LAPORAN SPEKTRO

August 8, 2017 | Author: Ainul Istiadzah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

alat klinik...

Description

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami

dapat menyusun laporan ini dengan judul LAPORAN

LABORATORIUM KLINIK LANJUT “SPEKTRO FOTOMETER”. Dalam penyusunan laporan ini tidak jarang kami mengalami berbagai kesulitan dan halangan. Namun, atas perhatian dan dukungan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang dapat membangun dari semua pembaca demi sempurnanya laporan ini. Akhirnya kami mengharapkan semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua.

Surabaya,3 Maret 2014

Penyusun

SPEKTROFOTOMETER

Page 1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................1 Daftar Isi..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.....................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah................................................................................3 1.3 Tujuan..................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian spektrofotometer…………………………………………4 2.2 Bagian-bagian spektrofotometer……………………………………..8 2.3 Blok diagram dan cara kerja…………………………………………9 2.4 Cara pengoperasian………………………………………………….11 2.5 Kalibrasi spektrofotometer…………………………………………..11 2.6 Maintenance spektrofotometer……………………………………....15 BAB III PENUTU Kesimpulan…………………………………………………………….21 Saran…………………………………………………………………...21 Daftar Pustaka…………………………………………………………...22

SPEKTROFOTOMETER

Page 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Spektrofotometer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengukur suatu panjang gelombang. Alat ini juga sangat berhubungan dengan pengukur jauhnya pengabsorbansian energi cahaya oleh suatu sistem kimia sebagai fungsi panjang gelombang dengna absorban maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi unsur atau sen yawa dapat dihitung dengan menggunakan k u r v a standar yang diukur pada panjang gelombang absorban tersebut, yaitu panjang gelombang yang diperoleh dari hasil nilai absorbansi yang tertinggi. Spektrum absorban selain bergantung pada sifat dasar kimia, juga bergantung pada faktor-faktor lain. Perubahan pelarut sering menghasilkan pergesaran dari pta absorbansi. Larutan pembanding dalam spektrofotometri pada umumnya adalah pelarut murniatau suatu larutan blanko yang mengandung sedikit zat yang akan ditetapkan atautidak sama sekali (Day & Underwood 1994).

1.2 Rumusan masalah 1.2.1

Apa pengertian dari spektrofotometer?

1.2.2

Apa bagian-bagian spektrofotometer?

1.2.3

Bagaimana blok diagram dan cara kerja blok diagram dari spektrofotometer?

1.2.4

Bagaimana cara pengoperasian spektrofotometer?

1.2.5

Bagaimana cara kalibrasi spektrofotometer?

1.2.6

Bagaimana cara perawatan dari spektrofotometer?

1.2.7

Apa yang mempengaruhi pengukuran spektrofotometer?

1.3 Tujuan 1.2.1

Untuk mengetahui pengertian dari spektrofotometer

1.2.2

Untuk mengetahui bagian-bagian spektrofotometer

1.2.3

Untuk mengetahuiblok diagram dan cara kerja blok diagram dari spektrofotometer

1.2.4

Untuk mengetahui cara pengoperasian spektrofotometer

1.2.5

Untuk mengetahui cara kalibrasi spektrofotometer

1.2.6

Untuk mengetahui cara perawatan dari spektrofotometer

1.2.7

Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi pengukuran dari spektrofotometer

SPEKTROFOTOMETER

Page 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spektrofotometer Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai

absorbansi

dari cahaya

yang

dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Spektrofotometer bekerja berdasarkan penyerapan sinar yang dihasilkan oleh sampel yang bewarna pada panjang gelombang tertentu. Spektrofotometer dapat mengidentifikasi logam yang ada dalam sampel bila sampel itu bewarna, namum sulit diidentifikasi pada sampel yang tidak menghasilkan perubahan warna atau kadar logam dalam sampel sangat kecil sekali. Penyerapan oleh perpindahan muatan.Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat digambarkan sbb : E = hv Dimana: E = energy (joule/second)

v = frekuensi foton

h = tetapan plank Beer Lambert Law dikenal sebagai hukum Beer Beer atau Hukum Lambert Bouguer, itu mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi sampel dan intensitas cahaya, selain itu ada dua konsep implisit: transmitansi [T] dan absorbansi [A]. Transmitansi [T] adalah sebagian kecil dari cahaya yang terkait dari ditentukan panjang gelombang melewati sampel. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi:

SPEKTROFOTOMETER

Page 4

“jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. Korespondensi transmisi dan absorbsi

Didasarkan pada Hukum BeerLambert, apabila seberkas cahaya monocromatic dengan intensitas awal I0 dijatuhkan pada kuvet (wadah sample) berukuran dalam D, berisi larutan dengan konsentrasi C, maka setelah berkas tersebut menempuh jarak d, intensitas cahaya akan turun sampai It. Hubungan I0 dan It secara exponensial menurut persamaan : It

= I0 x 10-kdC

Log (It / I0)

= -kdC, dimana k = konstanta ………………………..(1)

Cahaya yang di absorbsi (A) adalah kdC dan Transmisi (T) tidak lain adalah perbandingan antara intensitas akhir dengan intensitas awal. Jadi secara sistematis dituliskan sebagai berikut : A = kdC .............................................................................................(2) T = It / I0 ............................................................................................(3) Transmisi diprosentasikan menjadi : T

=

%T

= T / 100

%T

= (It / I0) / 100

%T

= It / I0 x 100

It / I0

= %T / 100 ................................................................................(4)

Logaritma transmisi dari persamaan (1) dan substitusi pers. tersebut ke dalam persamaan (2)

SPEKTROFOTOMETER

Page 5

Log (It / I0) = -kdC A

= kdC

A

= -Log (It / I0)

A

= -log (%T / 100)

A

= -log %T + log 100

A

= log 100 – log %T

Absorbsi

= 2 – log %T

dimana: It

= Intensitas radiasi yang ditransmisikan

Io

= Intensitas radiasi insiden

%T

= Konsentrasi molekul menyerap cahaya dalam sampel

A

= absorbansi diukur

ε

= Molekul absorbansi koefisiensi [liter / mol / cm]

l/d

= Jarak dari lintasan yang dilalui (panjang jalan) oleh cahaya dalam sampel

c

= konsentrasi Contoh [mol / liter]

SPEKTROFOTOMETER

Page 6

Grafik yang disajikan selanjutnya menunjukkan bagaimana absorbansi [A] dan transmisi [T] bervariasi

sebagai

fungsi

dari

konsentrasi

[C]

menurut

hukum

Beer

Lamber

Dalam Kesimpulan Ini dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan konsentrasi zat, transmitansi menurun dan, setelah meningkatkan konsentrasi substansi, absorbansi meningkat. Linieritas hukum Beer Lambert dipengaruhi jika kondisi terjadi. 1. Pergeseran dari keseimbangan kimia sampel sebagai fungsi dari konsentrasi. 2. Penyimpangan dalam koefisien absorbansi, lebih besar konsentrasi dari 0,01 M karena elektrostatik interaksi antara molekul di dekatnya. 3. Perubahan indeks refraksi pada konsentrasi tinggi analisis. 4. Difusi cahaya karena partikel dalam sampel. 5. Fluoresensi atau fosfor sampel. 6. Non-monokromatik radiasi. Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi apabila peralatan yang digunakan memenuhi kriteria-kriteria berikut: 1.

Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sampel berupa sinar dengan dengan panjang gelombang tunggal (monokromatis).

2.

Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan.

3.

Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang (tebal kuvet) yang sama.

SPEKTROFOTOMETER

Page 7

4.

Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor. Artinya larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid atau suspensi yang ada di dalam larutan.

5.

Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan menggangu kelinearan grafik absorbansi versus konsentrasi.

2.2 Bagian-bagian spektrofotometer Secara umum Spektrofotometer memiliki 4 bagian penting, yaitu: a.

Sumber Cahaya

Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda (terdispersi).

c.

Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat sampel contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

d. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

SPEKTROFOTOMETER

Page 8

2.3 Blok Diagram dan cara kerja blok diagram spektrofotometer

 Cara kerja blok diagram :

Lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya Polychromatic yang mempunyai panjang gelombang 400-800 nm memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator. Monochomator disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum warna dari cahaya. Di dalam Monochomator ini,cahaya Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic. Selanjutnya dari Monochromator, cahaya masuk ke Filter. Filter ini berfungsi memilih atau melewatkan hanya 1 spectrum cahaya saja sesuai dengan unsur yang akan diukur. Karena setiap atom hanya akan menyerap spectrum yang sesuai dengan energi atom itu sendiri. Cahaya yang keluar dari Filter (I0) menyinari cuvette,sehingga molekul di dalam cuvette akan mengabsorbsi sebuah eneri cahaya(foton) dengan jarak gelombang tertentu dan menghasilkan It. Cuvette disini merupakan tempat menaruh sample yang akan diperiksa Cahaya yang keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh detektor. Detektor disini merupakan sensor untuk merubah energi cahaya menjadi bentuk energi(sinyal-sinyal) listrik yang SPEKTROFOTOMETER

Page 9

selanjutnya dikuatkan oleh Amplifier lalu diconverter oleh ADC, dimana ADC disini berfungsi mengubah data analog menjadi data digital. Kemudian dari ADC diolah oleh Microcontroller dan ditampilkan ke display. 

Kajian ringkas masing – masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut : 1.

Sumber Sinar

Sumber sinar yang baik untuk pengukuran absorbans harus memancarkan spectrum yang kontinue dan merata di daerah panjang gelombang yang di kehendaki. Sumber sinar untuk uv digunakan lampu awan muatan hidrogen atau deuterium. Lampu ini terdiri dari sepasang elektroda yang dipatri di dalam tabung kaca tertutup yang salah satu bagian dindingnya tersebut dari bahan kuarsa dan diisi dengan gas hidrogen/deuterium pada tekanan rendah. Bila terhadap kedua elektroda dihubungkan dengan tegangan listrik stabil maka antara kedua elektroda terjadi awan muatan elektron (elektron discharge). Elektron tersebut akan bertumbuh dengan molekul gas H2 atau D2 . Akibatnya elektron – elektron gas H2/D2 akan tereksitasi. Pada saat turun kembali ke keadaan asas seraya memancarkan sinar yang membentuk spektrum yang kontinue yang meliputi daerah panjang gelombang antara 180 – 350 mm sebagai sumber sinar tampak biasa digunakan lampu kawat wolfram. 2.

Monokromator

Monokromator berfungsi menguraikan berkas radiasi dari sumber yang kontinue menjadi sinar yang monokromatis (panjang gelombang tunggal). Unsur penting sebuah monokromator adalah sistem celah dan sistem dispersif. Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk kemudian dikumpulkan oleh sebuah lensa sehingga sinar paralel jatuh pada unsur dispersi yang merupakan sebuah prisma atau sebuah kisi difraksi. Dengan pemutaran prisma. Bermacam – macam bagian spektrum yang dihasilkan oleh unsur dispersi difokuskan ke celah keluar menuju ke sel cupikan atau blanko. 3.

Cuvet atau Sel

Sel atau cuvet ialah wadah untuk menempatkan cuplikan maupun blanko. Tebal cuvet umumnya bernilai 1 cm. Analisis dengan sinar uv cuvet yang dipakai harus terbuat dari kuarsa. Sedangkan bila menggunakan sinar tampak, selain kuarsa bisa juga dipakai cuvet yang terbuat dari plastik atau gelas. 4.

Detektor

Suatu detektor berfungsi menyerap sinar yang mengenainya dan mengubahnya menjadi suatu besaran yang dapat diukur. Detektor yang digunakan pada spektrofotometer uv-vis berupa alat foto-listrik. Yang mengubah energi sinar menjadi energi listrik atau isyarat listrik. Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar yang mengenalnya. 5.

Amplifier (penguat)

Suatu amplifier menangkap isyarat masuk (input) dari rangkaian detektor dan melalui beberapa proses elektronik tertentu menghasilkan suatu isyarat keluar (output) yang beberapa kali lebih besar dari isyarat imput.

SPEKTROFOTOMETER

Page 10

2.4 Cara pengoperasian Sebelum kita membahas cara pengoperasian dari alat spektrofotometer, terlebih dahulu kita mengenal alat dari spektrofotometer. Dan yang akan dibahas kali adalah salah satu macam alat spektrofotometer yaitu Spectronic-20. Spectronic-20 adalah spectrofotometer absorpsi sinar tampak berkas tunggal. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suat objek/kuvet yang berisi larutan blanko/sampel. Spektronik-20 merupakan spektrometer visible yang susunannya menggunakan satu berkas tunggal (single beam). Spektrofotometer jenis ini memiliki susunan paling sederhana yang terdiri dari sumber sinar, monokromator, kisi difraksi dan sistem pembacaan secara langsung. Cahaya putih dari lampu wolfram difokuskan oleh lensa A ke celah masuk; lensa B mengumpulkan cahaya dari celah masuk itu dan memfokuskan ke celah keluar setelah dipantulkan dan didespersikan oleh kisi difraksi untuk memperoleh berbagai panjang gelombang. Cahaya monokromatik yang menembus celah keluar melewati sampel yang akan diukur dan jatuh ke tabung foto.

Cara mengoperasikan spectronic-20 : 1. Hubungkan alat dengan arus listrik AC 220V. 2. Nyalakan alat spectronic-20 dengan tombol saklar atau pengatur 0 %T. Nyala merah dari lampu indikator menandakan adanya arus yang mengalir. Biarkan lebih kurang 15 menit. 3. Pilih panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara memutar pengatur panjang gelombang. 4. Atur meter ke pembacaan 0 %T. 5. Masukkan larutan blanko (biasanya aquades) ke tempat sampel kuvet. 6. Atur meter ke pembacaan 100 % T. 7. Ganti blanko dengan larutan berwarna yang lain dan baca absorbans or transmitansi yang ditunjukan oleh jarum pada pembacaan A/T. 8. Kalau sudah selesai, matikan alat.

2.5 Kalibrasi alat spektrofotometer Tujuan kalibrasi 

Agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik (menghasilkan data yang handal dan valid) dan awet



Untuk mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat diperbaiki sebelum alat mengalami kerusakan berat



Sesuat persyaratan ISO/IEC 17025 (klausal 5.5)

SPEKTROFOTOMETER

Page 11

Kalibrasi 1. Panjang gelombang (presisi – akurasi) 2. Absorban (presisi – akurasi) 3. Sinar sesatan Verifikasi (unjuk kerja) alat : pengecekan secara rutin 1. Panjang gelombang (presisi – akurasi) Ada tiga metode kalibrasi λ 1. a. Lampu lucutan bertekanan rendah (Hg; Cd atau Zn) Tabel 1. Garis emisi lampu Hg, Cd dan Zn Unsur

λ(nm)

Unsur

λ(nm)

Hg

185,0

Hg

435,8

Zn

213,9

Cd

467,8

Cd

228,8

Cd

480,0

Hg

253,7

Hg

546,1

Hg

365,0

Hg

579,1

Hg

404,7

Cd

643,8

1. b. Gelas filter Holmium atau Didimium Tabel 2. Data λmaks terseleksi dari Holmium dan Didimium Filter Holmium

Filter Didimium

λmaks (nm)

λmaks (nm)

241,5 ± 0,2

573 ± 3,0

279,4 ± 0,3

586 ± 3,0

287,5 ± 0,4

685 ± 4,5

333,7 ± 0,6 360,9 ± 0,8 418,4 ± 1,1 453,2 ± 1,4 536,2 ± 2,3 637,5 ± 3,8 SPEKTROFOTOMETER

Page 12

1. c. Larutan Halmium oksida dalam HClO4 Tabel 3. Panjang Gelombang Maks Larutan Holmium Oksida Panjang Gelombang Maks Larutan Holmium Oksida (nm) 241,1 ± 0,1 278,2 ± 0,5 287,2 ± 0,2 361,2 ± 0,2

Pengecekan panjang gelombang 1) Keterulangan panjang gelombang / wavelength repeatability Adalah ukuran kemampuan suatu spektrofotometer untuk kembali pada posisi spektral yang sama yang ditentukan berdasarkan pita absorpsi dari suatu pita (band) dari panjang gelombang yang telah diketahui bila alat di reset atau dibaca pada panjang gelombang yang telah ditentukan. 2) Akurasi panjang gelombang / wavelength accuracy Adalah besarnya penyimpangan (bias) dari rata-rata pembacaan panjang gelombang pada suatu pita (band) absorpsi dari panjang gelombang yang telah ditentukan. 2. Absorban (presisi – akurasi) Kalibrasi absorbansi 

Konsentrasi analit yang mengabsorpsi berbanding lurus dengan absorbansi yang terukur



Linearitas skala fotometrik harus diperiksa



Stabilitas pembacaan fotometrik harus cukup baik sehingga variansi selama pengukuran tidak berpengaruh pada ketelitian

Bahan yang dapat digunakan untuk kalibrasi absorban sbb -

Larutan dikromat

Larutan K2Cr2O7 dalam 0,005 M H2SO4 (direkomendasikan untuk daerah UV)

SPEKTROFOTOMETER

Page 13

Tabel 4. Harga absorban K2Cr2O7 dalam 0,005 M H2SO4 λ(nm)

Larutan A

Larutan B

235 (Min)

0,626 ± 0,009

1,251 ± 0,018

257 (Maks)

0,727 ± 0,007

1,454 ± 0,014

313 (Min)

0,244 ± 0,004

0,488 ± 0,008

350 (Maks)

0,536 ± 0,005

1,071 ± 0,010

Kalibrasi absorban dilakukan pada suhu : 20 – 30 oC -

Asam kromat

-

Tembaga sulfat

Larutan CuSO4 dalam H2SO4 1 % (direkomendasikan untuk daerah Vis) Tabel 5. Nilai absorbansi larutan CuSO4 dalam H2SO4 1% Panjang Gelombang (nm)

Absorbansi

600

0,068

650

0,224

700

0,527

750

0,817

Catatan : 

Pengukuran dilakukan dengan kuvet 10 mm



Lebar pita (bandwidths) lebih kecil dari 10 nm



Penyimpangan absorban maksimum 2 %

3. Sinar sesatan Untuk mengetahui unjuk kerja sinar sesatan dianjurkan menggunakan metoda ASTM dengan cara : Pada 220 nm: ukur transmitansi dari 10 g/L NaI dengan kuvet 1 cm à %T < 10-10 Pada 340 nm: ukur transmitansi dari 50 g/L NaNO3 dengan kuvet 1 cm à %T = ?

SPEKTROFOTOMETER

Page 14

Tabel 5. Ring spectral (nm)

Filter cairan

Panjang sel (mm)

165 – 173,5

Air

0,10

170 – 183,5

Air

10,0

175 – 200

KCl encer (12 g/L)

10,0

195 – 223

NaBr encer (10 g/L)

10,0

210 – 259

NaCl encer (10 g/L)

10,0

250 – 320

Aseton

10,0

300 – 385

NaNO3 encer (50 g/L)

10,0

2.6 MAINTENANCE SPECTROFOTOMETER Frekuensi: Setiap tahun Daerah di mana spektrofotometer dipasang harus diperiksa secara visual dan diuji elektrik untuk menjamin keselamatan operator. Pemeriksaan meliputi instalasi listrik dan instalasi wilayah (infrastruktur fisik yang berkaitan dengan spektrofotometer). Instalasi listrik Ini harus diverifikasi dan diuji untuk memastikan hal-hal berikut: 1.

Ada outlet listrik atau wadah dengan tiang tanah.

2.

Stopkontak dalam kondisi baik dan tidak lebih dari 1,5 m dari spektrofotometer.

3.

Tegangan dari tingkat yang sesuai dan tidak boleh bervariasi lebih dari 5% dari tegangan yang ditentukan di piring peralatan itu.

4.

Polaritas wadah adalah benar.

Tes ini harus dilakukan oleh seorang teknisi listrik atau insinyur dan hasil harus dicatat untuk memungkinkan tindak lanjut dari waktu ke waktu.  Instalasi Daerah 1. Periksa apakah ada ruang bebas sekitar spektrofotometer untuk dua tujuan. Pertama, untuk menghubungkan kabel untuk lulus tanpa hambatan dan untuk komponen lain atau peralatan pendukung (misalnya penstabil tegangan). Kedua, untuk memungkinkan ventilasi yang memadai dari peralatan ketika beroperasi. 2. Menguji integritas meja, negara dan kebersihan. 3. Pastikan tidak ada peralatan yang terpasang yang dapat mengirimkan getaran dalam jarak. (Mis sentrifugal).

SPEKTROFOTOMETER

Page 15

4. Pastikan bahwa itu tidak terpengaruh oleh kondisi yang terlalu lembab, debu atau suhu tinggi. Suhu kamar yang sesuai untuk pengoperasian spektrofotometer umumnya berkisar antara 10 dan 40 ° C. 5. Hindari memasang peralatan di mana ia menerima radiasi matahari langsung. 6. Jangan memasang peralatan di mana terdapat medan magnet atau radiasi elektromagnetik intens. 7. Pastikan daerah instalasi bebas dari pengaruh gas dan zat korosif. Visual pemeriksaan peralatan Frekuensi: Setiap enam bulan

Spektrofotometer harus diperiksa secara visual untuk memverifikasi bahwa negara dan integritas komponen perusahaan diselenggarakan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Aspek yang paling penting yang dikutip berikutnya: 1. Periksa bahwa struktur meja kerja pendukung spektrofotometer berada dalam kondisi baik. 2. Uji struktur umum spektrofotometer. Pastikan tombol atau switch kontrol dan penutupan mekanik dipasang tegas dan bahwa label identifikasi mereka jelas. 3. Pastikan bahwa aksesoris adalah bersih, tidak menunjukkan retak dan bahwa negara fungsionalnya adalah optimal. 4. Konfirmasikan bahwa bagian penyesuaian mekanik (mur, sekrup, baut, dll) disesuaikan dan berada dalam kondisi baik. 5. Periksa apakah konektor listrik tidak memiliki retak atau pecah, bahwa mereka bergabung dengan benar ke baris. 6. Pastikan kabel tidak menunjukkan tanda-tanda splicing, bahwa mereka tidak usang dan bahwa mereka tidak memiliki usang isolasi. 7. Periksa kabel mengamankan perangkat dan terminal bebas dari debu, kotoran atau korosi. Kabel ini sama tidak harus dikenakan keluar atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan. 8. Periksa bahwa sistem grounding (internal dan eksternal) adalah standar, dari jenis yang disetujui, fungsional dan benar diinstal. 9. Pastikan bahwa sirkuit switch atau interrupters, kotak sekering dan indikator bebas dari debu, kotoran dan korosi. 10. Periksa komponen listrik eksternal untuk tanda-tanda overheating. A.

PEMELIHARAAN UMUM Pembersihan tumpahan Dalam kasus kebocoran di pemegang sampel atau carrier, tumpahan harus dibersihkan sesuai

dengan prosedur berikut: 1. Matikan spektrofotometer dan lepaskan kabel dari umpan listrik. SPEKTROFOTOMETER

Page 16

2. Gunakan alat suntik untuk membersihkan pemegang sampel. Menyerap cairan sebanyak yang mungkin dapat diekstraksi. 3. Keringkan pemegang sampel dengan cotton bud obat. 4. Gunakan kertas lensa atau sepotong kain bersih bertekstur lembut atau cotton buds untuk membersihkan jendela fotosel. 5. Bersihkan bagian luar instrument dengan sepotong kain dibasahi dengan ir suling termasuk layr, control dan keyboard dalam pembersian.

Membersihkan cuvettes kuarsa dianjurkan untuk melaksanakan prosedur berikut untuk menjaga cuvettes kuarsa dalam kondisi baik: 1. Cuci cuvettes menggunakan larutan alkali encer seperti NaOH 0,1 M dan asam encer seperti HCl, 0,1 M. 2. Bilas cuvettes beberapa kali dengan air suling. Selalu gunakan cuvettes bersih untuk melakukan pengukuran absorbansi. 3. Melakukan prosedur pembersihan ketat dan hati-hati pada cuvettes jika sampel yang digunakan dapat menyimpan film. Beberapa produsen merekomendasikan menggunakan deterjen khusus untuk membersihkan cuvettes.

Penggantian Baterai Berbagai model spektrofotometer menggunakan baterai untuk menghafal data yang berhubungan dengan analisis, seperti tanggal dan waktu. Prosedur untuk mengubah baterai serupa dalam berbagai peralatan. Mengikuti prosedur ini dianjurkan: 1. Pastikan bahwa indikasi baterai rendah muncul di layar instrumen. 2. Matikan spektrofotometer. 3. Lepaskan kabel listrik pakan. 4. Membuka kompartemen baterai dan keluarkan baterai usang. 5. Bersihkan titik kontak listrik. 6. Pasang baterai baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya. 7. Tutup kompartemen. 8. Hubungkan kembali peralatan. 9. Sesuaikan informasi tanggal dan waktu.

Perubahan bohlam / lampu Bola lampu adalah konsumsi dengan umur produktif yang terbatas. Ini harus meramalkan bahwa pada suatu titik waktu, maka akan diperlukan untuk menggantinya. Kemungkinan besar akan terbakar, atau menderita metallization internal dan penguapan dan cahaya yang dipancarkan tidak akan lagi memenuhi spesifikasi proses spektrofotometri. Lampu langkah perubahan berbeda untuk setiap model SPEKTROFOTOMETER

Page 17

dan salah satu harus selalu mengikuti instruksi dari pabriknya. Langkah-langkah umum adalah sebagai berikut: 1. Pastikan bahwa bola lampu tidak berfungsi atau bahwa ada beberapa indikasi fl aw. Dalam peralatan modern, tanda akan muncul di layar atau kode kesalahan. Dalam peralatan tua, cahaya hanya tidak akan bekerja lagi. 2. Matikan spektrofotometer. 3. Lepaskan kabel pakan. 4. Undo sekrup mengamankan bagian atas kompartemen lampu. 5. Buka sekrup menjaga mekanisme lampu tetap. 6. Buka sekrup pengikat kabel sambungan listrik ke lampu (dalam beberapa peralatan, ini mungkin tidak diperlukan, sebagai dasar perakitan memiliki mekanisme kontak langsung ke terminal kontak lampu). 7. Pasang lampu baru dengan karakteristik yang sama seperti aslinya. Gunakan sarung tangan untuk menghindari mendapatkan sidik jari pada permukaan lampu. 8. Hubungkan kembali kabel listrik ke pakan lampu. 9. Pasang kembali sekrup menjaga lampu di tempat. 10. Pasang kembali sekrup penutup kompartemen lampu itu. 11. Hubungkan kembali spektrofotometer. 12. Hidupkan peralatan ON dan melaksanakan prosedur kalibrasi ulang peralatan yang ditetapkan oleh produsen.

Maintenance Preventive Pemeliharaan preventif spektrofotometer harus sesuai dengan rutinitas dan frekuensi yang direkomendasikan oleh produsen. Serangkaian rutinitas dasar yang dapat dilakukan di laboratorium disajikan berikutnya: 1. Bersihkan spektrofotometer secara eksternal, termasuk, layar kontrol atau pengukuran meter. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sepotong kain halus (mirip dengan tekstur yang digunakan dalam saputangan) dibasahi dengan air suling. 2. Periksa dan bersihkan kabel listrik pakan. 3. Pastikan lampu yang bersih dan dalam kondisi baik. Jika tidak berfungsi, menginstal yang baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya. Dalam spektrofotometer modern, negara lampu terdeteksi secara otomatis oleh perangkat lunak yang mengontrol negara dan fungsi dari peralatan sehingga mudah untuk menentukan kapan perlu mengganti lampu. Mengubah lampu dan melaksanakan penyesuaian berikutnya setelah rekomendasi pabrikan. 4. Periksa sekering perlindungan. Sebelum membuka kompartemen di mana sekering ditempatkan, periksa spektrofotometer dimatikan dan periksa bahwa kontak yang bersih dan

SPEKTROFOTOMETER

Page 18

dalam kondisi baik. Jika perlu, ganti dengan yang baru dengan karakteristik yang sama seperti yang direkomendasikan oleh produsen. 5. Taruh instrumen dalam konfigurasi operasional. 6. Aktifkan "pada" saklar dan memungkinkan untuk pemanasan selama lima (5) menit. Verifikasi bahwa: a. Lampu indikator atau percontohan bekerja. b. Indikator membaca tinggal di nol (0). c. Sumber cahaya bekerja. 7. Melakukan tes saat melarikan diri dalam "on" dan posisi "off" a. Verifikasi tiang tanah dan polaritas yang benar. b. Verifikasi polaritas yang benar tanpa tiang tanah. c. Verifikasi polaritas terbalik tanpa tiang tanah. 8. Kalibrasi panel depan spektrofotometer sesuai dengan instruksi dari pabriknya. 9. Ukur sensitivitas peralatan itu. 10. Melakukan tes sesuai dengan hukum Beer. 11. Kembali spektrofotometer ke konfigurasi awal jika kalibrasi telah berhasil diselesaikan.

2.7 REAGEN Reagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan didunia kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan menyelamatkan nyawa aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun keberadaan reaksi kimia dengan bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai campuran atau zat-zat yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada kondisi tertentu. Contoh reagen alami:

* Fenton reagen - reagen gaya analitis reagen dimanfaatkan untuk membasmi tertentu alami dan organik bahan kimia seperti tetrakloroetilena (PCE) dan trichloroethylene (TCE).

* Grignard reagen - reagen dalam semacam ini khusus dibuat ketika menggunakan respon yang dihasilkan dari campuran alkil dan magnesium. Senyawa organik semua perlu ini reaksi kimia tertentu untuk membuat ikatan karbon-karbon

* Collins reagen - reagen ini digunakan untuk membantu beberapa zat-zat yang kompleks dan alkohol untuk mengoksidasi.

* Fehling reagen - ini adalah suatu larutan natrium hidroksida, tembaga sulfat dan kalium natrium tartrat yang khusus digunakan untuk menguji kehadiran aldehida dan gula dalam zat tertentu, seperti yang urin. SPEKTROFOTOMETER

Page 19

* Dihasilkan dari reagen - hanya-put, ini merujuk kepada ammoniacal perak nitrat.

* Millon reagen - reagen investigasi dalam jenis ini unik dibuat oleh mencairkan logam Merkurius dengan asam nitrat dan kemudian menyiram turun untuk mendapatkan kepadatan yang diinginkan.Reagen adalah zat yang digunakan untuk mendeteksi larut protein.

Kata-kata, "reagen" dan "reaktan" dapat digunakan secara bergantian. Reaksi kimia terjadi ketika dua atau lebih reaktan digabungkan bersama-sama. Reaktan harus hadir untuk menciptakan reaksi kimia, tanpa mereka, tidak akan ada reaksi. Untuk proses kimia yang terjadi, pelarut dan katalis yang diperlukan. Katalis tetap tidak berubah setelah setiap reaksi tapi benar-benar mengubah waktu reaksi akan terjadi. Pelarut adalah zat yang mengurangi padat dan menghasilkan jenis solusi.

Reagen ini juga dapat digunakan dalam pengujian dan menganalisis bahan kimia. Bermutu tinggi reagen mematuhi Testing harus dianggap sebagai murni. Minum air dapat menetapkan sebagai contoh karena itu harus mengikuti kriteria tertentu untuk dianggap berkualitas tinggi.

Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang spesifik jenis aplikasi yang klien dikembangkan dalam program penelitian ilmiah mereka. Beberapa reagen juga digunakan dalam kit dan tes yang digunakan untuk mendeteksi organisme yang lain sulit untuk menemukan di bawah pencitraan perangkat yang biasa. Reagen dan bahan-bahan lain yang digunakan sebagai kunci produk dalam menciptakan alat untuk diagnosis. Reagen biasanya dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler, penggunaan forensik, ayah tes, tes darah atau serologi, gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses; untuk beberapa nama.

SPEKTROFOTOMETER

Page 20

BAB III PENUTUP  KESIMPULAN Alat spektrofotometer ini alat yang digunakan untuk mengethui suatu konsentrasi larutan yng atau senyawa logam yang terdapat dalam darah manusia, alat ini sangat terpengaruh oleh suhu sehingga tidak bisa ditempatkan di tempat yang lembab atau panas melaqinkan di tempatkan di tempat yang ber AC, dan pembersian tempat sempel tau cuvet harus dilkukn dengan hati-hati karna mudah pecah.  SARAN Gunakan reagen yang sesuai dengan larutan agar alat bisa berusia lama dan jaga kebersihan body alat, perhatikan kebersihan cuvet, jangan simpan di tempat yang lembab usahak disimpan di tempat yang ber AC.

SPEKTROFOTOMETER

Page 21

DAFTAR PUSTAKA Day, R.A,J.R dan A.L Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima. Jakarta : Erlangga. Hafnimardiyanti dan Martalius. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I. Padang : ATIP. Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press. Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta. Blaschke,Gottfried, Roth, Hermann J.1998. Analisis Farmasi edisi kedua. Yogyakarta: GajahmadaUniversity Press. hal.367-373. Fessenden&Fessenden. 1982 . Kimia Organik edisi kedua. Jakarta: Erlangga. hal.436-437. Kosasih, Satiadarma, etal. 2004. Asas Pengembangan Prosedur Analisis edisi pertama. Jakarta: Erlangga. hal.87-97. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV 1995. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. http://en.wikipedia.org, diakses pada tanggal 10 Maret 2010 pukul 18.15

SPEKTROFOTOMETER

Page 22

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF