Laporan TA Budi Mochamad.docx
October 12, 2017 | Author: Sekolah Tinggi Teknologi Garut | Category: N/A
Short Description
Download Laporan TA Budi Mochamad.docx...
Description
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG DI BANK SAMPAH GARUT TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Oleh: BUDY MOCHAMAD NOVIANDI NPM. 0806023
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT 2012
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORI BARANG DI BANK SAMPAH GARUT
Oleh: BUDY MOCHAMAD NOVIANDI NPM. 0806023
Menyetujui :
Pembimbing I
Pembimbing II
Dini Destiani, MT.
Partono, M.Kom
NIDN : ………………………
NIP: 197910172005011002
Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Informatika
Eri Satria, M.Si NIDN : 0029127501
BUDY MOCHAMAD NOVIANDI, 0806023 Perancangan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut Dibawah bimbingan Ibu Dini Destiani, MT. sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Partono, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II. 60 Halaman + ix / 28 Gambar / 46 Tabel / 10 Daftar Pustaka (1999-2012) / 4 Lampiran
ABSTRAK Bank Sampah Garut adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pemanfaatan pengelolaan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, kantor, dan lembaga pendidikan (sekolah). Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh Bank Sampah Garut yaitu informasi mengenai inventori barang. Dewasa ini jumlah dari nasabah Bank Sampah Garut meningkat cukup pesat, peningkatan jumlah nasabah tersebut dikarenakan jumlah Bank Sampah Unit Sekolah yang semakin banyak, sedangkan pemrosesan masih manual hal tersebut secara otomatis tentu akan membuat barang yang akan masuk bertambah banyak, hal penyimpanan barang karena daya tampung gudang yang tetapberpotensi membuat barang yang disimpan melebihi dari daya tamping gudang. Tujuan penelitian ini sendiri adalah membuat sebuah perancangan sistem informasi inventori barang yang terkomputerisasi di Bank Sampah Garut. Perancangan sistem informasi inventori ini meliputi tahap Analisis dan desain sistem dengan menggunakan metodologi berorientasi objek dari Ali Bahrami (1999) yaitu metode Unified Approach. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan dari Bang Sampah Garut ialah sebuah sistem pemrosesan data barang, sistem pembuatan laporan barang masuk, barang keluar, dan laporan penjualan barang, serta penjadwalan pengambilan tabungan ke bang sampah unit sekolah yang semuanya telah terotomatisasi dalam sebuah system aplikasi komputer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi inventori barang di Bank Sampah Garut dapat mempermudah pengaksesan data barang, dan pembuatan laporan barang masuk dan keluar barang, serta laporan penjualan barang di Bank Sampah Garut, juga membantu mengontrol kapasitas gudang dalam hal daya tampung barang dengan adanya proses pembuatan penjadwalan pengambilan tabungan. Kata Kunci: Sistem Informasi Inventori; Bank Sampah Garut; Metode Berotientasi Objek; Metode Unified Approach.
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam tak lupa penyusun curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir di Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG). Adapun judul dari laporan Tugas Akhir ini adalah : ” PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI INVENTORI BARANG DI BANK SAMPAH
GARUT” Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penyusun banyak sekali mendapatkan bantuan, dorongan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penyusun sampaikan kepada yang terhormat : 1. Bapak dan Ibu tercinta, serta seluruh keluarga, serta orang-orang terdekat yang telah memberikan do’a dan dorongan baik secara moril, materil maupun spiritual selama penyusunan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Prof. Dr. H.M. Ali Ramdhani, MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut. 3. Bapak Eri Satria, M.Si dan Bapak Rinda Cahyana, MT., selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Informatika. 4. Ibu Dini Destiani, MT., selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan Tugas Akhir ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingannya yang penuh kesabaran kepada penulis selama penyusunan Laporan ini. 5. Bapak Partono, M,Kom., selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan kepercayaannya kepada penulis. 6. Seluruh staf dosen dan civitas akademika di Sekolah Tinggi Teknologi Garut
i
7. Rekan-rekan seberjuangan Teknik Informatika Angkatan 2008. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memeberikan inspirasi dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang selalu penulis nantikan. Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Garut, Nopember 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................ 3 1.3. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 4 1.4. Sistematika Penulisan ............................................................................. 5 BAB I I LANDASAN TEORI............................................................................ 6 2.1. Konsep Sistem Informasi ........................................................................ 6 2.1.1. Definisi Sistem .............................................................................. 6 2.1.2. Definisi Informasi .......................................................................... 6 2.1.3. Definisi Sistem Informasi .............................................................. 7 2.2. Persediaan (Inventory) ............................................................................ 8 2.3. Bank Sampah Garut ................................................................................ 9 2.3.1. Pengertian Bank Sampah Garut ..................................................... 9 2.3.2. Bank Sampah Unit Sekolah ......................................................... 10 2.4. Pengembangan Sistem Berorentasi Objek ............................................ 10 2.4.1. Tahap Analisis Kesenjangan ....................................................... 10 2.4.2. Tahap Analisis Sistem ................................................................. 11 2.4.2.1 Identifikasi Aktor (Identify the user/actors) ......................... 11 2.4.2.2 Pengembangan Diagram Aktifitas (Develop use case, activity diagrams) ................................................................. 12 iii
Halaman 2.4.2.3 Pengembangan Diagram Interaksi (Develop interaction diagrams) .............................................................................. 16 2.4.2.4 Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method (Identify classes, relationships, attributes, and methods) ..... 18 2.4.2.5 Pemeriksaan (Refine and iterate) ......................................... 26 2.4.3. Tahap Perancangan ...................................................................... 26 2.5. Pemodelan ............................................................................................. 27 2.5.1. Work Breakdown Structure ......................................................... 27 2.5.2. Activity Sequencing .................................................................... 27 2.5.3. Flowchart Diagram ...................................................................... 28 2.5.4. Unified Modeling Language. ....................................................... 29 BAB III KERANGKA KERJA KONSEPTUAL ............................................. 30 3.1. Metodologi Penelitian ........................................................................... 30 3.1.1. Work breakdown structure .......................................................... 30 3.1.2. Activity Sequence ......................................................................... 31 3.2. Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut. ......................................................................... 32 3.3. Sumber Daya Yang Dibutuhkan ........................................................... 36 BAB IV HASIL PEMBAHASAN ................................................................... 37 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem (SRS) .................................................... 37 4.1.1. Analisis Sistem Berjalan .............................................................. 37 4.2. Analisis Sistem Masa Depan ................................................................. 39 4.2.1. Identifikasi Aktor ......................................................................... 42 4.2.2. Activity Diagram dan Use Case Proses Bisnis Masa Depan ....... 43 4.2.2.1 Activity Aiagram .................................................................. 43 4.2.2.2 Mengembangkan Use Case .................................................. 51 4.2.3. Pengembangan Diagram Interaksi ............................................... 58 4.2.3.1 Sequence Diagram ............................................................... 58 iv
Halaman
4.2.3.2 Collaboration Diagram ......................................................... 63 4.2.4. Pengembangan Class Diagram .................................................... 67 4.2.4.1 Identifikasi Class .................................................................. 67 4.2.4.2 Identifikasi Relationship ...................................................... 83 4.2.4.3 Identifikasi Atribut dan Method ........................................... 85 4.2.5. Pemeriksaan ................................................................................. 86 4.3. Perancangan Sistem Masa Depan ......................................................... 86 4.3.1. Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode Dan Atribut ..................... 86 4.3.2. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka........................ 87 4.3.2.1 Perancangan Layer Akses .................................................... 87 4.3.2.2 Perancangan Layer Antarmuka ............................................ 88 4.4. Pengujian ............................................................................................... 89 4.4.1. Usability Testing.......................................................................... 90 4.4.2. User Satisfaction Testing ............................................................. 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xi LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Alur Aktivitas Proyek Tugas Akhir .................................................... 4 Gambar 2.1 Bagan Bank Sampah ........................................................................... 9 Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram (Bahrami, 1999) ....................................... 13 Gambar 2. 2 Use case Diagram (Bahrami, 1999) ................................................ 15 Gambar 2.3 Contoh Sequence Diagram (Bahrami, 1999) .................................... 16 Gambar 2.4 Collaboration Diagram (Bahrami, 1999) ........................................ 18 Gambar 2.5 Contoh Class Diagram (Munawar, 2005........................................... 21 Gambar 2.6 Asosiasi (Assosiation) (Munawar, 2005) .......................................... 22 Gambar 2.7 Constraint pada sebuah Asosiasi (Munawar, 2005) .......................... 22 Gambar 2.8 Association Class (Munawar, 2005) ................................................. 23 Gambar 2.9 Asosiasi dengan Multiplisitas (Munawar, 2005)............................... 24 Gambar 2.10 Contoh Generalisasi (Nugroho, 2005) ........................................... 24 Gambar 2.11 Agregasi Bertingkat (Multilevel Agregation), (Nugroho, 2005) ... 25 Gambar 2.12 Dependency (Munawar, 2005) ........................................................ 26 Gambar 2.13 Work Breakdown Structure (Dawson, 2004) .................................. 27 Gambar 2. 14 Activity sequencing (Dawson, 2004 ............................................... 28 Gambar 3.1 Work breakdown structure ................................................................ 30 Gambar 3.2 activity sequence ............................................................................... 31 Gambar 4.1. Proses Bisnis Sistem Berjalan .......................................................... 37 Gambar 4.2. Proses Bisnis Sistem Masa Depan ................................................... 40 Gambar 4.3 Activity Diagram Aplikasi Sistem Inventori Barang ........................ 44 Gambar 4.4 Activity Diagram Login ..................................................................... 45 Gambar 4.5 Activity Diagram Admin ................................................................... 46 Gambar 4.6 Activity Diagram Membuat Penjadwalan pengambilan tabungan .... 47 Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola Data Barang .............................................. 48 Gambar 4.8 Activity Diagram Pembuatan Laporan .............................................. 49 Gambar 4.9 Activity Diagram Logout ................................................................... 50 Gambar 4.9 Use Case Diagram Sistem Inventori Barang .................................... 51
vi
Halaman Gambar 4.10 Use Case Diagram login ................................................................. 52 Gambar 4.12 Use Case Diagram Admin .............................................................. 53 Gambar 4.13 Use Case Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan .............. 54 Gambar 4.14 Use Case Diagram Kelola data barang ........................................... 55 Gambar 4.15 Use Case Diagram Pembuatan laporan .......................................... 56 Gambar 4.16 Use Case Diagram logout ................................................................ 57 Gambar 4.17 Sequence Diagram Pembuatan laporan sistem inventori barang di Bank Sampah Garut ...................................................................................... 59 Gambar 4.18 Sequence Diagram login ................................................................. 60 Gambar 4.19 Sequence Diagram Admin .............................................................. 60 Gambar 4.20 Sequence Diagram Penjadwalan pengambilan tabungan ................ 61 Gambar 4.21 Sequence Diagram Kelola data barang ........................................... 61 Gambar 4.22 Sequence Diagram Pembuatan Laporan ......................................... 62 Gambar 4.23 Sequence Diagram Pembuatan Laporan ......................................... 62 Gambar 4.24 Colaboration Diagram Sistem inventori barang Bank Sampah Garut.............................................................................................................. 63 Gambar 4.25 Colaboration Diagram Login ......................................................... 64 Gambar 4.26 Colaboration Diagram Admin ........................................................ 64 Gambar 4.27 Colaboration Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan........ 65 Gambar 4.28 Collaboration Diagram Kekola data barang................................... 65 Gambar 4.29 Collaboration Diagram Pemnuatan laporan ................................... 66 Gambar 4.30 Collaboration Diagram Logout ...................................................... 66 Gambar 4.31 Class Pada Sistem Informasi Inventori Barang .............................. 82 Gambar 4.32 A-Part-Of Relationship pada Sistem Invntori Barang .................... 84 Gambar 4.33 A-Part-Of Relationship pada Sistem Invntori Barang .................... 84 Gambar 4.34 Tahap Perancangan Kelas Bisnis .................................................... 86 Gambar 4.35 Tahap Perancangan Kelas Bisnis dan Kelas akses .......................... 87 Gambar 4.36 Layer Akses, Layer Antar Muka Dan Layer Bisnis. ....................... 89 Gambar 4. 37 Form Kuisioner Kepuasan Pengguna ............................................. 91 Gambar 4. 38 Grafik Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna................................... 93
vii
viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Notasi Activity Diagram ....................................................................... 14 Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram..................................................................... 15 Tabel 2.5 Notasi Sequence Diagram ..................................................................... 17 Tabel 2.6 Notasi Collaboration Diagram .............................................................. 18 Tabel 2.7 Notasi pada Class Diagram .................................................................. 19 Tabel 2.8 Notasi pada Class Diagram (Lanjutan) ................................................ 20 Tabel 2.9 Notasi Multiplisitas ............................................................................... 23 Tabel 2.10 Notasi Diagram Flowchart.................................................................. 28 Tabel 2.11 Notasi Diagram Flowchart. (Lanjutan) ............................................... 29 Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut ...................................................................................... 32 Tabel 3.2 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut (Lanjutan) .................................................................... 33 Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut (Lanjutan) .................................................................... 34 Tabel 3.4 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut (Lanjutan) .................................................................... 34 Tabel 3.5 Sumber Daya Informasi yang Digunakan ............................................. 36 Tabel 4.1 Identifikasi Aktor .................................................................................. 42 Tabel 4.2 Identifikasi Aktor (Lanjutan) ................................................................ 43 Tabel 4.3 keterangan Use Case Diagram login .................................................... 52 Tabel 4.4 keterangan Use Case Diagram Admin ................................................. 53 Tabel 4.4 keterangan Use Case Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan . 54 Tabel 4.5 keterangan Use Case Diagram Kelola data barang .............................. 55 Tabel 4.6 keterangan Use Case Diagram Pembuatan laporan .............................. 56 Tabel 4.7 keterangan Use Case Diagram Kelola data barang (Lanjutan) ............ 57 Tabel 4.8 keterangan Use Case Diagram Pembuatan laporan .............................. 57 Tabel 4.9 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Login ...... 68 ix
Halaman
Tabel 4.10 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Login. ............................................................................................................ 68 Tabel 4.11 Hasil Eliminasi Fuzzyt Class Berdasarkan Use case Diagram Login. 68 Tabel 4.12 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Admin .... 70 Tabel 4.13 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Admin............................................................................................................ 71 Tabel 4.14 Hasil Eliminasi Fuzzyt Class Berdasarkan Use case Diagram Login. 71 Tabel 4.15 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan ........................................................... 72 Tabel 4.15 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan (Lanjutan).......................................... 72 Tabel 4.17 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan ........................................................... 73 Tabel 4.18 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan TabunganTabel .................................................. 74 Tabel 4.19 Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan ........................................................... 74 Tabel 4.19 Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan TabunganTabel .................................................. 74 Tabel 4.21 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang ............................................................................................................ 76 Tabel 4.22 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang (Lanjutan) .......................................................................................... 76 Tabel 4.23 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang......................................................................................... 76 Tabel 4.24 Hasil Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang .................................................................................................... 78 Tabel 4.25 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan. 79
x
Halaman
Tabel 4.26 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan (Lanjutan) ...................................................................................................... 79 Tabel 4.27 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan ......................................................................................................... 80 Tabel 4.28 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan (Lanjutan)........................................................................................ 80 Tabel 4.26 Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan44 ... 81 Tabel 4.27 Hubungan Kelas/ Class Relationship.................................................. 83 Tabel 4.28 Identifikasi Atribut dan Method ......................................................... 85 Tabel 4.29 Rencana Pengujian Proses Login ........................................................ 90 Tabel 4. 30 Lanjutan Kasus dan Hasil Pengujian ................................................. 90 Tabel 4. 31 Lanjutan Kasus dan Hasil Pengujian (Lanjutan) ............................... 90 Tabel 4. 32 Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna .................................................. 92 Tabel 4. 32 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna ............................. 92
xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dewasa ini,
informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Teknologi Informasi merupakan sarana yang sangat penting dan menunjang bagi suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan baik negeri maupun swasta dalam skala kecil, sedang, ataupun besar, sehingga dengan informasi dapat diharapkan mempermudah pekerjaan dan tujuan dapat tercapai secara maksimal. Informasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi–fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoprasian, dan pengendalian perusahaan. Tanpa informasi suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Oleh sebab itu untuk menunjang pelaksanaan informasi baik sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi. Bank Sampah Garut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pemanfaatan pengelolaan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, kantor, dan lembaga pendidikan (sekolah). adapun sampah yang diolah adalah berupa sampah anorganik seperti, sampah plastik, kertas, logam, dll. Sampah-sampah dapat diolah menjadi aneka kerajinan, ataupun di jual kepihak lain untuk kemudian dijadikan bahan baku untuk di daur ulang menjadi barang pakai kembali. adapaun bahan baku sampah yang diperoleh merupakan tabungan dari unit Bank Sampah Sekolah, yaitu sekolah-sekolah yang menjadi sentra pemilahan sampah di kawasan Kabupaten Garut yang telah bekerja sama dengan bank sampah dan membentuk Unit Bank Sampah Sekolah. Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh Bank Sampah Garut yaitu informasi mengenai inventori barang. Dewasa ini jumlah dari nasabah Bank Sampah Garut meningkat cukup pesat, peningkatan jumlah nasabah tersebut dikarenakan jumlah Bank Sampah Unit Sekolah yang semakin banyak, hal 1
tersebut secara otomatis tentu akan membuat barang yang akan masuk bertambah banyak. Bank Sampah Garut awalnya menjadwalkan penarikan sampah setiap seminggu sekali ketiap Bank Sampah Unit Sekolah, tentunya akan mendapatkan permasalahan baru dalam hal penyimpanan barang karena daya tamping gudang yang tetap, dan barang yang akan di daur ulang oleh bagian produksi maupun barang yang akan dijual kepihak lain masih relative tetap, hal tersebut tentunya akan berpotensi membuat barang yang disimpan melebihi dari daya tamping gudang. Selain itu administrasi transaksi barang yang masuk kegudang saat ini masih menyatu dengan pencatatan transaksi penarikan tabungan sampah ke Bank Sampah Unit Sekolah. Begitu juga dalam pencatatan data barang keluar, baik itu sampah yang akan di daur ulang sendiri oleh Bagian Produksi di Bank Sampah Garut, maupun barang yang dijual ke pihak lain, keduanya belum memiliki sistem inventori yang terpisah. Hal–hal tersebut diatas, dapat dihindarkan apabila terdapat suatu sistem persediaan barang yang lebih baik dan dapat menghasilkan sebuah pola penjadwalan pengambilan setoran tabungan yang tepat. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi daya tampung barang di gudang dengan lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh sistem komputerisasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data. Sistem informasi inventori barang ini sangat penting untuk mendukung kegiatan operasional suatu perusahaan. Sistem Informasi yang dibutuhkan perusahaan khususnya tentang inventory barang dengan aplikasi komputer, diharapkan dapat mempercepat dalam menyelesaikan pekerjaan perusahaan dan dihasilkan data yang akurat dengan waktu yang lebih cepat.
2
1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di kemukakan, maka
penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Sistem yang ada saat ini kurang mendukung untuk perkembangan Bank Sampah Garut di masa depan karena sistem yang ada saat ini masih menggunakan cara yang manual. 2. Pencatatan Barang yang masuk masih menyatu dengan pencatatan transaksi Tabungan. 3. Belum adanya pemisahan pencatatan data barang yang di daur ulang sendiri oleh Bank Sampah Garut dengan barang yang dijual ke pihak lain.
1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem informasi inventory barang pada Bank Sampah Garut.
1.4
Batasan Masalah Untuk menghindari melebarnya pembahasan dalam penyusunan laporan
proyek TA ini, maka masalah dibatasi pada beberapa hal berikiut : a. Sistem yang dirancang adalah mengenai sistem informasi inventory barang di Bank Sampah Garut. b. Perancangan sistem meliputi tahap Analisis dan desain sistem dengan menggunakan metodologi berorientasi objek dari Ali Bahrami (1999) yaitu metode Unified Approach c. Pemodelan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) dan Activity Sequencing dari C. W. Dawson (2005), Flowchart Diagram, dan Unified Modeling Language (UML).
3
1.5. Kerangka Pemikiran Pencapaian tujuan dari proyek tugas akhir ini di lakukan dalam beberapa tahapan, berikut adalah skema dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam tugas akhir : Mulai
Rumusan Masalah
Tujuan
Landasan Teori
Activiry Sequence Dan Detail
Work Breakdown Structure
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 1.1 Alur Aktivitas Proyek Tugas Akhir1
Secara garis besar penjelasan dari Gambar 3.1 yaitu dimulai dari rumusan masalah yang muncul dari sistem yang sedang berjalan, dan rumusan masalah dijadikan acuan untuk tujuan proyek tugas akhir. Setalah tujuan ditetapkan maka
4
tahap selanjutnya adalah melakukan studi literatur yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang muncul dari proyek TA.
1.6.
Sistematika Penulisan Sistematika laporan proyek TA ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang
masing-masing bab mendefenisikan dan menjelaskan tujuannya. Adapun tujuan sistematika ini diharapkan dapat menghasilkan laporan proyek TA yang baik dan mudah dimengerti. Berikut penjelasan dari masing-masing bab :
BAB I
PENDAHULUAN Berisi latar bekalang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan tentang konsep – konsep yang mendukung tentang pembahasan proyek TA.
BAB III
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL Pada bab ini membahas tentang work breakdown structure, activity sequence, dan detail aktivitas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menyatakan hasil pelaksanaan dari tahap proyek TA dan penejelasan hasilnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini menyatakan poin-poin penting pencapaian dan temuan dalam proyek TA, serta saran terkait hal penting yang tidak berhasil dicapai dalam proyek TA bagi penelitian berikutnya.
5
BAB I I LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Sistem Informasi 2.1.1.Definisi Sistem Sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogianto, 1999). Dengan kata lain sistem bekerja dalam sebuah jaringan kerja dari suatu prosedur yang saling berhubungan satu dengan lainnya untuk menyelesainkan tujuan dan sasaran yang dimaksud. Definisi lainnya mengenai sistem menurut Amsyah (2005), bahwa sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Contoh
sistem tata surya, sistem
irigasi, dan sistem informasi. berdasarkan beberapa definisi mengenai sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi dan saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2. Definisi Informasi Informasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi ataupun instansi berdasarkan kebutuhan manajemen masing-masing. Informasi didefinisikan sebagai berikut : “Data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”. (Amsyah, 2005) Informasi dapat dedefinisikan sebagai sekumpulan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi ialah data, sementara data itu sendiri adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian, sementara kejadian itu merupakan suatu kejadian atau peristiwa
6
yang terjadi pada waktu tertentu, tentunya informasi dan data saling berkaitan. Pengertian informasi dalam menurut Amsyah (2005), diartikan sebagai berikut: “Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu “ Informasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi ataupun instansi berdasarkan kebutuhan manajemen masing-masing. Informasi didefinisikan sebagai berikut : “Data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”. (Kadir, 2003) Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses atau diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan bermanfaat bagi penerimanya.
2.1.3. Definisi Sistem Informasi Sistem Informasi dikemukakan oleh Henry C. Lucas dalam Jogianto (2005), bahwa suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam. organisasi. Sistem informasi juga didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogianto (2005) sebagai berikut : “Konsep dari sistem informasi adalah suatu sistem dalam orang yang memperhatikan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dengan pihakpihak tertentu, dengan menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan”. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah
dan
mengkomunikasikan
informasi
yang
diterima
dengan
menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Definisi sistem informasi juga bisa didefinisikan kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber 7
daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Kadir, 2003) Penggunaan sistem informasi atau teknologi informasi dalam suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan ditujukan agar proses bisnis yang berjalan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Suatu aplikasi sistem informasi dipercaya dapat memberikan kemudahan kepada pengguna system itu sendiri. 2.2. Persediaan (Inventory) Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya menggangur yang menunggus proses lebih lanjut berapa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pada setiap rumah tangga (Nasution, 2003). Persediaan terdiri dari beberapa tipe (Nasution, 2003): 1.
Persediaan bahan baku adalah item yang dibeli dari para supplier untuk digunakan sebagai input dalam proses produksi. Bahan baku ini akan ditransformasikan menjadi produk akhir.
2.
Persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi adalah persediaan yang telah mengalami proses produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai produk jadi. Contohnya roti yang siap dipanggang pada perusahaan roti.
3.
Persediaan barang jadi adalah persediaan produk akhir yang siap untuk dijual, didistribusiakan ataupun disimpan. Contohnya roti yang telah dikemas.
Fungsi dari Persediaan sendiri bisa ditimbulkan karena tidak sinkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang digunakan untuk memproses bahan baku menjadi produk yang siap digunakan atau dijual (Yamit, 2012). Persediaan atau inventori menurut Yamit (2012), dikategorikan kedalam beberapa kelompok Sebagai berikut:
8
1. Persediaan pengaman ( safety stock ) Disebut
sebagai
ketidakpastian
buffer
stock,
permin-taan
dan
sebagai
antisipasi
menghindari
unsur
kemungkinan
terjadinya stock out. 2. Persediaan antisipasi ( anticipation stock ) Disebut sebagai stabilization stock, dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan. 3. Persediaan dalam Pengiriman ( Transit Stock ) Disebut juga sebagai work-inprocess, merupakan persediaan yang masih dalam proses pengiriman atau masih menunggu proses selanjutnya.
2.3. Bank Sampah Garut 2.3.1.
Pengertian Bank Sampah Garut Bank Sampah Garut adalah institusi yang didirikan masyarakat Kabupaten
Garut yang bertujuan mengurangi timbunan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), untuk di daur ulang menjadi bahan setengah jadi yang nantinya akan dijual (Andri, 2011).
Gambar 2.1 Bagan Bank Sampah2
9
2.3.2. Bank Sampah Unit Sekolah Bank Sampah Unit Sekolah adalah badan usaha milik siswa yang bertujuan mengurangi timbunan sampah sekolah untuk diolah dan dimanfaatkan sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Konsep Bank sampah sekolah yang di maksudkan yakni mengelola secara mandiri sampah untuk di daur ulang menjadi barang setengah jadi yang nantinya akan dijual (Andri, 2011).
2.4. Pengembangan Sistem Berorentasi Objek Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevalusai
permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan (Jogianto, 1999).
2.4.1. Tahap Analisis Kesenjangan Tahap analisis kesenjangan atau Sistem Requirement specification (SRS) pada penelitian ini digunakan sebagai gambaran bagaimana mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan mengenai SRS (Nugroho, 2005), pada penelitian ini ada beberapa aktifitas yang digunakan yaitu: 1. Wawancara, penjelasan mengenai wawancara berguna untuk melakukan pencarian yang berkaitan dengan sistem yang sedang berjalan. Berikut ini penjelasan mengenai wawancara menurut Nugroho (2005), Teknik wawancara adalah teknik yang paling utama dalam perancangan sistem. Dengan teknik wawancara yang baik, sebagian besar kebutuhan pengguna umumnya sudah dapat teridentifikasi. Rancanglah wawancara dengan seksama agar proses wawancaara tidak bertele-tele dan menangkap semua kebutuhan serta harapan pengguna. 2. Mempelajari sistem yang sedang berjalan. Jika proyek adalah proyek pengembangan sistem tentunya para analis sistem perlu mempelajari kinerja sistem saat ini dengan cara menelaah dokumen-dokumen sistem
10
yang ada, mengenali struktur organisasi perusahaan. Siapa yang bertanggung jawab terhadap suatu proses tertentu, bagaimana deskripsi kerja tiap personal dalam perusahaan, dan sebagainnya.
2.4.2. Tahap Analisis Sistem Analisis Sistem Masa Depan dari UA digunakan untuk memberi gambaran bagaimana sistem masa depan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan hasil wawancara. Analisis Sistem Masa Depan atau dalam UA dikenal dengan istilah Object Oriented Analysis (OOA) terdapat beberapa tahapan yang dilakukan yaitu identifikasi aktor, pengembangan diagram aktifitas dan use case, pengembangan diagram interaksi, identifikasi kelas, relasi, atribut dan method, dan yang terakhir proses pemeriksaan (Bahrami, 1999).
2.4.2.1 Identifikasi Aktor (Identify the user/actors) Tahapan identifikasi aktor ini dilakukan proses menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem. Mengidentifikasi aktor merupakan hal penting dalam proses analisis sistem. Istilah aktor menunjukan sekumpulan pengguna yang beraktivitas pada sistem. Satu pengguna mungkin saja melakukan satu atu lebih aktivitas pada sistem. Dalam mengidentifikasi aktor mesti dipahami pula bagaimana aktor tersebut berinterakasi dengan sistem. (Bahrami, 1999) Sedangkan definsi aktor pada Whitten (2004) Aktor adalah sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Pelaku menginisiasi kegiatan sistem, yakni sebuah use case, dengan maksud melengkapi beberapa tugas bisnis yang menghasilkan sesuatu yang dapat diukur. 1. Primary Business Actor (Pelaku Bisnis Utama) Stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan use case dengan menerima nilai yang terukur atau terobservasi. Pelaku bisnis utama kemungkinan tidak menginisiasi kejadian bisnis. Sebagai contoh, dalam kejadian bisnis dari seorang karyawan yang menerima gaji (nilai terukur) dari sistem penggajian setiap hari jumat, karyawan tidak menginisiasi kejadian itu, tetapi merupakan penerima utama dari sesuatu yang bernilai.
11
2. Primary System Actor (Pelaku Sistem Utama) Stakeholder yang secara langsung berhadapan dengan sistem untuk menginisiasi atau memicu kegiatan atau sistem. Pelaku sistem utama dapat berinteraksi dengan para pelaku bisnis utama untuk menggunakan sistem aktual. Mereka memfasilitasi kejadian dengan menggunakan sistem secara langsung demi mencapai keuntungan para pelaku bisnis utama. Contohnya operator telepon yang memberikan bantuan kepada pelanggan dan kasir Bank yang memproses transaksi Bank. Pelaku bisnis utama dan pelaku sistem utama kemungkinan memiliki persamaan, yaitu sama-sama pelaku bisnis yang berhadapan langsung dengan sistem, misalnya seorang yang melayani jasa penyewaan mobil via website. 3. External Server Actor (Pelaku Server Eksternal) Stakeholder yang melayani kebutuhan pengguna use case (misalnya biro kredit yang memiliki kuasa atas perubahan kartu kredit) 4. External Receiving Actor (Pelaku Penerima Eksternal) Stakeholder yang bukan pelaku utama, tapi menerima nilai yang terukur atau teramati (output) dari use case (misalnya gudang menerima paket permintaan untuk menyiapkan pengiriman sesudah seorang pelanggan memesannya).
2.4.2.2 Pengembangan Diagram Aktifitas
(Develop use case, activity
diagrams) Pengembangan Diagram Aktifitas adalah melakukan proses penggambaran alur kerja sistem menggunakan diagram aktifitas dan proses penggambaran interaksi antara pengguna dengan menggunakan diagram use case. a. Activity Diagrams Activity diagram menjelaskan alur kerja suatu sistem. Activity diagrams mirip dengan state diagrams karena sejumlah aktifitas menggambarkan keadaan suatu proses dengan memperlihatkan urutan aktifitas yang dijalankan baik berupa pilihan maupun paralel. Diagram ini juga berguna untuk menganalisis sebuah use case dengan menggambarkan aksi-aksi yang diperlukan dan kapan aksi-aksi
12
tersebut dijalankan. Menurut Ali Bahrami activity diagram didefinisikan sebagai berikut: “An activity diagram is a variation or special case of the state machine, in which the states are activities representing the performance of operations and the transitions are triggered by the completion of the operations”. (Bahrami, 1999) Berikut adalah sebuah contoh activity diagram yang menggambarkan sebuah sistem processing mortgage request :
Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram (Bahrami, 1999) 3
13
Berikut adalah notasi activity diagram Tabel 2.1 Notasi Activity Diagram1 Simbol obj ec...
Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan Untuk mengambil Keputusan
object Use Case Angkot
Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel / menggabungkan dua kegiatan peralel menjadi satu. Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi Tanda Waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final)
Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
b. Use Case Diagram Use case diagrams memperlihatkan hubungan diantara aktor dan use case. Aktor merepresentasikan seorang user atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan interaksi antara user dengan sistem. Fungsionalitas sistem didefinisikan ke dalam use case dari sudut eksternal sistem yang berguna untuk uji kelayakan system. Setiap use case merepresentasikan apa yang akan dilakukan oleh aktor (Bahrami, 1999).
14
Gambar 2. 2 Use case Diagram (Bahrami, 1999)4
Komponen notasi dasar yang dipunyai oleh use-case diagram adalah actor, use-case, dan association. Berikut adalah notasi yang terdapat pada use-case diagram : Tabel 2.3 Notasi Use Case Diagram2 Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas Actor
hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output.
Use Case
dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut. Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor
Association
uc Notasi UseCase
Use case digambarkan sebagai lingkaran elips
dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case.
Sumber: (http://resource.visual-paradigm.com/)
15
Use Case Name
2.4.2.3 Pengembangan Diagram Interaksi (Develop interaction diagrams) Pada tahap ini dilakukan pembuatan diagram interaksi yang digunakan diantaranya yaitu sequence diagram dan Colaboration Diagram, dalam diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain. a. Sequence Diagram Diagram ini menjelaskan bagaimana objek berinteraksi dengan lainnya dengan cara mengirim dan menerima pesan. Sequence diagrams memiliki dua sumbu: sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Sumbu vertikal putus-putus merepresentasikan
“lifetime”
objek
dan
sumbu
horizontal
menunjukan
sekumpulan objek. Diagram ini juga menyatakan interaksi khusus diantara objek yang terjadi pada beberapa tempat selama fungsi tertentu dijalankan. Komunikasi diantara objek direpresentasikan dengan garis horizontal disertai dengan nama operasinya.
Cal l er
Exchange
Rece i ver
T al k
OffHo ok
Di al T one
Di al Numbe r Ri ngT one OffHo ok
OnHo ok
Gambar 2.3 Contoh Sequence Diagram (Bahrami, 1999) 5
Sequence diagram mendokumentasikan komunikasi/interaksi antar kelaskelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek didalam use case. Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor diletakkan dibagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor.
16
Tabel 2.5 Notasi Sequence Diagram3 Object merupakan instance dari sebuah class dan Object
dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka
Actor
actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.
Lifeline
Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah objek dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah objek. Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi
Activation
empat
yang
digambar
pada
sebuah
lifeline.
Activation mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi. Message
Message, digambarkan dengan anak panah horizontal antara
Activation.
Message
mengindikasikan
komunikasi antara objek-objek Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
b. Colaboration Diagram Secara fungsional diagram ini hampir mirip dengan sequence diagrams. Collaboration diagrams memfokuskan pada interaksi dan hubungan diantara sekumpulan
objek
yang
berkolaborasi.
Hubungan-hubungan
tersebut
memperlihatkan objek aktual dan relasi yang terjadi diantara mereka yang digambarkan dengan sebuah garis. Di atas garis terdapat alur pesan yang dikirim ke objek yang berhubungan tersebut.
17
Tabel 2.6 Notasi Collaboration Diagram4 Object
Object merupakan instance dari sebuah class. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka
Actor
actor juga dapat disertakan ke dalam collaboration diagram. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram. Message
Message, digambarkan dengan anak panah yang mengarah antar objek dan diberi label urutan nomor yang mengindikasikan urutan komunikasi terjadi antar objek.
Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
Berikut adalah sebuah contoh collaboration diagram:
Gambar 2.4 Collaboration Diagram (Bahrami, 1999) 6
2.4.2.4 Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method (Identify classes, relationships, attributes, and methods) Pada tahap ini dilakukan proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem berdasarkan proses sebelumnya. Class menggambarkan
18
keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan
tersebut
(metoda/fungsi).
Class
diagram
juga
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. (Nugroho, 2005) Sebuah Class memiliki tiga area pokok, (Nugroho, 2005): 1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas 2. Atribut, merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari class 3. Method, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class. Class dalam kategorinya dibagi 3 bagian, yaitu (Bahrami, 1999): 1. Class Irrelevant 2. Class Fuzzy 3. Class Relevant Untuk dapat mengidentifikasi class maka tahap-tahapnya adalah sebagai berikut (Bahrami, 1999): 1. Melakukan eliminasi irrelevant class dari list candidate class. 2. Melakukan eliminasi class yang merupakan redundant class. Class ini termasuk pada kategori fuzzy class 3. Melakukan eliminasi attributes class. Attributes class ini pun termasuk kategori fuzzy class. Berikut adalah notasi – notasi yang ada pada class diagram : Tabel 2.7 Notasi pada Class Diagram5 Class
Class adalah blok - blok pembangun pada pemrogramman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti/atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method dari sebuah class.
19
Tabel 2.8 Notasi pada Class Diagram (Lanjutan)6 Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-tomany). Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi/solid. Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitiktitik. Aggregation
mengindikasikan
relationship
dan
biasanya
“mempunyai
sebuah”
atau
keseluruhan disebut
sebagai
“bagian
dari”.
bagian relasi Sebuah
aggregation digambarkan sebagai sebuah garis dengan sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid. Sebuah relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi objek. Sumber : http://resource.visual-paradigm.com/
Diagram kelas memodelkan struktur kelas dan isinya. Kelas terdiri dari Nama Kelas, Atribut dan Operasi. 20
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram (Munawar, 2005)7
Keterangan: 1. Class Name: bagian yang paling atas berisi nama kelas, nama kelas diambil dari domain permasalahan dan harus sejelas mungkin. Oleh karena itu, nama kelas haruslah berupa kata benda. 2. Attribut: kelas memiliki attribut yang menggambarkan karakteristik dari objek. Attribut kelas yang benar adalah yang dapat mencakup informasi yang dilukiskan dan mengenali instance tertentu dari kelas. Tipe attribut dapat berupa primitive attribut atau tipe lainnya. 3. Method/Operations: operations digunakan untuk memanipulasi attribut atau menjalankan aksi-aksi. Class diagram terdiri dari beberapa relationship, diantaranya:
a. Asosiasi (Association) Asosiasi didefinisikan sebagai penghubung objek-objek pada kelas yang sama. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. Kita menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat beberapa kelas saling terhubung satu sama lain secara konseptual. Sebagai contoh, misalkan seorang pegawai bekerja pada sebuah perusahaan. Maka “bekerja” merupakan sebuah asosiasi antara kelas pegawai dan kelas perusahaan. Selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa sebuah asosiasi bisa merupakan sebuah bentuk kata kerja yang merelasikan kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.
21
Gambar 2.6 Asosiasi (Assosiation) (Munawar, 2005) 8
b. Batasan (Constraints) Constraints adalah batasan-batasan asosiasi fungsional antar entitas dalam model objek. Kata entitas termasuk didalamnya adalah objek-objek, kelas-kelas, link, serta asosiasi-asosiasi. Berikut adalah contoh constraint dimana petugas loket akan melayani para pelanggan telepon yang ingin melakukan segala urusan yang berhubungan dengan masalah telepon, tapi untuk dapat dilayani maka para pelanggan harus antri, maka “antri” kita jadikan constraint pada asosiasi tersebut.
Gambar 2.7 Constraint pada sebuah Asosiasi (Munawar, 2005)9
c. Associations Class Sebuah asosiasi dapat memiliki atribut dan operasi seperti halnya sebuah class. Sebuah association class sebenarnya diperlukan apabila salah satu dari kelas yang terhubung mempunyai sebuah atau beberapa atribut yang tidak layak dimiliki oleh kelas tersebut, karena secara logis atribut tersebut lebih layak dimiliki oleh asosiasi yang menghubungkan kedua kelas tersebut. Akan lebih mudah dipahami jika kita menganalogikan hal ini dengan diagram ERD, dimana sesuai dengan hukum-hukum tertentu maka jika ada sebuah relasi binary atau trenary maka harus dibuatkan sebuah entitas tambahan yang merupakan entitas transaksi untuk menampung record-record transaksi yang terjadi antar entitas murni. Entitas transaksi yang tercipta tersebut mirip sekali dengan association class. Berikut adalah contoh sebuah association class.
22
Gambar 2.8 Association Class (Munawar, 2005) 10
Seperti yang dilihat pada gambar diatas, association class divisualisasikan sama halnya seperti class biasa, hanya saja untuk menghubungkan ke garis asosiasi digunakan garis putus-putus.
d. Multiplisitas (Multiplicity) Multiplicity atau multiplisitas adalah jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi dengan class tersebut. Untuk menyatakan multiplisitas anda dapat meletakkannya diatas garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai. Ada banyak multiplisitas yang mungkin untuk dipakai. Tabel berikut menjabarkan multiplisitas yang dapat digunakan.
Tabel 2.9 Notasi Multiplisitas7 Multiplisitas
Arti
*
Banyak
0
Nol
1
Satu
0..*
Nol atau banyak
1..*
Satu atau banyak
0..1
Nol atau satu
1..1
Hanya satu
Sumber : (Nugroho, 2005)
23
Gambar 2.9 Asosiasi dengan Multiplisitas (Munawar, 2005) 11
e. Generalisasi dan Pewarisan (Generalization & Inheritance) “Generalisasi adalah suatu cara yang sangat berdaya guna
untuk
berbagi apa yang dimiliki suatu kelas (objek) bagi kelas-kelas (objek-objek) yang lain”. (Nugroho, 2005). Generalisasi adalah relasi ke atas beberapa sub kelas diatasnya yang ditunjukan dengan tanda segitiga.
Gambar 2.10 Contoh Generalisasi (Nugroho, 2005) 12
Sebuah class (child class atau subclass) dapat mewarisi atribut-atribut dan operasi-operasi dari class lainnya (parent class atau super class) dimana parent class bersifat lebih umum daripada child class. Generalisasi pada konsep Object Oriented digunakan untuk menjelaskan hubungan kesamaan diantara class. Dengan menggunakan generalisasi bisa dibangun struktur logis yang bisa menampilkan derajat kesamaan atau perbedaan diantara class-class. Manfaat lain dari struktur hirarkis juga memungkinkan untuk penambahan subclass (child class) baru tanpa harus merubah struktur yang sudah ada.
24
Inheritance adalah sebuah mekanisme pengimplementasian generalisasi dan spesialisasi. Aturan inheritance dapat secara umum bisa diklasifikasikan sebagai berikut (Nugroho, 2005) : o Subclass selalu mewarisi semua sifat dari superclass-nya. o Definisi subclass selalu mencakup paling tidak satu detil yang tidak diturunkan dari superclass-nya.
f. Agregasi (Agregation) Agregasi adalah sebuah hubungan dimana satu kelas “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas “part” yang lebih kecil. Atau kelas “part” yang lebih kecil adalah bagian dari kelas “whole” yang lebih besar. (Nugroho, 2005) Agregasi disimbolkan dengan jajaran genjang yang diletakkan pada class yang mengandung objek. (Nugroho, 2005)
Gambar 2.11 Agregasi Bertingkat (Multilevel Agregation), (Nugroho, 2005) 13
g. Dependency Class Pada penggunaan relasi kadangkala satu class menggunakan class yang lain, hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Notasi untuk dependency pada UML dapat menggunakan garis putus-putus dan tanda panah pada ujungnya. (Munawar, 2005)
25
Gambar 2.12 Dependency (Munawar, 2005) 14
2.4.2.5 Pemeriksaan (Refine and iterate) Pada tahap ini dilakukan proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka
kembali ke tahap awal analisis bila
hasilnya benar maka akan dijadikan input pada tahap perancangan.
2.4.3. Tahap Perancangan Perancangan sistem masa depan sebagai acuan bagaimana kita melakukan perancangan terhadap sistem masa depan yang akan dibangun. Adapun tahapan perancangan yang digunakan yaitu berdasarkan tahapan Object Oriented Desain (OOD) dari UA (Bahrami, 1999). Perancangan sistem masa depan merupakan tahapan setelah melakukan proses analisis. Dalam perancangan terdapat beberapa tahapan yang dilakukan yaitu perancangan kelas, metode, atribut, dan asosiasi, menyaring UML Class Diagram, perancangan layer akses dan layer antarmuka, dan terakhir yaitu proses pengujian. Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapannya: a. Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. b.
Menyaring UML Class Diagram Proses menyaring atau memeriksa diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan diagram aktifitas.
c.
Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang layer akses dan layer antar muka berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya.
26
2.5.
Pemodelan Terdapat beberapa pemodelan yang digunakan dalam penelitian ini,
tujuannya yaitu supaya proses komunikasi antar perancang, pemrogram serta calon pengguna menjadi mulus, berikut ini penjelasan beberapa pemodelan yang digunakan: 2.5.1. Work Breakdown Structure Work Breakdown Structure (WBS) digunakan untuk menggambarkan alur proyek dari awal sampai selesai (Dawson, 2005). Penggunaan WBS yaitu dimulai dengan menyusun tahapan proses sampai penelitian yang akan dilakukan terdefinisikan. Berikut contoh dari Work Breakdown Structure (WBS)
Gambar 2.13 Work Breakdown Structure (Dawson, 2004) 15
2.5.2. Activity Sequencing Activity sequencing digunakan untuk menggambarkan tahapan aktifitas serta keterkaitan tiap aktifitas dalam penelitian ini secara detail (Dawson, 2005). Berikut ini adalah gambaran Activity sequencing:
27
Gambar 2. 14 Activity sequencing (Dawson, 2004) 16
2.5.3. Flowchart Diagram Flowchart Diagram digunakan untuk menggambarkan alur tahapan proses. Flowchart
menggambarkan langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang terdiri dari symbol-simbol, dimana tiap-tiap simbol
tersebut merepresentasikan
suatu
kegiatan.
Simbol-simbol yang digunakan dalam notasi flowchart adalah sebagai berikut:
Tabel 2.10 Notasi Diagram Flowchart.8 Simbol
Nama
Fungsi
Terminator
Pembukaan dan akhir Program
Garis Alir
Arah aliran program
Preparation
Proses instalasi harga awal
Proses
Proses perhitungan, pengolahan data
Input Output data
Proses i8nput-output parameter informasi
28
pemberian
proses data
Tabel 2.11 Notasi Diagram Flowchart. (Lanjutan)9 Simbol
Nama Desicion
On Page Conektor
Off Page Conektor
Fungsi Penyeleksian, pemilihan data dengan memberikan pilihan untuk prose selanjutnya Penghubung bagian-bagian flowchart yang berbeda pada satu halaman Penghubung bagian-bagian flowchart yang berbeda pada halaman yang berbeda
2.5.4. Unified Modeling Language. Unified Modeling Language (UML) dalam penelitian ini digunakan untuk memodelkan tahapan dari metodologi berorientasi objek, penjelasan mengenai UML menurut (Dawson, 2005). merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi, serta dokumentasi. Dalam kerangka visualisasi, para pengembang menggunakan UML sebagai suatu cara untuk mengkomunikasikan idenya kepada para pemrogram serta calon pengguna sistem/perangkat lunak. Dengan adanya bahasa yang bersifat standar, komunikasi perancang dengan pemrogram serta calon pengguna diharapkan menjadi mulus.
29
BAB III KERANGKA KERJA KONSEPTUAL 3.1. Metodologi Penelitian 3.1.1. Work breakdown structure Metodologi yang dipakai dalam proyek Perancangan Sistem Informasi Inventori Gudang di Bank Sampah Garut, di gambarkan dalam sebuah diagram Work breakdown structure seperti pada gambar berikut ini:
Perancangan Sistem Informasi Inventori Barang Work Breakdown Structure
Tahapan
Tujuan
Perancangan Sistem Informasi Tabungan
1 SRS/Spesifikasi Kebutuhan Sistem
2 Analisis Sistem Masa Depan Bahrami (1999)
Nugroho (2005)
Aktivitas
1.1 Analisis Kebutuhan
2.1 Identifikasi Aktor
3 Desain Sistem Masa Depan
2.2 Pengembangan diagram aktifitas dan diagram use case
Bahrami (1999)
3.1 Perancangan kelas, attribute, method dan asosiasi 2.3 Pengemban gan diagram interaksi
4 Pengujian
2.4 Identifikasi kelas-kelas, relasi, attribute dan method
3.3 3.2 Menyaring Perancangan Layer Akses Class Diagram dan Layer Antarmuka
2.5 Pemeriksaan
Gambar 3.1 Work breakdown structure17
30
Bahrami (1999)
3.1.2. Activity Sequence Berdasarkan Work breakdown structure, maka dibuat activity sequence dapat digambarkan sebagai berikut :
1.1 Analisis Kebutuhan
2.1 Identifikasi Aktor
2.2 Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case
2.3 Pengembangan
2.4 Identifikasi Kelas, Relasi, Atribut dan Metode
Diagram Interaksi
3.1 Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode Dan Atribut
3.2 Menyaring UML Diagram Kelas
2.5 Pemeriksaan
3.3 Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka
4.1 Pengujian
Gambar 3.2 activity sequence18
31
3.2. Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut. Berikut ini tabel Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut: Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut10 1. Tahap Spesifikasi Kebutuhan Sistem (Nugroho, 2005) 1.1 Pengumpulan Data Proses Masukan Melakukan pengumpulan data dengan Data-data hasil Observasi dan melakukan Wawancara, Menganalisis Wawancara terhadap data-data mengenai sistem Data-data Kepustakaan yang berkaitan inventori barang di Bank Sampah Garut. dengan sistem inventori barang (Nugroho, 2005) 2. Tahap Analisis Sistem Masa Depan (Bahrami, 1999) 2.1 Identifikasi Aktor Proses Masukan Mengidentifikasi aktor yang terlibat pada Alur sistem berjalan proses bisnis sistem berjalan kemudian Spesifikasi kebutuhan sistem disesuaikan dengan sistem yang akan dirancang.
32
Keluaran Alur sistem berjalan Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Keluaran Daftar Aktor yang terlibat yang telah dikategorikan berdasarkan jenis aktor
Tabel 3.2 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut (Lanjutan)11 2.2 Pengembangan diagram aktivitas dan use case Proses Masukan Mengembangkan diagram aktivitas dan use Daftar aktor case dari masing-masing aktor terhadap Alur sistem berjalan sistem inventori yang akan dirancang. 2.3 Pengembangan diagram interaksi Proses Masukan Mengembangkan diagram interaksi yang Diagram aktivitas menggambarkan bagaimana objek Diagram Use Case berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Kemudian dibuat sequence diagram dan collaboration diagram nya.
33
Keluaran Diagram aktivitas dan Use Case sistem inventori yang akan dirancang
Keluaran Diagram interaksi berupa : sequence diagram collaboration diagram
Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut (Lanjutan)12 2.4 Identifikasi Kelas Proses Masukan Dari tiap diagram interaksi diidentifikasi sequence diagram kelas sehingga menghasilkan kumpulan collaboration diagram kelas yang dapat mewakili dari kelas yang lain jika ada yang bermakna sama. Setelah itu diidentifikasi relasi dari masing-masing kelas. Kemudian relasi yang telah teridentifikasi dicari atribut dan metode dari masing-masing kelas. 2.5 Pemeriksaan Proses Masukan Dari masing-masing tahapan diperiksa Daftar Aktor yang terlibat yang telah kembali dan dikaji kembali untuk dikategorikan berdasarkan jenis aktor menghindari kesalahan. Bila terdapat Diagram aktivitas dan Use Case sistem kesalahan maka kembali ke tahap awal Inventori yang akan dirancang analisis bila hasilnya benar maka akan Diagram interaksi berupa sequence dijadikan input pada tahap perancangan. diagram dan collaboration diagram Bahrami(1999)
Keluaran Daftar hasil identifkasi kelas, relasi, metode dan atribut.
Keluaran Hasil pemeriksaan dari tiap tahapan: Daftar &jenis aktor yang telah diperiksa Diagram Aktivitas dan Use Case, yang telah diperiksa Diagram Interaksi, Identifikasi kelas, relasi, metode dan atribu. yang sudah diperiksa.
Tabel 3.4 Rincian Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut (Lanjutan)13 3. Tahap Perancangan Sistem Masa Depan (Bahrami, 1999) 3.1 Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Proses Masukan Melakukan perancangan kelas, asosiasi, Keluaran dari hasil tahap pemeriksaan metode dan atribut. Daftar dan jenis aktor yang telah diperiksa Diagram Aktivitas dan Use Case, yang telah diperiksa
34
Keluaran Hasil perancangan kelas, asosiasi, metode dan attribute untuk sistem informasi inventori barang di Bank Sampah Garut
Diagram Interaksi, Identifikasi kelas, relasi, metode dan atribu. yang sudah diperiksa. 3.2 Menyaring Class Diagram Proses Menyaring UML diagram kelas
Masukan Keluaran Hasil dari perancangan kelas, asosiasi, Diagram kelas metode dan attribut 3.3 Perancangan layer akses dan layer antar muka Proses Masukan Keluaran Melakukan perancangan layer akses dan Diagram kelas Hasil perancangan layer akses dan layer layer antarmuka antar muka sistem informasi inventori barang di Bank Sampah Garut. 4. Tahap Pengujian (Bahrami 1999) Proses Masukan Keluaran Melakukan pengujian hasil perancangan Semua Form dalam program aplikasi Sistem Ussability Testing yang telah dibuat prototipe berupa Aplikasi inventori Barang Bank Sampah Garut User Satisfaction Test Inventori dengan metode black box, berdasarkan input dan outputnya. Bahrami(1999)
35
3.3. Sumber Daya Yang Dibutuhkan Berikut ini tabel sumber daya informasi yang digunakan dalam aktivitas Kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Inventori Barang di Bank Sampah Garut :
Tabel 3.5 Sumber Daya Informasi yang Digunakan14 Sumber Daya Tahap 1. SRS/Spesifikasi Kebutuhan Sistem 1.1 Analisis Kebutuhan sistem 2. Analisis Sistem Masa Depan 2.1 Identifikasi aktor 2.2 Pengembangan diagram aktivitas dan use case 2.3 Pengembangan diagram interaksi 2.4 Identifkasi kelas, relasi, metode dan atribut. 2.5 Pemeriksaan 3. Perancangan Sistem Masa Depan 3.1 Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut 3.2 Menyaring UML diagram kelas 3.3 Perancangan layer akses dan layer antar muka.
Hardware
Network
Software
Laptop
Ms Word 2007
Ms Visio 2007
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
ArgoUML
√
36
Koneksi Internet
BAB IV HASIL PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem (SRS) 4.1.1. Analisis Sistem Berjalan Dari hasil analisis kebutuhan dengan melakukan pengumpulan data melaui wawancara, observasi, serta menganalisis data-data mengenai sistem inventori barang di Bank Sampah Garut, maka penulis dapat menggambarkan sistem inventori barang yang sedang berjalan dapat digambarkan dalam proses bisnis sebagai berikut : Alur Sistem Berjalan Teller
Kepala Gudang
Start
Form Aplikasi pengambilan Tabungan
Petugas Gudang
Catatan barang masuk per transaksi
Mencatat & merekap data barang diterima Pencatatan Tabungan Nasabah & jumlah barang
Memisahkan bahan baku daur ulang & barang yang akan di jual
Catatan barang masuk per transaksi
Kwitansi
Arsip
Membuat laporan penjualan
Laporan penjualan barang per transaksi
Menyimpan barang sesuai dengan klasifikasi
Mengambil Tabungan
Form Aplikasi pengambilan Tabungan
Direktur
Bahan Baku Daur ulang
Tidak Menjual ke pihak lain
Ya
Menyerahkan barang ke bagian produksi
Arsip
Gambar 4.1. Proses Bisnis Sistem Berjalan19
37
End
Penjelasan dari Gambar 4.2 adalah sebagai berikut : 1. Teller melakukan penarikan tabungan sampah dari Bank Sampah Unit Sekolah, kemudian mencatat transaksi tabungan dan jumlah barang / sampah. 2. Hasil penarikan tabungan kemudian diserahkan ke bagian gudang, lalu kepala gudang melakukan merekap dan mencatat data barang yang diterima berdasarkan catatan transaksi tabungan dan jumlah barang / sampah 3. Petugas gudang kemudian menyimpan barang dengan dengan cara dikelompokan menurut klasifikasi barang tersebut. 4. Petugas gudang melakukan pencattan barang yang masuk per transaksi. 5. Petugas gudang akan menyerahkan barang ke bagian produksi apabila barang merupakan bahan baku daur ulang. 6. Petugas gudang akan menjual barang ke pihak lain jika barang tersebut bukan bahan baku daur ulang, kemudian menyerahkan kwitansi penjualan ke kepala gudang. 7. Kepala gudang berdasarkan kwitansi penjualan barang membuat laporan penjualan barang untuk diserahkan ke direktur bank sampah Garut. Setelah melakukan analisis sistem diperoleh beberapa kekurangan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Adanya trend pertambahan nasabah tentunya akan membuat barang yang akan masuk bertambah banyak. sementara penjadwalan penarikan tabungan sampah saat ini dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali ke tiap Bank Sampah Unit Sekolah. Hal tersebut tentunya berpotensi akan memunculkan permasalahan baru dalam hal penyimpanan barang, karena daya tampung gudang yang tetap namun kemampuan dalam memproduksi barang daur ulang oleh bagian produksi maupun barang yang dijual ke pihak lain masih relatif tidak berubah, tentunya akan berpotensi membuat barang yang disimpan melebihi dari daya tampung gudang.
38
2. Pembuatan laporan dan rekapitulasi data transaksi akan semakin rumit apabila jumlah barang yang masuk ke gudang semakin banyak. Permasalahan lainnya dikarenakan 3. sistem informasi yang ada saat ini juga masih bersifat manual sehingga dalam proses pengaksesan serta pencarian data barang dan data transaksi memerlukan waktu yang relatif lama. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam sistem yang sedang berjalan, maka untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dibutuhan Sebuah sistem informasi inventori gudang yang terkomputerisasi dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Sistem memiliki pengaturan hak akses pengguna untuk melindungi data, maka sistem harus mempunyai fasilitas login dan logout bagi pengguna. 2. Sistem dapat membantu kepala gudang dalam membuat penjadwalan pengambilan tabungan untuk mengatur kapan teller harus mengambil setoran tabungan ke Bank Sampah Unit Sekolah, berdasarkan input dari ketersediaan stok bahan baku daur ulang yang ada di gudang. 3. Sistem dapat mengelola data, dalam hal ini sistem mampu melakukan menambah, mengubah, menghapus, dan menimpan data barang. 4. Sistem dapat membuat laporan barang yang masuk dan barang yang keluar. 5. Sistem dibangun dengan menggunakan Perangkat komputer untuk menjalankan sistem, Ms. Visio 2007 untuk menggambarkan alur sistem masa depan, dan Argo UML untuk memodelkan rancangan sistem.
4.2. Analisis Sistem Masa Depan Secara garis besar proses bisnis sistem informasi inventori barang masa depan yang akan dirancang dalam proyek TA ini dapat digambarkan sebagai berikut:
39
Proses Bisnis Sistem Masa Depan Teller
Kepala Gudang
Petugas Gudang
Direktur
Slip penyetoran
Start
Laporan Barang Masuk 1. Mengambil Tabungan
2. Mengisi slip penyetoran tabungan
Laporan Penjualan barang
3. Entri Barang Masuk 5. Menyimpan Barang sesuai klasifikasi
Data Base Inventori barang
6. Memisahkan bahan baku daur ulang & barang yang akan di jual
4. Membuat Laporan Barang Masuk Slip penyetoran Laporan Barang Masuk
7. Melihat Stok Barang untuk 2 mingu
End
Barang Akan di daur Ulang ? Ya Laporan Tidak barang keluar
Arsip
Tidak
Jadwal Penarikan sampah
Bahan Baku Cukup ?
8. Membuat penjadwalan pengambilan tabungan
10. Mengeluarkan barang dari gudang
Ya
9. Membuat Laporan barang Keluar
Laporan barang keluar
Barang akan dijual
Ya
Arsip
Arsip
Kwitansi
12. Menjual sampah ke pihak lain
Tidak
11. Menyerahkan barang Ke bagian Produksi
12. Membuat Laporan Penjualan barang
Gambar 4.2. Proses Bisnis Sistem Masa Depan 20 Penjelasan dari Gambar 4.2 adalah sebagai berikut : 1. Pengambilan tabungan sampah dari Bank Sampah Unit Sekolah yang dilakukan oleh teller.
40
2. Teller mengisi Form aplikasi pengambilan tabungan sampah dari dan dari tiap Bank Sampah Unit Sekolah. 3. Hasil penarikan tabungan kemudian diserahkan ke bagian gudang, lalu kepala gudang melakukan mengentri data barang yang masuk ke gudang berdasarkan Form aplikasi pengambilan tabungan sampah dari dan dari tiap Bank Sampah Unit Sekolah. 4. Kepala gudang gembuat daftar barang yang masuk lalu diserahkan ke petugas gudang. 5. Petugas gudang kemudian menyimpan barang dengan dengan cara dikelompokan menurut klasifikasi barang tersebut. 6. Petugas gudang memilah barang yang akan di daur ulang dan dijual. 7. Berdasarkan database inventori barang kepala gudang melihat stok barang yang akan di daur ulang, apakah cukup untuk dua minggu kedepan. 8. Apabila stok barang tidak cukup untuk dua minggu kedepan maka kepala gudang akan membuat penjadwalan pengambilan tabungan untuk diserahkan kepada teller. 9. Apabila stok barang masih cukup untuk dua minggu kedepan kepala gudang akan membuat laporan barang keluar untuk diserahkan ke petugas gudang. 10. Petugas gudang mengelurkan barang dari gudang berdasarkan laporan barang keluar. 11. Petugas gudang menyerahkan barang ke bagian produksi berdasarkan laporan barang kelur dari kepala gudang. 12. Petugas gudang menjual sampah ke pihak lain dan menyerahkan kwitansi penjualan ke kepala gudang. 13. Berdasarkan laporan barang keluar dan kwitansi penjualan barang dari petugas gudang kepala gudang membuat laporan penjualan barang untuk diserahkan ke direktur bank sampah Garut.
41
Pada tahapan ini dilakukan beberapa langkah identifikasi dengan pemodelan object oriented menggunakan pendekatan Unified Approach. Tahapan dari analisis sistem masa depan ini terdiri dari : 1. Mengidentifikasi Actors 2. Mengembangkan Activity Diagram 3. Mengembangkan Use Case 4. Mengembangkan Interaction Diagram 5. Mengidentifikasi Class
4.2.1. Identifikasi Aktor Dalam sistem informasi inventori barang yang akan dirancang, aktor yang teridentifikasi adalah: 1. Teller (Primary Business Actor / Pelaku Bisnis utama) 2. Admin (Primary Business Actor / Pelaku Bisnis utama) 3. Operator (Primary Sistem Actor / Pelaku Sistem Utama) 4. Petugas Gudang (Primary Business Actor / Pelaku bisnis utama) 5. Direktur (External Receiving Actor / Pelaku Penerima Eksternal) Dari aktor-aktor tersebut diatas, teridentifikasi aktifitas yang mendukung berjalanya sistem yang dirancang. Berikut tabel aktifitas yang dimaksud: Tabel 4.1 Identifikasi Aktor15 Aktor Teller
Tipe Aktor
Aktifitas Aktor 1. Mengambil tabungan
PBA Primary Business Actor
Admin
2. Mengisi aplikasi pengambilan tabungan
PSA
1. Menambah operator
Primary Sistem Actor
2. Mengubah data operator 3. Menghapus operator
42
Tabel 4.2 Identifikasi Aktor (Lanjutan)16 Aktor Operator
Tipe Aktor
Aktifitas Aktor
PSA
1. Mengentri data barang
Primary Sistem Actor
2. Mengakses data barang 3. Membuat daftar barang masuk 4. Membuat
laporan
Barang
Keluar Petugas Bagian PBA Gudang
1. Menyimpan
Primary Business Actor
barang
sesuai
dengan klasifikasi 2. Mengeluarkan
barang
dari
gudang 3. Menjual barang ke pihak lain 4. Menyerahkan barang ke bagian produksi Direktur
ERA External
Menerima
laporan
penjualan
Receiving barang
Actor
4.2.2. Activity Diagram dan Use Case Proses Bisnis Masa Depan 4.2.2.1 Activity Aiagram Setelah aktor teridentifikasi, aktivitas selanjutnya yaitu memodelkan secara grafis dari proses bisnis atau langkah-langkah setiap aktifitas yang dilakukan ke dalam sebuah activity diagram. Berikut ini activity diagram sistem masa depan yang sistem inventori barang di Bank Sampah Garut :
43
Gambar 4.3 Activity Diagram Aplikasi Sistem Inventori Barang 21
44
Berdasarkan activity diagram pada Gambar 4.3 di atas, maka pengembangan activity diagram yang teridentifikasi yaitu:
a. Activity diagram login. Activity diagram untuk login dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.4 Activity Diagram Login 22
Penjelasan Gambar 4.4 adalah sebagai berikut : 1. Pengguna yang bertindak sebagai operator dalam hal ini Kepala gudang harus melakukan login untuk mengakses tampilan menu utama. 2. Pengguna harus memasukan username dan password yang telah didaftarkan sebelumnya. 3. Apabila username dan password yang dimasukan sesuai dengan data yang sudah tersimpan di database, maka pengguna bisa masuk ke tampilan utama. 4. Apabila username dan password yang dimasukan tidak sesuai maka melakukan cek kesalahan dan kembali melakukan login.
45
b. Activity diagram Admin Activity diagram untuk membuat penjadwalan pengambilan tabungan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.5 Activity Diagram Admin23 Penjelasan Gambar 4.5 adalah sebagai berikut : 1. Pengguna melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses Halaman Admin atau menu utama 2. Apabila pengguna login sebagai admin maka pengguna akan mengakses halaman admin 3. Dalam halaman admin, admin dapat melakukan penambahan, operator, pengubahan data operator dan menghapus operator. 4. Apabila telah selesai ,emperbaharui data operator maka admin dapat menyimpan data tersebut atau membatalkan pembaharuan data.
46
c. Activity diagram membuat penjadwalan pengambilan tabungan. Activity diagram untuk membuat penjadwalan pengambilan tabungan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.6 Activity Diagram Membuat Penjadwalan pengambilan tabungan24 Penjelasan Gambar 4.6 adalah sebagai berikut : 6. Operator
melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses tampilan
menu utama. 7. Penguna memilih menu data barang kemudian terdapat dua pilihan sub menu yaitu lihat data atau kelola data, 8. Operator memilih sub menu lihat data barang 9. Apabila stok barang yang akan menjadi bahan baku daur ulang tidak cukup untuk dua minggu kedepan maka Operator (kepala gudang) akan membuat penjadwalan pengambilan ke Bank Sampah Unit Sekolah tabungan untuk teller. 10. Apabila stok barang yang akan menjadi bahan baku daur ulang masihcukup untuk dua minggu kedepan maka proses selesai.
47
d. Activity diagram Kelola data barang. Activity diagram untuk kelola data barang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelola Data Barang 25
Penjelasan Gambar 4.7 adalah sebagai berikut : 1. Operator melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses tampilan menu utama. 2. Penguna memilih menu data barang untuk dapat mengakses data barang lalu terdapat dua pilihan yaitu lihat data atau kelola data, 3. Operator memilih sub menu kelola data barang 4. Dalam sub menu kelola data barang Operator dapat menambah, mengubah, dan menghapus data barang.
48
5. Setelah Operator melakukan aktifitas menambah, mengubah, atau menghapus data barang. terdapat dua pilihan yaitu menyimpan data atau membatalkan aktifitas pengelolaan data yang telah dilakukan.
e. Activity diagram pembuatan laporan Activity diagram untuk pembuatan laporan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.8 Activity Diagram Pembuatan Laporan 26
Penjelasan Gambar 4.8 adalah sebagai berikut : 1. Operator melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses tampilan menu utama. 2. Penguna memilih menu Buat laporan kemudian terdapat dua pilihan sub menu yaitu laporan barang masuk dan laporan barang keluar 3. Apabila Operator memmilih sub menu laporan barang keluar maka Operator harus menentukan apakah barang tersebut adalah bahan baku daur ulang untuk bagian produksi atau barang yang akan dijual ke pihak lain. 4. Apabila barang tersebuat adalah barang yang akan dijual ke pihak lain, maka operator harus membuat laporan penjualan barang untuk di serahkan ke direktur.
49
5. Apabila barang tersebuat bukan barang yang akan dijual ke pihak lain, atau bahan baku daur ulang maka operator harus membuat laporan barang keluar untuk di serahkan bagian produksi. 6. Setelah proses pembuatan laporan selesai selanjutnya apa data tersebut akan disimpan atau operator akan membatalkan penyimpanan. f. Activity diagram logout
Gambar 4.9 Activity Diagram Logout 27
Penjelasan Gambar 4.9 adalah sebagai berikut : 1. Operator yang bertindak sebagai operator dalam hal ini Kepala gudang harus melakukan login untuk mengakses tampilan menu utama. 2. Apabila Operator telah selesai menggunakan sistem maka operator bisa melakukan logout
50
4.2.2.2 Mengembangkan Use Case Berdasarkan alur kerja dari activity diagram pada pembahasan sebelumnya maka untuk mengetahui aktifitas apa saja yang dilakukan maka, dapat ditentukan use case diagram untuk melihat proses apa yang dilakukan aktor-aktor terhadap sistem dalam bentuk use case sebagai berikut :
Gambar 4.9 Use Case Diagram Sistem Inventori Barang 28
Berdasarkan use case diagram pada Gambar 4.9 di atas, maka dapat di kembangkan use case diagram yang lebih spesifik sebagai berikut:
51
a. Use Case diagram login.
Gambar 4.10 Use Case Diagram login 29 Keterangan dari Gambar 4.10 adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 keterangan Use Case Diagram login 17 Use Case Halaman Login
Aktor Operator & Admin
Masukan Username dan Operator & Admin pasword Verivikasi username dan pasword Cek kesalahan
Operator & Admin
Menu utama Halaman Admin
Operator Admin
Aktifitas Mengakses halaman login
Memasukan Username dan pasword perngguna Memverivikasi username dan pasword dengan data yang telah tersimpan di database. Cek kesalahan jika Username dan pasword yang dimasukan tidak valid Mengakses menu utama Mengakses Halaman Admin
b. Use Case diagram Admin.
52
Gambar 4.12 Use Case Diagram Admin30
Keterangan dari Gambar 4.12 adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 keterangan Use Case Diagram Admin18 Use Case Aktor Mengakses Halaman Admin Admin Tambah Operator Admin Ubah data operator
Admin
Hapus operator
Admin
Aktifitas Mengakses Form Halaman Admin setelah melakukan login sebagai admin Admin dapat menambah operator lain untuk mengoperasikan sistem. Admin dapat mengubah data operator yang telah tersimpan dalam database. Admin dapat menghapus operator agar operator tersebut tidak dapat lagi memasuki sistem.
53
c. Use Case diagram Penjadwalan pengambilan tabungan.
Gambar 4.13 Use Case Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan 31
Keterangan dari Gambar 4.13 adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 keterangan Use Case Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan19 Use Case Lihat Stok barang
Aktor Operator
Jadwal Pengambilan Operator tabungan
Teller
Aktifitas Mengakses data barang dan melihat ketersediaan stok barang untuk dua minggu kedepan Apabila ketersediaan stok barang untuk dua minggu kedepan tidak cukup maka operator akan membuat jadwal pengambilan tabungan ke bank sampah unit sekolah Menerima Jadwal pengambilan tabungan dari operator
54
d. Use Case diagram Kelola Data Barang
Gambar 4.14 Use Case Diagram Kelola data barang
32
Keterangan dari Gambar 4.12 adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 keterangan Use Case Diagram Kelola data barang20 Use Case Akses data barang Perbaharui data barang
Aktor Operator Operator
Tambah data
Ubah data
Operator
Hapus data
Operator
Aktifitas Mengakses data barang di database Memperbaharui data barang yang ada di database Menambah data barang yang ada di database berdasarkan barang yang masuk Mengubah data barang yang ada di database apabila terdapat kekeliruan Menghapus data barang yang ada di database
55
e. Use Case diagram Pembuatan Laporan
Gambar 4.15 Use Case Diagram Pembuatan laporan
33
Keterangan dari Gambar 4.15 adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 keterangan Use Case Diagram Pembuatan laporan21 Use Case Buat Laporan Laporan barang masuk
Aktor Operator Operator Petugas Gudang
Laporan barang keluar
Operator Petugas Gudang
Aktifitas Mengakses form pembuatan lapooran Membuat Laporan barang masuk dan menyimpannya di arsip Menerima salinan laporan barang masuk sebagai input untuk menyimpan barang di gudang Membuat Laporan barang keluar dan menyimpannya di arsip Menerima salinan laporan barang masuk sebagai input untuk mengelurkan barang dari gudang
56
Tabel 4.7 keterangan Use Case Diagram Kelola data barang (Lanjutan)22 Use Case Aktor Laporan penjualan Operator barang
Direktur
Aktifitas Membuat Laporan penjualan barang berdasarkan kwitansi penjualan barang ke pihak lain dari petugas gudang dan menyimpannya di arsip Menerima laporan penjualan barang
f. Use Case diagram Pembuatan Logout
Gambar 4.16 Use Case Diagram logout
34
Keterangan dari Gambar 4.16 adalah seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 keterangan Use Case Diagram Pembuatan laporan23 Use Case Login Mengakses menu utama
Aktor Operator Operator
Aktifitas Mengakses melakukan login Mengakses halaman menu apabila login berhasil
Logout
Operator
Apabila aktifitas mengakses sistem inventori selesai dapat melakukan logout
57
utama
4.2.3. Pengembangan Diagram Interaksi Pada tahapan Pengembangan Diagram Interaksi Terdapat dua aktifitas yaitu sequence diagram dan collaboration diagram. Berikut adalah rincian pembahasan dari kedua aktifitas tersebut :
4.2.3.1 Sequence Diagram Pada tahap ini dilakukan pembuatan sequence diagram (diagram rangkaian/ sekuensial), dalam diagram ini secara grafis digambarkan interaksi antar objek pada use case dengan mendeskripsikan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensial apa. Sequence diagram disusun berdasarkan urutan waktu (tahapan). Berdasarkan gambaran umum diagram interaksi pada gambar 4.3 teridentifikasi beberapa sequence diagram untuk sistem inventori barang di Bank Sampah Garut, yaitu: 1.
Sequence Diagram Login
2.
Sequence Diagram Admin
3.
Sequence Diagram Pembuatan penjadwalan pengambilan tabungan
4.
Sequence Diagram Kelola Data Barang
5.
Sequence Diagram Pembuatan Laporan
6.
Sequence Diagram logout Berikut ini adalah Sequence Diagram berdasarkan gambaran umum
diagram interaksi sistem inventori barang di Bank Sampah Garut
58
Login
Tampila Utama Admin
Halaman Admin
Menu Utama
Data Barang
Operator
Penjadwalan pengambilan tabungan
Laporan
Logout
Akses sistem Tampilan Utama Akses form login Form login Username & pasword Masuk Halaman Admin Form Halaman Admin Logout Tampilan Utama
Akses Tampilan Utama
Akses sistem Tampilan Utama Akses form login Form login Username & pasword Masuk menu utama Form menu utama Pilih data barang Akses data barang Form data barang Pilih penjadwalan pengambilan tabungan Akses penjadwalan pengambilan tabungan Form penjadwalan pengambilan tabungan Pilih laporan Akses laporan Form laporan
Logout Akses tampilan utama Tampilan utama
Gambar 4.17 Sequence Diagram Pembuatan laporan sistem inventori barang di Bank Sampah Garut
59
35
1.
Sequence Diagram Login Login
Tampila Utama Operator
Halaman Admin
Menu Utama
Data base
Operator
Akses sistem Tampilan Utama Akses Login
Form login Username & pasword
Vetivikasi pasword & username Hasil verivikasi Hasil verivikasi Akses Halaman Admin Form menu utama Akses sistem Tampilan Utama Akses Login
Form login Username & pasword
Vetivikasi pasword & username Hasil verivikasi Hasil verivikasi Akses menu utama Form menu utama
Gambar 4.18 Sequence Diagram login
2.
36
Sequence Diagram Admin
Tampila Utama
Login
Halaman Admin
Database
Admin Akses sistem Tampilan Utama Akses form login Form login Username & pasword Masuk Halaman Admin Form Halaman Admin Update data Operator Simpan Data
Gambar 4.19 Sequence Diagram Admin
60
37
3.
Sequence Diagram Pembuatan penjadwalan pengambilan tabungan
Kepala Gudang Kepala Gudang
Data Barang
Penjadwalan pengambilan tabungan
Stok Barang
Data base
Pilih data barang form data barang Pilih stok barang Akses stok barang koneksi data base Data stok barang Data stok barang Pilih penjadwalan pengambilan tabungan Akses penjadwalan pengambilan tabungan
Form penjadwalan pengambilan tabungan Buat jadwal pengambilan tabungan Simpan data
Gambar 4.20 Sequence Diagram Penjadwalan pengambilan tabungan 4.
Sequence Diagram Kelola Data Barang
Kepala Gudang Kepala Gudang
Data Barang
Kelola Data
Database
Pilih data barang Koneksi data base Data barang Form data barang Pilih kelola data Akses kelola data Form kelola data Tambah data / Ubah data / Hapus data Simpan data
Gambar 4.21 Sequence Diagram Kelola data barang
61
39
38
5.
Sequence Diagram Pembuatan Laporan
Kepala Gudang Kepala Gudang
Laporan
Laporan barang masuk
Laporan barang keluar
Data base
Laporan Penjualan barang
Pilih Laporan Form Laporan Pilih laporan barang masuk Akses laporan barang masuk
Form laporan barang masuk Buat laporan Pilih laporan barang keluar
Simpan data Akses laporan barang keluar
Form laporan barang keluar Buat laporan Simpan data Pilih laporan barang keluar Akses laporan penjualan barang
Form laporan penjualan barang Buat laporan Simpan data
Gambar 4.22 Sequence Diagram Pembuatan Laporan
6.
40
Sequence Diagram logout
Kepala GudangKepala Gudang Operator Admin
Tampila Utama
Logout
Melakukan logout Akses tampilan utama Tampilan utama Melakukan logout Akses tampilan utama Tampilan utama
Gambar 4.23 Sequence Diagram Pembuatan Laporan
62
41
4.2.3.2 Collaboration Diagram Collaboration Diagram merupakan tipe lain dari diagram interaksi selain Collaboration diagram. Collaboration Diagram serupa dengan diagram rangkaian/ sekuensi, tetapi tidak fokus pada timing atau “sekuensi” pesan. Diagram ini malahan menggambarkan interaksi (atau kolaborasi) antara objek dalam sebuah format jaringan. Dengan kata lain, tujuan dari pembuatan diagram ini adalah untuk mengetahui hubungan antar objek berdasarkan aturan (objek apa saja yang mempunyai hubungan, mengapa bisa saling berhubungan, dan bagaimana hubungannya). Adapun Collaboration diagram yang terdapat pada Sistem inventori barang di Bank Sampah Garut adalah sebagai berikut:
Gambar 4.24 Colaboration Diagram Sistem inventori barang Bank Sampah Garut 42
63
1.
Colaboration Diagram Login
Gambar 4.25 Colaboration Diagram Login
2.
43
Colaboration Diagram Admin
Gambar 4.26 Colaboration Diagram Admin
64
44
3.
Colaboration Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan
Gambar 4.27 Colaboration Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan
4.
Colaboration Diagram Kekola data barang
Gambar 4.28 Collaboration Diagram Kekola data barang
65
46
45
5.
Colaboration Diagram Pembuatan laporan
Gambar 4.29 Collaboration Diagram Pemnuatan laporan
6.
Colaboration Diagram Logout
Gambar 4.30 Collaboration Diagram Logout
66
48
47
4.2.4. Pengembangan Class Diagram 4.2.4.1 Identifikasi Class Menurut Bahrami (1999) dalam proses identifikasi kelas ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelas-kelas pada system yang dirancang. Salah satu pendekatannya adalah dengan noun phrases approach, yaitu pendekatan dengan cara mendaftar sejumlah objek kata benda pada Use case diagram sistem yang dirancang dan dianggap akan menjadi kandidat kelas. Objek yang telah teridentifikasi menjadi kandidat kelas tersebut kemudian didaftar dan dianalisis kemudian dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu relevant classes, Fuzzy classes, dan irrelevant classes. Adapun langkah-langkah jelasnya dalam mengidentifikasi kelas dari kandidat kelas yang di analisis adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi Class pada Use case Diagram Login Kandidat class yang dapat diidentifikasi adalah: Form Login Data Pengguna Verivikasi username & Paword Hasil Verivikasi Id Pengguna Username Pasword Form Menu Utama Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
67
Tabel 4.9 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Login 24 Kandidat Class Form Login
Kategori Class Irrelevant Class
Data Pengguna
Relevant Clasas
Alasan Karena merupakan tampilan saja yang merupakan sarana untuk mengakses sistem Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan bagian dari proses untuk mengakses sistem Karena merupakan tampilan saja yang merupakan sarana untuk mengakses sistem Karena merupakan attributes class dari Data operator. Karena merupakan tampilan saja yang merupakan sarana untuk mengakses sistem
Verivikasi Username, Irrelevant Class Paword Hasil verivikasi Irrelevant Class
Id Pengguna, Username Fuzzy Class Pasword Form Menu Utama Irrelevant Class
Setelah irrelevant class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class.
Tabel 4.10 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Login.25 Kandidat Class Data Pengguna
Kategori Class Relevant Clasas
Alasan Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data Pengguna.
Id Pengguna, Username Fuzzy Class Pasword
Selanjutnya dilakukan eliminasi tehadap fuzzy class yang berupa attributes class. Tabel 4.11 Hasil Eliminasi Fuzzyt Class Berdasarkan Use case Diagram Login.26 Kandidat Class Data Pengguna
Kategori Class Relevant Clasas
Alasan Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data Pengguna.
Id Pengguna, Username Fuzzy Class Pasword
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Login adalah:
68
Data Operator : Class Operator yang memuat data User untuk melakukan Login attribute Username dan Password
b. Identifikasi Class pada Use case Diagram Admin Kandidat class yang dapat diidentifikasi adalah: Halaman Admin Data Operator Pasword Username Tombol Tambah Tombol Ubah Data Tombol Hapus Tombol Simpan Tombol Batal Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.
69
Tabel 4.12 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Admin27 Kandidat Class Form Halaman Admin
Kategori Class Irrelevant Class
Data Operator
Relevant Clasas
Alasan Karena merupakan tampilan saja yang merupakan sarana untuk mengakses sistem Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data operator. Karena Merupakan Interface berupa tombol dalam Halaman Admin Karena Merupakan Interface berupa tombol dalam Halaman Admin Karena Merupakan Interface berupa tombol dalam Halaman Admin Karena Merupakan Interface berupa tombol dalam Halaman Admin Karena Merupakan Interface berupa tombol dalam Halaman Admin
Id Operator, Username Fuzzy Class Pasword Tombol Tambah Irrelevant Class
Tombol Ubah Data
Irrelevant Class
Tombol Hapus
Irrelevant Class
Tombol Simpan
Irrelevant Class
Tombol Batal
Irrelevant Class
Setelah irrelevant class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class.
70
Tabel 4.13 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Admin. 28 Kandidat Class Data Operator
Kategori Class Relevant Clasas
Alasan Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data operator.
Id Operator, Username Fuzzy Class Pasword
Selanjutnya dilakukan eliminasi tehadap fuzzy class yang berupa attributes class. Tabel 4.14 Hasil Eliminasi Fuzzyt Class Berdasarkan Use case Diagram Login. 29 Kandidat Class Data Operator
Kategori Class Relevant Clasas
Alasan Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data operator.
Id Operator, Username Fuzzy Class Pasword
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Login adalah: Data Operator : Class Pengguna yang memuat data User untuk melakukan Login attribute Username, dan Password.
c. Identifikasi Class Pada Use case Diagram Penjadwalan Pengambilan Tabungan Kandidat class yang dapat diidentifikasi adalah: Form Data Barang Data Barang ID Barang Tipe Barang Nama Barang Harga Perkilo Form Penjadwalan Data Penjadwalan No Penjadwalan Nama Unit Tanggal 71
Tombol Simpan Tombol Batal Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 4.15 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan30 Kandidat Form Data Barang Data Barang
Kategori Class Irrelevant Class Relevant Class
ID Barang
Fuzzy Class
Tipe Barang
Fuzzy Class
Nama Barang
Fuzzy Class
Harga per Kilo
Fuzzy Class
Form Penjadwalan
Irrelevant Class
Data Penjadwalan
Relevant Class
No Penjadwalan
Fuzzy Class
Nama Unit
Fuzzy Class
Alasan Karena merupakan User interface Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan User interface sub menu dari Form Data Barang Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan
Tabel 4.15 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan (Lanjutan)31
Tangal
Kandidat
Kategori Class Fuzzy Class
Jumlah Barang
Fuzzy Class
Tombol Simpan
Irrelevant Class
Tombol Batal
Irrelevant Class
Alasan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan dan Data Barang Karena merupakan User interface berupa Tombol di Form Penjadwalan Karena merupakan User interface berupa Tombol di Form Penjadwalan
72
Setelah irrelevant class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class Tabel 4.17 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan32 Kandidat Data Barang
Kategori Class Relevant Class
ID Barang
Fuzzy Class
Tipe Barang
Fuzzy Class
Nama Barang
Fuzzy Class
Harga per Kilo
Fuzzy Class
Data Penjadwalan
Relevant Class
Alasan mempunyai atribut
Karena serta method Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena mempunyai atribut serta method
73
Tabel 4.18 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan TabunganTabel33 Kandidat No Penjadwalan
Kategori Class Fuzzy Class
Nama Unit
Fuzzy Class
Tanggal
Fuzzy Class
Jumlah Barang
Fuzzy Class
Alasan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Barang dan Data Penjadwalan
Selanjutnya dilakukan eliminasi tehadap fuzzy class yang berupa attributes class.
Tabel 4.19 Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan34 Kandidat Data Barang
Kategori Class Relevant Class
ID Barang
Fuzzy Class
Nama Unit
Fuzzy Class
Tanggal
Fuzzy Class
Jumlah Barang
Fuzzy Class
Tipe Barang
Fuzzy Class
Alasan Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Barang dan Data Penjadwalan Karena merupakan attributes class dari Data Barang
Tabel 4.19 Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Pembuatan Penjadwalan Pengambilan TabunganTabel 35 Kandidat Nama Barang
Kategori Class Fuzzy Class
Harga per Kilo
Fuzzy Class
Data Penjadwalan
Relevant Class
Alasan Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena punya atribut dan method
74
No Penjadwalan
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjadwalan
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Kelola Data Barang adalah:
Data Barang: Class Barang yang memuat data Barang untuk melakukan Pengelolaan data dengan attribute ID Barang, Tipe Barang, Nama Barang, Harga Per Kilo, dan Jumlah Barang.
Data Penjadwalan : Class Penjadwalan yang memuat data penjadwalan pengambilan tabungan untuk melakukan membuat jadwal pengambilan tabungan data dengan attribute No Penjadwalan, Nama Unit, Tanggal, dan jumlah Barang.
d. Identifikasi Class Pada Use case Diagram Kelola Data Barang Kandidat class yang dapat diidentifikasi adalah: Form Data Barang Data Barang ID Barang Tipe Barang Nama Barang Harga per Kilo Jumlah Barang Form Kelola Data Tombol Tambah Data Tombol Ubah Data Tombol Hapus data Tombol Simpan Tombol Batal
Selanjutnya kandidat class di atas di kategorikan menjadi. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Untuk kategori Irrelevant Class maka akan dieliminasi dari list kandidat class.
75
Tabel 4.21 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang36 Kandidat Form Data
Kategori Class Irrelevant Class
Data Barang
Relevant Class
ID Barang
Fuzzy Class
Tipe Barang
Fuzzy Class
Nama Barang
Fuzzy Class
Harga per Kilo
Fuzzy Class
Jumlah Barang
Fuzzy Class
Form Kelola Data
Irrelevant Class
Tombol Tambah Data
Irrelevant Class
Tombol Ubah Data
Irrelevant Class
Alasan Karena merupakan User interface berupa form Karena mempunyai atribut serta method Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan User interface berupa form Karena merupakan tombol sebagai method Form Kelola Data Karena merupakan tombol sebagai method Form Kelola Data
Tabel 4.22 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang (Lanjutan)37 Kandidat Tombol Hapus data
Kategori Class Irrelevant Class
Tombol Simpan
Irrelevant Class
Tombol Batal
Irrelevant Class
Alasan Karena merupakan tombol sebagai method Form Kelola Data Karena merupakan tombol sebagai method Form Kelola Data Karena merupakan tombol sebagai method Form Kelola Data
Setelah irrelevant class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class.
Tabel 4.23 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang.38
76
Kandidat Class Data Barang
Kategori Class Relevant Class
IDBarang
Fuzzy Class
Tipe Barang
Fuzzy Class
Nama Barang
Fuzzy Class
Harga per Kilo
Fuzzy Class
Jumlah Barang
Fuzzy Class
Alasan Karena mempunyai atribut method Karena merupakan attributes dari Data Barang Karena merupakan attributes dari Data Barang Karena merupakan attributes dari Data Barang Karena merupakan attributes dari Data Barang Karena merupakan attributes dari Data Barang
77
serta class class class class class
Selanjutnya dilakukan eliminasi tehadap fuzzy class yang berupa attributes class. Tabel 4.24 Hasil Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Kelola data barang39 Kandidat Class Data Barang IDBarang
Kategori Class Relevant Class Fuzzy Class
Tipe Barang
Fuzzy Class
Nama Barang
Fuzzy Class
Harga per Kilo
Fuzzy Class
Jumlah Stok
Fuzzy Class
Alasan Mempunyai atribut dan method Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang Karena merupakan attributes class dari Data Barang
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Kelola Data Barang adalah: Data Barang: Class Barang yang memuat data Barang untuk melakukan Pengelolaan data dengan attribute ID Barang, Tipe Barang, Nama Barang, Harga Per Kilo, dan Jumlah Barang.
e. Identifikasi Class Pada Use case Diagram Laporan Kandidat class yang dapat diidentifikasi adalah: Form Laporan Data Laporan No Laporan Jenis Laporan Tanggal ID Barang Berat Total Form Laporan Barang Masuk Form Laporan Barang Keluar Form Laporan Penjualan Barang
78
Data Penjualan Hasil Penjualan Tombol Simpan Tombol Batal Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 4.25 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan.40 Kandidat Form Laporan Data Laporan
Kategori Class Irrelevant Class Relevant Class
Alasan Karena merupakan User interface Karena mempunyai atribut serta method
No Laporan
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Jenis Laporan
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan
Tanggal
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
ID Barang
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Berat
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Total
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Form Laporan Barang Irrelevant Class Masuk
Karena merupakan User interface sub menu dari Form Laporan
Tabel 4.26 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan (Lanjutan)41 Kandidat
Kategori Class
Alasan
Form Laporan Barang Irrelevant Class Keluar Form Laporan Penjualan Irrelevant Class
Karena merupakan User interface sub menu dari Form Laporan Karena merupakan User interface sub
79
menu dari Form Laporan Data Penjualan
Relevant Class
Karena method
mempunyai
atribut
serta
Berat
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjualan
Total
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjualan
Setelah irrelevant class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tabel 4.27 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan42 Kandidat Data Laporan
Kategori Class Relevant Class
No Laporan
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Jenis Laporan
Fuzzy Class
Karena attributes dari Data Laporan
Tanggal
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
ID Barang
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Berat
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Total
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Karena method
Alasan mempunyai atribut
serta
Tabel 4.28 Hasil Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan (Lanjutan)43 Kandidat Data Penjualan
Kategori Class Relevant Class
Karena method
80
Alasan mempunyai atribut
serta
Berat
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjualan
Total
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjualan
Selanjutnya dilakukan eliminasi tehadap fuzzy class yang berupa attributes class. Tabel 4.26 Eliminasi Fuzzy Class Berdasarkan Use case Diagram Laporan44 Kandidat Data Laporan
Kategori Class Relevant Class
No Laporan
Fuzzy Class
Karena attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Jenis Laporan
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan
Karena method
Alasan mempunyai atribut
serta
Tanggal
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
ID Barang
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Berat
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Total
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Laporan dan Data Penjualan
Data Penjualan
Relevant Class
Karena method
Berat
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjualan
Total
Fuzzy Class
Karena merupakan attributes class dari Data Penjualan
mempunyai
atribut
serta
Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Laporan adalah: 1. Data Laporan
: Class Laporan
Dengan Atribut : No Laporan, Jenis Laporan, Tanggal, ID Barang, Jumlah Barang, Berat, dan Total 2. Data Penjualan
: Class Penjualan
Dengan Atribut : No Penjualan, Tanggal, ID Barang, Jumlah Barang, Berat, dan Hasil Penjualan.
81
Dari class-class yang telah teridentifikasi tersebut di atas, kemudian dibuat daftar class yang merupakan kumpulan dari semua class yang telah teridentifikasi, kemudian untuk class-class yang bermakna sama diliminasi menjadi satu class yang mewakili class-class yang sama tersebut, sehingga tidak ada lagi class yang redundant: Class Operator
: Memuat data operator
Class Barang
: Memuat data Barang
Clas Penjadwalan
: Memuat data Jadwal Pengambilan tabungan
Class Laporan
: Memuat data Laporan Masuk
Class Penjualan
: Memuat data data Laporan Penjualan
Adapun gambar dari masing-masing class berdasarkan daftar class tersebut di atas antara lain berikut:
Gambar 4.31 Class Pada Sistem Informasi Inventori Barang
49
82
4.2.4.2 Identifikasi Relationship 4.1.4.2.1
Identifikasi Association Relationship
Setelah semua kelas teridentifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan relationships antar kelas. Class relationship adalah asosiasi bisnis yang ada diantara satu atau lebih objek kelas. Dan setiap hubungan memiliki multiplicity/keanekaragaman yaitu jumlah kejadian minimum dan maksimum dari satu objek kelas yang terkait. Adapun relationships dari tiap kelas dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel 4.27 Hubungan Kelas/ Class Relationship45 Hubungan Kelas
Keterangan Satu operator dapat mengelola satu atau banyak data barang
Satu operator dapat membuat satu atau banyak laporan
Satu operator dapat membuat satu atau banyak laporan penjualan Satu operator dapat membuat satu atau banyak penjadwalan pengambilan tabungan Satu laporan penjualan dapat mencatat satu atau banyak data barang
Satu laporan dapat merekap satu atau banyak data barang Satu penjadwalan pengambilan tabungan dapat mencatat satu atau banyak data barang
83
4.1.4.2.2
Identifikasi Super Sub Class Relationship Tahap Selanjutnya setelah mengeidentifikasi Class Relationship adalah
mengidentifikasi Super Sub. Berikut adalah Super Sub Class Relationship yang teridentifikasi dalam Sistem inventori barang Bank Sampah Garut Pengguna -IdPengguna -Username -Pasword
Operator
Admin
-IdOperator -Username -Pasword
-IdAdmin -Username -Pasword
Gambar 4.32 A-Part-Of Relationship pada Sistem Invntori Barang
50
4.1.4.2.3
Identifikasi Aggregation/ a-part-of Relationship Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi super-sub relationship
adalah mengidentifikasi aggregation/ a-part-of relationship. Berikut adalah aggregation yang teridentifikasi dalam Sistem inventori barang Bank Sampah Garut Barang -IDBarang -NamaBrg -TipeBrg -HargaPerKg * 1..*
1..*
1 1 Laporan -NoLaporan -JenisLaporan -Tanggal -IDBarang -Berat -Total
1 Penjadwalan
Penjualan -NoPenjualan -IDBarang -JmlBarang -Berat -HasilPenjualan
-NoPenjadwalan -Tanggal -IDBarang -JmlBarang -NamaUnit
Gambar 4.33 A-Part-Of Relationship pada Sistem Invntori Barang
51
84
4.2.4.3 Identifikasi Atribut dan Method Setelah semua class teridentifikasi, selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap atribut dan method yang dimiliki tiap kelas. Adapun atribut dan method tersebut dapat kita peroleh dari sequence diagram yang tergambar pada message antar objek. Atribut dan method yang teridentifikasi dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.28 Identifikasi Atribut dan Method46 No 1
Class Admin
Attributes IdAdmin,
Methods
Username, Login,
password
TambahOperator,
EditDataOperator, Hapus, Operator, Simpan, Batal, Logout.
2
Operator
IdOperator,
Username, Login,
password
Tambah,
Edit,
Hapus, BuatLapMsk, BuatLapKlr, BuatPenjadwalan, BuatLapPenjualan, Simpan, Batal, Logout.
3
4
Barang
Laporan
IDBarang,
NamaBrg, Tambah,
Edit,
Hapus,
TipeBrg, HargaPerKg
Simpan, Batal
NoLaporan,
BuatLapMsk, BuatLapKlr,
JenisLaporan,
Tanggal, Simpan, Batal, PrintOut
ID Barang, Berat, Total 5
Penjualan
NoPenjualan, IDBarang, BuatLapPenjualan JmlBarang,
Berat, Simpan, Batal, PrintOut
HasilPenjualan 6
Penjadwalan
NoPenjadwalan, Tanggal,
LihatStokBrg,
NamaUnit, BuatPenjadwalan, Simpan,
IDBarang, JmlBarang.
85
Batal, PrintOut
4.2.5. Pemeriksaan Setelah tahapan dari analisis sistem masa depan telah dilakukan pemeriksaan sampai kesalahan dari tiap tahapan tersebut tidak ada.
4.3. Perancangan Sistem Masa Depan Perancangan merupakan tahapan yang dilakukan setelah proses analisis Sistem Informasi Transaksi Tabungan. Pembahasan dari tahaoan perancangan sistem masa depan adalah sebagai berikut:
4.3.1. Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode Dan Atribut Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap kelas-kelas yang diperoleh dari hasil tahap analisis. Dalam perancangan tahap ini, penambahan atribut dan visibilitas pada setiap atribut serta operasi dilakukan untuk melengkapi class diagram. Berikut merupakan gambar class diagram pada perancangan UA. Laporan
Penjualan
-NoLaporan -JenisLaporan -Tanggal -IDBarang -Berat -Total +BuatLapMsk() +BuatLapKlr() +Simpan() +Batal() +PrintOut()
-NoPenjualan -IDBarang -Tanggal -JmlBarang -Berat -HasilPenjualan +BuatLapPenjualan() +Simpan() +Batal() 1
1 Mencatat 1..*
Merekap
Barang
Penjadwalan -NoPenjadwalan -Tanggal -IDBarang -JmlBarang -NamaUnit +Simpan() +Batal() +PrintOut()
1..* Mencatat 1
1..*
-IDBarang -NamaBrg -TipeBrg -HargaPerKg +Tambah() +Edit() +Hapus() +Simpan() +Baratal()
Gambar 4.34 Tahap Perancangan Kelas Bisnis
86
52
4.3.2. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka 4.3.2.1 Perancangan Layer Akses Tujuan utama perancangan layer akses adalah menyediakan layer yang dapat mengkomunikasikan kelas dengan data source. Layer akses juga harus dapat menterjemahkan permintaan yang ada pada bisnis kelas yang di inputkan melalui kelas Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas yang dijadikan kelas penyimpanan (database). Kelas tersebut kemudian digabungkan ke dalam class diagram yang telah ada. Dalam perancangan sistem informasi transaksi tabungan ini dapat di identifikasi 1 kelas penyimpanan dengan nama Database Inventori Barang yang menyimpan semua Data yang diperlukan dalam system informasi inventori barang. Berikut ini adalah class diagram untuk kelas bisnis yang telah digabungkan dengan kelas akses: Bussines class
Barang Admin
Operator
-Id Admin -Nama -Username +TabahOperator() +UbahDataOperator() +HapusOperator() +Login() +Logout()
-IdAdmin -Username -Pasword +Login() +Tambah() +Edit() +Hapus() +BuatLapMsk() +BuatLapKlr() +BuatPenjadwalan() +BuatLapPenjualan() +Simpan() +Batal() +Logout()
Laporan -NoLaporan -JenisLaporan -Tanggal -IDBarang -Berat -Total +BuatLapMsk() +BuatLapKlr() +Simpan() +Batal() +PrintOut()
Acses Class
DB Inventori
Penjadwalan
-IDBarang -NamaBrg -TipeBrg -HargaPerKg +Tambah() +Edit() +Hapus() +Simpan() +Baratal()
Penjualan -NoPenjualan -IDBarang -Tanggal -JmlBarang -Berat -HasilPenjualan +BuatLapPenjualan() +Simpan() +Batal()
-NoPenjadwalan -Tanggal -IDBarang -JmlBarang -NamaUnit +Simpan() +Batal() +PrintOut()
Gambar 4.35 Tahap Perancangan Kelas Bisnis dan Kelas akses
87
53
4.3.2.2 Perancangan Layer Antarmuka Tahap ini akan diidentifikasi kelas-kelas yang dijadikan media komunikasi antara operator dengan sistem. Kelas interface yang akan diidentifikasi bersumber dari layer akses untuk pengaksesan databasenya dan layer interface di identifikasi dari sequence diagram (diagram interaksi). Berikut adalah kelas interface yang teridentifikasi pada tahap analisis: Berikut ini interface yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
Kelas Tampilan Utama
Kelas Halaman Login UI
Kelas Halaman Admin UI
Kelas Halaman Menu Utama UI
Kelas Form Kelola Data Barang UI
Kelas Form Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan UI
Kelas Form Laporan Barang Masuk UI
Kelas Form Laporan Barang Keluar UI
Kelas Form Laporan Penjualan Barang UI Kemudian merancang layer interface dengan menggabungkan antara hasil
layer akses dan layer interface dengan menggunakan diagram kelas.
88
View Class
Bussines class
Barang Admin
Operator
-Id Admin -Nama -Username +TabahOperator() +UbahDataOperator() +HapusOperator() +Login() +Logout()
-IdAdmin -Username -Pasword +Login() +Tambah() +Edit() +Hapus() +BuatLapMsk() +BuatLapKlr() +BuatPenjadwalan() +BuatLapPenjualan() +Simpan() +Batal() +Logout()
Laporan -NoLaporan -JenisLaporan -Tanggal -IDBarang -Berat -Total +BuatLapMsk() +BuatLapKlr() +Simpan() +Batal() +PrintOut()
Acses Class
DB Inventori
Penjadwalan
-IDBarang -NamaBrg -TipeBrg -HargaPerKg +Tambah() +Edit() +Hapus() +Simpan() +Baratal()
«interface» Data Barang «interface» Tampilan Utama
«interface» Laporan Barang Masuk «interface» Login «interface» Laporan Barang Keluar
«interface» Menu Utama
Penjualan -NoPenjualan -IDBarang -Tanggal -JmlBarang -Berat -HasilPenjualan +BuatLapPenjualan() +Simpan() +Batal()
-NoPenjadwalan -Tanggal -IDBarang -JmlBarang -NamaUnit +Simpan() +Batal() +PrintOut()
«interface» Laporan Penjualan Barang
«interface» Halaman Admin
«interface» Pembuatan Penjadwalan Pengambilan Tabungan
Gambar 4.36 Layer Akses, Layer Antar Muka Dan Layer Bisnis.
54
4.4. Pengujian
Proses pengujian merupakan proses terakhir dari implementasi memeriksa terdapat kekurangan atau kesalahan terhadap aplikasi Sistem Inventori Barang. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan. Langkah ini melakukan pengujian aplikasi dari sisio perator. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah fasilitas transalsi tabungan bank sampah garut bekerja sesuai dengan yang telah diatur sebelumnya dalam pengelolaan aplikasi. Proses pengujian merupakan proses terakhir untuk memeriksa apakah masih terdapat kekurangan atau kesalahan terhadap aplikasi. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan. Proses pengujian ini ada dua tahap (Bahrami,1999) yaitu : a.
Usability Testing
b.
User Satisfaction Testing
89
4.4.1. Usability Testing Usabilitas merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam desain dan pengembangan streaming server dengan mengembangkan fitur upload. Oleh karena itu, pengujian kegunaan harus menjadi bagian penting dari proses. Pada tahap usabilitas pengujian perangkat lunak pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Berikut ini salah satu komponen yang akan diuji. (Bahrami, 1999)
Tabel 4.29 Rencana Pengujian Proses Login47 No
Komponen yang Diuji
1
Sistem Bagian Sistem Yang Diuji
Login
Proses login Operator
Admin
dan
Jenis Pengujian
Black Box
Setelan merencanakan pengujian proses login. Berikut ini merupakan kasus untuk menguji perangkat lunak yang dibangun menggunakan metode Black Box berdasarkan pada Tabel 4.48 Rencana Pengujian.
Tabel 4. 30 Lanjutan Kasus dan Hasil Pengujian48 No 1
Kompone Sistem yang di uji Proses login
Skenario Masukan username dan pasword
Hasil Uji [√] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4. 31 Lanjutan Kasus dan Hasil Pengujian (Lanjutan)49 No 2
Kompone Sistem yang di uji Proses login
Skenario Verifikasi username & pasword
90
Hasil Uji [√] Diterima [ ] Ditolak
3
Proses login
Menampilkan pesan kesalahan
6
Proses login
Login
7
Proses login
Batal
4
Proses login
Mengakses menu utama
5
Proses login
Mengakses Form Admin
[√] Diterima [ ] Ditolak [√] Diterima [ ] Ditolak [√] Diterima [ ] Ditolak [√] Diterima [ ] Ditolak [√] Diterima [ ] Ditolak
Adapun pengujian Usabilitas lebih lengkap terdapat dalam LAMPIRAN A.
4.4.2. User Satisfaction Testing User Satisfaction Testing adalah proses untuk mengukur kemudahan semua kegunaan atribut dalam pengujian. Baik itu dari segi kemudahan penggunaan, segi fungsi dan kemudahan pengguna untuk memehami aplikasi. Berikut ini adalah User Satisfaction Testing untuk mengetahui kepuasan pengguna yang dibuat dalam bentuk pertanyaan untuk pengguna sistem:
User Satisfaction Testing adalah proses untuk mengukur dan menguji kegunaan dengan menggunakan beberapa atribut pengujian.
Gambar 4. 37 Form Kuisioner Kepuasan Pengguna
55
Adapun hasil pengisian form kuisioner dari 10 pengguna lebih lanjut terdapat dalam LAMPIRAN B.
91
Setelah mengajukan pertanyaan kepada 10 orang yang akan menjadi pengguna aplikasi transaksi tabungan bank sampah garut dengan cara pengisian kuisioner seperti pada gambar 4. 44 maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4. 32 Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna50 Pertanyaan Responden Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Apakah aplikasi ini mudah digunakan
7 9 8 8 7 8 8 7 8
9
Apakan aplikasi ini berfungsi dengan baik
8 7 7 8 7 7 8 7 8
8
Apakan aplikasi ini mudah dipahami
7 7 6 7 6 6 6 7 8
7
Setelah melakukan penilaian kepuasan pengguna dengan melakukan pengisian kuisioner oleh 10 orang pengguna kemudian dilakukan rekapitulasi nilai berupa nilai minimal, nilai maksimal, dan rata-rata nilai seperti pada tabel berikut: Tabel 4. 32 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna51 Pertanyaan
Rata-rata Rekapitulasi
Nilai
Nilai
Maksimal
Minimal
Apakah aplikasi ini mudah digunakan
7.9
9
7
Apakan aplikasi ini berfungsi dengan baik
7.5
8
7
Apakan aplikasi ini mudah dipahami
6.7
8
6
Berdasarkan hasil dari penilaian kepuasan pengguna, maka dapat ditampilkan dalam sebuah grafik seperti beikut:
92
Skala Nilai
User Satisfaction Testing 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Rata-Rata Nilai Maksimal Nilai Minimal
Aplikasi ini mudah Aplikasi ini Aplikasi ini mudah digunakan berfungsi dengan dipahami baik
Gambar 4. 38 Grafik Hasil Penilaian Kepuasan Pengguna
56
Setelah melakukan rekapitulasi nilai berupa rata-rata, nilai maksimal, dan nilai minimal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada kuisioner maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1.
Pengguna memberikan penilaian kepuasan paling tinggi dalam hal kemudahan untuk menggunakan aplikasi SI Inventori Barang Ini.
2.
Dalam hal penilaian apakah Aplikasi SI Inventori Barang Ini dapat berfungsi dengan baik, pengguna memberikan penilaian kedua tertinggi.
3.
Untuk kemudahan memahami aplikasi pengguna memberikan penilaian terendah.
93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kajian dan tinjauan teori yang ada, maka dapat disimpulkan dari hasil analisi dan perancangan Sistem Informasi Inventori Barang Bank Sampah Garut adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Sistem Informasi Inventori Barang Bank Sampah Garut ini dapat mempermudah pekerjaan kepala gudang dalam pengaksesan data barang, dan pembuatan laporan barang masuk dan keluar barang, serta laporan penjualan barang di Bank Sampah Garut. 2. Aplikasi Sistem Informasi Inventori Barang Bank Sampah Garut ini dapat membantu mengontrol kapasitas gudang dalam hal daya tampung barang dengan adanya proses pembuatan penjadwalan pengambilan barang ke bank sampah unit sekolah. 3. Unified Approach (UA) dari ali bahrami (1999) dapat digunakan sebagai metodologi untuk menganalisis serta merancang Sistem Informasi Informasi Inventori Bank Sampah Garut.
5.2
Saran Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
penyusun
memiliki
keterbatasan ilmu dan waktu, sehingga laporan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, khususnya dalam hal pengujian kepuasan pengguna, penulis melakukan pengujian hanya satu periode sedangkan idealnya enam sampai dengan sepuluh periode, dengan demikian diharapkan bagi pembaca yang ingin melanjutkan penelitian ini dapat melakukan pengujian secara ideal yakni enam sampai sepuluh periode.
94
DAFTAR PUSTAKA Bahrami, Ali, (1999)“Object Oriented Systems Development”, Singapore, Irwin McGraw-Hill. Jogiyanto,. (1999), ”Analisis Dan Desain Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta,. Nasution, Ahmad H., (2003), Pengendalian dan Perencanaan Produksi, Yogyakarta, Graha Ilmu. Whitten, Jeffrey. Bentley, Lonnie D. Dittman, Kevin C. (2004), “Metode dan Analisis Sistem”, Singapore, Edisi Bahasa Indonesia, Irwin McGraw-Hill. Amsyah, Zulkifli, (2005)“Manajemen Sistem Informasi”, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Dawson, Christian W., (2005), “Projects in Computing and Information Systems : A Student`s Guide”, London, Pearson Education Limited. Kadir, Abdul, Triwahyuni., TCH, (2005)“Pengenalan Teknologi Informasi”, Yogyakarta, Andi. Nugroho, Adi, (2005)”Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek”, Bandung, Informatika. Munawar, (2005), “Pemodelan Visual dengan UML”, Graha Ilmu, Yogyakarta. Andri, (2011), “Materi Kempanye Bank Sampah” , Garut, Tidak Diterbitkan. Yamit,
Zulian,
Manajemen
Persediaan,
(http://www.docstoc.com/docs/21661811/MANAJEMEN-PERSEDIAAN%28-Drs-Zulian-Yamit--MSi-), Diakses 27 September 2012, 22.16 WIB
MPIRAN
xi
View more...
Comments