Laporan Uji Point Load

July 23, 2019 | Author: Surya Putra | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Uji Point Load...

Description

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan

Dari percobaan uji Point uji Point Load yang dilakukan, didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.1. Hasil pengamatan uji Point uji Point Load Sampel A3 B3

  Panjang Diameter (m) (m) 0.07358 0.05461 0.07883 7883 0.05485

Δd

(m)

0.005 0.004

Gaya Tekan (kN) 7.6 4.16

P 14.4681 7.91939

De

2

Is (kN/m )

UCS (MPa)

0. 0.04961 5878.59645 117571.929 0. 0.05085 3062 062.73856 856 61254. 54.7712

3.2. Perhitungan

Dari tabel diatas, nilai Is dan nilai UCS dapat dihitung dengan rumus berikut: 1. Sampel A3:

 

  



  

    

              2. Sampel B3

 

  



  

    

             

3.3. Pembahasan

Dari hasil uji Point Load yang kita lakukan, batuan sampel memiliki perbedaan kekerasannya. Perbedaan tersebut diakibatkan karna proses pengeringan. Pada  batuan sampel pertama dengan kode sampel A3 batuan tersebut dikeringkan selama 28 hari. Pada batuan sampel kedua dengan kode sampel B3 batuan tersebut dikeringkan selama 7 hari. Pada percobaan dengan sampel yang pertama dengan kode A3 batuan tersebut mempunyai gaya tekan maksimal 7.6 kN. Dan Is yang didapatkan adalah 5878.59645 kN/  . Pada percobaan dengan sampel yang kedua dengan kode B3 batuan tersebut mempunyai gaya tekan maksimal 4.6 kN. Dan Is yang didapatkan adalah 3062.73856 kN/  Dengan melihat dari hasil kedua perhitungan di atas, maka angka yang kita gunakan untuk menghitung nilai dari UCS adalah 20. Kita memilih angka 20 karna batuan tersebut memiliki kekerasan yang sedang. Dan setelah kita memilih angka tersebut maka dimasukkan kedalam rumus yang sudah ada. Pada hasil UCS di sampel A3 didapatkan nilai dari UCS nya adalah   . Pada hasil UCS di sampel B3 didapatkan nilai dari UCSnya adalah   . Setelah kita menyelesaikan semua perhitungan dari setiap sampel yang kita miliki maka dapat dilihat secara jelas perbedaan kekerasan dari batuan yang mengalami  proses pengeringan selama 28 hari akan memiliki kekerasan yg lebih besar dari  pada batuan yang mengalami proses pengeringan yang hanya 7 hari. Dan selama  percobaan yang kita lakukan masih terjadi kesalahan seperti ketelitian pembacaan skalanya, pada saat mencapai titik kritis seharusnya sudah tidak ada penekanan kembali.

BAB IV KESIMPULAN

Pada percobaan uji Point Load yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai  berikut : 1. Batuan yang mengalami proses pengeringan selama 28 hari akan memiliki kekerasan yang lebih dari pada yang mengalami proses pengeringan selama 7 hari. 2. Dalam perhitungan UCS diambil angka 20 karna batuan teersebut memiliki kekerasan yang sedang 3. Pada sampel batuan A3 dengan nilai Is      sebanding dengan nilai UCS   . Sedangkan pada sampel batuan B3 dengan nilai Is      sebanding dengan nilai UCS

  4. Kesalahan selama percobaan masih terjadi tapi tidak terlalu berpengaruh  besar pada hasil

BAB I TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui kekuatan dari sampel batuan secara tidak langsung di lapangan dalam bentuk silinder. Selain itu juga, untuk mengetahui nilai dari  Index Strength (Is) dan kuat tekan dari batuan (UCS) berdasarkan dari nilai Is tersebut.

BAB II TEORI DASAR

3.1. Teori Dasar

Pada semua material geologi mempunyai kemampuan untuk menahan tegasan (stress) yang diberikan. Kemampuan ini dikatakan sebagai kekuatan material tersebut. Kebanyakan nilai yang diukur sebagai kekuatan batuan adalahnilai tegasan ketika batuan ini gagal menahan tegasan yang diberikan. Biasanya uji coba dilakukan memakai sampel kecil pada laboratorium. Tes viral titik dikembangkan sebagai alat tangan portabel tes kecil untuk memberikan indeks untuk klasifikasi kekuatan batuan dilapangan. Pada dasarnya metode pengujian ini bergantung pada prinsip menginduksi tegangan tarik menjadi batu dengan penerapan gayatekan.Tegangan tarik maksimum pada pusat spesimen mungkin berhubungan dengan beban yang diterapkan. Peralatan pengujian terdiri dari sistem untuk mengukur beban yang dibutuhkan untuk memecahkan spesimen dan untuk mengukur jarak antara dua titik kontak pelat. Batu spesimen dalam bentuk inti,potong balok, atau benjolan yang tidak teratur yang rusak oleh aplikasi beban terkonsentrasi melalui sepasang  bola terpotong, platens kerucut. Ada pula pengujian kekuatan kompresif. Salah satunya metoda mengetahui kekuatan batuan apabila diberikompresi adalah memakai metoda Point load (Uji beban titik). Memakai sistem pembebanan  berupa frame pembebanan, pompa hidrolik, dan silinder penekan yang berbentuk konus. Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba baik itu dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu. Pengujian ini menggunakan mesin uji point load dengan perconto berupa silinder atau bentuk lain yang tidak beraturan. Pengujian point load ini merupakan

 pengujian yang dapat dilakukan langsung dilapangan, dengan demikian dapat diketahui kekuatan batuan dilapangan sebelum pengujian diloboratorium dilakukan. Percontoan yang disarankan untuk pengujian ini adalah batuan berbentuk silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm. Dari uji ini akan didapatkan nilai point load strength index (Is) yang akan menjadi patokan untuk menentukan nilai kuat tekan  batuan (αc). Nilai –  nilai tersebut didapatkan dari perhitungan sebagai berikut :

 

  

Dimana : Is = Point load strength index ( Index Franklin ) P = Beban maksimum sampai percontoh pecah D = Jarak antara dua konus penekan Dari nilai Is tersebut, dapat dihitung nilai UCS dengan rumus berikut:

       Dimana: (18-23) = range nilai kekuatan batuan yang diperkirakan Is = Point load strength index ( Index Franklin )

2.2. Alat dan Bahan

Alat: 1.  Point Load Tester 

Gambar 2.1. Alat Point Load Tester 2. Jangka Sorong

Gambar 2.2. Alat Ukur Jangka Sorong

Bahan: 1. Sampel Batuan

Gambar 2.3. Sampel Batuan

2.3 Cara Kerja

1. Menggunakan peralatan safety shoes dan safety google yang di per;ukan 2. Membentuk contoh batuan yang di sarankan untuk pengujian ini dengan  berbentuk silinder diameter = 50mm 3. Menempatkan contoh batuan diantara konus penekan 4. mengatur kedua konus dengan menggunakan pompa hydraulic sampai contoh batuan dalam keadaan terjepit oleh kedua konus penekan 5. Mengkalibrasi alat pengukur beban dalam keadaan nol kemudian menyetel dalam keadaan peak  6. Mengukur jarak antara kedua konus penekan sebelum pengujian

7. Menambah tekanan konus pada contoh batuan secara konstan sampai  batuan pecah 8. Mencatat beban maksimum saat contoh batuan pecah dan ukur jarak antar kedua konus penekan setelah pengujian

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF