Laporan Studio Proses Perencanaan Aspek Kependudukan Kab Karawang

March 21, 2017 | Author: Qodrat Fajar R | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

contoh laporan studio...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Suatu perencanaan tidak akan pernah berhenti sebab ia memiliki sistem yang berkelanjutan. Dalam perencanaan tentunya memiliki halangan salah satunya mengenai kualitas lingkungan hidup yang akan semakin menurun karena banyaknya kebutuhan manusia yang tidak pernah ada batasnya (dinamis). Perencanaan akan berlangsung terus menerus sebagai upaya penyelesaian masalah yang berkembang. Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan potensi di dalam ruang dan wilayah yang dikaji dari berbagai aspek. Oleh karena itu mengingat pertumbuhan penduduk yang cukup pesat terutama di salah satu Kawasan Peruntukan Pariwisata dengan contoh kecamatan Batujaya tepatnya di Desa Batujaya dengan kepadatan penduduk dari tahun sebelumnya sebesar 8.670jiwa/Ha, perencanaan diperlukan aspek kependudukan yang merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan. Studio Proses Perencanaan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat mengidentifikasi dan menentukan potensi serta masalah yang ada di Kawasan Peruntukan Pariwisata di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya Kabupaten Karawang di tinjau dari salah satu aspek yaitu Aspek Kependudukan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang ada di kawasan pariwisata terutama di kecamatan pakisjaya yang memiliki tingkat pendidikan rendah disebabkan karena masih minimnya tenaga pengajar dan sarana pendidikan, terutama untuk tingkatan sekolah lanjutan tingkat menengah atas yang hanya memiliki 3 sekolah dengan jumlah murid 1.235 murid sementara hanya ditangani oleh 28 tenaga pengajar. yang berakibat pada kualitas penduduknya dimasa mendatang yang akan cukup sulit mengembangkan potensi daerahnya terutama potensi pariwisata di kecamatan pakisjaya yang notabennya sudah memiliki pengunjung yang cukup banyak.

1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik wilayah serta potensi dan masalah aspek kependudukan di kawasan Pariwisata di kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.

1.3.2 Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari kajian dan analisis dalam Aspek Kependudukan, yaitu : 

Teridentifikasinya karakteristik kependudukan di kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.



Analisis proyeksi jumlah penduduk dimasa mendatang dalam rangka pengendalian keseimbangan antara jumlah penduduk dengan sumber daya yang ada.



Teridentifikasinya sosial budaya kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.



Teridentifikasinya potensi dan masalah sosial kependudukan di kawasan peruntukan pariwisata sekitar kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.

1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Kajian wilayah dalam Studio Proses Perencanaan ini, yaitu : 1. Kecamatan Batujaya Merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang termasuk dalam kabupaten karawang, secara geografisnya berada disebelah utara kabupaten karawang terletak diantar 6o058 LS; 107o154 BT. Bentuk tanah di kecamatan batu jaya merupakan daerah dataran dengan ketinggian wilayah kecamatannya kurang lebih 10 M dari permukaan laut dengan batas wilayah : Utara : Kecamatan Tirtajaya dan Laut Jawa Barat : Kecamatan Pakisjaya Selatan : Kabupaten Pekasi Timur : Kecamatan Jayakerta dan Kecamatan Tirtajaya Dengan luas wilayah kecamatan batu jaya kurang lebih 7.297 Ha, yang terdiri dari 10 desa yaitu : 1. Desa kutaampel 2. Desa karya makmur 3. Desa karya mulya 4. Desa teluk bango 5. Desa teluk mabulu 6. Desa karya bakti 7. Desa batu raden 8. Desa batujaya 9. Desa segaran 10. Desa Segar jaya 2. Kecamatan Pakisjaya Merupakan bagian wilayah dari 30 Kecamatan di Kabupaten Karawang yang terbentuk Tahun 2005 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2005 tentang Pembentukan Kecamatan pada Daerah Kabupaten Karawang yang diresmikan berdirinya pada tanggal 03 Maret 1992. Dengan letak ketinggian kurang lebih 2,5 M Dengan batas wilayah, yaitu: Utara : Laut Jawa; Selatan : Kecamatan Batujaya; Barat : Kecamatan Cabang Bungin Kab. Bekasi;

Timur

: Kecamatan Muara Gembong Kab. Bekasi.

Dengan luas Wilayah Kecamatan Pakis jaya yaitu 5.560,20 Ha yang terdiri dari 8 desa yaitu : 1. Tanjung Pakis 2. Tanjung Mekar 3. Tanjung Bungin 4. Solokan 5. Tanah Baru 6. Telukjaya 7. Teluk Buyung 8. Telagajaya

Gambar I.1 Peta Administrasi Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya

1.4.2 Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi yang dijadikan batasan dalam pelaksanaan Identifikasi potensi dan masalah di Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, yaitu : 

Identifikasi karakteristik kependudukan mengenai Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Kawasan Peruntukan Pariwisata Kecamatan Pakisjaya.



Analisis proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya.



Identifikasi sosial budaya mengenai Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Kawasan Peruntukan Kecamatan Pakisjaya.



Identifikasi potensi dan masalah sosial kependudukan mengenai Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Kawasan Peruntukan Kecamatan Pakisjaya.

1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan penulisan Proposal Studio Proses Perencanaan Wilayah kawasan peruntukan Pariwisata sekitar Kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya. BAB I PENDAHULUAN Berisikan Latar Belakang, Rumusan Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Ruang Lingkup yang terdiri atas Ruang Lingkup Wilayah dan Ruang Lingkup Materi, serta Sistematika Pembahasan

BAB II TINJAUAN TEORI Memberikan informasi dengan berdasarkan landasan teoritis yang terkait dengan Proses Perencanaan. BAB III METODELOGI Berisikan mengenai metode pendekatan, metode pengumpulan data, metode analisis dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam studi Proses Perencanaan Kawasan Peruntukan Pariwisata sekitar Kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Teori Ilmu Kependudukan dan Demografi

Studi Kependudukan (Population Studies) merupakan istilah lain bagi ilmu kependudukan yang digunakan disini. Ilmu Kependudukan bertujuan menganalisis informasi dasar mengenai distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan penduduk. menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut dan kemudian menganalisis segala konseuensi yang mungkin sekali terjadi dimasa depan sebagai hasil dari perubahan-perubahan tersebut. Istilah ilmu kependudukan sesungguhnya dimaksud untuk memberi pengertian lebih luas tentang demografi.demografi adalah studi ilmiah terhadap penduduk manusia, terutama mengenai jumlah, struktur dan perkembangannya. Menurut Hauser dan Duncan yang menyatakan bahwa demografi adalah studi mengenai jumlah, distribusi teritorial dan komposisi penduduk, perubahan perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan bersangkutan dapat diidentifikasi sebagai natalitas, mortalitas, gerak penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan status). Namun, kemudian Hauser memisahkan antara studi Kependudukan dengan analisis demografi yang menyatakan bahwa analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasi dan perubahan sedangkan studi kependudukan mempersoalkan hubungan antara variabel demografi dan variable dari sistem lain.

2.2 Komposisi dan Struktur Penduduk Untuk mengoperasikan konsep kepadatan penduduk secara umum hanya diperlukan data luas wilayah dan jumlah penduduk yang bertempat tinggal di wilayah bersangkutan. Kepadatan penduduk dapat didefinisikan sebagai jumlah orang per satuan luas lahan (per km2,per mil2) di suatu daerah. Kepadatan penduduk dalam arti umum tersebut sering kurang bermakna bila dikaitkan dengan tingkat kemakmuran. Pada daerah yang kepadatan penduduknya samasama tinggi, tingkat kemakmuran penduduk daerah yang satu mungkin relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kemakmuran penduduk daerah lainnya.dan kepadatan penduduk hanya berarti sebagai titik tolak (starting point). Rasio jenis kelamin, rasio beban tanggungan, rasio beban tanggungan umur muda dan umur tua, umur median, persentase penduduk umur muda (di bawah 15 tahun), persentase penduduk umur tua (65 tahun ke atas) sering di pakai sebagai indikator-indikator untuk menilai struktur penduduk suatu daerah atau negara. Pada intinya, berdasarkan indkator-indikator yang telah dikemukakan menghasilkan dua macam struktur penduduk yaitu struktur umur muda dan struktur umur tua.

2.3 Piramida Penduduk Piramida Penduduk menyajikan lukisan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu wilayah. Sampai derajat tertentu, riwayat penduduk suatu negara dapat dibaca dari piramida penduduk negara yang bersangkutan. Bentuk-bentuk piramida penduduk tidak saja dapat berbeda antar negara melainkan juga antar waktu di suatu negara. Paling sedikit dapat dibedakan dalam lima tipe penduduk yaitu, Tipe 1 merupakan bentuk piramida penduduk yang tipikal bagi negara yang mempunyai angka kelahiran dan kematian tinggi, yaitu negara-negara yang belum mempunyai alat yang efektif untuk pengontrol kelahiran dan

pengontrol kematian. Piramida tipe ini mempunyai dasar yang lebar dengan sisi-sisi yang curam. Tipe 2 ini mempunyai dasar yang lebih lebar daripada Tipe 1 dan tipikal bagi negara-negara yang mulai mengalami pertumbuhan penduduk cepat sebagai akibat turunnya angka kematian bayi dan anak yang cukup berarti sementara belum turunnya fertilitas. Angka rasio beban tanggungan boleh dikatakan yang tertinggi, sisi sisi kiri dan kanan dari piramida ini menunjukan kemiringan yang tajam setelah umur 0-4 tahun sehingga menunjukan cekungan. Tipe 3 menggambarkan bentuk piramida dari negara-negara yang mempunyai reit kelahiran dan kematian rendah. Umur median tertinggi, angka rasio beban tanggungan total rendah sementara angka beban tanggungan umur tua yang tertinggi. Tipe 4 bentuk piramida penduduk ini adalah bentuk sisi yang demikian itu merupakan perkembangan baru meningkatnya fertilitas, sedangkan mortalitas bertahan pada tingkat yang rendah. Tipe ini mempunya kecenderungan menurunnya umur median dan meningkatnya angka rasio beban tanggungan umur muda serta angka rasio beban tanggungan total. Tipe 5 merupakan bentuk piramida yang ditujukan oleh negara-negara yang mengalami jatuhnya reitkelahiran dengan cepat sekali, disamping negara-negara yang bersangkutan juga telah mengalami reit kematian yang rendah.

2.4Teori Malthus

Menurut Robert Thomas Malthus dalam A Summary View of the Principles of Population memulai dengan merumuskan dua postulat, yaitu pertama bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia dan kedua bahwa kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang sama.menurutnya, pengekangan perkembangan penduduk dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Dan pengekangan hakiki adalah pangan, sedangkan

pengekangan segera dapat berbentuk pengekangan prefentif dan pengekangan positif. Pengekangan prefentif adalah faktor yang bekerja mengurangi angka kelahiran. Pengekangan prefentif yang dianjurkan malthus adalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksual antar jenis seperti penundaan perkawinan. Pengekangan positif merupakan faktor yang mempengaruhi angka kematian; dapat berupa epidemi, penyakit dan kemiskinan.

2.4 Teori Transisi Demografi

Mengenai teori-teori kependudukan sosial khususnya disinggung teori transisi demografi (demographic transition theory) yang menyatakan bahwa setiap masyarakat atau penduduk memulai dengan fase angka kelahiran dan kematian tinggi, kemudian disusul oleh fase menurunnya angka kematian semetara angka kelahiran masih tetap tinggi dan fase menurunnya angka kelahiran secara perlahan-lahan hingga berada pada angka kelahiran dan kematian rendah. Fase kelahiran dan kematian tinggi sejajar dengan fase perkembangan masyarakat yang tradisional agrarisdicirikan oleh ekonomi berlandaskan pertanian dengan pendapatan rendah. Unsur-unsur industralisasi / moderenisasi relatif belum berpengaruh. Tahap permulaan atau mulainya industralisasi / moderenisasi suatu masyarakat untuk pertamakali berpengaruh atas angka kematian hingga mengalami penurunan. Ini bertalian dengan pengaruh medis yang mulai maju, perawatan kesehatan dan perbaikan gizi. Turunnya angka Kelahiran secara perlahan-lahan dimulai ketika masyarakat yang bersangkutan mengalami industralisasi/modernisasi yang cukup mendalam. Akhirnya ketika kita telah menjadi masyarakat industri atau masyarakat modern (unsur-unsur modernisasi telah berpengaruh secara mendalam) barulah dicapai fase angka kelahiran dan kematian rendah.

2.5 Kebudayaan dan Masyarakat Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemari merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnyaagar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidahkaidah dan nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas dan didalamnya termasuk misalnya agama,ideologi,kebatinan,kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil eksprsi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjutnya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat, dan yang anara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.

2.6 Teori Perubahan Sosial Menurut Kisngley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaa. Perubahan dalam kebudayaan mencangkup semua bagiannnya, yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasiorganisasi, dabukan antar hubungan antara sel-sel.

2.7 Teori Masalah Sosial Menurut Emory Borgadus mencoba untuk melihat indeks social distances ( jarak sosial). Karena apabila individu merasa dirinya jauh dari individu-individu lainnya terdapat tanda akan goyahnya hubungan-hubungan sosial yang harmonis.

petunjuk terjadinya masalah sosial terdapat salah satu diantaranya simple rates, composite indexes, komposisi penduduk, social distances dan partisipasi sosial.

BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Pendekatan

Metode pendekatan dalam kaitannya dengan pendakatan perencanaan pengembangan wilayah memiliki berbagai syarat utama untuk penyesuaian masalah dan tujuan proses perencanaan. Terdapat dua kriteria dalam pendekatan , yaitu

3.1.1

Metode Kuantitatif

Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Beberapa ilmuan telah mendefinisikan istilah kualitatif, diantaranya : 

Menurut bodgan dan taylor (1795;5) yang mendefinisikan bahwa kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang



diamati. Menurut kirk dan miller (1986;9) mendefinisikan bahwa kualitatif adalah tradisi tertentu yang bersifat fundamental yang bergantung dengan pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut baik bahasanya maupun peristilahannya.

3.1.2

Metode Kualitatif

Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus terhadap data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika. Pada umumnya penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian sample besar, karena pada pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial yaitu dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.metode kuntitatif adalah metode utama, sedangkan data kualitattif sebagai data penunjang.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data dilakukan melalui survey yang secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu

3.2.1

Metode Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Adapun bentuk pengumpulan data secara primer yaitu : 

Observasi lapangan

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Dengan mengamati keadaan wilayah studi, letak fasilitas kegiatan sosial budaya kependudukan, permasalahan, potensi yang ada dan lainnya. 

Wawancara/Interview Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Wawancara dan Tanya jawab kepada responden yang dianggap dapat mewakili.

3.2.2

Metode Sekunder Cara pengambilan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain dan sudah diolah sebelumnya yang berhubungan dengan wilayah yang akan dikaji. Survei menuju instansi terkait untuk memperoleh data-data dan literatur yang tersedia serta buku-buku terkait dengan survey sekunder. Umumnya data yang diperoleh sudah terpola sesuai dengan aturan dari masing-masing instansi. Untuk memperoleh data yang benar-benar akurat sekurang-kurangnya data dalam lima tahun terakhir.

3.3 Metode Analisis 3.3.1

Metode Analisis Aspek Kependudukan

Analisis dalam aspek kependudukan di wilayah kajian yaitu terdiri atas laju petumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, proyeksi penduduk, sex ratio, dependency ratio, tingkat partisipasi angkatan kerja, piramida penduduk, sebagai berikut :

1. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan penduduk merupakan sebuah metoda analisis perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Rumus Laju Pertumbuhan Penduduk, yaitu :

Gambar III.1 Rumus Laju Pertumbuhan Penduduk (Sumber : http://antusiasina.blogspot.co.id/2014/04/laju-pertumbuhan-penduduk.html)

Keterangan: Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar t = jangka waktu r = laju pertumbuhan penduduk e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828 Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. 2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan sebuah metoda analisis terhadap jumlah orang yang tinggal per satuan luas wilayah pada suatu daerah. Rumus Kepadatan penduduk, yaitu :

Gambar III.2 Rumus Kepadatan Penduduk (Sumber : http://www.cara.aimyaya.com/2016/03/rumus-kepadatan-penduduk.html)

Keterangan : KP : Kepadatan Penduduk P : Jumlah penduduk L : Luas wilayah / daerah Apabila hasil kepadatan penduduk memiliki nilai pecahan atau tidak bulat, maka nilai tersebut perlu dibulatkan ke atas. Karena tidak ada jiwa yang nilainya pecahan, oleh karena itu nilai hasil harus berupa bilangan bulat. 3. Proyeksi Penduduk Digunakan untuk menganalisis aspek kependudukan, metode ini dibagi menjadi empat metode analisis yaitu Metode Regresi Linier, Metode Lung Polynomial, Bunga Berganda dan Aritmetika. Untuk penejelasannya dapat dilihat dalam uraian di bawah ini: a.

Metode Regresi Linier Metode ini diterapkan ketika populasi di wilayah studi menunjukan

tingkat pertumbuhan penduduk yang sama dan diasumsikan bahwa

pola metode ini akan tetap sama untuk masa yang akan datang. Bentuk persamaan dari model ini adalah : Dengan rumus : P=a+b (x)

Keterangan : P = Jumlah Penduduk Tahun terhitung (jiwa) X = Tambahan tahun terhitung a, b = Tetapan yang diperoleh dari rumus dibawah ini : a=

b= 2

∑ P . ∑ x −∑ x . ∑ NPX. ∑ Px−¿ ∑ x . ∑ P 2 2 AdapunNkeuntungan dari ini dapat . ∑ x 2−( ∑ x ) metode N .linier −( ∑ xmetode ) ∑ x 2adalah

¿ lampau dan cara ini juga memperluas perkiran berdasarkan data masa dianggap penghalusan dari cara ektrapolasi garis lurus, dimana perkembangannya dianggap tidak ada loncatan. Kerugaian dari metode ini adalah tidak terlalu rinici dari variable-variabelnya. b. Metode Lung Polinomial Digunakan dengan memakai proyeksi berbentuk garis lurus yaitu dengan melihat rata-rata pertambahan jumlah penduduk tiap tahun pada masa lampau sampai sekarang. Bentuk persamaannya model ini adalah : Pt +θ=Pt + b(θ) Dimana : b=

∑ bn

keterangan (t−1) : Pt+θ = Penduduk daerah yang diselidiki Pt = Penduduk daerah pada tahun dasar

Θ = Selisih tahun dasar ke tahun yang diselidiki b

= Rata-rata tambahan jumlah penduduk tiap tahun

c. Bunga Berbunga ( Bunga Berganda) Dalam metode ini diasumsikan perkembangan jumlah penduduk akan berganda dengan sendirinya. Disini dianggap tambahan jumlah penduduk akan membawa konsekuensi bertambahnya jumlah penduduk, dengan rumus sebagai berikut : Pt +θ=Pt ( 1+ r)θ Dimana : r=

∆P P

x 100 %

Keterangan: r

= Rata-rata presentasi tambahan jumlah penduduk yang diselidiki

Pt+θ

= Penduduk daerah yang diselidiki

Pt

= Penduduk daerah pada tahun dasar

Θ

= Selisih tahun dasar ke tahun yang diselidiki Metoda ini tidak mempertimbangkan kenyataan empiris

bahwa sesudah waktu tertentu (jangka panjang) derajat pertambahan relatif menurun. d. Metode Aritmatik Metode Aritmatik digunakan dengan asumsi bahwa tingkat presentasi pertumbuhan penduduk adalah konstan, yang berarti tiap satuan waktu pertambahan penduduk akan menjadi besar dan lebih besar lagi. Bentuk persamaannya model ini adalah : Pn = Po ( 1 + rn )

Keterangan: Pn

= jumlah penduduk pada tahun n

Po

= jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)

r

= pertumbuhan penduduk rata-rata

n

= periode waktu dalam tahun Keuntungan dari metode aritmatik bahwa dianggap

perkembangan jumlah penduduk akan bertambah dengan sendirinya diakibatkan dari jumlah pertumbuhan secara spontan dengan adanya pengembangan-pengembangan pada wilayah tersebut. Adapun kerugiannya yaitu tidak mempertimbangkan empiris bahwa sesudah waktu tertentu jangka panjang derajat pertambahan relatif menurun. e. Cara Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk Penentuan pemilihan metode proyeksi penduduk yang di gunakan, di tentukan oleh pola pertambahan penduduk dari tahun-tahun sebelumnya sampai tahun sekarang . Untuk menentukan pilihan rumus proyeksi jumlah penduduk yang akan digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran harus dilakukan analisis dengan menghitung standar deviasi atau koefisien korelasi. Rumus standar deviasi dan koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Standar Deviasi: S=

S= 2

∑ ( Xt −X ) n−1

2

untukTabel n> 20 III.1

∑ (Xt −X ) n−1

untuk=20

Perbandingan Proyeksi Penduduk

Metode Regresi Linier

Fungsi Digunakan untuk

Kelebihan Untuk mengetahui apa

Kekurangan Prediksi didalam konsep

mengetahui pengaruh

yang mempengaruhi

regresi hanya boleh

pertubumhan penduduk di

dalam pertumbuhan

dilakukan didalam rentan

suatu wilayah.

penduduk

data dari variablevariable bebas yang digunakan untuk membentuk regresi

Lung Polinominal

Bunga Berganda

Aritmatik

Digunakan untuk melihat

Mudah digunakan karena

tersebut. Tidak dapat digunakan

rata – rata pertumbuhan

menggunakan proyeksi

untuk jangka panjang

penduduk

garis lurus

Digunakan ketika

Dapat digunakan ketika

Hasilnya terlalu

perkembangan penduduk

data yang tersedia sangat

sederhana

berganda dengan

terbatas

sendirinya Untuk memprediksikan

Perkembangan jumlah

Tidak melihat faktor lain

jumlah penduduk di suatu

penduduk akan

yang menyebabkan

wilayah di masa yang

bertambah dengan

pertambahan jumlah

akan datanng secara

sendirinya, diakibatkan

penduduk

konstan. .

dari jumlah pertumbuhan secara spontan dengan adanya pengembangan pengembangan pada wilayah tersebut.

4. Sex ratio Sex ratio merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan dalam suatu wilayah/negara. Untuk menghitung sex ratio kita gunakan rumus dibawah ini Sex Ratio = jumlah penduduk laki-laki x 100 jumlah penduduk perempuan

5. Dependency ratio Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15 - 64 tahun). Angka beban tanggungan dapat di rumuskan sebagai berikut: Dependency Ratio = jumlah penduduk usia non produktif x 100 jumlah penduduk usia produktif Ket : usia non produktif adalah usia 0- 14 tahun dan usia +65 tahun, usia produktif adalah usia 15 - 64 tahun 6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Beberapa indikator yang dapat menggambarkan partisipasi angkatan kerja yaitu : a. General Economic Activity Ratio rasio aktivitas ekonomi umum b. Age Sex Specific Activity Ratio Rasio ini menggambarkan partisipasi angkatan kerja pada tiap kelompok umur dan jenis Kelamin. 7. Piramida Penduduk Piramida penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, dan daerah suatu penduduk. Piramida penduduk disajikan dalam dua diagram

batang, pada suatu sisi menunjuan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Yang lakilaki di gambar di sebelah kiri dan kanan untuk wanita. Piramida penduduk bisa berbeda di setiap wilayah atau negara. Namun tetap dasarnya ada tiga bentuk, yaitu: a. Piramida penduduk muda (expansive) Digambarkan dalam bentuk limas. Misalnya, di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda lebih banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti indonesia, filipina, india.

Gambar III.3 Piramida Penduduk Muda (Sumber : http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentukpiramida-penduduk.html)

Ciri-cirinya yaitu : 

Tingkat kelahiran lebih tinggi jika di bandingkan dengan tingat kematian



Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda



Kelompok usia tua jumlahnya sedikit



Tingkat kelahiran bayi tinggi



Pertumbuhan penduduk tinggi



Sebagian besar terdapat di negara berkembang seperti : indonesia, thailand, malaysia, mesir, india dan republik rakyat cina

b. Piramida penduduk stasioner Piramida stasioner itu merata, sehigga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan tingkat kematia relatif seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negra maju : singapura jepang.

Gambar III.4 Piramida Penduduk Stationer (Sumber : http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentukpiramida-penduduk.html)

Ciri-cirinya yaitu : 

Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama



Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian juga rendah



Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.



Terdapat di negara maju seperti ; amerika serikat, jepang, dan singapura

c. Piramida peduduk tua (constructive)

Bentuknya lebih seperti batu nisan. Piramida ini menunjukkan tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian yang sangat tinggi. Jadi pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : jerman, swiss, belgia

Gambar III.5 Piramida Penduduk Tua (Sumber : http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentukpiramida-penduduk.html)

Ciri-cirinya yaitu : 

sebagian besar penduduk berada dikelompok usia dewasa atau usia tua



jumlah penduduk usia muda sangat sedikit



tingkat kelahira lebih rendan dibandingkan dengan tingkat kematian



pertumbuhan penduduk terus berkurang

3.3.2 Metode Analisis Sosial Budaya Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis sosial budaya/adat istiadat yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif,

menggunakan metode sampling simple random sampling dan Purposive Sampling , untuk mengetahui adat istiadat, sosial budaya serta dampak perubahan dari kondisi sosial budaya yang terdapat di Kawasan Pariwisata Kabupaten Karawang. Karena Simple random sampling kami anggap paling tepat karena metode ini dapat mengetahui kondisi sosial dan budaya, potensi dan masalah sosial dan budaya tanpa menentukan stratifikasi masyarakat di Kawasan Pariwisata Kabupaten Karawang. Dan juga kami memilih Purposive sampling untuk pencarian data yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu pada instansi terkait.

3.4 Matriks Analisis Tabel Matriks Aspek Kependudukan Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya No.

Output

Metode Analisis

Data

Bentuk Data

Sumber Data

Instansi

Karakteri stik Pendudu 1.

k

r = {(Pt/P0)(1/t)-1} x 100

Kecamatan

Laju

r = laju pertumbuhan penduduk

Jumlah Penduduk

Data Tabel menurut

Batujaya dan

BPS Kabupaten

Pertumbuhan

Pt = Jumlah penduduka pada tahun ke-t

tahun 2005-2015

kecamatan

Pakisjaya dalam

Karawang,

Penduduk

P0 = Jumlah penduduk pada tahun

angka

dasar T = selisih tahun Pt dengan P0 Kecamatan 2.

3.

Kepadatan Penduduk

Sex Ratio

Jumlah Penduduk/Jumlah Lahan (Ha)

jumlah penduduk laki-laki

x 100

jumlah penduduk perempuan

Batujaya dan

BPS Kabupaten

Pakisjaya dalam

Karawang,

Jumlah Penduduk dan

Data Tabel menurut

Luas lahan tahun 2015

kecamatan

Jumlah penduduk

Data Tabel menurut

Kecamatan

BPS Kabupaten

berdasarkan jenis

kecamatan

Batujaya dan

Karawang,

kelamin tahun 2015

angka

Pakisjaya dalam angka

Dependency

4.

Penduduk (0-14th) + Penduduk (>65th) x100

Ratio

Tingkat Partisipasi

5.

Angkatan Kerja

berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin

Penduduk (15-64th)

Angkatan Kerja

Jumlah penduduk

Kecamatan Data Tabel menurut

Batujaya dan

BPS Kabupaten

kecamatan

Pakisjaya dalam

Karawang,

angka

tahun 2015

x100

Penduduk usia kerja (15-64 th)

Jumlah angkatan kerja, Jumlah penduduk usia kerja tahun 2015

Kecamatan Data Tabel menurut

Batujaya dan

BPS Kabupaten

kecamatan

Pakisjaya dalam

Karawang,

angka

(TPAK) 

 Analisis 7.

Proyeksi Pendudu

Metode regresi linier

Metode lung polynomial

tahun 2015 dan laju

Hasil Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk pertumbuhan penduduk



Bunga berganda

Kecamatan Data Tabel menurut

batujaya dan

BPS Kabupaten

kecamatan

pakisjaya dalam

Karawang

angka

-

tahun 2006-2015



8.

Analisis

Sosial Budaya

Aritmatik

Metode Deskripsi

Pola masyarakat,

Data hasil analisis

Karawang dalam

-

BPS kabupaten

kualitas penduduk, Sosial

Metode Probability

Budaya

Metode Non Probability

budaya dan adat istiadat lokal yang masih diterapkan

karawang wawancara, observasi, Kuisioner

angka

Dinas social kabupaten karawang

3.5 Kerangka Pemikiran Isu masalah :



Isu masalah : salah satu desa yang merupakan daerah

Latar Belakang :

RTRW Kabupaten Karawang UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga

1.

Lampiran Perda No 2 tentang RTRW tahun 2013/2031

2.

3. INPUT

terpadat yaitu desa kutaampel denga

Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Kependudukan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan tersebut, data kependudukan yang lengkap dan akurat akan menyempurnakan perencanaan yang akan dibuat sehingga akan menghasilkan perencanaan yang efisien dan berkesinambungan. pertumbuhan penduduk yang cukup pesat terutama di salah satu Kawasan Peruntukan Pariwisata dengan contoh kecamatan Batujaya tepatnya di Desa Batujaya dengan kepadatan penduduk dari tahun sebelumnya sebesar 86.707jiwa/Ha.

2

luas wilayah 4,68 kmmemiliki dengan jumlah di kecamatan pakisjaya yang jiwa dan juga tingkatpenduduk pendidikan8.108 rendah yang kepadatan penduduk sebesar 1732,48 disebabkan karena masih minimnya tenaga km2. pengajar dan sarana pendidikan, terutama untuk tingkatan sekolah lanjutan menengah atas yang berakibat pada kualitas pendudukan penduduknya pun untuk dimasa mendatang akan cukup sulit mengembangkan potensi daerahnya terutama potensi pariwisata di kecamatan pakisjaya yang notabene sudah memiliki pengunjung yang semakin meningkat.

Tujuan : mengidentifikasi karakteristik wilayah serta potensi dan masalah aspek kependudukan di kawasan peruntukan Pariwisata di kecamatan Batujaya dan kecamatan pakisjaya

Sasaran :

PROSES



Teridentifikasinya karakteristik kependudukan di kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujaya dan kecamatan pakis jaya



Analisis proyeksi jumlah penduduk dimasa mendatang dalam rangka pengendalian keseimbangan antara jumlah penduduk dengan sumber daya yang ada.



Teridentifikasinya sosial budaya kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujayadan kecamatan pakisjaya.

Tinjauan teori

Metode pengumpulan data : 1.

2.

Data primer Data sekunder Data :

Teknik analisis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8. OUTPUT

1. 2. 3.

4.

Laju pertumbuhan penduduk Kepadatan penduduk Sex ratio Dependency ratio Proyeksi penduduk TPAK Piramida penduduk Analisis sosial budaya

Identifikasi karakteristik Identifikasi sosial budaya Identifikasi potensi dan masalah sosial Proyeksi penduduk

Jumlah penduduk Karakterisktik

penduduk

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Eksternal Aspek Kependudukan

4.1 1.

Di Kabupaten Karawang, kecamatan dan kelurahan, terdiri dari: a.

Kecamatan sebanyak 30 kecamatan; berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan.

b.

Kelurahan sebanyak 12 kelurahan; berdasarkan Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan pada Daerah Kabupaten Karawang. Tabel 4.1 Jumlah Luas Wilayah Kecamatan dan Persentase Luas Wilayah Kecamatan

No.

Kecamatan

Luas (Ha)

Persentase (%)

1.

Karawang Barat

3.368

7,31

2.

Karawang Timur

2.977

5,55

3.

Telukjambe Barat

7.336

2,29

4.

Telukjambe Timur

4.013

5,95

5.

Pangkalan

9.437

1,66

6.

Tegalwaru

8.634

1,61

7.

Klari

5.937

7,30

8.

Ciampel

11.013

1,85

9.

Rengasdengklok

3.146

4,91

10.

Batujaya

9.189

3,54

11.

Pakisjaya

6.448

1,72

12.

Tirtajaya

9.225

2,91

13.

Cibuaya

8.718

2,29

14.

Pedes

6.048

3,30

15.

Cilebar

6.420

1,85

16.

Jayakerta

4.124

4,82

17.

Kutawaluya

4.867

2,53

18.

Cilamaya Kulon

6.318

2,81

19.

Cilamaya Wetan

6.936

3,54

20.

Cikampek

4.760

5,03

21.

Tirtamulya

3.506

2,08

22.

Jatisari

5.328

3,38

23.

Banyusari

5.530

2,40

No.

Kecamatan

Luas (Ha)

Persentase (%)

24.

Kotabaru

3.045

5,63

25.

Purwasari

2.944

2,97

26.

Telagasari

4.572

2,83

27.

Rawamerta

4.943

2,29

28.

Lemahabang

4.691

2,86

29.

Tempuran

8.809

2,75

30.

Majalaya

3.009

2,07

Kabupaten Karawang Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang

17.5327

100,00

Kelurahan terdiri atas : 1) Kelurahan Karawang Kulon 2) Kelurahan Adiarsa Barat 3) Kelurahan Tanjungpura 4) Kelurahan Tanjungmekar 5) Kelurahan Tunggakjati 6) Kelurahan Karangpawitan 7) Kelurahan Nagasari 8) Kelurahan Mekarjati 9) Kelurahan Karawang Wetan 10) Kelurahan Adiarsa Timur 11) Kelurahan Palumbonsari 12) Kelurahan Plawad

2.

Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Karawang sampai dengan Bulan Desember 2015 berjumlah 2.273.579* jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tahun (LPP) 2011-2015 sebesar 6,85* % dengan komposisi penduduk sebagai berikut: a.

Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin Komposisi penduduk Kabupaten Karawang menurut jenis kelamin pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.166.478* jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.107.101* jiwa. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Komposisi menurut Jenis Kelamin

No.

Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

2015*

1.

Jumlah Penduduk

2.125.234

2.187.861

2.207.181

2.225.357

2.250.120

2.273.579

2.

3.

Komposisi menurut jenis kelamin : Pria

1.095.202

1.127.859

1.137.818

1.147.188

1.154.982

1.166.478

Wanita

1.030.032

1.060.002

1.069.363

1.078.169

1.095.138

1.107.101

1212,15

1248

1258,89

1269,26

1283,38

1094

Kepadatan Penduduk

Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015 Sumber : BPS Kabupaten Karawang b.

Komposisi penduduk berdasarkan rentang umur, angkatan kerja dan usia kerja Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan rentang umur pada tahun 2015 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 0 – 4 tahun berjumlah 214.491 jiwa. Data tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada usia kelahiran pada bayi. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 15 – 64 tahun berjumlah 1.555.595 jiwa sementara untuk usia non produktif di usia tua 65+ tahun berjumlah 103.898 jiwa.

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Rentang Umur Tahun 2015

2015* Kelompok Umur Laki – Laki

Perempuan

Jumlah

0–4

110.007

104.484

214.491

5–9

101.617

96.588

198.205

10 – 14

103.318

96.725

201.390

15 – 19

107.041

96.725

203.766

20 – 24

108.337

95.495

203.832

25 – 29

101.485

96.069

197.554

30 – 34

99.418

97.784

197.202

35 – 39

94.054

90.606

184.660

40 – 44

85.605

80.904

166.509

45 – 49

70.921

67.072

137.993

50 – 54

57.810

54.849

112.659

55 – 59

44.913

41.084

85.997

60 – 64

33.320

32.103

65.423

65+

48.632

55.266

103.898

Jumlah

1.166.478

1.107.101

2.273.579

Sumber : BPS Kabupaten Karawang Tabel 4.4 Jumlah Tenaga Kerja Berumur 15 Tahun Ke Atas Kabupaten Karawang menurut Kegiatan Utama Tahun 2015

Kegiatan Utama 1. Angkatan Kerja

Laki – Laki

Perempuan

Jumlah

722.095

265.593

987.688

a.

Bekerja

644.308

229.627

873.995

b.

Pengangguran Terbuka

77.787

35.906

113.693

183.099

550.992

689.091

2. Bukan Angkatan Kerja a.

Sekolah

77.170

65.241

142.411

b.

Mengurus Rumah

2.893

453.570

456.463

c.

Lainnya

58.036

32.181

90.217

860.194

816.585

1.676.779

83,95

1.588,35

1.672,30

Total Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Kegiatan Utama

Laki – Laki

Perempuan

Jumlah

10,77

13,52

11,51

Tingkat Pengangguran Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Tabel 4.5 Komposisi Jumlah Penduduk Produktif dan Non Produktif No

Struktu

.

r Usia

1.

0–4

2.

15 – 64

3.

65+

2010

2011

2012

2013

2014

2015*

207.133

207.113

203.505

210.171

211.391

214.491

1.510.49

1.47147

1.512.53

1.523.13

1.639.16

1.555.59

9

7

8

3

1

5

93.713

93.305

93.305

101.096

103.944

103.898

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

c.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Peningkatan kesejahteraan masyarakat Karawang salah satunya

difokuskan pada sektor pendidikan, karena kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Karawang masih relatif rendah. Di lain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Karawang secara umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, pada tahun 2011 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah 1.075.044 orang, SMP sebanyak 311.440 orang, SMA sebanyak 315.295 orang dan Diploma sebanyak 52.781 orang. Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014-2015 Tingkat No.

Pendidikan

1.

SD

3.

2010

2011

2012

2013

2014

2015

238.571

261.551

259.799

253.348

252.863

227.033

SLTP

88.569

106.523

109.377

116.631

115.543

79.306

5.

SLTA

51.520

56.987

55.218

77.460

80.448

74.952

7.

Perguruan Tinggi

5.226

10.512

14.101

11.960

17.306

15.858

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

4.2

Gambaran Umum Internal Aspek Kependudukan

Kecamatan batujaya

Jenis Data

1

Jumlah dan persebaran penduduk

2010-2015

2

Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin

2015

Ada

3

Jumlah Penduduk per Rentang Umur

2015

Ada

No

Dokumen (Data table menurut desa)

Sumber

Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka

Instansi

BPS Kabupaten Karawang

Alamat

Ket

No

4

Bentuk Data

Tahun Yang Diambil

2015

Jenis Data

Tahun Yang Diambil

Sumber

Instansi

Ada

Alamat

Tidak Ada

Ket

Ada

5

Jumlah Penduduk Usia Kerja

2015

Ada

6

Kepadatan Penduduk

2015

Ada

8

Luas Lahan Pemukiman

2015

Ada

9

Jumlah Pengangguran

2010-2015

Ada

Dokumen (Data tabel menurut desa)

Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka

BPS Kabupaten Karawang

Tidak Ada

BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja

Bentuk Data

Ada

BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa

Tidak Ada

Kecamatan pakisjaya Jenis Data

1

Jumlah dan persebaran penduduk

2010-2015

2

Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin

2015

3

Jumlah Penduduk per Rentang Umur

2015

Tidak ada

2015

Tidak ada

4

Dokumen (Data table menurut desa)

Sumber

Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka

Instansi

BPS Kabupaten Karawang

Alamat

Ket

No

Jumlah Penduduk Angkatan Kerja

Bentuk Data

Tahun Yang Diambil

Ada

Tidak Ada

Ada

Ada

BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat

No

Jenis Data

Bentuk Data

Sumber

Instansi

Alamat

Ket

Tahun Yang Diambil Ada

5

Jumlah Penduduk Usia Kerja

6

Kepadatan Penduduk

8

Dokumen (Data tabel menurut desa)

Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka

BPS Kabupaten Karawang

Tidak ada

2015 BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat

2015

Ada

Luas Lahan Pemukiman

2015

Ada

9

Jumlah Pengangguran

2010-2015

Ada

10

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

2015

Ada

2015

Ada

11

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tidak Ada

Terakhir

1.

Kecamatan Batujaya

a.

Luas lahan pemukiman Berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kecamatan Batujaya adalah salah satu kecamatan dari 30 Kecamatan yang ada pada saat ini, yang letak geografisnya berada di sebelah Utara Ibu Kota Kabupaten yang jaraknya ± 57 Km dengan jumlah luas lahan sekitar 72,97 Ha kemudian didalamnya terdapat 10 desa, yaitu : Tabel 4.1.1 Luas Lahan Pemukiman Kecamatan Batujaya Tahun 2015 No.

Desa

Luas Wilayah/Ha

1.

Kutaampel

4,68

2.

Karyamakmur

6,24

3.

Karyamulya

4,39

4.

Teukbango

5,64

5.

TelukAmbulu

5,72

6.

Karyabakti

14,07

7.

Baturaden

5,25

8.

Batujaya

5,98

9.

Segaran

8,72

10.

Segarjaya

12,28

Jumlah

72,97

Sumber : BPS Kabupaten Karawang b.

Jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin Jumlah penduduk Kecamatan Batujaya sampai dengan Bulan Desember 2015 berjumlah jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tahun (LPP) 20112015 sebesar 6,85* % dengan jumlah dan komposisi penduduk sebagai berikut:

Tabel 4.1.2 Jumlah dan Persebaran Penduduk Kecamatan Batujaya Tahun 2015 No.

Desa

Jumlah Penduduk

1.

Kutaampel

8475

2.

Karyamakmur

6910

3.

Karyamulya

10502

4.

Teukbango

7960

5.

TelukAmbulu

5723

6.

Karyabakti

7998

7.

Baturaden

5604

8.

Batujaya

11660

9.

Segaran

8967

10.

Segarjaya

6576

Jumlah

80.375

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Kemudian komposisi penduduk Kecamatan Batujaya menurut jenis kelamin pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 40.117 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 40.258 jiwa. Dan berikut lengkapnya :

Tabel 4.1.3 Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin Kecamatan Batujaya Tahun 2015 No.

Desa

1.

Penduduk

Kutaampel

Laki-Laki 4177

Perempuan 4298

2.

Karyamakmur

3305

3605

3.

Karyamulya

5151

5351

4.

Teukbango

3930

4030

5.

TelukAmbulu

3044

2679

6.

Karyabakti

4074

3924

7.

Baturaden

2867

2737

8.

Batujaya

5996

5664

9.

Segaran

4471

4496

10.

Segarjaya

3102

3474

40.117

40.258

Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Tabel 4.1.4 Kepadatan Penduduk Kecamatan Batujaya Tahun 2015 No.

Desa

Kepadatan Penduduk

1.

Kutaampel

1810,90

2.

Karyamakmur

1107,37

3.

Karyamulya

2392,26

4.

Teukbango

1411,35

5.

TelukAmbulu

1000,52

6.

Karyabakti

568,44

7.

Baturaden

1067,43

8.

Batujaya

1949,83

9.

Segaran

1028,33

10.

Segarjaya

535,50

Jumlah

1.101,48

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

c. Komposisi penduduk berdasarkan rentang umur, angkatan kerja dan usia kerja

Komposisi penduduk Kecamatan Batujaya berdasarkan rentang umur pada tahun 2015 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 0 – 5 tahun berjumlah 6.859 jiwa. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 12 – 60 tahun berjumlah 63.716 jiwa sementara untuk usia non produktif di usia tua 61+ tahun berjumlah 3049 jiwa. Lengkapnya sebagai berikut :

Tabel 4.1.3 Jumlah Penduduk per Rentang Umur Kecamatan Batujaya Tahun 2015 No.

Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

1.

00 – 05

6859

2.

06 – 11

6751

3.

12 – 17

6844

4.

18 – 23

8168

5.

24 – 29

8209

6.

30 – 35

7992

7.

36 – 40

7861

8.

41 – 45

7302

9.

46 – 50

6748

10.

51 – 55

6243

11.

56 – 60

4349

12.

61+

3049

Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Karawang

80375

Tabel 4.1.4 Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Kecamatan Batujaya Tahun 2015 No.

Desa

Pendidikan (Guru SMA)

Kesehatan (Perawat)

Sosial (TKI)

1.

Kutaampel

29

1

10

2.

Karyamakmur

-

-

-

3.

Karyamulya

-

5

-

4.

Teukbango

-

-

-

5.

TelukAmbulu

9

-

-

6.

Karyabakti

-

-

-

7.

Baturaden

-

-

-

8.

Batujaya

-

2

5

9.

Segaran

-

2

9

-

-

8

10.

Segarjaya Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Tabel 4.1.5 Jumlah Penduduk Usia Kerja Kecamatan Batujaya Tahun 2015

No.

Struktur Usia

2015*

1.

0–5

6.859

2.

12 – 60

3.

61+

63.716

3049

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

d.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Peningkatan kesejahteraan masyarakat Batujaya salah satunya difokuskan pada sektor pendidikan, karena kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Batujaya masih relatif rendah. Di lain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Batujaya secara

umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, pada tahun 2015 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah 6624 orang, SMP sebanyak 1551 orang, SMA sebanyak 1382 orang dan SMK sebanyak 1795 orang.

Tabel 4.1.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kecamatan Batujaya Tahun 2015

No.

Desa

SD

SMP

SMA

SMK

1.

Kutaampel

677

-

1176

-

2.

Karyamakmur

586

195

-

134

3.

Karyamulya

811

-

-

438

4.

Teukbango

808

1040

-

729

5.

TelukAmbulu

206

-

206

194

6.

Karyabakti

713

-

-

-

7.

Baturaden

652

191

-

-

8.

Batujaya

1247

-

-

-

9.

Segaran

297

-

-

300

10.

Segarjaya

627

125

-

-

6624

1551

1382

1795

Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Sementara, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang sebagian besar di dominasi oleh tingkat SMU/Sederajatyang jumlahnya mencapai 57 orang. Lengkapnya terdapat pada tabel dibawah : Tabel 4.1.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Kecamatan Batujaya Tahun 2015

No.

Desa

SD

SLTP/ Sederajat

SMU/ Sederajat

D1/D2/ D3

D4/ Sarjana

1.

Kutaampel

-

-

6

-

1

2.

Karyamakmur

-

-

7

-

-

3.

Karyamulya

-

-

6

1

-

4.

Teukbango

-

3

4

-

-

5.

TelukAmbulu

-

-

7

-

-

6.

Karyabakti

-

1

6

-

-

7.

Baturaden

-

4

3

-

-

8.

Batujaya

-

-

7

-

-

9.

Segaran

-

2

4

-

1

10.

Segarjaya

-

-

7

-

-

-

10

57

1

2

Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Karawang

2.

Kecamatan Pakisjaya a.

Luas lahan pemukiman Kecamatan Pakisjaya merupakan bagian wilayah dari 30 Kecamatan di Kabupaten Karawang yang diresmikan berdirinya pada tanggal 07 Februari 1992 dan mulai beroperasi sejak tanggal 03 Maret 1992.dengan luas lahan 5.739 Ha, yaitu : Tabel 4.1.1 Luas Lahan Pemukiman Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015 No

Desa

Luas wilayah (Ha)

1

Telagajaya

619

2

Telukbuyung

513

3

Tanahbaru

675

4

Solokan

765

5

Tanjungbungin

654

6

Tanjung mekar

553

7

Tanjungpakis

1.489

8

Telukjaya

471

jumlah

5.739

Sumber : BPS Kabupaten Karawang b.

Jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin Jumlah penduduk Kecamatan Pakisjaya sampai dengan Bulan Desember 2015 berjumlah 199.030 jiwa. dengan jumlah dan komposisi penduduk sebagai berikut:

Tabel 4.1.2 Jumlah dan Persebaran Penduduk Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015 No

Desa

Jumlah penduduk

1

Talagajaya

21.082

2

Telukbuyung

29.421

3

Tanahbaru

32.741

4

Solokan

31.180

5

Tanjungbungin

16.499

6

Tanjungmekar

18.085

7

Tanjungpakis

26.723

8

Telukjaya

23.299

Jumlah

199.030

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Kemudian komposisi penduduk Kecamatan Pakisjaya menurut jenis kelamin pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 18.692 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 20.115 jiwa. Dan berikut lengkapnya :

Tabel 4.1.3 Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015 No

Penduduk

Desa

Laki-laki

perempuan

1

Talagajaya

2.106

2.191

2

Telukbuyung

2.944

2.995

3

Tanahbaru

3.267

3.178

4

Solokan

3.038

2.914

5

Tanjungbungin

1.667

1.654

6

Tanjungmekar

1.639

1.974

7

Tanjungpakis

2.599

2.453

8

Telukjaya

1.432

2.756

Jumlah

18.692

20.115

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Tabel 4.1.4 Kepadatan Penduduk Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015 No

Desa

Luas wilayah (Ha)

Jumlah penduduk

Kepadatan penduduk

1

Telagajaya

619

4.297

6,94

2

Telukbuyung

513

5.939

10,4

3

Tanahbaru

675

6.445

9,54

4

Solokan

765

5.952

7,78

5

Tanjungbungin

654

3.321

5,07

6

Tanjung mekar

553

3.613

6,53

7

Tanjungpakis

1.489

5.052

3,39

8

Telukjaya

471

4.188

8,89

5.739

3.880

58,54

jumlah Sumber : BPS Kabupaten Karawang

c. Komposisi penduduk berdasarkan rentang umur, angkatan kerja dan usia kerja

Komposisi penduduk Kecamatan Pakisjaya berdasarkan rentang umur pada tahun 2015 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 0 – 5 tahun berjumlah jiwa. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 12 – 60 tahun berjumlah jiwa sementara untuk usia non produktif di usia tua 61+ tahun berjumlah jiwa. Lengkapnya sebagai berikut :

Tabel 4.1.5 Jumlah Penduduk per Rentang Umur Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015

Tabel 4.1.6 Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015

Tabel 4.1.7 Jumlah Penduduk Usia Kerja Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015

e.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Peningkatan kesejahteraan masyarakat Pakisjaya salah satunya difokuskan pada sektor pendidikan, karena kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Pakisjaya masih relatif rendah. Di lain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Pakisjaya secara umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, pada tahun 2015 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah orang, SMP sebanyak orang, SMA sebanyak orang.

Tabel 4.1.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015 No

Desa

SD

SMP

SMA

427

-

-

1.097

757

210

1

Talagajaya

2

Telukbuyung

3

Tanahbaru

639

208

701

4

Solokan

620

185

216

5

Tanjungbungin

377

-

-

6

Tanjung mekar

406

587

-

7

Tanjungpakis

873

225

-

8

Telukjaya

599

757

-

5.038

2.719

Jumlah

1.127

Sumber : BPS Kabupaten Karawang Sementara, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang sebagian besar di dominasi oleh tingkat SMU/Sederajatyang jumlahnya mencapai 5 orang. Lengkapnya terdapat pada tabel dibawah : Tabel 4.1.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015

No

Desa

Tidak tamat SD

SD

SLTP / Sederajat

SMU / Sederajat

D1/D2/D3

D4/Sarjana

S2/S3

1

Talagajaya

-

-

-

-

-

1

-

2

Telukbuyung

-

-

-

1

-

-

-

3

Tanahbaru

-

-

1

-

-

-

-

4

Solokan

-

-

-

1

-

-

-

5

Tanjungbungin

-

-

-

-

-

1

-

6

Tanjung mekar

-

-

-

1

-

-

-

7

Tanjungpakis

-

-

-

1

-

-

-

8

Telukjaya

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

5

-

2

-

Jumlah

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

DAFTAR PUSTAKA

Buku Rusli, Said, 2012, Pengantar Ilmu Kependudukan Prof.Dr Soekanto, Soerjono, 2015, Sosiologi Suatu Pengantar

Website Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah NO 534/KPTS/M/2001 Perda No.2 Tahun 2013-2031 Tentang RTRW Kabupaten Karawang Lampiran Perda No.2 Tahun 2013-2031 Tentang RTRW Kabupaten Karawang UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga https://karawangkab.bps.go.id/ www.bplh.karawangkab.go.id http://www.karawangkab.go.id/dokumen/rtrw http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/04/konsep-definisi penduduk http://ahmadmunir.page.tl/DEMOGRAFI--k1-Demography-k2-.htm http://antusiasina.blogspot.co.id/2014/04/laju-pertumbuhan-penduduk.html http://www.cara.aimyaya.com/2016/03/rumus-kepadatan-penduduk.html https://geograph88.blogspot.co.id/2013/10/menghitung-sex-ratio-dan-dependency.html http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentuk-piramida-penduduk.html

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF