Laporan Sterilisasi
December 14, 2017 | Author: Janex Shikamaru | Category: N/A
Short Description
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suat...
Description
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda.Ketika Anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptic, sesungguhnya Anda telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran.Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar.Untungnya tersedia berbagai metode lain yang lebih efektif Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu panas, penyaringan, radiasi, dan penambahan bahan kimia. Sedangkan sterilisasi dengan cara panas dapat dilakukan dengan panas basah, panas kering, pemanasan bertahap dan perebusan. Pada percobaan ini, praktikan akan diajarkan tentang pengenalan berbagi macam peralatan yang digunakan dalam mikrobiologi dan fungsinya, sehingga diharapkan mahasiswa mampu menggunakan peralatan tersebut dengan baik dan benar. Praktikan juga akan diajarkan tentang berbagai cara sterilisasi yang merupakan bagian terpenting dalam menentukan keberhasilan setiap praktikum mikrobiologi agar tidak terkontaminasi oleh bakteri dan hal lainnya yang tidak diinginkan. 2. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebgai berikut : Mahasiswa dapat melakukan berbagai cara sterilisasi alat dan bahan. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Sterilisasi Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Curtis, 1999). 2. Autoklaf 3. Jenis-jenis Sterilisasi Macam-macam sterilisasi (Machmud, 2008): Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. 1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik. 2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
ยท Pemanasan a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180 0C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV 3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya. Perkembangan teknologi prosesing yang memiliki tujuan mengurangi kerusakan nutrien dan konponen sensoris dan juga mengurangi waktu prosesing menjadikan teknik serilisasi terus dikembangkan. Lamanya waktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan dipengaruhi oleh: resistensi mikroorganisme dan enzim terhadap panas, kondisi pemanasan, pH bahan, ukuran wadah atau kemasan yang disterilkan, keadaan fisik bahan (Machmud, 2008).
4. Fungsi Sterilisasi tujuan utama yaitu mematikan,menyingkirkan atau mengahmbat pertumbuhan mikroorganisme adalah : 1. Untuk mencegah inflasi pada manusia , hewan dan tumbuhan 2. Untuk mencegah makanan dan lain-lain menjadi rusak 3. Untuk mencegah gangguan kontaminasi terhadap mikroorganisme 4. Untuk mencegah kontaminasi bahan-bahan yang dipakai Sterilisasi adalah setiap proses kimia , fisika dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan , terutama mikroorganisme (Adi, 2010). C. MATERI DAN METODE Praktikum ini dilakukan pada pukul 16.00 WIB di laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tanggal 28 September 2012. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah autoklaf, Bunsen, oven, kertas laying-layang/alumunium foil, dan alat dan bahan yang akan disterilkan.
Praktikum ini melalui beberapa tahap yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering. Adapun prosedur kerja praktikum ini sebagai berikut : 1. Sterilisasi basah. 2. Sterilisasi kering. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Telah dilakukan praktikum mengenai sterilisasi alat dan bahan dalam praktikum mikrobologi air. Sterilisasi yang digunakan yaitu sterilisasi basah. Sterilisasi basah merupakan sterilisasi yang menggunakan suhu tinggi dengan dibantu uap air. Sterilisasi ini menggunakan autoklaf. Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api. Dalam sterilisasi ini, yang dilakukan adalah sebagai berikut, hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa banayaknya air dalam autoklaf, lalau memasukkan alat/bahan yang akan disterilkan lalu tutup dan kencangkan skrup pengaman, setelah itu menayalakan api dan membiarkannya katup uap terbuka sampai semua uadara dalam autoklaf diganti dengan uap. Kemudian menutup katupnya. Proses sterilisasi dimulai setelah suhu meningkat hingga 121 0C dan tekanan 1 atm atau 15 lbs selama 15-20 menit. Setelah selesai, kemudian mematikan api, dan biarkan tekanan turun sampai 0. Dan yang terakhir yaitu membuka tutp autoklaf, lalu ambil alat yang telah disterilisasi.
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Dalam sterilisasi ini juga diperkenalkan berbagai macam alat dan bahan serta fungsinya. Berikut ini berbagai macam alat dan bahannya: Pipet Pipet digunakan untuk mengambil larutan Sprayer Sprayer digunakan untuk menyemprotkan air/alcohol dan sebagai wadah larutan alcohol Penjepit Penjepit digunakan untuk menjept alat Erleneyer Erlenmeyer digunakan untuk wadah/media untuk menghomogenkan larutan media agar. Bunsen Digenakan sebagai pemanas/sterilisasi panas pada alat. Tabung reaksi Digunakan sebagai media agar miring dan media jobel Karet Digunakan untuk mengikat plastic saat autoklaf Jarum ose Digunakan untuk memindahkan biakan dari media satu ke media yang lain. Cawan petri Digunakan untuk wadah atu media bahan. Sprider Digunakan untuk meratakan boakan yang akan diamati dan dibiakkan. Gelas preparat Digunakan sebagai meletakkan objek yang akan diamati dan diberi pewarnaan.
l. Alumunium foil Digunakan untuk membungkus bahan dan alat. m. Blu tip (mikro pipet) Digunakan untuk mengambil sampel yang berukuran micron. n. Plastic anti panas Digunakan untuk memasukkan dan membungkus benda yang akan di sterilisasi dalam autuklaf.
E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Sterilisasi merupakan proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Adapun saran yang diperlukan untuk praltikum ini adalah sebagaiberikut: 1. Lebih hati-hati dan teliti lagi dalam menggunakan autoklaf
DAFTAR PUSTAKA Adirianto. 2010. Daftar Koleksi Mikro. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan: Surabaya. Curtis, Helena, Barnes, N. Sue. 1999. Biology 5th edition. Worth Publisher Inc: New York Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi: Institut Pertanian Bogor. Hadioetomo, Ratna Siri. 1990. Mikrobiologi dalam Praktek. Gramedia: Jakarta.
View more...
Comments