Laporan Studi Kampus Dan Tour Ke Universitas Gadjah Mada Dan Industri Bakpia Pathok 25

May 20, 2018 | Author: novirhmh | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Tugas untuk study campus saat kelas XI di UGM...

Description

LAPORAN STUDI KAMPUS DAN TOUR KE UNIVERSITAS GADJAH MADA DAN INDUSTRI BAKPIA PATHOK 25

Disusun Oleh : 1. Anissa Bellafitria (01) 2. Diva Ruly Aulia (05) 3. Mevia Rahma Ayuvandani (16) 4. Muarti Novi Rohmah (22) 5.  Nadya Deanty Aisha (25) 6. Prasasti Pasa Millenia (30) 7. Tatsabila Noor Cholisoh (35)

SMAN 1 TAMAN TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas kehendak Nya, laporan ini dapat selesai. Laporan ini disusun dalam rangka rangka melengkapi nilai tugas setelah dilaksanakannya studi kampus dan studi tour. Saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya meminta maaf yang setulus-tulusnya atas kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Saya mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat, bermanfaat, sehingga informasi yang saya paparkan dalam laporan ini dapat tersampaikan.

Sidoarjo, 08 Februari 2017

Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas kehendak Nya, laporan ini dapat selesai. Laporan ini disusun dalam rangka rangka melengkapi nilai tugas setelah dilaksanakannya studi kampus dan studi tour. Saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya meminta maaf yang setulus-tulusnya atas kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Saya mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat, bermanfaat, sehingga informasi yang saya paparkan dalam laporan ini dapat tersampaikan.

Sidoarjo, 08 Februari 2017

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Laporan

Studi kampus adalah studi yang dilakukan di kampus. Dengan studi ini siswasiswi diharapkan dapat mengerti pembelajaran perkuliahan di Perguruan Tinggi. Hal ini juga menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Siswa juga mengerti persiapan apa yang akan dilakukan untuk masuk di Perguruan Tinggi dan dapat belajar di tempatnya langsung. Studi tour adalah studi untuk mengamati objek di tempatnya langsung. Studi kampus dan studi tour dilakukan di Universitas Gadjah Mada dan Industri Bakpia Pathok 25.

B. Tujuan Laporan

1. Mengetahui persiapan masuk dan sistem pembelajaran di Universita s Gadjah Mada. 2. Mengetahui objek industri ditempatnya langsung yaitu Bakpia Pathok 25.

C. Manfaat Laporan

Agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa serta melatih siswa untuk meneliti dan membuat laporan. Dan memberikan pembelajaran secara langsung dengan objek.

Bab II Isi 1. Universitas Gadjah Mada 1.1 Sejarah

Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari  berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta.  Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran dan Dr. Soeharto.

Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan

Sekutu serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat. Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.

Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang  berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948. Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam  Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas  pemberontakan sehingga akademi ini ditutup. Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang

akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948. Serangan Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang. Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H.

Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah.  Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya. Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta,  berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden

Soekarno. Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto. Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan. Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo. Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah: 1. Fakultas Teknik 2. Fakultas Kedokteran 3. Fakultas Pertanian Fakultas Kedokteran Hewan; 4. Fakultas Hukum 5. Fakultas Sastra dan Filsafat Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota. 1.2 Visi dan Misi Visi:

Universitas Gadjah Mada sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Misi:

Menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta  pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat

1.3 Fakultas dan Program Studi Fakultas Biologi

Departemen Biologi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Departemen Akuntansi Departemen Ekonomi Departemen Manajemen

Fakultas Farmasi

Departemen Biologi Farmasi Departemen Farmakologi & Farmasi Klinik Departemen Farmasetika Departemen Kimia Faramasi

Fakultas Filsafat

Departemen Filsafat Agama Departemen Filsafat Barat Departemen Filsafat Timur

Fakultas Geografi

Departemen Geografi Lingkungan Departemen Geografi Pembangunan Departemen Sains Informasi Geografi

Fakultas Hukum

Departemen Hukum Adat Departemen Hukum Administrasi Negara Departemen Hukum Agraria Departemen Hukum Dagang Departemen Hukum Internasional Departemen Hukum Islam Departemen Hukum Lingkungan Departemen Hukum Pajak Departemen Hukum Pedata Departemen Hukum Pidana Departemen Hukum Tata Negara

Fakultas Ilmu Budaya

Departemen Antar Budaya

Departemen Antropologi Departemen Arkeologi Departemen Bahasa dan Sastra Departemen Sejarah

Fakultas Kedokteran

Departemen Anatomi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Departemen Biokimia Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi Departemen Dermatologi dan Venerologi Departemen Farmakologi dan Terapi Departemen Fisiologi Departemen Gizi Kesehatan Departemen Histologi Departemen Ilmu Bedah Departemen Ilmu Kedokteran Anak Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Departemen Ilmu Kesehatan Mata

Departemen Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Departemen Ilmu Penyakit Saraf Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Departemen Kedokteran Keluarga, Komunitas dan Bioetika Departemen Keperawatan Dasar dan Emergensi Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Departemen Keperawatan Medikal Bedah Departemen Keperwatan Anak dan Maternitas Departemen Mikrobiologi Departemen Obstreti dan Ginekologi Departemen Parasitologi Departemen Patologi Anatomi Departemen Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Departemen Pendidikan Kedokteran Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial Departemen Radiologi

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Departemen Biologioral Departemen Biomedika Kedokteran Gigi Departemen Dental Hygie Departemen Ilmu Biomaterial Kedokteran Gigi Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Departemen Ilmu Penyakit Mulut Departemen Kedokteran Gigi Anak Departemen Konservasi Gigi Departemen Ortodonsia Departemen Periodonsia Departemen Prostodonsia Departemen Radiologi Dentomaksilofasial

Fakultas Kedokteran Hewan

Departemen Anatomi Departemen Biokimia Departemen Farmakologi Departemen Fisiologi Departemen Ilmu Bedah Dan Radiologi

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner Departemen Mikrobiologi Departemen Parasitologi Departemen Patologi Departemen Patologi Kliniik dan Obstetri Departemen Reproduksi

Fakultas Kehutanan

Departemen Konservasi Sumber Hutan Departemen Manajemen Hutan Departemen Silvikutur Departemen Teknologi Hasil Hutan

Fakultas MIPA

Departemen Fisika Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Departemen Kimia Departemen Matematika

Fakultas Pertanian

Departemen Budidaya Pertanian Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Departemen Mikrobiologi Pertanian Departemen Perikanan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Departemen Tanah

Fakultas Peternakan

Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak Departemen Pemuliaan dan Reproduksi Departemen Produksi Ternak Departemen Sosial Ekonomi Peternakan Departemen Teknologi Hasil Ternak

Fakultas Psikologi

Departemen Psikologi

Fakultas Teknik

Departemen Arsitektur Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Departemen Teknik Geodesi

Departemen Teknik Geologi Departemen Teknik Kimia Departemen Teknik Mesin Departemen Teknik Nuklr dan Teknik Fisika Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

Fakultas Teknologi Pertanian

Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Departemen Teknologi Industri Pertanian Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian

Fakultas isipol

Departemen Hubungan Internasional Departemen Ilmu Komunikasi Departemen Manajemen dan Kebijakan Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Departemen Politik dan Pemerintahan Departemen Sosiologi

1.4 Fasilitas

Universitas Gadjah Mada menyediakan pelayanan fasilitas untuk mendukung  pembinaan minat dan bakat mahasiswa, seperti fasilitas-fasilitas penunjang  berikut. 1. UGM Residence 2. Fasilitas Kemahasiswaan 3. Perpustakaan 4. Penjaminan Mutu 5. Pengembangan Pendidikan 6. Sumber Daya dan Sistem Informasi 7. Penerbitan 8. Arsip 9. Museum 10. Rumah Sakit Akademik 1.5 Beasiswa Beasiswa Supersemar

Beasiswa yang satu ini diperuntukkan untuk 140 mahasiswa UGM dari  berbagai jurusan. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa sebesar Rp 200.000,00  per bulan selama 1 tahun. Beasiswa ini diberikan pada mahasiswa dari kalangan menengah ke bawah IPK minimum 2,5. Di UGM sendiri, beasiswa ini memiliki  prosedural yang cukup mudah dibandingkan prosedur beasiswa lainnya, karena sasaran penerima beasiswa terbatas. Beasiswa Vokasi

Beasiswa satu ini diperuntukkan pada mahasiswa sekolah vokasi yang memiliki prestasi cemerlang di bidang akademik dan mahasiswa kurang mampu di  berbagai

jurusan

sekolah

vokasi.

Beasiswa

yang

diberikan

nantinya

dikelompokkan lagi menjadi beberapa sasaran mahasiswa, yaitu beasiswa tidak

mampu dengan IPK 3,00; beasiswa yang tidak mampu tetapi memiliki semangat  belajar tinggi dengan IPK 2,50; beasiswa yang aktif di bidang kemahasiswaan;  beasiswa untuk mahasiswa yang berprestasi dalam kejuaraan. Besaran beasiswa yang diberikan juga bervariasi, mulai dari Rp 400.000,00 hingga Rp 500.000,00  per bulan dalam satu semester . Beasiswa Tanoto Foundation

Beasiswa ini memberikan beberapa jenis beasiswa yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa yang bersangkutan. Fasilitas yang diberikan melalui  beasiswa ini adalah gratis biaya kuliah 8 semester, gratis uang buku, gratis uang kos bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarganya, gratis uang penelitian. Dalam beasiswa ini, ada kriteria penting tentang IPK dan psikologi penerima  beasiswa, karena ada kategori dalam beasiswa tanoto foundation yang memungkinkan ikatan dinas dengan perusahaan yang terkait. Beasiswa Dikti

Beasiswa Dikti khusus untuk mahasiswa S1 berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Beasiswa Dikti addalah beasiswa yang diberikan  pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk sekitar 300 mahasiswa berprestasi di berbagai universitas di Indonesia. Beasiswa yang satu ini akan memberikan tambahan bantuan dana baik untuk perkuliahan sehari-hari dan  biaya penelitian. Beasiswa VDMS

Beasiswa VDMS khusus diberikan pada mahasiswa yang cemerlang di  bidang akademik. Persyaratan utamanya adalah IPK minimum 3,00 dan berasal dari keluarga tidak mampu dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari RT/RW setempat. Dalam beasiswa ini, anda akan mendapatkan bantuan dana Rp 420.000,00 setiap bulannya selama 2 semester penuh. Anda juga diwajibkan memberikan esai yang berhubungan dengan apa yang akan anda berikan pada masyarakat setelah menerima beasiswa. Secara keseluruhan, beasiswa diatas diberikan pada mahasiswa D3 atau S1 yang memiliki semangat kuat untuk belajar dan dianggap mampu memberikan kontribusi positif untuk universitas UGM.

1.6 Kriteria Penilaian SNMPTN

1. Hasil nilai raport : Nilai komulatif dari semester 1 sampai semester 5 2. Ranking sekolah : Ranking yang pernah diperoleh semasa sekolah, Ranking yang selalu meningkat dari semester 1 sampai 5 akan lebih diperhitungkan, kecuali yang selalu dapet ranking 1, pasti lebih diperhitungkan 3. Prestasi Non-Akademik : Prestasi calon mahasiswa semasa di sekolah, misalkan  pernah juara olimpiade tingkat kota/provinsi dan lainnya yang bersifat diluar akademik akan menjadi nilai plus bagi pendaftar 4. Prestasi alumni sekolah semasa di UGM : Bukan hanya nilai dari calon mahasiswa saja yang diperhitungkan tetapi Kampus UGM Yogyakarta juga mempunyai penilai sendiri terhadap alumni sekolah anda mendaftar, bagaimana  prestasi meraka selama kuliah di Kampus UGM Yogyakarta. 5. Rasio pendaftar dan yang diterima tahun lalu : penjelasan mudahnya adalah “ Masih tidaknya Quota untuk masuk menjadi mahasiswa UGM “ 6. Track record sekolah : Kampus UGM Yogyakarta juga menilai bagaimana  background sekolah anda, apakah pernah bermasalah ataukah pernah menjuarai kompetisi dan lainnya, hal –  hal tentang track record sekolah anda akan menjadi  penilaian juga 7.  Nilai Ujian Nasional : Hal yang pasti diperhitungkan yakni nilai UN anda, jadi  belajarlah dengan giat agar nilai UN anda memuaskan, yaa walaupun nilai UN anda hanya menyumbang 10-15 % saja terhadap penilaian anda, tetapi tetap harus anda maksimalkan.

2. Industri Bakpia Pathok 25 2.1 Sejarah Perusahaan

Bakpia berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya kue pia (kue kacang hijau). Kue ini mulai diproduksi di kampung Pathuk Yogyakarta sejak tahun 1948. Waktu itu bakpia masih diperdagangkan secara eceran, dikemas dalam besek tanpa merk, dan peminatpun masih terbatas.

Tahun 1980-an mulai tampil kemasan baru dengan merk dagang sesuai nomor rumah, didikuti dengan munculnya bakpia-bakpia lain dengan merk dagang nomor berlainan. Demikian pesatnya hingga booming pada tahun 1992. Produksi Bakpia Pathok 25 diawali oleh orangtua ata u ibu dari Bapak Arien Sanjaya, yaitu Ny. Tan Aris Nio yang dimulai dari proses coba-coba dan dengan 1  pegawai saja dan dibantu oleh 5 ananknya yang salah satunya Bapak Ariem Sanjaya. Awalnya hanya berupa “home industri” kecil-kecilan.

Pusat penjualan Bakpia Pathok 25 ada di Toko PABRIK JAYA Jl. Sanggrahan Pathuk NG 1/504 dan saat ini perusahaan Bakpia Pathok 25 telah mempunyai 4 toko cabang atau pusat penjualan resmi, yaitu Toko ONGKO JOTO di Jl. KS TUBUN no.65, Toko PATHUK PATHOK di Jalan Bhayangkara, Toko KEMBANG JAYA di Jl. Adi Sucipto km 9, Toko BANDARA JAYA di Jl. Adi Sucipto km 11,5. 2.2 Lokasi Pembuatan

Pabrik Bakpia Pathok 25 terletak di kampung Sanggrahan Pathuk NG 1/504, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Lokasi berada di sebelah barat belakang Malioboro, sehingga memudahkan dalam pemasaran dan  pengadaan bahan baku. 2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka yang berhubungan dengan tugas (jabatannya) dalam suatu organisasi sehingga sifatnya dinamis. Perusahaan Bakpia

Pathok 25 dipimpin langsung oleh Bapak Arlen Sanjaya, namun dalam hal ini dibagi antara bagian administrasi, pemasaran, dan produksi.

2.4 Ketenagakerjaan

Perusahaan Bakpia Pathok 25 memiliki ± sekitar 40 karyawan tetap pria dan wanita. System perekrutan karyawan yang diterapkan masih s ystem kekeluargaan, dimana karyawan senior membawa teman atau saudaranya menjadi karyawan tetap  perusahaan dan apabila diperlukan sewaktu ramai (sabtu, minggu, hari libur)  perusahaan Bakpia Pathok 25 juga menambah karyawan dengan memakai pocokan (istilah Jawa) dengan system perekrutan kontrak jangka pendek sekali (missal 2 hari, 3 hari, sampai 1 minggu). Sistem yang diterapkan yaitu system kerja serabutan untuk menciptakan persaingan kerja yang sehat. Dalam pelaksanaan kerja, biasanya penanganan proses yang berat ditangani oleh pekerja pria, seperti pembuatan adonan, pembuatan kumbu,  pengovenan, tenaga pemasar, dan mengirim bakpia ke sejumlah tempat. Pengemasan biasanya dilakukan oleh pekerja wanita. Sedangkan pencetak bakpia ada pekerja wanita maupun pria. Untuk kesehjateraan kar yawan, pihak perusahaan  juga memberikan tunjangan yaitu tunjangan untuk makan 3 kali, tunjangan kesehatan, penginapan, uang bonus lembur, tunjangan hari raya, dan bonus-bonus lainnya. 2.5 Penanganan dan Pengadaan Bahan Baku 2.5.1 Pengadaan Bahan 2.5.1.1. Bahan Baku Utama

Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan bakpia di Perusahaan Bakpia Pathok 25 adalah tepung terigu sebagai bahan kulit  bakpia dan kacvang hijau sebagai bahan isi/kumbu. Tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu merk Cakra dan Segitiga.

Dalam

pengadaannya

perusahaan

Bakpia

Pathok

25

mendatangkan dari took atau beli dari grosir langsung. Sedangkan kacang hijau dalam pengadaannya biasanya didatangkan dari Demak, Jombang, Surabaya, dan pembelian langsung ke petani atau penampung hasil pertanian setempat. 2.5.1.2. Bahan Pembantu

Dalam pembuatan bakpia, selain bahan baku juga digunakan bahan  pembantu dalam campurannya. Bahan-bahan antara lain : minyak goreng (minyak kelapa barco), gula pasir, dan garam halus yang  beriodium. Minyak goreng biasanya dibeli dalam kemasan ember atau dirigen, gula pasir dalam kemasan karung, sedangkan garam dalam kemasan  plastic. Frekuensi pembelian biasanya satu minggu sekali disesuaikan kebutuhan. 2.5.2. Penanganan / penyimpanan 2.5.2.1. Bahan Baku Utama

Cara penanganan atau penyimpanan bahan baku utama antara lain sebagain berikut: 1. Tepung terigu diletakkan dengan cara ditumpuk diatas alas kayu (palet) tidak langsung bersentuhan dengan lantai bertujuan untuk mencengah kerusakan tepung terigu karena kelembaban. Stock tepung terigu berada di dekat proses pembuatan adonan agar lebih efektif dan efisien waktu serta tenaga. 2. Kacang hijau disimpan digudang terpisah dimasukkan dalam kemasan ember dan karung goni, kemudian diletakkan diatas lantai dengan alas kayu (palet), supaya tidak bersentuhan langsung

dengan lantai, bertujuan untuk menjaga kacang hijau berada di dalam gudang kacang hijau agar bisa efektif dan efisien baik waktu maupun tenaga. 2.5.2.2 Bahan Pembantu

Bahan pembantu dalam pembuatan bakpia, yaitu minyak goreng (minyak kelapa barco), gula pasir, garam dan air. Minyak goreng untuk pnyimpanannya dilakukan dengan cara diletakkan di atas lantai dengan dialasi palet di ruang penyimpanan bahan atau dekat  pembuatan adonan. Gula pasir dengan dialasi palet, disimpan di ruang  pembuatan adonan, sedangkan garam cara penanganannya di masukkan dalam rak rak garam. 2.5.2.3 Kemasan

Kemasan yang digunakan semula berupa besek, kemudian dari dos  putih dan sekarang menggunakan dos bergambar, bermerk, dan  berkode. Sebelum dilakukan penyimpanan terlebih dahuludibentuk kotak persegi menggunakan staples, setelah itu dialasi dengan kertas irsad yang ukurannya sama dengan alas kotak tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik besar, disimpan dan ditumpuk di atas palet yang diletakkan di gudang dus kemasan yang kering (tidak lembab). 2.6 Sarana Produksi

1. Panci Plastik Panci plastik digunakan untuk adonan keju, coklat, nanas, dan tempat adonan  pelapis. 2. Mesin Roll Dalam usaha mempercepat pengolahan, adonan untuk kulit digiling dengan menggunakan roller, alat ini menggunakan tenaga listrik dengan kecepatan teraturdan dilakukan ±15 kali putaran atau hingga adonan menjadi kalis.

3. Nampan  Nampan yang digunakan berukuran 36 x 28 x 5 cm sebagai tempat kulit bakpia yang siap digunakan, tempat mengangkut kumbu, dan bakpia yang siap dioven. 4. Meja Kerja Meja kerja yang digunakan terbuat dari kayu yang atasnya dilapisi dengan plat alumunium. Selain sebagai tempat pencetakan juga sebagai tempat adonan kulit dan dan tempat pengemasan. Meja adonan terdiri dari 1 buah, meja pencetak 7  buah, dan meja pengemas 1 buah. 5. Pisau Pisau digunakan untuk memotong adonan kulit yang sudah di- rolling . Pisau yang digunakan terbuat dari stainless steel sehingga dapat terhindar dari karat. 6. Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan, karena  perbandingan jumlah bahan yang digunakan sangat berpengaruh, jika timbangan tidak sesuai akan sangat mempengaruhi kualitas dari produk bakpia yang dihasilkan. 7. Mixer Mixer yang dipakaimenggunakan tenaga listrik, digunakan untuk membuat dan mencampur bahan adonan menjadi kalis. Selain itu juga untuk mempercepat proses  produksi. 8. Oven Oven di perusahaan Bakpia Pathok 25 terbuat dari bahan sejenis seng, yang dapat mudah menghantarkan panas. Perusahaan Bakpia Pathok 25 saat ini sudah memiliki 8 oven dengan bahan bakar arang dan 12 oven dengan bahan bakar gas LPG.

9. Loyang Loyang terbuat dari besi tahan karat dengan ukuran 50 x 30 x 4 cm. Selain itu, ada  juga loyang yang berukuran besar untuk memanggang bakpia kacang hijau,  biasanya digunakan pada oven berukuran besar atau pada oven berbahan bakar arang. 10. Mesin Pemecah Biji Alat ini berfungsi sebagai pemecah biji, sehingga biji kacang hijau dapat pecah atau terbelah menjadi dua. Proses pemecahan bijitersebut membantu memudahkan  pelepasan kulit saat proses perendaman sehingga lebih efektif dan efisien. 11. Drum Perendaman Drum ini digunakan sebagai tempat merendam kacang hijau setelah kacang dipecah menjadi dua dan untuk membersihkan kacang hijau tersebut, kapasitas  penampungan ± 25 kg. 12. Boiler Boiler terbuat dari besi stainlees steel yang digunakan untuk mengukus kacang hijau setelah kacang hijau dicuci bersih. Kapasitas boiler mampu menampung hingga ± 26 kg. 13. Mesin Penggiling Mesin penggiling digunakan untuk menghaluskan kacang hijau yang sudah dikukus. Diruang produksi terdapat 2 buah mesin penghalus kacang hijau. Mesin  penggiling ini prinsip kerjanya sama dengan mesin penggiling mie. 14. Tumbu (Donak) Donak adalah wadah yang terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagaitempat isi/ kumbu bakpia yang udah jadi , dengan kapasita penampungan ±26 kg.

15. Gas Cooking Mixer (Bowl Mixer) Alat untuk mencampur dan memasak kembali kacang hijau yang telah dihaluskan. Alat ini menggunakan bahan bakar gas LPG, dengan tangkai pengaduk kumbu yang digerakkan oleh electric motor  dengan tenaga listrik dan kecepatan adukan yang selalu sama.

2.7 Proses Produksi

Proses merubah bahan mentah menjadi produk jadi, baik dapat langsung dikonsumsi maupun setengah jadi. Beberapatahap yang perlu diperhatikan dalam  pembuatan bakpia, antara lain: proses persiapan (penyiapan bahan baku),  pembuatan isi/kumbu, pembuatan adonan kulit pencetakan, pemanggangan dan  pengemasan . 2.7.1

Proses Pembuatan Kumbu Kacang Hijau

Pertama kali, kacang hijau dipecah menjadi dua bagian dengan menggunakan mesin pemecah biji. Sehingga dengan terpecahnya biji dapat mempermudah dalam pengelupasan kulit pada saat perendaman . Sebelum kacang hijau yang sudah digiling dicuci dilakukan perendaman terlebih dahulu. Perendaman dilakukan selama ± 3 jam kacang hijau tersebut menyerap air, sehingga dapat mempercepat waktu pengukusan. Setelah direndam, lalu dicuci dengan cara digosok-gosok menggunakan telapak tangan hingga bersih (kulit terlepas dari bijinya) dan memisahkan atau membuang kulit kacang hijau yang terapung. Pencucian dilakukan sampai kacang hijau benar-benar bersih dan tidak ada kulit yang tertinggal dengan menggunakan air yang mengalir.

Proses Pengukusan

Proses pengukusan ini dilakuakan setelah kacang hijau dicuci bersih, kemudian kacang hijau dikukus sampai lunak ± 1 jam sampai akas (tidak lengket) Proses Penggilingan

Kacang hijau kemudian digiling halus menggunakan mesin penggiling ,  bertujuan

untuk

menghaluskan

kacang

hijau

agar

dalam

proses

 penggorengan lebih cepat.Saat penggilingan hasilnya ditampung dalam tumbu kecil. Alat ini prinsipnya sama dengan alat penggilingan mie. Proses Pemasakan Dalam Mixer

Pada tahap ini kacang hijau yang sudah halus digoreng dalam wajan besar dengan menambahkan minyak goreng. Saat penggorengan dilakukan  pengadukan secara continue (terus menerus). Setelah adonan agak kering dan kalis kemudian ditrambahkangula pasir sambil terus diaduk dan ditambahkan  juga garam halus . Penggorengan dilakukan hingga adonan kalis kelihatan kering tapi tidak gosong . Hasilnya kemudian ditempatkan pada tumbu kecil. 2.7.2

Proses Pembuatan Kulit Proses Pembuatan Kulit

Proses Pembuatan kulit bakpia , yaitu dimulai dari tahap penyiapan bahan, Bahan yang digunakan adalah tepung terigu cakra, tepungterigu segitiga, gula pasir, minyak goreng, garam dan air. Setelah semua ditimbang kemudian dilakukan pencampuran pada panci plastik untuk di- mixing dengan menggunakan mixer hingga tercampur rata (homogen) dan terlihat kalis. Penggilingan (rolling)  dilakukan hingga adonan menjadi kalis. Semakin lama rolling akan semakin baik pula adonannya. Karena semakin lama dilakukan rolling maka adonan semakin lemas sehingga adonan jika digulung dan ditarik tidak mudah patah maupun pecah. Proses Pengisian Kumbu

Adonan kulit yang sudah kalis, diletakkan di atas meja dan dipotong-potong dadu. Potongan kemudian ditata di atas meja pencetak dan sedikit ditekan. Cara pengisiannya yaitu dengan cara mengambil isi/kumbu dan kulit yang sudah dipipihkan diletakan di atas kulit dan kumbu tersebut dimasukkan hingga membentuk bulatan, setelah itu pucuknya ditutup dan bulatan tersebut dipipihkan sehingga berbentuk bakpia (bulat pipih). Hasilnya dimasukkan kedalam nampan dan siap dipanggang. Proses Pemanggangan

Sebelum dipanggang, bakpia yang dicetak ditata di Loyang. Satu Loyang kecil terdiri dari 54 buah dan Loyang besar terdiri dari kurang lebih 150 buah.

Sebelum

melakukan

pengovenan,

oven

dengan

bahan

bakar

arang,sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu sampai tercapai suhu yang diperlukan. Selama pemanggangan dilakukan, pembalikan bakpia dilakukan agar bakpia tidak gosong. Proses Pengemasan

Kemasan yang digunakan adalah kertas karton berbentuk persegi panjang dengan ukuran 15 x 12,5 x5 cm. Kotak kemasan yang sudah dibentuk, dalamnya dialasi dengan kertas irsad.Tujuan pemberian kertas irsad ini adalah agar produk yang sudah dikemas dapat menyerap minyakyang kluar dari bakpia yang dihasilkan. Pengemasan dilakukan dengan menyusun miringbakpia yang sudah matang, Kemasan isi 20 ditata mulai dari biji 5  biji x 4 baris. Sedang untuk kemasan 15 biji ditata mulai dari 5 biji x 3 baris. Pada kemasan bakpia terdapat lubang lubang yan terletak diatas dan disamping. Pemberian lubang ini bertujuan agar uap air yang ada dapat keluar, sehingga proses pengembunan dapat dikurangi. Saat Pengemasan dilakukan sortir, sehingga produk yang dihasilkan benar benar produk layak  jual atau konsumsi. Masa kadaluarsa bakpia kacang hijauyang dihasilkan  berkisar kurang lebih 4 hari diluar lemari es. Distribusi dan Pemasaran

Bakpia 25 dipasarkan dengan cara diantar ke took took cabang bakpia 25 ataudiambil oleh agen agen resmi Bakpia 25 yang menjual oleh oleh khas  jogja. Dalampemasarannya , perusahaan Bakpia Pathok 25banyak bekerja sama dengan Perusahaan tour dan travel, hotel-hotel dan sekolah sekolah atau perguruan tingi. Dimana ketika mereka mengadakan kunjungan atau study tour ke Yogyakarta pada umumnyadan ke pabrik bakpia khususnyam. Mereka juga sekalian banyak membeli bakpia pathok 25untuk oleh oleh. Untuk saat ini bakpia pathok 25 juuga menyediakan tempat untukexperience tour dimana tamu atau pembeli bisa ikut merasakan langsung proses  produuksi dan hasil pembuatan pembeli tersebut bisa langsung dibeli oleeh yang bersangkutan, untuk keperluantersbut jadwalnya bisa kita sesuaikan dengan cara menghubungi kami lewat telpon (0274) 5661222 atau fax

(0274)

513904

atau

email

:

[email protected]

atau

[email protected] 2.8 Higienis dan Sanitasi

Higienis dan sanitasi sering terlupakan dalam perusahaan kecil. Dengan memperhatikan higienis dan sanitasi, produk yang dihasilkan jelas memiliki kualitas baik, terutama ketahanan penyimpanannya. Higienis dan sanitasi bukan hanya pada saat pelaksanaan produksi, namun juga menyangkut keamanan produk di pasaran hingga sampai konsumen. Citra produk yang baik dapat diwujudkan dengan terciptanya kebersihan yang higienis dan sanitasi yang baik. Sasaran higiene harus benar-benar tercapai yaitu sebagai berikut: 2.8.1 Higiene Personal

Yang penting adalah agar pelaksanaan menyiapkan diri sebaik mungkin agar higienis, baik badan maupun pakaian kerjanya, misalnya: kuku jari dipotong  pendek sehingga bersih dan tidak hitam, rambut dipotong rapi dan tidak jatuh ke makanan, memakai topi pelindung agar rambut tidak jatuh, memakai skraf untuk keringat di leher, memakai baju rangkap dan apron untuk keselamatan kerja, memakai safety shoes untuk kai dan mandi setiap hari dan mandi di tempat kerja. 2.8.2 Higiene Peralatan

Salah satu sumber kontaminan utama dalam pengolahan pangan dapat berasal dari  penggunaan peralatan pengolahan yang kotor dan mengandung mikroba dalam  jumlah yang cukup tinggi. Mikroba yang mungkin tumbuh anatara lain seperti kapang, khamir, atau bakteri. Keberadaan kotoran dan mikrobia pada peralatan tersebut akan berakibat pada turunnya nilai mutu dan jaminan keamanan pangan  pada produk yang diproduksi. Sanitasi peralatan juga dilakukan setelah proses  produksi selesai, yaitu dengan cara membersihkan meja pencetak dengan menggunakan lap, loyang dibersihkan sebelum dan setelah produksi dengan cara dilap menggunakan kain bersih, untuk menghilangkan sisa bakpia yang menempel, sedangakan untuk peralatan lain dicuci menggunakan air hangat.

Bab III Penutup A. Kesimpulan

Dengan diadakannya studi kampus dan tour, siswa dapat belajar di luar kelas dan mendapat banyak wawasan dan pengetahuan lebih tentang Perguruan Tinggi , yaitu UGMyang termasuk universitas terbaik dan tertua di Indonesia. Begitu pula studi tour ke Bakpia Pathok 25, sis wa dapat melihat proses pembuatan Bakpia secara langsung. Sekaligus belajar dengan melihat objeknya langsung.

B. Saran

Pendidikan bertujuan untuk meningkat kualitas kemanusiaan. SMA adalah  puncaknya untuk menentukan apa tujuan selanjutnya. Siswa seharusnya dapat menentukan tujuan setelah lulus SMA, mempersiapkan bekal untuk kedepannya agar dapat masuk ke Perguruan Tinggi yang diinginkan dan juga memilih jurusan apa yang akan dipilih.

Lampiran

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF