polimorfonuklear dan sel epitel urethra yang telah mati. ebuah studi menunjukkan bah%a ada masa inkubasi dari %aktu infeksi dengan timbulnya gejala klinis penyakit. elama %aktu ini gonokokus yang diam dan tidak dapat dibiakkan dari uretra sampai 0 jam setelah inisiasi infeksi, setelah itu proses eksudatif purulen dimulai. #ata ini menunjukkan bah%a gonokokus memasuki dan mempengaruhi respon imun di a%al penyakit di mana mereka bertahan hidup dan bereplikasi. ukti terbaru menunjukkan bah%a a%al infeksi, 7F - G , IB - 1H , IB - $ , dan IB - 8 disekresi dari sel epitel urethra primer. )elepasan sitokin dan kemokin dari epitel urethra mungkin, dapat berpotensi memicu respon inflamasi yang terkait dengan urethritis gonokokal dengan memicu masuknya )3. )3 masuknya dalam hubungannya dengan pelepasan sitokin dari epitel urethra selanjutnya mungkin mempotensiasi gejala klinis yang terkait dengan  penyakit. 7ransudat yang ada dapat menyebabkan kesulitan miksi sehingga dapat mengakibatkan dysuria. elain itu rasa gatal diinduksi oleh pelepasan mediator inflamasi histamine dari )3 khususnya eosinophil. 8 +

2.# T!nd! d!n $e%!l! 7erdapat nyeri saat !6 dan alat kelamin keluar nanah dalam jumlah

 banyak. )ada pria gejala nyeri saat !6 dan keluar nanah dari alat kelamin mulai muncul biasanya setelah 2- + hari 4masa inkubasi5, namun pada  beberapa indi&idu justru terjadi lebih lama yakni setelah "-10 hari 4masa inkubasi5.1 6eluhan subjektif yang paling sering timbul adalah rasa gatal, disuria, polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra yang kadang-kadang dapat disertai darah dan rasa nyeri pada saat ereksi. )ada  pemeriksaan fisik, orifisium uretra eksternum tampak kemerahan, edema, ekstropion dan pasien merasa panas. )ada beberapa kasus didapati pula  pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral maupun bilateral. 1$ #ari pemeriksaan fisik di dapatkan sekret 4kekuningan5 pada osteum urethra eksterna dalam jumlah banyak 4celana dalam sering basah5. edangkan  pemeriksaan penunjang pada pe%arnaan gram di dapatkan diplokokus gram negati&e intra dan ekstra selular pada pemeriksaan kultur di dapatkan biakan  N. Gonorrhoeae dan pada pemeriksaan >BI! di dapatkan

antigen  N.

Gonorrhoeae.1

2.& Peme'i(s!!n Pen)n%!ng

ila fasilitas pengobatan, tenaga medis dan laboratorium tersedia, maka untuk diagnosa uretritis tidak cukup hanya dengan pemeriksaan klinis, tetapi harus diikuti pemeriksaan bakteriologis. #iagnosis ditegakkan melalui identifikasi  Neisseira Gonorrhoea dari membran mukosa yang terinfeksi, dengan

sediaan

langsung,

kultur,

atau

deteksi

molekuler

biologis

mikroorganisme tersebut pada genital, rektal, faring atau sekresi okuler. 1 )ada %anita,untuk sediaan langsung dan kultur, sampel dapat diambil dari kanal endoser&iks setelah dibersihkan sekresi eksudat &agina atau uretra. selain itu, spesimen dapat juga diambil dari urin, &ul&o&aginal dan intracoital. )ada pria, pengambilan spesimen dari uretra diambil dengan s%ab kecil atau sengkelit.1

$

1.

ediaan Bangsung dengan )e%arnaan /ram #iagnosis dapat langsung ditentukan dengan pe%arnaan gram atau methylene blue. akteri gonore tersebut terdapat dalam bentuk diplokokus  polimononuklear 4)35. )emeriksaan ini berguna terutama pada indi&idu dengan gonore yang bersifat simptomatis. 'asil disebut positif jika tampak  kuman diplokokus berada diantara leukosit polimorfonuklear. ensiti&itas  pe%arnaan gram tergantung pada gejala-gejala orang yang terinfeksi dimana eksudat uretra pada pria simptomatis mendeteksi hampir ?+ hingga ?8. edangkan pada %anita pe%arnaan gram spesimen ser&iks mempunyai sensiti&itas sebanyak +0. )ada indi&idu yang asimptomatis,  pe%arnaan mempunyai hasil yang rendah dan tidak efektif. 3aka, digunakan metode kultur atau teknik amplifikasi. 1

/ambar 2.1 Neisseira Gonorrhoea(tampak bakteri gram negatif  diplokokus di antara leukosit polimorfonuklear  2.

 12

6ultur 

Untuk identifikasi spesies baru perlu dilakukan pemeriksaan 4kultur5. #ua macam media yang dapat digunakan (  3edia 7ranspor   3edia )ertumbuhan

ontoh media transpor ( •

3edia tuart 3erupakan media transpor saja, sehingga perlu ditanam kembali  pada media pertumbuhan

"



3edia 7ransgro% 3edia ini selektif dan nutritif untuk  N. Gonorrheae  dan

 N.

 MeningitidisC dapat bertahan higga ?$ jam dan merupakan gabungan media transpor dan media pertumbuhan, sehingga tidak   perlu

ditanam dalam media pertumbuhan lagi. 3edia ini

merupakan modifikasi media 7hayer 3artin dengan menambahkan trimetroprim untuk mematikan roteus spp ontoh media pertumbuhan C •

3c Beods chocolate agar  3eruoakan media non selektif. erisi agar coklat, agar serum. elain kuman N. Gonorrhaeae, kuman-kuman yang lain juga dapat tumbuh.



3edia 7hayer 3artin 3edia ini selektif untuk isolasi  N. Gonorrheae. 3engandung &onkomisin

menekan

pertumbuhan

kuman

/ram-positif,

kolestrimetat untuk menekan pertumbuhan bakteri gram- negatif  dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur  •

 Modified  7hayer 3artin agar  Isinya

ditambah

dengan

trimetroprim

untuk

mencegah

 pertumbuhan kuman roteus spp. 7erdapat beberapa media pertumbuhan baru yang dikembangkan seperti J>3>  plate yang mengandung agar 3artin-Be%is, dalam desain rectangular polystyrene plate. Kang mengandung sumur =2 tablet, untuk  menhasilkan atmosfer yang sesuai untuk kuman gonokokus. !.

7es #efinitif  a. 7es oksidasi 9eaksi positif oksidasi dengan tetramil-p-fenilendiamin hidroklorida 1 dapat menghasilkan %arna unguselama +-10 menit dan setelah +-10

8

detik koloni gonokokus dapat diidentifikasi. emua neisseria memberi reaksi positif dengan perubahan %arna.  1  b. 7es fermentasi 7es oksidasi positif juga dilanjutkan

dengan

tes

fermentasi

menggunakan glukosa, maltosa dan sukrosa. 6uman gonokokus hanya ".

memfermentasikan glukosa.1 7es dengan sampel urin 7es sampel urin dapat dilakukaan dengan cara dua buah gelas 10 mB diisi dan diperiksa. 6ekeruhan pada gelas pertama menunjukkan adanya uretritis. etelah disentrifugasi sedimen dari kedua gelas bisa diperiksa untuk melihat sel-selnya.$

#.

7es amplifikasi nucleid acid   ucleid acid amplification 4!!5 dikembangkan untuk diagnosis infeksi chlamidia seperti reaksi rantai lipase, polymerase chain reaction 4)95, transcription mediated amplification 473!5, dan

strand

displacement amplification assay yang dapat mendeteksi #! atau 9!  pada gonokokus selain #! pada chlamidia. 7es-tes ini mempunai keuntungan dimana pengambilan sampel tidak in&asif seperti first &oid urine 4FEU5 pada pria dan %anita, s%ab &ul&o&aginal atau intracoital dapat digunakan untuk diagnosis gonokokus dan diagnosis chlamidia tanpa mengurangi sensiti&itas. 7es ini bermanfaat apabila kultur tidak dapat dilakukan. 3edia pertumbuhan disimpan dalam inkubator karbon diaksida atau kaleng lilin pada suhu ?+-?8,$ oF. etelah inkubasi selama 2-8 jam, karakteristik koloni dapat terlihat.1 $.

7es beta-laktamase )emeriksaan beta-laktamase dengan menggunakan cefinase 73 dis. B ?$11?2 yang mengandung

chromogenic cephalosporin,  yang

menyebabkan perubahan %arna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enAim beta-laktamase.12 2.* Peneg!((!n Di!gnosis )enegakan diagnosis

dilakukan

dengan

 pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (

?

cara

yaitu

anamnesis,

!namnesis 1$,1"( 1. 2. . .

9asa /atal 9asa terbakar saat buang air kecil ering buang air kecil 4polakisuria5 6eluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra yang kadang-kadang

dapat disertai darah +. 9asa nyeri pada saat ereksi $. #emam ". Faktor 9esiko )asangan eksual L 1 • erhubungan eksual dengan )6  • 3engalami 1 atau lebih episode )3 dalam 1 tahun terakhir  • )emeriksaan fisik 1. 2. . . +. $. ".

7erdapat discharge dari penis atau &agina 4kuning, putih, atau hijau5 )enis ber%arna merah atau edema 9asa sakit di daerah perut bagian ba%ah yeri pada bagian testis atau daerah genital 7erdapat discharge atau perdarahan pada anus 9asa gatal pada daerah anus )embesaran 6/ inguinal unilateral 4beberapa kasus5

)emeriksaan penunjang ( 1 ila fasilitas pengobatan, tenaga medis dan laboratorium tersedia, maka untuk diagnosa uretritis tidak cukup hanya dengan pemeriksaan klinis, tetapi harus diikuti pemeriksaan bakteriologis. #iagnosis ditegakkan melalui identifikasi  Neisseira Gonorrhoea dari membran mukosa yang terinfeksi, dengan

sediaan

langsung,

kultur,

atau

deteksi

molekuler

biologis

mikroorganisme tersebut pada genital, rektal, faring atau sekresi okuler.

1

)engambilan bahan duh tubuh uretra pria, dapat dilakukan dengan menggunakan lidi kapas yang dimasukkan ke dalam uretra. edangkan  pengambilan duh tubuh genital pada %anita dilakukan dengan spekulum dan mengusapkan kapas lidi di dalam &agina dan kemudian dioleskan ke kaca objek bersih.$ 1. 2. !.

)e%arnaan /ram 6ultur 12 7es #efinitif  a. 7es oksidasi 10

". #.

 b. 7es fermentasi 7es amplifikasi nucleid acid  7es beta-laktamase

2.+ Di!gnosis B!nding Uretritis on-/onorrhea • 1. Uretritis 6lamidiosis 4Uretritis on-pesifik5 2. Uretritis 'erpes impleks . 7rikomoniasis 2.1,-en!n! Te'!pi 1. onmedikamentosa )enjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh •

 pada keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntas. 7idak ada cara pencegahan terbaik kecuali menghindari •







kontak seksual dengan pasangan yang beresiko. ? ila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetapnya 4notofikasi pasangan5 !njurkan abstinensia sampai infeksi sembuh secara laboratoris, bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom 6unjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke- dan hari ke-" Bakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi,

 pentingnya keteraturan berobat. 2. 3edikamentosa )ada dasarnya pengobatan uretritis baru diberikan setelah diagnosa ditegakkan. Fasilitas untuk menegakkan diagnosis penyebab uretritis secara pasti pada suatu daerah kadang-kadang belum tersedia, sehingga diagnosis

dengan

mengandalkan

tanda-tanda

klinis

atau

dengan

 pendekatan sindrom masih dipandang sangat efektif.? Untuk daerah tanpa fasilitas pemeriksaan dan laboratorium lengkap, tatalaksana dapat dilakukan dengan  sindromic approach  4pendekatan sindrom5 berupa penilaian faktor resiko, dan lansung mengobatinya untuk  kedua infeksi tersebut. Untuk lokasi layanan kesehatan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan dan laboratorium lengkap, pendekatannya dapat lebih sempurna. 12

11

7erapi uretritis gonore ? ,tanpa komplikasi ( 1. /olongan ephalosporin ( a.efiDime 00 mg per oral  b.eftriaDone 2+0 mg im 2. /olongan pididimitis >pididimitis akut biasanya unilateral dan setiap epididimitis biasanya disertai deferentitis. 6eadaan yang mempermudah timbulnya epididimitis ini adalah trauma pada uretra posterior yang disebabkan oleh salah  penanganan atau kelalain penderita sendiri. Faktor yang mempengruhi keadaan ini antara lain irigasi yg terlalu sering dilakukan, cairan irigator  terlalu panas, atau terlalu pekat, instrumentasi yg terlalu kasar, pengurutan  prostat yang berlebihan, dan aktifitas seksual jasmani yang berlebihan. >pididimitis dan tali spematika membengkak dan terasa panas, juga testis, sehingga menyerupai hidrokel sekunder. )ada penekanan terasa nyeri sekali. ila mengenai kedua epididimis dapat mengkibatkan sterilisasi.

1

 j. 7rigonitis Infeksi asendens dari uretra posterior dapat mengenai trigonum &esika urinaria. 7rigonitis menimbulkan gejala poliuria, disuria terminal, dan hematuri.

2. )ada %anita /ambaran klinis dan perjalanan penyakit pada %anita berbeda dengan pria. 'al ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan %anita. 'al ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan %anita. )ada %anita, baik penyakitnya akut maupun kronik, gejala subyektif jarang ditemuka dan hampir tidak pernah didapati kelainan obyektif. )ada umumnya %anita datang kalau sudah ada komplikasi. ebagian penderita ditemukan pada %aktu pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan keluarga berencana. )ada mulanya hanya ser&ik uteri yang terkena infeksi. #uh tubuh yang mukopurulen dan mengandung banyak gonokokus mengalir keluar dan menyerang uretra, duktus parauretra, kelenjar bartholin, rektum, dan dapat  juga naik ke atas sampai pada daerah kandung telur. a. Uretritis /ejala utama ialah disuria kadang-kadang poliuria. )ada pemeriksaan orifiisum uretra eksternum tampak merah, edematosa, dan ada sekret mukopurulen.  b. )arauretritisMskenitis 6elenjar parauretra dapat terkena, tetapi abses jarang terjadi. c. er&isitis #apat asimptomatis, kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada  punggung ba%ah. )ada pemeriksaan ser&ik tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. ekret tubuh akan terlihat lebih banyak, bila terjadi ser&isitis akut atau disertai &aginitis. Kang disebabkan oleh 7richomonas &aginalis. d. arthonilitis Babium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan nyeritekan. 6elenjar bartholin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan

1+

dan penderita sukar duduk. ila saluran kelenjar tersumbatdapat timbul abses dan dapat pecah menjadi mukosa atau kulit. 6alau tidak diobati dapat menjadi rekuren atau kista. e. alpingitis )eradangan dapat bersifat akut, subakut atau kronis. !da beberapa faktor   predisposisi yaitu( 15 3asa puerperium 4nifas5 25 #ilatasi setelah kuratese 5 )emakaian IU#, tindakan !6#9 4alat kontrasepsi dalam rahim5. ara infeksi langsung dari ser&ik melalui tuba fallopi sampai pada daerah salping dan o&arium. ehingga dapat menimbulkan penyakit radang  panggul 4)9)5. Infeksi )9) ini dapat menimbulkan kehamilan ektopik dan sterilitas. 6ira-kira 10 %anita dengan gonore akan berakhir dengan )9). /ejalanya terasa nyeri pada daerah abdomen ba%ah, discharge tubuh &agina, disuria, dan menstruasi yang tidak teratur atau abnormal.

1$

BAB III  LAP/-AN KASUS

3.1. Identit!s P!sien

 ama

( 7n. !

Jenis kelamin

( Baki -Baki

Umur

( + tahun

)endidikan

( #

)ekerjaan

( )ekerja Bapangan 4tambang5

!lamat

( Jl 7egas inangun o. 2$ )laju. )alembang

7anggal kunjungan M jam ( 0 #esember 201+ M 11.00 I

3.2. An!mnesis

#iperoleh secara alloanamnesis pada tanggal 0 #esember 201+ , pukul 11.00 I. 3.2.1

Kel)0!n )t!m! 

7erdapat cairan seperti lendir yang keluar melalui kemaluan sejak 1  bulan yang lalu.

3.2.2

Kel)0!n t!m!0!n 

ering uang !ir 6ecil dan merasa tidak nyaman saat buang air  kecil.

3.2.3

-i!4!t Pe'%!l!n!n Pen4!(it 

ejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, penderita mengeluh keluar cairan bening seperti lendir dari kemaluannya. airan  bening tidak ber%arna, tidak berbau. )enderita tidak bisa memprediksi kapan keluarnya cairan karena keluarnya cairan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun saat melihat celana dalam tampak sedikit basah di daerah kemaluan.

1"

ejak keluarnya cairan dari kemaluan, penderita mengeluh sering buang air kecil, merasa sedikit panas pada kemaluan dan nyeri saat buang air kecil. yeri saat ereksi ataupun saat  berhubungan disangkal. )enderita juga manyangkal rasa gatal,  perih, muncul benjolan-benjolan di kemaluan atau sekitarnya. 6urang lebih + hari sejak timbul keluhan, penderita berobat ke dokter kulit di palembang dan diberi obat racikan, untuk hari  pertama diberi $ tablet untuk sekali makan dan hari- hari berikutnya obat diminum 2D sehari selama + hari. amun setelah obat habis keluhan yang ada tidak ada perbaikan. etelah obat habis kurang lebih 2 minggu sejak munculnya keluhan, penderita kembali berobat dengan dokter umum di 6ota Jambi dan diberikan doksisiklin sebanyak 2D sehari selama 10 hari, keluhan keluarnya cairan dari kemaluan tidak ada perbaikan tetapi untuk keluhan seringnya !6, nyeri saat !6 dan rasa panas mulai ada perbaikan. $ hari setelah obat doksisiklin habis, penderita mengaku masih mengeluarkan cairan dari kemaluan tanpa ada perubahan, lalu untuk keluhan sering !6, nyeri saat !6 dan rasa panas masih dirasakan oleh pederita %alaupun sudah terjadi perbaikan, sehingga membuat penderita datang ke 9U# ari. )enderita mengakui bah%a pernah melakukan hubungan suami istri namun dengan %anita lain yang dikenalnya melalui teman. 3enurut

pengakuannya,

%anita tersebut

melakukan

hubungan suami istri dengan banyak pria. + hari sejak melakukan hubungan badan dengan %anita tersebut, keluhan mulai dialami  penderita.

3.2.

-i!4!t pen4!(it d!0)l) 

)enderita pernah mengalami keluhan yang sama kurang lebih  bulan yang lalu. 3enurut pengakuan penderita, keluhan yang

18

sirasakan timbul  hari setelah melakukan hubungan suami istri dengan %anita selain istrinya. )asien berobat di jambi dengan dokter spesialis kulit, diberikan obat suntik 1 kali dan obat tablet dan dinyatakan sembuh.

3.2."

-i!4!t pen4!(it d!l!m (el)!'g! 

6eluhan serupa tidak dialami oleh anggota keluarga yang lainnya

3.3. Peme'i(s!!n 5isi(  3.3.1

St!t)s $ene'!lis Ke!d!!n Um)m

6esadaran

( ompos 3entis

7ekanan darah

( 110M"0 mm'g

 adi

( 8DMmenit

)ernapasan

( 21DMmenit

uhu

( $," elcius



( +? kg

7

( 1$ cm

Ke!d!!n Spesifi( 

6epala

( #alam atas ormal

Beher

( #alam atas ormal

7horaD

( #alam atas ormal

>kstremitas !tas

( )embesaran 6/ 4-5

>kstremitas a%ah

( )embesaran 6/ 4-5

3.3.2. St!t)s De'm!tologi()s

9egio /land )enis

1?

=U> 'iperemis erkret 3ukoid minimal

/ambar ..2 9egio gland penis 9egio /land )enis, =rifisuim Uretra >ksterna tampak hiperemis dengan edema minimal, terdapat sekret mukoid, ber%arna bening kental dan tidak mengeluarkan bau busuk. 7idak terdapat efloresensi )rimer atau sekunder pada permukaan kulit penis 9egio )ubic 4genital5

3.. Peme'i(s!!n Pen)n%!ng

)emeriksaan Baboratorium ( - )er%arnan /ram /onorre 4-5 7idak

ditemukan

kuman

diplokokus

 polimorfonuklear 

20

berada

diantara

leukosit

/ambar . )emeriksaan /ram /onorre !njuran pemeriksaan ( -  %ultur Gonore dan Clamydia trachomatis

3.".

Di!gnosis B!nding

1. Uretritis /onore 2. Uretritis non-/onore . 'erpes impleks /enital

3.#.

Di!gnosis Ke'%!

Uretritis /onore

3.&.

Pen!t!l!(s!n!!n

a. Umum )enjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh •

 pada keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntas. 7idak ada cara pencegahan terbaik kecuali •

menghindari kontak seksual dengan pasangan yang beresiko. ? ila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada  pasangan tetapnya 4notofikasi pasangan5

21



!njurkan puasa hubungan seksual 4abstinensia5 sampai infeksi sembuh secara laboratoris, bila tidak memungkinkan anjurkan





 penggunaan kondom 6unjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke- dan hari ke-" Bakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi, pentingnya keteraturan berobat

 b. 6husus  =bat sistemik 21 • •

efiDime oral 00 mg dosis tunggal, 1DMhari selama " 'ari !Aitromisin oral 2 gram dosis tunggal,  tab +00 mg M  pemberian hanya untuk 1 hari

3.*.

P'ognosis

a. &uo ad vitam' (onam  b. &uo ad functionam' dunia ad (onam c. &uo ad sanationam' du(ia ad (onam d. &uo ad cosmetica' (onam

22

BAB I6 ANALISA KASUS ejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, penderita mengeluh keluar cairan  bening seperti lendir dari kemaluannya. airan bening tidak ber%arna, tidak   berbau. )enderita tidak bisa memprediksi kapan keluarnya cairan karena keluarnya cairan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun saat melihat celana dalam tampak sedikit basah di daerah kemaluan. ejak keluarnya cairan dari kemaluan, penderita mengeluh sering buang air  kecil, merasa sedikit panas pada kemaluan dan nyeri saat buang air kecil. yeri saat ereksi ataupun saat berhubungan disangkal. )enderita juga manyangkal rasa gatal, perih, muncul benjolan-benjolan di kemaluan atau sekitarnya. 6urang lebih + hari sejak timbul keluhan, penderita berobat ke dokter kulit di palembang dan diberi obat racikan, untuk hari pertama diberi $ tablet untuk  sekali makan dan hari-hari berikutnya obat diminum 2D sehari selama + hari.  amun setelah obat habis keluhan yang ada tidak ada perbaikan. etelah obat habis kurang lebih 2 minggu sejak munculnya keluhan,  penderita kembali berobat dengan dokter umum di 6ota Jambi dan diberikan doksisiklin sebanyak 2D sehari selama 10 hari, keluhan keluarnya cairan dari kemaluan tidak ada perbaikan tetapi untuk keluhan seringnya !6, nyeri saat !6 dan rasa panas mulai ada perbaikan. $

hari

setelah

obat doksisiklin

habis,

penderita mengaku

masih

mengeluarkan cairan dari kemaluan tanpa ada perubahan, lalu untuk keluhan sering !6, nyeri saat !6 dan rasa panas masih dirasakan oleh pederita %alaupun sudah terjadi perbaikan, sehingga membuat penderita datang ke 9U# ari. )enderita mengakui bah%a pernah melakukan hubungan suami istri namun dengan %anita lain yang dikenalnya melalui teman. 3enurut pengakuannya, %anita tersebut melakukan hubungan suami istri dengan banyak pria. + hari sejak  melakukan hubungan badan dengan %anita tersebut, keluhan mulai dialami  penderita.

2

)enderita mengakui bah%a pernah melakukan hubungan suami istri namun dengan %anita lain yang dikenalnya melalui teman. 3enurut pengakuannya, %anita tersebut melakukan hubungan suami istri dengan banyak pria. + hari sejak  melakukan hubungan badan dengan %anita tersebut, keluhan mulai dialami  penderita. )enderita pernah mengalami keluhan yang sama kurang lebih  bulan yang lalu. 3enurut pengakuan penderita, keluhan yang sirasakan timbul  hari setelah melakukan hubungan suami istri dengan %anita selain istrinya.

)asien berobat

di jambi dengan dokter spesialis kulit, diberikan obat suntik 1 kali dan obat tablet dan dinyatakan sembuh. erdasarkan anamnesis, keluhan keluarnya duh tubuh melalui orifisium uretra eksterna merupakan salah satu gejala terjadinya Uretritis, namun uretritis  bisa disebabkan oleh gonorrea ataupun non-gonorrea. erdasarkan teori, duh tubuh yang disebabkan oleh gonorrea berupa sekret mukopurulen dan berbau, non gonorrea berupa seropurulen. amun pada penderita hanya ditemukan sekret mukoid dan tidak berbau, hal ini terjadi karena pasien sudah pernah berobat sebelumnya sehingga gejala klinis berupa sekret mukopurulen tidak timbul. )enderita juga mempunyai faktor resiko berupa kontak seksual dengan %anita yang melebihi 1 pasangan sehingga diagnosa uretritis gonorrear, non-gonorreae dan herpes simpleks genital sangat memungkinkan. amun sesuai dengan teori,  bila dilihat dari timbulnya gejala setelah kontak seksual selama + hari, maka uretritis non gonorreae dan herpes simpleks dapat disingkirkan karena gejala uretritis gonorreae timbul 2-+ hari setelah kontak seksual. Untuk gejala nyeri saat !6, rasa panas disekitar orifisium uretra eksterna tidak bisa menyingkirkan different diagnose karena memiliki keluhan yang sama.  amun penderita menyangkal adanya benjolan-benjolan di kemaluan yang bisa menyingkirkan herpes simpleks genital. erdasarkan )emeriksaan fisik didapatkan =rifium Uretra >ksterna hiperemis dan edema minimal, sesuai dengan teori bah%a pada uretritis gonorrea ditemukan =rifisium Uretra eksterna yang hiperemis dan edema. 1$

2

)ada pemeriksaan penunjang Baboratorium didapatkan bah%a kuman gonorreae negatif 4-5, hal ini dikarenakan penderita sudah meminum obat sebelumnya sehingga hasil pemeriksaan menjadi bias. 7abel .1 #iagnosa anding 6asus

!namnesis

3engeluh

Uretritis

Uretritis non- 'erpes

/onorreae1$,1"

/onorreae

implek 

46lamidia51$ 6eluar  3engeluh

3engeluh

keluar

cairan duh

tubuh

dari

keluar

lendir

keluar  =U>, gatal, rasa tubuh

duh h keluar   dari

melalui

terbakar

kemaluan,

saat !6, ering seropurulen,

cairn

/enital22 3engelu

duh

4nyeri5 =U> berupa tubuh

bening !6,

#emam,

nyeri

melalui

saat =U>,

tidak ber%arna nyeri saat ereksi, !6

yag

dan

rasa !6,

tidak   keluhan

-+

 berbau, ering setelah !6,

kontak  tidak enak di

merasa seksual

 berupa

F9   sering !6, terbakar, pasangan timbulnya

kencing, nyeri seksual saat

gatal,

dan lubang uretra, rasa

 panas disekitar  memiliki lubang

hari ringan,

nyeri saat

gejala

L

1, keluhan

1- sistemik 

!6.  berhubungan

minggu

4demam,

6eluhan

seksual

dengan setelah

serupa pernah )6

dan

sakit

kontak 

kepala,

dialami

mengalami 1 atau seksual,

malaise

 penderita

lebih episode )3

dan

sebelumnya.

dalam

)enderit

terakhir 

1

memiliki

tahun resiko

mialgia5.

'omoseksual

F9 

mengaku

dan memiliki kontak 

 pernah

ri%ayat alergi seksual

 berhubungan

4karena

suami

disebabkan

istri

2+

bisa

dengan %anita

oleh

lain dan %anita

terhadap

tersebut

komponen

memiliki

sekret genital

 banyak 

 pasangan

 pasangan. hari

+

seksual

setelah

 berhubungan dengan %anita tersebut,  penderita mulai mengalami keluhan

3enyinkirkan diagnosis( )enderita mengaku mengaku tidak   pernah timbul seperti cacar di kemaluan. )enderita mengaku tidak  ada rasa nyeri saat  berhubungan  badan

dan

keluhan timbul mulai + setelah

2$

alergi

 berhubungan suami

istri

dengan %anita )emeriksaa

lain )ada

n Fisik

tampak 

=U>

hiperemis, edema

hiperemis, edema

dan ektropion. airan =U> berupa

minimal. airan

)ada =U> tampak  )ada

ekret

 berupa

#itemuk 

 beberapa

an

keadaan tidak  efloresen terdapat duh si

sekret

tubuh

mukopurulen dan

keluar 

yang

 berbau isa disertai melalui =U>

pada

kulit  berupa &esikel

mukoid. 7idak 

)embesaran 6/

 berkeom

ditemukan

regional ataupun

 pok 

)embesaran 6/ regional

tidak disertai

dengan

 pembesaran 6/

dasar  eritema  pada  batang dan glands  penis. #isertai  pembesar  an 6/ regional

)asien dapat didiagnosis menderita Uretritis /onore berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 3enurut )edoman asional )enanganan I3, kuman )atogen penyebab utama duh tubuh yang berasal dari uretra adalah  Neisseria  gonorrhoeae dan Chlamydia Trachomatis.  amun untuk menegakkan diagnosa  pasti, harus disertai hasil pemeriksaan mikroskopis. ebelum dilakukanya  pemeriksaan mikroskopis maka tatalaksana dapat dilakukan dengan  sindromic 2"

approch berupa penilaian faktor risiko, dan pertimbangan untuk melakukan engobatan untuk kedua infeksi 4gonore dan 6lamidiosis siebabkan oleh tingginya insiden infeksi klamidia bersamaan dengan gonore 42+-+05,tingginya insiden infeksi klamidia dan gonore disertai komplikasi dan kesukaran teknik   pemeriksaan klamidia.1$ 3aka edukasi pada pasien berupa )enjelasan mengenai pengobatan dan  pencegahan, meminta penderita juga memba%a pasangan untuk kontrol, diannjurkan untuk berpuasa dalam berhubungan seksual untuk sementara %aktu, kunjungan ulang untuk hari ke  dan hari ke ", dan konseling mengenai penyakit dan komplikasinya. esuai dengan 7eori penatalaksanaan kasus uretritis gonore harus dilakukan terapi nonmedikamentosa berupa edukasi, yaitu ( 1$ )enjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh pada • keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular  kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntas. 7idak ada cara pencegahan terbaik kecuali menghindari kontak seksual •







dengan pasangan yang beresiko. ila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetapnya 4notofikasi pasangan5 !njurkan )uasa berhubungan seksual 4abstinensia5 sampai infeksi sembuh secara laboratoris, bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom 6unjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke- dan hari ke-" Bakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi,  pentingnya keteraturan berobat. Untuk penatalaksanaan 3edikamentosa diberikan efiDime oral 00 mg

dosis tunggal, 1D sehari dalam " hari. 7erapi ini sesuai dengan teori bah%a  N. Gonorrhoeae sudah berkembang menjadi resisten terhadap beberap antibiotik  semasuk penisiln, tetrasiklin, makrolid dan fluoro:uinolon. eftriaDone dan cefiDime memiliki evidence)(ase yang kuat untuk efikasi dalam pengobatan gonorreae dan sebagai prinsip rekomendasi terapi dalam guideline 2**+.22 edangan untuk pemberian !Aitromisin oral 2 gram dosis tunggal,  tab +00 mg M pemberian hanya untuk 1 hari. 7erapi ini sesuai dengan teori dari  guideline yang menyebutkan teori bah%a mengkombinasikan terapi antimikrobakterial

28

merupakan strategi untuk memperlambat dan mela%an penyebaran perkembangan dari multi)drug resistance. trategi ini lebih baik bila hanya menaikkan dosis sepalosporin saja. elain itu juga pemberian obat !Aythromycin diberikan karena uretritis gonorreae sering diiringi dengan infeksi dari Chlamydia trachomatis dengan persentase kejadian 2+-+0.1$,22 )rognosis dari Uretritis /onore berdasarkan teori adalah baik dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi sehingga penyakit tidak beranjut dan berulang. =leh karena berdasarkan teori tersebut, prognosis Uretritis /onore yang diderita  pasien ini adalah baik dengan penjabaran prognosis sebagai berikut(+ 1. 2.

uo ad vitam ' (onam karena penyakit tidak mengancam nya%a. uo ad functionam' du(ia ad (onam   karena bila tidak diobati maka bisa timbul dispareunia karena uretritis gonorreae bisa menyebabkan nyeri saat

.

ereksi1$ uo ad sanationam' du(ia ad (onam untuk kesembuhan, ebagian besar  infeksi gonorreae memberikan respons yang cepat terhadap pengobatan dengan antibiotik. )rognosis baik jika diobati dengan cepat dan lengkap.

.

 amun penyakit ini bisa kembali terulang bila faktor resiko tidak dihindari. + uo ad cosmetica' (onam kosmetik tidak terganggu dengan adanya  penyakit ini

2?

BAB 6 KESI7PULAN )enyakit urethritis gonorrhea merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu  Neisseria gonorrhoeae. Urethritis didefinisikan sebagai peradangan atau infeksi uretra. )ada pasien ini bernama 7n. !, + tahun, memiliki gejala dan hasil  pemeriksaan yang sesuai dengan uretritis gonorreae, sehingga diagnosisnya adalah uretritis gonorreae. >dukasi yang diberikan mengenai penyakit berupa penjelasan  penyebab, cara pengobatan, pencegahan berupa tidak melakukan hubungan seksual sebelum dinyatakan sembuh, tidak melakukan kontak seksual terhadap  pasangan beresiko dan kontrol setelah " hari untuk melihat hasil terapi dan  perkembangan penyakit.  7erapi medikamentosa yang diberikan yaitu efiDime oral 00 mg dosis tunggal, 1D sehari selama " hari dan pemberian aAythromisin oral 2 gr dosis tunggal,  tablet +00 mg M pemberian hanya untuk 1 hari. eberapa komplikasi dapat terjadi apabila penyakit ini tidak ditangani dengan baik dan )rognosis  penyakit ini baik apabila ditangani secara tepat, patuh dalam pengobatan dan menghindari hubungan seksual yang beresiko.

0

DA5TA- PUSTAKA

1.

!dam, !.3.. 2012.  -ahan /ar Infe0si Menular e0sual IM3 ada istem Urogenitalia. 3akassar( agian Ilmu 6esehatan 6ulit dan 6elamin F6  U'!.

2.

Anon4mo)s. 2,,&. #iseases haracteriAed by Urethritis and er&icitis.

!&ailable

at(

0ttp88.d.go98std8t'e!tment82,,#8)'et0'itis:!nd:

e'9iitis.0tm;. #esember 0th 201 18(+)3.

!.

arclay, Baurie. 200". # Issues e% 7reatment 9ecommendations for  /onorrhea. !&ailable at( 0ttp88.meds!pe.o'g89ie!'tile8"""22* . !ccessed eptember +th 201 8(2)3.

".

arakbah, J. 200+. edoman 4iagnosis dan Terapi Ilmu enya0it %ulit dan  %elamin. urabaya ( Fakultas 6edokteran Uni&ersitas !irlangga #. or%in, >liAabeth J. 200?. -u0u a0u atofisiologi. Jakarta ( >/ $. #aili, .F., 200?. /onore. In( #aili, .F., et al .,  Infe0si Menular e0sual . th ed. Jakarta( alai )enerbitan F6UI, $+-"$. 5. #e&rajani, ikha 9. 2010. 6re&uency nd attern 7f Gonorrhoea t 8ia&uat  :.

University 9ospital , 'yderabad 4! hospital ased #escripti&e tudy5. >d%ards, J., 3 !picela. 200. 7he 3olecullar 3echanism of eissheria /onorrheae

+.

to

Initiates

Infection.

Journal

of

linical

3icrobiology.Eol.1"45(?$+- ?"+. >rna%ati. 200?. Ureteritis Gonore. Fakultas 6edokteran Uni&ersitas ijaya

6usuma urabaya. 1*. Freedberg, I3. 200.  6it;patric0disi 6e-$. adan )enerbit Fakultas 6edokteran Uni&ersitas Indonesia, Jakarta, Indonesia, hal. -?. 1!. 'ook >, 'ansfield''. /onococcal Infection in 7he!dult. In( 'olmes 66, editors. eDually 7ransmitted #isease. rd ed. e% Kork( 3c/ra%-'illC 200". 1". Ja%as, Fitri., #%i 3urtiastutik. /onorrhoeae )atients in eDually 7ransmitted  #iseases #i&ision, #ermatoEenereology #epartment of #r. oetomo /eneral 'ospital. Eol. 2 o 0 #esember 2008.

1

1#. 6rieger, J. 2008. eDually 7ransmitted #isease dalam miths /eneral Urology. e% Kork ( 3c/ra%-'ill. 1$. 3anuaba, I/. 2008. Ga=at 4arurat 7(stetric)/inekologi 4an 7(stetric) /inekologi osial Untu0 rofesi idan. Jakarta( >/. 'lm( 2?$-2??. 15. hrestha 96, >nglund 6. Infectious disease. )ada arey #, ed. Cleveland Clinic' Current Clinical Medicine 2*1*. 2nd ed. )hiladelphia, )a( aunders >lse&ierC 2010(section 8. 1:. 7erris, 3artha 6. 201. Urethritis. !&ailable at( http(MMemedicine.medscape.comMarticleM80?1-o&er&ie%  !ccessed #esember  0th 201+ 1"(1?)3. 1+. olff 6, 9ichard !J, #ick . 200+. fit;patric0nglish( 3c/ra%-'ill )rofessional. 2*. idodo, K. F. 2011. tudi )erbandingan antara )emberian iprofloDacin #osis 7unggal dengan iprofloDacin #osis 7erbagi 7erhadap 7imbulnya 9esistensi pada )engobatan /onorrhea. Fakultas 6edokteran Uni&ersitas ijaya 6usuma urabaya. 21. ignell , Unemo 3.2012 >uropean /uideline on the #iagnosis and 7reatment

of

/onorrhoea

in

!dults.

!t

http(MM%%%.iusti.orgMregionsMeuropeMpdfM2012M/onorrhoeaN2012.pdf  !ccessed #esember 0th 201+ 1"(1?)3. 22. 3itaart !. 2010. Infeksi 'erpes )ada )asien Imunokompeten. Fakultas 6edokteran am 9atulangM9U) )rof.#r 9. #. 6andou 3anado.

2

Dis()si

1. 3engapa memilih aAytramisin sedangkan untuk pengobatan lamydia trachomatis bisa menggunakan golongan antibiotik yang lain O ebenarnya pilihan utama untuk penatalaksanaan klamidiosis adalah golongan tetrasiklin, yaitu doksisiklin 2 D 100 mg selama " hari namun karena pertimbangan kepatuhan dalam pengobatan, maka diberikan aAytramisin 1 gram dosis tunggal sehingga pengkonsumsian obat hanya dilakukan 1 kali saja.

1

2. 3engapa pada pemeriksaan penunjang hanya dilakukan sediaan lansung dengan pe%arnaan /ram O )emeriksan menggunakan sediaan lansung dengan pe%arnaan /ram karena biaya yang dibutuhkan tidak mahal, serta sensiti&itas untuk  spesimen

duh

urethra

laki-laki

berkisar

?0-?+,

sedangkan

)emeriksaan 6ultur membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan %aktu yang lebih lama yaitu  P " hari. Untuk )emeriksaan !mplifikasi nucleid acid  dibutuhkan biaya yang besar dan juga sensiti&itas hanya "0. edangkan )emeriksaan urin atau tes 7hompson membedakan kejernihan antara 2 gelas sampel urin, dimana penilaian cenderung subjektif sehingga hasil bisa bias. 1 .

3engapa pada kasus 7n. !, duh tubuh yang keluar melalui =rifsium uretra eksterna berupa sekret mukoid dimana hal ini berbeda dengan teori yang menyebutkan bah%a duh tubuh uretritis gonorreae berupa sekret mukopurulen O 7erdapat nyeri saat !6 dan alat kelamin keluar nanah dalam jumlah  banyak. )ada pria gejala nyeri saat !6 dan keluar nanah dari alat kelamin mulai muncul biasanya setelah 2- + hari 4masa inkubasi5. 2 #ari teori disebutkan bah%a sekret berupa mukopurulen, berbeda dengan kasus dimana sekret bersifat mukoid. )erbedaan ini disebabkan oleh ri%ayat pasien yang sudah menkonsumsi obat-obatan



4doksisiklin5 sebelumnya sehingga tampilan gejala klinis sekret tidak   bersifat mukopurulen dan hanya sekret mukoid. . 3engapa pada hari ke- dan hari ke " pasien diminta untuk kunjungan ulang O +.

3engapa pemberian aAytromisin dan sefiDime tidak dilakukan  bersamaan O

$.

3engapa lebih memilih cefiDime dibanndingkan obat golongan yang lain O



View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF