Laporan Tara Kalor Mekanik 1
November 6, 2018 | Author: Tio Nugroho | Category: N/A
Short Description
tara kalor mekanik unair...
Description
A. TUJUAN
Menentukan tara kalor mekanik
B. DASAR TEORI
Tara kalor mekanik adalah kesetaraan energi mekanik dengan energi panas, untuk menentukan panas jenis suatu zat ialah dengan cara persentuhan/ pencampuran. Panas jenis air konstan meliputi jangkauan temperatur yang lebar, sedangkan panas jenis suatu benda dengan mudah dapt diukur dengan memanaskan benda sampai temperatur tertentu yang mudah di ukur, dengan dengan menempatkannya dalam dalam bejana air yang massa dan temperaturnya temperaturenya diketahui, dan dengan mengukur temperature kesetimbangan akhir. Jika seluruh system terisolasi dari sekitarnya, maka panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang masuk ke air dan wadahnya. Prosedur ini dinamakan calorimetri, dan wadah yang terisolasi dinamakan kalorimater. Qkelu Qkelu ar = Qmasuk Qmasuk
Menurut joule, jika kawat logam berhambatan R ohm dialiri arus listrik I ampere selama t detik, kawat tersebut melepaskan energy sebesar : 2
E = i Rt
Jika kawat ters ebut berada dalam bejana calorimeter berpengaduk yang berisi air, maka energy tersebut akan diterima oleh calorimeter,, pengaduk dan air, sehingga manaikkan suhunya dari T 1 menjadi T2. Energi yang diterima tersebut adalah : Q = W (T 2 2-T ) 1 kal or i
Dengan W harga air calorimeter beserta pengaduk dan air di dalamnya. Jika massa calorimeter dan pengaduk ( tersebut dari bahan logam yang sama) = m k dan kalo jenisnya c k , sedangkan massa air = m a dan kalor jenisnya c a maka : o
W = ( m c + m c k k k k a a a a ) kalori/ C
Dengan ck =0,215 kalori /g oC , ca=1 kalori / oC . Jika 1 joule = A kalori, dalam hal ini A dinamakan Tara Kalor Mekanik, maka: 2
W (T -T ) 2 2 1 = A i Rt Atau A =
C. ALAT DAN BAHAN
Kalori meter listrik
Termometer
Stopwatch
Neraca Torsi
Amperemeter DC
Voltmeter DC
Hambatan Geser
Adaptor
Sumber tegangan AC
Air
D. PROSEDUR PERCOBAAN 1.
Menimbang massa (m1) calorimeter kosong dengan pengaduknya
2.
Menimbang massa (m2) kalori meter berisi air seperempat bagian volume beserta pengaduknya.
3.
Menempatkan bejana kalorimeter berisi air dan pengaduk dalam bejana pelindung calorimeter dan menutupnya, kemudian memasang thermometer. Setelah satu menit membaca dan mencatat suhunya ( T 1 )
4.
Membuat rangkaian listrik Hambatan Geser
Kalorimeter Listrik Isi : Kawat hambatan, pengaduk air dan termometer
5.
Mengatur Rg ( R masih dalam keadaan tidak tercelup dengan air ). Sehingga pembasaan amperemeter A menunjukkan kuat arus 1 ampere.
6.
Dalam keeadaan R tercelup dalam air dan calorimeter dalam keadaan tertutup, menghubungkan arus dalam rangkaian dan mengaduk perlahan agar kalor dari R
diserapmerata oleh air dan calorimeter, sambil mengamati kenaikan suhunya pada thermometer. 7.
Mencatat suhunya setelah naik ± 4°C, dan mencatat pula waktu lamanya arus mengalir dan tegangan atau kuat arus pada multimeter.
8.
Mengulangi untuk kuat arus 1,5 ampere dan 2 ampere.
E. DATA HASIL PENGAMATAN
mk = ( 120,5 ±
0,05 ) g
ma = ( 181,7
T0 = ( 24 o
±
i1 = ( 2
±
i2 = ( 3
i3 = ( 4
±
V1 = ( 5
±
0,05 ) Volt
V2 = ( 7
±
0,05 ) Volt
V3 = ( 4
±
0,05 ) Volt
t1 = ( 647
±
0,5 ) s
t2 = ( 221
±
0,5 ) s
t3 = ( 141
±
0,5 ) s
T1 = ( 32o
±
0,05 ) oC
T2 = (36o
±
0,05 ) oC
T3 = ( 40o
±
0,05 ) oC
±
±
0,05 ) g 0,05 ) g 0,25 ) A 0,25 ) A 0,25 ) A
F. ANALISIS DATA
A
W (T 2 T 1 ) 2
( mk ck
i Rt
ma c a )(T 2 T 1 ) i
2
v
( mk ck
ma c a )(T 2 T 1 ) i.V .t
t
i
A
A
mk
mk A
(T 2 .c k
(iVt ) 2 (T 2 .c a
(iVt ) 2 (mk .c k
A
T 1
T 1
V
t
V
V
A
t
t
mk c k ma ca i.V .t mk c k ma c a
i.V .t
(mk .c k ma .ca )(T 2 T 1 ) 2
i .V .t
ma .c a )(T 2 T 1 )
0 I .V (mk .ck
I
A
ca (T 2 T 1 )
(mk .c k ma .ca )(T 2 T 1 )
2
(i.V .t )(i.V .t )
I
ck (T 2 T 1 )
ma .ca )(T 2 T 1 )
0 It (mk .ck
A
i.V .t
(iVt ) 2
0 Vt (mk .ck
A
(i.V .t )(i.V .t )
A
( mk .c k ma .c a )(iVt ) 0
I
A
(iVt ) 2
T 1
A
T 2
ma .c a )(iVt ) 0
T 2
T 2
i.V .t
T 1 .c a )(iVt ) 0
ma A
ma
A
ma
T 1 .c k )(iVt ) 0
mk A
A
i.V .t
ma .c a )(T 2 T 1 )
(mk .c k ma .ca )(T 2 T 1 ) 2
(i.V .t )(i.V .t )
i.V .t
Penghitungan Pertama I 1
(1 0,25) A
V 1
(2 0,5)V
A1
A
(m k c k
m a
(120,5.0,215 181,7.1)(36 32)
i.V .t
c k (T 2 T 1 )
2.5.647
i.V .t
m k A
ma c a )(T 2 T 1 )
c a (T 2 T 1 ) i.V .t
0,215 (36 32 )
2.5.647
1(36 32 ) 2.5.647
0,86 6470
4 6470
0,000132
0,000618
(207,6075)(4) 6470
830,43 6470
0,128
A
mk c k ma c a
T 2
119 ,5.0,215
mk c k ma c a
T 1
i Vt
A
( m k c k m a c a )(T 2 T 1 )
2
V
( mk c k ma c a )(T 2 T 1 )
2
t A
A
mk
mk
ma
ma
0,03
3606
0,13
12.2.1803 ( 119 ,5.0,215 94 ,5.1)(4)
1.2.18032
iVt
A1
120 ,1925
1.2 2.1803 (119,5.0,215 94,5.1)(4)
iV t
A
0,03
(119,5.0,215 94,5.1)(4)
2
I
1.2.1803
( mk c k ma c a )(T 2 T 1 )
3606
119 ,5.0,215 94,5.1
iVt
A
120 ,1925
1.2.1803
iVt
A
94 ,5.1
A
A
T 2
T 2
T 1
A
T 1
0,067
0,00015
I
I
A
V
V
A
t
t
A1 0,00024 0,5 0,0011 0,5 0,03 0,5 0,03 0,5 0,13 0,25 0,067 0,5 0,00015 0,5 A1 0,00012 0,00055 0,015 0,015 0,325 0,0335 0,000075 A1 0,389kalori
A1 A1 (0,133 0,389 ) kalori
Penghitungan kedua I 2 (1,5 0,25) A V 2 (3 0,5)V
(m k c k
A2
A
T 2
0,215 (33 29 )
c a (T 2 T 1 )
1(33 29 )
m k c k m a c a
4 2659 ,5
m k c k m a c a
119 ,5.0,215
94 ,5.1
i Vt
2659 ,5
120 ,1925 2659 ,5
119 ,5.0,215 94,5.1
(m k c k ma c a )(T 2 T 1 )
(120 ,1925 )(4)
0,00032
1,5.3.591 2
0,0015
1,5.3.591
iVt
2659 ,5
1,5.3.591
0,86
1,5.3.591
iVt
T 1
I
c k (T 2 T 1 )
i.V .t
m a
A
(119,25 .0,215 94,5.1)(33 29) 1,5.3.591
i.V .t
m k
A
i.V .t
A
A
m a c a )(T 2 T 1 )
0,045
120 ,1925
2659 ,5
(119 ,5.0,215 2
94,5.1)(4)
1,5 .3.591
0,045
0,12
480 ,77 2659 ,5
0,180
A
( mk c k ma c a )(T 2 T 1 )
V
(119 ,5.0,215 94 ,5.1)(4)
2
t
1,5.3.591
iVt
A
A2
mk
mk
A
ma
ma
A T 2
0,0015 0,5
A
T 2
I
I
V
V
A2
0,00016 0,00075 0,0225 0,0225 0,3 0,03 0,000015
A2
0,106kalori
A2 A2 (0,18
0,045
0,0003
A
0,00032 0,5
0,045 0,5
A
T 1
T 1
2
A2
0,06
1,5.3 .591
( mk c k ma c a )(T 2 T 1 )
94 ,5.1)(4)
2
iV t
A
(119 ,5.0,215
2
0,5
A
t
t
0,12
0,25
0,06
0,5
0,0003
0,5
0,106 )kalori
Penghitungan Ketiga I 3 (2 0,25) A V 3 (4 0,5)V
( mk c k
A3
A
T 2
c a (T 2 T 1 )
1(37
33 )
4
3504
119 ,5.0,215
m k c k m a c a
3504
0,0011
94 ,5.1
120 ,1925
2
( m k c k m a c a )(T 2 T 1 ) 2
(m k c k m a c a )(T 2 T 1 ) 2
iVt
0,034
120 ,1925
2.4.438
3504
119 ,5.0,215 94,5.1
( m k c k m a c a )(T 2 T 1 )
(120,1925)(4)
0,00024
2.4.438
iV t
3504
2.4.438
m k c k m a c a
0,86
2.4.438
i Vt
V
t
33 )
iVt
I
A
0,215 (37
iVt
T 1
A
c k (T 2 T 1 )
i.V .t
m a
A
(119,25.0,215 94,5.1)(37 33) 2.4.438
i.V .t
m k
A
i.V .t
A
A
m a c a )(T 2 T 1 )
3504
(119 ,5.0,215
94 ,5.1)( 4)
2 2 .4.438 ( 119 ,5.0,215 94 ,5.1)(4) 2.4 2.438 ( 119 ,5.0,215 94 ,5.1)(4) 2.4.438 2
0,034
0,068
0,017
0,00031
480,77 3504
0,137
A
A3
mk
mk
A ma
A
ma
T 2
A T 1
A
I
I
0,5
V
V 0,068
A
t
t
A3
0,00012 0,00055 0,017 0,017 0,017 0,00085 0,000015
A3
0,0603kalori
A3 A3 (0,137
0,034
A
0,00024 0,5
0,034 0,5
T 1
A3
0,0011 0,5
T 2
0,25
0,017
0,5
0,00031 0,5
0,0603 )kalori
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini bertujuan untuk menentukan tara kalor mekanik. Sehingga kalor ini merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Zat ini dinamakan kalorik yang terdapat dalam benda apapun dan kalorik ini dapat berpindah ketika bersuhu tinggi dan sebaliknya jika bersuhu rendah. Zat ini juga bergantung pada arus yang dikeluarkan oleh Hambatan geser . Jadi semakin besar arus yang diberikan, semakin besar atau cepat kenaikan suhu. Berdasarkan hasil analisis perhitungan, nilai tara kal or mekanik yang didapat ialah : 1.
A1 A1 (0,133 0,389 ) kalori
2.
A2 A2 (0,18
3.
A3 A3 (0,137
0,106 ) kalori 0,0603 ) kalori
H. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini : 1. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1oC. 2. Tara kalor mekanik adalah perbandingan antara usaha dengan kalor, nilainya selalu tetap yaitu 4,3 Joule/kalori. 3. Arus yang diberikan oleh hambatan geser mempengaruhi cepat atau lambatnya kenaikan pada suhu Jadi semakin besar arus yang diberikan, semakin cepat juga kenaikan suhu tersebut.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Sears. Zemansky(1982). Fisika untuk Universitas 1.Bandung: Penerbit Binacipta.
View more...
Comments