Laporan Tutorial Skenario B Blok 16 L8

April 3, 2018 | Author: Risha Meilinda Marpaung | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Tutorial Skenario B Blok 16 L8...

Description

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO B BLOK 16

Disusun oleh : Kelompok 8 Erniyanti Puspita Sari

04111001026

Laode Muhammad H

04111001029

Agien Tri Wijaya

04111001041

Obby Saleh

04111001046

Azizha Ros Lutfia

04111001063

Nyimas Inas Mellanisa

04111001067

Risha Meilinda M

04111001069

Kinanthi Sabilillah

04111001071

Desy Aryani

04111001085

Try Febriani Siregar

04111001086

Randina Dwi Megasari

04111001110

Ridhya Rahmayani

04111001111

Amelia Yunira Pratiwi

04111001115

Randa Deka Putra

04111001141 Tutor:

dr. Liniyanti D.Oswari.MSc

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan Tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian dari skenario yang diberikan, sekaligus sebagai tugas tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tim Penyusun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini. Tak ada gading yang tak retak. Tim Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca akan sangat bermanfaat bagi revisi yang senantiasa akan penyusun lakukan.

Tim Penyusun,

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

SKENARIO B BLOK 16

1

I.

Klarifikasi Istilah

2

II.

Dentifikasi Masalah

3

III.

Analisis Masalah

3

IV.

Hipotesis

32

V.

Learning Issue

32

VI.

Sintesis

33

VII. Kerangka Konsep

76

VIII. Kesimpulan

77

DAFTAR PUSTAKA

78

iii

Skenario B Blok 16 Panji, 6 tahun, diantar ibunya ke klinik THT RSMH dengan keluhan sakit tenggorokan dan demam sejak satu hari yang lalu panji sudah menderita batuk pilek. Keluhan nyeri dan keluar cairan dari telinga disangkal oleh ibu penderita. Keluhan serupa dialami panji tiga bulan yang lalu, sembuh setelah berobat di puskesmas.

Pemeriksaan fisik: Tekanan darah normal, denyut nadi normal, frekuensi pernafasan normal, suhu 37,8oC. Pemeriksaan status lokalis: Otoskopi dalam batas normal Rhinoskopi anterior hidung kanan dan kiri: Mukosa hiperemis Konka inferior edema +/+ hiperemis +/+ Secret kental berwarna putih Orofaring: Tonsil T3-T3, detritus (+), kripta melebar Dinding faring hiperemis (+), granula (+) Post nasal drip (+) Pemeriksaan laboratorium: Hb: 12,5 g%, WBC: 12.00/uL, Trombosit 250.000/uL

1

I.

KLARIFIKASI ISTILAH -

Otoskopi : alat untuk memeriksa atau untuk mengauskultasi telinga.

-

Rhinoskopi : pemeriksaan hidung dengan speculum baik melalui nares anterior atau nasofaring.

-

Batuk : ekspulsi udara yang tiba-tiba sambil mengeluarkan suara dari paru-paru.

-

Pilek : Penyakit kataralis saluran napas atas, yang dapat disebabkan oleh virus, infeksi campuran atau reaksi alergi dan ditandai oleh rhinitis akut, sedikit peningkatan suhu tubuh dan rasa menggigil.

-

Demam ; peningkatan temperature tubuh diatas normal (37o C).

-

Mukosa : membran yang menghasilkan lendir bebas atau kelenjar.

-

Hiperemis : kelebihan darah pada suatu bagian.

-

Secret : produk dari sekresi atau proses selular penguraian dan pelepasan produk spesifik.

-

Edema : pengumpulan cairan secara abnormal dalam ruang jaringan interselular tubuh.

-

Konka inferior : tulang yang membentuk bagian bawah dinding lateral rongga nasal.

-

Tonsil : massa jaringan yang bulat dan kecil, khususnya jaringan limfoid umumnya digunakan tersendiri untuk menunjukan tonsil palatina.

-

Detritus : merupakan bahan particulat yang dihasilkan dengan atau sisa pengausan atau disintegrasi substansi atau jaringan.

-

Kripta : celah yang dilapisi epitel pada tonsila palatina, tonsila lingualis dan tonsila faringealis.

-

Orofaring : bagian faring yang terletak antara palatum mole dan tepi atas epiglotis.

-

Granula : Partikel kecil/butir.

-

Post nasal drip : drainase sekret mucus atau mukopurulen yang berlebihan dari daerah post nasal kedalam faring.

2

II.

IDENTIFIKASI MASALAH 1. Panji , 6 tahun mengeluh sakit tenggorokan dan demam sejak 1 hari yang lalu. 2. Sejak 3 hari yang lalu panji menderita batuk pilek, keluhan nyeri dan keluar cairan dari telinga di sangkal oleh ibu. 3. 3 bulan yang lalu panji mengalami keluhan yang sama dan sembuh setelah berobat di puskesmas. 4. Pemeriksaan fisik. 5. Pemeriksaan status lokalis. 6. Pemeriksaan laboratorium.

III.

ANALISIS MASALAH 1. Panji , 6 tahun mengeluh sakit tenggorokan dan demam sejak 1 hari yang lalu a. Apa penyebab sakit tenggorokan? Penyebab sakit tenggorokan (pharyngitis) secara umum dapat dibagi menjadi : 1. Penyebab Umum 

Penyebab tersering adalah virus 40-60% (90% pada dewasa dan 6075% pada anak). Contohnya rhinovirus, adenovirus, parainfluenza virus, RSV dll. Penyebab virus dapat juga diawali dengan flu yang bertahan lama disertai dengan daya tahan tubuh yang menurun sehingga menimbulkan kesempatan bagi virus menimbulkan Masalah baru yaitu radang tenggorokan.



Bakteri 5-40% : GABHS Contohnya S. pyogenes, N. gonorrhoeae, H. influenza dll.



Jamur

:

Candida

bisa

ditemukan

pada

orang

dengan

imunnocompromised. 2. Penyebab yang Jarang 

Iritasi zat kimia



GERD



Post nasal drainage dari alergi kronik



Neoplasma



M. pneumonia



C. pneumonia Pada Panji, kita tidak dapat menetukan secara langsung apakah infeksi

disebabkan oleh bakteri atau virus. Harus dilakukan swab faring (tes apus

3

tenggorok) dan kultur untuk mengetahui pasti mo penyebab sakit tenggorokan. Adapun perbedaan berdasarkan hasil klinis antara infeksi virus dan bakteri :

Faringitis Virus

Faringitis Bakteri

Biasanya tidak ditemukan nanah di Sering

ditemukan

nanah

tenggorokan

tenggorokan

Demam ringan atau tanpa demam

Demam ringan sampai sedang

di

Jumlah sel darah putih normal atau Jumlah sel darah putih meningkat agak meningkat

ringan sampai sedang

Kelenjar getah bening normal atau

Pembengkakan ringan sampai sedang

sedikit membesar

pada kelenjar getah bening

Tes apus tenggorokan memberikan Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatif

hasil positif untuk strep throat Bakteri

Pada biakan di laboratorium tidak

tumbuh

pada

biakan

di

laboratorium

tumbuh bakteri

Berdasarkan pemeriksaan fisik kemungkinan faringitis yang terjadi pada Panji akibat infeksi bakteri. b. Apa penyebab demam? Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi. Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lainlain (Graneto, 2010). Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti H1N1 (Davis, 2011). Infeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain coccidioides imitis, criptococcosis, dan lain-lain (Davis, 2011). Infeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis (Jenson & Baltimore, 2007). Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain faktor keadaan tumbuh gigi, dll), penyakit autoimun (arthritis, 4

systemic lupus erythematosus, vaskulitis, dll), keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non-hodgkin, leukemia, dll), dan pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin) (Kaneshiro & Zieve, 2010). Selain itu anak-anak juga dapat mengalami demam sebagai akibat efek samping dari pemberian imunisasi selama ±1-10 hari (Graneto, 2010). Hal lain yang juga berperan sebagai faktor non infeksi penyebab demam adalah gangguan sistem saraf pusat seperti perdarahan otak, status epileptikus, koma, cedera hipotalamus, atau gangguan lainnya (Nelwan, 2009).

c. Bagaimana mekanisme sakit tenggorokan pada kasus ini? Bakteri streptococcus menginfeksi sel epitel pharynx  respon imun  reaksi inflamasi  pelepasan mediator inflamasi oleh sel-sel radang (makrofag, neutrofil, dll), terutama bradikinin, prostaglandin  menstimulasi ujung saraf nyeri (nosireseptor pada saraf sensorik) yang terdapat pada pharynx  transmisi sinyal ke kornu dorsalis medulla spinalis dan dilanjutkan ke otak  respon dari otak  sensasi nyeri

d. Bagaimana mekanisme demam pada kasus ini? 

Mikroorganisme masuk kedalam tubuh mengeluarkan pirogen eksogen, tubuh juga memiliki pirogen endogen yang dihasilkan dari makrofag seperti limfosit, basofil dan neutrofil. Tujuannya adalah untuk memfagosit dan melisis mikroorganisme dan toksin yang masuk kedalam tubuh



Saat fagositosis ada reaksi kimia yang terjadi, yang akan memicu messenger untuk mengaktifkan sel-sel lain pada system imun kita. Messenger yang bereaksi adalah Interleukin (IL), dan interferon. Yang paling banyak adalah IL-1



IL-1 memicu hipotalamus untuk meningkatkan suhu dan memicu keluarnya fosfolipase yang akan mengubah fosfolipid menjadi asam arakidonat yang akan memicu keluarnya Prostaglandin (PG)



Efek keluarnya prostaglandin akan mempengaruhi kerja thermostat di hipotalamus. Hal ini akan menyebabkan kerja thermostat naik yang menyebabkan kenaikan suhu. Disinilah terjadinya demam.



Demam dimaksudkan agar mikroorganisme atau virus tidak bias bereplikasi

5

e. Bagaimana hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan? Faringitis : terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin, tetapi frekuensi yang paling tinggi terjadi pada anak-anak. Rhinitis : diperkirakan sekitar 20% – 30% populasi orang dewasa Amerika dan lebih dari 40% anak-anak menderita penyakit ini. Tonsiltis : sering terjadi pada anak-anak pada umur 5-10 tahun dan dewasa mudaantara 15-25 tahun. Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. Sekitar 15 – 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 – 7 tahun, dan sekitar 10%nya diderita oleh dewasa. Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF