Laporan Slit Lamp

August 22, 2018 | Author: chindyvioletas | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Teknik Elektromedik...

Description

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat B.

SLIT LAMP 1.

TEORI DASAR

Mata merupakan alat indra pada manusia yang akan menyesuaikan  jumlah cahaya yang masuk. Memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh, serta menghasilkan gambaran yang akan dihantarkan ke otak. Bola mata terbagi menjadi 2 bagian yang masing-masing terisi oleh cairan : a. Segmen Anterior Dimulai dari kornea hingga lensa dan berisi humor aqueus. Segmen anterior terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bilik anterior mulai dari kornea hingga iris dan bilik posterior mulai dari iris hingga lensa.  b. Segmen Posterior Dimulai dari tepi lensa bagian belakang hingga ke retina dan berisi humor vitreous yang akan menjaga bentuk bola mata. Mata juga mempunya otot, saraf, dan pembuluh darah. Otot  berfungsi untuk menggerakkan mata dimana setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Saraf lainnya yang terdapat di mata yaitu : a. Saraf optikus yang akan membawa rangsangan dari retina ke otak.  b. Saraf lakrimalis yang akan merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata.

Gambar 3.10 3.10 Anatomi Mata Mata Manusia

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 38

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat 2.

PENGERTIAN

Slit lamp atau lampu celah adalah alat yang digunakan untuk mendiagnosa mata dengan menggabungkan fungsi mikroskop dan sumber  pencahayaan melalui suatu sistem mekanik optic. Slit lamp atau lampu celah terdiri dari sumber cahaya intensitas tinggi yang dapat difokuskan untuk memberikan lembaran tipis cahaya ke  bola mata. Slit lamp menggunakan dan memanfaatkan sifat-sifat optik dan sifat-sifat cahaya seperti halnya pada mikroskop. Hasil yang diperoleh dari  pemeriksaan slit lamp ini tergantung kepada bagian optik yang terdiri te rdiri dari lensa okuler (eyepiece),  (eyepiece),  lensa objektif, pencahayaan pada objek yang diperiksa, dan filter cahaya. Jenis sistem optik terdiri dari : a.  Monocular   yaitu sistem optik yang menggunakan 1 (satu) piece atau satu lensa okuler.  b.  Binocular  yaitu   yaitu sistem optic yang menggunakan 2 (dua) eyepiece yang dikombinasikan menjadi satu fokus pandangan.

3.

SPESIFIKASI ALAT

Merek / Type

: Inami / L-0399

 No. Seri

: 244344

Penempatan

: Ruang Inap Penyakit Mata

Gambar 3.11 Slit Lamp di RSUD RSUD Dr. Achmad Achmad Mochtar Bukittinggi  Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 39

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat 4.

FUNGSI

Slit lamp digunakan untuk indikasi : a. Pemeriksaan mata rutin  b. Mengamati struktur anterior anatomi mata termasuk didalamnya lensa kristalin dan anterior vitreous body c. Memonitor ada atau tidaknya glaukoma d. Mengetahui adanya benda asing pada mata e. Memonitor adanya komplikasi pada pasien post operasi mata

5.

BAGIAN-BAGIAN ALAT

Tiga komponen utama slit lamp adalah : a. Sistem Pengamatan (Mikroskop) Terdiri dari lensa mikroskop dan lensa pembesaran  b. Sistem Iluminasi (Slit Lamp) Terdiri dari : 1) Slit  atau  atau celah yang dapat diatur lebar dan posisinya posisin ya

Gambar 3.12 3.12 Pemilihan Slit/celah di di Slit Lamp

2) Lampu sebagai light source c. Sistem Mekanik Berfungsi untuk melakukan pengaturan : 1) Posisi pasien 2) Penyesuaian untuk pengamatan user dan pasien 3) Penyesuaian sistem pengamatan dan iluminasi 4) Merupakan bagian hardware

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 40

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat

Gambar 3.13 3.13 Bagian-bagian Slit Lamp

6.

PRINSIP KERJA

Slit lamp bekerja dengan menggunakan 3 sistem utama yaitu mikroskop untuk melakukan sistem perbesaran yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler, iluminasi yaitu sistem pencahayaan untuk memberikan cahaya ke mata yang akan diperiksa, serta sistem mekanik yang digunakan untuk menggerakkan meja alat untuk mendapatkan posisi yang sesuai antara user dan pasien.

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 41

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat 7.

BLOK DIAGRAM

Gambar 3.14 3.14 Blok Diagram Slit Lamp

a. Power Supply berfungsi untuk memberikan supply tegangan yang dibutuhkan oleh alat. Pada rangkaian power supply, tegangan yang diberikan dari PLN akan diturunkan oleh trafo step down  down  menjadi tegangan yang lebih rendah untuk didistribusikan ke blok lainnya.  b. Light Source adalah bagian yang merubah energi listrik menjadi energi cahaya melalui lampu tungsten. Tegangan yang digunakan adaalah 6 volt dan daya 27 watt. c. Filter berfungsi untuk melakukan proses filterisasi atau penyaringan cahaya yang akan diteruskan ke mata pastien Tipe-tipe filter yaitu : 1)  No filter  2) Heat-absorption filter  3)  ND filter  4) Green-colored/red-free filter  5) Blue filter d. Condenser berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang telah melalui tahap filterisasi. Condenser ini terdiri dari lensa dan diafragma. e. Mirror berfungsi untuk melalukan refleksi atau pemantulan cahaya yang  berasal dari light source menuju mata pasien.  Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 42

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat

f. Objek adalah bagian yang akan diperiksa yaitu mata pasien. g. Lensa Objektif dan Lensa Okuler berfungsi untuk memperbesar  bayangan objek yang dilihat. h. Prisma berfungs untuk membiaskan cahaya sehingga diperoleh panjang gelombang tertentu. Prisma sangat berpengaruh terhadap kejelasan  bayangan objek, sedikit saja terjadi pergerakan atau geseran akan mempengaruhi bayangan objek dan dapat menyebabkan objek terlihat  buram. i.

Motor Hidrolik berfungsi sebagai penggerak naik turunnya meja agar memudahkan user untuk menentukan tinggi rendahnya pasien pada saat  pemeriksaan..

8.

CARA KERJA BLOK DIAGRAM

a. Slit lamp akan mendapatkan tegangan PLN sebesar 220 volt. Tegangan ini akan diturunkan melalui trafo step down untuk mendapatkan tegangan yang lebih rendah yang akan didistribusikan ke bagian alat lainnya.  b. Tegangan sebesar 6 volt akan di supply ke lampu tungsten dengan daya 27 watt, cahaya yang dihasilkan oleh lampu tungsten akan diteruskan ke  blok filter. c. Light

source

yang

 penyaringan/filter

menghasilkan

sehingga

diperoleh

cahaya cahaya

akan

mengalami

dengan

panjang

gelombang tertentu. d. Setelah cahaya mengalami filterisasi, cahaya tersebut akan dikumpulkan dan difokuskan oleh condenser, lalu cahaya tadi akan di mirror atau dipantulkan oleh cermin ke objek/mata pasien. e. Cahaya yang telah mengenai objek sebagian ada yang diserap da nada  pula yang dipantulkan, cahaya yang dipantulkan oleh objek akan membawa bayangan objek dan diteruskan ke lensa objektif. f. Setelah melewati lensa objektif, cahaya akan diteruskan ke prisma untuk membiaskan atau memantulkan cahaya sehingga akan diperoleh  bayangan objek yang jelas.  Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 43

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat

g. Cahaya akan menuju lensa okuler untuk mengalami perbesaran  bayangan. Cahaya yang telah mengalami perbesaran akan jatuh pada mata operator yaitu bayangan yang diperbesar dan tidak terbalik sehingga operator bisa menganalisa keadaan mata pasien.

9.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 1. PERSIAPAN AWAL

1) Fokuskan lensa mikroskop 2) Sesuaikan sandaran kepala pasien dengan posisi user  3) Tempatkan target fiksasi 4) Redupkan lampu ruangan

2.

PENGOPERASIAN

1)  Nyalakan alat dengan menekan tombol power power ON. 2) Atur fokus dan inter  Pupil Distance  Distance  (PD) dari tiap lensa okuler sesuai dengan ukuran mata user. a) Untuk gerakan horizontal, tahan tuas kontrol dalam posisi tegak dan akan menggerakkan base.  b) Untuk menaikkan putar tuas kontrol searah jarum jam dan untuk menurunkannya putar berlawanan arah jarum jam. c) Kencangkan dengan mengunci tombol.

Gambar 3.15 3.15 Pengaturan Jarak Jarak dan Fokus

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 44

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat

d) Atur jarak antar pupil

user (PD) (PD) dengan memutar diopter

adjusting ring  sehingga  sehingga objek terlihat utuh.

Gambar 3.16 3.16 Pengaturan Lebar Lebar Jarak Antar Antar Mata

3) Atur tombol intensitas sinar sesuai dengan cara memutar knop sesuai dengan cahaya yang diinginkan.

Gambar 3.17 Pengaturan Intensitas Cahaya

4) Atur lebar dan posisi sinar lampu slit lamp diatur sesuai kebutuhan dengan memutar knop kontrol lebar celah sebesar 0 hingga 14 mm.

Gambar 3.18 3.18 Pengaturan Lebar Lebar Bukaan Celah/Slit  Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 45

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat

5) Pasien dipersilahkan duduk, tempatkan dagu pasien di chin rest dan dahi pasien menempel pada head rest.

Gambar 3.19 Chin Rest dan Forehead Rest Pasien Pasien

6) Perintahkan kepada pasien untuk melihat ke arah  fixation target  agar mata pasien fokus ke satu arah.

Gambar 3.20 Fixation Target Target Unit

7) Posisi mata pemeriksa dan pasien diatur agar sejajar, yaitu dengan cara mengatur chin rest elevation control atau dengan memutar  joy  stick. 8) Sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan, maka untuk mendapatkan  posisi lurus atau penyinaran serong dan fokus yang tajam, maka user dapat mengaturnya dengan memainkan sumber cahaya slit lamp ke kiri atau ke kanan dan memainkan joy memainkan  joy stick  ke  ke depan dan ke  belakang.

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 46 

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat 3.

PEMELIHARAAN

1) Pemeliharaan Harian a) Tutup kembali alat dengan penutup penutup untuk meminimalis lensa terkena debu  b) Simpan alat pada tempatnya jika sudah tidak terpakai

2) Pemeliharaan Bulanan a) Lepaskan reflecting mirror , bersihkan dengan menggunakan tissue yang sudah diberi cairan pembersih dan keringan dengan tissue yang kering.  b) Bersihkan  projection lens  lens  dengan menggunakan tissue yang sudah diberi cairan pembersih. c) Lepaskan eye piece lenses  lenses  dari tempatnya, bersihkan dengan menggunakan tissu yang sudah diberi cairan pembersih. Setelah dikeringan pasang kembali eye piece pada tempatnya. d) Buka penutup objective lens, bersihkan 2 set objective lens dan  penutupnya dengan menggunakan tissue yang sudah diberi cairan pembersih. Setelah dikeringan pasang kembali eye piece  pada tempatnya. e) Bersihkan seluruh permukaan alat dengan menggunakan cairan  pembersih yang sesuai dengan materialnya menggunakan kain yang lembut. f) Hidupkan alat dan pastikan power supply bekerja dengan baik  g) Atur lensa eye piece sesuai dengan ukuran refraksi user. h) Lihat ke dalam sistem mikroskop, pastikan user dapat melihat objek dengan baik dan sistem binocular masih sesuai sehingga  pemakai tidak merasa pusing ketika melihat objek. i) Periksa sistem slit, filter, aperture dan pastikan semua dalam keadaan normal.  j) Periksa meja alat dan pastikan agar berfungsi dengan baik.

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 47 

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat

3) Pemeliharaan Triwulan a) Bersihkan condensing lens dan lens dan prisma. b) Pastikan meja berfungsi dengan baik, untuk meja mekanik lakukan pelumasan, untuk meja hidrolik lakukan penambahan oli, dan untuk meja elektrik periksa motor,  gear , rel, dan timing belt. c) Pastikan keluaran power supply sesuai. d) Periksa kabel-kabel, ganti jika sudah tidak layak digunakan atau  jijka

dapat

mengakibatkan

short

circuit

sehingga

akan

membahayakan.

10. PERBAIKAN

Masalah

Penyebab Kabel koneksi tidak terhubung Power switch dalam

Lampu illumination tidak menyala

kondisi OFF Tombol pilihan kecerahan dalam kondisi minimum Lampu illuminasi  putus

Bidang pencahayaan

Posisi pemilihan

tidak sama terang atau

selektor filter tidak

gelap

sesuai

Lebar slit/celah

Perputaran tombol

mengecil tanpa

 perubahan lebar slit

dilakukan perubahan

telah rusak

Perbaikan Cek kabel koneksi

 Nyalakan alat ke posisi ON

Besarkan nilai kecerahan dengan memutar tombol

Ganti dengan yang baru

Tekan filter selector lever

Lakukan perbaikan tombol

Tabel 3.3 Troubleshooting Slit Lamp

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 48

 Laporan Praktik Kerja Lapangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi  Bab III : Pembahasan Alat 11. INVENTARISASI

Di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi terdapat 2 (dua) buah alat slit lamp yang berbeda merek dan tipenya. Unit slit lamp tersebar di unit  pelayan medis yang berhubungan dengan mata seperti Poliklinik Mata dan Bangsal Mata. Berikut ini data Inventaris slit lamp di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.

 No

Merk

Tipe

Nomor Seri

1.

Inami

L-0399

244344

2.

Topcon

SL-D7

703773

Ruangan Bangsal Mata Poliklinik Mata

Pabrikan

Kondisi

Jepang

Baik

Jepang

Baik

Tabel3.4 Inventaris Slit Lamp di RSUD Dr. Achmad Achmad Mochtar Bukittinggi Bukittinggi

 Program DIV Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II| 49

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF