Laporan Tutorial Skenario C Blok 26
September 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Tutorial Skenario C Blok 26...
Description
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO A BLOK 26
Kelompok: A3
Tutor:
Muhammad Aldo Giansyah
04011381419144 04011381419144
Essy Avida Tholibiyah
04011381419158 04011381419158
Annisa Istiqomah
04011381419159 04011381419159
Rurie Awalia Suhardi
04011381419165 04011381419165
Alberth Teddy Kasmarandi
04011381419169 04011381419169
Fadhila Khairunnisa
04011381419171 04011381419171
Nadia Mutiara
04011381419181 04011381419181
M. Rifqi Ulwan Hamidin Marini Rachma Ghaisani
04011381419183 04011381419183 04011381419184 04011381419184
Muhammad Andika Ginting
04011381419187 04011381419187
N.P Ayu Oka Shinta Shinta
04011381419188 04011381419188
Liaw Yin Jin
04011381419 04011381419223 223
PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat meyusun laporan tutorial ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini merupakan tugas Tutorial Blok 26 Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya tahun 2017. Laporan ini membahas kasus berdasarkan sistematika klarifikasi istilah, identifikasi masalah, menganalisis, meninjau ulang dan menyusun keterkaitan antar masalah, serta mengidentifikasi topik pembelajaran. Bahan laporan ini kami dapatkan dari hasil diskusi antar anggota kelompok dan bahan ajar dari dosen-dosen pembimbing. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, tutor Agita Diora Fitri, S.Kom, M.KKK dan dan anggota kelompok yang telah mendukung baik moril maupun materil
dalam pembuatan laporan ini. Kami mengakui dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan kami di kesempatan mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Palembang, 12 Mei 2017
Kelompok A3
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................ .................................................................. .............................................. .............................................. ...................... ....... 2 Daftar Isi ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ....................................... ................ ... 3 I. Skenario ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................... ...............................4 ......4 II. Klarifikasi Istilah ......................................... ............................................................... ............................................ ............................................ .........................5 ...5 III. Identifikasi Masalah .........................................................................................................6 IV. Analisis Masalah V.
............................................. ................................................................... ............................................ ........................................7 ..................7
Hipotesis ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................ ................................ .......... 29
VI. Learning Issue 1. PWS KIA …………………………. …………………………........................................................................... .......................................................................... 30 VII. Kerangka Konsep ............................................... ..................................................................... ............................................. .................................... ............. 67 VIII. Kesimpulan ...................... ............................................ ............................................ ............................................ ............................................... ...........................68 ..68 IX. Daftar Pustaka........................................... Pustaka................................................................. ............................................ ............................................ ............................69 ......69
3
I.
Skenario C Blok 26
Dokter Beny pimpinan puskesmas bungur yang baru. Pada saat membaca laporan PWS KIA didapatkan cakupan k1, k4, pn rendah. Hari ini dr. Beny sedang melakukan supervisi di ruang kia, mendapatkan bidan puskesmas sedang memeriksa ibu tini, 41 tahun mengandung anak ke 5 datang ke puskesmas untuk melakukan anc pertama kali pada kehamilan 22 minggu. Kelahiran 4 anak sebelumnya dilakukan di rumah, dibantu dibantu oleh dukun sehingga untuk persalinan anak ke 5 ini, Ibu Tini Tini ingin melakukan hal yang serupa karena keempat anaknya lahir dengan dengan selamat . Dari pemeriksaan bidan puskesmas didapatkan data-data sebagai berikut: BB 45 kg, lingkar lengan atas 23 cm. TD 130/80 mmHg. Tinggi fundus uteri 20 cm, taksiran berat janin: 1240 gr, gr, DJJ 140x/menit, Hb sahli 9 gr/dL. Bidan puskesmas
melakukan penyuntikan penyuntikan
imunisasi TT pada ibu Tini. Bidan hanya mencatat data-data tersebut t ersebut pada kartu pasien. Dokter Beny selaku pemimpin puskesmas “B “Bungur ungur ” akan merencanakan lokakarya mini bulanan untuk membahas PWS KIA, dilanjutkan dengan Lokmin Tribulanan. Dokter Beny akan menentukan langkah untuk menindaklanjuti rendahnya cakupan PWS KIA, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan.
4
II.
Klarifikasi istilah 1. Pws kia: alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu
wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat 2. K1: pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standard untuk pertama
kalinya pada 3 bulan 3. K4: kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapag layanan anc
sesuai standard 4. PN Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yg
mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yg memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayah kerja dlm kurun waktu tertentu. 5. Lokakarya mini: pertemuan antara para ahli atau pakar untuk membahas masalah
praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya. 6. Administrasi
kesehatan:
suatu
proses
yang
menyangkut
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasaan dan penilaian terhadap sumber tata cara dan kesanggupanyangtersedia untuk memenuhi kbutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan perawatan kedokteran serta lingkungan yg sehat sbg upaya kshtn yg ditujukan kpd perseorangan keluarga kelompok dan masyarakat 7. Hb sahli: hemometer, menentukan kadar hb dlm darah berdasarkan satuan warna 8. Imunisasi TT ; imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk membangun
kekebalan sbg upaya pencegahan trhdp infeksi tetanus dan toksoid
5
III.
Identifikasi Masalah
1. Dokter beny pimpinan puskesmas bungur yang baru. Pada saat membaca laporan PWS KIA didapatkan cakupan k1, k4, pn rendah. (***) 2. Dokter Beny selaku pemimpin puskesmas bungur akan merencanakan lokakarya mini bulanan untuk membahas PWS KIA, dilanjutkan dengan Lokmin Tribulanan. Dokter Beny akan menentukan langkah untuk menindaklanjuti rendahnya cakupan PWS KIA, dengan pendekatan Administrasi Kesehatan. (**) 3. Hari ini dr beny sedang melakukan supervisi di ruang kia, mendapatkan bidan puskesmas sedang memeriksa ibu tini, 41 tahun mengandung anak ke 5 datang ke puskesmas untuk melakukan anc pertama kali pada kehamilan 22 minggu. Kelahiran 4 anak anak sebelumnya sebelumnya dilakukan di rumah, dibantu oleh dukun
sehingga untuk untuk
persalinan anak ke 5 ini, ibu tini ingin melakukan hal yang serupa karena keempat anaknya lahir dengan dengan selamat . 4. Dari pemeriksaan bidan puskesmas didapatkan data-data sebagai berikut: BB 45 kg, lingkar lengan atas 23 cm. TD 130/80 mmHg. Tinggi fundus uteri 20 cm, taksiran berat janin: 1240 gr, DJJ 140x/menit, Hb sahli 9 gr/dL. Bidan puskesmas melakukan penyuntikan imunisasi TT pada ibu Tini. Bidan hanya mencatat data-data tersebut pada kartu pasien. (*)
IV.
Analisis masalah
1. Dokter Beny pimpinan puskesmas bungur yang baru. Pada saat membaca laporan PWS KIA didapatkan cakupan K1, K4, Pn rendah.
a. Apa saja indikator pemantauan pada PWS KIA? Jawab: Terdapat 13 indikator Pemantauan pada PWS KIA : 1.
Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)
2.
Cakupan Pelayanan ibu hamil (cakupan K4)
3.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes) (Pn)
4.
Cakupan Pelayanan Nifas oleh Nakes (KF3)
5.
Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (KN1)
6.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus O-28 hari (KN lengkap)
7. 8.
Deteksi Faktor Risiko& Komplikasi oleh Masyarakat Cakupan Penanganan KomplikasiObtetri (PK) 6
9.
CakupanPenanganan Komplikasi Neonatus
10.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hr-12 bulan (kunjungan Bayi)
11.
CakupanPelayanan Anak Balita (12-59 bl)
12.
Cakupan Pelayanan Kes Anak Balita Sakit yg di layani dg MTBS
13.
Cakupan Peserta KB Aktif (Contraseptive Prevalence Rate )
b. Apa tujuan dari PWS KIA? Jawab: Tujuan umum : Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus di setiap wilayah wil ayah kerja. Tujuan Khusus : 1. Memantau pelayanan KIA secara Individu melalui Kohort 2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus menerus. 3. Menilai kesenjangan pelayanan pela yanan KIA terhadap standar pelayanan KIA. 4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan c akupan indikator KIA terhadap target yang ditetapkan. 5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan. 6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan. 7. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya. 8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan pela yanan KIA.
c. Bagaimana prinsip pengelolaan PWS KIA? Jawab: Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut: a. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan. b. Peningkatan pertolongan persalinan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan. c. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan. 7
d. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehatan. e. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat. f. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara secar a adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan. g. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan. h. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas kesehatan. i. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.
d. Apa pedoman yang digunakan untuk menentukan target PWS KIA? Jawab: Pedoman yabg digunakan ialah Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (Pws-Kia) Oleh Kementerian Kesehatan Ri Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Ibu di Jakarta Jaka rta 2010.
e. Bagaimana makna cakupan K1, K4, Pn rendah? Jawab: Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang standar pelayanan kesehatan • Standar Pelayanan Minimal K1 adalah: 90% 90% Rendahnya nilai K1 dapat disebabkan oleh pola yang cukup efektif dan kurangnya edukasi pada ibu hamil di daerah sekitar Puskesmas bungur tentang pentingnya pemeriksaan ANC pada awal kehamilan.
• Standar Pelayanan Pelayanan Minimal K4 adalah: 85% Rendahnya nilai nilai K4 dapat disebabkan karena kurangnya kualitas pelayan antenatal (belum memadai) serta juga dapat menunjukan
rendahnya kesempatan untuk menjaring
dan
menangani kondisi – kondisi – kondisi kondisi tertentu yang dapat berupa risiko tinggi obstetrik.
• Standar Pelayanan Minimal Pn adalah: 90% 90% Rendahnya nilai Pn dapat dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan pada daerah dimana ibu tini tinggal, masih kuatnya kepercayaan terhadap dukun dan ditambah dengan pengalaman 8
melahirkan sebelumnya, serta sulitnya akses ke rumah sakit yang berkualitas dan faktor sosioekonomi ibu Tini
f. Bagaimana cara menentukan cakupan K1, K4, Pn rendah? Jawab: Cakupan K1 =
x 100
X=
Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Y=
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun.
Y=
1,10 x angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah penduduk.
Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka terakhir CBR kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) di kabupaten/kota. Bila angka CBR kabupaten/kota tidak ada maka dapat digunakan angka terakhir CBR propinsi. CBR propinsi dapat diperoleh juga dari buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2007 – 2011 2011 (Pusat Data Kesehatan Depkes RI, tahun ta hun 2007).
Cakupan K4 =
x 100
X=
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah wila yah kerja pada kurun waktu tertentu.
Y=
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun.
Cakupan Pn =
x 100
X=
Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Y=
Jumlah sasaran ibu bersalin disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Y=
1,05 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk
9
g. Bagaimana cara meningkatkan cakupan K1, K4, Pn rendah? Jawab: Standar Pelayanan Minimal K1: 90% Standar Pelayanan Minimal K4: 85% Standar Pelayanan Minimal Pn: 90% Untuk meningkatkan cakupan K1, K4, dan Pn yang rendah dapat dilakukan edukasi atau promosi kesehatan kepada ibu hamil. Promosi kesehatan dapat berupa penyuluhan atau kelas bagi ibu hamil, dimana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular, dll.
2. Hari ini dr Beny sedang melakukan supervisi di ruang kia, mendapatkan bidan puskesmas sedang memeriksa ibu tini, 41 tahun mengandung anak ke 5 datang ke puskesmas untuk untuk melakukan anc pertama pertama kali pada kehamilan 22 minggu. Kelahiran 4 anak sebelumnya sebelumnya dilakukan di rumah, dibantu dibantu oleh dukun sehingga untuk persalinan persalinan anak ke 5 ini, ibu tini ingin melakukan hal yang yang serupa karena karena keempat anaknya anaknya lahir dengan selamat . Dari pemeriksaan pemeriksaan bidan puskesmas puskesmas didapatkan data-data sebagai berikut: BB 45 kg, lingkar lengan atas 23 cm. TD 130/80 mmHg. Tinggi fundus uteri 20 cm, taksiran berat janin: 1240 gr, gr, DJJ 140x/menit, Hb sahli 9 gr/dL. Bidan puskesmas melakukan penyuntikan imunisasi TT pada ibu Tini. Bidan hanya mencatat data-data tersebut pada kartu pasien.
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan ANC Ibu Tini? Jawab:
BB 45 kg Tidak diketahui interpretasinya.
Normalnya sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling 1 kg/bulan.
Lingkar lengan atas 23 cm Kurang Energi Kronis (KEK)
Bila
View more...
Comments