LAPORAN TAHUNAN 2016

January 30, 2018 | Author: Wati Setiawati | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

LAPORAN TAHUNAN 2016...

Description

LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2016

UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

TAHUN 2016 UPT PUSKESMAS PABUARAN

I.

Pendahuluan Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Puskesmas mempunyai peran sangat strategis dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Salah satu bagian pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu Pelayanan Kefarmasian. Pelayanan

kefarmasian

di

Puskesmas

sangat

penting

karena

menunjang semua kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Kegiatan pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi; Perencanaan Obat, Penerimaan Obat, Pendistribusian Obat, Pelayanan di Loket Obat, Pencatatan dan Pelaporan Obat. II.

Tujuan Pengelolaan Obat Pengelolaan

obat

di

Puskesmas

bertujuan

untuk

menjamin

kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional. Ketersediaan obat merupakan elemen penting dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan merupakan salah satu dimensi yang dapat di gunakan untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan. III.

Kegiatan 1.

Perencanaan Obat Awal dari kegiatan Pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah Perencanaan. Perencanaan yang tepat dapat menjamin ketersediaan obat di Puskesmas. Ketersediaan obat adalah Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan : -

Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan

2.

-

Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

-

Meningkatkan efisiensi penggunaan obat Penerimaan Obat

Penerimaan obat termasuk dalam alur distribusi obat dalam kegiatan pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Yang di maksud Penerimaan obat di sini adalah penyerahan obat dari Gudang Farmasi dinas kesehatan Kabupaten/Kota kepada Puskesmas. Tujuan Penerimaan Obat adalah agar obat yang diterima sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh puskesmas. Setelah obat di terima oleh Petugas Penerima Obat, Petugas Penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang diserahkan, mencakup jumlah, jenis dan kemasan obat. Obat yang di terima harus sesuai dengan permintaan yang tercantum dalam Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ( LPLPO ) yang ditandatangani

oleh

petugas

penerima

dan

diketahui

Kepala

Puskesmas. Setelah di lakukan pengecekan dan obat tersebut sesuai dengan permintaan yang tercantum dalam LPLPO, obat tersebut di bawa ke Puskesmas dan di masukan ke dalam Gudang Obat Puskesmas yang sebelumnya di lakukan pengecekan terlebih dahulu mengenai jumlah, jenis dan kemasan obat untuk mengetahui kemungkinan obat rusak selama dalam perjalanan. Setiap obat yang di terima/masuk ke Gudang Obat, di catat dalam kartu Stok obat dan Buku Penerimaan Obat Puskesmas. Data mutasi obat ada di Laporan mutasi obat.

Jadwal Penerimaan Obat UPT Puskesmas Pabuaran Tahun 2016

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3.

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Tanggal 14 12 14 13 16 13 21 26 24 -

Pendistribusian Obat di Puskesmas Distribusi Obat di Puskesmas adalah kegiatan penyaluran obat dan alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan di Puskesmas antara lain : Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan puskesmas ( kamar obat, kamar periksa dan Laboratorium ) Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Program ( Gizi, Petugas TB ) Tujuan distribusi obat adalah agar obat dapat tersalurkan secara merata dan teratur, juga menjamin ketersediaan obat di sub-sub unit pelayanan kesehatan di Puskesmas demi menunjang kelancaran pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Prosedur pendistribusian obat 

Petugas Obat Puskesmas menerima Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) sub unit dari sub-sub unit pelayanan kesehatan di Puskesmas.



Di lakukan evaluasi LPLPO sub unit terhadap sisa stok obat, pemakaian obat dan jumlah kunjungan pasien di sub unit. Kemudian Petugas Farmasi menuliskan pemberian obat kepada sub unit, setelah memperoleh persetujuan kepala Puskesmas dengan



memperhatikan tingkat kecukupan obat di Puskesmas. Apabila LPLPO telah di evaluasi, maka petugas Farmasi Puskesmas akan mempersiapkan obat yang akan didistribusikan ke sub unit.



Setelah obat siap untuk di distribusikan, kemudian obat pun di distribusikan kepada sub-sub unit. Apabila terjadi kekeliruan atau kekurangan obat yang didistribusikan maka



petugas sub unit melaporkan kepada Petugas Farmasi Puskesmas. Petugas Farmasi Puskesmas akan melakukan perbaikan atau penambahan obat sesuai dengan laporan permintaan yang diterima.



Petugas sub unit akan menerima salinan LPLPO,



sedangkan LPLPO asli disimpan oleh Petugas Farmasi Puskesmas. Setiap pengeluaran obat di Gudang Farmasi Puskesmas akan dicatat di Kartu Stok Obat

4.

Pelayanan di Loket Obat Kegiatan pelayanan obat meliputi :  Penataan Loket Obat Ruang pelayanan/Loket Obat adalah tempat dimana dilaksanakan kegiatan penerimaan resep, penyiapan obat, pencampuran, pengemasan, pemberian etiket dan penyerahan obat. Diruang tersebut

terdapat

penyimpanan

obat,

alat-alat

peracikan,

penyimpanan arsip dan tempat pelaksanaan tata usaha obat. Luas ruang pelayanan di UPT Puskesmas Pabuaran berukuran kurang lebih 2 x 2,5 meter dan mempunyai penerangan yang cukup.  Peralatan yang terdapat di Loket Obat

-

Meja peracikan

-

Lemari penyimpanan obat

-

Mortir dengan ukuran kecil dan sedang

-

Sudip untuk membantu mencampur dan membersihkan

-

Sendok

-

Kain Lap/serbet yang bersih

-

Kertas pembungkus obat, kantong plastik dan etiket

-

Tempat sampah

 Penyiapan dan Penyerahan Obat Penyiapan Obat Tujuan penyiapan obat : Pasien mendapatkan obat yang bermutu baik, sesuai dengan diagnos, tidak rusak dan tidak kadaluarsa. Dalam penyiapan Obat perlu di perhatikan antara lain : - Menyiapkan obat sesuai jenis dan jumlah obat yang tertulis dalam resep - Perhatikan tanggal kadaluarsa dan kondisi fisik obat yang akan di berikan kepada pasien. - Konfirmasi

dengan

penderita/pasien

untuk

menegaskan

diagnosa untuk menghindari kekeliruan pemberian obat dan resep tertukar sesama pasien - Etiket harus jelas dan mudah di baca - Kemasan rapih dan cocok sehingga terjaga kualitasnya Penyerahan obat Sebelum obat diserahkan lakukan pengecekan terakhir, yaitu : jumlah jenis obat, penulisan etiket dan kemasan obat. Penyerahan obat di pastikan tepat kepada pasien sesuai dengan nama umur dan alamatnya.  Informasi obat Informasi obat dilakukan pada saat penyerahan obat, ada`pun informasi yang diberikan adalah : -

Aturan pemakaian obat (kapan obat digunakan dan berapa banyak), contoh : sehari 3 kali tiap 8 jam

-

Cara pemakaian ( diminum, dioles atau ditaburkan )

-

Cara penyimpanan obat kepada pasien, contoh : obat tidak boleh terkena sinar matahari langsung, jangan disimpan di tempat yang lembab, dll.

-

Jangka waktu pengobatan yang dianjurkan untuk pengobatan, contoh antibiotik harus diminum sampai obat habis.

-

Efek samping obat, contoh CTM dapat mengakibatkan kantuk.

-

Aktivitas serta makanan yang harus di hindari selama terapi.

 Etika pelayanan Petugas harus memperhatikan etika pelayanan kesehatan, terutama pada saat penyerahan obat dan pemberian informasi. Contohnya: sopan santun dalam gerakan, raut wajah dan tutur kata kepada pasien. Prosedur pelayanan di Loket Obat 

Poli/Unit Pelayanan mengeluarkan resep obat kepada

 

pasien Pasien menyerahkan resep ke Petugas Loket Obat. Petugas Loket Obat memeriksa kelengkapan resep yang meliputi : nama dan alamat pasien, tanggal, penulisan resep, nama obat, jumlah obat, aturan pakai, ( untuk resep narkotika petugas menggaris bawahi nama obat, jumlah obat, dan aturan pakai di resep dengan warna merah dan menanyakan alamat lengkap pasien),

nama dan paraf



penulis resep. Bila kelengkapan tidak sesuai, maka resep di konsultasikan



kepada dokter yang menerbitkan resep tersebut. Resep yang telah sesuai dilakukan peracikan atau



pengemasan obat sesuai dengan yang tertera dalam resep Dilakukan pemeriksaan hasil racikan atau pengemasan obat



sesuai dengan resep. Hasil racikan yang telah sesuai dilakukan pemberian Etiket



obat. Dilakukan pemanggilan terhadap pasien untuk mengambil obat.



Dipastikan obat harus diambil oleh pasien terkait atau



keluarga, bila bukan akan di tolak. Petugas memberikan informasi mengenai aturan, cara pemakaian, jangka waktu pengobatan, dan efek samping obat serta aktivitas dan makanan yang perlu di hindari selama terapi.

5.

Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan obat di puskesmas harus di lakukan secara rutin, tertib dan teratur. Ini di maksudkan agar ketersediaan obatobatan di Puskesmas terkontrol, baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di puskesmas dan atau unit pelayanan lainnya. 



Sarana pencatatan dan pelaporan -

LPLPO puskesmas

-

LPLPO sub unit

-

Kartu stok

-

Buku Catatan penerimaan obat

-

Buku Catatan harian pemakaian obat

-

Buku Bantu Pengeluaran Obat Gudang Farmasi Puskesmas

-

Buku Catatan pemakaian obat psikotropika

-

Buku Catatan obat kadaluarsa

Penyelenggaraan pencatatan Setiap obat yang diterima di gudang farmasi Puskesmas dicatat didalam kartu stok dan buku penerimaan obat,sedangkan pengeluran obat dari gudang farmasi Puskesmas di catat di buku bantu pengeluaran obat gudang farmasi Puskesmas. Sedangkan setiap obat yang dikeluarkan kepada pasien melalui resep dicatat pada buku catatan pemakaian obat harian kemudian di jumlahkan dalam waktu 1 bulan.



Pelaporan Obat

Pelaporan obat di lakukan secara Periodik yaitu setiap awal bulan. Setelah LPLPO selesai di buat oleh Puskesmas, kemudian di serahkan ke Dinas Kesehatan melalui Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi. Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO puskesmas induk dan sub unit. LPLPO dibuat 3 ( tiga ) rangkap, yakni : -

Dua rangkap diserahkan ke Dinas kesehatan melalui Gudang Farmasi, untuk diisi jumlah yang diserahkan

-

Satu rangkap untuk arsip puskesmas

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN UPT PUSKESMAS PABUARAN

No

Bulan

Umum

BPJS

Askes

Astek

Lain-lain

Jumlah pasien

1

Januari

2448

1118

-

-

-

3566

2

Pebruari

2653

985

-

-

-

3638

3

Maret

3216

1175

-

-

-

4391

4

April

3224

1348

-

-

-

4572

5

Mei

2987

1377

-

-

-

4364

6

Juni

2649

1005

-

-

-

3654

7

Juli

2302

1523

-

-

-

3825

8

Agustus

3024

1553

-

-

-

4577

9

September

2707

1068

-

-

-

3775

10

Oktober

3178

1102

-

-

-

4280

11

November

3086

2372

-

-

-

5458

12

Desember

-

-

-

-

-

-

Jumlah

31474

14628

46100

PERESEPAN OBAT GENERIK TAHUN 2016 No

Bulan

Jml R/ Generik

Jml R/ Total

Persentase

1

Januari

11475

11475

100%

2

Pebruari

10764

10914

98,62%

3

Maret

13173

13173

100%

4

April

13116

13716

95,62%

5

Mei

13032

13032

100%

V.

6

Juni

10692

7

Juli

11475

8

Agustus

13731

9

September

11325

10

Oktober

12840

11

November

16224

12

D esember

10962

97,51%

11475

100%

13731

100%

11325

100%

12840

100%

16224

100%

Permasalahan Pengenalan Masalah Beberapa permasalahan yang dihadapi program farmasi UPT Puskesmas Pabuaran pada tahun 2016 diuraikan sebagai berikut : 1. Adanya pembagian/dropping obat yang akan mendekati kadaluarsa, dimana obat tersebut terkadang tidak terpakai, sehingga obat tersebut dibiarkan kadaluarsa di puskesmas. 2. Kurang banyak sarana untuk pelayanan obat seperti plastik untuk kemasan obat, etiket, sendok obat untuk pasien.

3. Luas Loket dan Gudang Obat yang kurang memenuhi syarat, sehingga mengurangi kenyamanan saat bekerja. 4. Penulisan resep yang tidak memenuhi standar penulisan resep. 5. Petugas Obat hanya satu orang. Rumusan Prioritas Masalah 1. Penulisan resep yang tidak memenuhi standar penulisan resep di Puskesmas Pabuaran pada tahun 2016 Hal ini dikarenakan kurangnya kepatuhan petugas terhadap standar penulisan resep yang benar. 2. Luas gudang farmasi Puskesmas yang tidak memenuhi standar. Hal ini di karenakan kurangnya jumlah ruang yang tersedia di Puskesmas 3. Kurangnya tenaga farmasi yang ada , sehingga menghambat proses pelayanan ataupun administrasi di puskesmas. 5.Pembagian Obat yang mendekati kadaluarsa di minimalisir sehingga tidak ada penumpukan obat kadaluarsa di puskesmas.

Pemecahan Masalah Prioritas Masalah Penulisan resep yang

Penyebab Masalah -Kurangnya kepatuhan

Pemecahan Masalah -Pembinaan dari kepala

tidak memenuhi

petugas Puskesmas

Puskesmas mengenai

standard dan masih ada

terhadap prosedur

cara penulisan resep

yang menulis resep

penulisan resep yang

yang baik dan benar.

pada kertas karcis.

benar.

-Kesadaran dan kemauan petugas untuk mematuhi tata cara penulisan resep yang

baik dan benar.

Luas Gudang Farmasi

-Kurangnya tersedia

-Meminta izin kepada

Puskesmas yang tidak

ruangan yang luas di

kepala Puskesmas agar

memenuhi standar.

Puskesmas

Gudang Farmasi Puskesmas di pindah ke ruangan yang memenuhi syarat di Puskesmas.

VI. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Kegiatan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pabuaran tiap bulan, adalah : a. Perencanaan pengadaan obat melalui pembuatan LPLPO bulanan secara periodic b. Pengambilan obat / penerimaan obat dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. c. Mengatur penyimpanan obat di Gudang Farmasi Puskesmas d. Melaksanakan pendistribusian obat kepada sub unit Puskesmas e. Menyiapkan pelayanan dan penyerahan obat kepada pasien f. Melaksanakan pencatatan (aministrasi) dan pelaporan obat. 2. Saran a. Tidak memberikan obat yang mendekati kadaluarsa kepada Puskesmas

b. Mengadakan pelatihan Petugas Obat Puskesmas, agar keahlian Petugas Obat meningkat.

 Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) Kebutuhan sarana Alat Tenaga

Indikator keberhasilan

ATK

Ka. Pus , Dokter

100% resep sesuai standar

-

ATK

Petugas Farmasi

100% resep sesuai standar

Retribusi

-

Kertas resep 12 x 100 buku = 1200 buku

Petugas Inventaris Barang

Kebutuhan kertas resep terpenuhi

APBD II

No

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Target

1

Pembinaan dari Kepala Puskesmas

Penulisan resep sesuai standar

Petugas unit pelayanan

100% resep sesuai standar

-

2

Pembuatan protap penulisan resep

Penulisan resep sesuai standar

Petugas unit pelayanan

100% resep sesuai standar

3

Membuat POA kebutuhan sarana pelayanan ( kertas resep )

Kebutuhan kertas resep terpenuhi

Kertas resep

Kebutuhan kertas resep terpenuhi

Dana

Sumber pembiayaan

 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) No

Kegiatan

Sasaran

Target

Volume Kegiatan

Rincian Pelaksanaan

Tenaga

Jadwal

Biaya

Puskesmas

Ka. Pus Dokter

Setiap bulan ( lokbul )

-

Unit Pelayanan

Petugas Farmasi

Februari 2016

Retribusi

Puskesmas

Petugas Inventaris Barang

Setiap bulan

-

1

Pembinaan dari Kepala Puskesmas

Petugas pelayanan

100% resep sesuai standar

12 x/tahun

2

Pembuatan protap penulisan resep

Protap penulisan resep

Terdapat protap di setiap unit

1 x/tahun

3

Membuat POA kebutuhan sarana pelayanan ( kertas resep )

Kertas resep

Kebutuhan kertas resep terpenuhi

12 x/tahun

Pembinaan oleh Ka. Puskesmas Penekanan Komitmen petugas Evaluasi

Lokasi

Adanya protap penulisan resep

Pengajuan kertas resep

 Gaan Chart No

Kegiatan

1

Pembinaan dari Kepala Puskesmas

2

Membuat protap penulisan resep

3

Membuat POA kebutuhan sarana pelayanan ( kertas resep )

WAKTU DALAM BULAN 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12



Pembagian Tugas dan Wilayah Kerja

No

Nama Petugas

Upaya Kesehatan

Sasaran

Target

Jadwal kerja

Lokasi

Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

12 x / tahun

Setiap bulan saat Lokbul

Puskesmas

Petugas di unit

1

Pembinaan

2

Membuat protap penulisan resep

Protap penulisan resep

1 x/tahun

Februari 2016

3

Membuat POA kebutuhan sarana ( kertas resep )

Kertas resep

12 x / tahun

Setiap bulan

pelayanan

Unit Pelayanan

Puskesmas

VI. Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Pelayanan kesehatan di bidang farmasi meliputi : 

Rekapitilasi laporan pemakaian obat (LPLPO)



Mempersiapkan pengobatan pengadaan obat puskesmas.



Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di puskesmas.



Mengatur administrasi obat di puskesmas.



Meracik obat dan pelayanan untuk diberikan kepada penderita sesuai advis dokter atau tenaga medis.



Menyediakan obat untuk pusling dan pustu.



Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

Saran 

Kebutuhan obat – obatan dapat terpenuhi, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli obat di apotik serta sarana dan prasarana dapat terpenuhi dengan lengkap.



Pemberian ( dropping ) obat yang mendekati kadaluarsa tidak dilakukan kembali

LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT TAHUN 2014 UPT PUSKESMAS PABUARAN

Cirebon,02 januari 2015 Mengetahui

Pengelola Obat

Kepala UPT Puskesmas

UPT Puskesmas

TRI SAELANI,SKM NIP. 196802281994011002

INDA IRLIYANI

Pengelola Obat UPT Puskesmas

INDA IRLIYANI

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF