Laporan Studi Kelayakan RSU Pekalongan

April 5, 2018 | Author: irfany | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Studi Kelayakan...

Description

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perubahan yang cukup signifikan telah terjadi di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia pada dekade ini. Sistem pemerintahan misalnya, telah bergeser dari sentralistik menjadi desentralisasi dan otonomi daerah yang terletak di kabupaten/kota. Pada sektor perdagangan, batas antar negara semakin tidak nampak dengan adanya teknologi e-commerce. Dengan dimulainya perdagangan bebas tingkat Asia, dari sisi regulasi hampir tidak ada lagi perbedaan antara organisasi domestik dengan organisasi asing dalam menjalankan usahanya di berbagai bidang dan daerah di Indonesia.

Kondisi ekonomi memaksa setiap organisasi lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensinya sehingga dapat meningkatkan daya saing agar dapat mengimbangi banyaknya organisasi bisnis asing yang masuk ke Indonesia. Berbagai usaha juga telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya bangkit dari keterpurukan akibat krisis multi dimensi yang melanda sejak tahun 1997. Segala upaya pemerintah tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan terutama di sektor perekonomian melalui berbagai investasi, dari yang berskala kecil dengan nilai puluhan jutaan hingga yang bernilai milyaran rupiah. Berbagai aktivitas perekonomian

tersebut

secara

bertahap

akan

menyebabkan

terjadinya

peningkatkan mobilitas penduduk ke daerah-daerah yang prospektif untuk meningkatkan pendapatan mereka, baik sebagai pembawa dana (investor), PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

1

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

pengusaha maupun pekerja. Melalui aktivitas tersebut diharapkan akan muncul pemukiman-pemukiman baru dan kluster-kluster masyarakat berbasis pekerjaan. Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan fasilitas penunjang, misalnya pendidikan dan kesehatan.

Berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumahsakit yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang ada kini telah banyak tersedia. Disamping milik pemerintah kini telah banyak pula fasilitas pelayanan kesehatan yang didirikan oleh pihak swasta, mulai dari balai pengobatan hingga rumah sakit berskala internasional. Jumlah kunjungan pasien ke berbagai fasilitas tersebut juga menunjukkan kecenderungan yang positif. Ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan pelayanan medis makin meningkat. Kesehatan menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan, karena merupakan modal dasar bagi suatu bangsa untuk maju dan berkembang. Hal ini sudah menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang tercermin dalam visi Indonesia Sehat 2010. Untuk mendukung visi tersebut, tiap propinsi dan Kabupaten/kota mengembangkan strateginya masing-masing dengan target-target tertentu yang diharapkan dapat menjadi titik awal tercapainya visi tersebut.

Meskipun demikian, perlu disadari bahwa ada keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam berbagai upaya pengembangan tersebut., antara lain : ü Fasilitas

infrastruktur

baik

pembangunan

jalan

maupun

sarana

komunikasi dan telekomunikasi ; ü Fasilitas transportasi dan akomodasi ;

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

ü Kemudahan perijinan lokasi ; ü Masalah sumber daya manusia ; ü Masalah dana.

Pengembangan pelayanan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai aspek baik demografi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, serta perkembangan lingkungan fisik dan biologi khususnya epidemiologi penyakit. Dari sisi demografi, saat ini kecenderungan yang tampak adalah bergesernya piramida penduduk dari muda ke dewasa dan tua. Ini menunjukkan bahwa angka kelahiran semakin menurun dan angka harapan hidup yang semakin meningkat. Sementara itu, gaya hidup masyarakat cenderung makin konsumtif. Meskipun krisis multi dimensi menyebabkan keterpurukan ekonomi masyarakat, disisi lain cukup banyak kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan dapat meneruskan pola hidup konsumtif.

Dengan gaya hidup tidak seimbang, akibatnya, dari segi epidemiologi juga telah terjadi pergeseran pola penyakit. Meskipun angka kejadian infektus sebagai tipikal penyakit di negara tropis masih tinggi, namun kini sudah banyak masyarakat yang menderita penyakit-penyakit tipikal negara industri-industri dan maju. Pergeseran ini tentunya akan sangat berpengaruh pada penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, teknologi kedokteran yang harus dikuasai/disediakan dan kecukupan tenaga kesehatan terlatih. Pada aspek lain, untuk faktor mutu dan manajemen pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit turut memegang peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas. Kedua faktor tersebut

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

3

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis tenaga kesehatan, anggaran dana, obat, dan sistem pelayanan kesehatan secara makro. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah rumah sakit. Ini terlihat dari makin meningkatnya utilitasi fasilitas di Rumahsakit dari tahun ke tahun.

Dengan

berbagai

perubahan

kondisi

demografis,

pola

penyakit

dan

perkembangan teknologi, diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang benarbenar berbasis pada kondisi lingkungan yang dihadapi. Hal ini penting untuk menghindari suatu investasi yang sia-sia karena berbeda dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilakukan suatu studi khusus untuk meneliti perubahan lingkungan tersebut, dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

2. Maksud dan Tujuan Pemerintah Kota Pekalongan bermaksud untuk mendirikan fasilitas pelayanan kesehatan yaitu Rumahsakit untuk mendukung misi pemerintah setempat dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Secara umum, rencanan pendirian Rumahsakit ini akan membantu pemerintah kota Pekalongan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi bagi masyarakatnya, dengan menyediakan fasilitas pelayanan yang memadai, membentuk intregrasi dalam bidang kesehatan dari berbagai disiplin ilmu, disamping juga memenuhi aspek ekonomis sebagaimana layaknya bidang usaha yang lain. Apalagi selama ini pemerintah kota Pekalongan tidak mempunyai Rumahsakit daerah sendiri.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

4

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

Pendirian Rumahsakit ini diharapkan sebagai salah satu upaya mempersiapkan diri terhadap perubahan lingkungan akibat globalisasi. Untuk itu, pihak pemerintah kota pekalongan khususnya Dinas Kesehatan Kota Pekalongan bermaksud melakukan studi kelayakan terhadap rencana pendirian Rumahsakit baru yang ditinjau terutama dari kebutuhan masyarakat. Mengacu pada berbagai hal tersebut di atas maka pihak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan telah menunjuk konsultan untuk melakukan kajian terhadap berbagai aspek tersebut.

Hasil Studi Kelayakan ini akan dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah kota Pekalongan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam perencanaan tipe dan berbagai fasilitas yang disediakan di Rumahsakit nantinya. Disamping itu dokumen ini juga dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dalam pengambilan keputusan investasi.

Selain mempunyai motivasi sosial dan keuntungan, sebagaimana layaknya bentuk usaha lain, rencana pendirian Rumahsakit ini juga diharapkan dapat : ü Membuka

lapangan

kerja

baru

serta

meningkatkan

pendapatan

masyarakat pada umumnya dan calon tenaga kerja di Rumahsakit pada khususnya, ü Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah. ü Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ü Meningkatkan peluang terjadinya aliansi strategis antar-berbagai lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

5

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

3. Ruang Lingkup Studi Kelayakan Studi kelayakan ini pada dasarnya merupakan suatu penelitian yang akan berusaha untuk mengkaji kebutuhan dan harapan masyarakat akan adanya fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit. Kajian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai pelayanan yang potensial untuk dikembangkan dalam konteks pendirian Rumahsakit kota Pekalongan. Karena itu untuk dapat mengungkap lebih mendalam maka dalam penelitian ini dilakukan survey langsung kepada masyarakat.

Pada dasarnya pelaksanaan studi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tahapan yang juga tercermin dalam 3 jenis pelaporan yaitu ; 1. Laporan fakta dan analisa, laporan ini berisi berbagai kajian mengenai fakta dilapangan melalui hasil survey langsung dan berbagai data statistik yang ada. Fakta yang ada selanjutnya akan dilakukan analisa awal untuk memberikan kajian-kajian mendalam yang berhubungan dengan rencana pendirian Rumahsakit baru di Kota Pekalongan. 2. Laporan Draft Studi Kelayakan ; Laporan ini lebih lengkap karena terdiri dari kajian pasar, keuangan dan block plan. Namun masih perlu dibahas dan disempurnakan, terutama masukan dari pemilik dalam hal ini pemerintah kota Pekalongan, 3. Laporan Final Studi Kelayakan. Dalam laporan (buku) ini merupakan laporan pertama final studi kelayakan.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

6

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

4. Metode Penyusunan Studi Kelayakan 4.1. Pengumpulan dan Analisis data a. Data Sekunder Data ini diperoleh dari berbagai instansi terkait di kota Pekalongan dan sekitarnya. Data-data ini dapat berupa data statistik maupun data non statistik. Yang selanjutnya akan diolah dengan cara pengkajian dan tabulasi secara sistematis hingga menghasilkan informasi yang relevan dengan tujuan Studi Kelayakan ini. b. Studi Kepustakaan Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini. c. Survei Survei ini bertujuan untuk meyakinkan keinginan dan harapan masyarakat terhadap kemungkinan adanya pelayanan kesehatan baru seperti Rumahsakit. d. Pengamatan lingkungan Untuk lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan : ü Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta faktorfaktor yang mendukung pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan, ü Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana dalam pemberian pelayanan berkaitan dengan pendirian Rumahsakit baru, ü Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

7

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

4.2. Sistematika Pembahasan Studi Secara umum, laporan (buku) ini merupakan

tahap akhir dari proses studi

kelayakan, dengan sistematika pembahasannya sebagai berikut : a. Pendahuluan Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang proyek, tujuan studi kelayakan, metode yang digunakan, dan sistematika penyusunan. b. Profil Kota Pekalongan Dalam bagian ini dititikberatkan pada kondisi kota Pekalongan secara umum. Analisis akan ditinjau dari kondisi demografi, kesehatan, ekonomi, maupun sosial budaya. Analisis terhadap berbagai kondisi tersebut masih dalam koridor studi kelayakan. c. Kinerja beberapa Rumahsakit di kota Pekalongan dan sekitarnya Bagian ini akan memaparkan berbagai jenis pelayanan Rumahsakit yang saat ini tersedia di kota Pekalongan dan sekitarnya. Selanjutnya juga akan dianalisis mengenai kinerja setiap Rumahsakit tersebut, yang meliputi; rawat inap, rawat jalan, dll. d. Kajian Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam aspek ini pada awalnya akan dititikberatkan pada analisa mengenai pasar yang berlaku dan kecenderungannya secara umum. Selanjutnya akan dikaji mengenai tingkat persaingan organisasi pelayanan kesehatan di kota Pekalongan dan sekitarnya melalui analisis terhadap berbagai jenis pelayanan Rumahsakit yang saat ini tersedia saat ini. Selanjutnya juga akan dilakukan proyeksi pangsa pasar terhadap rencana pengembangan atau pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan tersebut. Disamping itu juga akan

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

8

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

dianalisis mengenai pilihan tempat Rumahsakit dari aspek keterjangkauan pasien dan calon pasien. e. Kajian AspekTeknis & Tekhnologi serta kebutuhan peralatan Tahap awal dari bagian ini adalah menentukan jenis pelayanan yang akan diberikan. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya akan dilakukan kajian fisik berupa pembuatan block plan serta kajian kebutuhan peralatan. f. Kajian Aspek Sumberdaya manusia dan aspek lainnya Dalam aspek ini dilakukan kajian secara umum mengenai kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) di Rumahsakit baik tenaga medis maupun non medis. g. Kajian Keuangan studi kelayakan Dalam aspek ini hasil analisis sebelumnya akan dikaitkan dengan indikator kelayakan standar yaitu Net Present Value dan Payback Period untuk mengetahui kelayakan investasi yang telah ditentukan sebelumnya. h. Rekomendasi Studi

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

9

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

BAB II PROFIL KOTA PEKALONGAN 1. Kondisi Geografis dan Demografis Kota Pekalongan Kota Pekalongan adalah daerah yang terletak di pesisir pantai utara pulau Jawa yang lebih dikenal dengan kawasan Pantura, tepatnya ada posisi

geografis

60°50’42” sampai dengan 60°55’44” Lintang Selatan dan 109°37’55” sampai dengan 109°42’19” Bujur Timur, dan data curah hujan yang ada di kota Pekalongan selama tahun 2002 sebanyak 2.514 mm.

Kota Pekalongan dibatasi oleh Laut Jawa di bagian Utara, Kabupaten Batang di sebelah Timur, Kabupaten Pekalongan di sebelah Barat dan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sisi Selatan Kota Pekalongan. Jarak terdekat dengan ibu kota propinsi adalah kota Semarang sejauh 101 km dan terjauh adalah Kota Surabaya yaitu 488 km, sedangkan dengan Ibukota negara sejauh 384 km.

Hingga tahun 2002

berdasarkan data dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat

Kota Pekalongan, memiliki jumlah penduduk sebanyak 263.540 jiwa dengan 60.325 KK yang terbagi di beberapa wilayah yaitu di Pekalongan Barat sebanyak 83.516 jiwa yang berada di 13 Kelurahan, Pekalongan Timur 61.341 jiwa ada pada 13 Kelurahan, Pekalongan Selatan 49.378 jiwa ada di 11 Kelurahan dan di Pekalongan Utara ada 69.305 yang berada di 9 Kelurahan.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

10

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

Jika luas daerah Kota Pekalongan sebesar 45,25 km²,dengan jarak terjauh dari Utara ke Selatan ± 9 km dan dari Barat ke Timur sepanjang

± 7 km maka

diperkirakan kepadatan penduduk mencapai sekitar 5.824/ km², sedangkan jumlah rata-rata anggota rumah tangga adalah 4,2. Sedangkan kepadatan penduduk terbesar ada di Pekalongan Barat dengan luas daerah sebesar 10,05 km² dan jumlah penduduk 83.516 jiwa diperkirakan kepadatan penduduknya sekitar 8.310/km², dan angka rasio ketergantungan penduduk ternyata masih cukup kecil mengingat jumlah penduduk usia (15 – 64) tahun sebanyak 167.526 jiwa jauh lebih besar dibandingkan penduduk usia (0 – 14) tahun dan usia diatas 65 tahun yang berjumlah sebanyak 96.031 jiwa atau rasio ketergantungan rata rata penduduknya sebesar 57,32 (Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan 2002).

Mayoritas penduduk Kota Pekalongan menganut agama Islam sebanyak 247.017 jiwa dengan 84 buah masjid, 584 Mushola/Surau dan masyarakat lainnya menganut agama Kristen Protestan, Katholik Hindu, dan Budha. Sejak tahun 1998 setiap tahun hingga tahun 2001 telah terjadi peningkatan angka penduduk Kota Pekalongan yang menunaikan ibadah haji pada tahun 1998 sebanyak 426, 1999 94, 2000 - 474, dan 2001 sebanyak 860 orang dan terakhir tahun 2002 ada 531 orang jemaah haji.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

11

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

2. Lingkungan Kesehatan Kota Pekalongan Status Kesehatan penduduk dapat dilihat dari indikator-indikator utama yaitu angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Tabel-tabel berikut ini menunjukkan indikator kesehatan di kota Pekalongan. Tabel. 1. Angka Kematian Bayi

Kecamatan

Pekalongan Barat

Pekalongan Timur

Pekalongan Utara Pekalongan Selatan

Puskesmas

Bendan Kramatsari Tirto Noyontaan Tondano Klego Kusuma Bangsa Krapyak Kidul Pekalongan Selatan Jenggot

JUMLAH

Jumlah Bayi Mati Umur Umur 0–< 0 – 0. Apabila NPV< 0 investasi tersebut tidak layak secara ekonomis.

Selanjutnya untuk mengetahui berapa lama pengembalian uang yang diinvestasikan biasanya digunakan indicator Payback period. Karena payback period suatu investasi menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi awal. Rumus payback period adalah sebagai berikut: PP =

InvestasiAwal KasMasukBersih

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

95

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

Berdasarkan analisis sebelumnya maka perhitungan NPV, Payback Period dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 32. Perhitungan NPV No

Tahun

Net Cash flow

DF (15%)

Proceed

1 Proceed tahun I

(699,523,593)

0.8696

(608,281,385)

2 Proceed tahun II

(224,224,622)

0.7561

(169,546,028)

3 Proceed tahun III

264,906,568

0.6575

174,180,368

4 Proceed tahun IV

1,269,944,974

0.5718

726,095,160

5 Proceed tahun V

2,239,860,776

0.4972

1,113,606,668

6 Proceed tahun VI

3,688,125,567

0.4323

1,594,478,460

7 Proceed tahun VII

5,898,043,660

0.3759

2,217,293,075

8 Proceed tahun VIII

8,586,603,695

0.3269

2,806,975,979

9 Proceed tahun IX

12,393,026,526

0.2843

3,522,871,613

10 Proceed tahun X

14,693,099,147

0.2472

3,631,909,395

11 Proceed tahun XI

18,978,177,111

0.2149

4,079,230,550

12 Proceed tahun XII

20,945,947,182

0.1869

3,914,947,296

13 Proceed tahun XIII

22,913,717,252

0.1625

3,724,119,645

14 Proceed tahun XIV

24,881,487,323

0.1413

3,516,467,212

15 Proceed tahun XV

26,849,257,393

0.1229

3,299,625,665

16 Proceed tahun XVI

28,817,027,464

0.1069

3,079,525,005

17 Proceed tahun XVII

30,784,797,534

0.0929

2,860,704,609

18 Proceed tahun XVIII

32,752,567,604

0.0808

2,646,575,120

19 Proceed tahun XIX

34,720,337,675

0.0703

2,439,635,664

20 Proceed tahun XX

36,688,107,745

0.0611

2,241,653,617

INVESTASI AWAL NPV

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

37,065,900,000 9,746,167,687

96

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

Berdasarkan hasil analisis, dengan diskon factor 15% dan berbagai asumsi yang telah disebutkan sebelumnya maka rencana pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan ini layak secara ekonomis untuk dilakukan. Payback period dengan memperhitungkan nilai waktu uang terjadi pada tahun ke 16 dan 2 bulan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel IV-6.

3. Analisis Kelayakan Investasi Alternatif Kajian ini bersifat kajian keuangan alternatif (proyeksi minimal) rencana pendirian

Rumahsakit

baru

di

kota

Pekalongan.

Analisis

ini

masih

menggunakan berbagai asumsi proyeksi pendapatan dan proyeksi biaya seperti yang dijelaskan sebelumnya. Asumsi tambahan adalah 7,5% dari proyeksi pendapatan tidak tertagih (dalam bentuk piutang).

Dengan asumsi tersebut, secara ekonomis investasi ini layak karena NPV masih prositif dengan nilai Rp. 1.835.974.148,-. Tingkat pengembalian modal investasi (payback period) terjadi pada tahun ke 19 dan 1 bulan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel IV-7, IV-8, dan IV-9.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

97

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

BAB VIII REKOMENDASI STUDI

Berdasarkan fakta hasil Studi Kelayakan Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Kesehatan/Rumahsakit Kota Pekalongan maka direkomendasikan sebagai berikut : a.

Layak didirikan Rumahsakit Umum yang setara tipe C yaitu Rumahsakit yang menyediakan layanan rujukan terutama untuk 4 besar layanan (bedah, kebidanan dan kandungan, anak dan penyakit dalam) secara full time, namun juga melayani spesialisasi kecil (THT, Mata, Syaraf) secara part time (on call)

b.

Rumahsakit tersebut sebaiknya mempunyai pelayanan unggulan untuk rawat inap (VIP) dan IGD khususnya Trauma Center. Hal ini mengingat beberapa alasan sebagai berikut : §

Berbagai Rumahsakit yang ada tidak mempunyai fasilitas pelayanan gawat darurat yang sesuai dengan kebutuhan standar.

§

Tingginya kasus korban kecelakaan di Kota Pekalongan yang berada di jalur pantai utara yang padat. Berdasarkan UU NO. 34/1964 jumlah korban kecelekaan lalu lintas pada tahun 2002 mencapai 1.678 dengan jumlah klaim sebanyak Rp. 9.482.708.950.

§

Tingkat Utilisasi kamar VIP di Rumahsakit yang ada saat ini cukup tinggi.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

98

STUDI KELAYAKAN PENINGKATAN PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN / RUMAHSAKIT KOTA PEKALONGAN LAPORAN AKHIR

c.

Jumlah tempat tidur di Rumahsakit yang akan dibangun berjumlah 100TT ditambah 10 TT untuk ICU/ICCU, yang dapat dirinci sbb :

d.

§

20 TT, kamar VIP,

§

20 TT, kamar kelas I,

§

20 TT, kamar kelas II,

§

30 TT, kamar kelas III dan,

§

10 TT, kamar ICU/ICCU.

Lokasi pendirian Rumahsakit memliki luas minimal 1 hektar dengan beberapa pertimbangan tempat seperti yang telah disebutkan.

e.

Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat, bukan hanya fasilitas medis yang perlu diperhatikan tetapi juga fasilitas pendukung seperti sistem informasi

yang terintegrasi. Sebagai bagian

dari pemerintahan kota

Pekalongan, Rumahsakit kota Pekalongan nantinya harus menjadi unit strategis yang mampu memberikan laporan up to date mengenai diagnosa dan terapi pasien di rawat jalan, status kamar di rawat inap, sisa stok bahan medis di gudang farmasi hingga nilai transaksi dan lain-lain.

f.

Kebutuhan SDM dan struktur organisasi sebaiknya mengacu pada standar Rumahsakit tipe C.

g.

Pembangunan Rumahsakit bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan kondisi pasar.

PT. GAMA MULTI USAHA MANDIRI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

99

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF