Program Studi Teknik Aeronautika Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung 2013
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PETUNJUK PRAKTIKUM 1.1 Judul Praktikum 1. Pengukuran Ketebalan Lapisan Metal & Non Metal. 2. Pengukuran Kecepatan Ultrasonic Material.
1.2 Topik Praktikum Metode Inspeksi NDT (Non Destructive Testing) :
1.3 Pelaksanaan Praktikum Praktikum dilaksanakan di Hangar pada tanggal 1 Maret 2013. Grup terdiri dari 2-3 orang.
1.4 Tujuan Praktikum Praktikum ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai cara pengukuran kecepatan ultrasonic material metal dan non metal. Tujuan utama praktikum ini adalah memberikan keterampilan dan pengetahuan pada mahasiswa mengenai salah satu cara pengukuran kecepatan ultrasonic material metal an non metal menggunakan salah satu jenis / metode pengukuran.
1.5 Alat – alat yang digunakan 1. Digital Coating Thickness Gauge F & NF Type 2. Ultrasonic Thickness Gauge TT100 3. Vernier Caliper
1.5 Langkah – langkah Praktikum a. Persiapan : 1. Mempelajari materi kuliah yang terkait dengan judul / topik praktikum ini dengan baik. 2. Mempelajari operation manual alat yang akan digunakan untuk pengukuran dengan seksama.
3. Memastikan bahwa semua peralatan yang akan digunakan sudah disiapkan dan dalam keadaan baik dan berfungsi dengan benar. 4. Melakukan pembersihan peralatan maupun material / spesimen yang akan digunakan dalam praktikum pengukuran ketebalan lapisan ini.
b. Pelaksanaan: 1. Melakukan langkah – langkah pengukuran sebagaimana dijelaskan pada manual operasi baik untuk langkah kalibrasi maupun langkah pengukuran. ( Lampiran 1.) 2. Untuk pengukuran ketebalan (menggunakan Digital Coating Thickness Gauge F & NF Type): a. Melakukan pengukuran ketebalan specimen dimana ketebalan telah diketahui pada 9 titik yang berbeda. b. Mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja. 3. Untuk pengukuran ketebalan dan kecepatan suara (menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge TT100) : a. Melakukan pengukuran ketebalan specimen menggunakan vernier caliper. b. Melakukan pengukuran kecepatan suara pada specimen yang telah diukur. c. Mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja. 4. Setelah Pengukuran selesai, melakukan pembersihan kembali peralatan dan material yang telah digunakan ada praktikum dan menyimpan kembali ke tempat penyimpanan yang semestinya.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Uji Ultrasonik Uji Ultrasonik merupakan salah satu metode pengujian tanpa merusak. Pengujian ini menggunakan gelombang suara dengan frekuensi diatas 20.000 siklus per detik. Untuk pendeteksian cacat dapat mencapai 2 – 5 juta siklus per detik. Satuan panjang gelombang menurut SI adalah Hertz (Hz) , kecepatan perambatan suara ini akan berbeda – beda sangat tergantung pada media rambatan yang digunakan, namun secara umum rumusan untuk menentukan kecepatan suara sebagai berikut : √
√
dimana :
E = Modulus geser G = Modulus kekakuan Ρ = kerapatan massa atau densitas
Hubungan kecepatan , frekuensi dan panjang gelombang dapat dihitung dengan menggunakan rumusan sebagai berikut :
Dimana : λ = panjang gelombang (mm) V = kecepatan suara dalam satu detik (m/s) f = frekuensi (Hz)
2.2 Prinsip Kerja Ultrasonik Didalam metode tes ultrasonik, gelombang suara ultra transduser dihubungkan dengan mesin diagnosa yang digunakan untuk menginspeksi sebuah objek. Transduser biasanya dipisahkan oleh objek yang diuji dengan suatu couplant ( misalnya oli ) atau
dengan air, sebagai tes immersion. Bagaimanapun ketika uji ultrasonik dilakukan dengan Electromagnetic Acoustic Transducer ( EMAT ) , maka tidak diperlukan couplant.
Ada 2 metode untuk mengetahui gelombang ultrasonik : 1. Reflection Reflection atau pulse-echo mode, sebuah
transduser melakukan dua hal yaitu
mengirim dan menerima gelombang pulsa atau suara yang direfleksikan kembali ke alat. Refleksi gelombang ultra muncul dari permukaan, seperti bagian belakang dari sebuah objek atau dari ketidaksempurnaan diantara benda. Pada mesin diagnosa akan menampilkan hasil tersebut dalam bentuk sinyal dengan amplitudo yang menampilkan intensitas dari refleksi, dan waktu datangnta refleksi tersebut.
Gambar 1 Pulse – Echo mode
2. Attenuation Di dalam metode attenuation atau through transmission, sebuah transmitter mengirim suara ultra melalui salah satu permukaan, dan terpisah dengan receiver yang mendeteksi jumlah yang telah disampaikannya pada permkaan yang lain setelah bergerak melalui suatu medium. Imperfection atau kondisi lain
Gambar 2 Through – Transmission system
2.3. Transducer/Probe Transducer adalah suatu alat yang dapat menkonversi energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Probe normal – single transducer : Menghasilkan gelombang longitudinal (compression wave).
Probe sudut : Menghasilkan gelombang transversal (shear wave).
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN OBSERVASI 3.1 Data Hasil Percobaan 3.1.1. Menggunakan Digital Coating Thickness Gauge F & NF Type Section 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Section 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.