LAPORAN TUNE AMPLIFIER.docx

December 6, 2017 | Author: vio | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN TUNE AMPLIFIER.docx...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2014/2015

JUDUL TRANSMITTER GRUP 1

5C PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014

NAMA PRAKTIKAN

:

1. Muhamad Josilen 2. Bagus Adhi Nugroho 3. Clarissa Nadia Arina 4. Dewi Amelia Putri

TGL. SELESAI PRAKTIKUM

: 14 November 2014

TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 21 November 2014

N I L A I

:..........

KETERANGAN

: ................................................. .................................................. ..................................................

TUNED AMPLIFIER 1. TUJUAN 1.1 Mengukur titik kerja dari tuned amplifier 1.2 Menjelaskan ketergantungan frekuensi pada penguatan dari tuned amplifier 1.3 Menentukan bandwidth 3dB dari tuned amplifier 1.4 Menjelaskan pengaruh over driving pada amplifier 1.5 Menjelaskan pengaruh arus negative feedback dalam rangkaian tuned amplifier 1.6 Menampilkan respon

frekuensi

tuned

amplifier,

dengan

menggunakan wobble generator 1.7 Menjelaskan pengaruh penambahan rangkaian demodulator pada tuned amplifier

2. DIAGRAM RANGKAIAN

3. ALAT / KOMPONEN

1 1 3 1 1 1 3 1 2 3 1 1 1

Universal power supply Wobble function Generator Universal patch panels Frequency counter Digital multimeter Resistor ( 47 ohm, 56 ohm 100 ohm, 470 ohm, 1 Kohm, 47 Kohm,) Resistor (100 Kohm) Variable capasitor 5-500pF Capasitor 100 pF Capasitor 100 nF Coil 140 µH diode AA 118 Transistor BC 107, base left

DAFTAR KOMPONEN Resistor R1= 56 ohm variable R2= 100 ohm R3= 100 Kohm R4= 47 Kohm R5= 1 Kohm R6= 47 ohm R7= 470 ohm R8=100 Kohm R9= 100 Kohm Coil L1= 140 µH (SO 5123 – 6R

4. PENDAHULUAN

Capacitor C1=

5…..

C2= 100 nf C3=100 nF C4= 100 pF C5= 100 pF C6= 100 nF Dioda V2= AA118 Transistor V1 = BC 107

500

pF

Tuned amplifier memiliki sebuah rangkaian osilator paralel yang ditempatkan biasa pada tempat penghambat kerja. Impedansi rangkaian ini tergantung pada frekuensi dan impedansi maksimum terjadi pada saat frekuensi resonansi, fo : Zo= L/ Rv.c atau Zo = Q x Xo Penguatan sebuah common emitter amplifier tanpa feedback : Gain= Zo rCE / rBe Resistansi rCe transistor untuk a.a. parallel pada rangkaian osilator

dan

kawat

asilator

juga

kapasitansi

elektroda

effek

transistor pada frekuensi resonansi rangkaian osilator. Mengurangi effek transistor dalam rangkaian osilator berbagai modifikasi rangkaian amplifier digunakan : o Nilai rCE bertambah missal dengan arus feedback o Resistor dengan range 100-1000 ohm dihubungkan diantara kolektordan rangkaian osilator , digandengkan dengan rangkaian osilator. o Kolektor dihubungkan sebuah tap coil dalam rangkaian osilator. Kemampuan karakteristik kritis tuned amplifier, kurva respon frekuensi harus direncanakan, dari yang dapat dilihat, tergantung penguatan frekuensi dan tergantung dari bandwidth frekuensi. Common

emitter

tuned

amplifier

mempunyai

maksud

berisolasi khususnya ketika sebuah osilator mempunyai frekuensi sama, dimasukkan kedalam input amplifier. Pengaruh Rdan C diantara kolektor dan basis.

5. LANGKAH KERJA 5.1 Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan pada diagram Tentukan titik kerja dengan masukan terbuka, ukur tegangan basis, kolektor dan emitor, dari hasilnya, berikan tegangan baseemiter dan arus kolektor stabil (IC=IE) 5.2 Frequency respon: Generator: gelombang sinus , output -30dB, amplitude control sekitar ¼ meniru putaran jarum jam, hubungkan ke input . Osiloskop: Y1= 5mv/div …. 1 : 1, AC, hubungkan ke input. Y2= 0.2v/div …. 1c: 1, AC ke Mp 1 x = 0.5 s/div Triger channel 1 Frequensi counter ke generator keluaran 0 dB Capasitor C4 lepas 5.2.1 Set tegangan masukan Vipp= 20 mV pada F = 1 Mhz. ubah C1 daru fully CCw ke fully cw gambarkan dan berikan alasan untuk respon tegangan test point , MP 1 5.2.2 Atur rangkaian untuk resonansi f= 1 Mhz dan atur generator untuj tegangan

= 20 mV. Ukur tegangan

keluaran, pada Mp1, Frekuensi amplifier yang diberikan pada table pada lembaran kerja 2. 5.2.3 Hitung tegangan penguat dari pengukuran 5.2.2 pada masing masing frekuensi, gunakan persamaan : Gain/db = 20 log Vo/Vi plot kurva gain 5.2.4 Tandai batas-3 dB pada kurva dan tentukan band width tuned amplifier. 5.3 Pengaruh over driving pada rangkaian test alat sebelumnya 5.3.1 atur keluaran generator maksimum (sinyal besar over drive pada rangkaian) 5.3.2 Kurangi output generator, setting C1 pada rangkaian stabil dan output amplifier tidak m,engalami distorsi. Catat nilai tegangan masukan 5.3.3 Short circuit R6 dan atur CL Jelaskan pengaruhnya pada rangkaian 5.4 Kurva wobble

Generator : gelombang sinus, 1 Mhz, -30 dB output, control amplitude sekitar ¼ searah putaran jarum jam. Osiloskop : Y= 0.2 V/div, 10:1, AC ke MP 1 X= “ext” ( atau X = 0.1 V/div. , DC) Hubungkan bagian belakang generator pada input X osiloskop atur control “amplitude” frekuensi dan generator juga kurva wobble pusat dan fills layar pada osiloskop. 5.4.1 Sisipkan C4 dan dari osilogram gambarkan pengaruh rangkaian tambahan pada karakteristik tuned amplifier 5.4.2 Tampilkan output (MP2) pada osiloskop. Apakah fungsi dari rangkaian tambahan ini? 5.4.3 Over-drive amplifier dan selidiki bagaimana kurva wobble dapat diubah. (MP1 dan MP2; gunakan 10 : 1 probe pada MP 1) 6. LEMBAR KERJA o Untuk 5.1 Pada titik kerja Ub = 4.12 V Ue = 3.50 V Uc = 0.62 V Ube = 0.624 V Ic = Ie = Ve/Re = 0.90 mA o Untuk 5.2.1 Tegangan pada rangkaian osilator (MP 1) pada f = 1 Mhz :

Sebab: Tegangan yang beresonansi akan menghasilkan output yang maksimum karena Xc dan Xl berlawanan.

o Untuk 5.2.2 Tegangan Input U1pp = 20 mV

F KHz

900

950

970

980

990

100 0

101 0

102 0

103 0

105 0

110 0

Uop p V

0.3 6

1.1 2

1.6

1.8

1.7

1.6

1.4

1.2 5

1.0 7

0.9

0.6

0.9 4.0 5.1 4.6 4.0 2.9 1.9 8,8 8 8 0 0 8 2 3 7 o Untuk 5.2.4 Gambar Kurva dengam batas -3db dan bandwidth Drop – 3dB pada f1 = 972 Mhz Dan f2 = 1018 Khz Bandwidth 3 dB f = 46 Khz Gambar Kurva:

0.5 8

0.9 1

4.4 3

Gai n dB

o Untuk 5.3.1 Respons overdrive :

Tegangan yang diberikan oleh input sangat besar, sehingga ketika melewati amplifier menyebabkan gelombangnya cacat Gambar Gelombang overdrive pada osiloskop:

o Untuk 5.3.2 Tegangan output maksimum tanpa distorsi : Uopp = 0.3 V o Untuk 5.3.3 R6 short circuit Pengamatan : output yang ditampilkan lebih rendah Sebab: Jika pada R6 dibuat shor circuit maka tegangan akanturun dan arus akan naik. o Untuk 5.4.2 Pengaruh dari rangkaian tambahan adalah output akhir pada rangkaian akan kembali normal. o Untuk 5.4.3 Fungsi rangkaian tambahan adalah untuk memperkuat tegangan yang mulai melemah

7. ANALISA Dari percobaan yang telah dilakukan oleh kelompok kamu , dapat dianalisa

bahwa

rangkaian

tuned

amplifier

ini

adalah

raangkaian yang memiliki osilator paralel pada tempat penghambat kerja dan impedansi tergantung pada frekuensi. Pada percobaan 5.1 dihitung nilai dari Ub, Ue, Uc, Ube dan Ic pada titik kerja dimana nilai Ub = 4,12 V , Ue = 3.50 V , Uc = 0.62 V , Ube = 0.624 V dan Ic = 0,90 mA. Pada percobaan 5.2 tegangan pada rangkaian osilator (MP1) pada frekuensi F = 1 MHz dimana pada didapatkan nilai 2.5 Vpp dengan skala yang digunakan sebesar 0.5 V/div gelombang ini dapat

disebabkan

karena

tegangan

yang

beresonansi

akan

menghasilkanoutput yang maksimum karena Xl dan Xc yang berlawanan. Pada pengukuran untuk beberapa frekuensi pada tabel dilakukan sedikit kesalahan dimana pengaturan frekuensi puncak seharusnya pada 1 Mhz sedangkan pada percobaan nilai puncak didapatkan pada frekuensi 980 KHz dengan besar 1.8 Vpp, dari hasil percobaan ini nilai output pada frekuensi 900 KHz didapatkan cukup kecil yaitu sebesar 0.36 Vpp kemudian terus naik sehingga mencapai puncak pada frekuensi 980 kemudian kembali turun hinga pada frekuensi 110 dengan nilai yang didapatkan sebesar 0.6 Vpp. Drop -3dB pada F1 terletak pada frekuensi 972 KHz dan F2 pada 1018 Khz sehingga bandwidth 3 dB pada frekuensi 46 kHz. Pada percobaan 5.3.1 respons overdrive nilai keluaran generator respon overdrive adalah seperti terlihat pada gambar di osiloskop gelombang yang dihasilkan cacat karena tegangan yang diberikan oleh input sangat besar. Jika tegangan yang diberikan oleh input tidak terlalu besar, maka gelombangnya akan normal. Dan pada saat R6 di buat short circuit maka tegangan akan turun dan arus akan naik sehingga menyebabkan output yang ditampilkan lebih rendah.dan pada saat tegangan mulai melemah maka dibutuhkan rangkaian tambahan dengan menambahkan C4 agar rangkaian tuned amplifier kembali normal.

8. KESIMPULAN Dari percobaan yang telah kami lakukan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Bahwa impedansi rangkaian tuned amplifier tergantung pada frekuensi yang diberikan. 2. Pada tuned amplifier terdapat frekuensi resonansi atau frekuensi maksimum yang digunakan untuk menentukan bandwidth dan tegangan. 3. Output pada tuned amplifier tergantung inputnya jika pada R6 dibuat short circuit maka tegangan akan turun dan arus akan lemah, maka outputnya juga rendah maka dibutuhkan rangkaian tambahan untuk membuat rangkaian kembali normal.

REFERENSI

Job praktikum komradsat www.elektronika-dasar.web.id www.share.pdfonline.com www.personal.engine.umd.umich digilib.itb.ac.id m.artikata.com aldinobahtiar.wordpress.com akukha.blogspot.com

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF