Laporan Tutorial Sistem Hormon
December 14, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Tutorial Sistem Hormon...
Description
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIAL SGD 5 LBM 4
SISTEM HORMON
Telah Disetujui oleh :
Semarang, 3 Maret 2014 Tutor
drg. Andina Putri Rizkia, SpKG
[Type text]
Page 1
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................... 1 DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2 BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 A.Latar Belakang ........................................................................................................................ 4 B.Skenario ................................................................................................................................... 4 C.Identifikasi Masalah ................................................................................................................ 5 BAB II............................................................................................................................................. 6 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................. 6 A.Landasan Teori ........................................................................................................................ 6 1.Kelenjar ................................................................................................................................ 6 a.Definisi Kelenjar ............................................................................................................... 6 b.Macam-macam kelenjar,hormone yang dihasilkan dan fungsinya ................................... 6 c.Perbedaan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin........................................................ 13 d.Mekanisme umpan balik kelenjar endokrin .................................................................... 13 e.Kelainan Kelenjar............................................................................................................ 15 2.Hormon ............................................................................................................................... 16 a.Definisi Hormon.............................................................................................................. 16 b.Klasifikasi Hormon ......................................................................................................... 16 c.Fungsi Hormon................................................................................................................ 17 d.Produksi Hormon ............................................................................................................ 17 e.Mekanisme Kerja Hormon .............................................................................................. 18 3.Masa Pubertas ..................................................................................................................... 18 a.Definsi Masa Pubertas..................................................................................................... 18 b.Hormon yang berpengaruh dalam masa pubertas ........................................................... 19 B.Kerangka Konsep .................................................................................................................. 21 BAB III ......................................................................................................................................... 22 KESIMPULAN ............................................................................................................................. 22 [Type text]
Page 2
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 23
[Type text]
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Diketahui bahwa banyaknya mahasiswa yang belum memahami benar mengenai “Sistem Hormon” dan kesulitan dalam mencari sumber belajar yang tepat dan dapat dipercaya. Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa tidak banyak mahasiswa yang mau bersusah payah untuk mencari jawaban ataupun sumber-sumber belajar secara terperinci dan jelas. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahamidan mendapatkan sumber belajar mengenai “Sistem Imun” yang baik agar dapat menyelesaikan soal pembelajaran. Upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menemukan sumber belajar merupakan suatu upaya yang paling logis dan realistis. Dosen ataupun Tutor sebagai salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan keberhasilan pendidikan diUniversitas, khususnya dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar, harus berperan aktif serta dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dosen perlu juga memperhatikan penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi sehingga akan sangat membantu mahasiswadalam menyelesaikan masalah dan memahami materi atau konsep “Sistem Hormon” yang diberikan oleh dosen.
B.Skenario
Dito seorang remaja berusia 13 tahun baru memasuki masa pubertas. Wajahnya mulai bermunculan jerawat,suaranya berubah menjadi lebih berat,jakun pada lehernya mulai tumbuh dan terjadi perubahan lain pada fisiknya.Dito bertanya pada orang tuanya yang berprofesi sebagai dokter mengenai hal ini dan orang tuanya menjelaskan bahwa kondisi yang dialami saat ini dipengaruhi oleh hormone dan kelenjar-kelenjar yang ada pada tubuhnya.Kelenjar-kelenjar [Type text]
Page 4
ini berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga mereka bekerja saling mempengaruhi baik organ lain maupun kelenjar lainnya.Dito kemudian mencari informasi lebih mendalam mengenai hormone dan kelenjar yang enyebabkan perubahan pada dirinya. C.Identifikasi Masalah
1. Apa definisi dari hormon dan bagaimana klasifikasinya? 2. Apa fungsi hormon? 3. Apa saja macam-macam kelenjar,hormonnya dan fungsinya? 4. Apa perbedaan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin? 5. Bagaimana mekanisme produksi hormone? 6. Bagaimana mekanisme kerja hormone sehingga dapat mempengaruhi organ-organ tertentu? 7. Bagaimana mekanisme umpan balik dari kelenjar endokrin? 8. Hormon apa saja yang berpengaruh pada scenario diatas? 9. Apa saja kelainan kelenjar?
[Type text]
Page 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori 1.Kelenjar a.Definisi Kelenjar Kelenjar merupakan suatu kumpulan agregat dari sel-sel epitel yang tersusun untuk menjalankan fungsi seksresi dan eksresi. Sel-sel epitel ini disebut epitel glanduler. Kelenjar juga dapat berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolism dari pembuluh darah. b.Macam-macam kelenjar,hormone yang dihasilkan dan fungsinya 1.Kelenjar Endokrin Kelenjar endokrin adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
[Type text]
Page 6
Contoh kelenjar endokrin: a.
Hipofisis Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
[Type text]
Page 7
Hipofisis Lobus Anterior Hormon yang dihasilkan
Fungsi dan gangguannya
Hormon Somatotropin (STH), Hormon
merangsang sintesis protein dan
pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang pipa) dan otot. kekurangan hormon ini pada anakanak-anak menyebabkan pertumbuhannya terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin atau Thyroid
Mengontrol pertumbuhan dan
Stimulating Hormone (TSH)
perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic
Membantu kelahiran dan memelihara
hormone (LTH)
sekresi susu oleh kelenjar susu
[Type text]
Page 8
Hormon gonadotropin pada wanita :
1.
Follicle Stimulating Hormone
(FSH)
Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen
Mempengaruhi pematangan folikel dalam 2.
Luteinizing Hormone (LH)
ovarium dan menghasilkan progestron
Hormone gonadotropin pada pria :
1.
FSH
Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)
2.
Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH)
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen
Hipofisis pars media hormon
Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Hormon)
Mempengaruhi warna kulit individu, dengan cara menyebarkan butir melanin, apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.
[Type text]
Page 9
Hipofisis lobus posterior
hormon
Fungsi
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
Hormon ADH
Menurunkan
volume
urine
dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
b.
Paratiroid Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan
[Type text]
Page 10
c.
Tiroid Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan. Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
d.
kelenjar adrenalin (Anak ginjal) Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
e.
.
pancreas
[Type text]
Page 11
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
f.
Ovarium Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut. 1. Estrogen Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan Aria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2. Progesteron Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan. g.
Testis Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
[Type text]
Page 12
2. Kelenjar Eksokrin Kelenjar eksokrin – kelenjar yang mempunyai saluran untuk mengeluarkan produknya atau bermuara pada permukaan apikal. Kelenjar eksokrin bisa dikategorikan lagi dalam 3 jenis: a.
Kelenjar apokrin – bagian dari sel sekresi hilang ketika sekresi berlangsung. Istilah kelenjar apocrine sering dikaitkan dengan kelenjar apocrine keringat walaupun pernyataan ini diduga salah karena metode sekresinya tidak sama.
b.
Kelenjar holokrin – seluruh sel hancur ketika sekresi berlangsung.
c.
Kelenjar merokrin – sekresi dilakukan dengan eksositosis.
Kelenjar ini mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara pada permukaan dalam dan luar tubuh. c.Perbedaan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin
No
Kelenjar endokrin
Kelenjar eksokrin
1
Mensekresikan hormone
2
Disebut kelenjar buntu karena tidak Memiliki memiliki saluran
Mensekresikan enzim saluran
mengalirkan
hasil
tempat
yang
sekresinya
kelokasi tertentu 3
4
Hormon disekresikan dalam jumlah Enzim disekresikan dalam jumlah sedikit
banyak
Hormon disekresikan setiap saat
Disekresikan saat tertentu
d.Mekanisme umpan balik kelenjar endokrin Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebuh banyak atau lebih sedikit hormon.
[Type text]
Page 13
1.Mekanisme umpan balik kelenjar hipofisis
2.Mekanisme umpanbalik kelenjar tiroid dan paratiroid
[Type text]
Page 14
3.Mekanisme umpan balik kelenjar pancreas
e.Kelainan Kelenjar 1) SIADH (Syndrome of inappropriate Antidiuretic Hormone) Kumpulan gejala akibat gangguan hormon antidiuretik. Gangguan produksi hormon antidiuretik ini menyebabkan retensi garam atau hiponatremia, osmolaritas serum, peningkatan gravitas urin, edema atau dehidrasi,dan peningkatan hormon plasma vasopresin. Biasanya fungsi adrenal, tyroid dan ginjal dalam batas normal. Hal lain kadang gejala SIADH berhubungan dengan trauma kepala atau tumor, dimana patologi akan mengambil biopsi untuk memastikannya 2) Galaktore Galaktore adalah pembentukan air susu pada pria atau wanita yang tidak sedang dalam masa menyusui Penyebabnya adalah prolaktinoma (tumor yang menghasilkan prolaktin) pada kelenjar hipofisa. Pada saat terdiagnosis biasanya prolaktinoma ini ukurannya kecil, tetapi pada pria tumor ini cenderung membesar.Pembentukan prolaktin yang berlebihan dan terjadinya galaktore juga bisa dirangsang oleh obat-obatan seperti fenotiazin, obat tertentu untuk tekanan darah tinggi (terutama metildopa) dan narkotik. Penyebab lainnya [Type text]
Page 15
yang mungkin adalah hipotiroidisme.gagal ginjal dan efek samping obat bisa menjadi faktor penyebab. 3) Gigantisme Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal dari seluruh tubuh karena kelenjar hypophysis memproduksi hormon berlebihan. Hipofisis adalah kelenjar seukuran biji kacang tanah dan menggantung dari otak, terbaring di sebelah dalam tulang pelipis dekat bola mata. Penyakit ini ditandai oleh pembesaran dan penebalan tulang dahi, rahang, kaki, dan tangan secara berangsur. Penyakit ini berlangsung lambat dan baru diketahui setelah penderita memasuki usia menengah. kelainan yang disebabkan oleh karena sekresi Growth Hormone (GH) yang berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupan epifisis. 4) Akromegali Akromegali
adalah
pertumbuhan
berlebihan
akibat
pelepasan
hormon
pertumbuhan yang berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun. 2.Hormon a.Definisi Hormon Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. b.Klasifikasi Hormon Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia,sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel. Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1. Golongan Steroid dimana prekusor utaman nya adalah kolestrerol. 2. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil Contoh : Thyroid,Katekolamin [Type text]
Page 16
3. Golongan Polipeptida/Protein Contoh :Insulin,Glukagon,GH,TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormon 1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler. 2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel: 1.Kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa Contoh :cAMP,cGMP,Ca, Fosfoinositol, Lintasan Kinase 2.Kelompok hormone intraseluler terjadi ikatan hormone reseptor.
c.Fungsi Hormon Fungsi hormon diantaranya: 1. Integrasi fungsi-fungsi tubuh 2. Mempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan mendeteksi dan memberi respon terhadap kondisi lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon akan memberi sinyal bahwa sel tersebut mengalami kerusakan. 3. Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme 4. Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel d.Produksi Hormon Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim
[Type text]
Page 17
faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. e.Mekanisme Kerja Hormon •
Sekresi endokrin. Sel endokrin mensekresi hormon→ hormon dialirkan ke darah → ditangkap oleh
reseptor pada sel sasaran Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan. •
Neurosekresi. Badan sel saraf mensekresi hormon→ melalui akson hormon dialirkan melalui
aliran darah → hormon ditangkap oleh reseptor pada sel sasaran •
Neurotransmisi. Badan sel saraf mengeluarkan sinyal → sehingga mempengaruhi sel sasaran
melakukan sesuatu 3.Masa Pubertas a.Definsi Masa Pubertas Masa Pubertas adalah saat terjadinya perubahan-perubahan dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Periodenya terjadi bervariasi tergantung individu. Dapat terjadi lebih awal atau justru sebaliknya. Biasanya dimulai antara usia 7-13 tahun [Type text]
Page 18
untuk perempuan, dan antara usia 9-15 tahun untuk pria. Masa pubertas tidak hanya ditandai dengan haid pada perempuan atau mimpi basah pada laki-laki. Masa pubertas juga ditandai dengan perubahan bentuk fisik, ditandai dengan munculnya lekukan-lekukan tubuh sehubungan dengan membesarnya payudara dan berubahnya proporsi lekuk pinggul, serta tumbuhnya bulu-bulu halus di beberapa bagian tubuh pada perempuan. Sedangkan pada laki-laki, terjadi perubahan pada pita suara, mulai tumbuh rambut kemaluan dan bulu wajah, serta membesarnya ukuran testikel dan penis. Selain itu, bahu juga menjadi lebih lebar karena kondisi tubuh yang lebih berotot. Perubahan ini disebabkan oleh produksi hormon testosteron pada laki-lakidan estrogen pada perempuan. Hal ini juga kerap mempengaruhi terjadinya pertumbuhan jerawat dan masalah bau badan. b.Hormon yang berpengaruh dalam masa pubertas Masa pubertas, yaitu masa suatu gonad (kelenjar kelamin) mulai dapat menghasilkan sel-sel kelamin matang atau gamet, yang Anda kenal sebagai spermatozoa pada pria dan ovum pada wanita. Pria mengalami masa pubertas pada usia 14 – 16 tahun, sedangkan wanita mengalami masa pubertas lebih awal, yaitu pada usia 11 – 14 tahun. Masa pubertas dicirikan oleh terlihatnya ciri-ciri kelamin sekunder yang mulai tampak. Ciri-ciri kelamin sekunder pada pria, yaitu terjadinya perubahan suara, tumbuhnya bidang dada, mulai tumbuhnya kumis, jenggot, jambang, atau rambut-rambut di sekitar alat kelamin, sedangkan pada wanita, kelamin sekunder dicirikan dengan suara yang melengking atau tinggi dan halus, terbentuknya payudara, pembesaran pinggul, dan juga tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin. Pada pria tanda-tanda pubertas terlihat dengan keluarnya sperma untuk pertama kalinya, sedangkan pada wanita tanda-tanda pubertas ditandai dengan terjadinya menstruasi atau haid yang pertama.
[Type text]
Page 19
Tanda-tanda pubertas tersebut ternyata sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon kelamin tertentu. Hormon-hormon kelamin yang berperan terhadap perkembangan organorgan kelamin, yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), testoteron, estrogen, progesteron, oksitosin, relaksin, dan laktogen (prolaktin). Masingmasing hormon tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan lebih rinci. 1) FSH (Follicle Stimulating Hormone), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita. 2) LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur). 3) Testoseron, yaitu hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria. 4) Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH. 5) Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.
[Type text]
Page 20
6) Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus. 7) Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran. 8) Laktogen, dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
B.Kerangka Konsep SISTEM HORMON
Kelenjar Endokrin
Klasifikasi
Definisi
Fungsi
Fungsi
Kelenjar Eksokrin
Kelainan
Kelenjar Hipofisis Kelenjar Tiroid Kelenjar Paratiroid Kelenjar Pancreas Kelenjar Adrenal
[Type text]
Page 21
BAB III
KESIMPULAN
Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin. Dalam tubuh manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang utama yaitu, hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, kelenjar kelamin dan kelenjar timus. Hormon sangat penting bagi tubuh makhluk hidup karena hormon – hormon inilah yang memacu pertumbuhan reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.
[Type text]
Page 22
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia A, Fandi. 2009. Kamus Kesehatan. Yogyakarta: EGC. Bagnara, Turnor, 1998. Endo Krinologi Umum. Yogyakarta: Airlangga. Corwin, Elizabets. J. 1997. Buku Saku Patologi 2. Jakarta: EGC Gleade, Jonathan. 2005. At a Galance Anamnese dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Erlangga. Ovedoff, David. 2002. Kapita Selekta. Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara. Price, Selvia. A.2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses Penyakit Volume 2. Jakarta : EGC. Buku Saku Patofisiologis, Elisabeth, Endah P. 2000. Jakarta : EGC Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 2001. Bag.3. Penerbit Buku Kedokteran Elisabeth J. Corwin, patofisiologi Editor Francis S. 2002. Endrokinologi Dasar Dan Klinik. Greenipan Smeltzer Dan http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/12/SISTEM-HORMON-MANUSIA.pdf http://ocw.usu.ac.id/course/download/128-PATOLOGIANATOMI/patologi_anatomi_slide_sistem_endokrin.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/biokimia-mutiara2.pdf http://blog.uad.ac.id/sriariani/files/2011/11/endokrin.pdf
[Type text]
Page 23
View more...
Comments